1. The Audit Standards Setting Process
Dosen Dr. Rina Yuliastuty Asmara, M.M
Disusun oleh :
Kelompok 9
Nama Nim
Muhamad Ade Alfarizi 43215010216
Suryo Aji Saputro 43215010217
Elma Sasmita 43215010237
Pitriani 43215010269
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................... iii
Bab 1....................................................................................................
1) Latar Belakang........................................................................... 4
2) Rumusan Masalah...................................................................... 4
3) Tujuan......................................................................................... 4
Bab 2.....................................................................................................
1) Sifat, Pekerjaan dan Struktur Kantor Akuntan........................... 5
2) Hierarki KAP yang Khas............................................................ 9
3) Peran Standar Audit Internasional.............................................. 12
4) Standar Auditing yang berlaku umum........................................ 13
5) Standar quality control dan praktik profesi akuntan................... 15
6) Unsur-unsur pengendalian mutu................................................. 15
Bab 3.....................................................................................................
Penutup........................................................................................ 17
3. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
iii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “The Audit
Standards Setting Process” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Ibu Dr. Rina Yuliastuty Asmara, M.M selaku Dosen mata
kuliah Auditing 1 Universitas Mercu Buana yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana
membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
4. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Kantor akuntan publik berperan penting dalam sosial, beberapa organisasi termasuk
PCAOB, SEC, dan AICPA, melakukan pengawasan untuk memperbesar kemungkinan
layaknya audit dan perilaku profesional. Untuk itu perlu dipahami hal-hal yang
berkaitan dengan the audit standar setting proses.
Seorang auditor perlu memahami hal-hal yang berkaitan dan mempengaruhiprofesi
CPA agar bisa menjadi auditor yang profesional dan dapat dipercaya oleh klien maupun
calon klien. Dalam makalah ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan profesi
CPA.
2. Rumusan Masalah :
Bagaimana sifat, pekerjaan, dan struktur kantor akuntan?
Apa peran PCAOB dan efek UU SOA pada profesi CPA?
Apa peran SEC pada bidang akuntansi dan auditing?
Apa peran utama AICPA?
Apa peran standar audit internasional?
Bagaimana standar auditing yang berlaku umum?
Bagaimana standar quality control dan praktik profesi akuntansi?
3. Tujuan :
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk :
Menguraikan sifat kantor akuntan publik, apa pekerjaannya, dan strukturnya.
Memahami peran PCAOB dan pengaruh UU SOA pada profesi CPA.
Mengikhtisarkan peran SEC dalam akuntansi dan auditing.
Menguraikan peran utama AICPA.
Memahami peran standar auditing internasional.
Menggunakan standar auditing yang berlaku umum sebagai dasar untuk studi
lebih lanjut.
Mengidentifikasi standar dan praktik pengendalian mutu dalam profesi
akuntansi.
5. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
5
BAB II
PEMBAHASAN
SIFAT, PEKERJAAN, DAN STRUKTUR KANTOR AKUNTAN
Kantor Akuntan Publik (KAP)
Kecuali atas organisasi pemerintah tertentu, audit atas semua laporan keuangan
bertujuan umum di Amerika Serikat dilakukan oleh kantor akuntan publik (KAP). Empat
kategori ukuran digunakan untuk menggambarkan kantor akuntan publik (KAP) yaitu:
1. Kantor Internasional Empat Besar
Keempat KAP terbesar di Amerika Serikat disebut kantor akuntan publik
internasioanl “Empat Besar”. Mereka adalah Deloitte & touche, Ernst & Young,
PricewaterhouseCoopers, dan KPMG. Keempat kantor ini memiliki cabang di seluruh
Amerika Serikat dan seluruh dunia. Kantor Empat Besar mengaudit hampir semua
perusahaan besar baik di Amerika Serikat maupun dunia serta perusahaan yang lebih
kecil juga.
2. Kantor nasional
Tiga KAP di Amerika Serikat disebut kantor nosional karena memiliki cabang
di sebagian besar kota utama. Kantor ini adalah RSM McGladrey/McGladrey & Pullen,
Grant Thornton, dan BDO Seidman. Kantor-kantor ini besar tetapi jauh lebih kecil
daripada Empat Besar. Kantor nasional memberikan jasa yang sama seperti kantor
Empat Besar dan bersaing secara langsung dengannya untuk mendapatkan klien. Setiap
kantor nasional berafiliasi dengan kantor-kantor di negara lain dan karenanya
mempunyai kemampuan bertaraf internasional.
3. Kantor Regional dan Kantor Lokal yang Besar
Terdapat kurang dari 200 KAP yang memiliki staf profesional lebih dari 50
orang. Sebagian hanya memiliki satu kantor dan terutama melayani klien-klien dalam
jarak yang tidak begitu jauh, KAP yang lainnya memiliki beberapa cabang di satu
negara bagian atau wilayah dan melayani klien dalam radius yang lebih jauh. Kantor
regional dan kantor lokal yang besar bersaing mendapatkan klien dengan KAP lainnya,
termasuk kantor nasional dan Empat Besar. Banyak kantor regional dan lokal yang
besar berafiliasi dengan asosiasi KAP guna berbagi sumber daya untuk hal-hal seperti
6. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
6
informasi teknis dan pendidikan berkelanjutan. Banyak dari kantor-kantor ini juga
memiliki afiliasi internasional.
4. Kantor Lokal Kecil
Lebih dari 95% dari semua KAP mempunyai kurang dari 25 tenaga profesional
pada kantor yang hanya memiliki satu cabang, KAP ini melakukan audit dan jasa-jasa
terkait terutama untuk usaha kecil dan entitas nirlaba, meskipun beberapa memiliki satu
atau dua klien dengan kepemilikan publik. Banyak kantor lokal kecil tidak melakukan
audit dan terutama memberikan jasa akuntansi serta perpajakan bagi klien-kliennya.
Kegiatan Kantor Akuntan Publik
KAP menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jasa-jasa
tambahan yang biasanya diberikan oleh KAP meliputi jasa akuntansi dan pembukuan, jasa
perpajakan, serta jasa konsultasi manajemen. KAP terus mengembangkan produk dan jasa
baru, termasuk perencanaan keuangan, penilaian usaha, akuntansi forensik, audit internal yang
disubkontrakkan (outsourcing), serta jasa penasihat teknologi informasi.
Jasa Akuntansi dan Pembukuan. Banyak klien kecil yang memiliki staf akuntansi
terbatas mengandalkan KAP untuk menyusun laporan keuangannya. Sebagian klien
kecil ini tidak memiliki personel atau keahlian untuk memanfaatkan peranti lunak
akuntansi guna membuat ayat jurnal dan buku besarnya. Dengan demikian, KAP
melakukan berbagai jasa akuntansi dan pembukuan untuk memenuhi kebutuhan klien
tersebut. Dalam banyak kasus di mana laporan keuangan akan diserahkan kepada pihak
ketiga, review atau bahkan audit juga dilakukan. Jika kedua hal ini tidak dilakukan,
laporan keuangan akan dilampiri dengan semacam laporan oleh KAP yang disebut
laporan kompilasi, yang tidak memberikan kepastian apa pun kepada pihak ketiga. Jasa
atestasi serta jasa akuntansi dan pembukuan merupakan sumber pendapatan utama bagi
kebanyakan KAP besar.
Jasa Perpajakan. KAP menyiapkan SPT pajak korporasi dan perorangan baik untuk
klien audit maupun nonaudit. Hampir setiap KAP melakukan jasa perpajakan, yang
mungkin mencakup pajak bumi dan bangunan, pajak hadiah, perencanaan pajak, serta
aspek-aspek lain dari jasa perpajakan. Bagi banyak KAP kecil, jasa semacam ini jauh
lebih penting bagi praktik KAP tersebut daripada auditing, karena sebagian besar
pendapatannya mungkin berasal dari jasa perpajakan.
Jasa Konsultasi Manajemen. Kebanyakan KAP memberikan jasa tertentu yang
memungkinkan kliennya mengoperasikan bisnis secara lebih efektif. Jasa ini disebut
jasa konsultasi manajemen atau jasa penasihat manajemen. Jasa ini berkisar dari saran
singkat untuk memperbaiki sistem akuntansi klien hingga nasihat menyangkut
manajemen risiko, teknologi informasi dan rancangan sistem e-commerce, uji tuntas
merger dan akuisisi, serta konsultasi manfaat aktuaria. Banyak KAP besar memiliki
7. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
7
divisi yang khusus memberikan jasa konsultasi manajemen dengan interaksi yang
minimal dengan staf audit atau perpajakan.
Pendapatan dari jasa konsultasi manajemen meningkat secara signifikan pada akhir tahun
1990-an, dan konsultasi pernah menjadi sumber pendapatan terbesar bagi semua kantor Empat
Besar. Tiga dari Empat Besar kantor akuntan itu sudah menjual atau melepas praktik
konsultasinya. Pelepasan atau disposisi ini sebagian disebabkan oleh masalah independensi
serta pembatasan yang diberlakukan pada praktik konsultasi. Jasa konsultasi manajemen dan
jasa lainnya terus menjadi sumber pendapatan utama bagi Deloitte & Touche, satu-satunya
kantor Empat Besar yang belum melepas semua atau sebagian besar praktik konsultasinya.
Konsultasi juga terus menjadi sumber pendapatan yang penting bagi kantor akuntan.
1. Struktur Kantor Akuntan Publik
Tiga faktor utama yang mempengaruhi struktur organisasional semua KAP adalah:
1) Kebutuhan akan independensi dari klien. Independensi memungkinkan
auditor tetap tidak bias dalam menarik kesimpulan tentang laporan
keuangan.
2) Pentingnya strukturuntuk memicu kompetensi. Kompetensi memungkinkan
auditor melaksanakan audit dan melakukan jasa-jasa lain secara efisien serta
efektif.
3) Meningkatnya risiko tuntutan hukum yang dihadapi auditor. Dalam satu
dasawarsa, KAP mengalami peningkatan biaya yang berkaitan dengan
tuntutan hukum. Beberapa struktur organisasional dapat memberikan
tingkat perlindungan tertentu bagi setiap anggota kantor akuntan publik
(KAP).
Struktur Organisasi
Tersedia enam struktur organisasi bagi KAP. Kecuali perusahaan perorangan
(proprietorship), setiap struktur menghasilkan suatu entitasyang terpisah dari si akuntan secara
pribadi, yang membantu meningkatkan independensi auditor. Empat struktur organisasi yang
terakhir memberikan perlindungan tertentu terhadap kerugian akibat tuntutan hukum.
1. Perusahaan Perorangan (Proprietorship)
Secara tradisional, semua kantor dengan pemilik tunggal diorganisasikan
sebagai perusahaan perorangan, tetapi dalam tahun-tahun terakhir ini sebagian besar
sudah berubah menjadi bentuk organisasi yang memiliki kewajiban yang lebih terbatas
akibat risiko tuntutan hukum.
8. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
8
2. Persekutuan Umum (General Partnership)
Bentuk organisasi ini sama seperti perusahaan perorangan, tetapi bentuk ini
menyangkut banyak pemilik. Struktur organisasi ini juga semakin kurang populer
karena bentuk kepemilikan lain yang menawarkan perlindungan hukum tertentu telah
diperbolehkan menurut hukum negara bagian.
3. Korporasi Umum
Keunggulan korporasi adalah bahwa para pemegang sahamnya hanya
bertanggungjawab sampai sebatas investasi mereka dalam korporasi itu. Sebagian besar
KAP tidak diorganisasikan sebagai korporasi umum karena hukum di kebanyakan
negara bagian melarang bentuk ini.
4. Korporasi Profesional (profesional corporation, PC)
Korporasi profesional memberikan jasa-jasa profesional dan dimiliki oleh satu
atau lebih pemegang saham. Hukum PC di beberapa negara bagian menawarkan
perlindungan kewajiban pribadi yang sama dengan perlindungan oleh korporasi umum,
sedangkan perlindungan di negara-negara bagian lain sangat rendah. Perbedaan ini
menyulitkan KAP yang memiliki klien-klien di negara bagian yang berbeda untuk
beroperasi sebagai suatu PC.
Limited Liability Company
Menggabungkan atribut-atribut yang paling menguntungkan dari korporasi umum dan
persekutuan umum. LLC biasanya memakai struktur dan dikenai pajak seperti persekutuan
umum, tetapi para pemiliknya memiliki tanggung jawab pribadi yang terbatas yang mirip
dengan kewajiban dalam korporasi umum. Semua negara bagian memiliki hukum LLC, dan
sebagian besar juga mengizinkan KAP untuk beroperasi sebagai LLC.
Limited Liability Partnership
Dimiliki oleh satu atau lebih partner. Struktur dan pajaknya sama seperti persekutuan
umum, tetapi perlindungan kewajiban pribadi dalam LPP lebih rendah ketimbang dalam
korporasi umum atau LCC. Para partner dalam LPP secara pribadi ikut bertanggung jawab atas
utang dan kewajiban yang berasal dari tindakan ceroboh partner lain dan pegawai yang tidak
berada di bawah supervisinya. Jadi, tidaklah mengejutkan bahwa semua kantor Empat Besar
dan banyak kantor yang lebih kecil sekarang beroperasi sebagai LLP.
9. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
9
Hierarki KAP yang Khas
Hierarki organisasi dalam suatu KAP yang khas meliputi sekutu (partner) atau
pemegang saham, manajer, penyelia, auditor senior atau penanggung jawab, serta asisten.
Seorang pegawai baru biasanya memulai kariernya dalam KAP sebagai asisten dan mejalani 2
atau 3 tahun dalam setiap klasifikasi sebelum meraih status partner. Nama jabatan yang ada
bervariasi dari satu kantor ke kantor lain, tetapi strukturnya serupa dalam semua kantor. Bila
dalam makalah ini kamu menyebut auditor, maka maksunya adalah orang yang melakukan
aspek tertentu dari suatu audit. Dalam penugasan penting, sudah biasa jika diambil satu atau
lebih auditor dari setiap tingkatan.
Kenaikan jabatan dalam KAP cukup pesat, dengan tugas dan tanggung jawab yang terus
berubah. Selain itu, para anggota staf audit klien biasanya juga mendapat beraneka ragam
pengalaman dari penugasan melayani klien. Berkat kemajuan teknologi komputer dan audit,
para asisten pemula dalam audt dengan cepat diberi tanggung jawab dan tantangan yang lebih
besar.
Sifat hierarkis KAP akan membantu meningkatkan kompetensi. Individu-individu di
setiap tingkat audit mengawasi dan mereview pekerjaan individu lain yang berada pada tingkat
di bawahnya dalam struktur organisasi itu. Seorang asisten staf baru diawasi langsung oleh
auditor senior atau penanggung jawab. Pekerjaan asisten staf ini selanjutnya direview oleh
penanggung jawab serta oleh manajer dan partner.
E-Commerce dan Operasi KAP
KAP memanfaatkan internet untuk memasarkan jasa-jasanya serta menyoroti hal-hal
seperti lokasi kantor atau afiliasi, lini-lini jasa, serta spesialisasi industri, dan menyediakan alat-
alat serta bahan acuan bagi klien yang sekarang maupun calon klien. Web site KAP
menampilkan berita dan bahasan mengenai masalah-masalah bisnis, seperti informasi terbaru
tentang perubahan peraturan perpajakan serta formulir interaktif untuk menetukan jenis
rekening pensiun mana yang harus dipilih. Web site KAP juga menyajikan alat bantu berupa
peranti lunak dan database online bagi pelanggan yang membayar fee.
Peran PCAOB dan efek UU SOA pada profesi CPA
Banyak kasus kepailitan dan dugaan kegagalan audit yang melibutkan perusahaan-
perusahaan seperti Enron Dn Worldcom, Sarbanes-Oxley Act di silahkan pada tanggal 30 juli
2002. Ketentuan dalam UU ini, yang oleh banyak pihak di anggap sebagai peraturan terpenting
yang mempengaruhi profesi auditing sejak securites Act tahun 1993 dan 1934. Secara dramatis
mengubah hubungan antara perusahaan terbuka dan kantor akuntan yang mengauditnya.
Sarbanes –Oxley Act membentuk Publik Company Accounting Oversight Board
PCAOB yang di tunjuk dan di awasi oleh seceruties and excanghe comision(SEC). PCAOB
10. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
10
mengawasi auditor perusahaan publik terbuka, menetapkan standar auditing dan pengendalian
mutu untuk audit atas perusahaan terbuka, serta melakukan pemeriksaan atas pengendalian
mutu di kantor kantor yang melakukan audit tersebut. Kegiatan-kegiatan ini tadinya merupakan
tanggung jawab AICPA.
Sebelum diberlakukan Sarbanes-Oxley Act, Auditing Standart Board (ASB) dari
AICPA menetapkan standar auditing yang sudah ada,yang di tetapkan oleh ASB , sebagai
standar audit interim. Akibatnya, sebagian besar standar auditing untuk perusahaan
terbuka,sedangkan ASB terus menyediakan standar standar auditing bagi perusahaan swasta.
PCAOB menggunakan standar auditing yang sudah ada, yang sudah di tetapkan oleh
ASB, sebagai standar audit interim. Akibatnya sebagian besar standar auditing untuk
perusahaan terbuka dan swasta memiliki kemiripan dan terutama didasarkan pada standar-
standar yang sebelumnya ditetapkan oleh ASB. Sekarang PCAOB mengeluarkan standar
auditingnya sendiri mencakup menetapkan standar untuk audit tentang efektivitas
pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Standar-standar tersebut seebagai standar
auditing PCAOB apabila diacu dalam buku ini dan hanya di terapkan pada audit atas
perusahaan terbuka.
PCAOB melakukan ispeksi atas kantor-kantor akuntan yang terdaftar untuk menilai
ketaatannya pada aturan-aturan PCAOBA dan SEC, standar profesional, serta kebijakan
pengendalian mutu kantor-kantor akuntan yang mengaudit lebih dari 100 emiten dan inspeksi
atas kantor-kantor lain yang terdaftar setidaknya setiap tiga tahun sekali. setiap pelanggaran
dapat mengakibatkan tindakan disipliner oleh PCAOB dan dilaporkan ke SEC serta dewan
akuntansi negara bagian.
PERAN SEC PADA BIDANG AKUNTANSI DAN AUDITING
Seceruties and exchange commision (SEC) adalah badan pemerintah federal yang
membantu menyediakan informasi yang andal bagi investor untuk membuat keputusan
investasi. Seceruties Act tahun 1933 mengharuskan sebagian besar perusahaan yang berencana
menerbitkan sekuritas baru kepada masyrakat agar menyerahkan laporan registrasi kepada SEC
untuk di setujui.seceruties exchange Act tahun 1934 memberikan perlindungan tambahan
dengan mengharuskan perusahaan publik dan lainya untuk menyerahkan laporan tahunan yang
terinci kepada komisi ini. Komisi itu lalu memeriksa lengkapnya dan memadainya laporan
tersebut sebelum mengizinkan perusahaan menjual sekeruitasnya melalui bursa malam.
Meskipun SEC mensyaratkan banyak sekali informasi yang tidak berkaitan langsung
dengan para akuntan, seceruties Act tahun 1933 dan 1934 mensyaratkan laporan keuangan
yang disertai dengan pendapat akuntan publik independen, sebagai laporan registrasi dan
laporan-laporan berikutnya.
11. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
11
Hal yang mendapat perhatian khusus dari para auditor adalah beberapa laporan spesifik
yang harus mengikuti ketentuanf-ketentuan pelaporan dalam UU sekuritas tersebut, hal
terpenting dari laporan-laporan ini adalah sebagai berikut:
Formulir S-1. Formulir “S” berkaitan dengan securieties Act tahun 1933 dan harus
dilengkapi serta didaftarkan ke SEC apabila satu perusahaan berencana menerbitkan
sekuritas baru kepada masyrakat.
Formulir 8-K .laporan ini di serahkan untuk melaporkan pristiwa-peristiwa yang
penting bagi investor publik.pristiwa semacam ini meliputi akuisi atau penjualan anak
perusahaan. Perubahan pejabat atau direktur, penambahan lini produk baru, atau
penggantian auditor
Karena kantor akuntan publik (KAP) yang besar biasanya mempunyai klien yang harus
menyerahkan satu atau lebih jenis laporan ini setiap tahunya, dan ketentuan serta peraturan
yang mempengaruhi penyerahan kepada SEC sangat kompleks, kebanyakan KAP mempunyai
tenaga sepesialis yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk memastikan bahwa
persyaratan SEC.
SEC sangat berperan dalam penetapan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP) dan persyaratan pengungkapan bagi laporan keuangan, karena kewenangannya
menetapkan persyaratan pelaporan yang dianggap perlu demi wajarnya pengungkapan kepada
investor. SEC berwenang menetapkan aturan bagi setiap akuntan publik yang terkait dengan
laporan keuangan yang telah di audit yang diserahkan pada komisi ini. Sikap SEC biasanya
diperhitungkaan dalam setiap perubahan besar yang diusulkan oleh financial accounting
srandars board (FASB), yaitu organisasi independen yang merumuskan GAAP.
Persyaratan-persyaratan SEC yang harus diikuti akuntan publik diuraikan dalam
Regulation S-X, accounting Series Release, dan Accounting and Auditing Enforcement
Release yang dikeluarkan komisi ini. Publikasi tersebut merupakan peraturan yang penting,
serta keputusan dan pendapat mengenai masalah akuntansi serta auditing yang mempengaruhi
setiap akuntan publik yang berurusan dengan perusahaan terbuka.
PERAN UTAMA AICPA
Para akuntan publik (CPA) mendapatkan lisensi dari negara bagian tempat mereka
berpraktik ada pengaruh yang cukup besar terhadap mereka dari organisasi profesi nasional,
yaitu American Institute of Certified Public Accountans (AICPA).keanggotaannya dalam
AICPA di batasi hanya untuk CPA saja, tetapi tidak semua anggotanya berpraktik sebgai
auditor independen. Banyak dari anggotanya itu yang sebelumnya bekerja pada KAP tetapi
sekarang bekerja di lingkungan pemerintah,industri , dan pendidikan, keanggotaan AICPA
mengestimsi bahwa tiga dari setiap empat CPA di amerika adalah anggotanya.
12. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
12
AICPA menetapkan persyaratan profesional bagi para CPA , melakukan riset, dan
mempublikasikan bahan-bahan mengenai berbagai topik yang berkaitn dengan akuntansi,
auditing , jasa atestasi dan assurance, jasa konsultasi menejemen, dan perpajkan. AICPA juga
mempromoskan profesi akuntansi melalui kampanye iklan nasional, mengajukan jasa
assurance baru , serta mengembangkan sertifikasi spesialis untuk membantu memasarkan dan
memastikan kualitas jasa dalam berbgai bidang politik yang terspesialisasi.
AICPA menetapkan standar dan aturan yang harus diikuti seluruh anggota serta akuntan
praktisi lainya. AICPA memiliki kewenangan untuk menetapkan standar dan pembuat aturan
utama sebagai berikut:
1) Standar auditing , auditing standards board (ASB) Bertanggug jawab untuk
mengeluarkan peryataan atau keputusan mengenai permaslahan auditing bagi semua
entitas selain perusahaan terbuka.
2) Standar kompilasi dan review. Acconting and review services commitee bertanggung
jawab untuk mengeluarkan peryataan tentang tanggung jawab akuntan publik yang
terkait dengan laporan keuangan perusahaan swasta yang tidak di audit
3) Standar atestasi lainya. Statements on standar for attestation engagement memberikan
suatu kerangka kerja bagi pengembangan standar untuk penugasan atestasi. Standar
yang terinci telah dikembangkan untuk jrnis jasa atestasi tertentu, seperti laporan
keungan prospektikf dalam perkiraan dan proyeksi.
4) Standar konsultasi. Management Consulting Services Executive Commite
mengluarkan peryataan mengenai jasa konsultasi jasa.
5) Kode perilaku Profesional Commite on Profesional Ethics dalam AICPA menetapkan
perturan perilaku yang wajib dipenuhi para akuntan publik (CPA).
PERAN STANDAR AUDIT INTERNASIONAL
Internasional Standards On Auditing (ISA) dikeluarkan oleh Internasional Auditing
Practices Committee(IAPC) dari Internasional Federation of Accountants (IFAC). IFAC
adalah organisasi proses akuntansi sedunia, dengan 163 organisasi anggota di 120 negara, yang
mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan di seluruh dunia. IAPC berupaya meningkatkan
keseragaman praktik auditing dan jasa-jasa terkait diseluruh dunia dengan mengeluarkan
persyaratan mengenai berbagai fungsi audit dan atestasi serta dengan mendorong
penerimaannya di seluruh dunia.
ISA secara umum serupa dengan GAAS di A.S., meskipun ada beberapa perbedaan.
Jika auditor di Amerika Serikat mengaudit laporan keuangan historis sesuai dengan ISA,
auditor itu harus memenuhi semua persyaratan ISA yang jauh di luar cakupan GAAS.
13. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
13
ISA tidak mengkesampingkan peraturan-peraturan yang berlaku di suatu negara yang
mengatur audit atas informasi keuangan atau informasi lainnya. Peraturan ini mungkin berupa
ketetapan atau pernyataan yang dikeluarkan oleh badan pengatur atau badan profesionsl,
seperti Australian Auditing & Assurance Standards Board atau Instituto de Contabilidad y
Auditoria de Cuentas di Spanyol.
STANDAR AUDITING YANG BERLAKU UMUM
Standar auditing merupakan pedoman untuk membantu auditor memenuhi tanggung
jawab profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan historis. Standar ini mencakup
pertimbangan mengenai kualitas professional seperti kompetensi dan independensi,
persyaratan pelaporan, dan bukti.
Pedoman paling luas adalah 10 standar auditing yang berlaku umum (generally
acceped auditing standards = GAAS), yang dikembangkan oleh AICPA dan terakhir kali
diperbaharui dengan SAS 105 dan SAS 113.
Standar auditing yang berlaku umum dibagi menjadi tiga kategori:
1) Standar umum
2) Standar pekerjaan lapangan
3) Standar pelaporan
1) Standar Umum
Standar umum menekankan pentingnya kualitas pribadi yang harus dimiliki auditor.
Pelatihan dan kecakapan teknis yang memadai Standar umum yang pertama
biasanya diinterprestasikan sebagai keharusan bagi auditor untuk memiliki
pendidikan formal di bidang auditing dan akuntansi, pengalaman praktik yang
memadai bagi pekerjaan yang sedang dilakukan,serta mengikuti pendidikan
professional yang berkelanjutan.
Independensi sikap mental. Code of professional Conduct dan SAS,
menekankan akan kebutuhan independensi. KAP diharuskan mengikuti praktik-
praktik tertentu untukmeningkatkan kemungkinan independensi semua
personil.
Kecermatan professional Standar umum yang ketiga menyangkut kecermatan
dalam melakukan semua aspek auditing. Ini berarti bahwa auditor adalah
professional yang bertanggung jawab melaksanakan tugasnya dengan tekun dan
seksama.
14. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
14
2) Standar Pekerjaan Lapangan
Standar pekerjaan lapangan menyangkut pengumpulan bukti dan aktivitas lain
selama pelaksanaan audit yang sebenarnya.
Perencanaan dan pengawasan yang memadai Standar yang pertama
masyarakat bahwa audit direncanakan secara layak untuk memastikan audit itu
memadai dan para asistan diawasi sebagaimana mestinya. Pengawasan sangat
penting dalam auditing karena sebagian besar pekerjaan lapangan dilakukan
oleh anggota staf yang kurang berpengalaman.
Memahami entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal
Untuk melakukan audit secara memadai, auditor harus memahami bisnis dan
industry klien. Pemahaman ini membantu auditor mengidentifikasi risiko bisnis
yang signifikan yang dihadapi klien serta risiko adanya salah saji yang material
dalam laporan keuangan.
Bukti yang mencakupin dan tepat Keputusan tentang berapa banyak dan jenis
bukti apa saja yang harus dikumpulkan dalam keadaan tertentu membutuhkan
pertimbangan professional.
3) Standar Pelaporan
Keempat standar pelaporan GAAS mengharuskan auditor menyiapkan laporan
mengenai laporan keuangan serta keseluruhan, termasuk pengungkapan informatif.
Hubungan antara GAAS dan Standar Auditing PCAOB
Karena PCAOB menetapkan standar auditing untuk audit perusahaan publik, istilah
standar auditing yang berlaku umum (GAAS) tidak lagi digunakan pada audit perusahaan
public. Istilah standar auditing yang berlaku umum terus digunakan untuk audit atas
perusahaaan swasta, sedangkan audit atas perusahaan terbuka atau public mengacu pada
standar auditing PCAOB. Apabila mengacu pada “standdar auditing”, istilah itu mencakup
GAAS untuk perusahaan swasta dan standar auditing PCAOB untuk perusahaan public.
Perhatikan bahwa karena PCAOB pernah memakai GAAS yang sudah ada sebagai standar
auditing interim, standar-standar itu berlaku untuk audit perusahaan public kecuali sudah
diganti oleh standar auditing PCAOB.
15. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
15
STANDAR QUALITY CONTROL DAN PRAKTIK PROFESI AKUNTANSI
Pada tahun 1978, AICPA membentuk Quality Control Standards Committee dan
memberinya tanggung jawab untuk membantu KAP mengembangkan serta
mengimplementasikan standar-standar pengendalian mutu. SAS 25 (AU 161) mengharuskan
KAP menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu. Standar ini mengakui bahwa
system pengendalian mutu hanya dapat memberikan kepastian yang wajar (reasonable
assurance), bukan jaminan bahwa standar auditing telah diikuti.
Unsur-unsur Pengendalian Mutu
AICPA belum menetapkan prosedur pengendalian mutu yang khusus bagi KAP.
Prosedur itu akan terantung pada hal-hal seperti ukuran kantor jumlah cabang yang berpraktik,
serta sifat praktik.
Quality Control Standards Committee telah mengidentifikasi lima unsure pengendalian
mutu yang harus dipertimbangkan KAP dalam menetapkan kebijakan dan prosedurnya. Kelima
unsure pengendalian mutu sebagai berikut:
Independensi, integritas, dan objektifitas
Manajemen kepegawaian
Penerimaan dan kelanjutan klien serta penugasan
Kinerja penugasan
Pemantauan prosedur
AICPA Pratice Section
AICPA telah membentuk dua seksi praktik (practice sections): Center for Public
Company Audit Firms (CPCAF) DAN Private Companies Practice Section (PCPS), yang juga
disebut sebagai AICPA Alliance for CPA Firms. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas
praktikoleh KAP sesuai dengan standar pengendalian mutu AICPA.
Peer Review
Pemantauan praktik, yang juga dikenal peer review, adalah review,oleh akuntan public,
atas ketaatan KAP pada system pengendalian mutu kantor itu sendiri. Tujuan peer review
adalah untuk menentukan dan melaporkan apakah KAP yang direview itu telah
mengembangkankebijakan dan prosedur yang memadai bagi unsur pengendalian mutu, dan
mengikuti kebijakan serta prosedur itu dalam praktik.
AICPA Peer Review Program diselenggarakan oleh perkumpulan akuntan public
negara bagian dibawah arahan dewan peer review AICPA. Review diadakan setiap tiga tahun,
dan biasanya dilakukan oleh KAP yang dipilih oleh kantor yang direview.
16. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
16
Peer review ini menguntungkan KAP karena membantu memenuhi standar
pengendalian mutu yang selanjutnya menguntungkan profesi melalui peningkatankinerja para
praktisi dan peningkatan mutu audit.
17. AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
17
BAB 3
PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas dan dimengerti. Karena kami hanyalah manusia biasa yang
tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di
hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.