Dokumen tersebut membahas tentang metodologi penafsiran Al-Quran. Secara garis besar dibahas tentang pengertian tafsir, sejarah singkat ilmu tafsir dari masa Rasulullah SAW hingga modern, dan ragam metodologi tafsir seperti tafsir bil ma'tsur, tafsir bir ro'yi, tafsir isyari, serta metodologi yang menyimpang.

1. DISUSUN OLEH :
RABIATUL ADAWIYAH
0104183179

2. METODOLOGI PENAFSIRAN
AL- QUR’AN
DOSEN PENGAMPU
H. Muhammad Iqbal A. Muin, Lc, MA

3. PENGERTIAN TAFSIR
Secara Bahasa :
al-Ibanah, al-Kasyf, idzhar al- makna al-
ma’quul
Secara Istilah (Zarkasy: Al-itqon) :
Ilmu untuk memahami kitabullah yang
diturunkan pada Nabi Muhammad SAW, dan
penjelasan makna-maknanya, serta
mengeluarkan hukum-hukum dan hikmah-
hikmah yang terkandung didalamnya

4. SEJARAH SINGKAT ILMU TAFSIR
 Tafsir pada masa Rasullulah SAW dan
Sahabat
 Tafsir pada masa Tabii’in
 Tafsir pada masa Tadwiin
 Tafsir pada masa Modern

5. TAFSIR MASA RASULULLAH SAW
DAN SAHABAT
1. Penasfiran Al-Qur’an dengan Al-
Qur’an
2. Penafsiran Al-Qur’an dengan Sunnah
3. Penafsiran dengan Pemahaman dan
Ijtihad Sahabat

6. TAFSIR PADA MASA TABI’IN
1. Madrasah Ilmu Abbas di Mekkah ( Saiid
bin Jubair, Mujahid, Ikrimah..)
2. Madrasah Ubai bin Ka’b di Madinah
(Zaid bin Aslam, Abu Aliyah..)
3. Madrasah Ibnu Mas’ud (Pioner
Madrasah Ahlu Ar-Ro’yi) : Amir as-
syabi, Hasan Bashori…

7. TAFSIR PADA MASA TADWIN
1. Tumbuh seiring dengan berkembangnya masa
pembukaan hadist dan belum pernah dalam bentuk
tafsir secara tersendiri
2. Mulai ada pembukuan tafsir secara tersendiri per ayat :
Ibnu Jarir At-Tobari (310 H)
3. Setelah penulisan berkembang luas, mulai muncul
banyak ikhtilaf dan penyimpngan
4. Munculnya penafsiran tafsir maudhu’I : Ibnul Qayyim –
Aqsam Al-Quran, Al-Jassos – Ayatul Ahkam

8. TAFSIR PADA MASA MODERN
1. Berkembang penafsiran untuk menjawab
tantangan zaman ( Tafsir Realitas Sosial
dan Budaya) tanpa meninggalkan Tafsir bil
Ma’tsur
2. Diantara tokohnya : Muhammad Abduh,
Rasyid Ridha, Mustofa Maraghi, Sayyid
Qhutub
3. Berkembang pula bentuk Tafsir Maudhu’i
(Tematik) dalam jumlah yang sangat luas

9. RAGAM METODOLOGI TAFSIR
TAFSIR BIL MA’TSUR
TAFSIR BIR RO’YI
TAFSIR ISY ARI
METODOLOGI YANG MENYIMPANG

10. TAFSIR BIL MA’TSUR
Yaitu penafsiran yang bersandarkan ppada riwayat shohih
sesuai urutan : tafsir al-qur’an, tafsir al-qur’an dengan sunnah,
tafsir al-qur’an dengan perkataan sahabat,dan tabiin.
Hukumnya wajib mengikutinya karena it adalah cara yang
benar dan selamat.
Contoh :
1. Tafsir Ibnu Abbas
2. Tafsir At-Thobari
3. Tafsir Ibnu Katsir

11. TAFSIR BIR RO’YI
Menggunakan logika dan pemahaman mussafir , hukumnya jika
benar benar tanpa landasan dalil maka haram
dalilnya :
Q.S Al – Isra’ : 36
َ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ب‬ْ‫ٱل‬ َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫م‬َّ‫س‬‫ٱل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۚ ٌ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ‫ۦ‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ف‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫َل‬ َ‫و‬‫ـ‬ْ‫س‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫ك‬ِ‫ئ‬
ََٰٓ‫ل‬ ۟‫و‬ُ‫أ‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫د‬‫ا‬َ‫ؤ‬ُ‫ف‬ْ‫ٱل‬ َ‫و‬‫وَل‬
Contoh :
1. Mafatihul Ghoib ar-Rozi
2. Al-Kassyah li Zamahsyari

12. TAFSIR ISYARI
Yaitu penafsiran tidak berlandaskan zhahir
lafadz tapi dengan mncari isyarat
tersembunyi.
Hukumnya tidak bertentangan dengan
makna ayat, makna harus benar, bisa
dirasakan hubungannya dengan lafadz,
talazum (sesuai) dengan makna ayat

13. METODOLOGI TAFSIR
MENYIMPANG
TAFSIR SHUFI
TAFSIR SYI’I
TAFSIR LIBERAL
GHORO’IB AT-
TAFSIR

14. SELESAI