2. Islam adalah salah satu agama terbesar di dunia, dengan lebih dari satu miliar
penganut di seluruh dunia. Salah satu aspek paling fundamental dalam ajaran Islam
adalah konsep tauhid, yang menegaskan keesaan Allah. Tauhid adalah fondasi ajaran
Islam dan memiliki dampak yang mendalam pada kehidupan seorang Muslim.
Keimanan pada tauhid merupakan aspek utama dari praktik keagamaan Muslim dan
mempengaruhi seluruh aspek kehidupan mereka. Keimanan dalam Islam diawali
dengan usaha-usaha memahami kejadian dan kondisi alam sehingga timbul dari sana
pengetahuan akan adanya Yang Mengatur alam semesta ini, dari pengetahuan tersebut
kemudian akal akan berusaha memahami esensi dari pengetahuan yang didapatkan.
Keimanan dalam ajaran Islam tidak sama dengan persangkaan tetapi harus melalui
ilmu dan pemahaman.
Implementasi dari sebuah keimanan seseorang adalah ia mampu berakhlak terpuji,
sedangkan implikasi Tauhid yaitu Tauhid yang dibawa Rasulullah memiliki implikasi
terhadap kesetaraan antara manusia karena: “Tiada Tuhan Selain Allah SWT”. Artinya
semua manusia sama, setara, semuanya adalah sama-sama ciptaan. Maka manusia
bukanlah Tuhan bagi manusia yang lainnya.
3. Defenisi Iman
Keimanan dalam Islam adalah keyakinan yang kuat terhadap keberadaan Allah SWT, serta segala
ajaran dan tuntunan-Nya. Keimanan ini berkaitan erat dengan konsep tauhid, yaitu keyakinan bahwa
hanya ada satu Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu.
Dalam Islam, keimanan bukan hanya sekedar keyakinan tanpa tindakan nyata. Seorang Muslim
harus mengamalkan keyakinannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti dengan menjalankan ibadah dan
menaati perintah Allah SWT. Kata iman berasal dari kata kerja amina-yu’manu -amanan yang berarti
percaya. Oleh karena itu, iman yang berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam hati. Dalam
surah al-Baqarah ayat 165 dikatakan bahwa orang yang beriman adalah orang yang amat sangat cinta
kepada Allah (asyaddu hubbanlillah). Oleh karena itu beriman kepada Allah berarti amat sangat rindu
terhadap ajaran Allah, yaitu Al-Quran menurut Sunnah Rasul. Hal itu karena apa yang dikehendaki Allah,
menjadi kehendak orang yang beriman, sehingga dapat menimbulkan tekad untuk mengorbankan segalanya
dan kalau perlu mempertaruhkan nyawa.
Dalam hadits diriwayatkan Ibnu Majah, iman itu dipercaya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan
diwujudkan dengan amal perbuatan. Dengan demikian, iman merupakan kesatuan atau keselarasan antara
hati, ucapan, dan laku perbuatan, serta dapat juga dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya
hidup.
4. Istilah iman dalam al-Qur’an selalu dirangkaikan dengan kata lain yang memberikan corak dan warna
tentang sesuatu yang diimani, seperti dalam surat al-Ankabut: 52
Artinya: Katakanlah: “Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang
di langit dan di bumi. Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka
itulah orang-orang yang merugi.
Dikaitkan dengan kata bathil, yaitu walladziina aamanuu bil baathili. Bhatil berarti tidak benar menurut
Allah
5. Sementara dalam al-Baqarah: 4
Artinya..dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu
dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat.
iman dirangkaikan dengan kata ajaran yang diturunkan Allah (yu’minuuna bimaa unzila ilaika
wamaa unzila min qablika).
Kata iman yang tidak dirangkaikan dengan kata lain dalam al-Qur’an, mengandung arti positif.
Dengan demikian, kata iman yang tidak dikaitkan dengan kata Allah atau dengan ajarannya, dikatakan
sebagai iman haq. Sedangkan yang dikaitkan dengan selainnya, disebut iman bathil.
Maksud dari Iman Haq adalah iman yang benar, yakni keimanan yang hanya ditujukan kepada
Allah SWT, pada kitab-Nya, malaikat-Nya, rasul-Nya, hari akhir juga takdir-Nya. Adapun iman
batil adalah iman yang salah/keliru sebab keimanan ini ditujukan pada selain Allah SWT.
6. Artinya: Rasulullah SAW bersabda ''Iman itu kadang naik kadang turun
Sebelum menemukan solusi mengatasi futur, kita harus mengetahui penyebab-penyebab futur. Ulama
menegaskan ada beberapa faktor yang menimbulkan keadaan future.
1. Lingkungan >< Solusi untuk mengatasinya adalah menemukan atau menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan iman kita. dengan bergabung dalam komunitas orang-orang yang sama-sama ingin
meningkatkan kualitas ibadah dan iman. Dengan begitu, akan terbentuk lingkungan yang saling
menyemangati untuk kebaikan.
2. Maksiat >< Jika seorang muslim mulai merasakan turunnya kuantitas dan kualitas ibadahnya, maka ia
perlu mengevaluasi aktivitasnya, apakah ada maksiat yang ia lakukan. Setelah itu, dia dapat mulai
menguranginya, dan mengisi waktu yang tersisa dengan amal shaleh. Ulama menyarankan agar
kita memulai dengan ibadah yang ringan. Mulai dari merutinkan ibadah wajib, hingga ibadah-ibadah sunnah
yang ringan seperti shalat dhuha dua rakaat dan witir. Jika sudah terbiasa dan konsisten, baru menaikkan
intensitasnya dengan ibadah sunnah lainnya.
3. Cinta berlebihan terhadap dunia >< Mengalokasikan terlalu banyak waktu untuk kesenangan dunia akan
mengurangi energi untuk beribadah. Misalnya, ketika seseorang bekerja terlalu keras hingga lupa waktu
shalat. Niat hati mendapat promosi di kantor bukan berarti harus meninggalkan shalat Zuhur, Ashar,
Magrib, dan seterusnya. Rasulullah ﷺmengajarkan bahwa solusi mengatasi cinta berlebihan kepada dunia
adalah dengan mengingat mati.
7. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Iman itu ada tujuh puluh sekian pintu. Yang paling rendah dari iman adalah
menyingkirkan gangguan dari jalanan. Yang paling tinggi adalah kalimat laa ilaha illallah.” (HR. Muslim,
no. 35 dan Tirmidzi, no. 2614)
Para ahli hadis ini menjelaskan dan merangkum 77 cabang keimanan tersebut menjadi 3
kategori atau golongan berdasarkan pada hadis Ibnu Majah berikut ini: Artinya:"Dari Ali bin Abi Thalib
r.a. berkata, Rasulullah Saw. bersabda: iman adalah tambatan hati, ucapan lisan dan perwujudan
perbuatan"(H.R.IbnuMajah)
Dengan kata lain, dimensi dari keimanan itu menyangkut tiga ranah yaitu:
- Ma'rifatun bil qalbi yaitu meyakini dengan hati
- Iqrarun bil lisan yaitu diucapkan dengan lisan
- ‘Amalun bil arkan yaitu mengamalkannya dengan perbuatan anggota badan .
8. Tauhid dan impikasinya
Keimanan (iman) dalam Islam merujuk pada keyakinan dalam ajaran-ajaran agama Islam. Salah satu
aspek penting dalam keimanan Islam adalah konsep tauhid, yang mengacu pada keyakinan akan keesaan
Allah. Kalimat Tauhid membawa pengertian mengetahui, mengakui dan mempercayai bahwa
sesungguhnya sembahan yang benar dan berhak disembah ialah Allah Subhanahu Wa Ta’ala
(SWT) semata-mata. Tauhid adalah fondasi dari ajaran Islam dan memiliki implikasi yang sangat penting
dalam kehidupan seorang Muslim. Tauhid mencakup berbagai aspek :
1. Tauhid rububiyyah: Ini mengacu pada keyakinan bahwa Allah adalah Pencipta, Pemelihara, dan
Pengatur alam semesta. Implikasinya adalah pengakuan bahwa Allah adalah satu-satunya sumber
segala sesuatu yang terjadi dalam dunia. Ini berarti bahwa tidak ada entitas lain yang berpartisipasi
dalam proses penciptaan, pemeliharaan, atau pengaturan alam semesta. Allah adalah Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Tauhid Rububiyyah memiliki implikasi yang mendalam dalam pemahaman
tentang Allah dan hubungan manusia dengan-Nya. Dalil Az-zukhruf: 87
Artinya: Dan sungguh jika kamu bertanya
kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan mereka,
niscaya mereka menjawab: "Allah",
maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?
9. Artinya: Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara
segala sesuatu. (Az-Zumar:62)
Artinya: Dan tidak ada suatu binatang melata pun
di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya. (Hud:6)
Berikut adalah beberapa implikasi dari Tauhid Rububiyyah dalam kehidupan sehari-hari:
1. Ketundukan dan Ketergantungan pada Allah: Keyakinan dalam Tauhid Rububiyyah mengingatkan seorang Muslim
akan kekuasaan Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta.
2. Keteguhan dalam Ketidakpastian: Dalam kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian, keimanan dalam Tauhid
Rububiyyah memberikan ketenangan pikiran.
3. Rasa Syukur dan Keprihatinan Terhadap Lingkungan: Keyakinan dalam Tauhid Rububiyyah mendorong rasa syukur
terhadap Allah atas segala pemberian-Nya.
4. Kepatuhan terhadap Hukum-Hukum Allah: Keyakinan dalam Tauhid Rububiyyah memotivasi seorang Muslim untuk
patuh terhadap hukum-hukum Allah.
5. Penerimaan dalam Kesulitan: Ketika menghadapi cobaan dan kesulitan dalam kehidupan, keyakinan dalam Tauhid
Rububiyyah membantu seorang Muslim untuk menerima dengan lapang dada.
6. Penghindaran dari Syirik: Salah satu implikasi penting dari Tauhid Rububiyyah adalah menghindari syirik, yaitu
menyekutukan Allah dengan sesuatu atau seseorang dalam penciptaan dan pengaturan alam semesta.
7. Pandangan Positif tentang Dunia: Seorang Muslim yang memahami Tauhid Rububiyyah melihat dunia ini sebagai
tanda kebesaran Allah.
10. 2. Tauhid uluhiyyah: Ini berarti mengakui bahwa hanya Allah yang berhak untuk disembah. Hanya Allah
yang layak menerima ibadah, penyembahan, dan pengabdian. Implikasinya adalah bahwa semua ibadah
dan penghambaan harus ditujukan hanya kepada Allah, tanpa sekutu atau perantara. Tauhid Uluhiyyah
mengajarkan penghindaran penyembahan terhadap selain Allah dan menempatkan-Nya sebagai fokus
utama ibadah. Dalil Al-an’am: 162
Artinya: Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
Al-anbiya:25
Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan
kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian
akan Aku".
11. Tauhid Uluhiyyah memiliki implikasi yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim. Berikut
adalah beberapa implikasi dari Tauhid Uluhiyyah dalam kehidupan sehari-hari:
1. Penyembahan Hanya Kepada Allah: Implikasi paling mendasar dari Tauhid Uluhiyyah adalah bahwa
seorang Muslim hanya menyembah Allah dan tidak ada yang lain. Ini mencakup shalat, doa, puasa, zakat,
dan semua bentuk ibadah lainnya yang hanya ditujukan kepada Allah.
2. Menjauhi Kesyirikan: Seorang Muslim yang memahami Tauhid Uluhiyyah akan sangat menjauhi syirik,
yaitu menyekutukan Allah dengan sesuatu atau seseorang dalam ibadah
3. Menjaga Kesucian Niat: Implikasi lainnya adalah pentingnya menjaga kesucian niat dalam ibadah.
4. Menyadari Keterbatasan Diri: Tauhid Uluhiyyah mengingatkan seorang Muslim akan keterbatasan diri
mereka sendiri.
5. Mengintegrasikan Iman dalam Tindakan: Implikasi dari Tauhid Uluhiyyah adalah mengintegrasikan iman
dalam tindakan sehari-hari.
6. Menjalani Hidup sesuai dengan Ajaran Islam: Tauhid Uluhiyyah memotivasi seorang Muslim untuk
menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam dalam segala aspek.
Dengan demikian, Tauhid Uluhiyyah memiliki dampak yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari seorang
Muslim. Ini membentuk tindakan, etika, dan prioritas dalam hidup, serta memastikan bahwa penyembahan dan
ibadah hanya ditujukan kepada Allah semata.
12. Dalam Islam, keimanan dan tauhid memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan
seorang Muslim. Keimanan menjadi dasar dari segala tindakan dan perilaku seorang
Muslim, sedangkan tauhid membentuk pandangan hidup yang utuh dan menyeluruh. Oleh
karena itu, penting bagi kita untuk memahami konsep keimanan dan implikasi tauhid
dalam kehidupan sehari-hari.
Kita harus mengingat bahwa keimanan bukanlah sekadar keyakinan tanpa tindakan.
Sebaliknya, keimanan harus tercermin dalam setiap aspek kehidupan seorang Muslim,
baik itu dalam hubungan dengan Allah maupun dengan sesama manusia. Begitu juga
dengan tauhid, yang tidak hanya berkaitan dengan keyakinan tentang keesaan Allah,
tetapi juga tentang bagaimana kita menjalani kehidupan sebagai hamba-Nya.
Dengan memperdalam pengetahuan kita tentang keimanan dan tauhid, kita dapat
memperkuat iman dan meningkatkan kualitas kehidupan kita sebagai seorang Muslim.
Mari kita terus belajar dan mengamalkan nilai-nilai keimanan dan tauhid dalam
kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
13. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
Thanks!
Does anyone have any questions?