1. MAKALAH
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Auditing I
Dosen Pengampu : Erpi Rahman, S. E, M. Ak
Disusun oleh :
Kelompok 3
Dinda Ayu F (D2.1901555)
Ida Rosdiyani (D2.1901569)
Ima Sri Yuhartini (D2.1901636)
Rima Octaviani (D2.1901607)
Syifa Siti Marhumah (D2.1901624)
Akuntansi C 3/5
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SEBELAS APRIL SUMEDANG
2020/2021
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan juga hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Laporan Auditor Independen"
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Erpi
Rahman, S. E, M. Ak pada mata kuliah Auditing I. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang "Laporan Auditor Independen" bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga
kepada yang terhormat :
1. Bapak Erpi Rahman, S. E, M. Ak sebagai dosen pengajar mata kuliah Auditing I.
2. Kedua orang tua yang memberikan dukungan kepada penulis baik secara material
maupun spiritual serta memberikan bimbingan dan nasihat kepada penulis.
3. Seluruh rekan-rekan yang memberikan semangat dan dorongan dalam pembuatan
makalah ini.
4. Semua pihak yang ikut membantu baik secara langsung maupun tidak dalam
pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri,
serta mendapatkan ridho dari Allah SWT. Kemudian kami menyadari, bahwa makalah yang
kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Sumedang, Oktober 2021
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................................3
1.3 Tujuan ...........................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Laporan Audit.............................................................................................................4
2.2 Laporan Audit Standar Tanpa Pengecualian (Standar Unqualified Audit Report)........................4
2.3 Kondisi-Kondisi Laporan Audit Standar Tanpa Pengecualian .......................................................5
2.4 Kategori Laporan Audit (Pendapat Laporan Audit).......................................................................5
2.5 Materialitas...................................................................................................................................7
2.6 Contoh Jurnal mengenai Laporan Audit Independen...................................................................8
BAB III KESIMPULAN............................................................................................................. 17
3.1 Simpulan .....................................................................................................................................17
3.2 Saran ...........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 18
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaan menyajikan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada
pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu
perubahan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomis (SAK, 2004). Laporan keuangan merupakan gambaran keuangan dari sebuah
perusahaan, oleh karena itu dalam proses pembuatan laporan keuangan harus dibuat
dengan benar dan disajikan dengan jujur kepada pengguna laporan keuangan. Laporan
keuangan yang disajikan menunjukkan informasi yang benar dan jujur merupakan definisi
dari integritas laporan keuangan (Mayangsari, 2003). Informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan juga harus andal. Informasi yang memiliki kualitas andal yaitu apabila
tidak menyesatkan, tidak ada kesalahan material, dan dapat di andalkan pemakainya
sebagai informasi yang jujur dan disajikan secara wajar (SAK, 2004).
Informasi dalam laporan keuangan harus disajikan secara benar dan jujur dengan
mengungkapkan fakta sebenarnya yang menjadi kepentingan banyak pihak yang
digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomis. Agar informasi tersebut dapat
dipercaya maka laporan keuangan harus diaudit. Kontribusi audit adalah menyajikan
akuntabilitas dan integritas laporan keuangan selama memberikan pendapat yang
independen, apakah laporan keuangan suatu entitas atau organisasi menyajikan hasil
operasi yang wajar dan apakah informasi keuangan tersebut disajikan dalam bentuk yang
sesuai dengan kriteria atau aturan–aturan yang telah ditetapkan.
Salah satu pihak yang dapat melakukan audit atas laporan keuangan adalah auditor
independen. Auditor independen ialah akuntan publik bersertifikat atau kantor akuntan
publik yang melakukan audit atas entitas keuangan komersial dan non kormersial (Arens
dkk, 2008). Salah satu yang pekerjaan auditor adalah melakukan audit yang bertujuan
untuk mencari keterangan tentang apa yang dilaksanakan dalam suatu entitas yang
5. 2
diperiksa, membandingkan hasil dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyetujui atau
menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan perbaikan.
Guna menunjang profesionalismenya, auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus
berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),
yakni standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Standar umum
merupakan cerminan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang auditor yang
mengharuskan auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup dalam
melaksanakan prosedur audit.
Prinsip-prinsip perilaku bagi auditor antara lain independensi, integritas, obyektifitas
dan kompetensi. Independensi diperlukan agar auditor agar bersikap tidak memihak dan
melaporan temuan-temuan berdasarkan bukti yang ada, integritas diperlukan agar auditor
dapat bertindak jujur dan tegas dalam melaksanakan audit, obyektifitas diperlukan agar
auditor bertindak adil tanpa dipengaruhi oleh paksaan atau permintaan pihak tertentu yang
berkepentingan atas hasil audit, serta kompetensi auditor didukung oleh pengetahuan, dan
kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas.
Dalam menjaga independensi, integritas, obyektifitas serta kompetensi dari seorang
auditor tidak mudah. Pengalaman kerja dan kompetensi yang pada diri auditor bukan
jaminan bahwa auditor dapat meningkatkan kualitas hasil pemeriksaannya. Alim dkk.
(2007) menyatakan bahwa kerjasama dengan obyek pemeriksaan yang terlalu lama dan
berulang bisa menimbulkan kerawanan atas independensi yang dimiliki auditor. Belum lagi
berbagai fasilitas yang disediakan oleh obyek pemeriksaan dalam masa penugasan dapat
mempengaruhi obyektifitas auditor, bukan hal yang tidak mungkin auditor menjadi tidak
jujur dalam mengungkapkan fakta yang menunjukkan rendahnya integritas auditor.
Independensi dan kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit bersumber
dari penelitian Christiawan (2002) dan Alim dkk. (2007). Hal yang sama dilakukan oleh
Mardisar dkk. (2007), yang memberikan hasil penelitian bahwa pekerjaan dengan
kompleksitas rendah berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor.
Kemudian Trisnaningsih (2007) menyatakan bahwa pemahaman good governance dapat
meningkatkan kinerja auditor jika auditor tersebut selama dalam pelaksanaan pemeriksaan
selalu menegakkan sikap independensi.
6. 3
Berdasarkan latar belakang tersebut kelompok kami tertarik untuk membahas lebih
lanjut mengenai laporan auditor independen.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, ditemukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu laporan audittor independen?
2. Apa saja kategori laporan audit?
3. Bagaimana hubungan materialitas dengan jenis pendapat?
4. Bagaimana contoh jurnal terkait laporan auditor independen?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut, adapun beberapa tujuannya yaitu untuk mengetahui :
1. Laporan auditor independen
2. Kategori Laporan Audit
3. Materialitas
4. Contoh jurnal terkait laporan auditor independen.
7. 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Laporan Audit
Laporan merupakan sumber komunikasi utama antara auditor dan pengguna laporan
keuangan. Laporan audit merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses audit yang berisi
opini audit yang dikeluarkan oleh auditor independensi setelah melakukan pemeriksaaan
atas suatu laporan keuangan.
Laporan audit independen merupakan opini resmi yang dikeluarkan oleh auditor
mengenai kualitas dan akurasi laporan keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan.
2.2 Laporan Audit Standar Tanpa Pengecualian (Standar Unqualified Audit Report)
Standar Unqualified Audit Report merupakan laporan yang dikeluarkan ketika seluruh
kondisi audit telah tercapai tanpa ada kekeliruan saji yang terbengkalai dan tidak diperbaiki
serta mengandung pendapat auditor yang menyatakan bahwa laporan keuangan telah
diselesaikan secara wajar sesuai dengan GAAP/PSAK.
Unsur – unsur laporan audit bentuk baku:
a. Judul laporan
Judul laporan harus memuat kata Independen, yang berarti praktisi wajib melakukan
auditing secara objektif atau tidak memihak. Contoh : “Laporan audit independen”.
b. Alamat laporan audit
Umumnya diperuntukkan kepada perusahaan, pemegang saham, atau dewan direksi
perusahaan.
c. Paragraf pendahuluan
Pada paragraf pertama, berisi :
Pernyataan sederhana bahwa KAP telah melakukan audit.
Menyatakan laporan keuangan yang telah diaudit termasuk mencancumkan tanggal
neraca dan periode akuntansi dari laporan laba rugi dan arus kas.
8. 5
Menyatakan laporan keuangan merupakan tanggungjawab manajemen sedangkan
pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pelaksanaan audit
merupakan tanggungjawab auditor.
d. Paragraf Scope (ruang lingkup)
Pernyataan faktual tentang apa saja yang perlu dilakukan auditor selama proses
audit.
e. Paragraf pendapat
f. Nama KAP
Menunjukkan tanggungjawab dari kantor akuntan publik yang merujuk pada
tanggungjawab seluruh anggota baik secara hukum maupun profesi.
g. Tanggal Laporan Audit
Tanggal saat auditor telah menyelesaikan prosedur auditing terpenting di lokasi
pemeriksaan.
2.3 Kondisi-Kondisi Laporan Audit Standar Tanpa Pengecualian
Laporan audit standar tanpa pengecualian dapat diterbitkan, apabila :
1. Seluruh laporan sudah termasuk dalam laporan keuangan.
2. Bukti audit yang terkumpul telah memadai
3. Laporan keuangan yang telah disajikan sesuai prinsip akuntansi yang berlaku secara
umum.
4. Tidak terdapat situasi yang membuat auditor perlu menambahkan paragraf penjelas
atau modifikasi kata-kata dalam laporan.
2.4 Kategori Laporan Audit (Pendapat Laporan Audit)
Pendapat yang diberikan berupa opini atas kewajaran laporan keuangan yang telah
diperiksa.
1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
Unqualified opinion dinyatakan apabila ke empat kondisi laporan audit standar tanpa
pengecualian terpenuhi.
9. 6
2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas Atau Modifikasi
Perkataan
Pendapat ini dinyatakan apabila auditor yakin bahwa penting dan wajib untuk
memberikan informasi tambahan meskipun laporan keuangan telah disajikan secara
wajar.
3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
Laporan keuangan disajikan secara wajar dalam semua hal sesuai dengan prinsip
akuntansi berlaku secara umum, kecuali untuk dampak yang berhubungan dengan
pengecualian.
Qualified Opinion dinyatakan apabila :
Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap ruang
lingkup audit sehingga auditor berkesimpulan tidak dapat menyatakan pendapat
wajar tanpa pengecualian atau tidak menyatakan pendapat.
Auditor meyakini adanya penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku
secara umum yang berdampak pada material.
4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)
Pendapat ini dinyatakan apabila :
Auditor yakin bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar sesuai prinsip
akuntansi berlaku secara umum di indonesia.
Auditor tidak independen.
Penjelasan pendapat dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat.
Laporan mengandung unsur :
Semua argumen yang mendukung pendapat tidak wajar
Dampak utama yang mengakibatkan pemberian pendapat tidak wajar
5. Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion)
Pernyataan ini dinyatakan apabila :
Auditor merasa tidak yakin atas kewajaran laporan keuangan yang sesuai dengan
prinsip akuntansi berlaku secara umum.
Auditor meyakini bahwa dalam laporan klien terdapat penyimpangan material dari
prinsip akuntansi yang berlaku secara umum.
10. 7
Terdapat hubungan yang tidak independen menurut Kode Prilaku Profesional
antara auditor dan kliennya.
2.5 Materialitas
Suatu salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap material jika pengetahuan akan
salah saji tersebut akan mempengaruhi keputusan para pemakai laporan tersebut.
Hubungan materialitas dengan jenis pendapat :
Ringkasan Kondisi Opini
Kondisi pada saat
pemeriksaan
Tingkat materialitas
Tidak material
Material tapi tidak
mempengaruhi
laporan keuangan
Material sehingga
terlihat tidak wajar
Tingkat materialitas
Pengaruh terhadap keputusan
pemakai
Jenis pendapat
Tidak material Keputusan biasanya tidak
berpengaruh
WTP
Material Keputusan biasanya terpengaruh jika
informasi yang dimaksud penting
terhadap keputusan yang diambil
WDP
Sangat material
Sebagian besar dari seluruh
keputusan yang didasarkan pada
laporan keuangan sangat terpengaruh
Menolak
memberikan
pendapat atau
pendapat tidak
wajar
11. 8
Masalah akuntansi:
1. Laporan keuangan
tidak sesuai dengan
PABU
WTP WDP Tidak wajar
2. Prinsip akuntansi tidak
diterapkan secara
konsisten
WTP
WTP dengan paragraf
penjelas
WTP dengan paragraf
penjelas
3. Pendekatan apabila
terjadi masalah
Tidak dapat
diterapkan
WTP dengan paragraf
penjelas
WTP dengan paragraf
penjelas
Masalah auditing :
1. Ruang lingkup dibatasi
oleh klien
WTP WDP
Menolak memberi
pendapat
2. Penggunaan auditor
lain
WTP WTP Tidak dapat diperiksa
3. Laporan diperiksa
sesuai SPAP
WTP WDP Tidak wajar
Masalah lain :
1. Adanya ketidakpastian
WTP
WTP dengan paragraf
penjelas
WTP dengan paragraf
penjelas
2. Keraguan atas
kesinambungan usaha
WTP
WTP dengan paragraf
penjelas
WTP dengan paragraf
penjelas
Masalah auditor :
1. Auditor tidak
independen
Menolak memberi pendapat
(Disclaimer of Opinion)
2.6 Contoh Jurnal mengenai Laporan Audit Independen
a) Judul : Analisis Kualitas Laporan Keuangan Auditor Independen Dan
Auditor Tidak Independen
b) Penulis : Nikita Fauzia Tarigan dan Sulhani, STIE Islam Tazkia
c) Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas laporan keuangan yang
diaudit oleh auditor independen dan kualitas laporan keuangan yang diaudit oleh
12. 9
auditor tidak independen. Kualitas laporan keungan yang di pakai adalah faithfulness
representation dengan menggunakan nilai discretionary accrual dan kecenderungan
manipulasi laporan keuangan. Sampel penelitian ini adalah perusahaan dalam sektor
pertanian dan sektor infrastruktur yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode 2012–2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda
independent sample t-test. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dalam praktik
manajemen laba, terdapat perbedaan signifikan antara laporan keuangan yang diaudit
oleh auditor independen dengan laporan keuangan yang diaudit oleh uditor tidak
independen. Sedangkan dalam praktik manipulasi laporan keuangan, tidak terdapat
perbedaan antara laporan keuangan yang diaudit oleh auditor independen dengan
laporan keuangan yang diaudit oleh auditor tidak independen. Implikasi dari penelitian
ini adalah pemakai laporan keuangan harus melakukan analisis lebih dalam terhadap
informasi laporan keuangan yang diaudit oleh auditor tidak independen independen
karena hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas informas laporan keuangan.
d) Pendahuluan :
Independensi auditor masih dianggap sebagai faktor penting dalam menentukan
kualitas laporan keuangan perusahaan. Menurut Law (2008) laporan keuangan hanya
bermanfaat jika berisi informasi yang dapat dipercaya dan diaudit oleh auditor
independen. Hal ini dikarenakan auditor yang independen dianggap mampu membuat
keputusan yang independen pula meskipun mereka ditempatkan pada posisi yang
membahayakan auditor itu sendiri (Irmawan et al 2013). Auditor yang tidak
independen sering kali mengalami desakan dari manajemen untuk melakukan
manajemen laba dan manipulasi laporan keuangan lainnya bagi perusahaan (Okolie,
2014). Hal ini dikarenakan manajemen selalu berusaha menghindari pelaporan
keuangan yang menunjukkan penurunan kinerja yang terlalu ekstrem(Wasiuzzaman et
al, 2015).
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin menganalisis perbandingan
kualitas laporan keuangan yang diaudit oleh auditor yang independen dengan kualitas
laporan keuangan yang diaudit oleh auditor yang tidak independen. Kualitas laporan
keuangan yang akan dibandingkan dalam penelitian ini adalah faithfulnes
13. 10
representation (penyajian secara jujur). Menurut Beest et al. (2009) laporan keuangan
yang memenuhi faithfulnes representation (penyajian secara jujur). Penelitian ini
dibatasi pada perusahaan sektor pertanian dan infrastruktur dengan dua alasan sebagai
berikut: pertama sektor pertanian merupakan kekuatan utama Indonesia sebagai negara
agraris dan sektor infrastruktur karena dalam lima tahun ini Indonesia memiliki fokus
pada pembangunan di bidang infrastruktur, alasan kedua adalah karena dari analisis
laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Sektor pertanian
dan pertambangan merupakan dua sektor dengan proporsi opini going concern
tertinggi dibandingkan sektor lainnya. Sehingga analisis yang dilakukan dapat lebih
mewakili populasi dari kedua sektor tersebut.
e) Kajian Literatur :
Independensi Auditor Independensi merupakan standar umum auditor yang
menyatakan bahwa dalam semua yang berhubungan dengan perikatan indepedensi dan
sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. Independensi dipandang sebagai
elemen paling penting dalam proses audit laporan keuangan untuk menjaga
kepentingan semua pihak seperti manajemen, investor, kreditor, dan pemerintah.
Emiten harus mengganti kantor akuntan setiap lima tahun dan setiap tiga tahun untuk
auditor. Hal ini bertujuan agar auditor tetap dapat mempertahankan independensinya.
Independensi terbagi menjadi 2 aspek Agoes (2002), yaitu :
1. In Fact, yaitu independensi sikap mental yang berarti adanya kejujuran dalam diri
auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif,
tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan
pendapatnya.
2. In Appearance, yaitu independensi penampilan yang berarti adanya kesan
masyarakat bahwa auditor independen bertindak bebas atau independen, sehingga
auditor harus menghindari keadaan yang dapat menyebabkan masyarakat
meragukan kebebasannya.
f) Kualitas Laporan Keuangan :
Laporan keuangan harus memiliki kualitas informasi yang baik sehingga dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang relevan oleh para investor dan
14. 11
pengguna lainnya. Laporan keuangan yang berkualitas dapat berpengaruh pula
terhadap kepercayaan investor, apabila semakin baik kualitas laporan keuangan maka
perusahaan tersebut akan mempunyai akses investasi yang lebih baik daripada
perusahaan yang laporan keuangannya berkualitas rendah.
Laporan keuangan dianggap memiliki kualitas penyajian jujur jika memiliki
manajemen laba yang rendah dan tidak terkandung manipulasi informasi dalam
laporan keuangan tersebut. Praktik manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan
membuat para pengguna laporan keuangan seperti investor waspada akan pengambilan
keputusan mereka. Praktik manajemen laba dan manipulasi laporan keuangan
merupakan praktik yang dapat menurunkan kualitas laporan keuangan, karena hal
tersebut menjadikan laporan keuangan tidak disajikan jujur apa adanya.
g) Pengembangan Hipotesis:
Independensi auditor merupakan hal yang penting untuk meningkatkan kualitas
laporan keuangan. Meningkatnya persaingan di pasar audit menyebabkan auditor
sering kali terlibat konflik kepentingan dengan klien. Auditor harus senantiasa
menjaga independensinya sebagai bagian dari tanggung jawab profesi auditor itu
sendiri. Hal ini karena tujuan proses audit adalah untuk meningkatkan kredibilitas
laporan keuangan yang dihasilkan, namun apabila seorang auditor tidak independen,
tujuan tersebut tidak dapat tercapai. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 :Terdapat perbedaan kualitas laporan keuangan yang diproksikan dengan nilai
manajemen laba antara laoiran keuangan yang diaudit oleh auditor independen
dengan yang diaudit oleh auditor tidak independen
H2 : Terdapat perbedaan kualitas laporan keuangan yang diproksikan dengan
kecenderungan manipulasi laporan keuangan antara laporan keuangan yang di
audit oleh auditor independen dengan yang di audit oleh auditor yang tidak
independen .
h) Metodologi Penelitian
Jenis penelitian :
15. 12
Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Data, populasi dan sampel
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder
berupa laporan tahunan dan laporan keuangan yang diperoleh dari situs resmi
bursa efek Indonesia yakni www.idx.co.id, database pasar modal, dan situs lainnya.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, di
mana sampel yang diambil merupakan sampel yang dipilih berdasarkan kriteria-
kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria-kriteria yang
ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Laporan tahunan sektor pertanian dan infrastruktur yang dipublikasikan di
Bursa Efek Indonesia
2. Laporan keuangannya memiliki opini going concern dan Laporan keuangan
yang memiliki opini unqualified tanpa going concern namun memiliki masalah
keuangan yang diukur dengan Zscore.
3. Laporan keuangannya disajikan dalam mata uang rupiah.
Dalam penelitian ini, independensi auditor di ukur dengan ketentuan jika
audior mengeluarkan opini going concern untuk perusahaan yang mengalami
masalah keuangan dapat dikatakan bahwa auditor telah menjaga
independensinya dalam proses audit.
Populasi merupakan seluruh laporan keuangan sektor pertanian dan
infrasturktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015.
i) Teknik Analisis Data
Dalam pengolahan data, peneliti menggunakan alat bantu berupa perangkat lunak
statistik yang dikenal dengan SPSS. Sedangkan teknik analisis yang digunakan
meliputi : analisis statistik deskriptif, dan uji beda independen sampel t-test. Statistik
deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran variabel -variabel yang diteliti. Uji
beda t-test yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent sample t-test yang
digunakan untuk membandingkan dua kelompok nilai, yaitu nilai discretionary
accruals dan M-score laporan keuangan yang diaudit oleh auditor independen dan
16. 13
laporan keuangan yang diaudit oleh auditor tidak independen. Kriteria signifikasinya
adalah apabila nilai signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan antara kualitas
laporan keuangan yang di audit oleh auditor independen dengan kualitas laporan
keuangan yang di audit oleh auditor yang tidak independen, dan apabila nilai
signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan laporan keuangan yang diaudit oleh
auditor independen dengan laporan keuangan yang diaudit oleh auditor tidak
independen.
j) Hasil Dan Pembahasan
Berdasarkan analisis laporan keuangan pada periode 2012-2015 maka diperoleh
data laporan keuangan yang diaudit oleh auditor independen sebanyak 29. Sebanyak
29 laporan keuangan yang diaudit oleh auditor tidak independen dengan kriteria
laporan keuangan memperoleh opini unqualified tetapi memiliki masalah keuangan
berdasarkan perhitungan Altman Zscore.
Analisis Deskriptif
Menganalisis nilai discretionary accruals(DA) dan M-score perusahaan antara
laporan keuangan yang diaudit oleh auditor independen dengan laporan keuangan
yang diaudit oleh auditor tidak independen.
Laporan
Keuangan Audit
Oleh Auditor
Independen
Laporan Keuangan
Audit Oleh Auditor
Tidak Independen
Rata-rata
nilai
discretionary
accruals
0,0708 0,1585
Rata-rata
nilai M-score
-0,945 37,124
17. 14
Nilai rata-rata DA laporan keuangan yang diaudit oleh auditor independen lebih
rendah dibandingkan dengan nilai DA laporan keuangan yang diaudit oleh auditor
tidak independen. Begitu juga halnya nilai M-Score.
Uji Normalitas
Pengujian dilakukan dengan melihat nilai signifikansi dengan menggunakan
aplikasi SPSS setiap variabel. Hasil dari uji normalitas pada nilai discretionary accrual
penelitian ini menunjukkan bahwa data terdistribusi normal, dilihat dari nilai asymp.
Sig sebesar 0,434 lebih besar dari nilai alpha 0,05. Hasil dari uji normalitas pada nilai
M - Score sebesar 0,061 lebih besar dari nilai alpha 0,05, sehingga data terdistribusi
normal. Sehingga pengujian dengan menggunakan uji beda independen sampel t-tes
dapat dilakukan.
Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji beda
Independent Sample t -test.
1. Uji Beda Kualitas Laporan Keuangan yang Diproksikan dengan Discretionary
Accrual Perusahaan yang Diaudit oleh Auditor Independen dengan Perusahaan
yang Diaudit oleh Auditor Tidak Independen :
Pengujian ini dilakukan untuk memberikan kesimpulan pada hipotesis pertama
yaitu; terdapat perbedaan kualitas laporan keuangan yang diproksikan dengan
discretionary accruals antara laporan keuangan yang diaudit oleh auditor
independen dengan laporan keuangan yang diaudit oleh auditor tidak independen.
Levene’s Test for Equality of Variances
F Sig T Sig
Equal variances
assumed
1,628 0,207 4,339 0,000
Equal variances not 4,339 0,000
18. 15
assumed
Dari hasil analisis rata-rata DA terbukti bahwa nilai DA laporan keuangan yang
diaudit oleh auditor independen lebih rendah dibandingkan dengan nilai DA pada
laporan keuangan yang diaudit oleh auditor tidak independen.
2. Uji Beda Kualitas Laporan Keuangan yang Diproksikan dengan Kecenderungan
Manipulasi Laporan Keuangan yang Diaudit oleh Auditor Independen dengan yang
Diaudit oleh Auditor Tidak Independen
Pengujian ini dilakukan untuk memberikan kesimpulan pada hipotesis kedua
yaitu : terdapat perbedaan kualitas laporan keuangan yang diproksikan dengan nilai
M-Score antara laporan keuangan yang diaudit oleh auditor independen dengan
laporan keuangan yang diaudit oleh auditor tidak independen. Hasil pengujian
menujukkan bahwa nilai signifikansi lebih besar dari alpha 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai M-Score antara laporan keuangan
yang diaudit oleh auditor independen dan laporan keuangan yang diaudit oleh
auditor tidak independen.
Levene’s Test for Equality of Variances
F Sig T Sig
Equal
variances
assumed
5,052 0,029 -1,455 0,151
Equal
variances
not
assumed
-1,455 0,157
Berdasarkan tabel diatas, dapat isimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
nilai M-Score antara laporan keuangan yang diaudit oleh auditor independen
dengan nilai M-Score laporan keuangan yang diaudit oleh auditor tidak independen.
19. 16
Hal ini dapat disimpulkan bahwa dalam hal manipulasi laporan keuangan, auditor
cenderung berhati - hati sehingga nilai M-Score laporan keuangan yang diaudit oleh
auditor independen maupun auditor tidak independen tidak terdapat perbedaan yang
signifikan.
k) Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai kualitas
laporan keuangan yang diaudit oleh auditor independen dengan laporan keuangan
yang diaudit oleh auditor tidak independen yang diproksikan dengan nilai
discretionary accruals dan kecenderungan manipulasi laporan keuangan dengan M-
Score. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kualitas laporan
keuangan yang diproksikan dengan nilai manajemen laba antara laporan keuangan
yang diaudit oleh auditor independen dengan laporan keuangan yang diaudit oleh
auditor yang tidak independen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata
discretionary accrual laporan keuangan yang diaudit oleh auditor independen lebih
rendah dibandingkan dengan nilai rata-rata discretionary accrual laporan keuangan
yang diaudit oleh auditor tidak independen.
Selain itu penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kualitas laporan
keuangan yang diproksikan dengan kecenderungan manipulasi informasi antara
laporan keuangan yang diaudit oleh auditor independen dengan laporan keuangan
yang diaudit oleh auditor tidak independen. Penelitian ini memiliki implikasi bagi
investor agar lebih berhati-hati dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan
dengan lebih mempertimbangkan independensi auditor, karena hal ini menyangkut
nilai informasi yang terkandung dalam laporan keuangan perusahaan.
20. 17
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Simpulan
Laporan audit independen merupakan opini resmi yang dikeluarkan oleh auditor
mengenai kualitas dan akurasi laporan keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan.
Kemudian ada lima pokok kategori laporan audit (pendapat laporan audit) yang
diterbikan oleh auditor adalah sebagai berikut :
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion)
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas atau modifikasi perkataan
3. Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion)
4. Pendapat tidak wajar ( Adverse Opinion)
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat ( Disclaimer Opinion)
3.2 Saran
Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan untuk sarannya bagi penulis dan juga
pembaca untuk lebih banyak sumber materinya sebagai pemahaman yang lebih baik.