Materi kali ini akan membahas tentang Peran dan fungsi hakim beserta lingkup kewenangan kode etik dan jumlah hakim dalam pengadilan, materi lengkapnya dapat disimak di https://selancarinfo.my.id/
2. Definisi Hakim
• Hakim adalah seorang penegak hukum yang termasuk kedalam "catur
wangsa” penegak hukum, hakim mempunyai kewenangan untuk
menerima suatu kasus yang diajukan dimuka persidangan,
mempertimbangkan bukti-bukti terhadap suatu kasus dan berhak
menjatuhkan putusan kepada terdakwa (menerima, memeriksa dan
mengadili serta menyelesaikan semua perkara yang diajukan
kepadanya). didalam Ketentuan umum Undang-undang No. 48 Tahun
2009, Pasal 1 ayat (5) Tentang Kekuasaan Kehakiman menyebutkan
bahwa Hakim adalah hakim pada Mahkamah Agung dan hakim pada
badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer,
lingkungan peradilan tata usaha negara, dan hakim pada pengadilan
khusus yang berada dalam lingkungan peradilan tersebut.
3. Pengertian Hakim berdasarkan lingkup
kewenangan
• Hakim Agung adalah hakim pada Mahkamah Agung
• Hakim Konstitusi adalah hakim pada Mahkamah Konstitusi.
• Hakim ad hoc adalah hakim yang bersifat sementara yang memiliki
keahlian dan pengalaman di bidang tertentu untuk memeriksa,
mengadili, dan memutus suatu perkara yang pengangkatannya
diatur dalam undang-undang.
4. Peran Hakim
• Hakim secara normatif merupakan pelaksana atas Kekuasaan
kehakiman, Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan negara yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, demi
terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia. Dalam
perspektif penegakan hukum hakim memegang peranan yang
sangat penting karena bersinggungan langsung dengan nilai
terciptanya sebuah keadilan.
5. Kode etik dan pedoman prilaku Hakim
• Berprilaku adil
• Berlaku jujur
• Berprilaku arif dan bijaksana
• Bersikap mandiri
• Berintegritas tinggi
• Bertanggungjawab
• Menjunjung tinggi harga diri
• Berdisiplin tinggi
• Berprilaku rendah hati
• Bersikap profesional
6. Hakim dalam persidangan
• Dalam persidangan hakim dapat berjumlah 1 orang (hakim
tunggal) ataupun hakim majelis (berjumlah ganjil), hakim harus
berjumlah ganjil agar saat pengambilan keputusan oleh hakim
tidak terjadi kebuntuan.
• Hakim saat memeriksa dan memutus perkara sebagaimana diatur
dalam UU Kekuasaan Kehakiman sekurang-kurangnya berjumlah 3
(tiga) orang.
• Namun dapat berjumlah kurang dari tiga orang ataupun lebih dari
tiga orang dengan melihat jenis perkara yang di hadapi.
7. Sumber referensi
• UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2009
TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN
• KEPUTUSAN BERSAMA KETUA MAHKAMAH AGUNG RI DAN KETUA
KOMISI YUDISIAL RI NOMOR: 047/KMA/SKB/IV/2009
02/SKB/P.KY/IV/2009 TENTANG KODE ETIK DAN PEDOMAN
PERILAKU HAKIM.
8. Sekian dan terimaksih
• Materi selengkapnya dapat dilihat di link berikut
• https://selancarinfo.my.id/