Dokumen tersebut membahas mengenai lembaga-lembaga negara di bidang kehakiman di Indonesia seperti kejaksaan, kepolisian, advokat, komisi pemberantasan korupsi, komisi yudisial, mahkamah agung, pengadilan-pengadilan seperti umum, agama, militer, tata usaha negara, dan mahkamah konstitusi beserta peran dan fungsinya masing-masing dalam penegakan hukum.
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
LEMBAGA NEGARA DI BIDANG KEHADIMAN
1. Media Pembelajaran
PPKn Kelas XII
SMA Negeri 1 Cilacap
Wewenang dan
Fungsi Lembaga-
Lembaga Negara di
bidang kehakiman
2. Sebagai Hasil
Diskusi dari :
Anisa W.U.
Chumairotul H.
Ghilba D.B.
Lia Puspitasari
Nafis F.R.
Silmi Azizah
Timothi P.N.
XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
3. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
Alat Penegak
Hukum
Jaksa
Hakim
Advokat
Polisi
KPK
KY
Penegak Hukum
4. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
Jaksa
• Merupakan lembaga pemerintahan yang
melaksanakan kekuasaan negara secara merdeka
terutama pelaksanaan tugas dan wewenang di
bidang penuntutan. Selain itu juga pada bidang
penyidikan dan penuntutan perkara pidana
korupsi dan pelanggaran HAM berat serta
kewenangan lain berdasarkan UU.
• Diatur dalam UU RI Nomor 16 tahun 2004
tentang Kejaksaan Republik Indonesia
• Sebagai salah satu lembaga penegak hukum yang
berperan :
1. menegakkan supremasi hukum
2. Perlindungan kepentingan umum
3. Penegakan HAM
4. Pemberantasan KKN
• Dalam melaksanakan tugas dan wewenang harus
secara merdeka.
5. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
Hakim
• Kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh hakim
• Hakim adalah pejabat peradilan negara yang
diberi wewenang oleh undang-undang untuk
mengadili serangkaian tindakan hakim untuk
menerima, memeriksa, dan memutuskan
perkara hukum berdasarkan asas bebas, jujur,
dan tidak memihak di sebuah persidangan
pengadilan berdasarkan ketentuan perundang-
undangan
6. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
Polisi
• Mengatasi penegakkan hukum terutama yang
berkaitan dengan tindak pidana sebagaimana
yang diatur dalam KUHAP.
• POLRI sebagai penyidik utama yang
menangani setiap kejahatan secara umum
dalam rangka menciptakan keamanan dalam
negeri
• Diatur dalam UU No. 2 tahun 2002 tentang
Kepolisian Republlik Indonesia
7. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
Advokat
• Advokat berasal dari kata advocate yakni
seseorang yang berprofesi sebagai ahli
hukum di pengadilan.
• Terjemahan lain menyatakan bahwa
advokat bermakna sebagai nasihat.
• Advokat dapat dikatakan penasihat hukum
karena pekerjaannya dalam pengadilan
sebagai penasihat.
• Istilah penasihat hukum bantuan hukum
dan advokat/pengacara merupakan istilah
yang tepat dengan fungsinya sebagai
pendamping tersangka/terdakwa atau
penggugat/tergugat, bila dibandingkan
dengan istilah pembela
• Seorang yang membentu hakim dalam
usaha menemukan kebenaran materiil
walaupun itu bertolak dari sudut oandang
subjektif yaitu berpihak kepada
kepentingan tersangka.
• Diatur dalam UU RI No. 18 tahun 2003
tentang advokat.
8. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk
berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, KPK diberi amanat melakukan
pemberantasan korupsi secara profesional,
intensif, dan berkesinambungan. KPK merupakan
lembaga negara yang bersifat independen, yang
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya
bebas dari kekuasaan manapun.
KPK dibentuk bukan untuk mengambil alih tugas
pemberantasan korupsi dari lembaga-lembaga
yang ada sebelumnya. Penjelasan undang-undang
menyebutkan peran KPK sebagai trigger
mechanism, yang berarti mendorong atau sebagai
stimulus agar upaya pemberantasan korupsi oleh
lembaga-lembaga yang telah ada sebelumnya
menjadi lebih efektif dan efisien.
9. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi mempunyai
tugas:
Koordinasi dengan instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Supervisi terhadap instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.
Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak
pidana korupsi; dan
Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan
pemerintahan negara.
Dalam pelaksanaannya tugasnya, KPK
berpedoman kepada lima asas, yaitu: kepastian
hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan
umum, dan proposionalitas. KPK bertanggung
jawab kepada publik dan menyampaikan
laporannya secara terbuka dan berkala kepada
presiden, DPR, dan BPK
10. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
KPK
Dalam melaksanakan tugas koordinasi, Komisi
Pemberantasan Korupsi berwenang :
Mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan tindak pidana korupsi;
Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan
pemberantasan tindak pidana korupsi;
Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan
tindak pidana korupsi kepada instansi yang terkait;
Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan
instansi yang berwenang melakukan pemberantasan
tindak pidana korupsi; dan
Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan
tindak pidana korupsi.
11. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
KY
WEWENANG
Sesuai Pasal 13 Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi
Yudisial, Komisi Yudisial mempunyai
wewenang:
1.Mengusulkan pengangkatan hakim agung
dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung
kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan;
2.Menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran martabat, serta perilaku hakim;
3.Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman
Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-sama
dengan Mahkamah Agung;
4.Menjaga dan menegakkan pelaksanaan
Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim
(KEPPH).
R.
12. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
KY
TUGAS
Berdasarkan Pasal 14 Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2011, dalam
melaksanakan wewenang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 huruf a, yaitu
mengusulkan pengangkatan hakim agung
dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung
kepada DPR untuk mendapatkan
persetujuan, maka Komisi Yudisial
mempunyai tugas:
a. Melakukan pendaftaran calon hakim
agung;
b. Melakukan seleksi terhadap calon hakim
agung;
c. Menetapkan calon hakim agung; dan
d. Mengajukan calon hakim agung ke DPR.
13. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
Mahkamah
Agung
Peradilan
Umum
Peradilan
Agama
Peradilan
Militer
Peradilan
Tata Usaha
Negara
Lembaga Peradilan
“ Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan
yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah
Mahkamah Konstitusi.”
Pasal 24 ayat 2 UUD RI 1945
14. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
Lingkungan
PU
Mahkamah Ag
• Mempunyai kekuasaan tertinggi dalam lapangan peradilan di
Indonesia.
• Berperan dalam proses pembinaan lembaga peradilan yang
berada di bawahnya
• Mempunyai kekuasaan dan kewenangan dalam pembinaan,
organisasi, administrasi dan keuangan pengadilan
• Dalam Pasal 20 UndangUndang Republik Indonesia Nomor 48
Tahun 2009, disebutkan bahwa Mahkamah Agung mempunyai
wewenang berikut :
a) Mengadili pada tingkat kasasi terhadap putusan yang
diberikan pada tingkat terakhir oleh pengadilan di semua
lingkungan peradilan yang berada di bawah Mahkamah
Agung, kecuali undang-undang menentukan lain
b) Menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-
undang terhadap undang-undang
c) Kewenangan lainnya yang diberikan undang-undang, seperti
memberikan pertimbangan hukum kepada Presiden dalam
permohonan grasi dan rehabilitasi
15. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
Pengadilan Um
• Kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan umum
dilaksanakan oleh pengadilan negeri, pengadilan tinggi dan
Mahkamah Agung.
• Pengadilan negeri berperan dalam proses pemeriksaan,
pemutusan, dan penyeleseian pidana tingkat pertama
• Pengadilan tinggi berperan :
a. Menyeleseikan perkara pidana dan perdata pada
tingkat kedua atau banding
b. Mengadili di tingkat pertama dan terakhir aoabila ada
sengketa kewenangan mengadili antara pengadilan
negeri dalam daerah hukumnya.
c. Menyeleseikan pada tingkat pertama dan terakhir
sengketa hasil Pilkada langsung.
Lingkungan
PU
16. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
Pengadilan Ag
Lingkungan
PA
• Kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan agama dil
akukan oleh pengadilan agama
• Berdasarkan Pasal 49 Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun
2006, pengadilan agama bertugas dan berwenang me
meriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat
pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang
perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq,
shadaqah, dan ekonomi syari’ah
17. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
Pengadilan Mil
Lingkungan
PM
• Peradilan militer berperan dalam menyelenggarakan proses
peradilan dalam lapangan hukum pidana, khususnya bagi
pihak-pihak berikut :
1) Anggota TNI
2) Seseorang yang menurut undang-undang dapat
dipersamakan dengan anggota TNI
3) Anggota jawatan atau golongan yang dapat dipersamakan
dengan TNI menurut undang-undang
4) Seseorang yang tidak termasuk ke dalam kategori 1), 2)
dan 3), tetapi menurut keputusan Menteri Pertahanan dan
Keamanan yang ditetapkan berdasarkan persetujuan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia harus diadili oleh
pengadilan militer.
18. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
PengadilanTata Usaha N
Lingkungan
PTUN
• Peradilan tata usaha negara berperan dalam proses
penyelesaian sengketa tata usaha negara
• Sengketa tata usaha negara adalah sengketa yang timbul
dalam bidang tata usaha negara antara orang atau
badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata
usaha negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai
akibat dari dikeluarkannya keputusan tata usaha negara,
termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
19. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
Mahkamah Konstitusi
MK
• Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga
negara yang melakukan kekuasaan kehakiman yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan
• Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia mempunyai 4
(empat) kewenangan dan 1 (satu) kewajiban
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Mahkamah
Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama
dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk hal-hal
berikut
1) Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3) Memutus pembubaran partai politik
4) Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum
20. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
Mahkamah Konstitusi
MK
Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas
pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden
diduga:
1) telah melakukan pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan,
dan tindak pidana berat lainnya;
2) telah melakukan perbuatan tercela; maupun
3) tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau
Wakil Presiden�
21. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
Penyelidik/Penyidik
-----
Polisi/PNS
Penuntut
-----
Jaksa
Peradilan
-----
Hakim
Eksekusi
----
Jaksa/Jurusita
22. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
Sumber Perundang-undangan
UU No. 14
tahun
1970
UU No. 35
tahun
1999
UU No. 4
tahun
2004
UU No. 48
tahun
2009
UU No. 3
tahun
2006
UUD 1945
UU No. 16
tahun
2004
UU No. 2
tahun
2002
23. XII MIA 8
ABDI CAHYA TARUNA
Pertanyaan 18 Oktober 2016
1. Siapa sajakah yang termasuk pejabat
tata usaha negara? (Hana Dwi )
2. Berapa batasan jumlah advokat
dalam 1 perkara? (Kahfi Rizky)
3. Apa saja jenis jaksa?
Adakah yang mengatur perilaku
advokat ( badan, hukum, sanksi)
(Rizky Wahyudi)