SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
•
•
•
•
•
Saya pernah mengajar di salah satu sekolah swasta di desa saya tapi tidak sepenuhnya
sama dengan keadaan di Wayatim. Saat itu saya merangkap mengajar Fisika, Kimia,
dan Kewirausahaan. Persamaan dengan keadaan di Wayatim adalah lingkungannya
yang masih lingkungan pedesaan sehingga segala sesuatunya masih tergolong terbatas,
termasuk sarana dan prasarana yang ada di sekolah.
Dengan keterbatasan tersebut saya berusaha untuk membelajarkan materi
pembelajaran dengan sesederhana mungkin namun tetap bermakna. Seperti di
pelajaran kewirausahaan, saya mengkolaborasi kelas x, xi, dan xii untuk merencanakan
bazar sederhana dengan memperjualbelikan barang yang sudah dipersiapkan. Sehingga
dari sini, siswa dapat belajar lebih terbuka dan mampu melihat, mencari, mengelola dan
menciptakan peluang dengan berpikir kritis dan kreatif untuk menghasilkan ide-ide
inovatif dan juga keterampilan untuk menjalankan ide tersebut dengan pengalaman
Saya merasakan cukup prihatin dan sedih dengan kondisi
tersebut. Yang saya tahu, banyak siswa yang rela menempuh jarak
yang jauh hanya untuk bersekolah. Namun sampai di sekolah tidak
banyak yang mereka mampu manfaatkan untuk belajar selain
bersandar pada guru dan buku ajar seadanya. Hal ini mungkin
juga mempengaruhi motivasi belajar siswa tersebut dan
berdampak pada angka putus sekolah yang meninggi.
Namun, di sisi lain, saya cukup bangga memiliki andil bagi siswa
yang masih terus termotivasi untuk datang ke sekolah dengan
riang gembira dan kemauan tinggi untuk dapat memperoleh ilmu di
tengah keterbatasan yang ada.
Pendidikan di masa itu jelas berbeda dengan pendidikan saat ini. Dari segi
tujuan, pada masa itu, biasanya alasan orang tua menyekolahkan anaknya
untuk mempelajari ilmu yang belum diketahui dan membentuk sebuah
karakter dari siswa.
Segala sesuatu serba terbatas, mulai dari akses pada pelajaran sekolah
sampai sumber informasi selain guru dan buku ajar. Begitu juga media dan
alat bantu pembelajarannya. Sekalipun tidak semua daerah mengalami hal
demikian.
Selain itu, guru tidak bisa menjadi hanya fasilitator saja namun sudah
mejadi sumber belajar siswa, jadi apapun yang dilakukan guru akan sangat
dicontoh oleh siswa.
namun, justru keterbatasan tersebut tidak menyurutkan beberapa siswa
bahkan justru menjadi lecutan untuk terus maju seperti siswa-siswi di
•
• Mengetahui karakteristik siswa dan kelas yang akan diajar. Hal
ini bisa dilakukan dengan tes diagnostik kognitif dan non
kognitif.
• Scaffolding dapat memfasilitasi kemampuan siswa untuk dapat
membangun pemahaman dan menginternalisasi informasi baru
sehingga scaffolding dapat membantu siswa-siswa melewati
ZPD-nya masing-masing. Dalam konteks kegiatan pengajaran
dan interaksi dalam suatu kelas, istilah scaffolding digunakan
sebagai gambaran dimana pengajar memberikan bantuan
sementara kepada siswanya untuk membantu mereka
menyelesaikan tugas atau mengembangkan pemahaman baru,
sehingga pada nantinya siswa diharapkan dapat mengerjakan
• Saya siap menerapkan strategi tersebut sebagai scaffolding pada ZPD.
• Alasannya melalui scaffolding ini siswa dapat belajar dari apa yang mereka
ketahui dan alami dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian bisa siswa bisa
dikelompokkan berdasarkan karakteristik ZPDnya .
• Penerapan scaffolding pada ZPD ini tentunya bisa memposisikan pengajar
untuk hanya memberikan bantuan sementara kepada siswanya dalam
menyelesaikan tugas atau mengembangkan pemahaman baru, sehingga pada
nantinya siswa diharapkan dapat mengerjakan tugas yang serupa sendiri
tanpa bantuan dari siapa pun.
• Scaffolding menuntut pengajar juga untuk ikut serta dalam memunculkan
motivasi siswa dalam menemukan jawaban atau solusi yang benar dan tepat.
Meski pun terkesan sulit dan rumit tetapi scaffolding dapat memberikan hasil
positif yang memuaskan untuk pemahaman dan juga perkembangan siswa.
DARI KOOPERATIF KE BENTUK INDIVIDUAL DARI KEGIATAN
BELAJAR
Mandiri, Namun Tidak Sendiri
Orang dewasa menyajikan model tindakan baru, dan
seorang anak meniru model ini. Setelah serangkaian latihan
dibantu oleh orang dewasa, anak dapat melakukan
tindakan ini sendiri, tanpa bantuan apa pun. Peningkatan
keterampilan secara bertahap ini sering diartikan sebagai
tumbuhnya kemandirian atau, dalam istilah Vygotskian,
sebagai keberhasilan seorang anak dalam
menginternalisasi model orang dewasa.
Inisiatif seorang anak memiliki
dua fokus.
Isi dan Bentuk Interaksi
Pertama
ditujukan
pada isi
tugas
Kedua,
ditujukan pada
mitra yang
terlibat dalam
tugas bersama
dengan anak
Contoh : Ketika anak ingin
belajar membaca, tentu saja
dia membutuhkan seseorang
(kemitraan) untuk
membantunya. Di mana
kemitraan itu terjali melalui
interaksi antar anak dan
seseorang yang terlibat
sebagai mitra
Klasifikasi Bentuk Dasar Interaksi Anak-Dewasa
Hal ini berhubungan dengan Scaffolding dimana memberikan
dukungan secara terstruktur kepada anak
Ketika anak-anak memasuki ruang kelas untuk pertama kalinya dalam
hidup mereka, mereka tidak menjadi pelaku kegiatan belajar secara
otomatis, meskipun mereka memasukkan semua pengalaman kegiatan
prasekolah yang kaya ke dalam kelas. Di sekolah, anak-anak
dihadapkan pada ide-ide yang sebelumnya tidak diketahui, baik yang
menarik maupun yang misterius: angka, kata, gerak, bentuk, dan
sebagainya. Sehingga dalam hal ini orang dewasa harus peka
terhadap pilihan intuitif anak tentang bentuk interaksi.
Perbedaan Imitasi dan Kerjasama Belajar
Imitasi di sini adalah merupakan proses
pembelajaran dengan melihat dan
memperhatikan perilaku orang lain
kemudian mencontohnya/menirunya
atau mengikuti prosedur yang
dinstruksikan.
Dalam proses belajar melalui imitasi ini
seseorang/model bertindak sebagai
stimulus pembelajaran. Peserta didik
mengamati stimulus itu dan berupaya
melakukan tingkah laku atau respon
yang sama jenisnya dan menirunya
secara persis.
Kerjasama belajar lebih
menekankan pada kolaborasi
atau kerja sama untuk
meningkatkan pengalaman
belajar. Implementasi dari
kerjasama belajar ini biasanya
berbentuk kelompok belajar
yang terdiri dari dua peserta
atau lebih, untuk mempelajari
suatu keterampilan tertentu.
• Ketika menguasai konsep-konsep umum yang dibangun dengan kerja sama akan
memancing sudut pandang atau posisi yang berbeda
• Setiap siswa akan saling bahu-membahu berpartisipasi mengambil perspektif
yang berbeda pada subjek diskusi dan mendesentralisasikan dari sudut pandang
pribadi. Kemudian mengkoordinasikannya untuk mengembangkan pendekatan
atau metode baru yang lebih canggih sehingga mampu merefleksikan tindakan
dan keyakinan mereka sendiri
• Kerjasama dengan teman sebaya dalam kelompok dapat mengurangi peran guru
sebagai pihak ahli dalam setiap pengambilan keputusan atau solusi yang dihadapi
oleh siswa atau pemula
Kerjasama dengan Teman Sebaya
Hal ini dapat memberikan dukungan dan perspektif berbeda sehingga berpengaruh
dalam perkembangan kemampuan reflektif siswa.
• Guru hanya bersifat sebagai penasihat dan koordinator sudut pandang siswa dan
memberikan respon atau feedback terhadap solusi atau hipotesis yang sudah dirancang oleh
siswa.
• Wells (1999, p. 324) menjelaskan bahwa: dalam menyelesaikan tugas yang sulit secara
berkelompok, tidak diperlukan adanya anggota yang lebih ahli dari yang lainnya. Mereka
hanya perlu bekerja bersama untuk membangun solusi yang tidak dapat dicapai sendiri oleh
siapa pun. Dengan kata lain, masing-masing "dipaksa untuk naik di atas dirinya sendiri" dan,
dengan membangun kontribusi dari anggota individunya, kelompok secara kolektif
membangun hasil yang tidak dibayangkan oleh satu anggota pun pada awal kolaborasi.
Kerjasama dengan Teman Sebaya
Bahaya Refleksi
Refleksi pembelajaran
merupakan salah satu
kegiatan pembelajaran
yang mengharuskan siswa
memberikan umpan balik
baik secara lisan maupun
tulisan pada guru di dalam
kelas.
Menurut Ecclesiastes
maupun Shakespeare,
kemampuan berefleksi
adalah ikatan manusia dan
hadiah yang tak ternilai.
• Overthinking
• Membawa memori traumatis
• Terlalu memikirkan masa lalu
• Menimbulkan rasa tidak puas
Namun, kegiatan refleksi
dapat berbahaya dalam
beberapa hal,
diantaranya:
KESIMPULA
N
Belajar merupakan upaya memahami konsep dan refleksi
sebagai bagian penting dari tindakan. Menjadi siswa yang
mandiri berarti mampu mengatasi batas pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki, dengan tujuan menemukan cara
bertindak dalam situasi baru. Saat pendidikan baru dimulai guru
memfasilitasi tindakan anak dengan merancang situasi yang
memunculkan pertanyaan dan hipotesis. Namun, pada tingkat
kemandirian yang lebih tinggi, siswa akan memulai
mengungkapkan keinginginan untuk memodifikasi tindakan
mereka dan mencari cara bertindak yang baru.
KESIMPULA
N
Terdapat tiga syarat yang harus dipenuhi agar siswa dapat
memunculkan inisiatif dalam merumuskan hipotesis:
• Metode khusus untuk memperkenalkan materi pelajaran,
melalui pengertian yang paling umum, yang mencakup
sistem konseptual yang mewakili materi pelajaran
• Cara non-imitatif khusus untuk berinteraksi dengan orang
dewasa, yang memungkinkan siswa untuk berkoordinasi
dengan guru
KESIMPULA
N
• Cara interaksi posisional khusus dengan teman sebaya,
yang membantu mendistribusikan sudut pandang
tentang masalah yang sedang didiskusikan di antara
para peserta dan membantu mengkoordinasikan sudut
pandang yang dihasilkan oleh kelompok. Pola
kerjasama pembelajaran posisional harus bersumber
dari konteks kegiatan pembelajaran.
Scaffolding adalah memberikan bantuan penuh kepada
anak anak dalam tahap - tahap awal pembelajaran yang
kemudian berangsur angsur dikurangi dan memberikan
kesempatan kepada anak untuk mengambil alih tanggung
jawab semakin besar segera setelah ia dapat
melakukannya
Scaffoding merupakan pemberian bantuan yang semakin
abstrak sehingga cocok diterapkan pada ZPD karena dapat
membantu peserta didik sesuai zonanya
Sebagai calon guru profesional di masa depan, kami
siap utuk menerapkan scaffolding dalam
pembelajaran di dalam kelas dengan memperhatikan
pendekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang dapat diterapkan pada peserta
didik melalui scaffolding ZPD “Zone of Proximal
Development”
Persamaan :
Memiliki pandangan yang sama terkait
pandangan tentang pendekatan,
strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang diterapkan di
sekolah dimana penerapan scaffolding
ini suatu bantuan yang diberikan guru
atau orang yang lebih mampu untuk
mempermudah pengembangan
peserta didik sehingga dapat mencapai
tujuan yang diinginkan
Perbedaan :
Karena kam semua memiliki
tempat PPL yang berbeda
sehingga memiliki pandangan
yang berbeda terkait dengan
penerapannya karena lokasi
yang berbeda dan
karakteristik siswa yang tidak
sama
Persamaan : Kami siap mengajar dengan menerapakan model
pembelajaran scaffolding berdasarkan ZPD setiap peserta didik dengan
cara bimbingan kepada peserta didik secara bertahap untuk mencapai
apa yang harus dipahami dari apa yang sudah diketahuinya hingga
peserta didik mampu mengambil alih tanggung jawabnya. Selain itu, kami
juga akan melaksanakan pembelajaran tutor teman sebaya sehingga
bantuan tidak hanya berasal dari guru
Perbedaan : Penerapan Scaffolding antara sekolah satu dengan sekolah
lainnya memiliki hambatan yang berbeda-beda sehingga guru harus
memahami dengan jelas ZPD setiap peserta didik
Apa pandangan Anda
mengenai topik bahasan
tersebut?
Menurut kami, topik bahasan ini memiliki tantangan sendiri untuk
calon pendidik seperti saya karena penerapannya butuh
memahami terlebih dahulu mengenai scaffolding ZPD di setiap
pendidikan. Selain itu, kita bisa menerapkan perspektif
sosiokultural dalam pendidikan
Bagaimana Anda menyikapi
tantangan yang ada terkait
topik bahasan tersebut?
Tantangannya adalah membutuhkan dukungan dari masyarakat
karena sebagai pendidik kita perlu adanya relasi dengan
masyarakat luas agar pencapaian dalam pendidikan juga sejalan.
Apa saja hal baik yang
Anda dapatkan mengenai
topik bahasan tersebut?
Saya dapatkan dalam pembahasan di topik ini saya dapat
memahami dan diberi kesempatan dalam belajar mengenai materi
topik bahasan ini.
Bagaimana anda
menerapkan ilmu yang anda
dapatkan terkait topik
bahasan dalam profesu
anda sebagai guru?
Dalam profesi saya sebagai calon guru, saya akan menerapkan ilmu
ini dan menyesuaikan dengan lingkungaan yang adadisekitar agar
dalam mencapai tujuan pembelajaran ZPD ini berjalan baik
Pertanyaan apa yang ingin
anda ajukan lebih lanjut
tentang topik bahasan
tersebut?
Bagaimana dalam penerapan ZPD disekolah yang kekurangan
internet?
pelajar yang bertanggung
jawab atas proses dan hasil
belajarnya
kepada tuhan yang Maha Esa,
dan berakhlak mulia
mempertahankan budaya
leluhur, lokalitas dan
identitasnya, dan tetap
berpikir terbuka dalam
berinteraksi dengan budaya
lain
kemampuan untuk melakukan
kegiatan secara bersama-
sama dengan suka rela agar
kegiatan yang dikerjakan
dapat berjalan lancar
mampu secara objektif
memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif
mampu memodifikasi dan
menghasilkan
APA YANG ANDA PIKIRKAN TENTANG TOPIK
INI SEBELUM MEMULAI PROSES
PEMBELAJARAN?
Sebelum proses pembelajaran dimulai yang
saya pikirkan mengenai topik ini yaitu cara
menerapkan pendekatan strategi metode
dan teknik pembelajaran yang menjadi
scaffolding pada ZPD?
APA YANG ANDA PELAJARI DARI KONSEP
YANG ANDA PELAJARI DALAM TOPIK INI?
Belajar merupakan upaya untuk memahami konsep dan
refleksi sebagai bahan penting dari tindakan. Pembelajar
yang mandiri harus mampu untuk mengatasi batas
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki agar tujuan
dalam menemukan maupun
Guru memberikan fasilitas agar siswa dapat merancang
situasi dan memunculkan pertanyaan dan hipotesis.
Terdapat tiga syarat yang harus dipenuhi agar siswa muncul
inisiatif dalam merumuskan hipotesis yaitu dengan metode
khusus untuk memperkenalkan materi pembelajaran
melalui sistem konseptual, lalu cara non imitatif dan cara
interaksi posisional.bertindak menjadi tepat
APA YANG ANDA PELAJARI LEBIH LANJUT
BERSAMA DENGAN REKAN?REKAN ANDA
DALAM RUANG KOLABORASI?
Yang kami pelajari yaitu penjelasan terkait
dengan pendekatan strategi metode dan
teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai
scaffolding pada ZPD serta cara
penyusunannya.
Selanjutnya yaitu merancang materi
pembelajaran dengan menerapkan
scaffolding pada ZPD
APA HAL PENTING YANG ANDA PELAJARI DARI
PROSES DEMONSTRASI KONTEKSTUAL YANG
ANDA JALANI BERSAMA KELOMPOK (BISA
TENTANG MATERI, REKAN, DAN DIRI SENDIRI)?
Proses demonstrasi konseptual dari kelompok kami
banyak belajar terkait bagaimana dalam menerapkan
scaffolding yang memperhatikan pendekatan,
strategi, metode, dan teknik dalam pembelajaran
pada ZPD sebab tempat BPL dari kelompok kami
yang berbeda sehingga memiliki sudut pandang yang
berbeda pula.
SEJAUH INI, APA YANG SUDAH ANDA PAHAMI
TENTANG TOPIK INI? APA HAL BARU YANG ANDA
PAHAMI ATAU YANG BERUBAH DARI
PEMAHAMAN DI AWAL SEBELUM PEMBELAJARAN
DIMULAI ? APA YANG INGIN ANDA PELAJARI
LEBIH LANJUT?
Topik ini memiliki tantangan bagi calon pendidik untuk
memahami terlebih dahulu terkait dengan scaffolding
pada DPD sehingga dapat menerapkan perspektif
sosiokultural dalam pendidikan. Hal yang ingin saya
pelajari lebih lanjut yaitu tentang bagaimana dalam
melakukan DPD di sekolah yang kekurangan jaringan
internet.
APA YANG ANDA PELAJARI DARI KONEKSI ANTAR
MATERI BAIK DI DALAM MATA KULIAH YANG
SAMA MAUPUN DENGAN MATA KULIAH LAIN?
Koneksi antar materi pada mata kuliah ini yaitu saling
berhubungan satu sama lain yang lebih tepatnya
yaitu dengan profil pelajar Pancasila mula dari
beriman dan bertaqwa, berkebinekaan global,
bergotong-royong, mandiri, dan kreatif.
APA MANFAAT PEMBELAJARAN INI UNTUK KESIAPAN ANDA SEBAGAI
GURU? BAGAIMANA ANDA MENILAI KESIAPAN ANDA SAAT INI, DALAM
SKALA 1-10? APA ALASANNYA? APA YANG PERLU ANDA PERSIAPKAN
LEBIH LANJUT UNTUK BISA MENERAPKANNYA DENGAN OPTIMAL?
Manfaat pembelajaran ini bagi kesiapan saya menjadi
sebagai seorang guru yaitu lebih mempersiapkan
segalanya dalam pembelajaran terutama dalam
pendekatan, strategi, metode, model, teknik pada
penerapan scaffolding pada ZPD. Persiapan saya saat
ini adalah 8 sebab banyak hal yang masih banyak hal
yang perlu untuk diketahui dan dipahami terkait
pembelajaran dengan perspektif sosiokultural. Hal yang
perlu dipersiapkan lebih lanjut untuk dapat melakukan
dengan optimal yaitu lebih mendalami topik materi
Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada zpd..pptx

More Related Content

What's hot

Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfsteffaniemalauhollo
 
PPT EXPERIENTAL LEARNING & Ruang kolaborasi.pptx
PPT EXPERIENTAL LEARNING & Ruang kolaborasi.pptxPPT EXPERIENTAL LEARNING & Ruang kolaborasi.pptx
PPT EXPERIENTAL LEARNING & Ruang kolaborasi.pptxFarhanHaikalDani1
 
Ppt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model sharedPpt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model sharedrizka_pratiwi
 
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDContoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDUwes Chaeruman
 
Hasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptx
Hasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptxHasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptx
Hasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptxAniKartikasari2
 
topik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materitopik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materirijen21
 
Koneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docx
Koneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docxKoneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docx
Koneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docxHennySihombing1
 
tugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxtugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxLisnaNuraida
 
Ruang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Ruang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRuang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Ruang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptxssuser4fb7cf1
 
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docxAKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docxsatrioFajarP
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by DesignSMK Negeri 6 Malang
 
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptxBab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptxzhenkekamahendra
 
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdfMuhammadKoharudin1
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfDelindaheaven
 
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...Egha Rhiyanti Putri
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docxKONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docxMedysaRahmah
 
pendekatan TaRL dengan teori karakteristik peserta didik.pdf
pendekatan TaRL dengan teori karakteristik peserta didik.pdfpendekatan TaRL dengan teori karakteristik peserta didik.pdf
pendekatan TaRL dengan teori karakteristik peserta didik.pdfppgkrisnamahfud99
 

What's hot (20)

Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
PPT EXPERIENTAL LEARNING & Ruang kolaborasi.pptx
PPT EXPERIENTAL LEARNING & Ruang kolaborasi.pptxPPT EXPERIENTAL LEARNING & Ruang kolaborasi.pptx
PPT EXPERIENTAL LEARNING & Ruang kolaborasi.pptx
 
Ppt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model sharedPpt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model shared
 
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbDContoh RPP menggunakan Framework UbD
Contoh RPP menggunakan Framework UbD
 
Hasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptx
Hasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptxHasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptx
Hasil Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual Topik 3.pptx
 
topik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materitopik 5 koneksi antar materi
topik 5 koneksi antar materi
 
UbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptxUbD Klp 3.pptx
UbD Klp 3.pptx
 
Koneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docx
Koneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docxKoneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docx
Koneksi Antar Materi-5 Contoh Teks Multimoda.docx
 
tugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxtugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docx
 
Ruang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Ruang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptxRuang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
Ruang Kolaborasi - Pembelajaran Paradigma Baru.pptx
 
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docxAKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
AKSI NYATA_TOPIK 4 Satrio Fajar Prianto.docx
 
Laporan pkm
Laporan pkmLaporan pkm
Laporan pkm
 
memahami Understanding by Design
memahami Understanding by Designmemahami Understanding by Design
memahami Understanding by Design
 
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptxBab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
Bab 2. Lingkungan Belajar Abad 21.pptx
 
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
 
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdfEksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
Eksplorasi Konsep Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.pdf
 
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docxKONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
 
PARADIGMA BARU.pptx
PARADIGMA BARU.pptxPARADIGMA BARU.pptx
PARADIGMA BARU.pptx
 
pendekatan TaRL dengan teori karakteristik peserta didik.pdf
pendekatan TaRL dengan teori karakteristik peserta didik.pdfpendekatan TaRL dengan teori karakteristik peserta didik.pdf
pendekatan TaRL dengan teori karakteristik peserta didik.pdf
 

Similar to Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada zpd..pptx

Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...Atifah Ruzana Abd Wahab
 
Bab 6 pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...
Bab 6   pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...Bab 6   pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...
Bab 6 pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...Harry Elson Anderson (IPGK Pulau Pinang)
 
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptxAplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptxTeeAngel2
 
Tugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuTugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuMel Noizz
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstualCandra Kurniawan
 
Pembelajaran aktif dalam pendidikan moral
Pembelajaran aktif dalam pendidikan moralPembelajaran aktif dalam pendidikan moral
Pembelajaran aktif dalam pendidikan moralNormarini Norzan
 
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptxemerensianabolo
 
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1Rery Novio
 
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfTUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfDesiiRahmawatii1
 
model model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontohmodel model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontohmustamin17
 
Student centered learning scl
Student centered learning sclStudent centered learning scl
Student centered learning sclnoviyanty
 
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFMuhamad Yogi
 
Strategi Pembelajaran - Cooperative learning
Strategi Pembelajaran - Cooperative learningStrategi Pembelajaran - Cooperative learning
Strategi Pembelajaran - Cooperative learningNay D Cortney
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006slametwdt
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006slametwdt
 
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdfARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdfJamaalChannel
 
jurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfjurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfZakiCell1
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiBebek007
 

Similar to Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada zpd..pptx (20)

Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
Kepentingan Teori Pembelajaran Konstruktivisme dan Implikasi terhadap Pengaja...
 
Bab 6 pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...
Bab 6   pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...Bab 6   pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...
Bab 6 pbkk 3193 aplikasi teori pembelajaran konstruktivisme dalam bimbingan...
 
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptxAplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
AplikasiTeori Pembelajaran dalam BNK.pptx
 
Pptfilsafat
PptfilsafatPptfilsafat
Pptfilsafat
 
Tugas Resensi Buku
Tugas Resensi BukuTugas Resensi Buku
Tugas Resensi Buku
 
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
21198220 apakah-pembelajaran-kontekstual
 
Pembelajaran aktif dalam pendidikan moral
Pembelajaran aktif dalam pendidikan moralPembelajaran aktif dalam pendidikan moral
Pembelajaran aktif dalam pendidikan moral
 
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptxAKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
AKSI NYATA STRATEGI PENERAPAN MERDEKA BELAJAR.pptx
 
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
 
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfTUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
 
model model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontohmodel model pembelajaran yang bisa dicontoh
model model pembelajaran yang bisa dicontoh
 
Student centered learning scl
Student centered learning sclStudent centered learning scl
Student centered learning scl
 
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIFSTRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
 
Strategi Pembelajaran - Cooperative learning
Strategi Pembelajaran - Cooperative learningStrategi Pembelajaran - Cooperative learning
Strategi Pembelajaran - Cooperative learning
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
 
Ctl smp 2006
Ctl smp  2006Ctl smp  2006
Ctl smp 2006
 
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdfARTIKEL  UNTUK DIANALISIS.pdf
ARTIKEL UNTUK DIANALISIS.pdf
 
jurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdfjurnal 1 modul 3.pdf
jurnal 1 modul 3.pdf
 
Model pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasiModel pembelajaran kolaborasi
Model pembelajaran kolaborasi
 
Model pakem
Model pakemModel pakem
Model pakem
 

Recently uploaded

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada zpd..pptx

  • 1.
  • 2.
  • 4. • Saya pernah mengajar di salah satu sekolah swasta di desa saya tapi tidak sepenuhnya sama dengan keadaan di Wayatim. Saat itu saya merangkap mengajar Fisika, Kimia, dan Kewirausahaan. Persamaan dengan keadaan di Wayatim adalah lingkungannya yang masih lingkungan pedesaan sehingga segala sesuatunya masih tergolong terbatas, termasuk sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Dengan keterbatasan tersebut saya berusaha untuk membelajarkan materi pembelajaran dengan sesederhana mungkin namun tetap bermakna. Seperti di pelajaran kewirausahaan, saya mengkolaborasi kelas x, xi, dan xii untuk merencanakan bazar sederhana dengan memperjualbelikan barang yang sudah dipersiapkan. Sehingga dari sini, siswa dapat belajar lebih terbuka dan mampu melihat, mencari, mengelola dan menciptakan peluang dengan berpikir kritis dan kreatif untuk menghasilkan ide-ide inovatif dan juga keterampilan untuk menjalankan ide tersebut dengan pengalaman
  • 5. Saya merasakan cukup prihatin dan sedih dengan kondisi tersebut. Yang saya tahu, banyak siswa yang rela menempuh jarak yang jauh hanya untuk bersekolah. Namun sampai di sekolah tidak banyak yang mereka mampu manfaatkan untuk belajar selain bersandar pada guru dan buku ajar seadanya. Hal ini mungkin juga mempengaruhi motivasi belajar siswa tersebut dan berdampak pada angka putus sekolah yang meninggi. Namun, di sisi lain, saya cukup bangga memiliki andil bagi siswa yang masih terus termotivasi untuk datang ke sekolah dengan riang gembira dan kemauan tinggi untuk dapat memperoleh ilmu di tengah keterbatasan yang ada.
  • 6. Pendidikan di masa itu jelas berbeda dengan pendidikan saat ini. Dari segi tujuan, pada masa itu, biasanya alasan orang tua menyekolahkan anaknya untuk mempelajari ilmu yang belum diketahui dan membentuk sebuah karakter dari siswa. Segala sesuatu serba terbatas, mulai dari akses pada pelajaran sekolah sampai sumber informasi selain guru dan buku ajar. Begitu juga media dan alat bantu pembelajarannya. Sekalipun tidak semua daerah mengalami hal demikian. Selain itu, guru tidak bisa menjadi hanya fasilitator saja namun sudah mejadi sumber belajar siswa, jadi apapun yang dilakukan guru akan sangat dicontoh oleh siswa. namun, justru keterbatasan tersebut tidak menyurutkan beberapa siswa bahkan justru menjadi lecutan untuk terus maju seperti siswa-siswi di
  • 7. • • Mengetahui karakteristik siswa dan kelas yang akan diajar. Hal ini bisa dilakukan dengan tes diagnostik kognitif dan non kognitif. • Scaffolding dapat memfasilitasi kemampuan siswa untuk dapat membangun pemahaman dan menginternalisasi informasi baru sehingga scaffolding dapat membantu siswa-siswa melewati ZPD-nya masing-masing. Dalam konteks kegiatan pengajaran dan interaksi dalam suatu kelas, istilah scaffolding digunakan sebagai gambaran dimana pengajar memberikan bantuan sementara kepada siswanya untuk membantu mereka menyelesaikan tugas atau mengembangkan pemahaman baru, sehingga pada nantinya siswa diharapkan dapat mengerjakan
  • 8. • Saya siap menerapkan strategi tersebut sebagai scaffolding pada ZPD. • Alasannya melalui scaffolding ini siswa dapat belajar dari apa yang mereka ketahui dan alami dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian bisa siswa bisa dikelompokkan berdasarkan karakteristik ZPDnya . • Penerapan scaffolding pada ZPD ini tentunya bisa memposisikan pengajar untuk hanya memberikan bantuan sementara kepada siswanya dalam menyelesaikan tugas atau mengembangkan pemahaman baru, sehingga pada nantinya siswa diharapkan dapat mengerjakan tugas yang serupa sendiri tanpa bantuan dari siapa pun. • Scaffolding menuntut pengajar juga untuk ikut serta dalam memunculkan motivasi siswa dalam menemukan jawaban atau solusi yang benar dan tepat. Meski pun terkesan sulit dan rumit tetapi scaffolding dapat memberikan hasil positif yang memuaskan untuk pemahaman dan juga perkembangan siswa.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. DARI KOOPERATIF KE BENTUK INDIVIDUAL DARI KEGIATAN BELAJAR Mandiri, Namun Tidak Sendiri Orang dewasa menyajikan model tindakan baru, dan seorang anak meniru model ini. Setelah serangkaian latihan dibantu oleh orang dewasa, anak dapat melakukan tindakan ini sendiri, tanpa bantuan apa pun. Peningkatan keterampilan secara bertahap ini sering diartikan sebagai tumbuhnya kemandirian atau, dalam istilah Vygotskian, sebagai keberhasilan seorang anak dalam menginternalisasi model orang dewasa.
  • 17. Inisiatif seorang anak memiliki dua fokus. Isi dan Bentuk Interaksi Pertama ditujukan pada isi tugas Kedua, ditujukan pada mitra yang terlibat dalam tugas bersama dengan anak Contoh : Ketika anak ingin belajar membaca, tentu saja dia membutuhkan seseorang (kemitraan) untuk membantunya. Di mana kemitraan itu terjali melalui interaksi antar anak dan seseorang yang terlibat sebagai mitra
  • 18. Klasifikasi Bentuk Dasar Interaksi Anak-Dewasa Hal ini berhubungan dengan Scaffolding dimana memberikan dukungan secara terstruktur kepada anak Ketika anak-anak memasuki ruang kelas untuk pertama kalinya dalam hidup mereka, mereka tidak menjadi pelaku kegiatan belajar secara otomatis, meskipun mereka memasukkan semua pengalaman kegiatan prasekolah yang kaya ke dalam kelas. Di sekolah, anak-anak dihadapkan pada ide-ide yang sebelumnya tidak diketahui, baik yang menarik maupun yang misterius: angka, kata, gerak, bentuk, dan sebagainya. Sehingga dalam hal ini orang dewasa harus peka terhadap pilihan intuitif anak tentang bentuk interaksi.
  • 19. Perbedaan Imitasi dan Kerjasama Belajar Imitasi di sini adalah merupakan proses pembelajaran dengan melihat dan memperhatikan perilaku orang lain kemudian mencontohnya/menirunya atau mengikuti prosedur yang dinstruksikan. Dalam proses belajar melalui imitasi ini seseorang/model bertindak sebagai stimulus pembelajaran. Peserta didik mengamati stimulus itu dan berupaya melakukan tingkah laku atau respon yang sama jenisnya dan menirunya secara persis. Kerjasama belajar lebih menekankan pada kolaborasi atau kerja sama untuk meningkatkan pengalaman belajar. Implementasi dari kerjasama belajar ini biasanya berbentuk kelompok belajar yang terdiri dari dua peserta atau lebih, untuk mempelajari suatu keterampilan tertentu.
  • 20. • Ketika menguasai konsep-konsep umum yang dibangun dengan kerja sama akan memancing sudut pandang atau posisi yang berbeda • Setiap siswa akan saling bahu-membahu berpartisipasi mengambil perspektif yang berbeda pada subjek diskusi dan mendesentralisasikan dari sudut pandang pribadi. Kemudian mengkoordinasikannya untuk mengembangkan pendekatan atau metode baru yang lebih canggih sehingga mampu merefleksikan tindakan dan keyakinan mereka sendiri • Kerjasama dengan teman sebaya dalam kelompok dapat mengurangi peran guru sebagai pihak ahli dalam setiap pengambilan keputusan atau solusi yang dihadapi oleh siswa atau pemula Kerjasama dengan Teman Sebaya Hal ini dapat memberikan dukungan dan perspektif berbeda sehingga berpengaruh dalam perkembangan kemampuan reflektif siswa.
  • 21. • Guru hanya bersifat sebagai penasihat dan koordinator sudut pandang siswa dan memberikan respon atau feedback terhadap solusi atau hipotesis yang sudah dirancang oleh siswa. • Wells (1999, p. 324) menjelaskan bahwa: dalam menyelesaikan tugas yang sulit secara berkelompok, tidak diperlukan adanya anggota yang lebih ahli dari yang lainnya. Mereka hanya perlu bekerja bersama untuk membangun solusi yang tidak dapat dicapai sendiri oleh siapa pun. Dengan kata lain, masing-masing "dipaksa untuk naik di atas dirinya sendiri" dan, dengan membangun kontribusi dari anggota individunya, kelompok secara kolektif membangun hasil yang tidak dibayangkan oleh satu anggota pun pada awal kolaborasi. Kerjasama dengan Teman Sebaya
  • 22. Bahaya Refleksi Refleksi pembelajaran merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang mengharuskan siswa memberikan umpan balik baik secara lisan maupun tulisan pada guru di dalam kelas. Menurut Ecclesiastes maupun Shakespeare, kemampuan berefleksi adalah ikatan manusia dan hadiah yang tak ternilai.
  • 23. • Overthinking • Membawa memori traumatis • Terlalu memikirkan masa lalu • Menimbulkan rasa tidak puas Namun, kegiatan refleksi dapat berbahaya dalam beberapa hal, diantaranya:
  • 24. KESIMPULA N Belajar merupakan upaya memahami konsep dan refleksi sebagai bagian penting dari tindakan. Menjadi siswa yang mandiri berarti mampu mengatasi batas pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, dengan tujuan menemukan cara bertindak dalam situasi baru. Saat pendidikan baru dimulai guru memfasilitasi tindakan anak dengan merancang situasi yang memunculkan pertanyaan dan hipotesis. Namun, pada tingkat kemandirian yang lebih tinggi, siswa akan memulai mengungkapkan keinginginan untuk memodifikasi tindakan mereka dan mencari cara bertindak yang baru.
  • 25. KESIMPULA N Terdapat tiga syarat yang harus dipenuhi agar siswa dapat memunculkan inisiatif dalam merumuskan hipotesis: • Metode khusus untuk memperkenalkan materi pelajaran, melalui pengertian yang paling umum, yang mencakup sistem konseptual yang mewakili materi pelajaran • Cara non-imitatif khusus untuk berinteraksi dengan orang dewasa, yang memungkinkan siswa untuk berkoordinasi dengan guru
  • 26. KESIMPULA N • Cara interaksi posisional khusus dengan teman sebaya, yang membantu mendistribusikan sudut pandang tentang masalah yang sedang didiskusikan di antara para peserta dan membantu mengkoordinasikan sudut pandang yang dihasilkan oleh kelompok. Pola kerjasama pembelajaran posisional harus bersumber dari konteks kegiatan pembelajaran.
  • 27. Scaffolding adalah memberikan bantuan penuh kepada anak anak dalam tahap - tahap awal pembelajaran yang kemudian berangsur angsur dikurangi dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil alih tanggung jawab semakin besar segera setelah ia dapat melakukannya Scaffoding merupakan pemberian bantuan yang semakin abstrak sehingga cocok diterapkan pada ZPD karena dapat membantu peserta didik sesuai zonanya
  • 28. Sebagai calon guru profesional di masa depan, kami siap utuk menerapkan scaffolding dalam pembelajaran di dalam kelas dengan memperhatikan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang dapat diterapkan pada peserta didik melalui scaffolding ZPD “Zone of Proximal Development”
  • 29. Persamaan : Memiliki pandangan yang sama terkait pandangan tentang pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan di sekolah dimana penerapan scaffolding ini suatu bantuan yang diberikan guru atau orang yang lebih mampu untuk mempermudah pengembangan peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan Perbedaan : Karena kam semua memiliki tempat PPL yang berbeda sehingga memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan penerapannya karena lokasi yang berbeda dan karakteristik siswa yang tidak sama
  • 30. Persamaan : Kami siap mengajar dengan menerapakan model pembelajaran scaffolding berdasarkan ZPD setiap peserta didik dengan cara bimbingan kepada peserta didik secara bertahap untuk mencapai apa yang harus dipahami dari apa yang sudah diketahuinya hingga peserta didik mampu mengambil alih tanggung jawabnya. Selain itu, kami juga akan melaksanakan pembelajaran tutor teman sebaya sehingga bantuan tidak hanya berasal dari guru Perbedaan : Penerapan Scaffolding antara sekolah satu dengan sekolah lainnya memiliki hambatan yang berbeda-beda sehingga guru harus memahami dengan jelas ZPD setiap peserta didik
  • 31. Apa pandangan Anda mengenai topik bahasan tersebut? Menurut kami, topik bahasan ini memiliki tantangan sendiri untuk calon pendidik seperti saya karena penerapannya butuh memahami terlebih dahulu mengenai scaffolding ZPD di setiap pendidikan. Selain itu, kita bisa menerapkan perspektif sosiokultural dalam pendidikan Bagaimana Anda menyikapi tantangan yang ada terkait topik bahasan tersebut? Tantangannya adalah membutuhkan dukungan dari masyarakat karena sebagai pendidik kita perlu adanya relasi dengan masyarakat luas agar pencapaian dalam pendidikan juga sejalan. Apa saja hal baik yang Anda dapatkan mengenai topik bahasan tersebut? Saya dapatkan dalam pembahasan di topik ini saya dapat memahami dan diberi kesempatan dalam belajar mengenai materi topik bahasan ini.
  • 32. Bagaimana anda menerapkan ilmu yang anda dapatkan terkait topik bahasan dalam profesu anda sebagai guru? Dalam profesi saya sebagai calon guru, saya akan menerapkan ilmu ini dan menyesuaikan dengan lingkungaan yang adadisekitar agar dalam mencapai tujuan pembelajaran ZPD ini berjalan baik Pertanyaan apa yang ingin anda ajukan lebih lanjut tentang topik bahasan tersebut? Bagaimana dalam penerapan ZPD disekolah yang kekurangan internet?
  • 33. pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya kepada tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak mulia mempertahankan budaya leluhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikir terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama- sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif mampu memodifikasi dan menghasilkan
  • 34.
  • 35. APA YANG ANDA PIKIRKAN TENTANG TOPIK INI SEBELUM MEMULAI PROSES PEMBELAJARAN? Sebelum proses pembelajaran dimulai yang saya pikirkan mengenai topik ini yaitu cara menerapkan pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang menjadi scaffolding pada ZPD? APA YANG ANDA PELAJARI DARI KONSEP YANG ANDA PELAJARI DALAM TOPIK INI? Belajar merupakan upaya untuk memahami konsep dan refleksi sebagai bahan penting dari tindakan. Pembelajar yang mandiri harus mampu untuk mengatasi batas pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki agar tujuan dalam menemukan maupun Guru memberikan fasilitas agar siswa dapat merancang situasi dan memunculkan pertanyaan dan hipotesis. Terdapat tiga syarat yang harus dipenuhi agar siswa muncul inisiatif dalam merumuskan hipotesis yaitu dengan metode khusus untuk memperkenalkan materi pembelajaran melalui sistem konseptual, lalu cara non imitatif dan cara interaksi posisional.bertindak menjadi tepat
  • 36. APA YANG ANDA PELAJARI LEBIH LANJUT BERSAMA DENGAN REKAN?REKAN ANDA DALAM RUANG KOLABORASI? Yang kami pelajari yaitu penjelasan terkait dengan pendekatan strategi metode dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai scaffolding pada ZPD serta cara penyusunannya. Selanjutnya yaitu merancang materi pembelajaran dengan menerapkan scaffolding pada ZPD APA HAL PENTING YANG ANDA PELAJARI DARI PROSES DEMONSTRASI KONTEKSTUAL YANG ANDA JALANI BERSAMA KELOMPOK (BISA TENTANG MATERI, REKAN, DAN DIRI SENDIRI)? Proses demonstrasi konseptual dari kelompok kami banyak belajar terkait bagaimana dalam menerapkan scaffolding yang memperhatikan pendekatan, strategi, metode, dan teknik dalam pembelajaran pada ZPD sebab tempat BPL dari kelompok kami yang berbeda sehingga memiliki sudut pandang yang berbeda pula.
  • 37. SEJAUH INI, APA YANG SUDAH ANDA PAHAMI TENTANG TOPIK INI? APA HAL BARU YANG ANDA PAHAMI ATAU YANG BERUBAH DARI PEMAHAMAN DI AWAL SEBELUM PEMBELAJARAN DIMULAI ? APA YANG INGIN ANDA PELAJARI LEBIH LANJUT? Topik ini memiliki tantangan bagi calon pendidik untuk memahami terlebih dahulu terkait dengan scaffolding pada DPD sehingga dapat menerapkan perspektif sosiokultural dalam pendidikan. Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut yaitu tentang bagaimana dalam melakukan DPD di sekolah yang kekurangan jaringan internet. APA YANG ANDA PELAJARI DARI KONEKSI ANTAR MATERI BAIK DI DALAM MATA KULIAH YANG SAMA MAUPUN DENGAN MATA KULIAH LAIN? Koneksi antar materi pada mata kuliah ini yaitu saling berhubungan satu sama lain yang lebih tepatnya yaitu dengan profil pelajar Pancasila mula dari beriman dan bertaqwa, berkebinekaan global, bergotong-royong, mandiri, dan kreatif.
  • 38. APA MANFAAT PEMBELAJARAN INI UNTUK KESIAPAN ANDA SEBAGAI GURU? BAGAIMANA ANDA MENILAI KESIAPAN ANDA SAAT INI, DALAM SKALA 1-10? APA ALASANNYA? APA YANG PERLU ANDA PERSIAPKAN LEBIH LANJUT UNTUK BISA MENERAPKANNYA DENGAN OPTIMAL? Manfaat pembelajaran ini bagi kesiapan saya menjadi sebagai seorang guru yaitu lebih mempersiapkan segalanya dalam pembelajaran terutama dalam pendekatan, strategi, metode, model, teknik pada penerapan scaffolding pada ZPD. Persiapan saya saat ini adalah 8 sebab banyak hal yang masih banyak hal yang perlu untuk diketahui dan dipahami terkait pembelajaran dengan perspektif sosiokultural. Hal yang perlu dipersiapkan lebih lanjut untuk dapat melakukan dengan optimal yaitu lebih mendalami topik materi