2. Apa itu ANEMIA ???
Anemia adalah kondisi dimana sel darah
merah menurun atau menurunnya
hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut
oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital
pada ibu dan janin menjadi berkurang.
Selama kehamilan, indikasi anemia adalah
jika konsentrasi hemoglobin kurang dari
10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl.
4. Di dunia 34 % ibu hamil dengan anemia
dimana 75 % berada di negara sedang
berkembang (WHO, 2005 dalam
Syafa, 2010). Di Indonesia, 63,5 % ibu
hamil dengan anemia (Saifudin, 2006),
6. Patofisiologi
Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih
tinggi sehingga memicu peningkatan
produksi eritropoetin. Akibatnya, volume
plasma bertambah dan sel darah merah
(eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan
volume plasma terjadi dalam proporsi
yang lebih besar jika dibandingkan dengan
peningkatan eritrosit sehingga terjadi
penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb)
akibat hemodilusi
7. Patofisiologi
Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim
disebut hidremia atau hipervolemia, akan tetapi
bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan
bertambahnya plasma, sehingga pengenceran darah.
Pertambahan tersebut berbanding plasma 30,00%, sel darah
merah 18,00% dan Hemoglobin 19,00%. Tetapi
pembentukan sel darah merah yang terlalu lambat sehingga
menyebabkan kekurangan sel darah merah atau anemia.
8. Tanda dan Gejala Anemia
• Pada anemia ringan sering tidak memberikan
gejala. Tapi kemungkinan mengeluh kelelahan
dan dispnea setelah latihan jasmani.
• Pada anemia berat gejalanya antara lain
pusing, nyeri kepala, sinkop, gelisah dan sulit
tidur / kosentrasi pada sebagian pasien, juga
dapat timbul gejala saluran cerna seperti
anoreksia, nausea, konstipasi / diare, stomatitis.
Tanda lainnya adalah takikardi, diaforesis
(keringat dingin), gelisah, sesak napas, dan
9. Klasifikasi anemia
• Anemia dalam kehamilan yang paling sering ialah anemia akibat
Anemia Zat kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena kurang
masuknya unsur zat besi dalam makanan, gangguan
Besi reabsorbsi, dan penggunaan terlalu banyaknya zat besi.
Anemia • Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena
defisiensi asam folat.
Megaloblastik
• Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang
Anemia kurang mampu membuat sel-sel darah merah. Dimana etiologinya
belum diketahui dengan pasti kecuali sepsis, sinar rontgen, racun
Hipoplastik dan obat-obatan.
Anemia • Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah
berlangsung lebih cepat, yaitu penyakit malaria.
Hemolitik
10. Anemia
Pembagian anemia berdasarkan
pemeriksaan hemoglobin menurut
Manuaba (2007), adalah :
Tidak anemia : Hb 11,00 gr%
• Anemia ringan : Hb 9,00-10,00 gr%
Anemia sedang : Hb 7,00-8,00 gr%
• Anemia berat : Hb < 7,00 gr%
11. Komplikasi Anemia
Dalam Kehamilan
TMT I TMT II TMT III
• Missed • Partus • Gangguan
abortion premature his
• Perdarahan • Janin lahir
12. Terapi anemia defisiensi besi ialah dengan
preparat besi. Pemberian preparat
60mg/hari dapat meningkatkan kadar Hb
sebanyak 1g%/bulan. Untuk pencegahan
sebaiknya tiap wanita hamil diberi Sulfas
Ferosus 1 tablet / hari. Selain itu
dinasehatkan untuk makan lebih banyak
protein dan sayuran yang mengandung
banyak vitamin dan mineral.
13. Tindakan Bidan dalam
Pengelolaan Anemia
• Memeriksa kadar Hb semua ibu hamil
• Beri tablet besi pada semua ibu hamil sedikitnya 1 tablet
selama 90 hari berturut-turut.
• Beri penyuluhan gizi pada setiap kunjungan
antenatal, tentang perlunya minum tablet zat
besi, makanan yang mengandung zat besi serta kaya
vitamin C, serta menghindari minum kopi atau teh atau
susu dalam 1 jam sebelum atau sesudah makan.
• Jika ditemukan atau diduga anemia, berikan 2-3 kali 1
tablet besi per hari.
• Segera rujuk ibu hamil dengan anemia berat untuk
pemeriksaan dan perawatan selanjutnya.
• Sarankan ibu hamil dengan anemia untuk tetap minum
tablet besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan.