1. The Audit Report
Dosen Dr. Rina Yuliastuty Asmara, M.M
Disusun oleh :
Kelompok 9
Nama Nim
Muhamad Ade Alfarizi 43215010216
Suryo Aji Saputro 43215010217
Elma Sasmita 43215010237
Pitriani 43215010269
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. AUDITING 1
The Audit Report
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................... iii
Bab 1....................................................................................................
1) Latar Belakang........................................................................... 4
2) Rumusan Masalah...................................................................... 4
3) Tujuan......................................................................................... 4
Bab 2.....................................................................................................
1) Pengertian Laporan Audit ......................................................... 5
2) Macam-macam Laporan Audit ................................................. 5
3) Peranan Laporan Audit ............................................................. 6
4) Syarat-syarat Laporan Audit ..................................................... 7
5) Bentuk dan bagian Laporan Audit ............................................ 8
6) Kategori Laporan Audit............................................................. 9
7) Contoh Laporan Audit .............................................................. 12
Bab 3.....................................................................................................
Penutup........................................................................................ 14
3. AUDITING 1
The Audit Report
iii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “The Audit
Report” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih pada Ibu Dr. Rina Yuliastuty Asmara, M.M selaku Dosen mata kuliah Auditing 1
Universitas Mercu Buana yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana
membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
4. AUDITING 1
The Audit Report
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Laporan adalah kesempatan bagi auditor internal untuk mendapatkan
perhatian penuh dari manajemen. Begitulah seharusnya cara seorang auditor
memandang pelaporan sebagai sebuah kesempatan dan bukan sebuah tugas yang
membosankan, kesempatan yang sempurna untuk menunjukkan kepada manajemen
bagaimana seorang auditor dapat memberikan bantuan.
Seringkali auditor membuang kesempatan emas yang mampu membuka mata
manajemen ini, untuk menunjukkan kepada manajemen apa-apa yang telah mereka
capai dan apa-apa yang dapat mereka capai, untuk menjelaskan hal-hal yang perlu
diketahui dan dikerjakan oleh manajemen. Auditor internal membuang kesempatan ini
dengan menggunakan cara penulisan yang datar, merasa puas atas format pelaporan
yang tidak menarik, membuat tuduhan-tuduhan yang tidak dapat menahan
sanggahan, mengambil kesimpulan-kesimpulan yang tidak berdasar dan tidak logis,
serta melaporkan temuan tanpa memberikan solusinya.
Auditor hendaknya mengunakan laporan-laporan mereka seperti seorang
vendor yang mengunakan sebuah kesempatan untuk mempresentasikan produk-
produknya kepada direktur suatu perusahaan, sebuah peluang untuk melakukan
presentasi yang telah disiapkan, teruji dan tervisualisasikan dengan baik.
2. Rumusan Masalah :
Didasari oleh latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan
rumusan masalah untuk ”Laporan Audit” ini adalah:
Apa pengertian laporan audit?
Apa fungsi dan tujuan laporan audit?
Unsur-unsur apa saja yang harus ada dalam laporan audit?
Bagaimana penentuan jenis pendapat auditor dalam laporan audit?
3. Tujuan :
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk :
Mengetahui definisi dari laporan audit.
Mengetahui fungsi dan tujuan laporan audit.
Mengetahu unsur- unsur apa saja yang harus ada dalam laporan audit.
Bagaimana penentuan jenis pendapat auditor dalam laporan audit.
5. AUDITING 1
The Audit Report
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Laporan Audit
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu
organisasi, sistem, proses, atau produk. Sedangkan Laporan audit dapat didefinisikan
sebagai sarana untuk mengomunikasikan pekerjaan audit dan temuan audit secara
komprehensif, yang diberikan oleh tim audit kepada organisasi audit.
B. Macam – macam laporan audit
1) Audit keuangan
Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan suatu entitas
(perusahaan atau organisasi) yang akan menghasilkan pendapat (opini) pihak
ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-laporan
tersebut. Tujuan audit atas laporan keuangan antara lain adalah untuk
menginformasikan kepada organisasi audit dan/atau pimpinan auditan, tentang
opini/pernyataan pendapat auditor, apakah laporan keuangan yang disajikan
oleh auditan telah sesuiai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Standar Pelaporan untuk audit atas laporan keuangan menurut PSA-
IAPI dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Standar Pelaporan Pertama
“Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau
prinsip lain yang berlaku secara komprehensif.”
2. Standar Pelaporan Kedua
“Laporan auditor harus menunjukkan, jika ada, ketidakkonsistenan
penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode
berjalan dibandingkan denganpenerapan prinsip akuntansi tersebut dalam
perode sebelumnya.”
3. Standar Pelaporan Ketiga
“Pengungkapan informatif dalam laporan keungan harus dipandsng
memadi, kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.”
6. AUDITING 1
The Audit Report
6
4. Standar Pelaporan Keempat
“Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan maka alasannya harus dinyatakan. Dalam
hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, laporan auditor harus
memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang yang
dilaksanakan,jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul auditor”.
2) Audit operasional
Audit Operasional adalah pengkajian atas setiap bagian organisasi
terhadap proseduroperasi standar dan metode yang diterapkan suatu organisasi
dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan .
3) Audit ketaatan
Audit Ketaatan adalah proses kerja yang menentukan apakah pihak yang
diaudit telah mengikuti prosedur, standar, dan aturan tertentu yang ditetapkan
oleh pihak yang berwenang.
4) Audit investigatif
Audit Investigatif adalah Serangkaian kegiatan mengenali (recognize),
mengidentifikasi (identify), dan menguji (examine) secara detail informasi dan
fakta-fakta yang ada untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam
rangka pembuktian untuk mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan
yang dapat merugikan keuangan suatu entitas
(perusahaan/organisasi/negara/daerah).
C. Peranan Laporan Audit
Selain sebagai ringkasan dari pekerjaan audit dan temuan audit, Laporan audit
juga merupakan dasar dalam membuat Surat Opini Audit, Rekomendasi dan membuat
Keputusan Audit. Peranan utama dari Laporan Audit adalah:
1. Laporan audit adalah jalan utama bagi institusi audit untuk memahami informasi
tentang proses audit. Tim audit harus menyerahkan laporan kepada institusi audit
yang menugaskan pada saat audit selesai sehingga institusi audit dapat memahami
proses dan hasil dari audit yang dilakukan oleh tim audit tersebut.
2. Laporan audit adalah dasar dalam pembuatan Surat Opini Audit dan Keputusan
Audit. Laporan Audit mengevaluasi kewajaran, ketaatan dan kinerja dari auditan
dan memberikan opini dan rekomendasi berdasarkan temuan audit. Berdasarkan
informasi tersebut institusi audit membuat Surat Opini Audit dan Keputusan Audit.
3. Laporan audit adalah dasar yang penting untuk mengumpulkan dan mengolah
informasi audit. Laporan audit menyampaikan informasi dan masalah yang
berhubungan dengan belanja dan peendapatan serta kegiatan-kegiatan ekonomi
yang relevan dari institusi atau proyek yang diaudit. Institusi audit dapat memproses
lebih lanjut informasi yang penting dan masalah yang disajikan dalam Laporan
7. AUDITING 1
The Audit Report
7
Audit dan melalui Laporan Audit ini institusi audit dapat menyediakan informasi
tentang isu-isu individual atau informasi yang terintegrasi kepada institusi audit di
tingkat yang lebih tinggi, dan depertemen yang berkompeten lainnya.
Menurut Modul Manajemen Audit BPK-RI, laporan audit tertulis berfungsi untuk :
1. Mengkomunikasikan hasil audit kepada pejebat pemerintah, yang bewenang
berdasarkan peraturan perudang-undangan yang berlaku,
2. Membuat hasil audit terhindar dari kesalahpahaman,
3. Membuat hasil audit sebagai bahan untuk tindakan perbaikan oleh instansi terkait
4. Memudahkan tindak lanjut untuk menentukan apakah tindakan perbaikan yang
semestinya telah dilakukan.
Manfaat laporan audit:
Memberikan penguatan terhadap kehandalan informasi laporan keuangan atau
informasi lain yang disajikan oleh auditan
Sebagai bukti lampiran yang harus disampaikan dalam penyerahan SPT seperti
dalam ketentuan UU KUP pasal 4 ayat (4b), dan sebagai syarat untuk
perusahaan yang akan go public.
D. Syarat – syarat Laporan Audit
Pada setiap akhir pelaksanaan audit, auditor harus menyiapkan konsep Laporan
Audit. Isi konsep Laporan Audit tersebut harus mudah dimengerti dan bebas dari
penafsiran ganda serta memenuhi standar pelaporan yaitu:
1. Lengkap. Laporan harus memuat semua informasi yang dibutuhkan untuk
memenuhi tujuan audit, meningkatkan pemahaman yang benar dan memadai atas
hal yang dilaporkan, dan memenuhi persyaratan isi laporan.
2. Akurat. Laporan harus menyajikan bukti yang benar dan menggambarkan temuan
dengan tepat. Satu ketidakakuratan dalam laporan dapat menimbulkan keraguan
atas validitas sebuah laporan dan dapat mengalihkan perhatian pembaca dari
substansi laporan tersebut. Laporan harus memasukkan hanya informasi, temuan,
dan simpulan yang didukung bukti kompeten dan relevan dalam KKP. Bukti yang
dilaporkan harus mencerminkan kebenaran logis atas masalah yang dilaporkan.
3. Obyektif. Laporan harus disajikan secara seimbang dalam isi dan nada. Ini berarti
auditor harus menyajikan hasil audit secara netral dan menghindari kecenderungan
melebih-lebihkan atau terlalu menekankan kinerja yang kurang.
4. Meyakinkan. Laporan audit harus menjawab tujuan audit, temuan disajikan secara
persuasif, dan kesimpulan serta rekomendasi disusun secara logis berdasarkan fakta
yang disajikan.
5. Jelas. Laporan audit harus mudah dibaca dan dipahami. Laporan harus ditulis
dengan bahasa yang jelas dan sesederhana mungkin, sepanjang hal ini
dimungkinkan. Jika digunakan istilah teknis, singkatan, dan akronim yang tidak
begitu dikenal, hal itu harus didefinisikan dengan jelas. Penggunaan akronim
8. AUDITING 1
The Audit Report
8
diusahakan seminimal mungkin. Pengorganisasian materi laporan seara logis dan
keakuratan serta ketepatan dalam menyatakan fakta dan dalam mengambil
simpulan, adalah penting untuk kejelasan dan pemahaman bagi pembaca Laporan
Audit.
6. Ringkas. Laporan audit harus disajikan secara ringkas tidak lebih panjang dari yang
diperlukan untuk mendukung pesan. Jika terlalu rinci, dapat menurunkan kualitas
laporan bahkan dapat menyembunyikan pesan yang sesungguhnya dan mengurangi
minat pembaca. Pengulangan yang tidak perlu juga harus dihindari.
E. Bentuk dan Bagian Laporan Audit
Laporan Audit umumnya terdiri dari judul, tujuan laporan, bagian utama, tanda
tangan dari ketua tim audit, dan tanggal laporan.
Bagian-Bagian Dari Laporan Audit Standar :
1. Judul Laporan
Standar auditing mengharuskan pemberian judul dan harus memuat kata
independen.
2. Alamat yang dituju laporan audit
Laporan biasanya ditujukan kepada perusahaan yang bersangkutan, pemegang
saham, atau dewan direksinya.
3. Paragraf pendahuluan
Paragraf pertama ditujukan untuk tiga hal:
Paragraf ini merupakan pernyataan sederhana bahwa KAP bersangkutan telah
melaksanakan audit.
Paragraf ini mencantumkan laporan keuangan yang diaudit, termasuk tanggal
neraca, dan periode akuntansi untuk laporan rugi laba dan laporan arus kas.
Paragraf ini menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan tanggung jawab
manajemen dan tanggung jawab auditor hanyalah untuk menyatakan suatu
pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit
4. Paragraf ruang lingkup
Menyatakan bahwa audit dirancang untuk dapat memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material yaitu auditor
hanya bertanggung jawab untuk mencari kekeliruan yang signifikan yang
mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan. Paragraf ini juga menyatakan
bahwa auditor telah mengevaluasi ketepatan standar akuntansi, estimasi, dan
pengungkapan serta penyajian laporan keuangan. Jadi audit memberikan suatu
tingkat keyakinan yang tinggi tetapi bukan merupakan jaminan.
5. Paragraf pendapat
Menyatakan bahwa yang diberikan adalah suatu pendapat dan bukan suatu
pernyataan mutlak atau jaminan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa
kesimpulan yang diambil didasarkan atas pertimbangan profesional. Dalam
paragraf ini auditor diminta untuk menyatakan pendapatnya mengenai laporan
9. AUDITING 1
The Audit Report
9
keuangan secara keseluruhan termasuk mengenai apakah perusahaan mengikut i
standar-standar akuntansi yang berlaku umum.
6. Tanda tangan , nama, dan nomor register akuntan publik.
Nama ini menunjukkan partner akuntan publik atau auditor yang bertanggung
jawab secara hukum dan jabatan atas mutu auditnya menurut standar profesional.
7. Tanggal laporan audit.
Tanggal yang dipakai adalah tanggal saat auditor telah menyelesaikan bagian
terpenting dari prosedur auditing di lapangan. Tanggal ini menunjukkan sampai
tanggal berapa setelah laporan keuangan auditor bertanggung jawab atas peninjauan
terhadap peristiwa yang terjadi.
F. Kategori Laporan Audit
Laporan audit adalah atahao akhir dari keseluruhan prosses audit, standar
profesional AICPA Laporan Audit dibagi menjadi 4 kategoti yaitu:
1. Wajar Tanpa Pengecualian
Laporan audit standar pengecualian berisi tujuh bagian yang berbeda:
Judul Laporan Standar auditing mensyaratkan bahwa laporan harus diberi judul
yang mengandung kata independen. Sebagai contoh judul yang tepat mencangkup
“ laporan auditor independen” atau “ pendapat akuntan independen”.
Alamat Laporan audit. Laporan ini umumnya ditujukan kepada perusahaan, para
pemegang saham, atau dewan komisaris perusahaan.
Paragraf Pendahuluan. Paragraf pertama laporan menunjukkan tiga hal, pertama
laporan itu membuat suatu pernyataan yang sederhana bahwa kantor akuntan publik
telah melaksanakan audit. Pernyataan ini dibuat untuk membedakan laporan audit
dari laporan kompilasi atau laporan review. Kedua, paragraf ini menyatakan laporan
keuangan yang telah diaudit termasuk tanggal neraca serta periode akuntansi untuk
laporan laba rugi dan laporan arus kas. Ketiga, paragraf pendahuluan menyatakan
bahwa laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen dan bahwa
tanggung jawab auditor adalah menyatakan pendapat atas laporan keuangan itu
berdasarkan audit. Tujuan dari pernyataan ini adalah untuk mengomunikasikan
bahwa manajemen bertanggung jawab atas pemilihan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum yang tepat, dan membuat pengukuran serta pengungkapan
dalam menerapkan prinsip-prinsip tersebut dan untuk mengklasifikasikan peran
manajemen serta aduitor.
Paragraf Ruang Lingkup. Merupakan pernyataan faktual tentang apa yang
dilakukan auditor dalam proses audit. Pertama paragraf ini menyatakan bahwa
auditor melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang berlaku umum.
Paragraf ruang lingkup menyatakan bahwa audit dirancang untuk memperoleh
keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang
material.
Paragraf Pendapat. Paragraf terakhir dalam laporan audit standar menyatakan
kesimpulan auditor berdasarkan hasil audit. Pargraf pernyataan dinyatakan sebagai
10. AUDITING 1
The Audit Report
10
suatu pendapat saja bukan sebagai pernyataan yang mutlak atau sebagai jaminan,.
Maksudnya adalah untuk menunjukkan bahwa kesimpulan tersebut dibuat
berdasarkan pertimbangan profesional.
Nama KAP. Nama mengidentifikasikan KAP atau praktisi yang melaaksanakan
audit. Biasanya dituliskan adalah nama KAP, karena seluruh bagian dari KAP
mempunyai tanggung jawab hukum dan profesional untuk memastikan bahwa
kualitas audit memenuhi standar profesional.
Tanggal laporan audit. Tanggal yang tepat untuk dicantumkan pada laporan audit
adalah ketika auditor menyelesaikan prosedur audit dilokasi pemeriksaan. Tanggal
ini merupakan hal yang penting bagi para pemakai laporan karena menunjukkan
hari terakhir dari tanggung jawab auditor untuk mereview atas peristiwa-peristiwa
penting setelah tanggal laporan keuangan.
Laporan audit tanpa pengecualian diterbitkan bila kondisi-kondisi tersebut terpenuhi:
Semua laporan Neraca, Laba-rugi, Laba ditahan, dan laporan arus kas sudah
termasuk dalam laporan keuangan
Ketiga standar umum telah dipatuhi dalam semua hal yang berkaitan dengan
penugasan.
Bukti audit yang cukup memadai telah terkumpul dan auditor telah melaksanakan
penugasan audit ini dengan cara yang memungkinkannya untuk menyimpulkan
bahwa ketiga standar pekerjaan lapangan telah dipenuhi.
Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Hal ini juga berarti bahwa pengungkapan yang memadai telah
tercantum dalam catatan kaki dan bagian-bagian lain dari laporan keuangan.
Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk menambahkan
sebuah paragraf penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit.
2. Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan atau Modifikasi Perkataan
Suatu audit yang lengkap telah dilaksanakan dengan hasil yang memuaskan dan
laporan keuangan telah disajikan dengan wajar, tetapi auditor yakin bahwa penting atau
wajib untuk memberikan informasi tambahan. Laporan audit wajar tanpa pengecualian
dengan paragraf penjelasan atau modifikasi perkataan sesuai dengan kriteria audit yang
lengkap dengan hasil yang memuaskan dan laporan keuangan yang disajikan secara
wajar, tetapi auditor merasa penting atau wajib untuk memberikan informasi tambahan.
Dalam laporan audit dengan pengecualian, tidak wajar, atau menolak memberikan
pendapat, auditor tidak melaksanakan audit yang memuskan, tidak yakin bahwa laporan
keuangan disajikan secara wajar atau tidak independen.
Berikut ini adalah penyebab paling penting dari penambahan paragraf
penjelasan atau modifikasi kata-kata pada laporan wajar tanpa pengecualian standar:
Tidak adanya aplikasi yang konsisten dari prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum
Keraguan yang substansial mengenai going concern
Auditor setuju dengan penyimpangan dari prinsip akuntansi yang
dirumuskan
11. AUDITING 1
The Audit Report
11
Penekanan pada suatu hal atau masalah
Laporan yang melibatkan auditor lain.
Keempat laporan yang pertama memelurkan suatu paragraf penjelasan. Pada
setiap kasus, tiga paragraf laporan standar tetap disertakan tanpa modifikasi dan
paragraf penjelasan yang terpisah akan diikuti dengan paragraf pendapat.
Konsistensi dan Komparabilitas.
Auditor harus mampu membedakan antara perubahan yang mempengaruhi
konsistensi pelaporan dengan perubahan yang dapat mempengaruhi komparabilitas
tetapi tidak mempengaruhi konsistensi. Berikut ini contoh perubahan yang
mempengaruhi konsistensi dan karenanya memerlukan paragraf penjelasan jika
perubahan tersebut material:
Perubahan prinsip akuntansi, seperti perubahan metode penilaian persediaan
dari FIFO menjadi LIPO.
Perubahan entitas pelaporan.
Koreksi kesalahan yang melibatkan prinsip-prinsip akuntansi yaitu dengan
mengubah prinsip akuntansi yang tidak berlaku umum menjadi prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
Perubahan yang mempengaruhi komparability tetapi tidak mempengaruhi konsistensi
sehingga tidak perlu dimasukkan dalam laporan audit yaitu:
Perubahan estimasi seperti penurunan umur manfaat aktiva untuk tujuan
penyusutan.
koreksi kesalahan yang tidak melibatkan prinsip akuntansi.
variasi format dan penyajian informasi keuangan.
3. Wajar Dengan Pengecualian
Auditor menyimpulkan bahwa keseluruhan laporan keuangan telah disajikan
dengan wajar, tetapi lingkup audit telah dibatasi secara material atau prinsip akuntansi
yang berlaku umum tidak diikuti pada saat menyiapkan laporan keuangan.
4. Tidak Wajar/ Tidak Memberikan Pendapat
Auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar
(pendapat tidak wajar), sehingga ia tidak dapat memberikan pendapat mengenai apakah
laporan keuangan telah disajikan secara wajar (menolak memberikan pendapat) atau
auditor tidak independen (menolak memberikan pendapat).
12. AUDITING 1
The Audit Report
12
G. Contoh Laporan Audit
Contoh laporan audit laparan keuangan perusahaan
PT FISHINDO KUSUMA SEJAHTERA Tbk
LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2004
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2003 DAN
LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN
Laporan No. AR – 377
Pemegang Saham, Direksi dan Komisaris
PT Fishindo Kusuma Sejahtera Tbk
Kami telah mengaudit neraca PT Fishindo Kusuma Sejahtera Tbk (Perusahaan) pada
tanggal 31 Desember 2004, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus
kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan
keuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2003 diaudit oleh auditor independen lain, yang laporannya
tertanggal 12 Maret 2004 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, dengan paragraf
penjelasan sehubungan dengan dampak dari memburuknya kondisi ekonomi di Indonesia
terhadap Perusahaan.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan
audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah
saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi
penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami
yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikan secara wajar
dalam semua hal yang material, posisi keuangan Perusahaan tanggal 31 Desember 2004, hasil
usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Seperti dijelaskan pada Catatan 2n dan 28, sejak tanggal 1 Januari 2004, Perusahaan
telah menerapkan lebih awal Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi
2004) mengenai estimasi kewajiban imbalan pasti. Laporan keuangan tahun 2003 telah
disajikan kembali untuk mencerminkan penerapan PSAK tersebut.
13. AUDITING 1
The Audit Report
13
Laporan keuangan terlampir mengungkapkan dampak kondisi ekonomi Indonesia
terhadap Perusahaan serta tindakantindakan yang telah dilaksanakan dan rencana-rencana yang
akan dilaksanakan untuk menghadapi kondisi ekonomi tersebut. Perbaikan atas kondisi
ekonomi tersebut tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang akan dilaksanakan oleh
Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan untuk mencapai
pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan
kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan penghasilan Perusahaan.
14. AUDITING 1
The Audit Report
14
BAB 3
PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas dan dimengerti. Karena kami hanyalah manusia biasa yang
tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di
hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.