Dokumen tersebut membahas tentang infeksi TORCH pada kehamilan yang dapat menyebabkan kelainan pada janin. Infeksi TORCH diakibatkan oleh kelompok virus dan parasit seperti Toxoplasma gondii, virus HIV, Rubella, Cytomegalovirus, dan virus Herpes simplex. Pemeriksaan infeksi TORCH saat kehamilan penting untuk mengetahui risiko terjadinya kelainan pada janin. Teknik ELISA digunakan sebagai metode standar untuk me
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Deteksi Panel TORCH pada Ibu Hamil dengan ELISA
1. Infeksi TORCH pada Kehamilan
Apa itu TORCH?
TORCH adalah Penyakit infeksi yang disebabkan oleh sekelompok virus HIV, Rubella,
Cytomegalovirus (CMV), virus herpes simplex dan parasit Toxoplasma gondii, yang
dapat menyerang semua kalangan, dan paling berbahaya jika menyerang anda yang
sedang hamil. Pada ibu hamil apabila menderita salah satu dari virus atau parasit
tersebut dapat menyebabkan kelainan pada janin bahkan dapat keguguran. Kelainan
pada janin dapat mengakibatkan gangguan penglihatan, pendengaran, sistem
kardiovaskuler dan metabolisme tubuh yang disebut juga dengan kelainan kongenital.
Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa dari 100 sampel ibu hamil yang pernah
mengalami infeksi salah satu unsur TORCH diperoleh 12% ibu pernah melahirkan anak
2. dengan kelainan kongenital, 70% pernah mengalami abortus dan 18% pernah
mengalami Intrauterine Fetal Death (IUFD).
Kelainan Pada Janin
Parasit dan Virus TORCH dapat menyebabkan kelainan pada janin diantaranya:
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondii merupakan kelompok parasit dapat menyerang janin sepanjang
kehamilan, janin di dalam rahim tidak berkembang, hamil anggur, bayi meninggal pada
usia kandungan 7-8 bulan, sering terjadi keguguran.
Other Infection (HIV)
HIV adalah jenis virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia. ibu hamil yang
menderita HIV ada kemungkinan ibu menularkan virus tersebut kepada bayi melalui
plasenta saat proses persalinan atau melalui ASI. Biasanya dokter akan menganjurkan
ibu untuk melahirkan secara Caesar untuk mencegah bayi tertular virus melalui
plasenta.
Rubella
Pada ibu yang sedang hamil, virus ini dapat menembus dinding plasenta dan langsung
menyerang janin. Infeksi Rubella berbahaya bila terjadi pada wanita hamil muda,
karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan
pertama kehamilan, resiko terjadinya kelainan adalah 50%, infeksi terjadi pada trimester
pertama resikonya menjadi 25%.
3. Cytomegalovirus (CMV)
Ibu hamil mengidap CMV, ia akan mengalami keguguran terus menerus, atau bayinya
akan lahir dalam keadaan cacat fisik seperti Hidrosefalus (pembesaran kepala),
Microsefalus (pengecilan kepala), lahir dengan usus keluar tubuh, tubuh transparan
kaki dan tangannya jadi bengkok.
Virus Herpes Simplex
Virus Herpes simplex terdiri dari virus HSV (HSV1 dan HSV2). Kehamilan dengan
infeksi virus ini dapat menyebabkan keguguran atau bayi terlahir cacat.
Prevalensi TORCH di Indonesia
Prevalensi infeksi TORCH di Indonesia cukup tinggi, pada tahun 1998 pernah tercatat
sekitar 5.5% - 84%. Pada tahun 2014, hasil seroprevalensi toxoplasmosis di Jawa
Tengah mencapai angka 62.5%. Sehingga sangat penting saat kehamilan dilakukan
pemeriksaan panel TORCH.
Pemeriksaan TORCH dengan teknik ELISA
Pemeriksaan yang dilakukan prinsipnya adalah untuk mendeteksi adanya zat anti
(antibody) yang spesifik terhadap kuman penyebab infeksi tersebut. Metode
pemeriksaan TORCH yang menjadi gold standard saat ini yaitu. dengan teknik ELISA
(Enzyme-linked Immunosorbent Assay). ELISA adalah teknik pengujian berbasis pelat
yang dirancang untuk mendeteksi dan mengukur zat terlarut seperti peptida, protein,
antibodi, dan hormon. Saat ini sudah banyak dipasarkan ELISA kit, yang sudah lengkap
dengan pelat atau plat mikrotiter dengan format 96 well. Berikut adalah ELISA Kit dari
Brand Diasino dengan marker TORCH.