SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
NURFADILLA NASUTION (0104183200)
SM IV-E MD FDK UINSU 2019/2020
Dosen Pengampu :
- Menurut Bahasa:
Tafsir dari bahasa Arab yaitu
fassara-yufassiru-tafsiran. Yang
berarti penjelasan, pemahaman,
dan perincian.
Tafsir juga dapat diartikan al-idlah
wa al tabyin yaitu: penje-lasan dan
keterangan.
Menurut Az-Zarkasyi bahwa tafsir
adalah ilmu yang berfungsi untuk
mengetahui kumpulan Kitabullah
(Al-Qur'An) yang diturunkan ke-
pada nabi Muhammad SAW
dengan cara menjelaskan makna-
nya, hukumnya dan hikmahnya
yang terkandung dalam Al-Qur'an.
PENGERTIAN TAFSIR
Menurut Al-Suyyuti, pada masanya Nabi merupakan penafsir
tunggal dari al-Qur’an yang memiliki otoritas spiritual,
intelektual dan sosial. Sumber : Jalaluddin al-Suyuti,Al-Itqan fi
Ulum al-Qur’an, (Bairut : DKI, 2012) h.173
Dalam menafsirkan al-Qur’an, Rasulullah Salla Allah ‘Alayhi wa
Sallam juga memiliki bentuk-bentuk tersendiri. Bentuk-bentuk
penafsiran yang dilakukan oleh Rasulullah Salla Allah ‘Alayhi
wa Sallam diantaranya adalah menafsirkan ayat Al-Qur’an
dengan ayat Al-Qur’an yang lain, hal ini sesuai dengan riwayat
yang disampaikan oleh Al-Bukhari, Muslim dan lainnya dari
Ibnu Mas’ud yang mengatakan bahwa tatkala turun ayat;
َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬‫وا‬ُ‫ن‬‫آم‬َ‫م‬‫ل‬‫و‬‫وا‬ ُ‫س‬ِ‫ب‬‫ل‬‫ي‬َ‫م‬ُ‫ه‬‫ان‬‫يم‬ِ‫إ‬َ‫م‬‫ل‬ُ‫ظ‬ِ‫ب‬َ
ُ
‫أ‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ول‬َُ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬َُ‫ن‬‫األم‬َ‫م‬ُ‫ه‬‫و‬
َ‫ون‬ُ‫د‬‫ت‬‫ه‬ُ‫م‬
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman
mereka dengan kelaliman, mereka itulah orang-orang yang
mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang
mendapat petunjuk.
Sahabat dalam menafsirkan al-Qur’an cenderung pada
penekanan arti lafadz yang sesuai serta menambahkan qawl
(perkataan atau pendapat) supaya ayat al-Qur’an mudah
dipahami.
Sifat tafsir pada masa-masa pertama ialah sekedar
menerangkan makna dari segi bahasa dengan keterangan-
keteranagan ringkas dan belum lagi dilakukan istimbaṭ
hukum-hukum fiqih. Sunber : Teungku Muhammad Hasbi
Ash-Shiddieqy, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an Dan
Tafsir, (Semarang : Pustaka Rizki Putra, 2009) 183.
As-Suyuthy dalam al-Itqan mengatakan bahwa sahabat
yang terkemuka dalam bidang ilmu tafsir ada sepuluh
orang, yaitu:
Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar al-Faruq, Utsman Dzun
Nurain, Ali bin Abi Thalib, Abdullah ibn Mas’ud, Abdullah
ibn Abbas, Ubay ibn Ka’ab, Zaid ibn Tsabit, Abu Musa al-
Asy’ary, Abdullah ibn zubair. Sumber : Imam Jalaluddin as-
Suyuṭi,Al-Itqan fî Ulûm al-Qur’an, (Bairut : DKI, 2012) 587.
SEJARAH SINGKAT ILMU TAFSIR
Tafsir pada masa rasulullah saw & sahabat
TAFSIR MASA TABI’IN
Di era tabi’in juga terdapat tiga aliran besar dalam tafsir, yaitu :
1. Aliran Makkah yang diwakili oleh Sa’id ibn Jubayr (w
712/713M), Ikrimah (w 723 M), dan Mujahid ibn Jabr (w
722 ). Mereka semua berguru kepada Ibnu Abbas.
2. Aliran Madinah yang diwakili oleh Muhammad ibn Ka’ab
(w 735 M), Zayd ibn Aslam al-Qurashy (w. 735 M), dan Abu
Aliyah (w. 708 M). Mereka semua berguru kepada Ubay ibn
Ka’ab.
3. Aliran Irak yang diwakili oleh Al-Qamah ibn Qays (w 720
M), Amir al-Sha’by (w 723 M), Hasan al-Bashry (w 738 M),
dan Qatadah ibn Daimah al-Sadsy (w 735 M). Mereka
berguru kepada Abdullah ibn Mas’ud.
TAFSIR MASA TADWIN
Periode kodifikasi tafsir dimulai sejak munculnya pembukuan,
yaitu pada akhir kekhalifahan Bani Umayah dan awal
kekhalifahan Bani ‘Abbasiyah. Dalam periode ini tafsir
memasuki beberapa tahap:
1. Tahap Pertama. Pada tahap ini proses penyebaran tafsir
adalah melalui periwayatan. Sahabat meriwayatkan dari
Rasulullah Saw, sebagaimana sebagian Sahabat meriwayatkan
dari sebagian yang lain; lalu Tabi’in meriwayatkan dari Sahabat,
seperti halnya sebagian dari Tabi’in meriwayatkan dari sebagian
yang lain.
2. Tahap Kedua. Setelah masa Sahabat dan Tabi’in, tafsir
memasuki tahap kedua, yaitu ketika hadis Rasulullah Saw. mulai
dibukukan. Kitab-kitab hadis memuat banyak bab, dan tafsir
dijadikan satu bab tersendiri dalam kitab-kitab hadis. Pada waktu
itu, belum ada buku khusus tentang tafsir. Para penulis tafsir pada
tahap ini diantaranya adalah Yazid bin Harun as-Sulami (w. 117 H),
Syu’bah bin al-Hajjaj (w. 160 H), Waki’ bin Jarrah (w. 197 H),
Sufyan bin ‘Uyainah (w. 198 H), Rauh bin Ubadah al-Basri (w. 205
H), Abdurrazaq bin Hammam (w. 211 H), Adam bin Abu ‘Iyas (w.
220 H), dan Abdullah bin Humaid (w. 249 H), yang kesemuanya
pada dasarnya adalah imam dan tokoh tokoh ilmu hadis.
3. Tahap Ketiga. Setelah itu tafsir mulai dipisahkan dari Hadis,
sehingga ia menjadi ilmu tersendiri. Setiap ayat dalam al-Qur`an
diberi penafsiran, dan disusun sesuai susunan mushaf. Pekerjaan ini
dilakukan oleh beberapa ulama, diantaranya adalah Ibn Majah, Ibn
Jarir at-Tabari, Abu Bakar bin Munzir an-Nisaburi dan lain-lain.
4.Tahap Keempat. Pada tahap ini para penulis tafsir berpegang
pada metode periwayatan dari Rasul, Sahabat dan Tabi’in. Namun
pada tahap ini mulai ada perubahan dari segi sanad. Penulis tafsir
meringkas penulisan sanad dan menulis berbagai pendapat yang
diriwayatkan dari para mufassir pendahulu mereka tanpa
menyandarkan pendapat tersebut kepada orang yang
mengemukakannya. Maka, terjadilah banyak pemalsuan dalam
tafsir, riwayat yang sahih bercampur dengan riwayat yang cacat dan
mencantumkan isra`iliyyat.
5. Tahap Kelima. Terjadinya penulisan tafsir yang memadukan
antara pemahaman rasional dan tafsir metode periwayatan dari
Rasul, Sahabat dan Tabi’in. Hal ini berlangsung sejak masa
Abbasiyah hingga sekarang
SEJARAH SINGKAT ILMU TAFSIR
Tafsir Pada Masa Modern
Pergerakan tafsir selanjutnya mulai berubah arah dan metode. Tafsir kemudia berlanjut ke arah
kajian-kajian maudlu’i(tematik) dari segala sisi Al-Qur’an dan ilmu-ilmunya. Dengan maraknya
kajian-kajian tematik, banyak karya-karya tafsir yang di hasilkan melalui pendekatan seperti ini.
Beberapa tokoh yang getol dengan kajian ini seperti Muhammad Syalthut, Kemudian Amin Al-
Khuli yang berusaha mengkaji Al-Qur’an lewat retorika bahasanya, di samping aspek sejarah
turunnya ayat. Dan masih banyak lagi pemikir-pemikir kontemporer yang melakukan terobosan-
terobosan dalam menafsirkan Al-Qur’an, baik itu dengan metode yang bisa di terima atau yang
masih di perselisihkan.Setiap masa perjalanan tafsir selalu di lingkupi oleh situasi dan kondisi yang
berada di sekitar mufassir. Metodepun akan terus berkembang dengan berbedanya cara pandang satu
mufassir dalam melihat kondisi dan situasi dengan mufassir lainnya. Tafsir akan terus bergerak
selama keilmuan itu sendiri masih terus bergerak serta kebudayaan manusia tidak jalan di tempat.
Sumber : Ma’mun Mu’min, Sejarah Pemikiran Tafsir, (Kudus; Nora Media Enterprise, 2011), Hlm.
67-68
SEJARAH SINGKAT ILMU TAFSIR
TAFSIR BIL MA’TSUR
Tafsir bil ma’tsur adalah metode penafsiran dengan cara mengutip,atau
mengambil rujukan pada Al - qur’an , hadist Nabi, kutipan sahabat serta
tabi’in. Metode ini mengharuskan mufasir menelusuri shahih tidaknya riwayat
yang digunakannya.
kitab tafsir yang memuat tentang tafsir bil ma’tsur yakni :
• - Tafsir Jami’ul Bayan ( Ibnu JarirAthThabary)
• - Tafsir Al Bustan (Abul Laits as Samarqandy)
• - Tafsir Baqy Makhlad
• - Tafsir Ma’limutTanzil (Al Baghawy)
• - Tafsir Al – Qur- anul ‘Adhim ( Al Hafidh ibnu Katsir)
• - Tafsir Asbabun Nuzul (Alwahidy)
• - Tafsir An Naskh wal mansukh (Abu Ja’far An Nahas)
• - Tafsir Ad Durrul Mantsur fitTafsir bil Ma’tsur (As Suyuthy)
• - Al jawahir al – Hassan fi tafsir al-qur’an (AbdurrahmanAtsa’libi)
Hukum Tafsir bil ma’tsur adalah tafsir yang harus diikuti dan dipedomani
karena berdasar pada yang shahih seperti Al – qur’an dan Hadits nabi, maka
bisa digunakan agar tidak tergelincir dalam kesesatan pengetahuan dalam
memahami kitab Allah. Diriwayatkan oleh ibnu Abbas, ia berkata : “tafsir itu
ada empat macam ; tafsir yang yang dapat diketahui oleh orang arab melalui
bahasa mereka, tafsir yang harus diketahui oleh setiap orang, tafsir yang
hanya bisa diketahui para ulama dan tafsir yanga sama sekali tidak mungkin
diketahui oleh siapapun selain Allah.
TAFSIR BIR-RA’YI
Tafsir bir-ra’yi adalah metode penafsiran dengan cara ijtihad dan penyimpulan melalui pemahaman sendiri
serta penyimpulan yang hanya didasarkan pada ra’yu semata.
kiitab – kitab tafsir bir- ra’yi dibedakan jadi dua macam yakni yang Mahmud (diperbolehkan) dan yang
Mazhmum (terlarang /tercela).
Comtoh Kitab yang mahmud (diperbolehkan)
- Tafsir anwarut Tanzil wa Asrarut Takwil (Al Baidhawy)
- Tafsir Irsyadul Aqlis Salim ( Abu Su’ud Al Imady)
- Tafsir Fathul Qadir (Al Imam as Ayaukany)
- Tafsir Fathul Bayan (Siddiq hassan Khan)
- Tafsir Ruhul Ma’ani (Syihabudin al Alusy)
- Al-jami’ Liahkami Qur’an (muhammad bin Abi bakr)
- Tafsir Al Jalalain (Jalaludin Muhammad AlMahally dan Jalaludin Muhammad A Sayuthy)
Contoh kitab yang Mazhmum
- Tanjihul qur’an ‘ani Mathain’ ( abu hasan abdul jabar) dari golongan mu’tazilah
- Mir’atul Anwar wa Misykatul ashrar (Maula Abdul Latif Al-Kazarani) dari golongan Syi’ah
- Tafsir Hassan Al – Askari (Abu Musa ) dari golongan Syi’ah
- Himyanul Zad Ila Daril ma’ad (muhammad bin Yusuf) dari golongan Khawarij
- Gharar Al-Fawa’id wa Darar Al Qalaid (Abu Qasim Ali) dari golongan Mu’tazilah.
- Rahul Ma’ani (Syihabudin Al Alusi ) dari golongan khawarij
- Tafsir Athiyah bin Muhammad An-Nazwany Al- zayidi tafsir fi tafsir (Muhsin bin Muhammad) dari
golongan Zayidiyah
Hukum Tafsir Bir- Ra’yi adalah diperbolehkan apabila ada dasar yang shahih namun apabila tidak ada maka
tafsir jenis ini diharamkan atau tidak boleh dilakukan. Ada beberapa alasan yang melarang tafsir jenis ini
seperti
“dan jangan lah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya” (al – Isra’ [17]
:36) (Drs.Mudzakir AS,2011:489)
Sumber : As,Mudzakir.Studi Ilmu –Ilmu Qur’an.Bogor:Pustaka Litera Antar Nusa,2011
TAFSIR ISYARI
Tafsir al-isyari adalah menakwilkan (menebutkan) ayat al-qur'an al-karim tidak seperti zahirnya, tetapi berdasarkan isyarat yang samar yang bisa dipahami oleh orang yang berilmu dan
bertakwa, yang terputus selaras dengan makna zahir ayat-ayat al- qur'an dari beberapa sisi syarhis (yang masyru '). sumber : muhammad amin suma,studi ilmu-ilmu al-qur'an,(jakarta:
pustaka firdaus, 2001), h. 97.
tafsir bi al-'isyari dapat dibedakan menjadi dua macam: tafsir bi al-'isyari al-maqbul dan tafsir bi al-'isyari al-mardud . Dikatakan sebagai tafsir bi al-'isyari al-maqbul atau al-masyru
'jika memiliki lima syarat yaitu:
1. Tidak menafikan makna lahir dan makna-makna yang terkandung dalam redaksi ayat al-Qur'an.
2. Mufassirnya tidak mengklaim satu-satunya penafsiran yang benar-benar berarti arti tersurat.
3. Tidak menggunakan takwil yang jauh menyimpang dan penakwilnya lemah.
4. Tidak membantah dengan dalil syari'at dan argumentasi aqli.
5. Serta adanya pendukung dalil-dalil syari'at yang mendukung penafsirannya.
Jika diminta, tafsir al-'isyari al-mardud jika gaya penafsirannya menyalahi salah satu dari syarat-syarat penerimaan tafsir al-'isyari di atas. Sumber : Ahmad Izzan,Metodologi
Ilmu Tafsir, (Bandung: Buah Batu), 2011, h. 88.
Ada beberapa contoh kitab tafsir yang menggunakan penafsiran bi al-'isyari, antara lain; Garaib al-Qur'an wa Raghaib al-Furqan karya an-Naisaburi (w. 728 H / 1328 M);
'Ara'is al-Bayan fi Haqaiq al-Qur'an susunan Muhammad asy-Syairazi; dan Tafsir wa Isyarat al-Qur'an karya Muhyi al-Din Ibnu 'Arabi (w. 560-638 H / 1165-1240 M). Sumber :
Ahmad Izzan,Metodologi Ilmu Tafsir, (Bandung: Buah Batu), 2011, h. 90.
Ulama menentukan tafsir ini boleh, ditentukan beberapa persyaratan yaitu:
Tidak membantah dengan makna (zhahir) ayat, Maknanya sendiri shahih, Pada lafazd yang ditunjukan sebagai indikasi bagi (makna isyari) tersebut, Antara makna isyari dengan
makna ayat yang memiliki hubungan yang erat.
Sumber : Manna 'Khalil al-Qattan,Mubahist fi Ulumil Qur'an, Terj. Drs. Mudzakir AS, (Jakarta: Pustaka Lintera Antar Nusa, 1992, h. 496.
1. TAFSIR SHUFI
Dalam I’jaz al-Quran, disebutkan bahwa tafsir sufi adalah penafsiran yang dilakukan
oleh para Sufi, yang pada umumnya dilingkupi oleh ungkapan mistik. Ibnu ‘Atha Al-
Iskandari mengatakan, tafsir sufi tidak mengubah makna lahiriyah teks induk al-
Quran, tetapi, menarik pengertian dari makna yang dimaksud oleh suatu ayat
menurut kezaliman bahasa.
Dalam tafsir sufi, seorang mufassir menafsirkan ayat dengan makna lain, tidak
sebagaimana yang tersurat dalam al-Quran pada umumnya. Oleh karena itu,
penafsiran tersebut tidak banyak dipahami, kecuali mereka yang hatinya telah
dibukakan dan disinari oleh Allah, dan termasuk golongan orang-orang yang saleh,
yaitu mereka yang telah dikaruniai pemahaman dan pengertian dari Allah, diantara
contoh tafsir sufi adalah kisah Nabi Khidir dengan nabi Musa as dalam Q.S.Al-Kahfi:
65.
Tafsir sufi disebut dengan tafsir Isyari, oleh karena itu tidak termasuk dalam ilmu hasil
usaha, atau penemuan yang dapat dicapai dari pembahasan dan pemikiran, tetapi
termasuk ilmu laduni, yaitu pemberian sebagai dari akibat dari ketakwaan, dan
riyadhah.
Tafsir sufi atau tafsir Isyari tidak dilarang oleh ulama asal memenuhi beberapa
persyaratan berikut:
Tidak bertolak belakang dengan makna dzahir al-Quran yang lahir, Maknanya itu
sendiri sahih, Pada lafadz yang ditafsirkan terdapat indikasi bagi (makna) isyari
tersebut, Dan antara makna Isyari dengan makna ayat terdapat hubungan yang erat.
Apabila keempat kriteria itu, diterapkan dalam penafsiran sufi, maka penafsirannya
dapat dijadikan tuntunan bagi umat dan merupakan istinbat yang baik.
Kepustakaan:
S. Agil Husin Al-Munawar dan. Masykur Hakim, I’jaz Al-Qur’an dan Metodologi Tafsir.
(Dimas, Semarang, 1994). Ahmad Asy-Syirbashi, Sejarah Tafsir Al-Qur’an, (Pustaka
Firdaus, Jakarta, 1995). Muhammad Ali Ash-Shaabuuniy, Studi Ilmu Al-Qur’an, Terj,
Aminuddin, (Pustaka Setia: Bandung. 1999).
2. TAFSIR SYI’I
Tafsir syi’i adalah tafsir yang menekankan pada aspek batin al-qur’an, dalam ulum al-
qur’an tafsir seperti ini biasa di kenal dengan sebutan tafsir bathini, dari kalangan syi’ah
lebih menekankan penafsirannya pada aspek batin al-qur’an. Pengklasifikasian al-qur’an
menjadi dua bagian, aspek lahir dan aspek batin, merupakan prinsip terpenting dalam
penafsiran syi’ah, terutama syi’ah imamiyah. Bahkan, aspek batin dianggap mereka
sebagai aspek yang lebih kaya daripada aspek lahir.
Adapun metode yang dipakai kalangan syi’ah dalam menafsirkan al-qur’an, beragam.
Setiap aliran dalam syi’ah berbeda metodenya dalam menafsirkan al-qur’an. Tapi
metode yang umum dipakai di kalangan syi’ah, yang banyak memakai pendekatan
metode takwil. Dan sebagaimana kita tahu bahwa, dalam syi’ah ada beberapa macam
aliran, diantaranya yaitu imamiyah dan zaidiyah. Yang setiap aliran tersebut mempunyai
metode-metode penafsiran masing-masing.
Tokoh-tokoh Tafsir Syi’i beserta Karya-karyanya
1. Tafsir Syi’ah oleh kelompok Syi’ah Istna Asy’ariyah
Tafsir ar-Raghib fi Ulum Al-Qur’an oleh Imam Abu Abdullah Muhammad bin Amr al-
Waqidi, Tafsir Majma’ul Bayan oleh al-Thusi, Majma al-Bayan fi Tafsir Al-Qur’an oleh
Imam al-Tabrasi, Tafsir Al-Qur’an oleh Maula Sayyid Abdullah Bin Muhammad, Tafsir
‘alaul Rahman fi Tafsiral-Qur’an oleh Muahmmad Jawad bin Hasan An-Najafi.
2. Tafsir Syi’ah oleh kelompok Syi’ah Zaidiyah
Tafsir al-Shaghirah oleh Abu Ja’far Muhammad Mansur Al-Muradi Az-Zaidi, Tafsir
Ibnu ‘Aqdham oleh Ibnu ‘Aqdham, Tafsir al-Tsamratu Yani’ah oleh Syamsuddin Yusuf
bin Ahmad, Tafsir Muntahal Maram oleh Muhammad bin Husein bin Al-Qasimn, Tafsir
Fath al-Qadir oleh Imam Asy-Syaukani
Sumber : https://dedikayunk.wordpress.com/2014/11/19/sejarah-munculnya-syiah-dan-
corak-serta-metode-tafsir-syii/ Dikutip pada tanggal 20 Maret 2020 pukul 14.24 WIB
3. TAFSIR LIBERALI (HEURMENETIKA)
Metode hermeneutika diyakini oleh golongan liberalis mampu menyelesaikan
permasalahan penafsiran ayat-ayat yang “tidak okomodatif” terhadapa isu-isu
kemanusian modern saat ini seperti kesetaraan gender, kebebasan beragama,
pernikahan beda agama atau tentang ayat-ayat yang berhubungan dengan hak asasi
manusia secara umum. Sumber :Edward Maofur dan Zulkifli Yusoff, “Pengaruh
Liberalisme, 10.
Sebelum merumuskan kaidah baru dalam menafsirkan al-Qur’an yang sesuai dengan
konteks kemodernana, terlebih dahulu melakukan perubahan secara radikal mengenai
orientasi penafsiran al-Qur’an dari orientasi ke-Tuhan-an kepada orientasi kemanusiaan.
Hal ini untuk menghindari penafsiran al-Qur’an yang berorienntasi kepada “kepentingan”
Tuhan dan mengabaikan manusia sebagai objek diturunkan al-Qur’an. Bagi golongan
Islam liberal metode penafsiran al-Qur’an yang sesuai dengan konteks kemodernan
adalah metode hermeneutika. Hermeneutika adalah sebuah metode yang
mengkombinasikan teori-teori dalam disiplin ilmu al-Qur’an namun ditambah dengan
teori-teori sains kemasyarakatan modern. Sumber : Budhy Munawar Rachman,
“Penafsiran Islam Liberal atas Isu-isu Gender dan Feminisme di Indonesia”, Rekosntruksi
Metodologi Wacana Kesetaraan Gender dalam Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset,
2002), 62-63.
Golongan Islam liberal memunculkan kaidah-kaidah baru dalam menafsirkan al-Qur’an
yang menguatkan metode hermeneutika mereka. Diantara kaidah-kaidah yang mereka
rumuskan adalah sebagai berikut:
1. Al-‘ibrah bi al-maqashid la bi al-alfaz
Kaidah baru ini menuntut para mufassir untuk melakukan pergeseran paradigma dari
menjadikan teks sebagai pusat perhatian tafsir untuk mencari ideal moral (maqashid
shar’iyyah) teks al-Qur’an. Dengan kaidah ini menghasilkan penafsiran al-Qur’an ala Islam
Liberal sebagai upaya untuk menyesuaikan dengan dunia modern saat ini. Salah satu
penafsiran Liberalis tentang penghalalan judi SDSB (Sumbangan Dermawan Sosial
Berhadiah) karena membawa manfaat untuk perekonomian dan pembangunan Negara.
Sumber : Nurcholis Madjid, Islam Agama Kemanusiaan (Jakarta : Tinta Mas, 1986), 36-41.
2. Jawaz naskh al-juz’iyyah bi al-mashlahah
Kaidah ini memberikan otoritas kepada kemaslahtan untuk
membatalkan ketentuan-ketentuan legal spesifik dalam teks al-
Qur’an. Seperti membatalkan ayat-ayat hukuman karena
hukuman sifatnya relatif mengikuti perkembangan zaman.
Kemaslahatan di sini menjadi kontrol terhadap keberadaan
ayat-ayat al-Qur’an yang tidak relevan dengan perkembangan
zaman. Hal ini didasarkan kepada keyakinan bahwa tidak ada
hukum Islam yang bertentangan dengan kemaslahatan umat.
Menurut Islam liberalis, disinilah letak perbedaan yang
mendasar antara pendekatan tafsir liberalis dengan pendekatan
tafsir klasik yang kurang memperhatikan konsep kemaslahatan
dan hanya menjadikan mukalaf yang tidak berdaya dan menjadi
“hamba” teks. Sumber : Edward Maofur dan Zulkifli Yusoff,
“Pengaruh Liberalisme, 11.
3. Tanqih al-nushus bi al-‘aql mujma’alaih yajuz
Maksud dari kaidah ini adalah akal publik memiliki wewenang
untuk mengedit, menyempurnakan dan mengubah terhadap
ayat khusus atau ayat yang mengandung format hukum khusus
dalam pelaksanaannya. Menurut liberalis kaidah ini menjadi
solusi terhadap pertentangan antara pandangan umum di
masyarakat dengan tekstual dari ayat-ayat al-Qur’an. Proses
tanqih menurut liberalis kebutuhannya sangat mendesak untuk
saat ini kerena dalam realitanya banyak dijumpai ayat khusus
dalam al-Qur’an seperti waris yang tidak lagi diterima oleh
pandangan umum masyarakat.
4. GHORO’IB AT-TAFSIIR
TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UINSU 2019/2020

More Related Content

What's hot

Makalah hadist
Makalah hadist Makalah hadist
Makalah hadist Fadhilurc
 
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)UIN Alaluddin Makassar
 
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSAzzahra Azzahra
 
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1Amiruddin Ahmad
 
Rijal al Hadits-Ulumul Hadits
Rijal al Hadits-Ulumul HaditsRijal al Hadits-Ulumul Hadits
Rijal al Hadits-Ulumul Haditsade orreo
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anMythaChan
 
Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1Amiruddin Ahmad
 
Pengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhabPengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhabMarhamah Saleh
 
Penetapan Hukum Islam Pada Masa Abad Ke 2 H Hingga Pertengahan Abad Ke 4 H Da...
Penetapan Hukum Islam Pada Masa Abad Ke 2 H Hingga Pertengahan Abad Ke 4 H Da...Penetapan Hukum Islam Pada Masa Abad Ke 2 H Hingga Pertengahan Abad Ke 4 H Da...
Penetapan Hukum Islam Pada Masa Abad Ke 2 H Hingga Pertengahan Abad Ke 4 H Da...desi_aoi
 
Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ibnu Ahmad
 

What's hot (20)

Ulumul quran 1
Ulumul quran 1Ulumul quran 1
Ulumul quran 1
 
Makalah hadist
Makalah hadist Makalah hadist
Makalah hadist
 
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
Makalah Ilmu Hadits (Sejarah Pekembangan Hadits)
 
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Shania AZHARI. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Shania AZHARI. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Shania AZHARI. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Shania AZHARI. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
 
Tekstualisasi al-Qur'an
Tekstualisasi al-Qur'anTekstualisasi al-Qur'an
Tekstualisasi al-Qur'an
 
Ulumul Quran
Ulumul QuranUlumul Quran
Ulumul Quran
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1Pengenalan awalan kepada kajian hadis  pt 1
Pengenalan awalan kepada kajian hadis pt 1
 
Rijal al Hadits-Ulumul Hadits
Rijal al Hadits-Ulumul HaditsRijal al Hadits-Ulumul Hadits
Rijal al Hadits-Ulumul Hadits
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'an
 
Makalah aik (hadits)
Makalah aik (hadits)Makalah aik (hadits)
Makalah aik (hadits)
 
Mazhab fiqh
Mazhab fiqhMazhab fiqh
Mazhab fiqh
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH SYARIF HIDAYAT LASE. SM IV MD-E. FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH SYARIF HIDAYAT LASE. SM IV MD-E. FDK UINSU 2019/2020TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH SYARIF HIDAYAT LASE. SM IV MD-E. FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH SYARIF HIDAYAT LASE. SM IV MD-E. FDK UINSU 2019/2020
 
Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1Ulum al quran lengkap pt 1
Ulum al quran lengkap pt 1
 
Hadist tabiin
Hadist tabiinHadist tabiin
Hadist tabiin
 
Pengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhabPengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhab
 
Penetapan Hukum Islam Pada Masa Abad Ke 2 H Hingga Pertengahan Abad Ke 4 H Da...
Penetapan Hukum Islam Pada Masa Abad Ke 2 H Hingga Pertengahan Abad Ke 4 H Da...Penetapan Hukum Islam Pada Masa Abad Ke 2 H Hingga Pertengahan Abad Ke 4 H Da...
Penetapan Hukum Islam Pada Masa Abad Ke 2 H Hingga Pertengahan Abad Ke 4 H Da...
 
I.hadits
I.haditsI.hadits
I.hadits
 
Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)Ulumul Qur'an (2)
Ulumul Qur'an (2)
 

Similar to TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UINSU 2019/2020

Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...Hasaniahmadsaid
 
Pengertian tafsir
Pengertian tafsirPengertian tafsir
Pengertian tafsir4n9ry_61rd5
 
Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8mas karebet
 
02.pembukuan hadits
02.pembukuan hadits02.pembukuan hadits
02.pembukuan haditsufiurwati
 
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahIlmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahNurWahid25
 
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahIlmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahNurWahid25
 
Pengantar Tafsir-1 Muhammad Anwar Hadi
Pengantar Tafsir-1 Muhammad Anwar Hadi Pengantar Tafsir-1 Muhammad Anwar Hadi
Pengantar Tafsir-1 Muhammad Anwar Hadi MuhammadAnwar228
 
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquran
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquranDr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquran
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquranHasaniahmadsaid
 
2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptx
2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptx2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptx
2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptxSharifahNurulhuda3
 
Ilmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsIlmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsYudi Wahyudin
 
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docx
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docxBeografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docx
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docxZukét Printing
 

Similar to TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UINSU 2019/2020 (20)

Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
Hasani Ahmad S, Corak pemikiran kalam tafsir fath al-qadir al-syaukani, TESIS...
 
Pengertian tafsir
Pengertian tafsirPengertian tafsir
Pengertian tafsir
 
Ulumul_Quran_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Quran_Bag_1_pptx.pptxUlumul_Quran_Bag_1_pptx.pptx
Ulumul_Quran_Bag_1_pptx.pptx
 
Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Juliana Munthe. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Juliana Munthe. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Juliana Munthe. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Juliana Munthe. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
 
02.pembukuan hadits
02.pembukuan hadits02.pembukuan hadits
02.pembukuan hadits
 
Makalah ilmu hadis (1).docx
Makalah ilmu hadis (1).docxMakalah ilmu hadis (1).docx
Makalah ilmu hadis (1).docx
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Pradana Ubaidillah. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Pradana Ubaidillah. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Pradana Ubaidillah. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Pradana Ubaidillah. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Shella Anjeli Astari. SM IV MD-E FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Shella Anjeli Astari. SM IV MD-E FDK UINSU 2019/2020TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Shella Anjeli Astari. SM IV MD-E FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Shella Anjeli Astari. SM IV MD-E FDK UINSU 2019/2020
 
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahIlmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
 
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyahIlmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
Ilmuwan muslim terkemuka daulah umayyah
 
Pengantar Tafsir-1 Muhammad Anwar Hadi
Pengantar Tafsir-1 Muhammad Anwar Hadi Pengantar Tafsir-1 Muhammad Anwar Hadi
Pengantar Tafsir-1 Muhammad Anwar Hadi
 
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquran
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquranDr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquran
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquran
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Nadia Cahaya Amanda. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Nadia Cahaya Amanda. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Nadia Cahaya Amanda. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Nadia Cahaya Amanda. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Danil. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Danil. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Danil. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Danil. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Wahyu Sundari. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Wahyu Sundari. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Wahyu Sundari. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Wahyu Sundari. SM IV MD-C FDK UINSU 2019/2020
 
2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptx
2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptx2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptx
2_SEJARAH_PERKEMBANGAN_ILMU_TAFSIR_Noras.pptx
 
Ilmu rijal al hadits
Ilmu rijal al haditsIlmu rijal al hadits
Ilmu rijal al hadits
 
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Rabiatul Adawiyah. SM IV MD-E FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Rabiatul Adawiyah. SM IV MD-E FDK UINSU 2019/2020TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Rabiatul Adawiyah. SM IV MD-E FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-1 TAFSIR TEMATIK OLEH Rabiatul Adawiyah. SM IV MD-E FDK UINSU 2019/2020
 
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docx
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docxBeografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docx
Beografi Imam Al-Asy’ari dan Al-Maturidi.docx
 

More from ISLAMIC UNIVERSITY OF GOVERMENT NORTH SUMATERA

More from ISLAMIC UNIVERSITY OF GOVERMENT NORTH SUMATERA (20)

TUGAS AL HADIS OLEH NURUL AIN. SM I KPI-A
TUGAS AL HADIS OLEH NURUL AIN. SM I KPI-ATUGAS AL HADIS OLEH NURUL AIN. SM I KPI-A
TUGAS AL HADIS OLEH NURUL AIN. SM I KPI-A
 
TUGAS PRAKTIKUM PELAYANAN HAJI DAN UMRAH OLEH M. IKHSAN RAMADHAN. SM VII MD-B...
TUGAS PRAKTIKUM PELAYANAN HAJI DAN UMRAH OLEH M. IKHSAN RAMADHAN. SM VII MD-B...TUGAS PRAKTIKUM PELAYANAN HAJI DAN UMRAH OLEH M. IKHSAN RAMADHAN. SM VII MD-B...
TUGAS PRAKTIKUM PELAYANAN HAJI DAN UMRAH OLEH M. IKHSAN RAMADHAN. SM VII MD-B...
 
TUGAS AL HADIS. OLEH IRMA YANTI LUBIS SM I KPI-A FDK UINSU TAHUN AJARAN 2021/...
TUGAS AL HADIS. OLEH IRMA YANTI LUBIS SM I KPI-A FDK UINSU TAHUN AJARAN 2021/...TUGAS AL HADIS. OLEH IRMA YANTI LUBIS SM I KPI-A FDK UINSU TAHUN AJARAN 2021/...
TUGAS AL HADIS. OLEH IRMA YANTI LUBIS SM I KPI-A FDK UINSU TAHUN AJARAN 2021/...
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIKHanifah Khairunnisa Lubis. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIKHanifah Khairunnisa Lubis. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIKHanifah Khairunnisa Lubis. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIKHanifah Khairunnisa Lubis. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Febri Zayanti Saragih. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/...
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Febri Zayanti Saragih. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/...TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Febri Zayanti Saragih. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/...
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Febri Zayanti Saragih. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/...
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Elvira Ariska. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Putri Dewi Utami. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Putri Dewi Utami. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Putri Dewi Utami. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Putri Dewi Utami. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Hilwa Tusifa. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Hilwa Tusifa. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Hilwa Tusifa. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Hilwa Tusifa. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 Tafsir Tematik OLEH Aulia Nur. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 Tafsir Tematik OLEH Aulia Nur. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 Tafsir Tematik OLEH Aulia Nur. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 Tafsir Tematik OLEH Aulia Nur. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Ikhsan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Ikhsan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Ikhsan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Ikhsan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Ayu Zakia Asri. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Ayu Zakia Asri. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Ayu Zakia Asri. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Ayu Zakia Asri. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Aulia. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Aulia. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Aulia. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Aulia. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Anisa Fahira. SM IV MD=B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Anisa Fahira. SM IV MD=B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Anisa Fahira. SM IV MD=B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Anisa Fahira. SM IV MD=B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Murni. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Murni. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Murni. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Murni. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Husna Hasibuan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Husna Hasibuan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Husna Hasibuan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Nurul Husna Hasibuan. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH QORRY NUR AYUNDA. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH QORRY NUR AYUNDA. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH QORRY NUR AYUNDA. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH QORRY NUR AYUNDA. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Dewi Sukma Wati. SM IV MD-B FDK UINSU 209/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Dewi Sukma Wati. SM IV MD-B FDK UINSU 209/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Dewi Sukma Wati. SM IV MD-B FDK UINSU 209/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Dewi Sukma Wati. SM IV MD-B FDK UINSU 209/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Sofian Hadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Sofian Hadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Sofian Hadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Muhammad Sofian Hadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Didi Supriyadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Didi Supriyadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Didi Supriyadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Didi Supriyadi. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Robi Winata. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Robi Winata. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Robi Winata. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
TUGAS-2 TAFSIR TEMATIK OLEH Robi Winata. SM IV MD-B FDK UINSU 2019/2020
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

TUGAS TAFSIR TEMATIK OLEH NUR FADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UINSU 2019/2020

  • 1. NURFADILLA NASUTION (0104183200) SM IV-E MD FDK UINSU 2019/2020 Dosen Pengampu :
  • 2. - Menurut Bahasa: Tafsir dari bahasa Arab yaitu fassara-yufassiru-tafsiran. Yang berarti penjelasan, pemahaman, dan perincian. Tafsir juga dapat diartikan al-idlah wa al tabyin yaitu: penje-lasan dan keterangan. Menurut Az-Zarkasyi bahwa tafsir adalah ilmu yang berfungsi untuk mengetahui kumpulan Kitabullah (Al-Qur'An) yang diturunkan ke- pada nabi Muhammad SAW dengan cara menjelaskan makna- nya, hukumnya dan hikmahnya yang terkandung dalam Al-Qur'an. PENGERTIAN TAFSIR
  • 3. Menurut Al-Suyyuti, pada masanya Nabi merupakan penafsir tunggal dari al-Qur’an yang memiliki otoritas spiritual, intelektual dan sosial. Sumber : Jalaluddin al-Suyuti,Al-Itqan fi Ulum al-Qur’an, (Bairut : DKI, 2012) h.173 Dalam menafsirkan al-Qur’an, Rasulullah Salla Allah ‘Alayhi wa Sallam juga memiliki bentuk-bentuk tersendiri. Bentuk-bentuk penafsiran yang dilakukan oleh Rasulullah Salla Allah ‘Alayhi wa Sallam diantaranya adalah menafsirkan ayat Al-Qur’an dengan ayat Al-Qur’an yang lain, hal ini sesuai dengan riwayat yang disampaikan oleh Al-Bukhari, Muslim dan lainnya dari Ibnu Mas’ud yang mengatakan bahwa tatkala turun ayat; َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬‫وا‬ُ‫ن‬‫آم‬َ‫م‬‫ل‬‫و‬‫وا‬ ُ‫س‬ِ‫ب‬‫ل‬‫ي‬َ‫م‬ُ‫ه‬‫ان‬‫يم‬ِ‫إ‬َ‫م‬‫ل‬ُ‫ظ‬ِ‫ب‬َ ُ ‫أ‬َ‫ك‬ِ‫ئ‬‫ول‬َُ‫م‬ُ‫ه‬‫ل‬َُ‫ن‬‫األم‬َ‫م‬ُ‫ه‬‫و‬ َ‫ون‬ُ‫د‬‫ت‬‫ه‬ُ‫م‬ Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kelaliman, mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. Sahabat dalam menafsirkan al-Qur’an cenderung pada penekanan arti lafadz yang sesuai serta menambahkan qawl (perkataan atau pendapat) supaya ayat al-Qur’an mudah dipahami. Sifat tafsir pada masa-masa pertama ialah sekedar menerangkan makna dari segi bahasa dengan keterangan- keteranagan ringkas dan belum lagi dilakukan istimbaṭ hukum-hukum fiqih. Sunber : Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, (Semarang : Pustaka Rizki Putra, 2009) 183. As-Suyuthy dalam al-Itqan mengatakan bahwa sahabat yang terkemuka dalam bidang ilmu tafsir ada sepuluh orang, yaitu: Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar al-Faruq, Utsman Dzun Nurain, Ali bin Abi Thalib, Abdullah ibn Mas’ud, Abdullah ibn Abbas, Ubay ibn Ka’ab, Zaid ibn Tsabit, Abu Musa al- Asy’ary, Abdullah ibn zubair. Sumber : Imam Jalaluddin as- Suyuṭi,Al-Itqan fî Ulûm al-Qur’an, (Bairut : DKI, 2012) 587. SEJARAH SINGKAT ILMU TAFSIR Tafsir pada masa rasulullah saw & sahabat
  • 4. TAFSIR MASA TABI’IN Di era tabi’in juga terdapat tiga aliran besar dalam tafsir, yaitu : 1. Aliran Makkah yang diwakili oleh Sa’id ibn Jubayr (w 712/713M), Ikrimah (w 723 M), dan Mujahid ibn Jabr (w 722 ). Mereka semua berguru kepada Ibnu Abbas. 2. Aliran Madinah yang diwakili oleh Muhammad ibn Ka’ab (w 735 M), Zayd ibn Aslam al-Qurashy (w. 735 M), dan Abu Aliyah (w. 708 M). Mereka semua berguru kepada Ubay ibn Ka’ab. 3. Aliran Irak yang diwakili oleh Al-Qamah ibn Qays (w 720 M), Amir al-Sha’by (w 723 M), Hasan al-Bashry (w 738 M), dan Qatadah ibn Daimah al-Sadsy (w 735 M). Mereka berguru kepada Abdullah ibn Mas’ud. TAFSIR MASA TADWIN Periode kodifikasi tafsir dimulai sejak munculnya pembukuan, yaitu pada akhir kekhalifahan Bani Umayah dan awal kekhalifahan Bani ‘Abbasiyah. Dalam periode ini tafsir memasuki beberapa tahap: 1. Tahap Pertama. Pada tahap ini proses penyebaran tafsir adalah melalui periwayatan. Sahabat meriwayatkan dari Rasulullah Saw, sebagaimana sebagian Sahabat meriwayatkan dari sebagian yang lain; lalu Tabi’in meriwayatkan dari Sahabat, seperti halnya sebagian dari Tabi’in meriwayatkan dari sebagian yang lain. 2. Tahap Kedua. Setelah masa Sahabat dan Tabi’in, tafsir memasuki tahap kedua, yaitu ketika hadis Rasulullah Saw. mulai dibukukan. Kitab-kitab hadis memuat banyak bab, dan tafsir dijadikan satu bab tersendiri dalam kitab-kitab hadis. Pada waktu itu, belum ada buku khusus tentang tafsir. Para penulis tafsir pada tahap ini diantaranya adalah Yazid bin Harun as-Sulami (w. 117 H), Syu’bah bin al-Hajjaj (w. 160 H), Waki’ bin Jarrah (w. 197 H), Sufyan bin ‘Uyainah (w. 198 H), Rauh bin Ubadah al-Basri (w. 205 H), Abdurrazaq bin Hammam (w. 211 H), Adam bin Abu ‘Iyas (w. 220 H), dan Abdullah bin Humaid (w. 249 H), yang kesemuanya pada dasarnya adalah imam dan tokoh tokoh ilmu hadis. 3. Tahap Ketiga. Setelah itu tafsir mulai dipisahkan dari Hadis, sehingga ia menjadi ilmu tersendiri. Setiap ayat dalam al-Qur`an diberi penafsiran, dan disusun sesuai susunan mushaf. Pekerjaan ini dilakukan oleh beberapa ulama, diantaranya adalah Ibn Majah, Ibn Jarir at-Tabari, Abu Bakar bin Munzir an-Nisaburi dan lain-lain. 4.Tahap Keempat. Pada tahap ini para penulis tafsir berpegang pada metode periwayatan dari Rasul, Sahabat dan Tabi’in. Namun pada tahap ini mulai ada perubahan dari segi sanad. Penulis tafsir meringkas penulisan sanad dan menulis berbagai pendapat yang diriwayatkan dari para mufassir pendahulu mereka tanpa menyandarkan pendapat tersebut kepada orang yang mengemukakannya. Maka, terjadilah banyak pemalsuan dalam tafsir, riwayat yang sahih bercampur dengan riwayat yang cacat dan mencantumkan isra`iliyyat. 5. Tahap Kelima. Terjadinya penulisan tafsir yang memadukan antara pemahaman rasional dan tafsir metode periwayatan dari Rasul, Sahabat dan Tabi’in. Hal ini berlangsung sejak masa Abbasiyah hingga sekarang SEJARAH SINGKAT ILMU TAFSIR
  • 5. Tafsir Pada Masa Modern Pergerakan tafsir selanjutnya mulai berubah arah dan metode. Tafsir kemudia berlanjut ke arah kajian-kajian maudlu’i(tematik) dari segala sisi Al-Qur’an dan ilmu-ilmunya. Dengan maraknya kajian-kajian tematik, banyak karya-karya tafsir yang di hasilkan melalui pendekatan seperti ini. Beberapa tokoh yang getol dengan kajian ini seperti Muhammad Syalthut, Kemudian Amin Al- Khuli yang berusaha mengkaji Al-Qur’an lewat retorika bahasanya, di samping aspek sejarah turunnya ayat. Dan masih banyak lagi pemikir-pemikir kontemporer yang melakukan terobosan- terobosan dalam menafsirkan Al-Qur’an, baik itu dengan metode yang bisa di terima atau yang masih di perselisihkan.Setiap masa perjalanan tafsir selalu di lingkupi oleh situasi dan kondisi yang berada di sekitar mufassir. Metodepun akan terus berkembang dengan berbedanya cara pandang satu mufassir dalam melihat kondisi dan situasi dengan mufassir lainnya. Tafsir akan terus bergerak selama keilmuan itu sendiri masih terus bergerak serta kebudayaan manusia tidak jalan di tempat. Sumber : Ma’mun Mu’min, Sejarah Pemikiran Tafsir, (Kudus; Nora Media Enterprise, 2011), Hlm. 67-68 SEJARAH SINGKAT ILMU TAFSIR
  • 6. TAFSIR BIL MA’TSUR Tafsir bil ma’tsur adalah metode penafsiran dengan cara mengutip,atau mengambil rujukan pada Al - qur’an , hadist Nabi, kutipan sahabat serta tabi’in. Metode ini mengharuskan mufasir menelusuri shahih tidaknya riwayat yang digunakannya. kitab tafsir yang memuat tentang tafsir bil ma’tsur yakni : • - Tafsir Jami’ul Bayan ( Ibnu JarirAthThabary) • - Tafsir Al Bustan (Abul Laits as Samarqandy) • - Tafsir Baqy Makhlad • - Tafsir Ma’limutTanzil (Al Baghawy) • - Tafsir Al – Qur- anul ‘Adhim ( Al Hafidh ibnu Katsir) • - Tafsir Asbabun Nuzul (Alwahidy) • - Tafsir An Naskh wal mansukh (Abu Ja’far An Nahas) • - Tafsir Ad Durrul Mantsur fitTafsir bil Ma’tsur (As Suyuthy) • - Al jawahir al – Hassan fi tafsir al-qur’an (AbdurrahmanAtsa’libi) Hukum Tafsir bil ma’tsur adalah tafsir yang harus diikuti dan dipedomani karena berdasar pada yang shahih seperti Al – qur’an dan Hadits nabi, maka bisa digunakan agar tidak tergelincir dalam kesesatan pengetahuan dalam memahami kitab Allah. Diriwayatkan oleh ibnu Abbas, ia berkata : “tafsir itu ada empat macam ; tafsir yang yang dapat diketahui oleh orang arab melalui bahasa mereka, tafsir yang harus diketahui oleh setiap orang, tafsir yang hanya bisa diketahui para ulama dan tafsir yanga sama sekali tidak mungkin diketahui oleh siapapun selain Allah. TAFSIR BIR-RA’YI Tafsir bir-ra’yi adalah metode penafsiran dengan cara ijtihad dan penyimpulan melalui pemahaman sendiri serta penyimpulan yang hanya didasarkan pada ra’yu semata. kiitab – kitab tafsir bir- ra’yi dibedakan jadi dua macam yakni yang Mahmud (diperbolehkan) dan yang Mazhmum (terlarang /tercela). Comtoh Kitab yang mahmud (diperbolehkan) - Tafsir anwarut Tanzil wa Asrarut Takwil (Al Baidhawy) - Tafsir Irsyadul Aqlis Salim ( Abu Su’ud Al Imady) - Tafsir Fathul Qadir (Al Imam as Ayaukany) - Tafsir Fathul Bayan (Siddiq hassan Khan) - Tafsir Ruhul Ma’ani (Syihabudin al Alusy) - Al-jami’ Liahkami Qur’an (muhammad bin Abi bakr) - Tafsir Al Jalalain (Jalaludin Muhammad AlMahally dan Jalaludin Muhammad A Sayuthy) Contoh kitab yang Mazhmum - Tanjihul qur’an ‘ani Mathain’ ( abu hasan abdul jabar) dari golongan mu’tazilah - Mir’atul Anwar wa Misykatul ashrar (Maula Abdul Latif Al-Kazarani) dari golongan Syi’ah - Tafsir Hassan Al – Askari (Abu Musa ) dari golongan Syi’ah - Himyanul Zad Ila Daril ma’ad (muhammad bin Yusuf) dari golongan Khawarij - Gharar Al-Fawa’id wa Darar Al Qalaid (Abu Qasim Ali) dari golongan Mu’tazilah. - Rahul Ma’ani (Syihabudin Al Alusi ) dari golongan khawarij - Tafsir Athiyah bin Muhammad An-Nazwany Al- zayidi tafsir fi tafsir (Muhsin bin Muhammad) dari golongan Zayidiyah Hukum Tafsir Bir- Ra’yi adalah diperbolehkan apabila ada dasar yang shahih namun apabila tidak ada maka tafsir jenis ini diharamkan atau tidak boleh dilakukan. Ada beberapa alasan yang melarang tafsir jenis ini seperti “dan jangan lah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya” (al – Isra’ [17] :36) (Drs.Mudzakir AS,2011:489) Sumber : As,Mudzakir.Studi Ilmu –Ilmu Qur’an.Bogor:Pustaka Litera Antar Nusa,2011
  • 7. TAFSIR ISYARI Tafsir al-isyari adalah menakwilkan (menebutkan) ayat al-qur'an al-karim tidak seperti zahirnya, tetapi berdasarkan isyarat yang samar yang bisa dipahami oleh orang yang berilmu dan bertakwa, yang terputus selaras dengan makna zahir ayat-ayat al- qur'an dari beberapa sisi syarhis (yang masyru '). sumber : muhammad amin suma,studi ilmu-ilmu al-qur'an,(jakarta: pustaka firdaus, 2001), h. 97. tafsir bi al-'isyari dapat dibedakan menjadi dua macam: tafsir bi al-'isyari al-maqbul dan tafsir bi al-'isyari al-mardud . Dikatakan sebagai tafsir bi al-'isyari al-maqbul atau al-masyru 'jika memiliki lima syarat yaitu: 1. Tidak menafikan makna lahir dan makna-makna yang terkandung dalam redaksi ayat al-Qur'an. 2. Mufassirnya tidak mengklaim satu-satunya penafsiran yang benar-benar berarti arti tersurat. 3. Tidak menggunakan takwil yang jauh menyimpang dan penakwilnya lemah. 4. Tidak membantah dengan dalil syari'at dan argumentasi aqli. 5. Serta adanya pendukung dalil-dalil syari'at yang mendukung penafsirannya. Jika diminta, tafsir al-'isyari al-mardud jika gaya penafsirannya menyalahi salah satu dari syarat-syarat penerimaan tafsir al-'isyari di atas. Sumber : Ahmad Izzan,Metodologi Ilmu Tafsir, (Bandung: Buah Batu), 2011, h. 88. Ada beberapa contoh kitab tafsir yang menggunakan penafsiran bi al-'isyari, antara lain; Garaib al-Qur'an wa Raghaib al-Furqan karya an-Naisaburi (w. 728 H / 1328 M); 'Ara'is al-Bayan fi Haqaiq al-Qur'an susunan Muhammad asy-Syairazi; dan Tafsir wa Isyarat al-Qur'an karya Muhyi al-Din Ibnu 'Arabi (w. 560-638 H / 1165-1240 M). Sumber : Ahmad Izzan,Metodologi Ilmu Tafsir, (Bandung: Buah Batu), 2011, h. 90. Ulama menentukan tafsir ini boleh, ditentukan beberapa persyaratan yaitu: Tidak membantah dengan makna (zhahir) ayat, Maknanya sendiri shahih, Pada lafazd yang ditunjukan sebagai indikasi bagi (makna isyari) tersebut, Antara makna isyari dengan makna ayat yang memiliki hubungan yang erat. Sumber : Manna 'Khalil al-Qattan,Mubahist fi Ulumil Qur'an, Terj. Drs. Mudzakir AS, (Jakarta: Pustaka Lintera Antar Nusa, 1992, h. 496.
  • 8. 1. TAFSIR SHUFI Dalam I’jaz al-Quran, disebutkan bahwa tafsir sufi adalah penafsiran yang dilakukan oleh para Sufi, yang pada umumnya dilingkupi oleh ungkapan mistik. Ibnu ‘Atha Al- Iskandari mengatakan, tafsir sufi tidak mengubah makna lahiriyah teks induk al- Quran, tetapi, menarik pengertian dari makna yang dimaksud oleh suatu ayat menurut kezaliman bahasa. Dalam tafsir sufi, seorang mufassir menafsirkan ayat dengan makna lain, tidak sebagaimana yang tersurat dalam al-Quran pada umumnya. Oleh karena itu, penafsiran tersebut tidak banyak dipahami, kecuali mereka yang hatinya telah dibukakan dan disinari oleh Allah, dan termasuk golongan orang-orang yang saleh, yaitu mereka yang telah dikaruniai pemahaman dan pengertian dari Allah, diantara contoh tafsir sufi adalah kisah Nabi Khidir dengan nabi Musa as dalam Q.S.Al-Kahfi: 65. Tafsir sufi disebut dengan tafsir Isyari, oleh karena itu tidak termasuk dalam ilmu hasil usaha, atau penemuan yang dapat dicapai dari pembahasan dan pemikiran, tetapi termasuk ilmu laduni, yaitu pemberian sebagai dari akibat dari ketakwaan, dan riyadhah. Tafsir sufi atau tafsir Isyari tidak dilarang oleh ulama asal memenuhi beberapa persyaratan berikut: Tidak bertolak belakang dengan makna dzahir al-Quran yang lahir, Maknanya itu sendiri sahih, Pada lafadz yang ditafsirkan terdapat indikasi bagi (makna) isyari tersebut, Dan antara makna Isyari dengan makna ayat terdapat hubungan yang erat. Apabila keempat kriteria itu, diterapkan dalam penafsiran sufi, maka penafsirannya dapat dijadikan tuntunan bagi umat dan merupakan istinbat yang baik. Kepustakaan: S. Agil Husin Al-Munawar dan. Masykur Hakim, I’jaz Al-Qur’an dan Metodologi Tafsir. (Dimas, Semarang, 1994). Ahmad Asy-Syirbashi, Sejarah Tafsir Al-Qur’an, (Pustaka Firdaus, Jakarta, 1995). Muhammad Ali Ash-Shaabuuniy, Studi Ilmu Al-Qur’an, Terj, Aminuddin, (Pustaka Setia: Bandung. 1999). 2. TAFSIR SYI’I Tafsir syi’i adalah tafsir yang menekankan pada aspek batin al-qur’an, dalam ulum al- qur’an tafsir seperti ini biasa di kenal dengan sebutan tafsir bathini, dari kalangan syi’ah lebih menekankan penafsirannya pada aspek batin al-qur’an. Pengklasifikasian al-qur’an menjadi dua bagian, aspek lahir dan aspek batin, merupakan prinsip terpenting dalam penafsiran syi’ah, terutama syi’ah imamiyah. Bahkan, aspek batin dianggap mereka sebagai aspek yang lebih kaya daripada aspek lahir. Adapun metode yang dipakai kalangan syi’ah dalam menafsirkan al-qur’an, beragam. Setiap aliran dalam syi’ah berbeda metodenya dalam menafsirkan al-qur’an. Tapi metode yang umum dipakai di kalangan syi’ah, yang banyak memakai pendekatan metode takwil. Dan sebagaimana kita tahu bahwa, dalam syi’ah ada beberapa macam aliran, diantaranya yaitu imamiyah dan zaidiyah. Yang setiap aliran tersebut mempunyai metode-metode penafsiran masing-masing. Tokoh-tokoh Tafsir Syi’i beserta Karya-karyanya 1. Tafsir Syi’ah oleh kelompok Syi’ah Istna Asy’ariyah Tafsir ar-Raghib fi Ulum Al-Qur’an oleh Imam Abu Abdullah Muhammad bin Amr al- Waqidi, Tafsir Majma’ul Bayan oleh al-Thusi, Majma al-Bayan fi Tafsir Al-Qur’an oleh Imam al-Tabrasi, Tafsir Al-Qur’an oleh Maula Sayyid Abdullah Bin Muhammad, Tafsir ‘alaul Rahman fi Tafsiral-Qur’an oleh Muahmmad Jawad bin Hasan An-Najafi. 2. Tafsir Syi’ah oleh kelompok Syi’ah Zaidiyah Tafsir al-Shaghirah oleh Abu Ja’far Muhammad Mansur Al-Muradi Az-Zaidi, Tafsir Ibnu ‘Aqdham oleh Ibnu ‘Aqdham, Tafsir al-Tsamratu Yani’ah oleh Syamsuddin Yusuf bin Ahmad, Tafsir Muntahal Maram oleh Muhammad bin Husein bin Al-Qasimn, Tafsir Fath al-Qadir oleh Imam Asy-Syaukani Sumber : https://dedikayunk.wordpress.com/2014/11/19/sejarah-munculnya-syiah-dan- corak-serta-metode-tafsir-syii/ Dikutip pada tanggal 20 Maret 2020 pukul 14.24 WIB
  • 9. 3. TAFSIR LIBERALI (HEURMENETIKA) Metode hermeneutika diyakini oleh golongan liberalis mampu menyelesaikan permasalahan penafsiran ayat-ayat yang “tidak okomodatif” terhadapa isu-isu kemanusian modern saat ini seperti kesetaraan gender, kebebasan beragama, pernikahan beda agama atau tentang ayat-ayat yang berhubungan dengan hak asasi manusia secara umum. Sumber :Edward Maofur dan Zulkifli Yusoff, “Pengaruh Liberalisme, 10. Sebelum merumuskan kaidah baru dalam menafsirkan al-Qur’an yang sesuai dengan konteks kemodernana, terlebih dahulu melakukan perubahan secara radikal mengenai orientasi penafsiran al-Qur’an dari orientasi ke-Tuhan-an kepada orientasi kemanusiaan. Hal ini untuk menghindari penafsiran al-Qur’an yang berorienntasi kepada “kepentingan” Tuhan dan mengabaikan manusia sebagai objek diturunkan al-Qur’an. Bagi golongan Islam liberal metode penafsiran al-Qur’an yang sesuai dengan konteks kemodernan adalah metode hermeneutika. Hermeneutika adalah sebuah metode yang mengkombinasikan teori-teori dalam disiplin ilmu al-Qur’an namun ditambah dengan teori-teori sains kemasyarakatan modern. Sumber : Budhy Munawar Rachman, “Penafsiran Islam Liberal atas Isu-isu Gender dan Feminisme di Indonesia”, Rekosntruksi Metodologi Wacana Kesetaraan Gender dalam Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2002), 62-63. Golongan Islam liberal memunculkan kaidah-kaidah baru dalam menafsirkan al-Qur’an yang menguatkan metode hermeneutika mereka. Diantara kaidah-kaidah yang mereka rumuskan adalah sebagai berikut: 1. Al-‘ibrah bi al-maqashid la bi al-alfaz Kaidah baru ini menuntut para mufassir untuk melakukan pergeseran paradigma dari menjadikan teks sebagai pusat perhatian tafsir untuk mencari ideal moral (maqashid shar’iyyah) teks al-Qur’an. Dengan kaidah ini menghasilkan penafsiran al-Qur’an ala Islam Liberal sebagai upaya untuk menyesuaikan dengan dunia modern saat ini. Salah satu penafsiran Liberalis tentang penghalalan judi SDSB (Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah) karena membawa manfaat untuk perekonomian dan pembangunan Negara. Sumber : Nurcholis Madjid, Islam Agama Kemanusiaan (Jakarta : Tinta Mas, 1986), 36-41. 2. Jawaz naskh al-juz’iyyah bi al-mashlahah Kaidah ini memberikan otoritas kepada kemaslahtan untuk membatalkan ketentuan-ketentuan legal spesifik dalam teks al- Qur’an. Seperti membatalkan ayat-ayat hukuman karena hukuman sifatnya relatif mengikuti perkembangan zaman. Kemaslahatan di sini menjadi kontrol terhadap keberadaan ayat-ayat al-Qur’an yang tidak relevan dengan perkembangan zaman. Hal ini didasarkan kepada keyakinan bahwa tidak ada hukum Islam yang bertentangan dengan kemaslahatan umat. Menurut Islam liberalis, disinilah letak perbedaan yang mendasar antara pendekatan tafsir liberalis dengan pendekatan tafsir klasik yang kurang memperhatikan konsep kemaslahatan dan hanya menjadikan mukalaf yang tidak berdaya dan menjadi “hamba” teks. Sumber : Edward Maofur dan Zulkifli Yusoff, “Pengaruh Liberalisme, 11. 3. Tanqih al-nushus bi al-‘aql mujma’alaih yajuz Maksud dari kaidah ini adalah akal publik memiliki wewenang untuk mengedit, menyempurnakan dan mengubah terhadap ayat khusus atau ayat yang mengandung format hukum khusus dalam pelaksanaannya. Menurut liberalis kaidah ini menjadi solusi terhadap pertentangan antara pandangan umum di masyarakat dengan tekstual dari ayat-ayat al-Qur’an. Proses tanqih menurut liberalis kebutuhannya sangat mendesak untuk saat ini kerena dalam realitanya banyak dijumpai ayat khusus dalam al-Qur’an seperti waris yang tidak lagi diterima oleh pandangan umum masyarakat. 4. GHORO’IB AT-TAFSIIR