Peranan auditor internal dalam tata kelola organisasi iiaDr. Zar Rdj
Kepentingan, peran, tanggung jawab, dan aktivitas auditor internal dan auditor eksternal saling melengkapi dan terkadang serupa. Dalam beberapa hal, keduanya terkadang bersinggungan. Misalnya, persinggungan antara auditor internal dan auditor eksternal terjadi pada saat melakukan analisis transaksi secara efisien; saat mendapatkan pemahaman atas tata kelola organisasi, manajemen risiko, dan sistem pengendalian internal; serta saat berbagi untuk mengembangkan laporan akhir yang akurat.
Hal ini bukan merupakan hal baru, tiap peran didasarkan pada disiplin profesi dan sesuai dengan standar profesi tersebut. Dengan demikian, auditor eksternal memberikan perhatian profesional atas ketidaktelitian dan salah saji yang mempengaruhi laporan keuangan (informasi keuangan). Auditor internal memberi perhaian atas berbagai aspek tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal (informasi non-keuangan). Perlu diingat bahwa audit internal dan audit eksternal tidak bersaing dan tidak pula bertentangan, tapi yang satu melengkapi yang lain. Keduanya sangat penting bagi tata kelola yang baik, dan mereka harus bertemu dan bekerja sama pada beberapa hal.
Namun, ada perbedaan peran dan batasan pekerjaan yang mereka lakukan. Perbedaannya, yang dirangkum di bawah ini, seringkali kurang dikenali, dan bahkan mungkin membuat kesalahpahaman dan kebingungan bagi para pemangku kepentingan.
BE & GG adalah matakuliah yang mempelajari tentang tata kelola perusahaan maupun pemerintahan, dengan cara mengaudit dan penataan keuangan, serta administrasi perusahaan dan pemerintah.
Makalah auditing dan profesi akuntan publikUmmah Sadiyah
Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan pihak yang indepenen terhadap laporan kuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
Peranan auditor internal dalam tata kelola organisasi iiaDr. Zar Rdj
Kepentingan, peran, tanggung jawab, dan aktivitas auditor internal dan auditor eksternal saling melengkapi dan terkadang serupa. Dalam beberapa hal, keduanya terkadang bersinggungan. Misalnya, persinggungan antara auditor internal dan auditor eksternal terjadi pada saat melakukan analisis transaksi secara efisien; saat mendapatkan pemahaman atas tata kelola organisasi, manajemen risiko, dan sistem pengendalian internal; serta saat berbagi untuk mengembangkan laporan akhir yang akurat.
Hal ini bukan merupakan hal baru, tiap peran didasarkan pada disiplin profesi dan sesuai dengan standar profesi tersebut. Dengan demikian, auditor eksternal memberikan perhatian profesional atas ketidaktelitian dan salah saji yang mempengaruhi laporan keuangan (informasi keuangan). Auditor internal memberi perhaian atas berbagai aspek tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal (informasi non-keuangan). Perlu diingat bahwa audit internal dan audit eksternal tidak bersaing dan tidak pula bertentangan, tapi yang satu melengkapi yang lain. Keduanya sangat penting bagi tata kelola yang baik, dan mereka harus bertemu dan bekerja sama pada beberapa hal.
Namun, ada perbedaan peran dan batasan pekerjaan yang mereka lakukan. Perbedaannya, yang dirangkum di bawah ini, seringkali kurang dikenali, dan bahkan mungkin membuat kesalahpahaman dan kebingungan bagi para pemangku kepentingan.
BE & GG adalah matakuliah yang mempelajari tentang tata kelola perusahaan maupun pemerintahan, dengan cara mengaudit dan penataan keuangan, serta administrasi perusahaan dan pemerintah.
Makalah auditing dan profesi akuntan publikUmmah Sadiyah
Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan pihak yang indepenen terhadap laporan kuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.
First meeting of internal auditing explaining about materials. This consists of internal auditing goals and objectives. You will learn how to find internal auditing is part of important process in a business. especially for medium to big company. Proses audit internal pada prinsipnya merupakan serangkaian tahapan pelaksanaan audit yang dimulai sejak penerimaan penugasan sampai dengan terbitnya laporan hasil audit. Adapun tahapan-tahapan dari proses audit tersebut secara ringkas meliputi persiapan penugasan audit, survey audit pendahuluan, pelaksanaan pengujian, penyelesaian penugasan audit, pelaporan audit, pemantauan tindak lanjut.
1. Persiapan Penugasan Audit
Persiapan penugasan audit adalah proses awal yang dilaksanakan pada proses audit. Dalam tahap ini dimulai dengan penunjukan tim yang akan terlibat dalam suatu penugasan oleh Satuan Audit Internal. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar tim yang akan melaksanakan tugas di suatu unit mempunyai payung hukum yang kuat bahwa tim tersebut melaksanakan audit atas perintah dari atasa dan bukan karena kehendak pribadi.
2. Survey Audit Pendahuluan
Survey pendahuluan merupakan proses yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai risiko dari suatu unit yang akan diperiksa. Oleh karena itu survey pendahuluan di sini meliputi langkah-langkah analisis terhadap risiko mikro yang terkait dalam suatu unit yang akan diaudit.
Survey pendahuluan dapat dilakukan dengan sejumlah teknik audit. Penggunaan berbagai teknik audit tersebut dimaksudkan agar tercapai kombinasi optimal dari berbagai upaya untuk memperoleh dan menganalisis informasi yang relevan dengan penilaian risiko secara efisien dan efektif. Terdapat dua klasifikasi utama dari teknik-teknik audit pada tahap survey pendahuluan, yaitu yang berkaitan dengan langkah-langkah survey pendahuluan di kantor unit auditor internal (on desk/off site audit), dan di lokasi unit yang diaudit (on site audit).
3. Pelaksanaan Pengujian
Setelah melaksanakan survey pendahuluan, maka auditor dapat menentukan cakupan dan luas audit yang hendak dilaksanakan pengujiannya. Pada tahap survey pendahuluan auditor baru mengumpulkan informasi informasi awal tentang kondisi auditee. Pada tahap pelaksanaan pengujian ini auditor perlu mencari bukti yang akan menguatkan informasi yang diperoleh pada survey pendahuluan tersebut. Bukti audit yang cukup, kompeten, relevan dan catatan lainnya.
Bukti audit dapat menjadi bukti awal sebagai bukti hukum apabila bukti tersebut ditemukan secara cermat, akurat dan tepat yang terkait dengan temuan audit atau kesimpulan audit.
4. Penyelesaian Penugasan Audit
Penyelesaian penugasan audit ini merupakan tahapan terakhir dari proses pekerjaan lapangan. Dalam tahap ini auditor mematangkan berbagai temuan yang telah dirangkum selama proses pekerjaan lapangan. Di sini auditor memperoleh keyakinan yang memadai bahwa temuan yang dirangkumnya telah dijalankan sesuai prosedur, obyektif dan independen.
Pada saat mengkonfirmasi temuan audit
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP)arinakhasbana
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi Akuntan Publik di Indonesia. Refesence :Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi Akuntan Publik di Indonesia.
PROFESI AKUNTAN DAN STANDAR AUDITING.pptxFifiAyudia
Pengertian Akuntan
Berdasarkan KBBI, akuntan adalah gelar akademis yang diberikan bagi lulusan perguruan tinggi jurusan akuntansi.
Sedangkan berdasarkan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), definisi akuntan adalah orang yang punya keahlian dalam bidang akuntansi.
Apa Itu Akuntan
Akuntan adalah julukan atau gelar yang diberikan untuk seseorang ketika menempuh jenjang perguruan tinggi di fakultas ekonomi di jurusan akuntansi. Tak hanya itu, akuntan juga harus lulus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPak) sebelumnya.
Ketika sudah menyandang profesi ini, maka seorang akuntan bisa disejajarkan dengan profesi ahli hukum, insinyur, dsb.
Hal ini karena tugas dari akuntan sendiri adalah berfungsi untuk membuat laporan keuangan, menghitung, dan melakukan pengawasan keuangan untuk lembaga, instansi, sampai dengan perusahaan.
Keahlian Akuntan
Sebelum kami jelaskan 4 profesi akuntan, Anda perlu mengetahui beberapa keahlian akuntan secara umum. Seseorang dengan profesi akuntan ini memiliki banyak keahlian. Lalu, apa saja keahlian dari akuntan? Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
Akuntansi biaya
Sistem akuntansi
Akuntansi keuangan
Teori akuntansi
Dapat melakukan audit
Sistem informasi manajemen
Perpajakan
Baca juga: Tips Mempersiapkan Diri Menjadi Akuntan Profesional
Jenis-jenis Profesi Akuntan
Setelah mengetahui beberapa keahlian yang nantinya dimiliki oleh seorang akuntan, perlu juga memahami jenis-jenis profesi akuntan. Setidaknya, ada 4 jenis profesi. Kami akan jelaskan 4 profesi akuntan tersebut beserta perhitungan gajinya. Simak penjelasannya berikut ini.
1. Akuntan Perusahaan
Jenis-jenis profesi akuntan yang pertama adalah akuntan perusahaan. Jenis ini adalah profesi yang banyak dipilih oleh para lulusannya.
Selain itu, akuntan merupakan bagian penting dalam perusahaan sehingga banyak perusahaan yang mencari profesi ini untuk mengembangkan dan mengelola bisnis mereka. Selain itu, seorang akuntan umumnya akan mengatur keuangan dari perusahaan.
Akuntan perusahaan adalah seseorang yang ahli dalam akuntansi lalu mengabdikan dirinya untuk menggunakan keahliannya di perusahaan atau organisasi. Ada berbagai macam tugas yang dilimpahkan kepada seorang akuntan perusahaan.
Beberapa tugas tersebut contohnya seperti menyusun anggaran yang ada di perusahaan, membuat laporan akuntansi yang berguna untuk diketahui oleh pihak luar perusahaan sehingga dapat membuat branding pada perusahaan
Seorang akuntan perusahaan juga memiliki tugas untuk merencanakan dan menyusun sistem akuntansi di wilayah kerjanya serta mengurus hal-hal yang berkaitan dengan pajak. Untuk estimasi gaji dari seorang akuntan perusahaan terbilang cukup menggiurkan.
Untuk seorang fresh graduate, karyawan akuntan bisa mendapatkan gaji sekitar Rp 4,3 juta sampai Rp 6 juta rupiah. Adapun untuk jabatan yang tinggi bisa mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi lagi.
Lihat juga: Inilah Fungsi dan Peranan Penting Akuntansi dalam Bisnis!
2. Akuntan Publik
Profesi berikutn
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem yakni berupa pendefin...amallia7
“tahap setelah analisa dari siklus pengembangan sistem yakni berupa pendefinisian dari kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, dan menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
HOTOGEL - Situs Bandar Togel Terpercaya dan Toto Togel Hadiah Terbesar.pdfHOTOGEL
HOTOGEL merupakan situs bandar togel online resmi terpercaya yang mampu menyediakan bergam jenis pasaran togel terlengkap serta toto togel hadiah terbesar di Indonesia saat ini.
1. TUGAS AKHIR
“ANALISIS PERBANDINGAN PERILAKU MEKANIK PELAT LANTAI BETON BERTULANG
KONVENSIONAL DAN PELAT LANTAI BONDEK MENGGUNAKAN METODE FINITE ELEMENT”
OLEH
GERRY HEDWIG KODO
1506010073
3. Auditing merupakan salah satu bentuk atestasi. Atestasi, merupakan suatu komunikasi dari seorang
expert mengenai kesimpulan tentang realibilitas dari penyartaan seseorang. Pengertian Auditing
menurut parah Sarjana:
Konrath(2002:5): Suatu proses sitematis untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti
mengenai asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi untuk menyakinkan tingkat keterkaitan antara
asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan kepada pihak-pihak yang berepentinan.
Menurrut penulis: Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh
pihak yang independen,terhadap laporan keungan yang telah disusun oleh
manejemen,beserta cacatan pembukuan dan bukti pendukungnya,untuk memberikan
pendapat yang wajar mengenai laporan keuangan.
Ada beberapa hal yang penting: Laporan keungan yang telah disusun oleh manejemen beserta
catatan,pembukuan dan bukti pendukungnya, Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan
sistematis,Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen, yaitu akuntan publik. Tujuan dari
pemeriksaan akuntan adalah: Memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang
diperiksa.
Auditing dan asersi manejemen: Asersi merupakan representasi manejemen mengenai kewajaran
laporan keuangan. Auditing standar Board (ASB), suatu badan yang dibentuk AISPA untuk
memformulasikan standar auditing dan interpretasinya
1.1 PENGERTIAN AUDITING
4. Auditing mempunyai sifat analitis, sedangkan accounting mempunyai sifat konstruktif. Akuntansi
dilakukan oleh pegawai perusahaan dengan berpedoman pada Standar Akuntansi Kuangan atau ETAP
atau IFRS.
Sedangkan Auditing dilakukan oleh akuntan publik dengan berpedoman pada standar profesional
akuntan publik,Kode Etik Profesi Akuntan Publik dan Standar Pengendalian Mutu.
Tahap-tahap audidit:
1. Kantor Akuntan Publik (KAP) dihubungi oleh calon pelanggan yang membutuhkan jasa audit
2. KAP membuat janji untuk bertemu dengan calon klien untuk membicarakan:
a) Alasan perusahaan untuk mengaudit laporan keuangan
b) Apakah sebelumnya perusahaan pernah diaudit KAP lain
c) Apa jenis usaha perusahaan dan gambaran umum mengenai perusahaan tersebut
d) Apakah data akuntasi perrusahaan diperoses secara manual atau dengan bantuan komputer
e) Apakah sistem penyimpanan bukti-bukti pembukuan cukup rapih
1.2 PERBEDAAN AUDITING DAN
AKUNTASI(ACOUNTING)
5. 3. KAP mengajukan surat penawaran yang antara lain berisi jenis jasa yang diberikan,besarnya biaya
audit,kapan audit dimulai,kapan laporan harus diserakan,dll
4. KAP melakukan audit fiel work (pemeriksaan lapangan di kantor) setelah audit fiel work selesai KAP
memberikan audit reaport sebagai bahan untuk diskusi
5. Selain audit reaport KAP juga diharapkan memberikan manejemen letter yang isinya memberitahukan
kepada manejemen mengenai kelemahan pengendalian interen perusahaan dan saran-saran
perbaikannya
1.2 PERBEDAAN AUDITING DAN
AKUNTASI(ACOUNTING)
6. C. . Mulai tahun 2001 perusahaan yang
total assetnya diatas Rp. 25 milyar harus
memasukkan audited financial
statements nya ke Departemen
Perdagangan dan Perindustrian.
D. Perusahaan yang sudah Go Public
harus memasukkan audited financial
statements nya ke Bapepam paling
lambat 90 hari setelah tahun buku.
B. Jika laporan keuangan sudah diaudit
dan mendapat opini Unqualified (wajar
tanpa pengecualian) dari KAP, berarti
pengguna laporan keuangan bisa yakin
bahwa laporan keuangan tersebut bebas
dari salah saji yang material dan disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
A. Jika tidak diaudit, ada kemungkinan
bahwa laporan keuangan tersebut
mengandung kesalahan baik yang
disengaja maupun tidak disengaja.
Karena itu laporan keuangan yang
belum diaudit kurang dipercaya
kewajarannya oleh pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap laporan
keuangan tersebut.
e. SPT yang didukung oleh audited
financial statements lebih dipercaya oleh
pihak pajak dibandingkan dengan yang
didukung oleh laporan keuangan yang
belum diaudit (Suci Bungaran).
1.3 MENGAPA DIPERLUKAN AUDIT
7. 1. Pemeriksaan Umum (General Audit)
Adalah pemeriksaaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan
oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang indipendent dengan tujuan
dapat menilai sekaligus memberikan opini mengenai kewajaran
laporan keuangan.
1
2
3
4
2. Pemeriksaan Khusus (Special Audit)
Merupakan suatu pemeriksaan yang hanya terbatas hanya pada
permintaan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP).
Dengan memberikan opini
3. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Berkaitan dengan kegiatan mengumpulkan dan mengevaluasi bukti
tentang laporan-laporan suatu entitas dengan tujuan memberikan
pendapat (opini) tentang laporan tersebut apakah sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
4. Audit Operasional (Management Audit)
Adalah jenis pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu
perusahaan.
5
6
7
8
5. Audit Ketaatan (Compliance Audit)
Yaitu jenis pemeriksaan yang tujuanya untuk mengetahui apakah
perusahaan telah mentaati peraturan dan kebijakan-kebijakan yang
nerlaku baik yang di tetapkan oleh pihak intern maupun pihak ekstern
entitas/perusahaan.
6. Audit Sistem Informasi
Yaitu pemeriksaan yang dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP)
terhadap perusahaan yang melakukan proses data akuntansi,
umumnya menggunakan system Elektronik Data Processing (EDP).
7. Audit Forensik
Tujuan dilakukan audit forensic adalah sebagai upaya pencegahan
terjadinya kecurangan (fraud).
8. Audit Investigasi
adalah serangkaian kegiatan
mengenali (recorganized), menidentifikasi (Identify) dan
menguji (examine) fakta-fakta dan informasi yang ada guna
mengungkap kejadian yang sebenarnya
1.4 JENIS-JENIS AUDIT
8. 9. Audit Lingkungan
adalah proses manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik,
tercatat (terdkumentasi), serta obyekttif tentang bagaimana suatu
kinerja manajemen organisasi yang bertujuan memfasilitasi kendali
manajemen terhadap upaya pengendalian dampak lingkungan dan
pemanfaatan kebijakan usaha terhadap perundang-undangan
tentang pengelolaan lingkungan.
9
10
11
12
10. Auditor Internal
Mempunyai tugas membantu manajemen puncak (top
management) dalam mengawasi asset (saveguard of asset) dan
mengawasi kegiatan operasional perusahaan sehari-hari.
11. Auditor Ekstern
Bekerja untuk lembaga / kantor akuntan publik (pihak ke-3) yang
statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka audit dan bekerja
secara independent dan objektif. Umumnya auditor ekstern
menghasilkan laporan financial audit.
12. Auditor Pajak
Mempunyai tugas melakukan ketaatan wajib pajak yang diaudit
menurut undang-undang perpajakan yang berlaku.
13
13. Auditor Pemerintah
Adalah lembaga yang mempunyai tugas menilai kewajaran informasi
laporan keuangan instansi pemerintah atas pelaksanaan program dan
penggunaan asset milik pemerintah.
1.4 JENIS-JENIS AUDIT
9. 1. Akuntan Interal
Squad, akuntan internal dikenal
juga sebagai akuntan
manajemen, akuntan
perusahaan.
Akuntan internal bekerja dalam
suatu perusahaan atau
organisasi yang bertugas
untuk mencatat setiap transaksi
keuangan dan menyusun
laporan keuangan perusahaan.
2. Akuntan Publik
Akuntan publik adalah akuntan
yang telah memperoleh izin dari
Menteri Keuangan untuk
memberikan jasa akuntan publik
dan wajib menjadi anggota
Institut Akuntan Publik
Indonesia (IAPI). Nah, profesi ini
bersifat independen, artinya
tanpa terikat tetap dengan
sebuah perusahaan
yang bertugas sebagai
pemeriksa keuangan atau jasa
lainnya seperti konsultasi
keuangan, penghitungan pajak,
dan pembuatan laporan secara
independen.
PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA DAN DI
NEGARA LAIN
3. Akuntan Pemerintah
Merupakan akuntan yang
bekerja pada lembaga-lembaga
pemerintah, misalnya di kantor
Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP), Badan
Pengawas Keuangan
(BPK), perpajakan dan di komisi
pemberantasan korupsi. Tugas
utamanya adalah menyusun
laporan keuangan pemerintah
atau bisa juga mengaudit setiap
institusi-institusi pemerintah di
berbagai tingkat pemerintahan.
10. 4. Akuntan Pendidik
adalah akuntan yang bertugas
dalam mendidik di bidang
akuntansi, melakukan penelitian
dan pengembangan di bidang
akuntansi, dan menyusun
kurikulum di berbagai tingkat
satuan pendidikan. Secara
sederhana dapat diartikan
sebagai dosen atau guru yang
mengajar mata pelajaran atau
mata kuliah akuntansi.
Kode etik akuntan Indonesia
memuat delapan prinsip etika
sebagai berikut:
1. Tanggung Jawab Profesi
2. Kepentingan Publik
3. Integritas
4. Objektivitas
5. Kompetensi dan Kehati-
hatian
6. Kerahasiaan
7. Standar Teknis.
PROFESI AKUNTAN DI INDONESIA DAN DI
NEGARA LAIN
11. • Adanya Sistem Kendali
Mutu di setiap APIP yang
diwajibkan oleh
organisasi profesi
auditor.
• Adanya Pedoman Peer
review audit yang dibuat
dibuat oleh organisasi
profesi auditor.
Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 (PP
60/2008) tentang Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP), dalam
rangka menjaga mutu hasil
pengawasan Aparat
Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) antara
lain harus memenuhi dua
hal, yaitu adanya standar
audit dan
pedoman telaahan sejawat
(peer review).
.
PP 60/2008 pasal 55 ayat 1
menyebutkan bahwa
untuk menjaga mutu hasil
audit aparat pengawasan
intern pemerintah, secara
berkala dilakukan telaahan
sejawat.
Peer review suatu kegiatan
pengujian dan review yang
dilaksanakan oleh rekan
sejawat yang setara guna
mendapatkan keyakinan
yang memadai bahwa
organisasi audit yang
di review telah patuh
terhadap sistem
pengendalian mutu dan
pelaksanaan kegiatan
audit telah sesuai dengan
standar audit yang
berlaku.
Periode waktu
dilakukannya peer
review APIPminimal tiap
tiga tahun sekali atau
periode waktu lain yang
disepakati oleh Organisasi
Profesi Auditor di
Indonesia setelah
mempertimbangkan
lingkup dan
kompleksitasnya.
Terdapat beberapa
persyaratan yang perlu
ditetapkan untuk
pelaksanaan peer
review APIP sebagaimana
di mandatkan dalam PP 60
tahun 2008, antara lain:
• Adanya organisasi
profesi yang
merupakan asosiasi
bagi APIP.
• APIP merupakan
anggota organisasi
profesi auditor.
• Dilakukan oleh rekan
sejawat yang setara,
yang memiliki
pengetahuan dan
pengalaman yang
minimal sama.
• Adanya standar audit
yang diterbitkan oleh
organisasi profesi
auditor.
1.6 PEER REVIEW
13. TEMPAT DAN WAKTU
PENELITIAN
JENIS DATA
TEKNIK PENGAMBILAN
DATA
LANGKAH
PENELITIAN
BENDA UJI
PENELITIAN
ALAT DAN BAHAN
TEKNIK ANALISIS
DATA
DIAGRAM ALIR
PENELITIAN
BAB II STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK DAN KODE ETIK PROFESI
AKUNTAN PUBLIK
14. 3.1.1 Tempat
penelitian
dilakukan di
Laboratorium Beton
Program Studi Teknik
Sipil Universitas Nusa
Cendana, Kupang
3.1.2 Waktu
pelaksanaan
penelitian dan
pengerjaan data hasil
penelitian dilakukan
dimulai pada bulan
November 2019 sampai
bulan Maret 2020.
3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
15. 3.2.1 Data Primer
Analisa saringan, kadar
air, kadar lumpur, berat
jenis dan penyerapan,
berat volume akan
kekekalan agregat.
Sedangkan untuk
pengujian agregat kasar
meliputi analisis saringan,
kadar air, berat jenis dan
penyerapan, gradasi,
keausan, berat volume
dan kekekalan agregat.
Untuk pengujian beton
dan mortar adalah
pengujian kuat tekan
3.2.1 Data
Sekunder
Dalam penelitian ini
adalah buku praktikum
beton, SNI beton serta
kajian-kajian yang
berkaitan dengan
penelitian dan rumus-
rumus yang bertujuan
untuk membantu penulis
selama melakukan
penelitian.
.
3.2 JENIS DATA
17. 3.4.2 PERENCANAAN DAN
PEMBUATAN BENDA UJI
a. Beton
b. Mortar
3.4.3 PENGUJIAN BENDA UJI
a. Uji kuat tekan beton
b. Uji kuat tekan mortar
3.4.1 PERSIAPAN BAHAN
a. Semen
b. Agregat halus
c. Agregat kasar
d. Air
3.4 LANGKAH PENELITIAN
19. 3.6 ALAT DAN BAHAN
3.6.1 ALAT
Gelas ukur.Satu set ayakan
untuk analisa
gradasi
agregat.
Timbangan
dengan
ketelitian 0,01
gram.
Timbangan
dengan kapasitas
5 kg – 20 kg.
Mesin
pengucam
saringan
Oven yang
dilengkapi
dengan
pengatur suhu
Comperessive
Test atau alat uji
kuat tekan
beton.
Peralatan
tambahan :
sekop, ember,
loyang dan
sendok perata
serta alat
penunjang lainya
Jangka sorong Meja leleh
standar ASTM C-
230 dengan
cincin leleh
Wadah pengaduk
mortar
Cetakan kubus
mortar dengan
ukuran 5 cm x 5
cm x 5 cm.
Cetakan silinder
beton dengan
diameter 15 cm
dan tinggi 30 cm.
Bak tempat
perendaman
beton
20. AGREGAT HALUS
(Pasir Sungai Nobaun dan Sungai Takari).
AGREGAT KASAR
(Batu pecah Sungai Nonbaun dan batu pecah
Sungai Takari).
SEMEN PORTLAND KOMPOSIT
(Semen Kupang)
Air bersih
yang diambil dari bak penampungan
Laboratorium Program Studi Teknik Sipil
Universitas Nusa Cendana.
BAHAN
3.6.2 BAHAN
21. Analisa data dalam penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui
kelayakan penggunaan pasir kali
dan batu Pecah dari Sungai
Nonbaun yang terletak di desa
Nonbaun, Kecamatan Fatuleu
Tengah, Kabupaten Kupang
dengan mengetahui nilai kuat
tekan beton dan kuat tekan
mortar yang dihasilkan.
Metode yang digunakan
adalah metode statistik desksriptif
yaitu dengan mengkaji hasil
penelitian laboratorium yang
disajikan dalam bentuk tabel
maupun grafik.
3.7 TEKNIK ANALISIS DATA
22. Agregat Halus : Agregat Kasar: Semen : Air :
1. Berat Jenis dan 1. Berat jenis dan Pemeriksaan Secara 1. Warna
Penyerapan Penyerapan Visual (Kehalusan Semen) 2. Kejernihan
2. Gradasi 2. Gradasi
3. Kadar Lumpur 3. Kadar Lumpur
4. Berar Volume 4. Berat Volume
5. Kekekalan 5. Kekekalan
6. Kadar Air 6. Kadar Air
7. Keausan
A
Mulai
Studi Pustaka
Pengadaan dan Persiapan Bahan
Pengujian Bahan
Perencanaan Campuran
Uji Slump Beton Uji Sebar Beton
Nilai uji slump
berkisar antara
75mm – 150mm
Diameter sebar mortar
ds =1,00-1,50 kali
diameter semula
T T
T T
3.8 DIAGRAM ALIR
PENELITIAN