Makalah ini membahas permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia, meliputi pengertian ketenagakerjaan, jenis-jenis tenaga kerja, masalah ketenagakerjaan seperti kualitas tenaga kerja rendah dan jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan kesempatan kerja. Upaya peningkatan kualitas tenaga kerja meliputi pendidikan formal, pelatihan kerja, dan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. Sistem upah dijelaskan mel
2. Kata Pengatar
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia dan nikmat bagi umat-Nya.
Syukur kepada Allah Makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi karena
terbatasnya ilmu yang dimiliki oleh penulis maka Makalah ini jauh dari sempurna untuk itu saran
dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak
yang telah turut membantu dalam penyusunan Makalah ini. Semoga bantuan dan bimbingan
yang telh diberikan kepada kami mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Akhirnya penulis berharap semoga Makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca.
Kefamenanu , 24 September 2019
Penyusun
3. Permasalahan Ketenagakerjaan di Indonesia
A. Pengertian Ketenagakerjaan, Jenis-jenis Tenaga Kerja, dan Masalah Ketenagakerjaan.
1. Pengertian Ketenagakerjaan,Tenaga Kerja,Angkatan Kerja, dan Kesempatan Kerja
a) Pengertian Ketenaga Kerjaan
Menurut UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada
waktu sebelum,selama,dan sesuah masa kerja. Disini membahas hal-hal tentang
sebelum bekerja, yang antara lain pemagangan, kewajiban mengungumumkan
lowongan pekerjaan, dll. Dan setelah bekerja yaitu upah,dll.
b) Pengertian Tenaga Kerja
Menurut UU nomor 13 tahun 2003, Tenaga kerja adalah setiap orang
yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
c) Pengertian Angkatan Kerja
Angkatan kerja di bagi atas 2 golongan yaitu Angkatan kerja dan bukan
Angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja atau 15 tahun
hingga 64 tahun, sedangkan bukan Angkatan kerja adalah penduduk yang
dianggap tidak mampu dan tidak mau untuk berkerja, walaupun ada permintaan
pekerjaan.
Dalam buku Dinamika HukumKetenagakerjaan Indonesia
(Agusmindah,2010) ada 4 golongan dalam Angkatan kerja yaitu :
Golongan yang sedang bersekolah, Golongan yang sedang
bersekolah ini adalah golongan yang belum siap untuk bekerja
atau tidak sedang mencaripekerjaan.
Ibu rumah tangga. Ibu rumah tanggga adalah seorang ibu yang
pekerjaannya mengurus keluarganya secara suka rela.
Orang yang berusia dibawah 15 tahun dan di atas 64 tahun. Usia
dibawah 15 tahun adalah usia wajib belajar, sedangkan diatas 64
tahun adalah bukan usia produktif lagi.
Pengangguran sukarela. Pengangguran sukarela adalah orang
yang rela keluar dari Angkatan kerja karena tidak bersedia
menerima upah yang ada.
d) Pengertian Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja adalah peluang atau kondisi yang menunjukan
tersedianya lapangan pekerjaan bagi orang yang siap dan sanggup bekerja.
2. Jenis-Jenis Tenaga Kerja
a) Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlihan
dan keterampilan pada suatu bidang tertentu dari sekolah atau Pendidikan, baik
formal maupun nonformal.
b) Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlihan
keterampilan pada suatu bidang tertentu dari pengalaman.
4. c) Tenaga Kerja Tidak Terdidik Tidak Terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang
mengandalkan tenaga saja.
3. Masalah Ketenagakerjaan
a) Kualitas Tenaga Kerja Yang Rendah
Kualitas tenaga kerja yang rendah bisa disebabkan oleh kualitas
Pendidikan yang kurang atau rendah. Atau penguasaan pengetahuan dan
teknologi yang rendah. Halini akan berakibat rendahknya produksi barang dan
jasa
b) Jumblah Angkatan Kerja Yang Tidak Sebanding Dengan Kesempatan Kerja
Angkatan kerja yang tidak dapat tertampung dalam lapangan pekerjaan
akan menyebabkan pengangguran yang merupakan masalah pokok ekonomi.
c) Tenaga Kerja Yang Tidak Tersebar Secara Merata
Tidak dapat di pungkiri bahwa sebagian besar penduduk Indonesia
berada di pulau Jawa. Halini tentunya berakibat pada banyaknya tenaga kerja
yang berkonsentrasi di pulau jawa, sementara itu di luar pulau jawa malah
kekurangan tenaga kerja.
d) Pengangguran
Semakin banyak pengangguran akan menghambat pembangunan
ekonomi dan dapat menganggu stabilitas social dan politik.
B. Upaya Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja.
1. Menyiapkan Tenaga-Tenaga Ahli di Masyarakat dengan Menyediakan Pendidikan
Formal
Cara yang dapat di tempuh oleh pemerintahh untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia adalah sbg :
Menyelangarakan Program wajib belajar Sembilan tahun.
Mendirikan Sekolah menegah dan kejuruan
Memberikan mata kuliah kewirausahaan di perguruan tinggi.
2. Meningkatkan Kesehatan dan Memperbaiki Gizi Penduduk
Untuk memperoleh tenaga kerja dengan kualitas baik, dilakukan beberapa usaha
berikut ini :
Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan memberikan jaminan sosial.
Memperbiki gizi penduduk, melalui program Gerakan Nasional Sadar
Gizi.
3. Mengadakan Pelatihan Tenaga Kerja
Pelaksanaan pelatiha kerja, harus memerhatikan beberapa hal berikut ini :
Pelatihan kerja dilaksanakan dengan memerhatikan kebutuhan pasar
tenaga kerja dan dunia.
Pelatihan kerja yang mengacu pada standar kompetensi kerja.
Pelatihan kerja dapat dilaksanakan secara berjenjang.
Untuk menyelengarakan pelatihan kerja harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
Tersedianya tenaga kepelatihan
Adanya kurikulim yang sesui dengan tingkat pelatihan
Tersedianya sarana dan prasarana pelatihan kerja.
5. Tersedianya dana bagi kelangsungan kegiatan penyelanggaraaan
pelatihan kerja.
4. Memberikan pelatihan kerterampilan kepada para pencari kerja yang sedang mencari
kerja.
Pemberian pelatihan keterampilan kepada pencari kerja ini di maksudkan agar
dapat memenuhi kriteria yang di ajukan oleh permintaan pasar tenaga kerja.
5. Pengiriman Tenaga Kerja ke Luar Negeri
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlikan tenaga kerja.
C. Sistem Upah
1. Pengertian Upah
Menurut undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,upah
adalah hak perkerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai
imbalan dari pengusaha atau pemberi pekerja kepada pekerja buruh yang di tetapkan dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,kesepakatan,atau peraturan perundang-
undangan, termasuk tinjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah ayau akan dilakukan.
2. Tahap-Tahap dalam Menentukan Upah
3. Upah Minimum Regional (UMR)
Upah minimum regional adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh
para pengusaha atau pelaku industry untuk memberikan upah kepada para
pegawai,karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya.
Menurut UU nomor 13 Tahun 2003 teridiri atas dua macam,yaitu upah minimum
berdasarkan wilayah provinsi atau kabupaten/kota dan minimum berdasarkan sector pada
wilayah provinsi atau kabupaten/kota.
Analisis
Pekerjaan
Deskripsi dan
Spesifikasi
Pekerjaan
Standar-
Standar
Pekerjaan
Evaluasi
Pekerjaan
Survei upah dan gaji serta
analisis masalah
organisasional yang relevan
Struktur Upah
Aturan-aturan
administrasi
Penilaian
Presentasi kerja
karyawan
deferensial
Pembayaran
upah dan gaji
Peraturan
upahminimum
6. 4. Komponen-Komponen yang terdapat di dalam upah
Menurut undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,upah
terdiri atas 2 komponen yaitu upah pokok dan tunjangan tetap. Bersarnya upah pokok
minimal 75% dari upah pokok ditambah dengan tunjangan tetap.
5. Upah Kerja Lembur
Waktu kerja untuk suatu hari bekerja menurut undang-undang nomor 13 tahun
2003 tentang ketenagakerjaan adalah sebagaiberikut :
a) 7 Jam untuk 1 Hari kerja atau 40 jam untuk 1 minggu untuk 6 hari kerja
dalam 1 minggu
b) 8 Jam untuk 1 hari kerja atau 40 jam untuk 1 minggu untuk 5 hari dalam
1 minggu.
Apabila seorang karyawan bekerja lebih dari waktu kerja tersebut berarti ia
bekerja di waktu lembur. Menurut keputusn Menakertrans nomor 102 Tahun
2004 waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 jam dalam
1 hari dan 14 jam dalam 1 minggu. Rumusnya
1
173
dikali upah selama
sebulan.
6. Kompensasi
a) Pengertian Kompensasi
Menurut beberapa ahli :
1. T. Hani Handoko
“Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai
balas jasa untuk kerja mereka”
2. Wiliam B.Wether dan Keith Davis
“Kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan
pekerjaan yang telah diberikannya. Baik upah perjam ataupun gaji pokok
periodic didesain dan dikelola oleh bagian personalia”
b) Macam-macam kompensasi
1. Kompensasi Langsung
Kompensasi ini terdiri atas upah,gaji,dan insentif.
2. Kompensasi Tidak Langsung
Terdiri atas asuransi pesagon,tunjangan pension,tunjungan hari
raya,kompensasi lembur,kompensasi cuti,pakaian
dinas,darmawisata,lingkungan kondusif,pengakuan hasil karya,dan
promosi jabatan.
7. Tujuan Administrasi Kompensasi
Menurut buku Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia
(Handoko,2013) memiliki 6 Tujuan yaitu Memperoleh personalia yang
quealified,mempertahankan para karyawan yang adasekarang,menjamin
keadilan,menghargai perilaku yang diinginkan,mengendalikan biaya-biaya,seta
memenuhi peraturan legal.
a) Memperoleh Personalia yang Qualified
Pemberian kompensasi yang tinggi akan menarik minat para pelamar
untuk masuk kedalam perusahaan karena perusahaan-perusahaan yang bersaing
dalam pasar tenaga kerja harus menyesuaikan tingkat upah dengan kondisi
penawaran dan permintaan tenaga kerja
7. b) Mempertahankan Karyawan yang Telah Ada
Apabila kompensasi yang diberikan oleh perusahaan tidak bersaing
dengan oerusahaan lainnya, maka akan banyak karyawan yang berkualitas baik
keluar dari perusahaan.
c) Menjamin Keadilan
Administrasi kompensasi merupakan usaha untuk memenuhi prinsip
keadilan. Keadilan kompensasi terjadai apabila karyawan memandang ratio
penghasilan yang didapatkannya terhadap apa yang ia korbankan bagi
perusahaan seimbang.
d) Menghargai Perilaku yang Diinginkan
Pemberian kompensasi diharapkan dapat mendorong perilaku-perilaku
yang diinginkan oleh perusahaan.
e) Mengendalikan Biaya-Biaya
Adanya administrasi kompensasi yang baik akan membantu perusahaan
untuk mempertahankan karyawannya pada tingkat biaya yang layak.
f) Memenuhi Peraturan-Peraturan Legal
Administrasi kompensasi juga dibatasi oleh peraturan-peraturan legal.
8. Tantangan-Tantangan yang Memengaruhi Kebijakan Kompensasi
Dalam buku Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia (Handoko,2013),
Terdapat 7 tantangan yang memengaruhi kebijakan kompensasi.
a) Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja
Beberapa jenis pekerjaan mungkin akan dibayar lebih tinggi karena
kondisi pasar tenaga kerja.
b) Serikat Pekerja
Kuat lemahnya serikat pekerja memepengaruhi kemampuan keryawan
untuk menentukan tingkat kompensasi.
c) Produktivitas
Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba. Laba digunakan
untuk mengembakan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
d) Kesediaan untuk Membayar
Perusahaan berusaha untuk memeberikan upah secara adil dan layak
kepada seluruh karyawannya.Karyawan diharapkan bekerja sesuaidengan upah
yang telah diberikan.
e) Kemampuan untuk Membayar
Pemberian kompensasi untuk karyawan tergantung pada besarnya
kemampuan perusahaan untuk membayar. Dan semuanya itu tergantung laba.
f) Berbagai Kebijakan Pengupahan dan Penggajian
Semua perusahaan memiliki kebijakan sendiri dalam penguapan dan
penggajian.Ada juga pemberian bonus diatas upah dasar.
g) Kendala-Kendala Pemerintah
Pemerintahan sebagai penyelenggara pemerintahan mengharapkan seluruh
rakyatnya untuk hidup sejatera. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan aturan-
aturan. Dan pemberian upah dan gaji berdasarkan aturan-aturan tersebut.
D. Pengangguran
1. Pengertian Pengangguran dan Tingkat pengangguran
Pengangguran adalah sebuah golongan angkatan kerja yang belum melakukan suatu
kegiatan yang menghasilkan uang. Pengguran tidak terbatas pada orang yang belum bekerja.
8. Orang yang sedang mencari pekerjaan dan orang yang bekerja namun perkerjaannya tidak
produktif pun dapat dikategorikan sebagaipengangguran.
Rumas : Tingkat pengangguran =
𝐽𝑢𝑚𝑏𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑟𝑎𝑛
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
𝑥 100%
2. Jenis-Jenis Pengangguran
1. Pengangguran Siklikal (Cyclical Unemployment)
Pengangguran ini terjadi karena maju-mundurnya ekonomi suatu negara. Ketika
perekonomian mengalami kemunduran daya beli masyarakat pun akan menurun. Akibatnya
perusahaan akan mengurangi produksi dan perusahaan banyak memberhentikan
karyawannya.
2. Pengangguran Struktural
Pengangguran strutktural adalah jenis pengangguran yang disebabkan perubahan struktur
perekonomian. Contohnya peralihan perekonomian dari sektor perkebunan ke sektor industri.
Masyarakat yang ingin bekerja di sektor industri sulit bekerja karena mereka terbiasa bekerja
di sektor perkebunan sehingga harus menyesuaikan diri bila ingin bekerja di sektor industri.
3. Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan oleh sistem yang tidak
bisa mempertemukan antara pembuka lowongan kerja dan pencari kerja. entah itu karena
kendala informasi, waktu ataupun geografi.
4. Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi disebabkan oleh adanya peralihan dari tenaga kerja manusia
menjadi mesin. Perusahaan biasanya lebih memilih menggunakan tenaga mesin dibandingkan
tenaga manusia karena lebih cepat, mudah dan hemat biaya.
3. Dampak Pengangguran dan Cara Mengatasinya
a) Dampak-Dampak Pengangguran
a. Timbul Banyak Tindak Kriminal
Orang yang menganggur pasti tidak memperoleh penghasilan untuk
mencukupi kebutuhan dirinya dan keluarganya.
b. Banyak Bermunculnya Tunawisma
Orang yang menganggur tidak akan memperoleh penghasilkan untuk
membeli rumah ataupun mengontrak rumah.
c. Banyak bermunculnya usaha-usaha informal yang menyebabkan
Terganggunya lalu lintas.
Banyaknya pengangguran menyebabkan mereka mendirikan usaha-usaha
informal, seperti menjadi penjual kaki lima di trotoar.
d. Menimbulkan Kerawanan Sosial dan Menjadi Beban Sosial
Dampak lain dari masalah pengangguran secara sosiologis menyebabkan
tumbulnya kerawanan sosial dan menjadi beban socsal lainnya.
b) Cara mengatasi Dampak-Dampak Pengangguran
Salah satu cara mengatasidampak pengangguran adalah membuka
lapngan pekerjaan, tapi masih ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Dalam
buku Ekonomi Pembangunan (Hakim,2010:247) sebagaiberukut :
1) Kebijakan Kontrol Populasi
Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat diatasi dengan melaksanakan program-
program keluarga berancana.
9. 2) Kebijakan Mengurangi Migrasi dari Desa ke Kota
Agar tidak terjadi jumblah pengangguran yang berlebihan pada kota. Sehingga
perlunya mengurangi Migrasi
3) Penggunaan Tekonologi yang Tepat
Salah satu upaya untuk mengurangi pengangguran adalah dengan menggunakan
teknologi yang tepat.
4) Mengurangi Penyimpangan Harga Faktor Produksi
Pengurangan penyimpangan ini dapat dilakukan melalui beberapa hal berikut ini :
Melakukan pembatasan upah disektor formal.
Mendorong industri kecil yang lebih banyak membutuhkan tenaga kerja
dibandingkan dengan industri besar.
Menurunkan subsidi barang modal.
Memperbaiki Peraturan yang membahas tentang pelangaran PHK dan aturan
tentang pension dini.
Meningkatkan pemanfaatan barang modal.