SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
The Audit Standards Setting Process
Dosen Dr. Rina Yuliastuty Asmara, M.M
Disusun oleh :
Kelompok 9
Nama Nim
Muhamad Ade Alfarizi 43215010216
Suryo Aji Saputro 43215010217
Elma Sasmita 43215010237
Pitriani 43215010269
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................... iii
Bab 1....................................................................................................
1) Latar Belakang........................................................................... 4
2) Rumusan Masalah...................................................................... 4
3) Tujuan......................................................................................... 4
Bab 2.....................................................................................................
1) Sifat, Pekerjaan dan Struktur Kantor Akuntan........................... 5
2) Hierarki KAP yang Khas............................................................ 9
3) Peran Standar Audit Internasional.............................................. 12
4) Standar Auditing yang berlaku umum........................................ 13
5) Standar quality control dan praktik profesi akuntan................... 15
6) Unsur-unsur pengendalian mutu................................................. 15
Bab 3.....................................................................................................
Penutup........................................................................................ 17
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
iii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “The Audit
Standards Setting Process” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Ibu Dr. Rina Yuliastuty Asmara, M.M selaku Dosen mata
kuliah Auditing 1 Universitas Mercu Buana yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana
membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Kantor akuntan publik berperan penting dalam sosial, beberapa organisasi termasuk
PCAOB, SEC, dan AICPA, melakukan pengawasan untuk memperbesar kemungkinan
layaknya audit dan perilaku profesional. Untuk itu perlu dipahami hal-hal yang
berkaitan dengan the audit standar setting proses.
Seorang auditor perlu memahami hal-hal yang berkaitan dan mempengaruhiprofesi
CPA agar bisa menjadi auditor yang profesional dan dapat dipercaya oleh klien maupun
calon klien. Dalam makalah ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan profesi
CPA.
2. Rumusan Masalah :
 Bagaimana sifat, pekerjaan, dan struktur kantor akuntan?
 Apa peran PCAOB dan efek UU SOA pada profesi CPA?
 Apa peran SEC pada bidang akuntansi dan auditing?
 Apa peran utama AICPA?
 Apa peran standar audit internasional?
 Bagaimana standar auditing yang berlaku umum?
 Bagaimana standar quality control dan praktik profesi akuntansi?
3. Tujuan :
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk :
 Menguraikan sifat kantor akuntan publik, apa pekerjaannya, dan strukturnya.
 Memahami peran PCAOB dan pengaruh UU SOA pada profesi CPA.
 Mengikhtisarkan peran SEC dalam akuntansi dan auditing.
 Menguraikan peran utama AICPA.
 Memahami peran standar auditing internasional.
 Menggunakan standar auditing yang berlaku umum sebagai dasar untuk studi
lebih lanjut.
 Mengidentifikasi standar dan praktik pengendalian mutu dalam profesi
akuntansi.
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
5
BAB II
PEMBAHASAN
SIFAT, PEKERJAAN, DAN STRUKTUR KANTOR AKUNTAN
Kantor Akuntan Publik (KAP)
Kecuali atas organisasi pemerintah tertentu, audit atas semua laporan keuangan
bertujuan umum di Amerika Serikat dilakukan oleh kantor akuntan publik (KAP). Empat
kategori ukuran digunakan untuk menggambarkan kantor akuntan publik (KAP) yaitu:
1. Kantor Internasional Empat Besar
Keempat KAP terbesar di Amerika Serikat disebut kantor akuntan publik
internasioanl “Empat Besar”. Mereka adalah Deloitte & touche, Ernst & Young,
PricewaterhouseCoopers, dan KPMG. Keempat kantor ini memiliki cabang di seluruh
Amerika Serikat dan seluruh dunia. Kantor Empat Besar mengaudit hampir semua
perusahaan besar baik di Amerika Serikat maupun dunia serta perusahaan yang lebih
kecil juga.
2. Kantor nasional
Tiga KAP di Amerika Serikat disebut kantor nosional karena memiliki cabang
di sebagian besar kota utama. Kantor ini adalah RSM McGladrey/McGladrey & Pullen,
Grant Thornton, dan BDO Seidman. Kantor-kantor ini besar tetapi jauh lebih kecil
daripada Empat Besar. Kantor nasional memberikan jasa yang sama seperti kantor
Empat Besar dan bersaing secara langsung dengannya untuk mendapatkan klien. Setiap
kantor nasional berafiliasi dengan kantor-kantor di negara lain dan karenanya
mempunyai kemampuan bertaraf internasional.
3. Kantor Regional dan Kantor Lokal yang Besar
Terdapat kurang dari 200 KAP yang memiliki staf profesional lebih dari 50
orang. Sebagian hanya memiliki satu kantor dan terutama melayani klien-klien dalam
jarak yang tidak begitu jauh, KAP yang lainnya memiliki beberapa cabang di satu
negara bagian atau wilayah dan melayani klien dalam radius yang lebih jauh. Kantor
regional dan kantor lokal yang besar bersaing mendapatkan klien dengan KAP lainnya,
termasuk kantor nasional dan Empat Besar. Banyak kantor regional dan lokal yang
besar berafiliasi dengan asosiasi KAP guna berbagi sumber daya untuk hal-hal seperti
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
6
informasi teknis dan pendidikan berkelanjutan. Banyak dari kantor-kantor ini juga
memiliki afiliasi internasional.
4. Kantor Lokal Kecil
Lebih dari 95% dari semua KAP mempunyai kurang dari 25 tenaga profesional
pada kantor yang hanya memiliki satu cabang, KAP ini melakukan audit dan jasa-jasa
terkait terutama untuk usaha kecil dan entitas nirlaba, meskipun beberapa memiliki satu
atau dua klien dengan kepemilikan publik. Banyak kantor lokal kecil tidak melakukan
audit dan terutama memberikan jasa akuntansi serta perpajakan bagi klien-kliennya.
Kegiatan Kantor Akuntan Publik
KAP menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jasa-jasa
tambahan yang biasanya diberikan oleh KAP meliputi jasa akuntansi dan pembukuan, jasa
perpajakan, serta jasa konsultasi manajemen. KAP terus mengembangkan produk dan jasa
baru, termasuk perencanaan keuangan, penilaian usaha, akuntansi forensik, audit internal yang
disubkontrakkan (outsourcing), serta jasa penasihat teknologi informasi.
 Jasa Akuntansi dan Pembukuan. Banyak klien kecil yang memiliki staf akuntansi
terbatas mengandalkan KAP untuk menyusun laporan keuangannya. Sebagian klien
kecil ini tidak memiliki personel atau keahlian untuk memanfaatkan peranti lunak
akuntansi guna membuat ayat jurnal dan buku besarnya. Dengan demikian, KAP
melakukan berbagai jasa akuntansi dan pembukuan untuk memenuhi kebutuhan klien
tersebut. Dalam banyak kasus di mana laporan keuangan akan diserahkan kepada pihak
ketiga, review atau bahkan audit juga dilakukan. Jika kedua hal ini tidak dilakukan,
laporan keuangan akan dilampiri dengan semacam laporan oleh KAP yang disebut
laporan kompilasi, yang tidak memberikan kepastian apa pun kepada pihak ketiga. Jasa
atestasi serta jasa akuntansi dan pembukuan merupakan sumber pendapatan utama bagi
kebanyakan KAP besar.
 Jasa Perpajakan. KAP menyiapkan SPT pajak korporasi dan perorangan baik untuk
klien audit maupun nonaudit. Hampir setiap KAP melakukan jasa perpajakan, yang
mungkin mencakup pajak bumi dan bangunan, pajak hadiah, perencanaan pajak, serta
aspek-aspek lain dari jasa perpajakan. Bagi banyak KAP kecil, jasa semacam ini jauh
lebih penting bagi praktik KAP tersebut daripada auditing, karena sebagian besar
pendapatannya mungkin berasal dari jasa perpajakan.
 Jasa Konsultasi Manajemen. Kebanyakan KAP memberikan jasa tertentu yang
memungkinkan kliennya mengoperasikan bisnis secara lebih efektif. Jasa ini disebut
jasa konsultasi manajemen atau jasa penasihat manajemen. Jasa ini berkisar dari saran
singkat untuk memperbaiki sistem akuntansi klien hingga nasihat menyangkut
manajemen risiko, teknologi informasi dan rancangan sistem e-commerce, uji tuntas
merger dan akuisisi, serta konsultasi manfaat aktuaria. Banyak KAP besar memiliki
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
7
divisi yang khusus memberikan jasa konsultasi manajemen dengan interaksi yang
minimal dengan staf audit atau perpajakan.
Pendapatan dari jasa konsultasi manajemen meningkat secara signifikan pada akhir tahun
1990-an, dan konsultasi pernah menjadi sumber pendapatan terbesar bagi semua kantor Empat
Besar. Tiga dari Empat Besar kantor akuntan itu sudah menjual atau melepas praktik
konsultasinya. Pelepasan atau disposisi ini sebagian disebabkan oleh masalah independensi
serta pembatasan yang diberlakukan pada praktik konsultasi. Jasa konsultasi manajemen dan
jasa lainnya terus menjadi sumber pendapatan utama bagi Deloitte & Touche, satu-satunya
kantor Empat Besar yang belum melepas semua atau sebagian besar praktik konsultasinya.
Konsultasi juga terus menjadi sumber pendapatan yang penting bagi kantor akuntan.
1. Struktur Kantor Akuntan Publik
Tiga faktor utama yang mempengaruhi struktur organisasional semua KAP adalah:
1) Kebutuhan akan independensi dari klien. Independensi memungkinkan
auditor tetap tidak bias dalam menarik kesimpulan tentang laporan
keuangan.
2) Pentingnya strukturuntuk memicu kompetensi. Kompetensi memungkinkan
auditor melaksanakan audit dan melakukan jasa-jasa lain secara efisien serta
efektif.
3) Meningkatnya risiko tuntutan hukum yang dihadapi auditor. Dalam satu
dasawarsa, KAP mengalami peningkatan biaya yang berkaitan dengan
tuntutan hukum. Beberapa struktur organisasional dapat memberikan
tingkat perlindungan tertentu bagi setiap anggota kantor akuntan publik
(KAP).
Struktur Organisasi
Tersedia enam struktur organisasi bagi KAP. Kecuali perusahaan perorangan
(proprietorship), setiap struktur menghasilkan suatu entitasyang terpisah dari si akuntan secara
pribadi, yang membantu meningkatkan independensi auditor. Empat struktur organisasi yang
terakhir memberikan perlindungan tertentu terhadap kerugian akibat tuntutan hukum.
1. Perusahaan Perorangan (Proprietorship)
Secara tradisional, semua kantor dengan pemilik tunggal diorganisasikan
sebagai perusahaan perorangan, tetapi dalam tahun-tahun terakhir ini sebagian besar
sudah berubah menjadi bentuk organisasi yang memiliki kewajiban yang lebih terbatas
akibat risiko tuntutan hukum.
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
8
2. Persekutuan Umum (General Partnership)
Bentuk organisasi ini sama seperti perusahaan perorangan, tetapi bentuk ini
menyangkut banyak pemilik. Struktur organisasi ini juga semakin kurang populer
karena bentuk kepemilikan lain yang menawarkan perlindungan hukum tertentu telah
diperbolehkan menurut hukum negara bagian.
3. Korporasi Umum
Keunggulan korporasi adalah bahwa para pemegang sahamnya hanya
bertanggungjawab sampai sebatas investasi mereka dalam korporasi itu. Sebagian besar
KAP tidak diorganisasikan sebagai korporasi umum karena hukum di kebanyakan
negara bagian melarang bentuk ini.
4. Korporasi Profesional (profesional corporation, PC)
Korporasi profesional memberikan jasa-jasa profesional dan dimiliki oleh satu
atau lebih pemegang saham. Hukum PC di beberapa negara bagian menawarkan
perlindungan kewajiban pribadi yang sama dengan perlindungan oleh korporasi umum,
sedangkan perlindungan di negara-negara bagian lain sangat rendah. Perbedaan ini
menyulitkan KAP yang memiliki klien-klien di negara bagian yang berbeda untuk
beroperasi sebagai suatu PC.
Limited Liability Company
Menggabungkan atribut-atribut yang paling menguntungkan dari korporasi umum dan
persekutuan umum. LLC biasanya memakai struktur dan dikenai pajak seperti persekutuan
umum, tetapi para pemiliknya memiliki tanggung jawab pribadi yang terbatas yang mirip
dengan kewajiban dalam korporasi umum. Semua negara bagian memiliki hukum LLC, dan
sebagian besar juga mengizinkan KAP untuk beroperasi sebagai LLC.
Limited Liability Partnership
Dimiliki oleh satu atau lebih partner. Struktur dan pajaknya sama seperti persekutuan
umum, tetapi perlindungan kewajiban pribadi dalam LPP lebih rendah ketimbang dalam
korporasi umum atau LCC. Para partner dalam LPP secara pribadi ikut bertanggung jawab atas
utang dan kewajiban yang berasal dari tindakan ceroboh partner lain dan pegawai yang tidak
berada di bawah supervisinya. Jadi, tidaklah mengejutkan bahwa semua kantor Empat Besar
dan banyak kantor yang lebih kecil sekarang beroperasi sebagai LLP.
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
9
Hierarki KAP yang Khas
Hierarki organisasi dalam suatu KAP yang khas meliputi sekutu (partner) atau
pemegang saham, manajer, penyelia, auditor senior atau penanggung jawab, serta asisten.
Seorang pegawai baru biasanya memulai kariernya dalam KAP sebagai asisten dan mejalani 2
atau 3 tahun dalam setiap klasifikasi sebelum meraih status partner. Nama jabatan yang ada
bervariasi dari satu kantor ke kantor lain, tetapi strukturnya serupa dalam semua kantor. Bila
dalam makalah ini kamu menyebut auditor, maka maksunya adalah orang yang melakukan
aspek tertentu dari suatu audit. Dalam penugasan penting, sudah biasa jika diambil satu atau
lebih auditor dari setiap tingkatan.
Kenaikan jabatan dalam KAP cukup pesat, dengan tugas dan tanggung jawab yang terus
berubah. Selain itu, para anggota staf audit klien biasanya juga mendapat beraneka ragam
pengalaman dari penugasan melayani klien. Berkat kemajuan teknologi komputer dan audit,
para asisten pemula dalam audt dengan cepat diberi tanggung jawab dan tantangan yang lebih
besar.
Sifat hierarkis KAP akan membantu meningkatkan kompetensi. Individu-individu di
setiap tingkat audit mengawasi dan mereview pekerjaan individu lain yang berada pada tingkat
di bawahnya dalam struktur organisasi itu. Seorang asisten staf baru diawasi langsung oleh
auditor senior atau penanggung jawab. Pekerjaan asisten staf ini selanjutnya direview oleh
penanggung jawab serta oleh manajer dan partner.
E-Commerce dan Operasi KAP
KAP memanfaatkan internet untuk memasarkan jasa-jasanya serta menyoroti hal-hal
seperti lokasi kantor atau afiliasi, lini-lini jasa, serta spesialisasi industri, dan menyediakan alat-
alat serta bahan acuan bagi klien yang sekarang maupun calon klien. Web site KAP
menampilkan berita dan bahasan mengenai masalah-masalah bisnis, seperti informasi terbaru
tentang perubahan peraturan perpajakan serta formulir interaktif untuk menetukan jenis
rekening pensiun mana yang harus dipilih. Web site KAP juga menyajikan alat bantu berupa
peranti lunak dan database online bagi pelanggan yang membayar fee.
Peran PCAOB dan efek UU SOA pada profesi CPA
Banyak kasus kepailitan dan dugaan kegagalan audit yang melibutkan perusahaan-
perusahaan seperti Enron Dn Worldcom, Sarbanes-Oxley Act di silahkan pada tanggal 30 juli
2002. Ketentuan dalam UU ini, yang oleh banyak pihak di anggap sebagai peraturan terpenting
yang mempengaruhi profesi auditing sejak securites Act tahun 1993 dan 1934. Secara dramatis
mengubah hubungan antara perusahaan terbuka dan kantor akuntan yang mengauditnya.
Sarbanes –Oxley Act membentuk Publik Company Accounting Oversight Board
PCAOB yang di tunjuk dan di awasi oleh seceruties and excanghe comision(SEC). PCAOB
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
10
mengawasi auditor perusahaan publik terbuka, menetapkan standar auditing dan pengendalian
mutu untuk audit atas perusahaan terbuka, serta melakukan pemeriksaan atas pengendalian
mutu di kantor kantor yang melakukan audit tersebut. Kegiatan-kegiatan ini tadinya merupakan
tanggung jawab AICPA.
Sebelum diberlakukan Sarbanes-Oxley Act, Auditing Standart Board (ASB) dari
AICPA menetapkan standar auditing yang sudah ada,yang di tetapkan oleh ASB , sebagai
standar audit interim. Akibatnya, sebagian besar standar auditing untuk perusahaan
terbuka,sedangkan ASB terus menyediakan standar standar auditing bagi perusahaan swasta.
PCAOB menggunakan standar auditing yang sudah ada, yang sudah di tetapkan oleh
ASB, sebagai standar audit interim. Akibatnya sebagian besar standar auditing untuk
perusahaan terbuka dan swasta memiliki kemiripan dan terutama didasarkan pada standar-
standar yang sebelumnya ditetapkan oleh ASB. Sekarang PCAOB mengeluarkan standar
auditingnya sendiri mencakup menetapkan standar untuk audit tentang efektivitas
pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Standar-standar tersebut seebagai standar
auditing PCAOB apabila diacu dalam buku ini dan hanya di terapkan pada audit atas
perusahaan terbuka.
PCAOB melakukan ispeksi atas kantor-kantor akuntan yang terdaftar untuk menilai
ketaatannya pada aturan-aturan PCAOBA dan SEC, standar profesional, serta kebijakan
pengendalian mutu kantor-kantor akuntan yang mengaudit lebih dari 100 emiten dan inspeksi
atas kantor-kantor lain yang terdaftar setidaknya setiap tiga tahun sekali. setiap pelanggaran
dapat mengakibatkan tindakan disipliner oleh PCAOB dan dilaporkan ke SEC serta dewan
akuntansi negara bagian.
PERAN SEC PADA BIDANG AKUNTANSI DAN AUDITING
Seceruties and exchange commision (SEC) adalah badan pemerintah federal yang
membantu menyediakan informasi yang andal bagi investor untuk membuat keputusan
investasi. Seceruties Act tahun 1933 mengharuskan sebagian besar perusahaan yang berencana
menerbitkan sekuritas baru kepada masyrakat agar menyerahkan laporan registrasi kepada SEC
untuk di setujui.seceruties exchange Act tahun 1934 memberikan perlindungan tambahan
dengan mengharuskan perusahaan publik dan lainya untuk menyerahkan laporan tahunan yang
terinci kepada komisi ini. Komisi itu lalu memeriksa lengkapnya dan memadainya laporan
tersebut sebelum mengizinkan perusahaan menjual sekeruitasnya melalui bursa malam.
Meskipun SEC mensyaratkan banyak sekali informasi yang tidak berkaitan langsung
dengan para akuntan, seceruties Act tahun 1933 dan 1934 mensyaratkan laporan keuangan
yang disertai dengan pendapat akuntan publik independen, sebagai laporan registrasi dan
laporan-laporan berikutnya.
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
11
Hal yang mendapat perhatian khusus dari para auditor adalah beberapa laporan spesifik
yang harus mengikuti ketentuanf-ketentuan pelaporan dalam UU sekuritas tersebut, hal
terpenting dari laporan-laporan ini adalah sebagai berikut:
 Formulir S-1. Formulir “S” berkaitan dengan securieties Act tahun 1933 dan harus
dilengkapi serta didaftarkan ke SEC apabila satu perusahaan berencana menerbitkan
sekuritas baru kepada masyrakat.
 Formulir 8-K .laporan ini di serahkan untuk melaporkan pristiwa-peristiwa yang
penting bagi investor publik.pristiwa semacam ini meliputi akuisi atau penjualan anak
perusahaan. Perubahan pejabat atau direktur, penambahan lini produk baru, atau
penggantian auditor
Karena kantor akuntan publik (KAP) yang besar biasanya mempunyai klien yang harus
menyerahkan satu atau lebih jenis laporan ini setiap tahunya, dan ketentuan serta peraturan
yang mempengaruhi penyerahan kepada SEC sangat kompleks, kebanyakan KAP mempunyai
tenaga sepesialis yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk memastikan bahwa
persyaratan SEC.
SEC sangat berperan dalam penetapan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(GAAP) dan persyaratan pengungkapan bagi laporan keuangan, karena kewenangannya
menetapkan persyaratan pelaporan yang dianggap perlu demi wajarnya pengungkapan kepada
investor. SEC berwenang menetapkan aturan bagi setiap akuntan publik yang terkait dengan
laporan keuangan yang telah di audit yang diserahkan pada komisi ini. Sikap SEC biasanya
diperhitungkaan dalam setiap perubahan besar yang diusulkan oleh financial accounting
srandars board (FASB), yaitu organisasi independen yang merumuskan GAAP.
Persyaratan-persyaratan SEC yang harus diikuti akuntan publik diuraikan dalam
Regulation S-X, accounting Series Release, dan Accounting and Auditing Enforcement
Release yang dikeluarkan komisi ini. Publikasi tersebut merupakan peraturan yang penting,
serta keputusan dan pendapat mengenai masalah akuntansi serta auditing yang mempengaruhi
setiap akuntan publik yang berurusan dengan perusahaan terbuka.
PERAN UTAMA AICPA
Para akuntan publik (CPA) mendapatkan lisensi dari negara bagian tempat mereka
berpraktik ada pengaruh yang cukup besar terhadap mereka dari organisasi profesi nasional,
yaitu American Institute of Certified Public Accountans (AICPA).keanggotaannya dalam
AICPA di batasi hanya untuk CPA saja, tetapi tidak semua anggotanya berpraktik sebgai
auditor independen. Banyak dari anggotanya itu yang sebelumnya bekerja pada KAP tetapi
sekarang bekerja di lingkungan pemerintah,industri , dan pendidikan, keanggotaan AICPA
mengestimsi bahwa tiga dari setiap empat CPA di amerika adalah anggotanya.
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
12
AICPA menetapkan persyaratan profesional bagi para CPA , melakukan riset, dan
mempublikasikan bahan-bahan mengenai berbagai topik yang berkaitn dengan akuntansi,
auditing , jasa atestasi dan assurance, jasa konsultasi menejemen, dan perpajkan. AICPA juga
mempromoskan profesi akuntansi melalui kampanye iklan nasional, mengajukan jasa
assurance baru , serta mengembangkan sertifikasi spesialis untuk membantu memasarkan dan
memastikan kualitas jasa dalam berbgai bidang politik yang terspesialisasi.
AICPA menetapkan standar dan aturan yang harus diikuti seluruh anggota serta akuntan
praktisi lainya. AICPA memiliki kewenangan untuk menetapkan standar dan pembuat aturan
utama sebagai berikut:
1) Standar auditing , auditing standards board (ASB) Bertanggug jawab untuk
mengeluarkan peryataan atau keputusan mengenai permaslahan auditing bagi semua
entitas selain perusahaan terbuka.
2) Standar kompilasi dan review. Acconting and review services commitee bertanggung
jawab untuk mengeluarkan peryataan tentang tanggung jawab akuntan publik yang
terkait dengan laporan keuangan perusahaan swasta yang tidak di audit
3) Standar atestasi lainya. Statements on standar for attestation engagement memberikan
suatu kerangka kerja bagi pengembangan standar untuk penugasan atestasi. Standar
yang terinci telah dikembangkan untuk jrnis jasa atestasi tertentu, seperti laporan
keungan prospektikf dalam perkiraan dan proyeksi.
4) Standar konsultasi. Management Consulting Services Executive Commite
mengluarkan peryataan mengenai jasa konsultasi jasa.
5) Kode perilaku Profesional Commite on Profesional Ethics dalam AICPA menetapkan
perturan perilaku yang wajib dipenuhi para akuntan publik (CPA).
PERAN STANDAR AUDIT INTERNASIONAL
Internasional Standards On Auditing (ISA) dikeluarkan oleh Internasional Auditing
Practices Committee(IAPC) dari Internasional Federation of Accountants (IFAC). IFAC
adalah organisasi proses akuntansi sedunia, dengan 163 organisasi anggota di 120 negara, yang
mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan di seluruh dunia. IAPC berupaya meningkatkan
keseragaman praktik auditing dan jasa-jasa terkait diseluruh dunia dengan mengeluarkan
persyaratan mengenai berbagai fungsi audit dan atestasi serta dengan mendorong
penerimaannya di seluruh dunia.
ISA secara umum serupa dengan GAAS di A.S., meskipun ada beberapa perbedaan.
Jika auditor di Amerika Serikat mengaudit laporan keuangan historis sesuai dengan ISA,
auditor itu harus memenuhi semua persyaratan ISA yang jauh di luar cakupan GAAS.
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
13
ISA tidak mengkesampingkan peraturan-peraturan yang berlaku di suatu negara yang
mengatur audit atas informasi keuangan atau informasi lainnya. Peraturan ini mungkin berupa
ketetapan atau pernyataan yang dikeluarkan oleh badan pengatur atau badan profesionsl,
seperti Australian Auditing & Assurance Standards Board atau Instituto de Contabilidad y
Auditoria de Cuentas di Spanyol.
STANDAR AUDITING YANG BERLAKU UMUM
Standar auditing merupakan pedoman untuk membantu auditor memenuhi tanggung
jawab profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan historis. Standar ini mencakup
pertimbangan mengenai kualitas professional seperti kompetensi dan independensi,
persyaratan pelaporan, dan bukti.
Pedoman paling luas adalah 10 standar auditing yang berlaku umum (generally
acceped auditing standards = GAAS), yang dikembangkan oleh AICPA dan terakhir kali
diperbaharui dengan SAS 105 dan SAS 113.
Standar auditing yang berlaku umum dibagi menjadi tiga kategori:
1) Standar umum
2) Standar pekerjaan lapangan
3) Standar pelaporan
1) Standar Umum
Standar umum menekankan pentingnya kualitas pribadi yang harus dimiliki auditor.
 Pelatihan dan kecakapan teknis yang memadai Standar umum yang pertama
biasanya diinterprestasikan sebagai keharusan bagi auditor untuk memiliki
pendidikan formal di bidang auditing dan akuntansi, pengalaman praktik yang
memadai bagi pekerjaan yang sedang dilakukan,serta mengikuti pendidikan
professional yang berkelanjutan.
 Independensi sikap mental. Code of professional Conduct dan SAS,
menekankan akan kebutuhan independensi. KAP diharuskan mengikuti praktik-
praktik tertentu untukmeningkatkan kemungkinan independensi semua
personil.
 Kecermatan professional Standar umum yang ketiga menyangkut kecermatan
dalam melakukan semua aspek auditing. Ini berarti bahwa auditor adalah
professional yang bertanggung jawab melaksanakan tugasnya dengan tekun dan
seksama.
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
14
2) Standar Pekerjaan Lapangan
Standar pekerjaan lapangan menyangkut pengumpulan bukti dan aktivitas lain
selama pelaksanaan audit yang sebenarnya.
 Perencanaan dan pengawasan yang memadai Standar yang pertama
masyarakat bahwa audit direncanakan secara layak untuk memastikan audit itu
memadai dan para asistan diawasi sebagaimana mestinya. Pengawasan sangat
penting dalam auditing karena sebagian besar pekerjaan lapangan dilakukan
oleh anggota staf yang kurang berpengalaman.
 Memahami entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal
Untuk melakukan audit secara memadai, auditor harus memahami bisnis dan
industry klien. Pemahaman ini membantu auditor mengidentifikasi risiko bisnis
yang signifikan yang dihadapi klien serta risiko adanya salah saji yang material
dalam laporan keuangan.
 Bukti yang mencakupin dan tepat Keputusan tentang berapa banyak dan jenis
bukti apa saja yang harus dikumpulkan dalam keadaan tertentu membutuhkan
pertimbangan professional.
3) Standar Pelaporan
Keempat standar pelaporan GAAS mengharuskan auditor menyiapkan laporan
mengenai laporan keuangan serta keseluruhan, termasuk pengungkapan informatif.
Hubungan antara GAAS dan Standar Auditing PCAOB
Karena PCAOB menetapkan standar auditing untuk audit perusahaan publik, istilah
standar auditing yang berlaku umum (GAAS) tidak lagi digunakan pada audit perusahaan
public. Istilah standar auditing yang berlaku umum terus digunakan untuk audit atas
perusahaaan swasta, sedangkan audit atas perusahaan terbuka atau public mengacu pada
standar auditing PCAOB. Apabila mengacu pada “standdar auditing”, istilah itu mencakup
GAAS untuk perusahaan swasta dan standar auditing PCAOB untuk perusahaan public.
Perhatikan bahwa karena PCAOB pernah memakai GAAS yang sudah ada sebagai standar
auditing interim, standar-standar itu berlaku untuk audit perusahaan public kecuali sudah
diganti oleh standar auditing PCAOB.
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
15
STANDAR QUALITY CONTROL DAN PRAKTIK PROFESI AKUNTANSI
Pada tahun 1978, AICPA membentuk Quality Control Standards Committee dan
memberinya tanggung jawab untuk membantu KAP mengembangkan serta
mengimplementasikan standar-standar pengendalian mutu. SAS 25 (AU 161) mengharuskan
KAP menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu. Standar ini mengakui bahwa
system pengendalian mutu hanya dapat memberikan kepastian yang wajar (reasonable
assurance), bukan jaminan bahwa standar auditing telah diikuti.
Unsur-unsur Pengendalian Mutu
AICPA belum menetapkan prosedur pengendalian mutu yang khusus bagi KAP.
Prosedur itu akan terantung pada hal-hal seperti ukuran kantor jumlah cabang yang berpraktik,
serta sifat praktik.
Quality Control Standards Committee telah mengidentifikasi lima unsure pengendalian
mutu yang harus dipertimbangkan KAP dalam menetapkan kebijakan dan prosedurnya. Kelima
unsure pengendalian mutu sebagai berikut:
 Independensi, integritas, dan objektifitas
 Manajemen kepegawaian
 Penerimaan dan kelanjutan klien serta penugasan
 Kinerja penugasan
 Pemantauan prosedur
AICPA Pratice Section
AICPA telah membentuk dua seksi praktik (practice sections): Center for Public
Company Audit Firms (CPCAF) DAN Private Companies Practice Section (PCPS), yang juga
disebut sebagai AICPA Alliance for CPA Firms. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas
praktikoleh KAP sesuai dengan standar pengendalian mutu AICPA.
Peer Review
Pemantauan praktik, yang juga dikenal peer review, adalah review,oleh akuntan public,
atas ketaatan KAP pada system pengendalian mutu kantor itu sendiri. Tujuan peer review
adalah untuk menentukan dan melaporkan apakah KAP yang direview itu telah
mengembangkankebijakan dan prosedur yang memadai bagi unsur pengendalian mutu, dan
mengikuti kebijakan serta prosedur itu dalam praktik.
AICPA Peer Review Program diselenggarakan oleh perkumpulan akuntan public
negara bagian dibawah arahan dewan peer review AICPA. Review diadakan setiap tiga tahun,
dan biasanya dilakukan oleh KAP yang dipilih oleh kantor yang direview.
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
16
Peer review ini menguntungkan KAP karena membantu memenuhi standar
pengendalian mutu yang selanjutnya menguntungkan profesi melalui peningkatankinerja para
praktisi dan peningkatan mutu audit.
AUDITING 1
The Audit Standards Setting Process
17
BAB 3
PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas dan dimengerti. Karena kami hanyalah manusia biasa yang
tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di
hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

More Related Content

Similar to The Audit Standards Setting Process

company profile - (up date 26 Nop 2015)
company profile - (up date 26 Nop 2015)company profile - (up date 26 Nop 2015)
company profile - (up date 26 Nop 2015)Cosmas Budiyantoro
 
Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?
Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?
Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?DindaRamadhaniAprila
 
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxKel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxWidyaRomadhan
 
profesi_cpa_ppt.pptx
profesi_cpa_ppt.pptxprofesi_cpa_ppt.pptx
profesi_cpa_ppt.pptxRandyKuswanto
 
company profile - (up date 15 Nop 2015)
company profile - (up date 15 Nop 2015)company profile - (up date 15 Nop 2015)
company profile - (up date 15 Nop 2015)Cosmas Budiyantoro
 
Profesi akuntansi
Profesi akuntansiProfesi akuntansi
Profesi akuntansisansantika_
 
Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, implementasi i co fr, Universitas Mercu B...
Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, implementasi i co fr, Universitas Mercu B...Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, implementasi i co fr, Universitas Mercu B...
Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, implementasi i co fr, Universitas Mercu B...radityawijaksono
 
1 prinsip akuntansi dan pelaksanaannya
1 prinsip akuntansi dan pelaksanaannya1 prinsip akuntansi dan pelaksanaannya
1 prinsip akuntansi dan pelaksanaannyaHamzah Robbani
 
(Pert 1) bab 2 cpa firms
(Pert 1) bab 2 cpa firms(Pert 1) bab 2 cpa firms
(Pert 1) bab 2 cpa firmsIlham Sousuke
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaAndika Mukaddas
 
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMISIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMIsintiasria
 
Sim, iin nurhasanah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,implementasi sistem informasi...
Sim, iin nurhasanah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,implementasi sistem informasi...Sim, iin nurhasanah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,implementasi sistem informasi...
Sim, iin nurhasanah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,implementasi sistem informasi...IIN NURHASANAH
 
Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{
Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{
Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{DonnieChrysnabudi
 
Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 2 UAS sistem informasi dan pengendalian ...
Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 2 UAS sistem informasi dan pengendalian ...Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 2 UAS sistem informasi dan pengendalian ...
Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 2 UAS sistem informasi dan pengendalian ...Ramsey Ramli
 
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reportingSi pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reportingsigit widiatmoko
 
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reportingSi pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reportingsigit widiatmoko
 
Sim6, nilam rosfalina, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu bua...
Sim6, nilam rosfalina, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu bua...Sim6, nilam rosfalina, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu bua...
Sim6, nilam rosfalina, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu bua...Nilam Rosfalina
 
tugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnistugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnisnur putri
 
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017Basori Basori
 

Similar to The Audit Standards Setting Process (20)

sum3.docx
sum3.docxsum3.docx
sum3.docx
 
company profile - (up date 26 Nop 2015)
company profile - (up date 26 Nop 2015)company profile - (up date 26 Nop 2015)
company profile - (up date 26 Nop 2015)
 
Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?
Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?
Mengenal Lebih Dalam, Apa Itu Audit?
 
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxKel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
 
profesi_cpa_ppt.pptx
profesi_cpa_ppt.pptxprofesi_cpa_ppt.pptx
profesi_cpa_ppt.pptx
 
company profile - (up date 15 Nop 2015)
company profile - (up date 15 Nop 2015)company profile - (up date 15 Nop 2015)
company profile - (up date 15 Nop 2015)
 
Profesi akuntansi
Profesi akuntansiProfesi akuntansi
Profesi akuntansi
 
Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, implementasi i co fr, Universitas Mercu B...
Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, implementasi i co fr, Universitas Mercu B...Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, implementasi i co fr, Universitas Mercu B...
Sipi, Raditya Wijaksono, Hapzi Ali, implementasi i co fr, Universitas Mercu B...
 
1 prinsip akuntansi dan pelaksanaannya
1 prinsip akuntansi dan pelaksanaannya1 prinsip akuntansi dan pelaksanaannya
1 prinsip akuntansi dan pelaksanaannya
 
(Pert 1) bab 2 cpa firms
(Pert 1) bab 2 cpa firms(Pert 1) bab 2 cpa firms
(Pert 1) bab 2 cpa firms
 
Proposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesiaProposal bahasa indonesia
Proposal bahasa indonesia
 
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMISIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
SIA,SINTIA SRI ANGRAENI,SURYANI,STIAMI
 
Sim, iin nurhasanah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,implementasi sistem informasi...
Sim, iin nurhasanah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,implementasi sistem informasi...Sim, iin nurhasanah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,implementasi sistem informasi...
Sim, iin nurhasanah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,implementasi sistem informasi...
 
Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{
Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{
Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{
 
Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 2 UAS sistem informasi dan pengendalian ...
Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 2 UAS sistem informasi dan pengendalian ...Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 2 UAS sistem informasi dan pengendalian ...
Sipi, ramsey ramli, hapzi ali, tugas 2 UAS sistem informasi dan pengendalian ...
 
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reportingSi pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
 
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reportingSi pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
Si pi, sigit widiatmoko, hapzi ali, internal control over financial reporting
 
Sim6, nilam rosfalina, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu bua...
Sim6, nilam rosfalina, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu bua...Sim6, nilam rosfalina, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu bua...
Sim6, nilam rosfalina, hapzi ali, conceptual framework, universitas mercu bua...
 
tugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnistugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnis
 
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
BE & GG9, Basori, Hapzi Ali, Audit & Internal Control, UMB, 2017
 

More from Suryo Aji Saputro

SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Telekomunikasi,Internet,dan...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Telekomunikasi,Internet,dan...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Telekomunikasi,Internet,dan...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Telekomunikasi,Internet,dan...Suryo Aji Saputro
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Pendukung Pengambil ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Pendukung Pengambil ...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Pendukung Pengambil ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Pendukung Pengambil ...Suryo Aji Saputro
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Implikasi Etis TI, Universi...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Implikasi Etis TI, Universi...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Implikasi Etis TI, Universi...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Implikasi Etis TI, Universi...Suryo Aji Saputro
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Keamanan Sistem Informasi, ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Keamanan Sistem Informasi, ...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Keamanan Sistem Informasi, ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Keamanan Sistem Informasi, ...Suryo Aji Saputro
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Informasi Dalam Pelaksanaan...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Informasi Dalam Pelaksanaan...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Informasi Dalam Pelaksanaan...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Informasi Dalam Pelaksanaan...Suryo Aji Saputro
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Pengembangan Sistem, Univer...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Pengembangan Sistem, Univer...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Pengembangan Sistem, Univer...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Pengembangan Sistem, Univer...Suryo Aji Saputro
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Manajemen Database, ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Manajemen Database, ...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Manajemen Database, ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Manajemen Database, ...Suryo Aji Saputro
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sumber Daya Komputasi dan K...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sumber Daya Komputasi dan K...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sumber Daya Komputasi dan K...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sumber Daya Komputasi dan K...Suryo Aji Saputro
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Penggunaan Teknologi dalam ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Penggunaan Teknologi dalam ...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Penggunaan Teknologi dalam ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Penggunaan Teknologi dalam ...Suryo Aji Saputro
 
Audit Responbilities and Objectives
Audit Responbilities and ObjectivesAudit Responbilities and Objectives
Audit Responbilities and ObjectivesSuryo Aji Saputro
 

More from Suryo Aji Saputro (12)

SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Telekomunikasi,Internet,dan...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Telekomunikasi,Internet,dan...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Telekomunikasi,Internet,dan...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Telekomunikasi,Internet,dan...
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Pendukung Pengambil ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Pendukung Pengambil ...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Pendukung Pengambil ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Pendukung Pengambil ...
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Implikasi Etis TI, Universi...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Implikasi Etis TI, Universi...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Implikasi Etis TI, Universi...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Implikasi Etis TI, Universi...
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Keamanan Sistem Informasi, ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Keamanan Sistem Informasi, ...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Keamanan Sistem Informasi, ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Keamanan Sistem Informasi, ...
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Informasi Dalam Pelaksanaan...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Informasi Dalam Pelaksanaan...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Informasi Dalam Pelaksanaan...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Informasi Dalam Pelaksanaan...
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Pengembangan Sistem, Univer...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Pengembangan Sistem, Univer...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Pengembangan Sistem, Univer...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Pengembangan Sistem, Univer...
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Manajemen Database, ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Manajemen Database, ...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Manajemen Database, ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sistem Manajemen Database, ...
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sumber Daya Komputasi dan K...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sumber Daya Komputasi dan K...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sumber Daya Komputasi dan K...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Sumber Daya Komputasi dan K...
 
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Penggunaan Teknologi dalam ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Penggunaan Teknologi dalam ...SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Penggunaan Teknologi dalam ...
SIM, Suryo Aji Saputro, Prof. Dr. Hapzi Ali, M.M, Penggunaan Teknologi dalam ...
 
Audit Responbilities and Objectives
Audit Responbilities and ObjectivesAudit Responbilities and Objectives
Audit Responbilities and Objectives
 
The Audit Report
The Audit ReportThe Audit Report
The Audit Report
 
Sumber Ajaran Islam
Sumber Ajaran IslamSumber Ajaran Islam
Sumber Ajaran Islam
 

Recently uploaded

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 

The Audit Standards Setting Process

  • 1. The Audit Standards Setting Process Dosen Dr. Rina Yuliastuty Asmara, M.M Disusun oleh : Kelompok 9 Nama Nim Muhamad Ade Alfarizi 43215010216 Suryo Aji Saputro 43215010217 Elma Sasmita 43215010237 Pitriani 43215010269 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017
  • 2. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process ii Daftar Isi Kata Pengantar................................................................................... iii Bab 1.................................................................................................... 1) Latar Belakang........................................................................... 4 2) Rumusan Masalah...................................................................... 4 3) Tujuan......................................................................................... 4 Bab 2..................................................................................................... 1) Sifat, Pekerjaan dan Struktur Kantor Akuntan........................... 5 2) Hierarki KAP yang Khas............................................................ 9 3) Peran Standar Audit Internasional.............................................. 12 4) Standar Auditing yang berlaku umum........................................ 13 5) Standar quality control dan praktik profesi akuntan................... 15 6) Unsur-unsur pengendalian mutu................................................. 15 Bab 3..................................................................................................... Penutup........................................................................................ 17
  • 3. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process iii Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “The Audit Standards Setting Process” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Dr. Rina Yuliastuty Asmara, M.M selaku Dosen mata kuliah Auditing 1 Universitas Mercu Buana yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak yang ditimbulkan dari sampah, dan juga bagaimana membuat sampah menjadi barang yang berguna. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
  • 4. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process 4 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kantor akuntan publik berperan penting dalam sosial, beberapa organisasi termasuk PCAOB, SEC, dan AICPA, melakukan pengawasan untuk memperbesar kemungkinan layaknya audit dan perilaku profesional. Untuk itu perlu dipahami hal-hal yang berkaitan dengan the audit standar setting proses. Seorang auditor perlu memahami hal-hal yang berkaitan dan mempengaruhiprofesi CPA agar bisa menjadi auditor yang profesional dan dapat dipercaya oleh klien maupun calon klien. Dalam makalah ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan profesi CPA. 2. Rumusan Masalah :  Bagaimana sifat, pekerjaan, dan struktur kantor akuntan?  Apa peran PCAOB dan efek UU SOA pada profesi CPA?  Apa peran SEC pada bidang akuntansi dan auditing?  Apa peran utama AICPA?  Apa peran standar audit internasional?  Bagaimana standar auditing yang berlaku umum?  Bagaimana standar quality control dan praktik profesi akuntansi? 3. Tujuan : Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :  Menguraikan sifat kantor akuntan publik, apa pekerjaannya, dan strukturnya.  Memahami peran PCAOB dan pengaruh UU SOA pada profesi CPA.  Mengikhtisarkan peran SEC dalam akuntansi dan auditing.  Menguraikan peran utama AICPA.  Memahami peran standar auditing internasional.  Menggunakan standar auditing yang berlaku umum sebagai dasar untuk studi lebih lanjut.  Mengidentifikasi standar dan praktik pengendalian mutu dalam profesi akuntansi.
  • 5. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process 5 BAB II PEMBAHASAN SIFAT, PEKERJAAN, DAN STRUKTUR KANTOR AKUNTAN Kantor Akuntan Publik (KAP) Kecuali atas organisasi pemerintah tertentu, audit atas semua laporan keuangan bertujuan umum di Amerika Serikat dilakukan oleh kantor akuntan publik (KAP). Empat kategori ukuran digunakan untuk menggambarkan kantor akuntan publik (KAP) yaitu: 1. Kantor Internasional Empat Besar Keempat KAP terbesar di Amerika Serikat disebut kantor akuntan publik internasioanl “Empat Besar”. Mereka adalah Deloitte & touche, Ernst & Young, PricewaterhouseCoopers, dan KPMG. Keempat kantor ini memiliki cabang di seluruh Amerika Serikat dan seluruh dunia. Kantor Empat Besar mengaudit hampir semua perusahaan besar baik di Amerika Serikat maupun dunia serta perusahaan yang lebih kecil juga. 2. Kantor nasional Tiga KAP di Amerika Serikat disebut kantor nosional karena memiliki cabang di sebagian besar kota utama. Kantor ini adalah RSM McGladrey/McGladrey & Pullen, Grant Thornton, dan BDO Seidman. Kantor-kantor ini besar tetapi jauh lebih kecil daripada Empat Besar. Kantor nasional memberikan jasa yang sama seperti kantor Empat Besar dan bersaing secara langsung dengannya untuk mendapatkan klien. Setiap kantor nasional berafiliasi dengan kantor-kantor di negara lain dan karenanya mempunyai kemampuan bertaraf internasional. 3. Kantor Regional dan Kantor Lokal yang Besar Terdapat kurang dari 200 KAP yang memiliki staf profesional lebih dari 50 orang. Sebagian hanya memiliki satu kantor dan terutama melayani klien-klien dalam jarak yang tidak begitu jauh, KAP yang lainnya memiliki beberapa cabang di satu negara bagian atau wilayah dan melayani klien dalam radius yang lebih jauh. Kantor regional dan kantor lokal yang besar bersaing mendapatkan klien dengan KAP lainnya, termasuk kantor nasional dan Empat Besar. Banyak kantor regional dan lokal yang besar berafiliasi dengan asosiasi KAP guna berbagi sumber daya untuk hal-hal seperti
  • 6. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process 6 informasi teknis dan pendidikan berkelanjutan. Banyak dari kantor-kantor ini juga memiliki afiliasi internasional. 4. Kantor Lokal Kecil Lebih dari 95% dari semua KAP mempunyai kurang dari 25 tenaga profesional pada kantor yang hanya memiliki satu cabang, KAP ini melakukan audit dan jasa-jasa terkait terutama untuk usaha kecil dan entitas nirlaba, meskipun beberapa memiliki satu atau dua klien dengan kepemilikan publik. Banyak kantor lokal kecil tidak melakukan audit dan terutama memberikan jasa akuntansi serta perpajakan bagi klien-kliennya. Kegiatan Kantor Akuntan Publik KAP menyediakan jasa audit serta jasa atestasi dan assurance lainnya. Jasa-jasa tambahan yang biasanya diberikan oleh KAP meliputi jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, serta jasa konsultasi manajemen. KAP terus mengembangkan produk dan jasa baru, termasuk perencanaan keuangan, penilaian usaha, akuntansi forensik, audit internal yang disubkontrakkan (outsourcing), serta jasa penasihat teknologi informasi.  Jasa Akuntansi dan Pembukuan. Banyak klien kecil yang memiliki staf akuntansi terbatas mengandalkan KAP untuk menyusun laporan keuangannya. Sebagian klien kecil ini tidak memiliki personel atau keahlian untuk memanfaatkan peranti lunak akuntansi guna membuat ayat jurnal dan buku besarnya. Dengan demikian, KAP melakukan berbagai jasa akuntansi dan pembukuan untuk memenuhi kebutuhan klien tersebut. Dalam banyak kasus di mana laporan keuangan akan diserahkan kepada pihak ketiga, review atau bahkan audit juga dilakukan. Jika kedua hal ini tidak dilakukan, laporan keuangan akan dilampiri dengan semacam laporan oleh KAP yang disebut laporan kompilasi, yang tidak memberikan kepastian apa pun kepada pihak ketiga. Jasa atestasi serta jasa akuntansi dan pembukuan merupakan sumber pendapatan utama bagi kebanyakan KAP besar.  Jasa Perpajakan. KAP menyiapkan SPT pajak korporasi dan perorangan baik untuk klien audit maupun nonaudit. Hampir setiap KAP melakukan jasa perpajakan, yang mungkin mencakup pajak bumi dan bangunan, pajak hadiah, perencanaan pajak, serta aspek-aspek lain dari jasa perpajakan. Bagi banyak KAP kecil, jasa semacam ini jauh lebih penting bagi praktik KAP tersebut daripada auditing, karena sebagian besar pendapatannya mungkin berasal dari jasa perpajakan.  Jasa Konsultasi Manajemen. Kebanyakan KAP memberikan jasa tertentu yang memungkinkan kliennya mengoperasikan bisnis secara lebih efektif. Jasa ini disebut jasa konsultasi manajemen atau jasa penasihat manajemen. Jasa ini berkisar dari saran singkat untuk memperbaiki sistem akuntansi klien hingga nasihat menyangkut manajemen risiko, teknologi informasi dan rancangan sistem e-commerce, uji tuntas merger dan akuisisi, serta konsultasi manfaat aktuaria. Banyak KAP besar memiliki
  • 7. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process 7 divisi yang khusus memberikan jasa konsultasi manajemen dengan interaksi yang minimal dengan staf audit atau perpajakan. Pendapatan dari jasa konsultasi manajemen meningkat secara signifikan pada akhir tahun 1990-an, dan konsultasi pernah menjadi sumber pendapatan terbesar bagi semua kantor Empat Besar. Tiga dari Empat Besar kantor akuntan itu sudah menjual atau melepas praktik konsultasinya. Pelepasan atau disposisi ini sebagian disebabkan oleh masalah independensi serta pembatasan yang diberlakukan pada praktik konsultasi. Jasa konsultasi manajemen dan jasa lainnya terus menjadi sumber pendapatan utama bagi Deloitte & Touche, satu-satunya kantor Empat Besar yang belum melepas semua atau sebagian besar praktik konsultasinya. Konsultasi juga terus menjadi sumber pendapatan yang penting bagi kantor akuntan. 1. Struktur Kantor Akuntan Publik Tiga faktor utama yang mempengaruhi struktur organisasional semua KAP adalah: 1) Kebutuhan akan independensi dari klien. Independensi memungkinkan auditor tetap tidak bias dalam menarik kesimpulan tentang laporan keuangan. 2) Pentingnya strukturuntuk memicu kompetensi. Kompetensi memungkinkan auditor melaksanakan audit dan melakukan jasa-jasa lain secara efisien serta efektif. 3) Meningkatnya risiko tuntutan hukum yang dihadapi auditor. Dalam satu dasawarsa, KAP mengalami peningkatan biaya yang berkaitan dengan tuntutan hukum. Beberapa struktur organisasional dapat memberikan tingkat perlindungan tertentu bagi setiap anggota kantor akuntan publik (KAP). Struktur Organisasi Tersedia enam struktur organisasi bagi KAP. Kecuali perusahaan perorangan (proprietorship), setiap struktur menghasilkan suatu entitasyang terpisah dari si akuntan secara pribadi, yang membantu meningkatkan independensi auditor. Empat struktur organisasi yang terakhir memberikan perlindungan tertentu terhadap kerugian akibat tuntutan hukum. 1. Perusahaan Perorangan (Proprietorship) Secara tradisional, semua kantor dengan pemilik tunggal diorganisasikan sebagai perusahaan perorangan, tetapi dalam tahun-tahun terakhir ini sebagian besar sudah berubah menjadi bentuk organisasi yang memiliki kewajiban yang lebih terbatas akibat risiko tuntutan hukum.
  • 8. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process 8 2. Persekutuan Umum (General Partnership) Bentuk organisasi ini sama seperti perusahaan perorangan, tetapi bentuk ini menyangkut banyak pemilik. Struktur organisasi ini juga semakin kurang populer karena bentuk kepemilikan lain yang menawarkan perlindungan hukum tertentu telah diperbolehkan menurut hukum negara bagian. 3. Korporasi Umum Keunggulan korporasi adalah bahwa para pemegang sahamnya hanya bertanggungjawab sampai sebatas investasi mereka dalam korporasi itu. Sebagian besar KAP tidak diorganisasikan sebagai korporasi umum karena hukum di kebanyakan negara bagian melarang bentuk ini. 4. Korporasi Profesional (profesional corporation, PC) Korporasi profesional memberikan jasa-jasa profesional dan dimiliki oleh satu atau lebih pemegang saham. Hukum PC di beberapa negara bagian menawarkan perlindungan kewajiban pribadi yang sama dengan perlindungan oleh korporasi umum, sedangkan perlindungan di negara-negara bagian lain sangat rendah. Perbedaan ini menyulitkan KAP yang memiliki klien-klien di negara bagian yang berbeda untuk beroperasi sebagai suatu PC. Limited Liability Company Menggabungkan atribut-atribut yang paling menguntungkan dari korporasi umum dan persekutuan umum. LLC biasanya memakai struktur dan dikenai pajak seperti persekutuan umum, tetapi para pemiliknya memiliki tanggung jawab pribadi yang terbatas yang mirip dengan kewajiban dalam korporasi umum. Semua negara bagian memiliki hukum LLC, dan sebagian besar juga mengizinkan KAP untuk beroperasi sebagai LLC. Limited Liability Partnership Dimiliki oleh satu atau lebih partner. Struktur dan pajaknya sama seperti persekutuan umum, tetapi perlindungan kewajiban pribadi dalam LPP lebih rendah ketimbang dalam korporasi umum atau LCC. Para partner dalam LPP secara pribadi ikut bertanggung jawab atas utang dan kewajiban yang berasal dari tindakan ceroboh partner lain dan pegawai yang tidak berada di bawah supervisinya. Jadi, tidaklah mengejutkan bahwa semua kantor Empat Besar dan banyak kantor yang lebih kecil sekarang beroperasi sebagai LLP.
  • 9. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process 9 Hierarki KAP yang Khas Hierarki organisasi dalam suatu KAP yang khas meliputi sekutu (partner) atau pemegang saham, manajer, penyelia, auditor senior atau penanggung jawab, serta asisten. Seorang pegawai baru biasanya memulai kariernya dalam KAP sebagai asisten dan mejalani 2 atau 3 tahun dalam setiap klasifikasi sebelum meraih status partner. Nama jabatan yang ada bervariasi dari satu kantor ke kantor lain, tetapi strukturnya serupa dalam semua kantor. Bila dalam makalah ini kamu menyebut auditor, maka maksunya adalah orang yang melakukan aspek tertentu dari suatu audit. Dalam penugasan penting, sudah biasa jika diambil satu atau lebih auditor dari setiap tingkatan. Kenaikan jabatan dalam KAP cukup pesat, dengan tugas dan tanggung jawab yang terus berubah. Selain itu, para anggota staf audit klien biasanya juga mendapat beraneka ragam pengalaman dari penugasan melayani klien. Berkat kemajuan teknologi komputer dan audit, para asisten pemula dalam audt dengan cepat diberi tanggung jawab dan tantangan yang lebih besar. Sifat hierarkis KAP akan membantu meningkatkan kompetensi. Individu-individu di setiap tingkat audit mengawasi dan mereview pekerjaan individu lain yang berada pada tingkat di bawahnya dalam struktur organisasi itu. Seorang asisten staf baru diawasi langsung oleh auditor senior atau penanggung jawab. Pekerjaan asisten staf ini selanjutnya direview oleh penanggung jawab serta oleh manajer dan partner. E-Commerce dan Operasi KAP KAP memanfaatkan internet untuk memasarkan jasa-jasanya serta menyoroti hal-hal seperti lokasi kantor atau afiliasi, lini-lini jasa, serta spesialisasi industri, dan menyediakan alat- alat serta bahan acuan bagi klien yang sekarang maupun calon klien. Web site KAP menampilkan berita dan bahasan mengenai masalah-masalah bisnis, seperti informasi terbaru tentang perubahan peraturan perpajakan serta formulir interaktif untuk menetukan jenis rekening pensiun mana yang harus dipilih. Web site KAP juga menyajikan alat bantu berupa peranti lunak dan database online bagi pelanggan yang membayar fee. Peran PCAOB dan efek UU SOA pada profesi CPA Banyak kasus kepailitan dan dugaan kegagalan audit yang melibutkan perusahaan- perusahaan seperti Enron Dn Worldcom, Sarbanes-Oxley Act di silahkan pada tanggal 30 juli 2002. Ketentuan dalam UU ini, yang oleh banyak pihak di anggap sebagai peraturan terpenting yang mempengaruhi profesi auditing sejak securites Act tahun 1993 dan 1934. Secara dramatis mengubah hubungan antara perusahaan terbuka dan kantor akuntan yang mengauditnya. Sarbanes –Oxley Act membentuk Publik Company Accounting Oversight Board PCAOB yang di tunjuk dan di awasi oleh seceruties and excanghe comision(SEC). PCAOB
  • 10. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process 10 mengawasi auditor perusahaan publik terbuka, menetapkan standar auditing dan pengendalian mutu untuk audit atas perusahaan terbuka, serta melakukan pemeriksaan atas pengendalian mutu di kantor kantor yang melakukan audit tersebut. Kegiatan-kegiatan ini tadinya merupakan tanggung jawab AICPA. Sebelum diberlakukan Sarbanes-Oxley Act, Auditing Standart Board (ASB) dari AICPA menetapkan standar auditing yang sudah ada,yang di tetapkan oleh ASB , sebagai standar audit interim. Akibatnya, sebagian besar standar auditing untuk perusahaan terbuka,sedangkan ASB terus menyediakan standar standar auditing bagi perusahaan swasta. PCAOB menggunakan standar auditing yang sudah ada, yang sudah di tetapkan oleh ASB, sebagai standar audit interim. Akibatnya sebagian besar standar auditing untuk perusahaan terbuka dan swasta memiliki kemiripan dan terutama didasarkan pada standar- standar yang sebelumnya ditetapkan oleh ASB. Sekarang PCAOB mengeluarkan standar auditingnya sendiri mencakup menetapkan standar untuk audit tentang efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Standar-standar tersebut seebagai standar auditing PCAOB apabila diacu dalam buku ini dan hanya di terapkan pada audit atas perusahaan terbuka. PCAOB melakukan ispeksi atas kantor-kantor akuntan yang terdaftar untuk menilai ketaatannya pada aturan-aturan PCAOBA dan SEC, standar profesional, serta kebijakan pengendalian mutu kantor-kantor akuntan yang mengaudit lebih dari 100 emiten dan inspeksi atas kantor-kantor lain yang terdaftar setidaknya setiap tiga tahun sekali. setiap pelanggaran dapat mengakibatkan tindakan disipliner oleh PCAOB dan dilaporkan ke SEC serta dewan akuntansi negara bagian. PERAN SEC PADA BIDANG AKUNTANSI DAN AUDITING Seceruties and exchange commision (SEC) adalah badan pemerintah federal yang membantu menyediakan informasi yang andal bagi investor untuk membuat keputusan investasi. Seceruties Act tahun 1933 mengharuskan sebagian besar perusahaan yang berencana menerbitkan sekuritas baru kepada masyrakat agar menyerahkan laporan registrasi kepada SEC untuk di setujui.seceruties exchange Act tahun 1934 memberikan perlindungan tambahan dengan mengharuskan perusahaan publik dan lainya untuk menyerahkan laporan tahunan yang terinci kepada komisi ini. Komisi itu lalu memeriksa lengkapnya dan memadainya laporan tersebut sebelum mengizinkan perusahaan menjual sekeruitasnya melalui bursa malam. Meskipun SEC mensyaratkan banyak sekali informasi yang tidak berkaitan langsung dengan para akuntan, seceruties Act tahun 1933 dan 1934 mensyaratkan laporan keuangan yang disertai dengan pendapat akuntan publik independen, sebagai laporan registrasi dan laporan-laporan berikutnya.
  • 11. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process 11 Hal yang mendapat perhatian khusus dari para auditor adalah beberapa laporan spesifik yang harus mengikuti ketentuanf-ketentuan pelaporan dalam UU sekuritas tersebut, hal terpenting dari laporan-laporan ini adalah sebagai berikut:  Formulir S-1. Formulir “S” berkaitan dengan securieties Act tahun 1933 dan harus dilengkapi serta didaftarkan ke SEC apabila satu perusahaan berencana menerbitkan sekuritas baru kepada masyrakat.  Formulir 8-K .laporan ini di serahkan untuk melaporkan pristiwa-peristiwa yang penting bagi investor publik.pristiwa semacam ini meliputi akuisi atau penjualan anak perusahaan. Perubahan pejabat atau direktur, penambahan lini produk baru, atau penggantian auditor Karena kantor akuntan publik (KAP) yang besar biasanya mempunyai klien yang harus menyerahkan satu atau lebih jenis laporan ini setiap tahunya, dan ketentuan serta peraturan yang mempengaruhi penyerahan kepada SEC sangat kompleks, kebanyakan KAP mempunyai tenaga sepesialis yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk memastikan bahwa persyaratan SEC. SEC sangat berperan dalam penetapan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) dan persyaratan pengungkapan bagi laporan keuangan, karena kewenangannya menetapkan persyaratan pelaporan yang dianggap perlu demi wajarnya pengungkapan kepada investor. SEC berwenang menetapkan aturan bagi setiap akuntan publik yang terkait dengan laporan keuangan yang telah di audit yang diserahkan pada komisi ini. Sikap SEC biasanya diperhitungkaan dalam setiap perubahan besar yang diusulkan oleh financial accounting srandars board (FASB), yaitu organisasi independen yang merumuskan GAAP. Persyaratan-persyaratan SEC yang harus diikuti akuntan publik diuraikan dalam Regulation S-X, accounting Series Release, dan Accounting and Auditing Enforcement Release yang dikeluarkan komisi ini. Publikasi tersebut merupakan peraturan yang penting, serta keputusan dan pendapat mengenai masalah akuntansi serta auditing yang mempengaruhi setiap akuntan publik yang berurusan dengan perusahaan terbuka. PERAN UTAMA AICPA Para akuntan publik (CPA) mendapatkan lisensi dari negara bagian tempat mereka berpraktik ada pengaruh yang cukup besar terhadap mereka dari organisasi profesi nasional, yaitu American Institute of Certified Public Accountans (AICPA).keanggotaannya dalam AICPA di batasi hanya untuk CPA saja, tetapi tidak semua anggotanya berpraktik sebgai auditor independen. Banyak dari anggotanya itu yang sebelumnya bekerja pada KAP tetapi sekarang bekerja di lingkungan pemerintah,industri , dan pendidikan, keanggotaan AICPA mengestimsi bahwa tiga dari setiap empat CPA di amerika adalah anggotanya.
  • 12. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process 12 AICPA menetapkan persyaratan profesional bagi para CPA , melakukan riset, dan mempublikasikan bahan-bahan mengenai berbagai topik yang berkaitn dengan akuntansi, auditing , jasa atestasi dan assurance, jasa konsultasi menejemen, dan perpajkan. AICPA juga mempromoskan profesi akuntansi melalui kampanye iklan nasional, mengajukan jasa assurance baru , serta mengembangkan sertifikasi spesialis untuk membantu memasarkan dan memastikan kualitas jasa dalam berbgai bidang politik yang terspesialisasi. AICPA menetapkan standar dan aturan yang harus diikuti seluruh anggota serta akuntan praktisi lainya. AICPA memiliki kewenangan untuk menetapkan standar dan pembuat aturan utama sebagai berikut: 1) Standar auditing , auditing standards board (ASB) Bertanggug jawab untuk mengeluarkan peryataan atau keputusan mengenai permaslahan auditing bagi semua entitas selain perusahaan terbuka. 2) Standar kompilasi dan review. Acconting and review services commitee bertanggung jawab untuk mengeluarkan peryataan tentang tanggung jawab akuntan publik yang terkait dengan laporan keuangan perusahaan swasta yang tidak di audit 3) Standar atestasi lainya. Statements on standar for attestation engagement memberikan suatu kerangka kerja bagi pengembangan standar untuk penugasan atestasi. Standar yang terinci telah dikembangkan untuk jrnis jasa atestasi tertentu, seperti laporan keungan prospektikf dalam perkiraan dan proyeksi. 4) Standar konsultasi. Management Consulting Services Executive Commite mengluarkan peryataan mengenai jasa konsultasi jasa. 5) Kode perilaku Profesional Commite on Profesional Ethics dalam AICPA menetapkan perturan perilaku yang wajib dipenuhi para akuntan publik (CPA). PERAN STANDAR AUDIT INTERNASIONAL Internasional Standards On Auditing (ISA) dikeluarkan oleh Internasional Auditing Practices Committee(IAPC) dari Internasional Federation of Accountants (IFAC). IFAC adalah organisasi proses akuntansi sedunia, dengan 163 organisasi anggota di 120 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan di seluruh dunia. IAPC berupaya meningkatkan keseragaman praktik auditing dan jasa-jasa terkait diseluruh dunia dengan mengeluarkan persyaratan mengenai berbagai fungsi audit dan atestasi serta dengan mendorong penerimaannya di seluruh dunia. ISA secara umum serupa dengan GAAS di A.S., meskipun ada beberapa perbedaan. Jika auditor di Amerika Serikat mengaudit laporan keuangan historis sesuai dengan ISA, auditor itu harus memenuhi semua persyaratan ISA yang jauh di luar cakupan GAAS.
  • 13. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process 13 ISA tidak mengkesampingkan peraturan-peraturan yang berlaku di suatu negara yang mengatur audit atas informasi keuangan atau informasi lainnya. Peraturan ini mungkin berupa ketetapan atau pernyataan yang dikeluarkan oleh badan pengatur atau badan profesionsl, seperti Australian Auditing & Assurance Standards Board atau Instituto de Contabilidad y Auditoria de Cuentas di Spanyol. STANDAR AUDITING YANG BERLAKU UMUM Standar auditing merupakan pedoman untuk membantu auditor memenuhi tanggung jawab profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan historis. Standar ini mencakup pertimbangan mengenai kualitas professional seperti kompetensi dan independensi, persyaratan pelaporan, dan bukti. Pedoman paling luas adalah 10 standar auditing yang berlaku umum (generally acceped auditing standards = GAAS), yang dikembangkan oleh AICPA dan terakhir kali diperbaharui dengan SAS 105 dan SAS 113. Standar auditing yang berlaku umum dibagi menjadi tiga kategori: 1) Standar umum 2) Standar pekerjaan lapangan 3) Standar pelaporan 1) Standar Umum Standar umum menekankan pentingnya kualitas pribadi yang harus dimiliki auditor.  Pelatihan dan kecakapan teknis yang memadai Standar umum yang pertama biasanya diinterprestasikan sebagai keharusan bagi auditor untuk memiliki pendidikan formal di bidang auditing dan akuntansi, pengalaman praktik yang memadai bagi pekerjaan yang sedang dilakukan,serta mengikuti pendidikan professional yang berkelanjutan.  Independensi sikap mental. Code of professional Conduct dan SAS, menekankan akan kebutuhan independensi. KAP diharuskan mengikuti praktik- praktik tertentu untukmeningkatkan kemungkinan independensi semua personil.  Kecermatan professional Standar umum yang ketiga menyangkut kecermatan dalam melakukan semua aspek auditing. Ini berarti bahwa auditor adalah professional yang bertanggung jawab melaksanakan tugasnya dengan tekun dan seksama.
  • 14. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process 14 2) Standar Pekerjaan Lapangan Standar pekerjaan lapangan menyangkut pengumpulan bukti dan aktivitas lain selama pelaksanaan audit yang sebenarnya.  Perencanaan dan pengawasan yang memadai Standar yang pertama masyarakat bahwa audit direncanakan secara layak untuk memastikan audit itu memadai dan para asistan diawasi sebagaimana mestinya. Pengawasan sangat penting dalam auditing karena sebagian besar pekerjaan lapangan dilakukan oleh anggota staf yang kurang berpengalaman.  Memahami entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal Untuk melakukan audit secara memadai, auditor harus memahami bisnis dan industry klien. Pemahaman ini membantu auditor mengidentifikasi risiko bisnis yang signifikan yang dihadapi klien serta risiko adanya salah saji yang material dalam laporan keuangan.  Bukti yang mencakupin dan tepat Keputusan tentang berapa banyak dan jenis bukti apa saja yang harus dikumpulkan dalam keadaan tertentu membutuhkan pertimbangan professional. 3) Standar Pelaporan Keempat standar pelaporan GAAS mengharuskan auditor menyiapkan laporan mengenai laporan keuangan serta keseluruhan, termasuk pengungkapan informatif. Hubungan antara GAAS dan Standar Auditing PCAOB Karena PCAOB menetapkan standar auditing untuk audit perusahaan publik, istilah standar auditing yang berlaku umum (GAAS) tidak lagi digunakan pada audit perusahaan public. Istilah standar auditing yang berlaku umum terus digunakan untuk audit atas perusahaaan swasta, sedangkan audit atas perusahaan terbuka atau public mengacu pada standar auditing PCAOB. Apabila mengacu pada “standdar auditing”, istilah itu mencakup GAAS untuk perusahaan swasta dan standar auditing PCAOB untuk perusahaan public. Perhatikan bahwa karena PCAOB pernah memakai GAAS yang sudah ada sebagai standar auditing interim, standar-standar itu berlaku untuk audit perusahaan public kecuali sudah diganti oleh standar auditing PCAOB.
  • 15. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process 15 STANDAR QUALITY CONTROL DAN PRAKTIK PROFESI AKUNTANSI Pada tahun 1978, AICPA membentuk Quality Control Standards Committee dan memberinya tanggung jawab untuk membantu KAP mengembangkan serta mengimplementasikan standar-standar pengendalian mutu. SAS 25 (AU 161) mengharuskan KAP menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu. Standar ini mengakui bahwa system pengendalian mutu hanya dapat memberikan kepastian yang wajar (reasonable assurance), bukan jaminan bahwa standar auditing telah diikuti. Unsur-unsur Pengendalian Mutu AICPA belum menetapkan prosedur pengendalian mutu yang khusus bagi KAP. Prosedur itu akan terantung pada hal-hal seperti ukuran kantor jumlah cabang yang berpraktik, serta sifat praktik. Quality Control Standards Committee telah mengidentifikasi lima unsure pengendalian mutu yang harus dipertimbangkan KAP dalam menetapkan kebijakan dan prosedurnya. Kelima unsure pengendalian mutu sebagai berikut:  Independensi, integritas, dan objektifitas  Manajemen kepegawaian  Penerimaan dan kelanjutan klien serta penugasan  Kinerja penugasan  Pemantauan prosedur AICPA Pratice Section AICPA telah membentuk dua seksi praktik (practice sections): Center for Public Company Audit Firms (CPCAF) DAN Private Companies Practice Section (PCPS), yang juga disebut sebagai AICPA Alliance for CPA Firms. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas praktikoleh KAP sesuai dengan standar pengendalian mutu AICPA. Peer Review Pemantauan praktik, yang juga dikenal peer review, adalah review,oleh akuntan public, atas ketaatan KAP pada system pengendalian mutu kantor itu sendiri. Tujuan peer review adalah untuk menentukan dan melaporkan apakah KAP yang direview itu telah mengembangkankebijakan dan prosedur yang memadai bagi unsur pengendalian mutu, dan mengikuti kebijakan serta prosedur itu dalam praktik. AICPA Peer Review Program diselenggarakan oleh perkumpulan akuntan public negara bagian dibawah arahan dewan peer review AICPA. Review diadakan setiap tiga tahun, dan biasanya dilakukan oleh KAP yang dipilih oleh kantor yang direview.
  • 16. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process 16 Peer review ini menguntungkan KAP karena membantu memenuhi standar pengendalian mutu yang selanjutnya menguntungkan profesi melalui peningkatankinerja para praktisi dan peningkatan mutu audit.
  • 17. AUDITING 1 The Audit Standards Setting Process 17 BAB 3 PENUTUP Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas dan dimengerti. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.