3. Pengertian
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada
waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Untuk mempermudah
memahami tentang konsep klasifikasi ketenagakerjaan, perhatikan keterangan
berikut ini.
Penduduk dibagi menjadi dua, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga
kerja dibagi menjadi dua, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja dibagi menjadi dua, yaitu pekerja dan pengangguran. Pekerja
dibagi mejadi dua, yaitu pekerja penuh dan setengah menganggur. Pengangguran
dibagi menjadi dua yaitu pengangguran terbuka dan setengah menganggur.
Setengah menganggur dibagi menjadi dua yaitu setengah menganggur kentara
dan setengah menganggur tidak kentara.
4. PEMBAGIAN KETENAGAKERJAAN
Menurut Kemampuan
1. Tenaga kerja terdidik > tenaga kerja yg memerlukan pendidikan terlebih dahulu
dalam waktu yg cukup lama
2. Tenaga kerja terlatih> tenaga kerja yg memerlukan latihan dan pengalaman
praktik
3. 3 tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih > yaitu tenaga kerja yg tidak
memerlukan pendidikan dan latihan
5. Pembagian Ketenagakerjaan
Menurut Sifat
A. Tenaga Kerja Rohani>Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang dalam
kegiatan kerjanya lebih banyak menggunakan pikiran yang produktif
dalam proses produksi. Contohnya manager, direktur, dan jenisnya.
B. Tenaga Kerja Jasmani>Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang dalam
kegiatannya lebih banyak mencakup kegiatan pelaksanaan yang produktif
dalam produksi.
6. Pembagian Ketenagakerjaan
Menurut Hub dengan Produk
1. TENAGA KERJA LANGSUNG
Tenaga kerja yang biasanya terunlangsung dalam suatu produk atau barang.
2. TENAGA KERJA TIDAK LANGSUNG
Tenaga kerja yang ada hubungannya dengan suatu barang atau produk tetapi tidak
terjun langsung
7. Pembagian Ketenagakerjaan
Menurut Jenis Pekerjaannya
1. Tenaga kerja Terdidik
Tenaga kerja ini memperoleh kemampuannya dalam suatu bidang dengan cara
menempuh pendidikan formal. Contoh: Dokter, Arsitek.
2. Tenaga Kerja Terampil
Tenaga keja ini adalah tenaga kerja yang membutuhkan keahlian di bidang tertentu
dengan melalui pelatihan atau pengalaman kerja. Contoh: Sopir Bus, Musisi
8. 3. Tenaga Kerja Tidak terdidik dan tidak terampil (Pekerja Kasar)
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terampil, bekerja hanya mengandalkan tenaga saja tanpa ada
keunggulan lain. Contoh: Kuli
jika tenaga kerja digolongkan berdasarkan status pekerjaanya, maka tenaga kerja dapat
digolongkan menjadi 3 kelompok juga, yaitu:
Pekerja Lepas, atau biasa disebut dengan freelance adalah orang yang bekerja sendiri dan tidak
berkomitmen pada suatu perusahaan.
Pekerja Kontrak, seorang yang dipekerjakan oleh satu perusahaan dengan jangka waktu tertentu yang
telah disepakati dalam perjanjian tertulis.
Pekerja Tetap, seorang yang dipekerjakan oleh satu perusahaan untuk jangka waktu tidak tertentu.
9. Pembagian ketenagakerjaan
Menurut Fungsi Pokok
1. Tenaga kerja bagian produksi
Tenaga kerja bagian produksi adalah tenaga kerja yang pekerjaannya membuat produk
atau barang-barang yang akan dipasarkan.
Contoh tenaga kerja bagian produksi adalah buruh pabrik yang bekerja pada bagain
produksi barang atau produk.
2. Tenaga kerja bagian pemasaran
Tenaga kerja bagian pemasaran adalah tenaga kerja yang bekerja pada bagian
marketing atau pemasaran. Jenis tenaga kerja ini biasanya bertanggung jawab dalam
memasarkan produk atau barang yang telah dibuat.
Contoh tenaga kerja bagian pemasaran adalah marketing.
10. Masalah yang dihadapi
ketenagakerjaan
1. Jumlah Angkatan Kerja yang Banyak
Sebetulnya, tidak ada masalah dengan jumlah angkatan kerja yang banyak. Hanya
saja, jumlah perusahaan Indonesia tidak terlalu banyak dan daya serap mereka
pun juga sedikit. Padahal, pemerintah mengharapkan bahwa setiap perusahaan
mampu menjaring angkatan-angkatan kerja yang banyak serta berpotensi
menjadi tenaga kerja. Bila hal ini tidak diatasi, angka pengangguran akan terus
bertambah dan mengakibatkan pembangunan ekonomi di Indonesia cenderung
stagnan bahkan mengalami penurunan. Pemerintah perlu melakukan strategi yang
tepat untuk menangani masalah kuantitas angkatan kerja tersebut.
11. 2. Kualitas Angkatan Kerja Relatif Rendah
Kuantitas angkatan kerja yang banyak tidak diimbangi dengan kualitas setiap angkatan kerja yang
cenderung rendah. Kualitas yang rendah disebabkan oleh tingkat pendidikan mereka yang rendah
atau belum memadai dengan jenis pekerjaan yang ada. Ada juga yang pendidikannya cukup tinggi
dan memadai bagi sebuah pekerjaan namun tidak mampu bekerja sesuai keinginan. Hal ini
disebabkan karena mutu pendidikan yang rendah di beberapa instansi pendidikan atau bisa juga
karena daya serap yang kurang terhadap ilmu pengetahuan. Selain pendidikan, kesehatan juga
merupakan faktor kurangnya kualitas para pekerja. Kesehatan yang kurang fit akan sangat
berpengaruh terhadap kinerja seorang tenaga kerja.
Penyebab dari kondisi kesehatan yang kurang fit ini bisa disebabkan karena kurangnya asupan
makanan yang bergizi tinggi. Sayangnya, sebagian besar masyarakat Indonesia masih kesulitan
mendapat makanan yang bergizi tinggi. Kualitas angkatan yang rendah akan mengurangi efektivitas
serta efisiensi dalam pekerjaan
12. 3. Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata
Luasnya wilayah Indonesia mestinya bisa dimanfaatkan untuk persebaran tenaga kerja.
Sayangnya, hal ini tidak terjadi. Para tenaga kerja terlalu memusatkan diri ke Pulau Jawa. Hal
ini juga dipengaruhi oleh salah satu diantara faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran
penduduk, yaitu faktor fisiologis. Faktor ini merupakan faktor yang membuat seseorang
berpindah atau bekerja di suatu tempat. Berdasarkan faktor ini, Pulau Jawa banyak dijadikan
tempat tujuan bekerja karena secara fisiologis pulau tersebut dianggap strategis dalam
mencari penghasilan yang layak.
13. 5. Gaji Para Pekerja yang Rendah
Masalah ini biasanya terjadi pada pekerja kasar berpendidikan rendah dan pekerja
berketerampilan rendah. Posisi mereka yang tidak menguntungkan membuat daya tawar
mereka begitu rendah senhingga sulit mendapatkan gaji. Bila mereka tidak
meningkatkan kualitas diri, maka tingkat kesejahteraan mereka tidak akan membaik.
Meningkatkan kualitas diri adalah salah satu upaya agar mendapat pekerjaan dan gaji
yang layak serta menaikkan nilai tawar dihadapan perusahaan.
14. Masalah lainnya antara lain adalah :
6. Pertumbuhan Lapangan Kerja yang Lambat
7. Jaminan Sosial yang Kecil
8. Kesejahteraan Hidup yang Rendah
9. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
10. Pengangguran
15. Upaya Meningkatkan Kualitas
ketenagakerjaan
1. Upaya dari Pihak Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab tertinggi atas kesejahteraan rakyat dapat melakukan berbagai
upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dan mengatasi masalah pengangguran, Upaya ini
biasanya difokuskan guna melatih seseorang menjadi manusia trampil, kreatif, berinisiatif dan
berkarakter. Upaya tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
Meningkatkan kualitas serta produktivitas tenaga kerja dengan mengadakan pelatihan-pelatihan yang
tidak memungut biaya sehingga tidak memberatkan pesertanya, misalnya mengadakan pelatihan
komputer gratis di setiap kabupaten / kota.
Menyusun dan melaksanakan program-program yang sekiranya mendukung tercapainya sistem
ketenagakerjaan yang ideal.
Pendirian lembaga pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat seperti Balai Latihan Kerja
(BLK) atau lembaga-lembaga yang berdiri dilingkungan masyarakat seperti PKK dan Karang Taruna.
Menyusun kurikulum pendidikan yang mampu mencetak lulusan yang berkualitas dan sesuai dengan
syarat-syarat dunia kerja.
16. 2. Upaya dari Pihak Swasta
Pihak swasta adalah pihak yang banyak menggunkan jasa tenaga kerja dan keduanya memberi pengaruh
satu sama lain. Pihak tenaga kerja membutuhkan pihak swasta dalam hal ini perusahaan agar dapat
memperoleh upah yang akan dipakai untuk memenuhi keperluan hidupnya. Sedangkan pihak swasta
membutuhkan tenaga kerja agar usaha yang sedang dijalankannya terus berjalan. Namun beda cerita jika
tenaga kerja yang dipekerjakan mempunyai kualitas yang rendah, hal ini justru akan merugiakan pihak
swasta dan pada akhirnya pihak swasta akan memutus hubungan kerja dengan karyawan tersebut
sehingga menciptakan masalah pengangguran. Oleh sebab itu perlu adanya upaya dari pihak swasta untuk
dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja.
17. 3. Upaya dari Pihak Individu
Individu adalah pemegang kendali penuh terhadap dirinya sendiri. Tidak mungkin seseorang
menjadi lebih baik tanpa usaha dirinya sendiri. Hal ini juga berlaku bagi seorang pekerja, tidak
mungkin seorang pekerja dapat memenuhi kebutuhan kualitas dalam tempat kerjanya jika dia
tidak mau meningkatkan kualitas dirinya. Oleh sebab itu seorang pekerja wajib senantiasa
meningkatkan kualitas dirinya agar dapat menghadapi persaingan dan memenuhi kebutuhan
kualitas dalam tempat kerjanya.
Seorang individu hendaknya mempunyai persiapan untuk menentukan masa depannya.
Persiapan yang harus dilakukan adalah meningkatkan kemampuan dan kualitas dalam hal
bahasa, keterampilan, serta wawasan. Ketiga kemampuan tersebutlah yang akan membentuk
individu (tenaga kerja) menjadi berkualitas. Dimanapun dia bekerja, dia akan selalu mampu
beradaptasi terhadap berbagai macam situasi seperti tempat bekerja, prosedur, fasilitas, dan
sebagainya.