Dokumen ini membahas tentang penyakit sistem reproduksi manusia seperti HIV/AIDS, gonore, sifilis, herpes genitalis, keputihan, dan epididimitis serta upaya pencegahannya seperti menggunakan celana dalam katun, membilas organ intim setelah buang air, dan menjaga kebersihan daerah tersebut.
5. Macam macam
peenyakit pada
sistem
reproduksi
manusia
penyebaran dan penularan HIV paling
banyak disebabkan melalui hubungan
intim yang tidak aman dan bergantian
menggunakan jarum suntik yang tidak
steril saat memakai narkoba.
Seseorang yang terinfeksi HIV dapat
menularkannya kepada orang lain,
bahkan sejak beberapa minggu sejak
tertular. Semua orang berisiko terinfeksi
HIV.
HIV (Human Immunodeficiency Virus)
adalah virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh yang dapat melemahkan
kemampuan tubuh melawan infeksi dan
penyakit.
AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome) adalah kondisi di mana HIV
sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika
seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh
tidak lagi memiliki kemampuan untuk
melawan infeksi yang ditimbulkan
• HIV / AIDS
6. Kencing nanah atau gonore adalah salah satu
penyakit menular seksual. Penyakit ini dapat
dialami oleh siapa saja, baik pria maupun
wanita, meski umumnya dialami oleh pria.
Gonore biasanya terjadi di bagian tubuh yang
hangat dan lembap, seperti kelamin, anus,
atau tenggorokan.
Gonore disebabkan oleh infeksi bakteri yang menular melalui hubungan
intim, termasuk seks oral (lewat mulut) dan seks anal (lewat anus).
Seseorang lebih berisiko terkena gonore jika melakukan hubungan
seksual yang tidak aman, misalnya sering berganti pasangan seks dan
tidak menggunakan kondom.
Gonore dapat terjadi pada siapa saja, tetapi gejala yang muncul pada pria
dan wanita berbeda. Gejala pada pria berupa keluarnya nanah dari penis
dan sakit saat buang air kecil. Sedangkan pada wanita, gonore bisa
menimbulkan keputihan yang terus-menerus dan perdarahan di luar masa
menstruasi.
Gonore juga dapat terjadi pada bayi akibat tertular dari ibunya
selama proses persalinan. Bayi yang terkena gonore dapat
2. GONORE
(GO)
7. 4. HERPES SIMPLEX
GENITALIS
Herpes kelamin atau herpes genital adalah penyakit menular seksual
pada pria dan wanita, yang ditandai dengan luka lepuh di area kelamin.
Namun, herpes genital juga terkadang tidak menimbulkan gejala apa
pun sehingga kondisi ini sering tidak disadari oleh penderitanya.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini paling sering menular
melalui hubungan seks, selain itu, herpes genital juga dapat menular dari
ibu hamil ke janinnya. Herpes genital atau herpes kelamin disebabkan oleh
virus Herpes simplex (HSV). Virus ini menular melalui melalui kontak
langsung dengan luka, ludah, atau cairan kelamin penderita HSV. Salah
satu cara penyebarannya adalah melalui hubungan intim, baik lewat vagina
3. SIFILIS (RAJA
SINGA)
Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh
bakteri. Penyakit ini dimulai sebagai luka yang tidak nyeri, biasanya
pada alat kelamin, rektum atau mulut. Kondisi ini dapat menyebar dari
orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir dari luka ini.
Penyebab sifilis adalah bakteri yang bernama Treponema pallidum.
Cara paling umum penyebarannya adalah melalui kontak dengan luka
orang yang terinfeksi selama aktivitas seksual. Bakteri masuk ke
dalam tubuh melalui luka kecil atau lecet pada kulit atau selaput lendir.
8. Keputihan adalah kondisi ketika lendir kental atau cairan
bening keluar dari vagina. Keputihan merupakan cara alami
tubuh untuk menjaga kebersihan, kelembapan, serta untuk
melindungi organ intim wanita dari infeksi.
Penyebab Keputihan
Keputihan terbagi menjadi dua, yakni keputihan normal dan
keputihan tidak normal (abnormal).
Keputihan normal
Keputihan adalah kondisi normal yang dialami oleh setiap
wanita. Jumlah, warna, dan tekstur keputihan yang dialami
setiap wanita dapat berbeda-beda, mulai dari keputihan yang
kental dan lengket, hingga keputihan yang bening dan berair.
Keputihan tidak normal
Keputihan yang tidak normal dapat disebabkan oleh infeksi
jamur, bakteri, atau parasit. Infeksi pada keputihan abnormal
terbagi menjadi dua jenis, yakni infeksi tidak menular dan
infeksi menular.
Penyebab keputihan dari infeksi tidak menular misalnya
akibat vaginosis bakterialis dan candidiasis. Sementara
itu, keputihan dari infeksi menular umumnya
disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS),
seperti chlamydia, trikomoniasis, dan gonore.
5. KEPUTIHAN
9. Epididimitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Kasus
epididimitis umumnya dimulai dari infeksi pada uretra, prostat,
atau kandung kemih. Bakteri E. coli dan bakteri sejenisnya adalah
penyebab epididimitis pada anak-anak dan orang tua.
Beberapa penyebab epididimitis adalah:
a. Infeksi saluran kemih/Epididimitis Kimia, adalah kondisi ketika
urine mengalir kembali ke epididimis karena tubuh yang terlalu
meregang atau mengangkat barang berat.
b. Mumps atau gondongan = Infeksi menular seksual, seperti
gonorea dan klamidia, biasanya menjad penyebab epididimitis
pada pria yang aktif secara seksual.
c. Infeksi pada anak laki-laki dan pria yang tidak aktif secara
seksual
-Cedera pada bagian selangkangan
Epididimitis adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada
saluran
sperma alias epididimis. Saluran ini terletak di belakang
testis. Saluran epididimis menghubungkan antara testis dan
vas deferens. Sedangkan, vas deferens adalah saluran
sperma yang langsung menuju pintu keluar di penis saat pria
ejakulasi. Epididimis berperan dalam menyimpan dan
membawa sperma.
6. EPIDIDIMITIS
10. Upaya
Pencegahan
Penyakit pada
Sistem
Reproduksi
Manusia
1. Menggunakan celana dalam yang berbahan katun
dan bertekstur lembut. Hindari bahan yang bersifat
panas kurang menyerap keringat dan berbahan ketat.
2. Biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setiap
selesai buang air kecil maupun buang air besar. Lalu, keringkan
sisa air yang masih menempel di kulit dan menggunakan tisu
atau handuk hingga benar-benar kering.
3. Mengganti celana dalam 2 sampai 3 kali sehari.
4. Memotong rambut yang ada di daerah organ reproduksi
apabila sudah terlalu panjang karena jika terlalu panjang akan
menjadi sarang bakteri atau kuman.
5. Bagi perempuan apabila sedang mengalami menstruasi, gantilah
pembalut sesering mungkin. Kita harus menggantinya minimal 2 sampai 3
jam sekali. Karena darah yang tertampung pada pembalut dapat menjadi
media tumbuhnya kuman penyebab infeksi.
6. Bagi bagi perempuan hindari menggunakan sabun pembersih daerah
wanita dan painty liner secara terus-menerus. Penggunaan sabun
pembersih daerah wanita akan mengubah PH vagina dan akan membunuh
bakteri baik (Flora normal) dalam vagina, yang selanjutnya akan memicu
tumbuhnya jamur. Sedangkan penggunaan pantyliner secara terus-menerus
dapat menyebabkan daerah kewanitaan menjadi lembap sehingga
memudahkan terjadinya infeksi bakteri dan jamur.
7. Rajin olahraga dan banyak mengonsumsi buah dan sayur.