Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu dan manfaatnya bagi mahasiswa. Secara singkat, filsafat ilmu bermanfaat untuk mengajarkan cara berpikir secara kritis dan logis, memahami metode ilmiah, serta memberikan landasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan."
6. Sebagai seorang mahasiswa kita harus mempelajari filsafat ilmu agar
dapat mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan,
mampu membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional Opini &
argumentasi, mampu berpikir secara cermat dan tidak kenal lelah, serta
mampu membiasakan diri untuk bersikap kritis. Sebagai manusia yang
bermasyarakat, mahasiswa juga harus bisa menerapkan apa yang telah
dipelajarinya dalam filsafat ilmu.
A. Alasan Perlunya Belajar Filsafat
7. Filsafat senantiasa mengajukan pertanyaan tentang seluruh
kenyataan yang ada. Filsafat pun selalu mempersoalkan
hakikat, prinsip, dan asas mengenai seluruh realitas yang ada,
bahkan apa saja yang dapat dipertanyakan, termasuk filsafat itu
sendiri. Manfaat lain filsafat adalah didasarkan pada pengertian
filsafat sebagai suatu integrasi atau pengintegrasi sehingga
dapat melakukan fungsi integrasi ilmu pengetahuan. Sebagian
besar orang hanya menyangkutkan apa yang paling dekat dan
apa yang paling dibutuhkannya pada saat dan tempat tertentu.
B. Manfaat Belajar Filsafat Dalam Kehidupan
8. Filsafat membantu
kita memahami
bahwa sesuatu
tidak selalu
tampak seperti
apa adanya.
Manfaat Filsafat Secara Umum
Filsafat bisa
membantu kita
mengerti diri kita
sendiri dan dunia
kita, karena filsafat
mengajarkan kita
bergulat dengan
pertanyaan-
pertanyaan
mendasar.
Filsafat membuat
kita lebihb kristis.
Filsafat
mengajarkan pada
kita bahwa apa yang
mungkin kkta
terima begitu saja
ternyata salah atau
menyesatkan atau
hanya merupakan
Sebagian dari
kebenaran
9. Filsafat ilmu
bermanfaat untuk
menjelaskan
keberadaan
manusia di
dalam mengemban
gkan ilmu
pengetahuan dan
teknologi yang
merupakan alat
untuk membuat
hidup menjadi
lebih baik.
Manfaat Filsafat Ilmu Secara Khusus
Filsafat ilmu
membantu agar
seseorang
mampu
membedakan
persoalan
yang ilmiah
dengan yang
tidak ilmiah.
Filsafat ilmu
memberikan
landasan historis-
filosofis bagi setiap
kajian disiplin ilmu
yang ditekuni.
Filsafat ilmu
memberikan nilai
dan orientasi yang
jelas bagi setiap
disiplin ilmu.
10. Belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa sangat penting, karena beberapa
manfaat yang dapat dirasakan, antara lain :
1.Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah. 2.Mempelajari
filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi paramahasiswa sebagai calon ilmuwan
untuk mendalami metode ilmiah.
3.Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis dan kritis Dalam
menghadapiberbagai masalah dalam pekerjaannya.
4.Membiasakan diri untuk bersikap logis rasional dalam opini dan argumentasi
yang dikemukakan.
5.Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas).
Mengapa Harus
Belajar Filsafat
11. Hal-Hal Yang Mendorong Berfilsafat
Sepanjangsejarahkefilsafatan dikalangan filsufterdapat 3(tiga)
halyang mendorongmanusia untukberfilsafatyaitu:
1. Kekaguman atau keheranan atau
ketakjuban
2. Keraguan atau kegengsian
3. Kesadaran akan keterbatasan
13. A. MENGAPA
BERFILSAFAT
Filsafat adalah berpikir secara mendasar (radikal),
menyeluruh (holistic), dan spekulatif. Kenyataan yang
sering ditemui adalah pikiran manusia hanya berfokus
pada bidang kehidupan atau keilmuan tertentu.
Pemikiran yang cenderung persial adalah wajar.
Dengan demikian filsafat mengajak berpikir secara
holistik. Dalam rangka memecahkan suatu masalah
demi mewujudkan suatu system manusia yang
seimbang.
Beberapa manfaat berpikir filsafat, diantaranya
mengajarkan cara berpikir kritis, sebagai dasar
mengambil keputusan, menggunakan akal secara
14. Dikalangan para filsuf bisa kita Tarik suatu garis simpul
bahwa hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat, yaitu
kekaguman atau keheranan, keraguan dan kesadaran akan
keterbatasan. Plato misalnya mengatakan, “mata kita
memberi pengamatan bintang, matahari dan langit.
Pengamatan ini memberi dorongan kita untuk menyelidiki.
Dan dari penyelidikan ini berasal filsafat”.
Berfilsafat dapat juga bermula dari adanya suatu dari suatu
kesadaran adanya keterbatasan pada diri manusia.
Berfilsafat berarti mengoreksi diri , semacam keberanian
untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran
yang dicari telah dijangkau.
15. Karakteristik berpikir filsafat adalah sifat
menyeluruh, sifat mendasar dan sifat spekulatif.
Semua pengetahuan dimulai dari spekulatif. Dari
serangkaian spekulatif tersebut dapat dipilih buah
pikiran yang paling dapat diandalkan, yang
merupakan titik awal dari penjelajahan
pengetahuan. Tanpa menerapkan apa yang disebut
benar, maka tidak mungkin pengetahuan lain
berkembang atas dasar pengetahuan. Tanpa
menetapkan apa yang dimaksud baik atau buruk
tidak mungkin bicara tentang moral.
B. MENGUKUR BERPIKIR
FILSAFAT
17. Hakikat makna filsafat:
a. Filsafat adalah mendorong
manusia untuk berpikir kritis.
b. Berpikir filsafat adalah
berpikir dalam bentuk
sistematis.
c. Filsafat harus menghasilkan
sesuatu yang runtut.
d. Berpikir filsafat adalah berpikir
secara rasional dan logis.
e. Proses berpikir filsafat harus
bersifat mendalam dan
komprehensif.
18. Secara umum dikatakan bahwa filsafat memiliki dua kegunaan
yang saling mendukung, yakni kegunaan bagi individual dan
kegunaan bagi kehidupan social. Filsafat berguna untuk
memuaskan leingintahuan individu yang sifatnya sederhana.
Aspek inilah yang membuat manusia berbeda dari binatang.
Filsafat dapat mebantu individu untuk menemukan prinsip
yang bermanfaatdalam mengrahkan hidup dan perilaku. Disini
kita berhadapan dengan moral dan etika.
C. DAYA TARIK FILSAFAT
19. Peran filsafat:
1. Filsafat atau berfilsafat
mengajak manusia bersifat
arif dan berwawasan luas
terhadap berbagai macam
masalah
2. Berfilsafat dapat
membentuk pengalaman
kehidupan secara lebih
kreatif
4. Terutama bagi para ilmuan
dan mahasiswa dibutuhkan
kemampuan beranalisis
komprehensif dan sistematis
3. Filsafat dapat membentuk
sifat kritis seseorangdalam
menghadapi masalah
20. Filsafat mempertanyakan dan merefleksikan realitas, termasuk kesadaran
manusia sendiri yang merefleksikan realitas tersebut. Pengetahuan yang
dihasilkan dari refleksi yang radikal, kritis, dan mendalam terhadap realitas,
termasuk kesadaran subjek berpikir itu sendiri disebut pengetahuan
filosofis. Dari sini, filsafat berfungsi pula sebagai pandangan hidup
(Weltsanschauung) merupakan suatu pandangan hidup yang dijadikan
dasar setiap tindakan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
D. FILSAFAT DALAMKEHIDUPANSEHARI-HARI
21. Dalam beberapa literatur filsafat telah dijumpai beragam pengertian
tentang filsafat. Keberagaman tersebut disebabkan oleh perbedaan
sudut pandang yang dijadikan sebagai dasar orientasinya.
Dari beragam karya tulis filsafat, dapat dirangkum sebagai berikut:
1.pengertian filsafat dari segi arti
kata, yaitu Tilsafat' berasal dari
bahasa Yunani terdiri dari kata
'philein' yang berarti cinta dan
sophia' yang berarti kebijaksanaan.
Atau berasal dari kata
'philosophia' yang berarti `cinta
akan kebijaksanaan atau love of
wisdom. Jadi, pengertian filsafat
dari arti kata adalah `cinta pada
2.pengertian filsafat `secara
umum', yaitu `suatu ilmu
pengetahuan yang melakukan
penyelidikan atau kajian tentang
hakikat dari segala sesuatu
dengan sungguh-sungguh dan
penuh kecintaan untuk
memperoleh kebenaran atau
kebijaksanaan'.
E. MENGEMBANGKAN FILSAFAT
22. Filsafat adalah sebuah sistem pemikiran, atau lebih tepat
cara berpikir, yang terbuka: terbuka untuk dipertanyakan
dan dipersoalkan kembali. Filsafat adalah pertanyaan dan
bukan pernyataan. Filsafat adalah hasil daya upaya
manusia dengan akal budinya untuk memahami atau
mendalami secara radikal dan integral serta sistematis
hakikat sarwa yang ada, yaitu: hakikat Tuhan, hakikat
clam semesta, dan hakikat manusia, serta sikap manusia
sebagai konsekuensi dari paham tersebut.
F. LINGKUP FILSAFAT
23. 1.Filsafat politik, yang
secara khusus
membicarakan tentang
hakikat kekuasaan,
wewenang,
pemerintahan dan
sebagainya
2. Filsafat hukum,
yang secara khusus
membicarakan
tentang: dasar
hokum, idea
hukumperaturan UU .
4. Filsafat sejarah, yang
secara khusus
membicarakan makna
sejarah, proses historis
dan sebagainya.
3. Filsafat pendidikan,
yang membicarakan
tentang hakikat
pendidikan dan
pengajaran, dan
sebagainya.
Cabang-cabang filsafat:
24. G. CIRI-CIRI PEMIKIRAN FILSAFAT
a. Filsafat Bersifat Koheran
b. Pemikiran Filsafat Yang Rasional
c. Filsafat bersifat komprehensif
26. A.DEFINISI DAN JENIS PENGETAHUAN
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam Bahasa inggris
yaitu knowledge. Dalam Encylopedia of phisolophy dijelaskan bahwa
definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar. Sedangkan secara
tertimologi dikemukakan beberapa definisi tentang pengetahuan. Menurut
Drs. Sidi Gazalba, pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil
pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf,
mengerti dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran.
Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa pengetahuan (knowledge)
adalah proses kehidupan yang diketahui secara langsung dari kesadarannya
sendiri.
27. 1. Jenispengetahuan
Pada dasarnya pengetahuan yang dimiliki manusia ada empat, yaitu:
• Pertama, pengetahuan biasa, yakni pengetahuan yang dalam filsafat
dikatakan dengan istilah common sense, dan sering diartikan dengan
good sense, karena seseorang memiliki sesuatu dimana is menerima
secara baik.
• Kedua, pengetahuan ilmu, yaitu ilmu sebagai terjemahan dari science.
Dalam pengertian yang yang sempit sience diartikan untuk menunjukkan
ilmu pengetahuan alam, yang sifatnya kuantitatif dan objektif.
• Ketiga, pengetahuan filsafat, yakni pengetahuan yang diperoleh dari
pemikiran yang bersifat kontemplatifdan spekulatif.
• Keempat, pengetahuan agama, yakni pengetahuan yang hanya diperoleh
dari tuhan lewat para utusan-nya.
28. 2. Perbedaanpengetahuandenganilmu
The Liang Gie mengutip Paul Freedman dari buku
The Principles of Scientific Research memberi
batasan ilmu sebagai berikut: Ilmu sebagai bentuk
aktiva manusia yang dengan melakukannya umat
manusia memperoleh suatu pengetahuan dan
senantiasa lebih lengkap dan lebih cermat tentang
alam dimasa lampau, sekarang dan kemudian hari,
serta suatu kemampuan yang meningkat untuk
menyesuaikan dirinya pada dan mengubah
lingkungannya serta mengubah sifat-sifatnya sendiri.
29. B. HAKIKATDAN SUMBER PENGETAHUAN
1. Hakikat pengetahuan
Ada dua teori untuk mengetahui hakikat pengetahuan itu, yaitu:
a. Realisme
Pengetahuan menurut realisme adalah gambaran atau kopi yang
sebenarnya
dari apa yang ada dalam alam nyata (dari fakta atau hakikat).
b. Idealisme
Ajaran idealism menegaskan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan
30. 2. Sumber pengetahuan
Kata ini berasal dari yunani empeirikos, artinya pengalaman. Menurut
aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya.
a. Empirisme
Kata ini berasal dari kata yunani empeirieko, artinya pengalaman.
Menurut aliran inimanusia memperoleh pengetahuan melalui
pengalamannya. Dan bila dikembalikan kepada kata yunaninya, pengalaman
yang dimaksut ialah pengalaman indrawi. John Locke (1632-1704), bapak
empiris britania mengemukakan teori tabula rasa (sejenis buku catatan
kosong).
b. Rasionalisme
Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan.
Pengetahuan yang benar diperoleh dan diukur dengan akal.
31. c. Intuisi
Menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman
yang tertinggi. Kemampuan ini miring dengan insting, tetapi berbeda
dengan kesadaran dan kebebasannya. Intuisi bersifat personal dan
tidak bisa diramalkan.
d. Wahyu
Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh allah kepada
manusia lewat perantasi para nabi. Wahyu allah (agama) berisikan
pengetahuan, baik mengenai kehidupan seseorang yang terjangkau
oleh pengalaman, maupun yang mencakup masalah transedental.
32. C. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
● Periode pertama (abad 4 sebelum masehi)
Abad 4 sebelum masehi merupakan abad terjadinya pergeseran dari persepsi
mitos ke persepsi logos, dari dongeng-dongeng ke analisis rasional. Pada periode ini
tokoh yang terkenal adalah Aristoteles. Persepsi Aristoteles tentang dunia adalah
sebagai berikut: dunia adalah ontologis atau ada (eksis).
● Periode kedua (abad 17 sesudah masehi)
Gallileo Gallilei (tokoh pada awal abad 17 sesudah masehi) cara berfikirnya
bersifat analisis yang dituangkan dalam bentuk kuantitatif atau matematis. Maka
sejak abad 17, ilmu pengetahuan berpijak pada prinsip-prinsip yang kuat yaitu jelas
dan terpilah-pilah. Pandangan Rene Descartes (1596-1650) dengan uangkapan yang
yang terkenal, yaitu Cogito Ergo Sum, yang artinya karena aku berpikir maka aku
ada.
33. 2. Batas ilmu pengetahuan
menurut Immanuel Kant apa yang kita tangkap dengan panca indra itu hanya
terbataspada gejala atau fenomena, sedang substansi yang ada didalamnya
tidak dapat kita tangkap dengan panca indera disebutnomenon.
3. strukturnya
Yang inginmengetahui adalahsubjek yang memiliki kesadaran. Yang inginkita
ketahuiadalah adalah objek, diantaranya kedua hal tersebut seakan-akan
terdapat garisdemarkasi yang tajam.
4. Keabsahan
Keabsahan ilmu pengetahuanmembahas tentangkriteria bahwa ilmu
pengetahuanitu sah berarti membahas kebenran. Tetapikebenaran itu nilai
(axiology), dan kebenaran itu adalah suatu relasi.
34. 1. Ilmu pengetahuan ilmiah harus sistematis
Ilmu pengetahuan ilmiah bersifat sistematis artinya ilmu pengetahuan
ilmiah
dalam upaya menjelaskan setiap gejala selalu berlandaskan suatu teori.
Ciri-citi yang sitematis dari ilmu pengetahuan ilmiah sebagai berikut:
a. Persepsi sehari-hari
b. Observasi (konsep ilmiah)
c. Hipotesis
d. Hukum
e. Teori
E. CIRI-CIRI ILMU PENGETAHUAN ILMIAH
35. 2. Ilmu pengetahuan ilmiah dapat dipertanggung jawabkan
ilmu pengetahuan ilmiah dapat dipertanggung jawabkan
melalui 3
macam system, yaitu:
a. Sistem exiotis
b. Sistem empiris
c. Sitem semantik/linguistic
3. Ilmu pengetahuan ilmiah harus objektif atau intersubjektif
ilmu pengetahuan ilmiah itu bersifat mandiri atau milik orang
banyak. Ilmu pengetahuanilmiah itu bersifat otonom dan mandiri,
bukan milik perorangan tetapi meruapakan consensus antar subjek
(pelaku) kegtiatan ilmiah. Dengan kata lain ilmu pengetahuan
ilmiah itu harus ditopang oleh komunitas ilmiah.
36. Cara kerja ilmu pengetahuan ilmiah untuk mendapatkan kebenaran yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Penjelasan tentang langkah-langkah metodologis adalah:
a. Langkah pertama, ada masalah yang harus dipecahkan.
b. Langkah kedua, selanjutnya dari teori disusun hipotesis. Untuk menyusun
hipotesis diperlukan metode dedukasi logis.
c. Langkah ketiga, untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis perlu adanya
observasi, tetapi sebelum observasi perlu adanya interpretasi.
d. Langkah keempat, melakukan pengukuran , penetapan sampel, estimasi
kriteria.
e. Langkah kelima, generalisasi empiris tersebut pada hakikatnya merupakan
hasil pembuktian hipotesis.
f. Langkah keenam, hasil dari generalisasi empiris tersebut dipergunakan
sebagai bahan untuk membentuk konsep,pembentukan proposisi.
F.CARA KERJA ILMU PENGETAHUAN ILMIAH
37. G. BEDA ILMU PENGETHUAN DAN
PENGETAHUAN
Beda ilmu pengetahuan dengan pengetahuan, diantaranya adalah:
a. Ilmu pengetahuan adalah penguasaan lingkungan hidup manusia.
b. Ilmu pengetahuan adalah kajian tentang dunia material.
c. Ilmu pengetahuan adalah definisi eksperimental.
d. Ilmu pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis
dari
pengamatan empiris.
39. H. SIAPA ITU SEORANG FILSUF
Setiap orang memiliki filsafat berpikir atau pandangan hidupnya
tersendiri sesuai dengan latar belakang hidup, sejarah, pendidikan dan
kebudayaan. Bagaimana ia memandang dunianya, dirinya sendiri dan
orang lain serta yang ilahi juga memperlihatkan bahwa dia sendiri sedang
berfilsafat. Melalui semua kemampuan ini orang kebanyakan atau setiap
manusia dapat berfilsafat dan disini semua orang ada;ah filsuf.
seorang filsuf adalah seorang yang mampu berpikir kritis, kreatif dan
inovatif. Dia mampu menggali sampai ke akar-akar pemikiran manusia,
dia mampu mengolah ide-ide dalam kesatuan dan kalua perlu mampu
menemukan hal-hal baru dalam dunia berpikir. Oleh plato dan
Aristoteles, filsafat berawal dari rasa heran dan kagum yang timbul dari
masalah-masalah data soal-soal yang sulit dipecahkan (aporia).
41. slidesmania.com
BERFIKIR INDUKTIF DAN
DEDUKTIF
� Menurut Francis Bacon (Soetriono dan SRDm Rita Hanafie: 2007), mempertegas variasi
kondisi untuk mencapai hikikat induktif, yaitu:
� (1) tabulasi atau pencatatan ciri-ciri positif yaitu pencatatan mengenai apa yang terjadi dalam
suatu kondisi;
� (2) tabulasi atau pencatatan ciri-ciri negatif yaitu pencatatan kondisi mana suatu kejadian tidak
timbul dan:
� (3) tabulasi atau pencatatan variasi kondisi yaitu pencatatan ada tidaknya perubahan ciri-ciri
pada kondisi yang berubah-ubah.
42. slidesmania.com
METODE ILMIAH
Metode ilmiah merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematis
dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Metode adalah suatu
prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu dengan langkah-langkah
sistematis. Garis besar langkah-langkah sistematis keilmuan adalah:
(1) mencari, merumuskan dan mengidentifikasi masalah;
(2) menyusun kerangka pikiran (logical contract);
(3) merumuskan hipotesis (jawaban rasicnal terhadap masalah); (4)
menguji hipotesis secara empirik;
(5) melakukan pembahasan dan;
(6) menyimpulkan. Tiga Iangkah pertama merupakan metode
penelitian, sedangkan langkah-langkah selanjutnya bersifat teknis
penelitian
44. slidesmania.com
Logika alami ini tidak cukup jelas atau tegas eksplisit untuk menjauhkan
kita dari kekeliruan-kekeliruan. Di dalam hidup ini, tidak jarang manusia
harus membuat pemikiran-pemikiran yang cukup sulit dan berliku-liku,
sehingga sangat pentinglah kalau kita mengetahui hukum-hukum
kodrat pikiran tersebut secara sadar, eksplisit, agar kita dapat secara
sadar menerapkannya sehingga kita mempunyai kepastian atas
kebenaran proses berpikir kita, demikian juga kepastian dengan
kesimpulannya. Pengalaman juga mengatakan bahwa kita sering
tersesat dalam berpikir. Memang, sesudah mengalami tersesat, kita
dapat menganalisis kesesatan kita dan menemukan sebab-sebabnya
kesesatan itu. Dan apabila kita bijaksana, kita akan menjaga diri kita agar
tidak terperosok ke dalam pemikiran sesat semacam itu, jangan sampai
kesesatan yang sama terulang lagi di hari depan.
45. slidesmania.com
DEFINISI LOGIKA
SCIENTIFIKA
Logika scientifika adalah ilmu praktis normatif yang mempelajari
hukum-hukum, prinsip-prinsip, bentuk-bentuk pikiran manusia
yang jika dipatuhi akan membimbing kita mencapai kesimpulan-
kesimpulan yang betul lurus, sah.
47. slidesmania.com
Untuk mendapatkan ilmu, orang masih harus menyempurnakan
cara mengetahui suatu objek dengan lebih saksama kusimpulan
pengetahuan hasil penyelidikan pandangan yang logis teratur,
kritis dan sistematis terhadap scientifika objek. Logika scientifika
memenuhi ketentuan-ketentuan tersebut, meskipun sebagai
filsafat juga memiliki perbedaan fundamental dari ilmu lainnya.
Logika scientifika bahkan merupakan syarat mutlak eksistensi
ilmu. Tetapi manusia tidak hanya berhenti pada mengetahui,
berhenti pada memandang demi memandang. Pengetahuan
tersebut dapat juga dipergunakan untuk berpikir dengan cara
yang lebih sempurna. Demikianlah logika scientifika juga disebUt
ilmu.
49. slidesmania.com
Ilmu spekulatif (atau teoretis): yakni ilmu yang menuju ke pengertian yang
benar demi pengertian itu sendiri. Jadi hanya ingin mengerti keadaan yang
sebenarnya saja, bukan pertama-tama dan terutama diusahakan untuk
dipergunakan, untuk dipakai.
Nomatetis; yakni menentukan hukum-hukum umum yang berlaku,
mempelajari objeknya dalam keabstrakannya, dan mencoba
menemukan unsur-unsur yang selalu terdapat kembali dalam segala
penjelmaannya yang konkret, bilamana dan di mana saja.
ideografis (deskriptif): yang'mempelajari objeknya dalam ujud
konkremya, menurut tempat dan waktu tertentu, dengan sifat-sifatnya
yang khas.
50. slidesmania.com
llmu praktis (ilmu terapan): yakni ilmu yang menuju ke pengertian yang
benar, tidak hanya demi pengertian itu sendiri, tetapi juga demi sesuatu
lain yang praktis, langsung diarahkan pada pemakaian pengetahuan itu,
jadi menentukan bagaimana orang hanis berbuat atau membuat sesuatu.
Perincian selanjutnya adalah:
Normatif : mengatakan bagaimana kita harus berbuat, jadi
membebankan kewajiban, keharusan dan atau larangan-larangan.
Positif/terapan dalam arti yang lebih sempit, yakni mengatakan
bagaimana orang harus membuat sesuatu, mencapai dan atau
mendapatkan suatu hasil tertentu: Misalnya ilmu pertanian, ilmu
kedokteran, ilmu teknik (sipil, arsitektur, mesin, dan seterusnya).
52. slidesmania.com
Objek formal adalah prinsip perbedaan antara ilmu. Dua ilmu atau lebih
dapat sama objek materialnya, tetapi ilmu tad] menjadi berbeda berkat objek formalnya.
Selanjutnya objek formal yang menentukan sifat ilmu, metode yang dipergunakan, daq
pendekatan yang memadai (adekuat) bagi ilmu tersebut.
Objek materialnya adalah pikiran manusia, sedangkan aspek yang
dipandang, yakni objek formalnya, adalah hukum-hukum, bentuk-bentuk, dan prinsip-
prinsip pikiran. Di sini tegas terlihat bahwa logika scientifika hakikatnya tidak
mempelajari isi pikiran. Jadi, logika bertanya tentang validitasnya penalaran.
54. slidesmania.com
Seringkali tidak disadari pula bahwa begitu seseorang
merumuskan sesuatu, atau membuat pernyataan tertentu,
sebenamya ia telah melibatkan keputusan filsafati tertentu.
Karenanya seorang pemikir, demi kecermatan pemikirannya, mutlak
perlu mengidentifikasikan keputusan filsafati yang terlibat di dalam
pemikirannya.
Masalahnya karena suatu keputusan filsafati secara implisit telah
menentukan:
1. metode,
2. logika ualidasi,
3. konsekuensi-konsekuensi dan kesimpulan-kesimpulannya
56. slidesmania.com
Logika pertamatama mempersoalkan tentang aspek objektif dari proses intelektual, sedangkan psikologi tentang
aspek subjektifnya. Adalah berguna juga untuk mengetahui psikologi, khususnya yang menyentuh hal-hal yang
bertalian dengan proses berpikir, karena aspek psikologis de facto juga terdapat dengan aspek logis dalam pikiran
kita, tetapi tidak ada alasan untuk mencampuradukkan keduanya begitu saja. Jika kita tidak membedakannya,
kita akan tergelincir ke dalam psikologisme.
58. slidesmania.com
Hukum-hukum yang dirumuskan adalah pedoman-pedoman. Setiap orang harus berusaha untuk
tidak melanggar hukum-hukum tersebut dalam proses pemikirannya. Di antara interpretasi normatif
dan psikologis terdapat bentuk yang merupakan usaha-usaha menjawab masalah pendasaran ciri
normatif logika. Usaha-usaha tersebut adalah penjelasan a priori dan penjelasan a posteriori terhadap
eksistensi hukum-hukum logika. Hal-hal tersebut berkaitan dengan masalah status epistemologis
hukumhukum logika: hukum-hukum logika diketahui melalui pengalaman (pengetahuan a posteriori)
ataukah bersifat tidak bergantung pada pengalaman (pengetahuan a priori). Masalah lain yang juga
muncul; logika itu bersifat sintetik atau analitik (yakni logika itu bicara tentang kenyataan atau tidak).
60. slidesmania.com
Leibniz (1646 - 1716) melihat kekurangan logika Aristoteles. Maka sejak itu mereka
yang mathematical-mi-nded juga mematematisasikan logika. Sistem yang bercorak
matematika duumuskan tahun 1847) oleh George Boole (1815 - 1864) dan Augustus
de Morgan (1806 - 1871): Maka muncullah logika yang bernama logistika yakni
"logika yang diinformasikan". yang juga disebut logika simbolis atau logika
matematis (menilik pengembangan ini pendapat Kant yang mengatakan bahwa
logika sudah buntu, geschlossen und vollendet zu sein adalah tidak benar).
Dipengaruhi oleh arus pikiran pada saat itu, mereka berpendapat bahwa
matematika merupakan satu-satunya ideal dari kegiatan berpikir yang eksak.
Karenanya logika yang ideal dan eksak harus bernama logika matematis.
61. FILSUF KUNO FILSUF PERTENGAHAN FILSUF MODERN
ZENO CITIUM ANSELMUS DAVID HUME
62. Beberapa dari pemikiran zeno diungkapkan untuk membela pendapat gurunya,
permanides Karena pada masa ini filsafat ditempatkan pada pilihan yang sulit seperti,
yaitu apakah kenyataan itu berada dalam gejala yang terus-menerus berubah. Pada
akhirnya dibantah oleh zeno. Pada masa zeno logika diutamakan karena segala
sesuatu harus diterima oleh akal. Cara pandang zeno dianggap sebagai pemikiran
orang sofis yaitu seseorang dengan cara pandang tipuan, hipkret dan sinis. Menerut
para filsuf, mereka adalah orang-orang yang kurang terpelajar baik didalam sains atau
filsafat.
Filsuf kuno: Zeno Citium
63. Filsuf pertengahan: Anselmus
Pemikiran anselmus tentang iman
Dalam karyanya yang proslogian, yang pada awalnya berjudul Iman Mencari Pengertian
(fides quaerens intellectum), anselmus berpegang pada motto yang juga dipegang
agusnitus,”saya percaya maka saya ada”. Maksutnya adalah bahwa tanpa wahyu, tidak
ada kebenaran karena itu mereka yang mencari kebenaran harus beriman dulu pada
wahyu tersebut.
Pemikiran anselmus tentang penebusan kristus
Allah adalah tuhan alam semesta yang kemuliaan-nya dinodai oleh dosa manusia,
menurut anselmus karena dosa itu berasal dari munusia, pengorbanan agar diampuni
allah itu harus dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu kristus yang sempurna dan taat
sampai mati menjadi penebus dengan mati dikayu salib. Kematian kristus sangat
penting untuk memenuhi kemuliaan allah yang dinodai oleh manusia.
Ide ini dikenal sebagai “teori pengorbanan” bagi penebusan.
64. Bagi hume, suatu pengetahuan berasal dari pengalaman yang berbentuk kesan yang telah tersusun secara
sistematis didalam diri manusia. Hume berusaha menggabungkan rasionalisme dan empirisme.
• Empirisme kritisisme (machisme)
• Empirisme logis
• Empirisme radikal
• Pemikiran ilmiah
Filsuf modern: David Hume
65. bahwapengetahuan ada dua. Ia meyakini bahwa
sumber pengetahuan hanya ada satu
yaitu,persepsi dari indra. Penetapan pengetahuan
ini adalah bentuk penolakan terhadap pendukung
empirisme dan rasionalisme. Hume membagi
persepsi menjadi dua, yaitu kesan-kesan dan ide-
ide.
Metode induksi, padam zamannya David Hume
memberi pernyataan yang membuat para filsuf
bingung. Hume menyatakan bahwa secara logis
suatu pernyataan umum yang tak terbatas tidak
dapat dihasilkan melalui pengamatan tunggal
meskipun dalam jumlah pengamatan yang sangat
67. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU
EKONOMI
Filsafat ekonomi adalah interdisiplin ilmu
ekonomi yang berkutat pada pengkajian
teori ekonomi; metodologi ekonomi, berpa
penilaian terhadap hasil, institusi dan
proses ekonomi; serta etika dalam proses
ekonomi. Focus uatama pada kajian filsafat
ekonomi adalah permasalahan yang
berkaitan dengan metodologi dan
epistemology.
68. PERAN FILSAFAT ILMU
TERHADAP EKONOMI
Peran filsafat ilmu dalam mengembangkan ilmu
ekonomi adalah sebagai alat evaluasi pemikiran
ilmiah.
Filsafat ilmu sangat berperan bagi filsafat ilmu
ekonomi dengan 3 landasan pokoknya, yaitu:
1. Landasan ontopologi
2. Landasan epistemology
3. Landasan aksiologi
69. LANDASAN ONTOPOLOGI
Landasan ontopologi berkitan dengan
gambaran umum tentang struktur
realitas yang berlaku secra umum dan
mutlak. Secara ontopologis, ilmu
ekonomi islam membahas dua bidang
ilmu secara bersamaan yaitu ilmu
ekonomi murni dan fiqih muamalat.
LANDASAN EPISTEMOLOGIY
Epistemology ini menjadi salah satu
cabang ilmu filsafat yang didalamnya
berkaitan dengan pengetahuan yang
sering disebut dengan teori
pengetahuan. Dan dari situ sudah jelas
bahwa epistemology mempelajari
hakikat mengenai pengetahuan.
Pembenaran epistemic, keyakinan dan
berbagai masalah yang berkaitan
dengan disiplin ilmu filsafat.
01
02
LANDASAN AKSOLOGI
Secara umum, aksiologi bisa diartikan
sebagai cabang ilmu filsafat yang
mempelajari tentang tujuan ilmu
pengetahuan dan bagaimana manusia
menggunakan ilmu tersebut. Sehingga
mendalami dulu dasar-dasar dari ilmu
pengetahuan.
03
70. PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU
EKONOMI
Dalam perkembangan selanjutnya pemahaman
ekonomi mulai berkembang, dimana dalam sejarah
perkembangan, ilmu ekonomi terdapat para ahli filsafat
ekonomi (filosof ekonomi) yang genius, mulai dari pra
klasikhingga saat ini. Secara kronologis, perkembangan ilmu
ekonomi seiring munculnya para filosof ekonomi mulai dari
pra klasik, klasik, neo klasik, sosialisasi, keinesaan dan
perekonomian masa kini.
Salah satunya ada filsafat ekonomi pra klasik:
1. Kaum markantilisme
2. Kaum fisiokrat
71. Manfaat mempelajari filsafat ilmu ekonomi
1. setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka
dari itu ilmu ekonomi sangat berperan penting disektor kebutuhan manusia.
2. ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah
kecil maupun besar seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf
hidup sumber daya manusia.
3. ilmu ekonomi sangat berperan dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok
social/masyarakat.
4. mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa social
dan bersifat teliti(cermat) serta ekonomis.
73. Pengertian manajemen
Beberapa pengertian menurut para ahli:
1. G. R. TerryManajemen merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber sumber lainnya.
2. Edwin B.FlippoManajemen adalah koordinasi dari semua sumber daya
melalui proses perencanaan dan pengendalian dari operasi atau kegiatan-
kegiatan perusahaan, sehingga sasaran dapat dicapai secara ekonomis dan
efektif.
3. M. Manullang Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari
sumberdaya, terutamasumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang
sudah dietapkan terlebihdahulu.
74. Filosofi manajemen
Filsafat manajemen menurut Frederick Winslow Taylor yaitu “
manajer akan lebih banyak bertanggung jawab dalam perencanaan
dan pengendalian serta dalam menafsirkan kepandaian-kepandaian
para pekerja dan mesin-mesin menurut aturan aturan hukum-
hukum dan formula-formula, sehingga dengan jalan demikian akan
membantu pekerja-pekerja melakukan pekerjaannya dengan biaya
yang rendah bagi majikan dan penghasilan yang lebih besar bagi
buruh.”Para perintis ilmu manajemen terdiri dari beberapa orang
dan berasal dari berbagai Negara, seperti:
1. Frederick Winslow Taylor
2. Henry Fayol
3. Babbage
75. Sejarah manajemen
Salah satu bukti betapa manajemen telah ada adalah
dengan adanya bukti piramida Mesir. Adanya
bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa
pada zaman dulu telah ada serangkain kegiatan yang
diatur sedemikian rupa, mengikuti tahapan-tahapan
tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan
piramida yang megah di tengah gurun pasir dapat
menjadi decak kagum masyarakat seluruh dunia dari
dulu hingga sekarang.
76. Unsur-unsur manajemen
Beberapa ahli menyebutkan unsur-unsur manajemen, diantaranya yaitu:
Menurut Fremont E. Kast menyebutkan adanya dua unsur dasar manajemen,
Yaitu : A. Pria
B. Bahan
O.F. Peterson memberikan definisi atas manajemen sebagai “the use of men, materials and money
to echieve a common goal" (penggunaan sekelompok orang, material serta uang untuk mencapai
tujuan bersama). Sehingga, dari definisi tersebut nampak adanya 3 (tiga) unsur dasar manajemen,
yaitu:A. Pria
B. Bahan
C. Uang
George R. Terry mengemukakan bahwa unsur dasar (basic elements) yang merupakan sumber
yang dapat digunakan (available resources) untuk mencapai tujuan dalaam manajemen adalah
A. Pria
B. Uang
C. Mesin
D. Metode
77. Beberapa unsur manajemen yang
di paparkan secara umum:
1. Men (manusia, orang-orang, tenaga kerja).
2. Money (uang yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan)
3. Machines (mesin atau alat-alat yang diperlukan
untuk mencapai tujuan)
4. Methods (metoda atau cara yang digunakan dalam
usaha mencapai tujuan)
5. Materials (bahan atau perlengkapan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan)
6. Market (pasar untuk menjual output/barang yang
78. Asas-asas manajemen
Menurut Henry Fayol, asas-asasmanajemen terdiri
dari:
1. Pembagian Kerja (Divisionof work)
2. Wewenang & Tanggung jawab (Authority and
responsibility)
3. Disiplin(Dicipline)
4. Kesatuan perintah(Unity of command)
5. Kesatuan Pengarahan (Unity of direction)
79. Fungsi manajemen
MENURUT THE LIANG GIE :
a. Perencanaan
b. Keputusan
c. Pembimbingan
d. Pengkoordinasian
e. Pengendalian
f. Penyempurnaan
80. MENURUT GEORGE R. TERRY:
P = Planning (perencanaan)
A = Actuating (Penggerakan)
O = Organizing (Pengorganis as ian)
C = Mengontrol (Pengawasan)
MENURUT JAMES A.F. STONER:
a. Pengorganisasian
b. Memimpin
c. Pengendalian
82. PENGERTIAN
PANCASILA
Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Nama
ini terdiri dari dua kata dari bahasa Sanskerta:
"panca" berarti lima dan "sila" berarti prinsip
atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima ideologi
utama penyusun Pancasila merupakan lima sila
Pancasila.
83. PENGERTIAN
FILSAFAT
Filsafat adalah suatu kebijaksanaan hidup
(filosofia) untuk memberikan suatu
pandangan hidup yang menyeluruh
berdasarkan refleksi atas pengalaman hidup
maupun pengalaman ilmiah.
84. PANCASILA SUATU
FILSAFAT
Pengertian filsafat pancasila secara umum adalah
hasil berfikir atau pemikiran yang sedalam-dalamnya
dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya dan
diyakini sebagai kenyataan, norma-norma dan nilai-
nilai yang benar, adil, bijaksana dan paling sesuai
dengan kehidupan dan kepribadian bangsa Indonesia.
Filsafat pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat
praktis sehingga filsafat pancasila tidak hanya
mengandung pemikiran yang sedalam-dalamnya atau
tidak hanya bertujuan mencari.
85. OBJEK FILSAFAT
MANUSIA
Ditinjau dari segi obyektifnya, filsafat meliputi hal-hal yang ada atau
dianggap dan diyakini ada, seperti manusia, dunia, Tuhan dan
seterusnya. Ruang lingkup obyek filsafat :
a. Obyek material
b. Obyek formal
86. DASAR ONTOLOGIS
Manusia sebagai pendukung pokok sila–sila pancasil
secara ontologis memiliki hal–hal yang mutlak, yaitu
terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa jasmani dan
rohani, sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial, serta keddukan kodrat
manusia sebagai makhluk pribadi berdiri sendiri dan
sebagai makhluk tuhan yang maha esa.
DASAR EPISTEMOLOGIY
Sebagai suatu ideologi maka pancasila
memiliki tiga unsur pokok agar dapat
menarik loyalitas dan pendukungnya
yaitu
1. Logos yaitu rasionalitas atau
penalarannya
2. Pathos yaitu penghayatannya
3. Ethos yaitu kesusilaannya (wibisono,
1996:3)
01
02
DASAR AKSOLOGI
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari
kata Yunani yaitu; axios yang berarti sesuai
atau wajar. Sedangkan logos yang berarti
ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori
nilai. Jujun S.Suriasumantri mengartika
aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan
dengan kegunaan dari pengetahuan yang
diperoleh.
03
88. Pengertian Filsafat
Ilmu
Filsafat Ilmu adalah cabang filsafat yang membahas konsep,
metodologi, dan asumsi-asumsi yang mendasari pengetahuan,
bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan bagaimana kita bisa
memastikan bahda pengetahuan tersebut benar dan dapar
diandalkan.
90. Pengertian Metodologi
Penelitian
Metodologi penelitian adalah suatu cara
atau pendekatan yang digunakan untuk
memecahkan masalah atau mencari jawaban
atas pertanyaan penelitian dengan
menggunakan prosedur dan teknik yang
telah ditetapkan secara sistematis dan
logis..
92. Secara keseluruhan, metodologi penelitian
merupakan tahapan-tahapan yang harus
dilakukan dalam rangka melakukan suatu
penelitian yang sistematis dan valid. Dalam
menjalankan metodologi penelitian, peneliti
harus mengikuti tahapan-tahapan yang telah
ditentukan secara sistematis dan terstruktur
untuk memperoleh hasil yang akurat dan
obyektif.
93. Hubungan antara Filsafat
Ilmu dan Metodologi
Penelitian
Filsafat ilmu dan metodologi penelitian adalah dua bidang studi yang saling terkait dan
saling mempengaruhi satu sama lain. Filsafat ilmu membahas tentang konsep-konsep dan
teori-teori yang mendasari ilmu pengetahuan, sedangkan metodologi penelitian
membahas tentang teknik dan tahapan yang digunakan dalam melakukan penelitian.
94. Kontribusi Filsafat Ilmu dalam
Metodologi Penelitian
Filsafat ilmu memberikan kontribusi penting
dalam pengembangan metodologi penelitian.
Sebagai disiplin ilmu yang berbicara tentang
sifat ilmu pengetahuan, filsafat ilmu
memberikan landasan teoretis yang
memungkinkan metodologi penelitian untuk
terus berkembang dan meningkatkan
kualitas penelitian
95. Metodologi penelitian memanfaatkan konsep-konsep filsafat
ilmu untuk memperkuat landasan teoretis dari penelitian yang
dilakukan. Dalam perancangan penelitian, misalnya, konsep
ontologi digunakan untuk memahami realitas objektif yang
menjadi objek penelitian, sedangkan konsep epistemologi
digunakan untuk memahami bagaimana pengetahuan dan
pemahaman terbentuk dalam penelitian tersebut. Konsep
aksiologi juga dapat digunakan untuk menilai nilai-nilai dan
norma-norma yang terlibat dalam penelitian dan menerapkan
etika penelitian yang benar. Selain itu, metodologi penelitian
juga memanfaatkan konsep-konsep filsafat ilmu dalam proses
Bagaimana Metodologi PenelitianMemanfaatkanKonsep-konsep
Filsafat Ilmu
96. Secara keseluruhan, hubungan antara filsafat ilmu dan
metodologi penelitian sangat penting dalam
memastikan kevalidan dan keabsahan penelitian yang
dilakukan. Dalam melakukan penelitian, peneliti harus
memperhatikan konsep-konsep filsafat ilmu yang
terkait dengan penelitian tersebut untuk memperkuat
landasan teoretis penelitian dan memastikan hasil
penelitian yang akurat dan objektif