Dokumen tersebut membahas metodologi penafsiran Al-Quran. Secara bahasa, tafsir berarti penjelasan atau pengungkapan arti. Sedangkan secara istilah, tafsir adalah ilmu yang memahami kitabullah dan menjelaskan makna serta hukum yang terkandung di dalamnya. Dokumen ini menjelaskan perkembangan tafsir pada masa nabi, sahabat, tabi'in, tadwin, dan modern beserta metode-metode pen
4. PENGERTIAN TAFSIR
SECARA BAHASA
AL- IBANAH
AL-KASYF
IDZHAR AL- MAQNA AL-
MA’QUUL
SECARA ISTILAH
ILMU YANG MEMAHAMI
KITABULLAH YANG
DITURUNKAN KEPADANABI
MUHAMMAD SAW DAN
PENJELASAN MAKNA-
MAKNANYA SERTA
MENGELUARKAN HUKUM
HUKUM DAN HIKMAH
HIKMAH YANG
TERKANDUNG
DIDALAMNYA
5. SEJARAH SINGKAT ILMU TAFSIR
Tafsir pada masa nabi
Muhammad SAW dan
sahabat
Tafsir pada masa Tabiin
Tafsir pada masa Tadwiin
Tafsir pada masa Modern
6. TAFSIR PADA MASA NABI
MUHAMMAD SAW
sejak masa Nabi Muhammad saw
hingga masa kodifikasi. Adapun
pendekatan yang digunakan dalam
tulisan ini adalah pendekatan historis
dengan content anlysis.Pada masa
Nabi Muhammad saw, penafsiran
ayat-ayat Al-Qur’an menjadi otoritas
beliau. Namun, beliau hanya
menafsirkan ayat- ayat Al-Qur’an
yang dianggapnya penting dan yang
ditanyakan oleh
sahabtnya,Oleh karena itu, tafsir da
ri beliau hanya sedikit. Dan sumber
penafsiran beliau adalah ayat-ayat Al-
Qur’an dan Sunnah.
Penafsiran Alquran dengan
Alquran
Penafsiran Alquran dengan as
sunnah
penafsiran Dengan
pemahaman dan ijtihad
sahabat
7. TAFSIR PADA MASA SAHABAT
Pada masa sahabat, penafsiran
sahabat memiliki empat sumber
yaitu: ayat-ayat Al-Qur’an,
sunnah nabi, pendapat sahabat
sendiri dan isrāilyyah. Sahabat
menafsirkan ayat-ayat Al-
Qur’an dengan pendapatnya atau
dengan isrāilyyah ketika mereka
tidak menemukan penjelasannya
dari Al-Qur’an atau dari sunnah.
8. TAFSIR PADA MASA TABIIN
Adapun pada masa tabi`īn,
penafsiran tabi`īn memiliki
lima sumber yaitu: ayat-ayat
Al-
Qur’an, sunnah nabi, pend
apat sahabat, pendapat ta
bi`īn sendiri dan isrāilyyah.
Tabi`īn menafsirkan ayat-
ayat Al-Qur’an dengan
pendapatnya atau
dengan isrāilyyah ketika
mereka tidal menemukan
penjelasannya dari Al- Qur;an
atau dari sunnah atau dari
pendapat sahabat.
madrasah Ibnu Abbas
di Mekah (saiid bin
jubair, mujahid,
ikhrimah)
madrasah ubay bin ka’b
di Madinah ( Zaid bin
Aslam, Abu Aliyah)
madrasah Ibnu Mas'ud
(Pioneer madrasah ahlu
ar ro'yi)
9. TAFSIR PADA MASA TADWIIN
Masa tadwin ini dimulai
dari awal zaman
Abbasiah. Para ulama
saat itu mengumpulkan
hadis-hadis yang mereka
peroleh dari para sahabat
dan tabi’in. Mereka
menyusun tafsir dengan
menyebutkan sepotong
ayat, kemudian
menyebutkan riwayat dari
para sahabat dan tabi’in.
Namun demikian, ayat-
ayat al-Qur’an yang
ditafsiri ini masih belum
tersusun sesuai dengan
susunan mushaf.
tumbuh seiring dengan
berkembangnya masa
pembukuan hadis dan belum
dapat bentuk tafsir secara
tersendiri.
mulai ada pembukuan tafsir
secara tersendiri per ayat dari
Ibnu jarir al-thabari 310 H
setelah penulisan berkembang
luas mulai muncul banyak
ikhtilaf dan penyimpanan
munculnya penulisan tafsir
maudhu'i Ibnul qayyim-aqsam
Al Quran, Al jassos - ayatul
ahkam
10. TABSIR PADA MASA MODERN
berkembang penafsiran
menjawab tentang zaman tafsir
realitas sosial dan budaya tanpa
meninggalkan tafsir bil ma’tsur
perubahan konten
penafsiran al-Qur'an
di era modern ini lebih
berfokus dalam rangka
menjawab pertanyaan-
pertanyaan baru yang
muncul dari kalangan
masyarakat entah itu
dari bidang politik,
sosial dan perubahan
budaya umat Muslim
yang telah mengalami
akulturasi dengan
peradaban Barat.
diantara tokohnya Muhammad
Abduh Rasyid Ridha Musthofa
maraghi , dan Sayyid qutub
Berkembang pula bentuk tafsir
maudhu'i atau tematik dalam
jumlah yang sangat luas
12. TAFSIR BIL MA’TSUR
Yaitu penafsirannya standar pada riwayat shahih sesuai
urutan tafsir Alquran dengan Alquran tafsir Alquran
dengan sunnah tafsir Alquran dengan perkataan sahabat
dan tabiin
Tafsir bil ma’tsur adalah metode penafsiran
dengan cara mengutip,atau mengambil
rujukan pada Al - qur’an , hadist Nabi,
kutipan sahabat serta tabi’in. Metode ini
mengharuskan mufasir menelusuri shahih
tidaknya riwayat yang digunakannya.
hukum tafsir bil ma'tsur wajib mengikuti karena itu
adalah cara yang paling benar dan selamat
contohnya kitab tafsir Ibnu Abbas tafsir Al thabari dan
tafsir Ibnu Katsir
13. TAFSIR BIR RO’YI
Tafsir bir-ra’yi adalah metode penafsiran dengan cara ijtihad dan
penyimpulan melalui pemahaman sendiri serta penyimpulan yang hanya
didasarkan pada ra’yu semata.
penafsiran dengan menggunakan logika dan memahami
mufassir secara tersendiri
pada awalnya banyak digunakan untuk membela mazhab dan
kepentingan tertentu
hukumnya jika benar-benar tanpa landasan dalil maka haram
14. TAFSIR ISYARI
bisa dirasakan hubungannya dengan lafadz
maka harus benar
talazum atau sesuai dengan makna ayat
tidak bertentangan dengan makna ayat
Yaitu penafsiran tidak terlindas zahir lafaz tanpa
dengan mencari isyarat tersembunyi.