Teks tersebut membahas tentang iman dalam Islam. Iman kepada Allah merupakan pondasi utama dalam Islam. Hadis Nabi menyebutkan bahwa iman memiliki lebih dari enam puluh cabang, dan malu adalah bagian dari iman. Tiga perkara yang dapat membuat manisnya iman yaitu mencintai Allah dan Rasul lebih dari semua, mencintai orang lain karena Allah, serta benci kembali ke kufur. Iman adalah amalan p
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Iman Paling Mulia
1. NAMA : ABDUL HUSEIN NASUTION
NIM : 0104172112
JURUSAN : MANAJEMEN DAKWAH –E FDK UINSU 2019
DOSEN ; H. MOHD IQBAL A. MUIN, LC, MA
2. A. LATAR BELAKANG MASALAH
Islam adalah agama yang mengajarkan kepada pengikutnya untuk meyakini
adanya Tuhan Yang Maha Esa, yaitu Allah swt. Dalam bahasa agama Islam
keyakinan di sini dinamakan al-Iman (iman). Dalam Islam, iman yang
dimaksud disini adalah iman kepada Allah swt. karena pengertian iman secara
umum mempunyai makna yang luas. Orang yang mengaku sebagai muslim
berarti dia memiliki konsekuensi untuk mempertanggungjawabkan
pengakuannya itu, yaitu kewajiban untuk beriman kepada Allah swt. Iman
kepada Allah swt. merupakan pondasi yang paling penting, pertama, utama
dan mendasar dalam Islam. Karena seseorang yang mengaku sebagai seorang
muslim tapi tidak beriman kepada Allah maka pengakuannya itu sia-sia saja.
Orang yang tidak beriman kepada Allah swt. Sekalipun melakukan amal
kebajikan yang sangat banyak, maka amalnya itu sia-sia di sisi Allah swt.
3. B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengertian iman dalam hadis Nabi saw.?
Bagaimana kandungan hadis Nabi saw. tentang iman?
Bagaimana iman menjadi hal yang paling urgen dalam melakukan segala amal
perbuatan?
4. A. Pengertian Iman
Secara etimologi kata i>ma>n merupakan bentuk masdar dari kata a>mana-yu’minu-
i>ma>nan, berakar dari huruf-huruf alif, mim, dan nun, mempunyai beberapa makna
antara lain
iman adalah perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang.
Di dalam al-Qur’an terdapat kata a>mana yang jika bertemu dengan
huruf baatau la>m semakna dengan التصديقyaitu surah Yu>suf [12]: 17 dan surah al-
‘Angkabu>t [29]: 26
5. B. Hadis-Hadis Nabi saw. Tentang Iman
Jumlah Cabang-Cabang/ Indikator Iman
َأ َانَثَّدَح َلاَق ُّيِفْعُجْال ٍدَّمَحُم ُنْب ِ َّاَّلل ُدْبَع َانَثَّدَحْيَل ُس َانَثَّدَح َلاَق ُّيِدَقَعْال ٍرِماَع وُبْب َُانمٍل ََلِب ُن
َرْيَرُه يِبَأ ْنَع ٍحِلَاص يِبَأ ْنَع ٍَارنيِد ِنْب ِ َّاَّلل ِدْبَع ْنَعََّلص ِيِبَّنال ْنَع ُهْنَع ُ َّاَّلل َيِضَر َةُ َّاَّلل ى
َْالو ًةَبْع ُش َونُّتِسَو ٌعْضِب َُانميِ ْاْل َلاَق َمَّل ََسو ِهْيَلَعْنِم ٌةَبْع ُش َُُايَحِنَاميِ ْاْل[
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami ‘Abd Allah ibn Muh}ammad al-Ju‘fi> dia
berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu> ‘A<mir al-‘Aqadi> yang berkata,
bahwa Telah menceritakan kepada kami Sulaima>n ibn Bila>l dari ‘Abd Allah ibn
Di>na>r dari Abu> S{a>lih} dari Abu> Hurairah dari Nabi saw., beliau bersabda:
"Iman memiliki lebih dari enam puluh cabang, dan malu adalah bagian dari
iman”
6. Tiga Perkara untuk Mendapatkan Manisnya Iman
1-َمُع يِبَأ ِنْب َىيَْحي ُنْب ُدَّمَحُمَو َميِهَارْبِإ ُنْب َُقح ْسِإ َانَثَّدَحَقَّالث ْنَع اًعيِمَج ٍار ََّشب ُنْب ُدَّمَحُمَو َرِفَلاَق ِي
َةَب ََلِق يِبَأ ْنَع َوبُّيَأ ْنَع ِباََّهوْال ُدْبَع َانَثَّدَح َرَمُع يِبَأ ُنْباَع ُ َّاَّلل ىََّلص ِيِبَّنال ْنَع ٍسَنَأ ْنَعِهْيَلَمَّل ََسو
ُ َّاَّلل َانَك َْنم َِانميِ ْاْل َةَو َََلح َّنِهِب َدَجَو ِهيِف َّنُك َْنم ٌث ََلَث َلاَقَاوِس اَّمِم ِهْيَلِإ ََّبحَأ ُهُول َُسرَوْنََأو َامُهَّبِحُي
ْعَب ِرْفُكْال يِف َدوُعَي ْنَأ َهَرَْكي ْنََأو ِ َّ َِّلل ََّلِإ ُهُّبِحُي ََل َُْرَمْالَي َامَك ُهْنِم ُ َّاَّلل ُهَََقْنَأ ْنَأ َدْقُي ْنَأ ُهَرْكيِف َفََِارَّنال
.Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Ishaq ibn Ibra>hi>m dan Muh}ammad ibn Yah}ya ibn Abi>
‘Umar serta Muh}ammad ibn Basysya>r semuanya dari al-S|aqafi> berkata Ibnu Abi> ‘Umar
telah menceritakan kepada kami ‘Abd al-Wahha>b dari Ayyu>b dari Abu> Qila>bah dari Anas
dari Nabi saw., dia berkata, "Tiga perkara jika itu ada pada seseorang maka ia akan
merasakan manisnya iman; orang yang mana Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada
selain keduanya, mencintai seseorang yang ia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan
benci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya dari kekafiran
tersebut sebagaimana ia benci untuk masuk neraka”
7. Iman Adalah Amalan yang Paling Mulia
Iman Adalah Amalan yang Paling Mulia
َأ َلاَق ِقاَّزَّرال ُدْبَع َانَثَّدَح َلاَق ٍعِفاَر ُنْب ُدَّمَحُم اَنَرَبْخَأا ِنْبا ْنَع ِيِرْهُّالز ْنَع ٌرَمَْعم اَنَأَبْنُمْلْنَع ِبَّي َس
ََسو ِهْيَلَع ُ َّاَّلل ىََّلص َّيِبَّنال ٌلُجَر َلَأ َس َلاَق َةَرْيَرُه يِبَأَم ْعَ ْاْل ُّيَأ ِ َّاَّلل َلو ُسَر َاي َلاَقَف َمَّلِلاُلَضْفَأ
ِ َّاَّلل ِيلِب َس يِف ُدَاهِجْال َلاَق اَذَام َّمُث َلاَق ِ َّاَّللِب َُانميِ ْاْل َلاَقْال َُّلحْال َّمُث َلاَق اَذَام َّمُث َلاَقَمُروُرْب[
Artinya:
Telah mengabarkan kepada kami Muh}ammad ibn Ra>fi‘, ia berkata; telah
menceritakan kepada kami ‘Abd al-Razza>q, ia berkata; telah memberitakan kepada
kami Ma‘mar dari al-Zuhri> dari Ibn al-Musayyab dari Abu> Hurairah, ia berkata;
terdapat seorang laki-laki yang bertanya kepada Nabi saw., ia berkata; "Wahai
Rasulullah, amalan apakah yang paling baik? Beliau menjawab: "Beriman kepada
Allah." Orang tersebut berkata; kemudian apa? Beliau menjawab: "Berjihad di jalan
Allah." Laki-laki tersebut berkata; kemudian apa? beliau menjawab: "Haji mabrur."
8. C. Kandungan Hadis Nabi saw.
Tentang Iman.
Lima rukun Islam yaitu:
· Bersyahadat. Yaitu bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan
Allah.
· Mendirikan salat
· Menunaikan zakat
· Berpuasa pada bulan Ramadan
· Naik haji bagi yang mampu
b. Enam rukun imam,yaitu Iman kepada Allah
· Iman kepada malaikat-malaikat-Nya
· Iman kepada kitab-kitab-Nya
· Iman kepada para nabi dan rasul-Nya
· Iman kepada hari akhir
· Iman kepada qada> dan qadar
9. D. Urgensi Iman
Iman bagi orang muslim merupakan pondasi utama dari kesadaran
keagamaannya yang dalam berbagai wacana keagamaan senantiasa diperin
gatkan agar dijaga dan diperkuat serta penuh makna dan tafsiran. Peringatan
tentang iman itu dari sumber aslinya (al-Qur’an) berkait erat dengan amal
perbuatan yang merupakan tuntutan langsung dari iman spiritual itu, sehingga
tidak ada iman tanpa amal. Ekspresi iman orang mukmin adalah
melaksanakan perintah Tuhan, baik berkaitan langsung dengan Tuhan maupun
dengan manusia (h}abl min Allah dan habl min al-na>s).
10. . Kesimpulan..
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai jawaban atas sub-
sub masalah sebagai berikut:
1. Iman adalah pembenaran dengan segala keyakinan tanpa keraguan sedikitpun mengenai yang
datang dari Allah swt dan rasul-Nya. Dalam hadis, nabi menyebutkan pengertian iman yang
merupakan unsur sekaligus rukun iman itu sendiri.
2. Kandungan hadis-hadis nabi tentang iman antara lain:
a. Unsur-unsur iman yang merupakan rukun iman itu sendiri ada enam, yaitu: iman kepada Allah,
malaikat, kitab, rasul, hari akhir, dan qada> dan qadar.
b. Indikator-indikator iman kurang lebih enam puluh macam (cabang) dan salah satu indikatornya
adalah rasa malu (melakukan maksiat).
c. Amal yang paling utama adalah iman (kepada Allah) dan seorang mu’min yang mempunyai
keistimewaan iman setara dengan para syuhada (orang yang gugur berperang di jalan Allah).
3. Urgensi iman antara lain:
a. Menyadari akan adanya kekuatan sangat besar yang tidak mampu dicapai oleh akal tetapi
mampu untuk diyakini, yaitu Allah swt., Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa.
b. Mendorong orang untuk selalu mengerjakan amal baik dan menjauhi amal buruk karena
meyakini Allah Maha Tahu dan Maha Melihat.
c. Menjadi pondasi paling utama dalam melakukan amal perbuatannya sehingga amal baik yang
dilakukannya diterima di sisi Allah.
11. DAFTAR PUSTAKA
Al-‘Abba>s, Ah}mad ibn H{a>lim ibn Taimiyyah al-H{ara>ni> Abu>. Syarh} al-‘Aqi>dah
al-Wasit}iyyah. Cet. I; Mekkah: Matba‘ah al-Huku>mah, 1392 H.
Al-‘Abd Allah, Muh}ammad ibn Abi> Bakr ibn Ayyu>b ibn al-Qayyim al-Jauziyyah
Abu>. al-S{ala>h wa H{ukmu Ta>rikiha>. Saudi ‘Arabiyyah: Wiza>rah al-Syu‘u>n al-
Isla>miyyah, 1420 H.
Al-Afrīqī, Muh{ammad ibn Mukrim ibn Manz}u>r. Lisān al-‘Arab. Cet. I; Beirut: Dār
S}ādir, t.th.
Al-Asari>, ‘Abd Allah ibn ‘Abd al-H{ami>d. al-Waji>z fi> ‘Aqi>dah al-Salaf al-S{a>lih} (
Ahl al-Sunnah wa al-Jama>‘ah) (Saudi ‘Arabiyyah: Wiza>rah al-Syu‘u>n al-Isla>miyyah,
1420 H.
Al-As}bah}a>ni>, Isma>‘i>l ibn Muha}mmad ibn al-Fad}l. al-H{ujjah fi> Baya>n al-
Mah}ajjah wa Syarh} ‘Aqi>dah Ahl al-Sunnah. Cet. I; Beirut: al-Maktabah al-Isla>mi>,
1970.