Dokumen tersebut membahas tentang huruf hijaiyah dan harakat dalam membaca Al-Quran. Terdapat penjelasan tentang bentuk huruf hijaiyah beserta cara membacanya, serta contoh-contoh harakat seperti fathah, kasrah, dammah, dan sukun beserta fungsinya dalam membaca Al-Quran.
2. • Agar bisa membaca Al-Qur’an, kita perlu mengenali huruf-huruf hijaiyah,
bagaimana bentuknya dan cara membacanya. Berikut ini huruf hijaiyah
beserta huruf latinnya. Cara bacanya jangan ditelan mentah-mentah,
misalnya di situ tulisannya ra, padahal bacanya ro. Kalau dalam penulisan
bahasa Indonesia memang begitu, dalam KBBI juga ra artinya huruf nama
huruf ke-10 dalam abjad Arab.
• Kalau pada gambar di atas, ada hamzah di huruf alif. Berdasarkan referensi
lainnya, tidak ada hamzah di atas huruf alif.
• Kalau cuma membaca tanpa mendengar bagaimana cara pengucapannya
yang benar, rasanya masih kurang. Kalau huruf-huruf seperti alif, ba, dan
ta, rasanya tidak susah bagi lidah orang Indonesia. Tapi, dengan huruf-
huruf yang tidak ada dalam huruf latin seperti dzal, dha, dan dad agak
susah karena tidak terbiasa. Berikut ini video untuk belajar cara
pengucapan huruf hijaiyah.
• https://www.youtube.com/embed/AK8e_btYx8o
• Itulah dasar-dasar agar bisa membaca huruf Al-Qur’an, kita harus
mengenali huruf-huruf hijiaiyah dan cara pelafalannya terlebih dahulu.
Metode seperti ini dikenal dengan metode iqro. Ada banyak metode
belajar membaca Al-Qur’an, metode iqro salah satunya.
3. • Harakat (Arab: حركات, dibaca harakaat) atau yang disebut juga
tanda tasykil merupakan tanda baca atau diakritik yang
ditempatkan pada huruf Arab untuk memperjelas gerakan
dan pengucapan huruf tersebut. Dalam membaca al-quran,
wajib hukumnya bagi mereka yang sudah akil baligh untuk
menggunakan tanda baca alquran.
• Harakat digunakan untuk mempermudah cara melapazkan
huruf dalam tiap ayat Al Quran bagi seseorang yang baru
belajar dan memahami atau mengenal tanda baca dalam
membaca dan melapazkan Al Quran. Tulisan Al Quran atau
yang biasa dikenal sebagai tulisan Arab sering kitat temui tak
hanya pada Kitab suci Al Quran saja, namun terdapat juga
pada buku cerita anak-anak, buku pendidikan yang
bernapaskan islami terdapat tulisan Arab. Walaupun dalam
penulisannya tidak menggunakan harakat, karena pada
umumnya sudah mengenal dan mengetahui huruf harakat
meski tidak diberi tanda, ketika membaca akan seperti timbul
suara penekanan pada tulisan Arab tertentu terutama pada
kata yang tidak biasa digunakan guna menghindari kesalah
dalam membaca.
4. • Contoh tulisan arab tanpa harakat :
• الناس برب اعوذ قل
• dibaca : qul a’uudzu birabbin naasi
• – Contoh tulisan Arab dengan
berharakat :
• ِاسّٰـٱلن ِِّبَرِـُب ذ ُْوعٲ ْلُـق
• dibaca : qul a’uudzu birabbin naasi
5. • Fathah
• Fathah ( فتحة) adalah harakat yang berbentuk seperti garis horizontal kecil atau
tanda petik ( ٰ ) yang berada di atas suatu huruf Arab yang melambangkan
fonem (a). Secara harfiah, fathah itu sendiri berarti membuka, layaknya
membuka mulut saat mengucapkan fonem (a). Ketika suatu huruf diberi
harakat fathah, maka huruf tersebut akan berbunyi (-a), contonya huruf lam
( ل) diberi harakat fathah menjadi “la” ( َل). Cara melafazkannya ujung lidah
menempel pada dinding mulut
• 2. Alif Khanjariah
• Tanda huruf ALif Khanjariah sama halnya dengan Fathah, yang juga ditulis
layaknya garis vertikal seperti huruf alif kecil ( ٰ ) yang diletakkan diatas atau
disamping kiri suatu huruf Arab, yang disebut dengan mad fathah atau alif
khanjariah yang melambangkan fonem (a) yang dibaca agak panjang. Sebuah
huruf berharakat fathah jika diikuti oleh Alif ( ا) juga melambangkan fonem (-a)
yang dibaca panjang. Contohnya pada kata “laa” ( َل) dibaca dua harakat.
• 3. Kasrah
• Kasrah ( كسرة) adalah harakat yang membentuk layaknya garis horizontal kecil (
ِٰ) tanda baca yang diletakkan di bawah suatu huruf arab, harakat kasrah
melambangkan fonem (i). Secara harfiah, kasrah bermakna melanggar. Ketika
suatu huruf diberi harakat kasrah, maka huruf tersebut akan berbunyi (-i),
contonya huruf lam ( ل) diberi harakat kasrah menjadi (li) ( ِل).
• Sebuah huruf yang berharakat kasrah jika bertemu dengan huruf “ya” ( ي)
maka akan melambangkan fonem (-i) yang dibaca panjang. Contohnya pada
kata ” lii ” ( لي) dibaca 2 harakat.
6. • 4. Dammah
• Dammah ( ضمة) adalah harakat yang berbentuk layaknya huruf ” waw “( wau) ( و) kecil yang diletakkan di
atas suatu huruf arab ( ُٰ ), harakat dammah melambangkan fonem (u). Ketika suatu huruf diberi harakat
dammah, maka huruf tersebut akan berbunyi (-u), contonya huruf ” lam ” ( ل) diberi harakat dammah
menjadi (lu) ( ُل).
• Sebuah huruf yang berharakat dammah jika bertemu dengan huruf “waw” ( و) maka akan melambangkan
fonem (-u) yang dibaca panjang. Contohnya pada kata (luu) ( وُـل).
• 5. Sukun ( hara’kat )
• Sukun ( سکون) adalah harakat yang berbentuk bulat layaknya huruf “ha” ( ه) yang ditulis di atas suatu huruf
Arab. Tanda bacanya bila ditulis seperti huruf (o) kecil yang bentuknya agak sedikit pipih. Harakat sukun
melambangkan fonem konsonan atau huruf mati dari suatu huruf, misalkan pada kata “mad” ( ْدَـم) yang
terdiri dari huruf mim yang berharakat sehingga menghasilkan bunyi fathah ( َم) dibaca “ma”, dan diikuti
dengan huruf “dal” ( د) yang berharakat sukun yang menghasilkan konsonan atau bunyi (d) sehingga dibaca
menjadi “mad” ( ْدَـم.)
• Harakat sukun juga misa menghasilkan bunyi diftong, seperti (au) dan (ai), cotohnya pada kata ( ُم ْوَـن) yang
berbunyi (naum)u)) yang berarti tidur, dan juga pada kata ( ْنيـَل) yang berbunyi (lain) yang berati lain atau
berbeda.
• 6. Tasydid
• Tasydid ( تشديد) atau yang disebut syaddah ( شدة) adalah harakat yang bentuk hurufnya (w) yang diberi atau
seperti kepala dari huruf “sin” ( س) yang diletakkan di atas huruf arab ( ِّٰ ) yang letaknya diatas suatu huruf
Arab. Harakat tasydid melambangkan penekanan pada suatu konsonan yang dituliskan dengan simbol
konsonan ganda, sebagai contoh pada kata ( َّةدـَـش) yang berbunyi (syaddah) yang terdiri dari huruf syin
yang berharakat fathah ( ش) yang kemudian dibaca (sya), diikuti dengan huruf “dal “yang berharakat
tasydid fathah ( َّد) yang menghasilkan bunyi (dda), diikuti pula dengan ta marbuta ( ة) di akhir kata yang
menghasilkan bunyi (h), sehingga menjadi (syaddah).
• 7. Tanwin
• Tanwin (bahasa Arab: التنوين,“ at tanwiin”) adalah tanda baca (diakritik) harakat pada tulisan Arab untuk
menyatakan bahwa huruf pada akhir kata tersebut diucapkan layaknya bertemu dengan huruf nun mati