SlideShare a Scribd company logo
1 of 68
Laporan Kasus
Demam
Berdarah Dengue
Oleh:
Rizky Ishak Pridata 04084882124010
Triya Edwin 04084882124017
Brian Randing Boen 04084822225131
Pembimbing:
dr. Mira Mariana Ulfah, Sp.A
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
RSUD Sekayu
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya 2022
01 02
03 04
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Status Pasien
Analisis Kasus
Outline
Pendahuluan
01
Pendahuluan
● Demam dengue atau dengue fever merupakan
salah satu penyakit infeksi virus pada anak yang
paling luas penyebarannya di Indonesia.
● Penyakit ini dapat mengakibatkan kejadian luar
biasa/KLB pada musim hujan di daerah endemis,
karena tumpukan genangan air hujan yang
menjadi media kembang biak dan habitat nyamuk
Aedes
● Demam dengue memiliki beberapa gejala klasik
yakni: gejala demam tinggi mendadak, nyeri
kepala, nyeri otot, sendi dan tulang belakang,,
mual, muntah dan timbulnya ruam
Pendahuluan
 Penegakan diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
 Tujuan utama dari terapi demam dengue adalah
mengembalikan status hidrasi dengan penerapan
cairan
 Meski prognosis demam dengue bonam secara
vitam, fungtionam, maupun sanationam,
tatalaksana yang tepat dan segera harus selalu
diterapkan.
Status Pasien
STATUS PEDIATRIK
Nama ayah : Tn. A
Pekerjaan : Pegawai
Swasta
Nama ibu : Ny. A
Pekerjaan : IRT
Nama: An. RP
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir: 05/02/2013
Umur: 9 tahun 5 bulan
Alamat: Dusun V Keban II
Agama: Islam
MRS: 14 Agustus 2022
No. Rec: 381886
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis kepada
nenek kandung pasien pada hari Selasa, 16 Agustus
2022 datang ke IGD RSUD Sekayu.
● Keluhan Utama: Demam.
● Keluhan Tambahan:
○ Sakit kepala
○ Nyeri perut
Riwayat Perjalanan Penyakit
 Demam terjadi secara mendadak
dan terus menerus
 Sakit kepala
 Nyeri perut
5 hari SMRS
 Nyeri terlokalisir pada bagian
ulu hati
 Nyeri pada sendi
2 Hari SMRS
Dilakukan pemeriksaan dengan
 Hasil trombosit 51.000/mm^3
 Limfosit dan monosit melebihi
normal
Hari H
Berobat ke IGD RSUD
Sudah berobat, keluhan
tidak membaik
Anamnesis,
Pemeriksaan fisik
● Riwayat demam berulang disangkal
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat Penyakit pada Keluarga:
● Pada lingkungan sekitar terdapat tiga yang terkena
○ Ibu
○ Kedua kakaknya
ANAMNESIS
Riwayat Pengobatan
Disangkal.
Riwayat Sosial Ekonomi
Ayah pasien merupakan seorang pegawai swasta. Ibu pasien seorang ibu rumah
tangga. Pasien berobat ke RSUD Sekayu secara umum.
Kesan: Sosial ekonomi menengah kebawah.
Riwayat Sebelum Masuk Rumah Sakit
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Masa kehamilan : 39 minggu
Partus : Pervaginam
Tempat : Klinik
Ditolong oleh : Bidan
Tanggal : 05/02/2013
Keadaan bayi saat lahir : Menangis spontan
BB : 2700 kg
PB : 48 cm
Riwayat Makanan
Kesan: Pola makan kurang baik
Umur Rute Jenis Makanan
0-3 bulan Oral ASI eksklusif
3-6 bulan Oral ASI eksklusif
9-12 bulan Oral Susu formula + MPASI
13-24
bulan
Oral Susu formula + MPASI + Makanan
keluarga
>24bulan Oral Makanan keluarga (makan sedikit)
Riwayat Imunisasi
Kesan: Imunisasi lengkap
BCG 0 bulan
DPT 1 2 bulan DPT 2 3 bulan DPT 3 4 bulan
Hep. B 1 0 bulan Hep. B 2 2 bulan Hep. B 3
Hep. B4
3 bulan
4 bulan
HiB 1 2 bulan HiB 2 3 bulan HiB 3 4 bulan
Polio 1 0 bulan Polio 2 2 bulan Polio 3 3 bulan
Campak 9 bulan Polio 4 4 bulan
Riwayat Perkembangan
Kesan: Riwayat perkembangan normal
Gigi pertama : 4 bulan Duduk : 7 bulan
Berbalik : 5 bulan Berdiri : 10 bulan
Tengkurap : 3 bulan Berjalan : 12 bulan
Merangkak : 8 bulan Berbicara : 6 bulan
 Riwayat Perkembangan
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Umum
Tanggal pemeriksaan : 16 Agustus 2022
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
 Status Kesadaran : Compos mentis
 TD : 100 mmHg (P50-90) /70 mmHg (P5-50)
 N : 97 x/menit, irama denyut nadi reguler, isi
dan tegangan cukup/menit
 RR : 21 x/menit, reguler
 T : 37,4°C
 SpO2: 99% dengan udara ruangan
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Umum
Tanggal pemeriksaan : 16 Agustus 2022
 Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
 Status Kesadaran : Compos mentis
 BB : 17.8 kg
 TB : 128 cm
 IMT : 10,86 kg/m2
 BB/U :
17,8
25
𝑘𝑔 (p<5)
 PB/U :
128
137
𝑐𝑚 (P5 – P10)
Kesan: Gizi buruk
BB ideal : 25 kg
Usia Tinggi : 8 tahun
Status Gizi :
𝑏𝑏 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝑏𝑏 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
∗ 100% =
17.8
25
∗ 100 = 71.2%
Kesan : Gizi buruk
LK : 51 cm (-2SD < Z < 0SD)
LiLA : 18,1 cm (P5 – P10)
BB/U :
17,8
25
𝑘𝑔 (P<5)
TB/U :
128
137
𝑐𝑚 (P5 – P10)
BB dan TB
BB/TB :
𝑏𝑏 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝑏𝑏 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
∗ 100% =
17.8
25
∗ 100 = 71.2%
BB/TB
Lingkar kepala
Lingkar Lengan Atas
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Spesifik
Kepala
 Bentuk : normosefali
 Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
 Wajah : Wajah dismorfik (-)
 Mata : Pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+), mata cekung (-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-), edema palpebra (-/-)
 Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), sekret (-), NCH (-), mimisan (-)
 Mulut : Mukosa bibir kering (-), gusi berdarah (-), sianosis (-), labioskizis (-), palatoskizis (-), bintik-
bintik kemerahan (-)
 Telinga : Bentuk aurikula normal, sekret(-), membran timpani intak, tidak ada tanda infeksi, low set ear (-)
 Leher & Aksila : Tidak didapatkan pembesaran KGB
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Spesifik
Paru-paru
 Inspeksi : Simetris, retraksi dinding dada (-/-)
 Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri
 Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
 Auskultasi : Vesikuler (+/+) normal, ronkhi (-/-),
wheezing (-/-)
Jantung
 Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
 Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
 Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi : BJ I-II normal, murmur (+), gallop (-)
Abdomen
 Inspeksi : datar, massa (-).
 Auskultasi : bising usus (+) normal
 Palpasi : nyeri tekan (+) epigastrium,
hepar dan lien tidak teraba
 Perkusi : timpani (+)
 Ekstremitas : akral hangat, CRT <3 detik,
palmar dan plantar pedis pucat
(-), edema (-),pembesaran KGB
pada lipatan inguinal.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium 14/08/2022
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hb 12.7 12.0 – 16.0 g/dL
Eritrosit *5.37 4.0 – 5.30 106/mm3
Leukosit 5.7 4.5 – 13.5 103/mm3
Hematokrit 37.8 37 – 47 %
Trombosit *135 150 – 400 103/µL
MCV *70.4 75 – 91 fL
MCH *23.6 25 – 33 pg
MCHC 33.6 31 – 37 g/dL
HFLC 1.2 %
NRBC 0 %
RDW-CV 13.10 11.5 – 14.5 %
Hitung Jenis
Basofil 0 0 – 1 %
Eosinofil 0 1 – 4 %
Neutrofil *62 40 – 60 %
Limfosit 31 20 – 40 %
Monosit
Rasio N/L
7
2.00
2 – 8
<3.13
%
Kimia Darah
Glukosa sewaktu
Ureum
Kreatinin
Natrium darah
Kalium darah
101
*53
*1.21
*122
*6.30
65 – 140
15 – 36
0.60 – 1.13
135 – 148
3.5 – 5.3
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mmol/L
mmol/L
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium 15/08/2022
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hb *11.3 12.0 – 16.0 g/dL
Eritrosit 4.76 4.0 – 5.30 106/mm3
Leukosit *2.4 4.5 – 13.5 103/mm3
Hematokrit *33.0 37 – 47 %
Trombosit *81 150 – 400 103/µL
MCV *69.3 75 – 91 fL
MCH *23.7 25 – 33 pg
MCHC 34.2 31 – 37 g/dL
HFLC 2.5 %
NRBC 0 %
RDW-CV 13.10 11.5 – 14.5 %
Hitung Jenis
Basofil 0 0 – 1 %
Eosinofil 0 1 – 4 %
Neutrofil 50 40 – 60 %
Limfosit 40 20 – 40 %
Monosit
Rasio N/L
10
1.25
2 – 8
<3.13
%
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium 16/08/2022
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Hb *11.7 12.0 – 16.0 g/dL
Eritrosit 4.95 4.0 – 5.30 106/mm3
Leukosit *2.9 4.5 – 13.5 103/mm3
Hematokrit *34.8 37 – 47 %
Trombosit *51 150 – 400 103/µL
MCV *70.3 75 – 91 fL
MCH *23.6 25 – 33 pg
MCHC 33.6 31 – 37 g/dL
HFLC 6.3 %
NRBC 0 %
RDW-CV 13.60 11.5 – 14.5 %
Hitung Jenis
Basofil 0 0 – 1 %
Eosinofil 4 1 – 4 %
Neutrofil 38 40 – 60 %
Limfosit 47 20 – 40 %
Monosit
Rasio N/L
11
0.81
2 – 8
<3.13
%
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Umum
Daftar Masalah
 Demam
 Nyeri perut
 Sakit Kepala
 Leukopenia
 Trombositopenia
 Gizi buruk
Diagnosis Banding
 Demam Berdarah Dengue + Gizi buruk
 Demam tifoid
 Infeksi rotavirus
 Gastroenteritis akut
Diagnosis Kerja
 Demam Berdarah Dengue + Gizi buruk
Laboratorium 27/06/2022
Tatalaksana
Prognosis
Non Farmakologi
 Pemberian cairan dan kalori yang cukup, sesuai berat
badan, peningkatan suhu, dan status hidrasi
Farmakologi
 IVFD RL 1.5 ml/kg/jam
 Parasetamol tab 4 x ½ tab jika perlu
 Omeprazole 2 x 10 mg
 Quo ad vitam : Dubia ad bonam
 Quo ad functionam : Dubia ad bonam
 Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
Follow Up
15 Agustus 2022
S:
 Demam (+) naik turun, nyeri perut (+) berkurang, mual dan muntah
(-), nafsu makan kurang
O:
 Suhu: 37,8 oC
 HR : 100 x/menit
 RR : 22 x/menit
 Keadaan Spesifik
 Abdomen : BU (+), nyeri tekan (+) epigastrium, hepatosplenomegai
(-)
A: Demam berdarah dengue + gizi buruk
P:
 IVFD RL 1.5ml/kg/jam
 Parasetamol 4 x ½ tab PO
 Inj Omeprazole 2 x 40 mg IV
Follow Up
16 Agustus 2022
S:
 Demam (-), nyeri perut (+) berkurang, mual dan
muntah (-), nafsu makan membaik
O:
 SpO2 : 99%
 Suhu: 37,4 oC
 HR : 97 x/menit
 RR : 25 x/menit
 Keadaan Spesifik
 Abdomen : Nyeri perut (+) berkurang, pembesaran
hepar (-)
A: DBD + gizi buruk
P:
 IVFD RL 2ml/kg/jam
 Paracetamol tab 4 x ½ tab PO
 Inj Omeprazole 2 x 10 mg IV
Tinjauan Pustaka
03
Definisi
Demam Dengue (DD) adalah penyakit
akut yang disebabkan oleh virus
dengue, yang ditularkan oleh nyamuk.
Dengue ditularkan antara manusia
oleh nyamuk Aedes aegypti dan
Aedes albopictus, yang ditemukan di
seluruh dunia.
Demam Berdarah Dengue (DBD)
adalah infeksi dengue ditandai dengan
munculnya demam (>38ºC) mendadak
selama 2-7 hari disertai dengan nyeri
kepala, nyeri retro-orbital, mialgia,
atralgia, nyeri gastrointestinal, dan
ruam. dan adanya bukti plasma
leakage yang bertendensi
menimbulkan renjatan dan kematian.
Departemen Ilmu Kesehatan Anak. Pedoman Praktik Klinis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Moh. Hoesin. Palembang; 2020.
Epidemiologi
Indonesia merupakan negara ke-2 dengan kasus DBD tertinggi
Pada tahun 2016, di Sumatera Selatan tercatan Incidine rate DBD sebesar
47,19/100.000 penduduk dengan CFR sebesar 0,65
Kementerian Kesehatan RI. Situasi Penyakit Demam Berdarah Di Indonesia 2017 [Internet]. Vol. 31, Journal of Vector Ecology. 2018. p. 71–8.
Etiologi
Demam dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk.
Virus Dengue (DENV) adalah virus RNA beruntai tunggal kecil yang terdiri atas 4
serotipe berbeda:
DENV-1
DENV-2
DENV-4
DENV-3
Islam MT,et al. Production, Transmission, Pathogenesis, and Control of Dengue Virus: A Literature-Based Undivided Perspective. Biomed Res Int. 2021;2021.a
Etiologi
Infeksi virus dengue biasanya menyebar
melalui gigitan nyamuk betina yang
terinfeksi genus Aedes, terutama oleh Aedes
aegypti dan Ae. Albopictus. Namun, dua
vektor lainnya seperti Ae. polynesiensis dan
Ae. niveus telah diidentifikasi sebagai
vektor sekunder di beberapa wilayah di
seluruh dunia.
Islam MT,et al. Production, Transmission, Pathogenesis, and Control of Dengue Virus: A Literature-Based Undivided Perspective. Biomed Res Int. 2021;2021.a
Fase Demam Dengue
Lama perjalanan penyakit dengue yang klasik
umumnya berlangsung selama 7 hari dan terdiri
atas 3 fase, yaitu:
• Fase Demam (hari sakit ke 1 – 3)
• Fase Kritis (hari ke 4 – 5 (24-48 jam))
• Fase Penyembuhan (berlangsung 1-2 hari).
Fase demam
• Anak biasanya tidak mau
makan dan minum sehingga
dapat mengalami dehidrasi,
terlihat sakit berat, muka
dapat terlihat kemerahan
(flushing)
• hematokrit masih normal
Fase kritis
• Demam turun (fase
deffervescene).
• Kebocoran plasma menjadi
nyata dan mencapai puncak
pada hari ke-5
• jumlah trombosit terendah
dan nilai hematokrit tertinggi
Fase penyembuhan
• Cairan yang keluar dari
pembuluh darah akan
kembali masuk ke dalam
• Trombosit kembali ke angka
normal
Islam MT,et al. Production, Transmission, Pathogenesis, and Control of Dengue Virus: A Literature-Based Undivided Perspective. Biomed Res Int. 2021;2021.a
Fase Demam Dengue
Chen HR, Lai YC, Yeh TM. Dengue virus non-structural protein 1: A pathogenic factor, therapeutic target, and vaccine candidate. J Biomed Sci. 2018;25(1):1–11.
Patofisiologi plasma leakage
DENV NS1 PBMC
• TNF-α
• IL-6
• Degradasi
glicocalyx
Peningkatan
permeabilitas
pembuluh darah
Kebocoran plasma/vaskular
Chen HR, Lai YC, Yeh TM. Dengue virus non-structural protein 1: A pathogenic factor, therapeutic target, and vaccine candidate. J Biomed Sci. 2018;25(1):1–11.
Klasifikasi
1997 2011 2009
Demam dengue
(tanpa
perembesan
Demam dengue
(tanpa
perembesan
EDS
Dengue tanpa warning signs Tatalaksana
Grup A
DBD derajat I
(tanpa syok)
DBD derajat I
(tanpa syok)
Dengue dengan warning sign Tatalaksana
Grup B
DBD derajat II
(tanpa syok)
DBD derajat II
(tanpa syok)
DBD derajat III
(DSS)
DBD derajat III
(DSS)
Severe dengue (perembesan
plasma hebat, perdarahan
hebat, dan keterlibatan
organ)
Tatalaksana
Grup C
DBD derajat IV
(sindrom syok
dengue dengan
profound shock)
DBD derajat IV
(sindrom syok
dengue dengan
profound shock)
Klasifikasi
WHO. Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever [Internet]. WHO Regional Publication SEARO. 2011.
159–168 p.
Manifestasi Klinis
WHO. Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever [Internet]. WHO Regional Publication SEARO. 2009.
159–168 p.
Diagnosis
Pemeriksaan fisik
1. Suhu tubuh dapat meningkat, normal atau hipotermi
2. Dijumpai facial flush
3. Manifestasi perdarahan
• Uji bendung positif (≥10 petekie/inch2 atau 2.5 cm2) merupakan manifestasi perdarahan yang paling
banyak pada fase demam awal.
• Mudah lebam dan berdarah pada daerah tusukan untuk jalur vena (easy bruising).
• Petekie
• Perdarahan mukosa: epistaksis, perdarahan gusi, perdarahan saluran cerna
• Hematuria (jarang) Menorrhagia (pada remaja dan dewasa)
4. Ruam makulopapular/rubellaform pada fase demam
5. Hepatomegali teraba 2-4 cm di bawah arcus costae kanan
Pemeriksaan fisik
6. Splenomegali (jarang)
7. Terdapat hemostasis yang tidak normal
8. Terdapat perembesan plasma (khususnya pada rongga pleura/efusi pleura dan rongga
peritoneal/ascites)
9. Dapat disertai dengan hipovolemia, dan syok
10. Warning Signs: muntah persisten, nyeri perut, menolak asupan per oral, letargi atau gelisah,
hipotensi postural, oliguria
11. Gejala kegagalan sirkulasi terjadi pada saat suhu turun antara hari ke 3-7 demam berupa: kulit
dingin dan lembab, sianosis sirkumoral, nadi lemah dan cepat. Pasien tampak letargi atau
gelisah kemudian jatuh dalam keadaan syok.
Pemeriksaan fisik
Tanda tanda syok
1. Nadi cepat dan lemah
2. Tekanan nadi sempit, diastolik cenderung naik atau hipotensi
3. Capillary refill time> 3 detik
4. Akral dingin
5. Gelisah
6. Pada profound shock (DBD grade IV), nadi tidak teraba dan TD tidak terukur
7. Oliguria hingga anuria
Pemeriksaan fisik
Pada prolonged shock dapat terjadi:
• asidosis metabolik
• gagal mutliorgan
• perdarahan masif
• gagal hati dan renal
• Ensefalopati
• perdarahan intrakranial
Fase konvalesen
• sinus bradikardi
• Aritmia
• timbul ruam konvalesen
Warning sign DBD
Parameter Deskripsi Penjelasan
Klinis
Muntah persisten
≥3 episode muntah dalam 12 jam dan tidak
dapat mentoleransi cairan oral
Nyeri abdomen
Perut nyeri terus menerus dan intensitas
bertambah sehingga mengganggu aktivitas
Gelisah/letargi Kesadaran menurun dan/atau iritabel
Perdarahan mukosa
- mimisan/epistaksis
- perdarahan gusi
- perdarahan kulit berupa ptekie
- purpura
- perdarahan konjungtiva/subkonjungtiva
Hepatomegali Pembesaran hati teraba >2 cm
Akumulasi cairan Edema palpebra, efusi pleura, asites
Laboratorium Kadar Ht dan trombosit
Peningkatan ht dibandingkan sebelumnya,
disertai penurunan trombosit
Dasar Diagnosis DBD
Demam
Manifestasi
pendarahan
Trombositopenia
≤100.000/µL
Plasma leakage
(hematokrit
≥20%)
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan darah perifer (hemoglobin, hematokrit, leukosit dan trombosit)
serta hitung jenis saat awal
• Pemeriksaan Hb, Ht, Trombosit, Leukosit secara berkala
• Antigen NS1
• IgG dan IgM Dengue
Pemeriksaan Penunjang
Ig M Ig G Interpretasi Keterangan
+ - Infeksi primer -
+ + Infeksi sekunder -
- - Tidak terbukti
adanya infeksi
Diulang pada fase
konvalesens
- + Infeksi pada 2-3
bulan sebelumnya
Diulang pada fase
konvalesens
Diagnosis Banding
Fase Demam
Flue like
syndrome
Selesma, influenza, campak, Covid-19
Demam dan
ruam
Rubela, campak, infeksi menigokokus,
erupsi obat
Diare Rotavirus, infeksi usus lainnya
Penyakit dengan
manifestasi
neurologis
Meningioensefalitis, kejang demam
Fase Kritis
Penyakit infeksi Gastroenteritis akut, malaria, demam
tifoid, hepatitis, sepsis bakterial, syok
septik
Keganasan Leukemia akut dan keganasan lainnya
Gejala klinis
lainnya
Akut abdomen
- Apendisitis akut
- Kolesistitis akut
- Perforasi usus
Asidosis aktat
Ketoasidosis diabetikum
Tatalaksana
Grup A Grup B Grup C
Pasien dapat
dipulangkan
Rujuk tatalaksana
di RS
Perhatian
khusus
Grup A
Anjuran perawatan
di rumah
Segera membawa pasien ke rumah
sakit bila dijumpai warning signs
Meningkatkan asupan cairan dengan
memberi larutan rehidrasi oral
Berikan parasetamol untuk demam
tinggi dengan interval pemberian 4–6
jam
Grup B
Komorbid
• Anjurkan minum lebih banyak
• Terapi IV NaCl 0,9 % (bila tidak terpenuhi)
Berikan larutan isotonik
• Dimulai dengan tetesan 5–7 ml/kg/jam selama 1–2 jam
sesuai indikasi klinis
• 3 –5 ml/kg/jam untuk 2–4 jam, dan diturunkan menjadi
2–3 ml/kg/jam atau kurang berdasarkan respons klinis
Periksa kondisi klinis dan ulangi
pemeriksaan hematokrit
Warning sign
Pantau hingga fase
kritis lewat
Grup C
Fase kritis
Perembesan plasma hebat yang
menyebabkan syok dan/atau akumulasi cairan
yang disertai distres napas
Perdarahan hebat
Kerusakan organ yang berat (gagal hati,
gangguan fungsi ginjal, kardiomiopati,
ensefalopati atau ensefalitis)
Grup C
Grup C
Prognosis
Baik
Buruk
Tidak disertai renjatan
dalam 24 – 36 jam
≥ 36 jam belum ada
tanda perbaikan
Kematian jika
Syok lama Overhidrasi
Pendarahan
masif
DBD dengan syok disertai
manifestasi tidak syok
Analisis Kasus
An.RP,perempuan,usia9tahundatingkeIGDRSUDSekayudengankeluhan
demam
 Demam terjadi secara mendadak dan terus
menerus
 Mengeluhkan adanya sakit kepala dan
mata panas
 Pasien diberikan obat, namun keluhan
tidak mebaik.
3 hari SMRS IGD
 Nyeri perut terlokalisir pada bagian ulu
hati. Pasien tampak lemas dan nafsu
makan menurun namun masih mau
minum.
 Anamnesis menggambarkan ada banyak
genangan air di sekitar rumah pasien.
 Faktor risiko habitat nyamuk dengue
dan risiko terjangkitnya demam dengue
meningkat.
Fisik
6
2
Spesifik
 Keadaan tampak lemas
 Kesadaran compos mentis
 Nadi 97 x/menit, pernapasan 21 x/menit, SpO2 99%, suhu 37,4^C
 Tekanan darah 100/70 mmHg
 Kesan status gizi buruk
 Nyeri tekan epigastrium (+)
 Rumple leed test menunjukkan hasil positif.
Pemeriksaan
Pemeriksaan Anjuran Fase viremia awal Fase viremia akhir
 Dengue IgM, IgG
 Dengue NS1 Antigen
6
3 Pemeriksaan anjuran
 Dengue IgM (-)
 Dengue IgG (-)
 Belum terbentuk antibodi
 Dengue IgM (+)
 Dengue IgG (+)
 Meningkat
Penatalaksanaan
Awal
6
4
Evaluasi
 Bed rest
 Pemberian cairan ringer laktat secara intravena
 Paracetamol bila suhu anak >38.5oC
 Injeksi omeprazole untuk menangani mual dan muntah pada pasien.
 Kurva suhu/6 jam dan pemeriksaan laboratorium secara berkala
 Anak telah bebas demam pada hari keenam
 trombosit >50.000
 hematokrit stabil
 Keluhan muntah berhenti pada hari kelima
 Tidak ada lagi muntah dan nyeri perut
 Kemampuan makan oral membaik
DAFTAR PUSTAKA
● Departemen Ilmu Kesehatan Anak. Pedoman Praktik Klinis Departemen Ilmu
Kesehatan Anak RSUP Dr. Moh. Hoesin. Palembang; 2020.
● Islam MT, Quispe C, Herrera-Bravo J, Sarkar C, Sharma R, Garg N, et al.
Production, Transmission, Pathogenesis, and Control of Dengue Virus: A
Literature-Based Undivided Perspective. Biomed Res Int. 2021;2021.
● Kementerian Kesehatan RI. Situasi Penyakit Demam Berdarah Di Indonesia
2017 [Internet]. Vol. 31, Journal of Vector Ecology. 2018. p. 71–8. Available
from:
https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/Info
Datin-Situasi-Demam-Berdarah-Dengue.pdf
● World Health Organization. Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment,
Prevention and Control. 2009;41(1):29–29.
65
DAFTAR PUSTAKA
● Guzman MG, Harris E. Dengue. Lancet. 2015;385(9966):453–65.
● Chen HR, Lai YC, Yeh TM. Dengue virus non-structural protein 1: A pathogenic
factor, therapeutic target, and vaccine candidate. J Biomed Sci. 2018;25(1):1–11.
● Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Tatalaksana infeksi dengue anak dan
remaja. Pedoman Nas pelayanan Kedokt. 2021;1–67.
66
CREDITS:
This presentation template was
created by Slidesgo, including icons
by Flaticon, infographics & images by
Freepik
Thank
you
K : nyeri kepala
L : lemah
M : mual dan muntah
NO : nyeri otot dan sendi
P : perdarahan
R : ruam
White island in the red sea (ruam konvalesen)
Diskusi
• T
• T
• T
• T
• T
• T
• T
• T
• T
• T
• T
• T

More Related Content

Similar to DEMAM DENGUE

TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptxTUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptxWuriPaparazie
 
Case eki 1 sle fix ya
Case eki 1 sle fix yaCase eki 1 sle fix ya
Case eki 1 sle fix yabeequeen_30
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxSuciMayvera1
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKPhil Adit R
 
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptxCASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptxMuhammadMutashimBill
 
Laporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptx
Laporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptxLaporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptx
Laporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptxNabilahHaptriani2
 
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage   Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage Soroy Lardo
 
ppt DHF.pptx
ppt DHF.pptxppt DHF.pptx
ppt DHF.pptxAyuRetno9
 
Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )Otty Mitha Octriza
 
Appendicitis Anak.pptx
Appendicitis Anak.pptxAppendicitis Anak.pptx
Appendicitis Anak.pptxWayanSatriadi
 
Case Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart DiseaseCase Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart DiseaseDondy Juliansyah
 

Similar to DEMAM DENGUE (20)

TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptxTUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
TUTKLIN Kejang Demam Sederhana.pptx
 
Case eki 1 sle fix ya
Case eki 1 sle fix yaCase eki 1 sle fix ya
Case eki 1 sle fix ya
 
PPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptxPPT LAPKAS AMAY.pptx
PPT LAPKAS AMAY.pptx
 
PPT Referat Rizka.pptx
PPT Referat Rizka.pptxPPT Referat Rizka.pptx
PPT Referat Rizka.pptx
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptxCASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
CASE REPORT - CARCINOMA RECTAL tumor.pptx
 
Psmba.pptx
Psmba.pptxPsmba.pptx
Psmba.pptx
 
Laporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptx
Laporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptxLaporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptx
Laporan Kasus GNAPS RSUD Bayung Lencir - Arrinalhaq Andre Sondakh.pptx
 
Ppt case bp david
Ppt case bp davidPpt case bp david
Ppt case bp david
 
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage   Case Presentation :  Severe Dengue  With Menstruation and Plasma Leakage
Case Presentation : Severe Dengue With Menstruation and Plasma Leakage
 
file.pdf
file.pdffile.pdf
file.pdf
 
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
 
MINICEX
MINICEXMINICEX
MINICEX
 
ppt DHF.pptx
ppt DHF.pptxppt DHF.pptx
ppt DHF.pptx
 
Kasmen Suta 23 Agustus 2022.pptx
Kasmen Suta 23 Agustus 2022.pptxKasmen Suta 23 Agustus 2022.pptx
Kasmen Suta 23 Agustus 2022.pptx
 
PPT LK 2 App.pptx
PPT LK  2 App.pptxPPT LK  2 App.pptx
PPT LK 2 App.pptx
 
Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
Case presentation hpp otty ( Pembimbing : dr Arie Widiyasa , SpOG )
 
Appendicitis Anak.pptx
Appendicitis Anak.pptxAppendicitis Anak.pptx
Appendicitis Anak.pptx
 
Case Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart DiseaseCase Thyroid Heart Disease
Case Thyroid Heart Disease
 
JC fatih.pptx
JC fatih.pptxJC fatih.pptx
JC fatih.pptx
 

Recently uploaded

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 

Recently uploaded (20)

Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 

DEMAM DENGUE

  • 1. Laporan Kasus Demam Berdarah Dengue Oleh: Rizky Ishak Pridata 04084882124010 Triya Edwin 04084882124017 Brian Randing Boen 04084822225131 Pembimbing: dr. Mira Mariana Ulfah, Sp.A Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Sekayu Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya 2022
  • 2. 01 02 03 04 Pendahuluan Tinjauan Pustaka Status Pasien Analisis Kasus Outline
  • 4. Pendahuluan ● Demam dengue atau dengue fever merupakan salah satu penyakit infeksi virus pada anak yang paling luas penyebarannya di Indonesia. ● Penyakit ini dapat mengakibatkan kejadian luar biasa/KLB pada musim hujan di daerah endemis, karena tumpukan genangan air hujan yang menjadi media kembang biak dan habitat nyamuk Aedes ● Demam dengue memiliki beberapa gejala klasik yakni: gejala demam tinggi mendadak, nyeri kepala, nyeri otot, sendi dan tulang belakang,, mual, muntah dan timbulnya ruam
  • 5. Pendahuluan  Penegakan diagnosis Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang  Tujuan utama dari terapi demam dengue adalah mengembalikan status hidrasi dengan penerapan cairan  Meski prognosis demam dengue bonam secara vitam, fungtionam, maupun sanationam, tatalaksana yang tepat dan segera harus selalu diterapkan.
  • 7. STATUS PEDIATRIK Nama ayah : Tn. A Pekerjaan : Pegawai Swasta Nama ibu : Ny. A Pekerjaan : IRT Nama: An. RP Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal lahir: 05/02/2013 Umur: 9 tahun 5 bulan Alamat: Dusun V Keban II Agama: Islam MRS: 14 Agustus 2022 No. Rec: 381886
  • 8. Anamnesis Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis kepada nenek kandung pasien pada hari Selasa, 16 Agustus 2022 datang ke IGD RSUD Sekayu. ● Keluhan Utama: Demam. ● Keluhan Tambahan: ○ Sakit kepala ○ Nyeri perut
  • 9. Riwayat Perjalanan Penyakit  Demam terjadi secara mendadak dan terus menerus  Sakit kepala  Nyeri perut 5 hari SMRS  Nyeri terlokalisir pada bagian ulu hati  Nyeri pada sendi 2 Hari SMRS Dilakukan pemeriksaan dengan  Hasil trombosit 51.000/mm^3  Limfosit dan monosit melebihi normal Hari H Berobat ke IGD RSUD Sudah berobat, keluhan tidak membaik Anamnesis, Pemeriksaan fisik
  • 10. ● Riwayat demam berulang disangkal Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat Penyakit pada Keluarga: ● Pada lingkungan sekitar terdapat tiga yang terkena ○ Ibu ○ Kedua kakaknya
  • 11. ANAMNESIS Riwayat Pengobatan Disangkal. Riwayat Sosial Ekonomi Ayah pasien merupakan seorang pegawai swasta. Ibu pasien seorang ibu rumah tangga. Pasien berobat ke RSUD Sekayu secara umum. Kesan: Sosial ekonomi menengah kebawah.
  • 12. Riwayat Sebelum Masuk Rumah Sakit Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Masa kehamilan : 39 minggu Partus : Pervaginam Tempat : Klinik Ditolong oleh : Bidan Tanggal : 05/02/2013 Keadaan bayi saat lahir : Menangis spontan BB : 2700 kg PB : 48 cm
  • 13. Riwayat Makanan Kesan: Pola makan kurang baik Umur Rute Jenis Makanan 0-3 bulan Oral ASI eksklusif 3-6 bulan Oral ASI eksklusif 9-12 bulan Oral Susu formula + MPASI 13-24 bulan Oral Susu formula + MPASI + Makanan keluarga >24bulan Oral Makanan keluarga (makan sedikit)
  • 14. Riwayat Imunisasi Kesan: Imunisasi lengkap BCG 0 bulan DPT 1 2 bulan DPT 2 3 bulan DPT 3 4 bulan Hep. B 1 0 bulan Hep. B 2 2 bulan Hep. B 3 Hep. B4 3 bulan 4 bulan HiB 1 2 bulan HiB 2 3 bulan HiB 3 4 bulan Polio 1 0 bulan Polio 2 2 bulan Polio 3 3 bulan Campak 9 bulan Polio 4 4 bulan
  • 15. Riwayat Perkembangan Kesan: Riwayat perkembangan normal Gigi pertama : 4 bulan Duduk : 7 bulan Berbalik : 5 bulan Berdiri : 10 bulan Tengkurap : 3 bulan Berjalan : 12 bulan Merangkak : 8 bulan Berbicara : 6 bulan  Riwayat Perkembangan
  • 16. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan Fisik Umum Tanggal pemeriksaan : 16 Agustus 2022  Keadaan Umum : Tampak sakit sedang  Status Kesadaran : Compos mentis  TD : 100 mmHg (P50-90) /70 mmHg (P5-50)  N : 97 x/menit, irama denyut nadi reguler, isi dan tegangan cukup/menit  RR : 21 x/menit, reguler  T : 37,4°C  SpO2: 99% dengan udara ruangan
  • 17. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan Fisik Umum Tanggal pemeriksaan : 16 Agustus 2022  Keadaan Umum : Tampak sakit sedang  Status Kesadaran : Compos mentis  BB : 17.8 kg  TB : 128 cm  IMT : 10,86 kg/m2  BB/U : 17,8 25 𝑘𝑔 (p<5)  PB/U : 128 137 𝑐𝑚 (P5 – P10) Kesan: Gizi buruk BB ideal : 25 kg Usia Tinggi : 8 tahun Status Gizi : 𝑏𝑏 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑏𝑏 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 ∗ 100% = 17.8 25 ∗ 100 = 71.2% Kesan : Gizi buruk LK : 51 cm (-2SD < Z < 0SD) LiLA : 18,1 cm (P5 – P10)
  • 18. BB/U : 17,8 25 𝑘𝑔 (P<5) TB/U : 128 137 𝑐𝑚 (P5 – P10) BB dan TB
  • 19. BB/TB : 𝑏𝑏 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑏𝑏 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 ∗ 100% = 17.8 25 ∗ 100 = 71.2% BB/TB
  • 22. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Spesifik Kepala  Bentuk : normosefali  Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut  Wajah : Wajah dismorfik (-)  Mata : Pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+), mata cekung (-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-)  Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), sekret (-), NCH (-), mimisan (-)  Mulut : Mukosa bibir kering (-), gusi berdarah (-), sianosis (-), labioskizis (-), palatoskizis (-), bintik- bintik kemerahan (-)  Telinga : Bentuk aurikula normal, sekret(-), membran timpani intak, tidak ada tanda infeksi, low set ear (-)  Leher & Aksila : Tidak didapatkan pembesaran KGB
  • 23. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Spesifik Paru-paru  Inspeksi : Simetris, retraksi dinding dada (-/-)  Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri  Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru  Auskultasi : Vesikuler (+/+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-) Jantung  Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat  Palpasi : Iktus kordis tidak teraba  Perkusi : Batas jantung dalam batas normal  Auskultasi : BJ I-II normal, murmur (+), gallop (-) Abdomen  Inspeksi : datar, massa (-).  Auskultasi : bising usus (+) normal  Palpasi : nyeri tekan (+) epigastrium, hepar dan lien tidak teraba  Perkusi : timpani (+)  Ekstremitas : akral hangat, CRT <3 detik, palmar dan plantar pedis pucat (-), edema (-),pembesaran KGB pada lipatan inguinal.
  • 24. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium 14/08/2022 Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan Hb 12.7 12.0 – 16.0 g/dL Eritrosit *5.37 4.0 – 5.30 106/mm3 Leukosit 5.7 4.5 – 13.5 103/mm3 Hematokrit 37.8 37 – 47 % Trombosit *135 150 – 400 103/µL MCV *70.4 75 – 91 fL MCH *23.6 25 – 33 pg MCHC 33.6 31 – 37 g/dL HFLC 1.2 % NRBC 0 % RDW-CV 13.10 11.5 – 14.5 % Hitung Jenis Basofil 0 0 – 1 % Eosinofil 0 1 – 4 % Neutrofil *62 40 – 60 % Limfosit 31 20 – 40 % Monosit Rasio N/L 7 2.00 2 – 8 <3.13 % Kimia Darah Glukosa sewaktu Ureum Kreatinin Natrium darah Kalium darah 101 *53 *1.21 *122 *6.30 65 – 140 15 – 36 0.60 – 1.13 135 – 148 3.5 – 5.3 mg/dL mg/dL mg/dL mmol/L mmol/L
  • 25. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium 15/08/2022 Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan Hb *11.3 12.0 – 16.0 g/dL Eritrosit 4.76 4.0 – 5.30 106/mm3 Leukosit *2.4 4.5 – 13.5 103/mm3 Hematokrit *33.0 37 – 47 % Trombosit *81 150 – 400 103/µL MCV *69.3 75 – 91 fL MCH *23.7 25 – 33 pg MCHC 34.2 31 – 37 g/dL HFLC 2.5 % NRBC 0 % RDW-CV 13.10 11.5 – 14.5 % Hitung Jenis Basofil 0 0 – 1 % Eosinofil 0 1 – 4 % Neutrofil 50 40 – 60 % Limfosit 40 20 – 40 % Monosit Rasio N/L 10 1.25 2 – 8 <3.13 %
  • 26. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium 16/08/2022 Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan Hb *11.7 12.0 – 16.0 g/dL Eritrosit 4.95 4.0 – 5.30 106/mm3 Leukosit *2.9 4.5 – 13.5 103/mm3 Hematokrit *34.8 37 – 47 % Trombosit *51 150 – 400 103/µL MCV *70.3 75 – 91 fL MCH *23.6 25 – 33 pg MCHC 33.6 31 – 37 g/dL HFLC 6.3 % NRBC 0 % RDW-CV 13.60 11.5 – 14.5 % Hitung Jenis Basofil 0 0 – 1 % Eosinofil 4 1 – 4 % Neutrofil 38 40 – 60 % Limfosit 47 20 – 40 % Monosit Rasio N/L 11 0.81 2 – 8 <3.13 %
  • 27. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan Fisik Umum Daftar Masalah  Demam  Nyeri perut  Sakit Kepala  Leukopenia  Trombositopenia  Gizi buruk Diagnosis Banding  Demam Berdarah Dengue + Gizi buruk  Demam tifoid  Infeksi rotavirus  Gastroenteritis akut Diagnosis Kerja  Demam Berdarah Dengue + Gizi buruk
  • 28. Laboratorium 27/06/2022 Tatalaksana Prognosis Non Farmakologi  Pemberian cairan dan kalori yang cukup, sesuai berat badan, peningkatan suhu, dan status hidrasi Farmakologi  IVFD RL 1.5 ml/kg/jam  Parasetamol tab 4 x ½ tab jika perlu  Omeprazole 2 x 10 mg  Quo ad vitam : Dubia ad bonam  Quo ad functionam : Dubia ad bonam  Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
  • 29. Follow Up 15 Agustus 2022 S:  Demam (+) naik turun, nyeri perut (+) berkurang, mual dan muntah (-), nafsu makan kurang O:  Suhu: 37,8 oC  HR : 100 x/menit  RR : 22 x/menit  Keadaan Spesifik  Abdomen : BU (+), nyeri tekan (+) epigastrium, hepatosplenomegai (-) A: Demam berdarah dengue + gizi buruk P:  IVFD RL 1.5ml/kg/jam  Parasetamol 4 x ½ tab PO  Inj Omeprazole 2 x 40 mg IV
  • 30. Follow Up 16 Agustus 2022 S:  Demam (-), nyeri perut (+) berkurang, mual dan muntah (-), nafsu makan membaik O:  SpO2 : 99%  Suhu: 37,4 oC  HR : 97 x/menit  RR : 25 x/menit  Keadaan Spesifik  Abdomen : Nyeri perut (+) berkurang, pembesaran hepar (-) A: DBD + gizi buruk P:  IVFD RL 2ml/kg/jam  Paracetamol tab 4 x ½ tab PO  Inj Omeprazole 2 x 10 mg IV
  • 32. Definisi Demam Dengue (DD) adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Dengue ditularkan antara manusia oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang ditemukan di seluruh dunia. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi dengue ditandai dengan munculnya demam (>38ºC) mendadak selama 2-7 hari disertai dengan nyeri kepala, nyeri retro-orbital, mialgia, atralgia, nyeri gastrointestinal, dan ruam. dan adanya bukti plasma leakage yang bertendensi menimbulkan renjatan dan kematian. Departemen Ilmu Kesehatan Anak. Pedoman Praktik Klinis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Moh. Hoesin. Palembang; 2020.
  • 33. Epidemiologi Indonesia merupakan negara ke-2 dengan kasus DBD tertinggi Pada tahun 2016, di Sumatera Selatan tercatan Incidine rate DBD sebesar 47,19/100.000 penduduk dengan CFR sebesar 0,65 Kementerian Kesehatan RI. Situasi Penyakit Demam Berdarah Di Indonesia 2017 [Internet]. Vol. 31, Journal of Vector Ecology. 2018. p. 71–8.
  • 34. Etiologi Demam dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk. Virus Dengue (DENV) adalah virus RNA beruntai tunggal kecil yang terdiri atas 4 serotipe berbeda: DENV-1 DENV-2 DENV-4 DENV-3 Islam MT,et al. Production, Transmission, Pathogenesis, and Control of Dengue Virus: A Literature-Based Undivided Perspective. Biomed Res Int. 2021;2021.a
  • 35. Etiologi Infeksi virus dengue biasanya menyebar melalui gigitan nyamuk betina yang terinfeksi genus Aedes, terutama oleh Aedes aegypti dan Ae. Albopictus. Namun, dua vektor lainnya seperti Ae. polynesiensis dan Ae. niveus telah diidentifikasi sebagai vektor sekunder di beberapa wilayah di seluruh dunia. Islam MT,et al. Production, Transmission, Pathogenesis, and Control of Dengue Virus: A Literature-Based Undivided Perspective. Biomed Res Int. 2021;2021.a
  • 36. Fase Demam Dengue Lama perjalanan penyakit dengue yang klasik umumnya berlangsung selama 7 hari dan terdiri atas 3 fase, yaitu: • Fase Demam (hari sakit ke 1 – 3) • Fase Kritis (hari ke 4 – 5 (24-48 jam)) • Fase Penyembuhan (berlangsung 1-2 hari). Fase demam • Anak biasanya tidak mau makan dan minum sehingga dapat mengalami dehidrasi, terlihat sakit berat, muka dapat terlihat kemerahan (flushing) • hematokrit masih normal Fase kritis • Demam turun (fase deffervescene). • Kebocoran plasma menjadi nyata dan mencapai puncak pada hari ke-5 • jumlah trombosit terendah dan nilai hematokrit tertinggi Fase penyembuhan • Cairan yang keluar dari pembuluh darah akan kembali masuk ke dalam • Trombosit kembali ke angka normal Islam MT,et al. Production, Transmission, Pathogenesis, and Control of Dengue Virus: A Literature-Based Undivided Perspective. Biomed Res Int. 2021;2021.a
  • 37. Fase Demam Dengue Chen HR, Lai YC, Yeh TM. Dengue virus non-structural protein 1: A pathogenic factor, therapeutic target, and vaccine candidate. J Biomed Sci. 2018;25(1):1–11.
  • 38. Patofisiologi plasma leakage DENV NS1 PBMC • TNF-α • IL-6 • Degradasi glicocalyx Peningkatan permeabilitas pembuluh darah Kebocoran plasma/vaskular Chen HR, Lai YC, Yeh TM. Dengue virus non-structural protein 1: A pathogenic factor, therapeutic target, and vaccine candidate. J Biomed Sci. 2018;25(1):1–11.
  • 39. Klasifikasi 1997 2011 2009 Demam dengue (tanpa perembesan Demam dengue (tanpa perembesan EDS Dengue tanpa warning signs Tatalaksana Grup A DBD derajat I (tanpa syok) DBD derajat I (tanpa syok) Dengue dengan warning sign Tatalaksana Grup B DBD derajat II (tanpa syok) DBD derajat II (tanpa syok) DBD derajat III (DSS) DBD derajat III (DSS) Severe dengue (perembesan plasma hebat, perdarahan hebat, dan keterlibatan organ) Tatalaksana Grup C DBD derajat IV (sindrom syok dengue dengan profound shock) DBD derajat IV (sindrom syok dengue dengan profound shock)
  • 40. Klasifikasi WHO. Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever [Internet]. WHO Regional Publication SEARO. 2011. 159–168 p.
  • 41. Manifestasi Klinis WHO. Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever [Internet]. WHO Regional Publication SEARO. 2009. 159–168 p.
  • 43. Pemeriksaan fisik 1. Suhu tubuh dapat meningkat, normal atau hipotermi 2. Dijumpai facial flush 3. Manifestasi perdarahan • Uji bendung positif (≥10 petekie/inch2 atau 2.5 cm2) merupakan manifestasi perdarahan yang paling banyak pada fase demam awal. • Mudah lebam dan berdarah pada daerah tusukan untuk jalur vena (easy bruising). • Petekie • Perdarahan mukosa: epistaksis, perdarahan gusi, perdarahan saluran cerna • Hematuria (jarang) Menorrhagia (pada remaja dan dewasa) 4. Ruam makulopapular/rubellaform pada fase demam 5. Hepatomegali teraba 2-4 cm di bawah arcus costae kanan
  • 44. Pemeriksaan fisik 6. Splenomegali (jarang) 7. Terdapat hemostasis yang tidak normal 8. Terdapat perembesan plasma (khususnya pada rongga pleura/efusi pleura dan rongga peritoneal/ascites) 9. Dapat disertai dengan hipovolemia, dan syok 10. Warning Signs: muntah persisten, nyeri perut, menolak asupan per oral, letargi atau gelisah, hipotensi postural, oliguria 11. Gejala kegagalan sirkulasi terjadi pada saat suhu turun antara hari ke 3-7 demam berupa: kulit dingin dan lembab, sianosis sirkumoral, nadi lemah dan cepat. Pasien tampak letargi atau gelisah kemudian jatuh dalam keadaan syok.
  • 45. Pemeriksaan fisik Tanda tanda syok 1. Nadi cepat dan lemah 2. Tekanan nadi sempit, diastolik cenderung naik atau hipotensi 3. Capillary refill time> 3 detik 4. Akral dingin 5. Gelisah 6. Pada profound shock (DBD grade IV), nadi tidak teraba dan TD tidak terukur 7. Oliguria hingga anuria
  • 46. Pemeriksaan fisik Pada prolonged shock dapat terjadi: • asidosis metabolik • gagal mutliorgan • perdarahan masif • gagal hati dan renal • Ensefalopati • perdarahan intrakranial Fase konvalesen • sinus bradikardi • Aritmia • timbul ruam konvalesen
  • 47. Warning sign DBD Parameter Deskripsi Penjelasan Klinis Muntah persisten ≥3 episode muntah dalam 12 jam dan tidak dapat mentoleransi cairan oral Nyeri abdomen Perut nyeri terus menerus dan intensitas bertambah sehingga mengganggu aktivitas Gelisah/letargi Kesadaran menurun dan/atau iritabel Perdarahan mukosa - mimisan/epistaksis - perdarahan gusi - perdarahan kulit berupa ptekie - purpura - perdarahan konjungtiva/subkonjungtiva Hepatomegali Pembesaran hati teraba >2 cm Akumulasi cairan Edema palpebra, efusi pleura, asites Laboratorium Kadar Ht dan trombosit Peningkatan ht dibandingkan sebelumnya, disertai penurunan trombosit
  • 49. Pemeriksaan Penunjang • Pemeriksaan darah perifer (hemoglobin, hematokrit, leukosit dan trombosit) serta hitung jenis saat awal • Pemeriksaan Hb, Ht, Trombosit, Leukosit secara berkala • Antigen NS1 • IgG dan IgM Dengue
  • 50. Pemeriksaan Penunjang Ig M Ig G Interpretasi Keterangan + - Infeksi primer - + + Infeksi sekunder - - - Tidak terbukti adanya infeksi Diulang pada fase konvalesens - + Infeksi pada 2-3 bulan sebelumnya Diulang pada fase konvalesens
  • 51. Diagnosis Banding Fase Demam Flue like syndrome Selesma, influenza, campak, Covid-19 Demam dan ruam Rubela, campak, infeksi menigokokus, erupsi obat Diare Rotavirus, infeksi usus lainnya Penyakit dengan manifestasi neurologis Meningioensefalitis, kejang demam Fase Kritis Penyakit infeksi Gastroenteritis akut, malaria, demam tifoid, hepatitis, sepsis bakterial, syok septik Keganasan Leukemia akut dan keganasan lainnya Gejala klinis lainnya Akut abdomen - Apendisitis akut - Kolesistitis akut - Perforasi usus Asidosis aktat Ketoasidosis diabetikum
  • 52. Tatalaksana Grup A Grup B Grup C Pasien dapat dipulangkan Rujuk tatalaksana di RS Perhatian khusus
  • 53. Grup A Anjuran perawatan di rumah Segera membawa pasien ke rumah sakit bila dijumpai warning signs Meningkatkan asupan cairan dengan memberi larutan rehidrasi oral Berikan parasetamol untuk demam tinggi dengan interval pemberian 4–6 jam
  • 54. Grup B Komorbid • Anjurkan minum lebih banyak • Terapi IV NaCl 0,9 % (bila tidak terpenuhi) Berikan larutan isotonik • Dimulai dengan tetesan 5–7 ml/kg/jam selama 1–2 jam sesuai indikasi klinis • 3 –5 ml/kg/jam untuk 2–4 jam, dan diturunkan menjadi 2–3 ml/kg/jam atau kurang berdasarkan respons klinis Periksa kondisi klinis dan ulangi pemeriksaan hematokrit Warning sign Pantau hingga fase kritis lewat
  • 55. Grup C Fase kritis Perembesan plasma hebat yang menyebabkan syok dan/atau akumulasi cairan yang disertai distres napas Perdarahan hebat Kerusakan organ yang berat (gagal hati, gangguan fungsi ginjal, kardiomiopati, ensefalopati atau ensefalitis)
  • 58. Prognosis Baik Buruk Tidak disertai renjatan dalam 24 – 36 jam ≥ 36 jam belum ada tanda perbaikan Kematian jika Syok lama Overhidrasi Pendarahan masif DBD dengan syok disertai manifestasi tidak syok
  • 60. An.RP,perempuan,usia9tahundatingkeIGDRSUDSekayudengankeluhan demam  Demam terjadi secara mendadak dan terus menerus  Mengeluhkan adanya sakit kepala dan mata panas  Pasien diberikan obat, namun keluhan tidak mebaik. 3 hari SMRS IGD  Nyeri perut terlokalisir pada bagian ulu hati. Pasien tampak lemas dan nafsu makan menurun namun masih mau minum.  Anamnesis menggambarkan ada banyak genangan air di sekitar rumah pasien.  Faktor risiko habitat nyamuk dengue dan risiko terjangkitnya demam dengue meningkat.
  • 61. Fisik 6 2 Spesifik  Keadaan tampak lemas  Kesadaran compos mentis  Nadi 97 x/menit, pernapasan 21 x/menit, SpO2 99%, suhu 37,4^C  Tekanan darah 100/70 mmHg  Kesan status gizi buruk  Nyeri tekan epigastrium (+)  Rumple leed test menunjukkan hasil positif. Pemeriksaan
  • 62. Pemeriksaan Anjuran Fase viremia awal Fase viremia akhir  Dengue IgM, IgG  Dengue NS1 Antigen 6 3 Pemeriksaan anjuran  Dengue IgM (-)  Dengue IgG (-)  Belum terbentuk antibodi  Dengue IgM (+)  Dengue IgG (+)  Meningkat
  • 63. Penatalaksanaan Awal 6 4 Evaluasi  Bed rest  Pemberian cairan ringer laktat secara intravena  Paracetamol bila suhu anak >38.5oC  Injeksi omeprazole untuk menangani mual dan muntah pada pasien.  Kurva suhu/6 jam dan pemeriksaan laboratorium secara berkala  Anak telah bebas demam pada hari keenam  trombosit >50.000  hematokrit stabil  Keluhan muntah berhenti pada hari kelima  Tidak ada lagi muntah dan nyeri perut  Kemampuan makan oral membaik
  • 64. DAFTAR PUSTAKA ● Departemen Ilmu Kesehatan Anak. Pedoman Praktik Klinis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Moh. Hoesin. Palembang; 2020. ● Islam MT, Quispe C, Herrera-Bravo J, Sarkar C, Sharma R, Garg N, et al. Production, Transmission, Pathogenesis, and Control of Dengue Virus: A Literature-Based Undivided Perspective. Biomed Res Int. 2021;2021. ● Kementerian Kesehatan RI. Situasi Penyakit Demam Berdarah Di Indonesia 2017 [Internet]. Vol. 31, Journal of Vector Ecology. 2018. p. 71–8. Available from: https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/Info Datin-Situasi-Demam-Berdarah-Dengue.pdf ● World Health Organization. Dengue Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control. 2009;41(1):29–29. 65
  • 65. DAFTAR PUSTAKA ● Guzman MG, Harris E. Dengue. Lancet. 2015;385(9966):453–65. ● Chen HR, Lai YC, Yeh TM. Dengue virus non-structural protein 1: A pathogenic factor, therapeutic target, and vaccine candidate. J Biomed Sci. 2018;25(1):1–11. ● Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Tatalaksana infeksi dengue anak dan remaja. Pedoman Nas pelayanan Kedokt. 2021;1–67. 66
  • 66. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik Thank you
  • 67. K : nyeri kepala L : lemah M : mual dan muntah NO : nyeri otot dan sendi P : perdarahan R : ruam White island in the red sea (ruam konvalesen)
  • 68. Diskusi • T • T • T • T • T • T • T • T • T • T • T • T

Editor's Notes

  1. Anamnesis: tinggal di area dengan faktor risiko habitat nyamuk maupun riwayat berkunjung ke daerah endemic Pemfis: rumple leed test, dan penilaian tanda-tanda perdarahan lain Pemlab: darah perifer, antigen NS1, IgM, dan IgG Dengue, PCR, dan kultur virus mampu membantu menegakkan diagnosis demam dengue
  2. Nellhaus
  3. Frisancho
  4. -DENV NS1 yang menginfeksi oleh sel mononuklear darah perifer (PBMC) menginduksi sekresi TNF-α dan IL-6 yang dapat meningkatkan permeabilitas pembuluh darah kapiler menyebabkan kebocoran plasma. -Selain mengganggu permeabilitas sel endotel pembuluh darah, NS1 juga menyebabkan kebocoran vaskular dengan menginduksi degradasi glicocalyx. Glicocalyx adalah jaringan tipis bermuatan negatif yang terdiri dari glikoprotein, proteoglikan, dan glikosaminoglikan di sisi luminal sel endotel yang melapisi pembuluh darah di seluruh tubuh. Glicocalyx berperan sebagai barier yang mengatur berbagai proses fisiologis hemostasis seperti mencegah adesi leukosit dan platelet pada dinding kapiler. Kerusakan pada glycocalyx endotel berkolerasi dengan berbagai patologi penyakit vascular, seperti atherosclerosis, ischemia, dan diabetes.
  5. Untuk menegakkan diagnosis kerja DBD dibutuhkan dua kriteria klinis ditambah satu dari kriteria laboratorium (atau hanya peningkatan hematokrit). Manifestasi klinis yang bervariasi mulai dari yang paling ringan (mild undifferentiated febrile illness), demam dengue, demam berdarah dengue sampai demam berdarah dengue disertai syok (dengue shock syndrome = DSS).
  6. Pasien yang masuk grup A adalah mereka yang masih bisa minum dengan jumlah cukup dan buang air kecil setidaknya 6 jam sekali serta tidak memiliki warning signs terutama ketika demam turun (defervescense). Nasehati orang tua/pengasuh bahwa pasien harus dibawa ke rumah sakit segera apabila terdapat kondisi klinis yang tidak membaik -saat suhu turun (defervescense), -nyeri perut hebat -muntah terus-menerus -ekstremitas lembab dan dingin -letargi atau rewel/gelisah, perdarahan -serta tidak buang air kecil selama lebih dari 4–6 jam