3. “Tenaga kerja (manpower) dipilah ke
dalam dua kelompok yaitu angkatan
kerja (labor force) dan bukan
angkatan kerja.
4. Yang termasuk angkatan kerja ialah tenaga kerja
atau penduduk dalam usia kerja yang bekerja, atau
mempunyai pekerjaan namun untuk sementara
sedang tidak bekerja, dan yang mencari pekerjaan.
Sedangkan yang termasuk bukan angkatan
kerja (bukan termasuk angkatan kerja) ialah tenaga
kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak
bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang
tidak mencari pekerjaan; yakni orang-orang yang
kegiatannya bersekolah (pelajar, mahasiswa)
6. Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga
kerja yang memiliki suatu keahlian atau
kemahiran dalam bidang tertentu
dengan cara sekolah atau pendidikan
formal dan nonformal. Contohnya:
pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.
7. Tenaga kerja terampil
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang
memiliki keahlian dalam bidang tertentu dengan
melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja
terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-
ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan
tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah,
mekanik, dan lain-lain.
8. Tenaga kerja tidak terdidik
Tenaga kerja tidak terdidik adalah
tenaga kerja kasar yang hanya
mengandalkan tenaga saja. Contoh:
kuli, buruh angkut, pembantu rumah
tangga, dan sebagainya.
11. Pekerja ialah orang-orang yang mempunyai
pekerjaan, mencakup orang yang mempunyai
pekerjaan dan (saat disensus atau disurve) memang
sedang bekerja, serta orang yang mempunyai
pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan
sedang tidak bekerja.
Yang dimaksud sementara waktu tidak
bekerja misalnya petani yang sedang menanti panen
atau wanita karir yang tengah menjalani cuti
melahirkan.
13. Rendahnya kualitas tenaga kerja
Kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan dengan
melihat tingkat pendidikan negara tersebut.
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya
masih rendah.
Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
menjadi rendah.
Minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal
ini akan berpengaruh terhadap rendahnya kualitas hasil produksi
barang dan jasa.
14. Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan
kesempatan kerja
Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak
diimbangi oleh perluasan lapangan kerja akan membawa
beban tersendiri bagi perekonomian.
Angkatan kerja yang tidak tertampung dalam lapangan
kerja akan menyebabkan pengangguran.
Padahal harapan pemerintah, semakin banyaknya jumlah
angkatan kerja bisa menjadi pendorong pembangunan
ekonomi.
15. Persebaran tenaga kerja yang tidak merata
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau
Jawa.
Sementara di daerah lain masih kekurangan tenaga kerja,
terutama untuk sektor pertanian, perkebunan, dan
kehutanan.
Dengan demikian di Pulau Jawa banyak terjadi
pengangguran, sementara di daerah lain masih
banyak sumber daya alam yang belum dikelola secara
maksimal.
16. Pengangguran
Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia banyak
mengakibatkan industri di Indonesia mengalami gulung
tikar.
Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yang berhenti bekerja.
Selain itu, banyaknya perusahaan yang gulung tikar
mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja yang ada.
Di sisi lain jumlah angkatan kerja terus meningkat. Dengan
demikian pengangguran akan semakin banyak
17. Pengangguran
Pengangguran ialah orang yang tidak
mempunyai pekerjaan, lengkapnya
orang yang tidak bekerja dan (masih
atau sedang) mencari pekerjaan.
Penganggur semacam ini oleh BPS
dinyatakan sebagai penganggur terbuka.
20. Pengangguran Terselubung
Golongan angkatan kerja yang
kurang dimanfaatkan dalam bekerja
atau golongan yg melakukan
pekerjaan tetapi hasilnya tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
21. Pengangguran Terbuka
Pengangguran yang timbul karena kurangnya
kesempatan kerja.
○ Pengangguran Kronis / Friksional
pengangguran temporer yang terjadi
karena atas perubahan dan dinamika
ekonomi
○ Pengangguran Musiman pengangguran
yang terjadi secara musiman
24. Pengangguran Sukarela
Pengangguran yang terjadi karena
adanya orang yang sesungguhnya
masih dapat bekerja, tetapi
dengan sukarela dia tidak mau
bekerja (malas atau sudah kaya)
27. Tugas;
1. Apakah yang dimaksud dengan
asuransi pengangguran?
2. sebutkan dampak positif dan
negative asuransi pengangguran?
3. apakah layak asuransi
pengangguran diterapkan di
Indonesia? Mengapa
28. Kekakuan Upah (Wage Rigidity)
Gagalnya upah dalam melakukan
penyesuaian sampai penawaran tenaga
kerja sama dengan permintaannya
Hal yang menyebabkan kekakuan upah :
undang – undang upah minimum,
kekuatan monopoli serikat pekerja dan
efisiensi upah
29. UMR
UMR adalah Upah Minimum Regional yang
merupakan suatu standar minimum yang
digunakan oleh para pengusaha atau pelaku
industri untuk memberikan upah kepada
pegawai, karyawan, atau buruh di dalam
lingkungan usaha atau kerjanya.
30. Alasan UMR berpengaruh terhadap para pekerja
usia muda
Upah para pekerja usia muda cenderung rendah
karena dua alas an;
1. Para pekerja usia muda termasuk angkatan kerja
yang kurang terdidik dan kurang berpengalaman
sehingga meraka cenderung memiliki produktivitas
marjinal yang rendah
2. Para pemuda seringkali mengambil sebagian dari
kompensasi meraka dalam bentuk on-the-job
training ketimbang bayaran langsung
32. Serikat Pekerja
Organisasi buruh yang bergabung bersama untuk
mencapai tujuan umum di bidang seperti upah, jam dan
kondisi kerja.
Serikat pekerja bertawar-menawar dengan majikan dan
merundingkan kontrak buruh dengan majikan.
Hal ini dapat termasuk perundingan upah, aturan kerja,
prosedur keluhan, aturan tentang penyewaan,
pemecatan, dan promosi buruh, keuntungan, keamanan
dan kebijakan tempat kerja
33. Teori Upah Efisiensi
Teori ini menyatakan bahwa upah yang tinggi
membuat pekerja lebih produktif
Upah yang tinggi akan menurunkan perputaran
tenaga kerja
Kualitas rata – rata dari tenaga kerja perusahaan
bergantung kepada upah yang dibayarkan
kepada karyawan
Upah yang tinggi meningkatkan upaya pekerja