SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
CASE REPORT
PEB, PRM 11 jam Potensial Infected pada
  Primigravida Hamil Postdate dengan
           Kepala Floating


  Oleh :
    Anindia, S. Ked
           (J 500 070 075)
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi yang dipakai di Indonesia adalah berdasarkan Report of the National High
  Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Presure in Pregnancy
  tahun 2001, ialah:
1. Hipertensi Kronik
  hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu atau hipertensi
  yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan
  hipertensi menetap sampai 12 minggu pascapersalinan.
2. Preeklampsia-Eklampsia
  hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan
  proteinuria. Sedangkan eklampsia adalah preeklampsia yang disertai
  dengan kejang-kejang dan/atau koma.
3. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia
  hipertensi kronik disertai tanda-tanda preeklampsia atau hipertensi kronik
  disertai proteinuria.
4. Hipertensi Gestasional
  hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan
  hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau kehamilan
  dengan tanda-tanda preeklampsia tetapi tanpa proteinuria.
FAKTOR RESIKO
 a.   Primigravida
 b.   Hiperplasentosis, misalnya; mola hidatidosa,
      kehamilan multiple, bayi besar
 c.   Umur yang ekstrim
 d.   Riwayat preeklamsia
 e.   Riwayat hipertensi
 f.   Obesitas
C. PATOGENESIS
   Ada banyak pendapat mengenai patogenesis
    hipertensi dalam kehamilan, khusunya PEB,
    salah satu pendapat adalah berhubungan dengan
    gangguan pada perfusi uteroplasenta.
GANGGUAN PERFUSI
UTEROPLASENTA
GANGGUAN PERFUSI
UTEROPLASENTA
D. DIAGNOSIS
E. PENATALAKSANAAN
PENCEGAHAN KEJANG
PENGOBATAN HIPERTENSI
TINDAKAN PADA KEHAMILAN
BAB II
CASE REPORT
Identitas Pasien
Nama           : Ny.SM
Umur           : 40 Tahun
Pekerjaan      : Swasta
Alamat         : Taman Arum, Ponorogo
Suami          : Tn. D
No Register    : 263XXX
Agama          : Islam
Suku           : Jawa
Masuk RS       : 10 juli 2012
Jam            : 00.45 WIB
KELUHAN UTAMA

   Merasa hamil 9 bulan lebih
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

   Pasien datang dengan merasa hamil 9 bulan lebih dengan
    tensi tinggi. Pasien mengatakan telah mengeluarkan
    cairan ketuban jernih, tidak bau dan tidak terasa panas
    sejak 11 jam yang lalu. Pasien belum merasa kenceng-
    kenceng di perut dan mengeluarkan lendir darah dari
    jalan lahirnya. Gerakan janin masih dirasakan.
   Nyeri kepala (+), pandangan kabur (-), nyeri ulu hati (-),
    mual (-), muntah (-), makan/minum baik, BAB/BAK lancar.
   Riwayat Fertilitas
     Riwayat Menstruasi
       Menarche usia 13 tahun.
       Siklus 28 hari

       Setiap bulan menstruasi sekitar 7 hari

       HPMT : 28 September 2011


     Status   Perkawinan
       Menikah 1 kali.
       Selama 1 tahun.

       Usia pertama kali menikah 40 tahun.
   Riwayat Kehamilan
     HPL        : 5 Juli 2012
     UK         : 40+5minggu
   Riwayat KB
     Pasien   belum pernah KB.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

 Riwayat Hipertensi (-)
 Riwayat DM (-)

 Riwayat asma (-)

 Riwayat alergi obat (-).
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
 Riwayat Hipertensi (-)
 Riwayat DM (-)

 Riwayat asma (-)

 Riwayat alergi obat (-).
PEMERIKSAAN FISIK

   Status  Generalis
 Keadaan Umum: baik

 Kesadaran: compos mentis

 Vital Sign :

  TD : 160/100 mmHg
  N : 88 x/menit
  R : 16 x/menit
  S : 36°C
 TB : 150 cm

 BB : 75 kg
Kepala: Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)
Leher : Peningkatan Jugular Vena Pressure (-/-)
        Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-/-)
Thorax:
  Pulmo: Inspeksi      : simetris, permukaan rata
         Palpasi       : retraksi (-/-),ketinggalan gerak (-/-),
                       fremitus (N/N)
        Perkusi        : redup (-/-)
        Auskultasi     : suara dasar vesikuler (+/+),
                       wheezing (-/-) ronkhi (-/-)
  Cor : dbn
  Abdomen     : status obstetri
  Ekstremitas : edema      - - , akral hangat
                                     + +
STATUS OBSTETRI

   Inspeksi   : Dinding perut lebih tinggi dari dinding
    dada.
   Palpasi    : Supel, nyeri tekan (-),TFU: 29 cm ≈ TBJ:
               2790 gr, teraba janin tunggal, intrauterine,
               presentasi kepala, pu.ki, kepala belum masuk
               PAP (tes osborn (+), sudut MKM >90º), HIS(-),
               DJJ: 132x/menit reguler.
   VT         : v/v portio mencucu, pembukaan 1 cm,
               pendataran 10%, selaput ketuban (-), air
               ketuban (+) jernih, teraba kepala, kepala
               floating, penunjuk (-), stld (-).


Laboratorium :
 Proteinuria (++)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DARAH LENGKAP
   Leukosit       :   13 103/µL     ( 4,0 – 10,0 10³/µL )
   Limfosit       :   1,8 103/µL    ( 0,8 – 4,0 10³/µL )
   Granulosit     :   10,7 103/µL   ( 2,0 – 7,0 10³/µL )
   Limfosit (%)   :   13,7%         ( 20.0 – 40.0 % )
   Granulosit(%) :    80,7 %        ( 50.0 – 70.0 % )
   Hb             :   11,2 gr/dL    ( 11 – 16 gr/dL )
   Eritrosit      :   4,10 106/µL   ( 3,50 – 5,50 106/µL )
   Hematokrit     :   37,3 %        ( 37 – 50 % )
   MCV            :   91,2 FL       ( 82 – 95 FL )
   MCH            :   27,3 Pg       ( 27 – 31 pg )
   MCHC           :   30 g/dL       ( 32 – 36 g/dL )
   Trombosit      :   135 103/µL    ( 100 – 300 103/µL)
   Kesimpulan
    G1P0A0 41 tahun umur kehamilan 40+5 minggu
    dengan Primigravida, PEB, PRM 11 jam
    potensial infected dan kepala floating.

   Diagnosis
    PEB, PRM 11 jam potensial infected pada
    primigravida hamil postdate dengan kepala
    floating belum dalam persalinan.
PENATALAKSANAAN
 Oksigen 2 liter/menit
 Pasang DC

 Infus RL/D5

 SM jika syarat memenuhi

 Injeksi antibiotic

 Nivedipine tab 2x10mg

 NST

 Pro sectio sesarea + insersi IUD
OBSERVASI
 Dilakukan seksio sesarea pada tanggal 10 Juli
  2012 pukul 11.10 WIB.
 Bayi lahir secara seksio sesarea trans peritoneal
  pada tanggal 10 Juli 2012 pukul 11.10 dengan
  BB: 2800 gr, PB: 50 cm, jenis kelamin laki-laki,
  AS: 7-9. Plasenta lahir lengkap manual,
  perdarahan ± 200 cc.
FOLLOW UP

Tanggal        Keadaan Pasien                Planning

11 Juli 2012   S : pusing                       Infus RL/D5
               O:                               Inj Cefo 2x1 gr
               KU: Baik, Kes: CM
                                                Nivedipine tab
               TD: 170/90, N: 76, T: 36,2ºC,
               R: 20x/menit                      2x10mg
               K/L: CA (-/-), SI(-/-)
               Tho: dbn, ASI (+/+)
               Abd: TFU 1 jr bawah pusat
               Ext: edema (+/+)
               Dx: post SCTP + insersi IUD
               a/i Primitua, PEB, PRM, Kep.
               Floating
Tanggal        Keadaan Pasien                      Planning

12 Juli 2012   S: nyeri luka op                    Inj Cefo 2x1 gr
               O:                                  Nivedipine 2x10mg
               KU: Baik, Kes: CM
               TD: 160/90, N: 80, T: 36ºC, R:
               22x/menit
               K/L:CA (-/-),SI(-/-)
               Tho: dbn, ASI (+/+)
               Abd: TFU 2 jari bawah pusat.
               Ext: edema (-/-)
               Dx: post SCTP + insersi IUD a/i
               Primitua, PEB, PRM, Kep. Floating
Tanggal        Keadaan Pasien                         Planning

13 Juli 2012   S : keluhan (-)                           Inj. Cefo 2x1 g
               O:                                        Pasien      Boleh
               KU: Baik, Kes: CM                          Pulang
               TD: 130/80, N: 78, T: 36,5ºC, R: 18x
               K/L: CA (-/-),SI(-/-)
               Tho: dbn, ASI (+/+)
               Abd: TFU 2 jari bawah pusat.
               Ext : Edema (-/-)
               Dx: post SCTP + insersi IUD a/i
               Primitua, PEB, PRM, Kep. Floating
PEMBAHASAN
   PEB ditegakan pada pasien ini karena:
     Padapemeriksaan tensi 160/100 (hipertensi)
     Gangguan serebral berupa nyeri kepala.


   Pada pasien ini terdapatnya faktor resiko berupa
    primigravida dan usia yang ekstrim (41 tahun).
Kepala Floating
 Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau
  280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir
  (Prawirohardjo, 2010).
 Kasus  > 5 hari.

 Kehamilan lewat waktu dikenal sebagai kehamilan
  postterm, serotinus, postdate atau pascamaturis
  (Prawirohardjo, 2010).
Sectio Caesaria
DAFTAR PUSTAKA

 
   Achadiat, Chrisdiono M. 2004. Prosedur Tetap Obstetri dan
    Ginekologi: Gestosis. Jakarta : EGC.
   Cunningham, F. Gary, et al. 2005. Obstetri Williams: Gangguan
    Hipertensi dalam Kehamilan. Jakarta. : EGC.
   Manuaba et al. 2008. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Penerbit
    Buku Kedokteran EGC.
   Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis obstetri Jilid 1: Toksemia
    Gravidarum. Jakarta : EGC.
   Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan:Hipertensi dalam
    Kehamilan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
   Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan:Kehamilan Postterm.
    Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

More Related Content

What's hot

Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )Otty Mitha Octriza
 
Laporan kasus malaria falciparum fix
Laporan kasus malaria falciparum fixLaporan kasus malaria falciparum fix
Laporan kasus malaria falciparum fixbeequeen_30
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajarhomeworkping4
 
Case report anestesi
Case report anestesiCase report anestesi
Case report anestesiGhea Pradana
 
Komplikasi kehamilan st
Komplikasi kehamilan stKomplikasi kehamilan st
Komplikasi kehamilan stWarung Bidan
 
176175164 case-mola-hidatidosa-doc
176175164 case-mola-hidatidosa-doc176175164 case-mola-hidatidosa-doc
176175164 case-mola-hidatidosa-dochomeworkping9
 
Kasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawahKasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawahlidyasrprb
 
Studi Kasus DBD
Studi Kasus DBDStudi Kasus DBD
Studi Kasus DBDlidyasrprb
 
Studi Kasus Malaria dan Campak
Studi Kasus Malaria dan CampakStudi Kasus Malaria dan Campak
Studi Kasus Malaria dan Campaklidyasrprb
 
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014JudiEndjun Ultrasound
 

What's hot (14)

Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
 
Bedah Abdomen
Bedah AbdomenBedah Abdomen
Bedah Abdomen
 
Laporan kasus malaria falciparum fix
Laporan kasus malaria falciparum fixLaporan kasus malaria falciparum fix
Laporan kasus malaria falciparum fix
 
91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar91722104 case-dr-andi-fajar
91722104 case-dr-andi-fajar
 
Penyakit eklampsia
Penyakit eklampsiaPenyakit eklampsia
Penyakit eklampsia
 
Case report anestesi
Case report anestesiCase report anestesi
Case report anestesi
 
151709556 case
151709556 case151709556 case
151709556 case
 
Komplikasi kehamilan st
Komplikasi kehamilan stKomplikasi kehamilan st
Komplikasi kehamilan st
 
176175164 case-mola-hidatidosa-doc
176175164 case-mola-hidatidosa-doc176175164 case-mola-hidatidosa-doc
176175164 case-mola-hidatidosa-doc
 
Kasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawahKasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawah
 
Studi Kasus DBD
Studi Kasus DBDStudi Kasus DBD
Studi Kasus DBD
 
Apendiksitis akut
Apendiksitis akutApendiksitis akut
Apendiksitis akut
 
Studi Kasus Malaria dan Campak
Studi Kasus Malaria dan CampakStudi Kasus Malaria dan Campak
Studi Kasus Malaria dan Campak
 
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
Tatalaksana emergensi kehamilan ektopik bagi dokter umum, RSPAD, 2014
 

Similar to Case report

1. PARADE PRE OP .pptx
1. PARADE PRE OP .pptx1. PARADE PRE OP .pptx
1. PARADE PRE OP .pptxStanleuPhan
 
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptxTommyArean
 
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptxdr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptxMariaHoway2
 
Lapsus DBD Onewood dr. Mira.pptx
Lapsus DBD Onewood dr. Mira.pptxLapsus DBD Onewood dr. Mira.pptx
Lapsus DBD Onewood dr. Mira.pptxRizkyIshakPridata2
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografidila20
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxSuciMayvera1
 
85611039 case-report-ika
85611039 case-report-ika85611039 case-report-ika
85611039 case-report-ikahomeworkping3
 
MINI CEX OBGYN .pptx
MINI CEX OBGYN .pptxMINI CEX OBGYN .pptx
MINI CEX OBGYN .pptxnananurdahlia
 
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptxLongcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptxnadyarahma111
 
PEB syafira.pptx
PEB syafira.pptxPEB syafira.pptx
PEB syafira.pptxPutriIca2
 
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Adeline Dlin
 
Template audit Nearmiss neonatus dan maternal
Template audit Nearmiss neonatus dan maternalTemplate audit Nearmiss neonatus dan maternal
Template audit Nearmiss neonatus dan maternalMiyunz99
 
Crs gemeli iroh
Crs gemeli   irohCrs gemeli   iroh
Crs gemeli irohBestaSyipa
 

Similar to Case report (20)

PPT Referat Rizka.pptx
PPT Referat Rizka.pptxPPT Referat Rizka.pptx
PPT Referat Rizka.pptx
 
1. PARADE PRE OP .pptx
1. PARADE PRE OP .pptx1. PARADE PRE OP .pptx
1. PARADE PRE OP .pptx
 
MATERNAL.pptx
MATERNAL.pptxMATERNAL.pptx
MATERNAL.pptx
 
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
 
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptxdr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
dr Maria LAPKAS KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU.pptx
 
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptxLASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
LASKAP ANAK ITP (2) copy.pptx
 
Lapsus DBD Onewood dr. Mira.pptx
Lapsus DBD Onewood dr. Mira.pptxLapsus DBD Onewood dr. Mira.pptx
Lapsus DBD Onewood dr. Mira.pptx
 
Serotinus
SerotinusSerotinus
Serotinus
 
Kardiotokografi
KardiotokografiKardiotokografi
Kardiotokografi
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptx
 
bab 1 abdi ppt.pptx
bab 1 abdi ppt.pptxbab 1 abdi ppt.pptx
bab 1 abdi ppt.pptx
 
85611039 case-report-ika
85611039 case-report-ika85611039 case-report-ika
85611039 case-report-ika
 
MINI CEX OBGYN .pptx
MINI CEX OBGYN .pptxMINI CEX OBGYN .pptx
MINI CEX OBGYN .pptx
 
260270809 ppt-obsgin
260270809 ppt-obsgin260270809 ppt-obsgin
260270809 ppt-obsgin
 
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptxLongcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
Longcase Demam Dengue Dr Galuh - Nadya Rahma Indarti.pptx
 
PEB syafira.pptx
PEB syafira.pptxPEB syafira.pptx
PEB syafira.pptx
 
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
 
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
 
Template audit Nearmiss neonatus dan maternal
Template audit Nearmiss neonatus dan maternalTemplate audit Nearmiss neonatus dan maternal
Template audit Nearmiss neonatus dan maternal
 
Crs gemeli iroh
Crs gemeli   irohCrs gemeli   iroh
Crs gemeli iroh
 

Case report

  • 1. CASE REPORT PEB, PRM 11 jam Potensial Infected pada Primigravida Hamil Postdate dengan Kepala Floating Oleh : Anindia, S. Ked (J 500 070 075)
  • 2. TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi yang dipakai di Indonesia adalah berdasarkan Report of the National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Presure in Pregnancy tahun 2001, ialah: 1. Hipertensi Kronik hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pascapersalinan. 2. Preeklampsia-Eklampsia hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria. Sedangkan eklampsia adalah preeklampsia yang disertai dengan kejang-kejang dan/atau koma. 3. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia hipertensi kronik disertai tanda-tanda preeklampsia atau hipertensi kronik disertai proteinuria. 4. Hipertensi Gestasional hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau kehamilan dengan tanda-tanda preeklampsia tetapi tanpa proteinuria.
  • 3. FAKTOR RESIKO a. Primigravida b. Hiperplasentosis, misalnya; mola hidatidosa, kehamilan multiple, bayi besar c. Umur yang ekstrim d. Riwayat preeklamsia e. Riwayat hipertensi f. Obesitas
  • 4. C. PATOGENESIS  Ada banyak pendapat mengenai patogenesis hipertensi dalam kehamilan, khusunya PEB, salah satu pendapat adalah berhubungan dengan gangguan pada perfusi uteroplasenta.
  • 12.
  • 13. BAB II CASE REPORT Identitas Pasien Nama : Ny.SM Umur : 40 Tahun Pekerjaan : Swasta Alamat : Taman Arum, Ponorogo Suami : Tn. D No Register : 263XXX Agama : Islam Suku : Jawa Masuk RS : 10 juli 2012 Jam : 00.45 WIB
  • 14. KELUHAN UTAMA  Merasa hamil 9 bulan lebih
  • 15. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG  Pasien datang dengan merasa hamil 9 bulan lebih dengan tensi tinggi. Pasien mengatakan telah mengeluarkan cairan ketuban jernih, tidak bau dan tidak terasa panas sejak 11 jam yang lalu. Pasien belum merasa kenceng- kenceng di perut dan mengeluarkan lendir darah dari jalan lahirnya. Gerakan janin masih dirasakan.  Nyeri kepala (+), pandangan kabur (-), nyeri ulu hati (-), mual (-), muntah (-), makan/minum baik, BAB/BAK lancar.
  • 16. Riwayat Fertilitas  Riwayat Menstruasi  Menarche usia 13 tahun.  Siklus 28 hari  Setiap bulan menstruasi sekitar 7 hari  HPMT : 28 September 2011  Status Perkawinan  Menikah 1 kali.  Selama 1 tahun.  Usia pertama kali menikah 40 tahun.
  • 17. Riwayat Kehamilan  HPL : 5 Juli 2012  UK : 40+5minggu  Riwayat KB  Pasien belum pernah KB.
  • 18. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU  Riwayat Hipertensi (-)  Riwayat DM (-)  Riwayat asma (-)  Riwayat alergi obat (-).
  • 19. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA  Riwayat Hipertensi (-)  Riwayat DM (-)  Riwayat asma (-)  Riwayat alergi obat (-).
  • 20. PEMERIKSAAN FISIK  Status Generalis  Keadaan Umum: baik  Kesadaran: compos mentis  Vital Sign : TD : 160/100 mmHg N : 88 x/menit R : 16 x/menit S : 36°C  TB : 150 cm  BB : 75 kg
  • 21. Kepala: Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-) Leher : Peningkatan Jugular Vena Pressure (-/-) Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-/-) Thorax: Pulmo: Inspeksi : simetris, permukaan rata Palpasi : retraksi (-/-),ketinggalan gerak (-/-), fremitus (N/N) Perkusi : redup (-/-) Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), wheezing (-/-) ronkhi (-/-) Cor : dbn Abdomen : status obstetri Ekstremitas : edema - - , akral hangat + +
  • 22. STATUS OBSTETRI  Inspeksi : Dinding perut lebih tinggi dari dinding dada.  Palpasi : Supel, nyeri tekan (-),TFU: 29 cm ≈ TBJ: 2790 gr, teraba janin tunggal, intrauterine, presentasi kepala, pu.ki, kepala belum masuk PAP (tes osborn (+), sudut MKM >90º), HIS(-), DJJ: 132x/menit reguler.  VT : v/v portio mencucu, pembukaan 1 cm, pendataran 10%, selaput ketuban (-), air ketuban (+) jernih, teraba kepala, kepala floating, penunjuk (-), stld (-). Laboratorium :  Proteinuria (++)
  • 23. PEMERIKSAAN LABORATORIUM DARAH LENGKAP  Leukosit : 13 103/µL ( 4,0 – 10,0 10³/µL )  Limfosit : 1,8 103/µL ( 0,8 – 4,0 10³/µL )  Granulosit : 10,7 103/µL ( 2,0 – 7,0 10³/µL )  Limfosit (%) : 13,7% ( 20.0 – 40.0 % )  Granulosit(%) : 80,7 % ( 50.0 – 70.0 % )  Hb : 11,2 gr/dL ( 11 – 16 gr/dL )  Eritrosit : 4,10 106/µL ( 3,50 – 5,50 106/µL )  Hematokrit : 37,3 % ( 37 – 50 % )  MCV : 91,2 FL ( 82 – 95 FL )  MCH : 27,3 Pg ( 27 – 31 pg )  MCHC : 30 g/dL ( 32 – 36 g/dL )  Trombosit : 135 103/µL ( 100 – 300 103/µL)
  • 24. Kesimpulan G1P0A0 41 tahun umur kehamilan 40+5 minggu dengan Primigravida, PEB, PRM 11 jam potensial infected dan kepala floating.  Diagnosis PEB, PRM 11 jam potensial infected pada primigravida hamil postdate dengan kepala floating belum dalam persalinan.
  • 25. PENATALAKSANAAN  Oksigen 2 liter/menit  Pasang DC  Infus RL/D5  SM jika syarat memenuhi  Injeksi antibiotic  Nivedipine tab 2x10mg  NST  Pro sectio sesarea + insersi IUD
  • 26. OBSERVASI  Dilakukan seksio sesarea pada tanggal 10 Juli 2012 pukul 11.10 WIB.  Bayi lahir secara seksio sesarea trans peritoneal pada tanggal 10 Juli 2012 pukul 11.10 dengan BB: 2800 gr, PB: 50 cm, jenis kelamin laki-laki, AS: 7-9. Plasenta lahir lengkap manual, perdarahan ± 200 cc.
  • 27. FOLLOW UP Tanggal Keadaan Pasien Planning 11 Juli 2012 S : pusing  Infus RL/D5 O:  Inj Cefo 2x1 gr KU: Baik, Kes: CM  Nivedipine tab TD: 170/90, N: 76, T: 36,2ºC, R: 20x/menit 2x10mg K/L: CA (-/-), SI(-/-) Tho: dbn, ASI (+/+) Abd: TFU 1 jr bawah pusat Ext: edema (+/+) Dx: post SCTP + insersi IUD a/i Primitua, PEB, PRM, Kep. Floating
  • 28. Tanggal Keadaan Pasien Planning 12 Juli 2012 S: nyeri luka op Inj Cefo 2x1 gr O: Nivedipine 2x10mg KU: Baik, Kes: CM TD: 160/90, N: 80, T: 36ºC, R: 22x/menit K/L:CA (-/-),SI(-/-) Tho: dbn, ASI (+/+) Abd: TFU 2 jari bawah pusat. Ext: edema (-/-) Dx: post SCTP + insersi IUD a/i Primitua, PEB, PRM, Kep. Floating
  • 29. Tanggal Keadaan Pasien Planning 13 Juli 2012 S : keluhan (-)  Inj. Cefo 2x1 g O:  Pasien Boleh KU: Baik, Kes: CM Pulang TD: 130/80, N: 78, T: 36,5ºC, R: 18x K/L: CA (-/-),SI(-/-) Tho: dbn, ASI (+/+) Abd: TFU 2 jari bawah pusat. Ext : Edema (-/-) Dx: post SCTP + insersi IUD a/i Primitua, PEB, PRM, Kep. Floating
  • 30. PEMBAHASAN  PEB ditegakan pada pasien ini karena:  Padapemeriksaan tensi 160/100 (hipertensi)  Gangguan serebral berupa nyeri kepala.  Pada pasien ini terdapatnya faktor resiko berupa primigravida dan usia yang ekstrim (41 tahun).
  • 32.  Kehamilan umumnya berlangsung 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir (Prawirohardjo, 2010).  Kasus  > 5 hari.  Kehamilan lewat waktu dikenal sebagai kehamilan postterm, serotinus, postdate atau pascamaturis (Prawirohardjo, 2010).
  • 34. DAFTAR PUSTAKA    Achadiat, Chrisdiono M. 2004. Prosedur Tetap Obstetri dan Ginekologi: Gestosis. Jakarta : EGC.  Cunningham, F. Gary, et al. 2005. Obstetri Williams: Gangguan Hipertensi dalam Kehamilan. Jakarta. : EGC.  Manuaba et al. 2008. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.  Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis obstetri Jilid 1: Toksemia Gravidarum. Jakarta : EGC.  Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan:Hipertensi dalam Kehamilan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.  Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan:Kehamilan Postterm. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Editor's Notes

  1. Pemberian anti hipertensi jika tekanan darah melebihi 160/110 , dan ada yang berpendapat 180/110 Pemberian anti hipertensi dalam kehamilan harus diperhatikan karena dapat membahayakan janin
  2. Terminasi kehamilan dapat dilakukan pervaginam atau perabdominal berdasarkan keadaan obstetrik ibu, Jika umur kehamilan ibu sudah aterm, nilai bishop skor, jika <6 maka di beri prostaglandi (PGE) untuk pematangan serviks, jika serviks sudah matang, induksi dengan oksitosin secara drip dalam larutan RL/ RD5, Jika induksi gagal, lakukan SC Atau langsung dilakukan SC jika ada kekhawatiran karena keparahan eklampsia dan keadaan janin, sedangkan serviks masih belum siap untuk di induksi