SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan
Bab I
Pendahuluan
1. Latar belakang
Sering dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan di atas para pesaingnya. Satu hal yang
tidak selalu terlihat adalah fakta bahwa sebua perusahaan juga akan dapat mencapai
keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Keunggulan kompetitif
mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan di dalam pasar.
Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung
mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem
informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam suatu
perencaan srategis. Salah satu stretegi dalam meningkatkan daya saing adalah melalui
pengembangan peran sistem informasi dalam perusahaan. Jika sebelumnya peranan sistem
informasi hanya sebagai proses penunjang saja dalam memperoleh data dengan titik berat pasa
efisiensi biya operasional minimalisasi risiko operasi dari berbagai fungsi perusahaan, maka
pada saat ini peranannya telah berubah menjadi alat stratergik dalam perusahaan untuk
meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti kera, peranti lunak,
spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi
memiliki empat dimensi yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan
kelengkapan. Eksekutif perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk keseluruhan
organisasi, area bisnis, dan sumber daya informasi. Chief information officer (yang disebut
pula chief technology officer) memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan
strategis. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan
tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang
dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Secara khusus dapat dinyatakan bahwa penyusunan dan pengembangan perencanaan strategi
informasi merupakan upaya peningkatan peranan fungsi dan nilai sistem informasi setiap unit
kegiatan manajemen dan operasinal perusahaan untuk meningkatkan kemampuan
bersaingnya.
Perencanaan yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan, terutama sebelum
mengambil suatu keputusan. Dengan dilakukannya perencanaan maka diharapkan hasil atau
target yang ingin dicapai mempunyai gambaran berdasarkan tolak ukur dari perencanaan
yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk melakukan perencanaan, dapat didukung oleh dua
faktor, yaitu computer dan komunikasi terutama dari pihak-pihak yang terkait dalam hal yang
ingin dilakukan. Kedua faktor tersebut dapat menggunakan tegnologi sistem informasi
sebagai penunjangnya.
1.1 Keunggulan kompetitif
Menurut Tangkilisan, keunggulan kompetitif adalah menunjuk pada kemampuan sebuah
organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang
menguntungkan berkaitan berkaitann dengan perusahaan ;ainnya. Keunggulan kompetitif
muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang
dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badudu-Zain, dinyatakn bahwa keunggulan
kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari kedua sumber diatas
bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi lainnya
untuk mendapatkan sesuatu.
Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk
memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan
berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan kompetitif muncul bila pelanggan merasa
bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi
pesaingnya (Setiawan, 2006). Kemudian di dalam Kamus Bahasa Indonesia, dinyatakan
bahwa keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan.
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan
bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu pendekatannya adalah
bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui peningkatan kualitas
produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan teknologi
informasi. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage)
mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam
pasar. Ingat bahwa para manajer perusahaan-perusahaan menggunakan sumber daya virtual
sekaligus juga fisik dalam memenuhi tujuan-tujuan strategis perusahaan. Strategi bersaing
merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industry. Strategi
bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan
yang menentukan persaingan dalam industri.
1.1.2 Sumber keunggulankompetitif
Sumber kenggulan yang pertama, seseorang merasakan value jika jasa/ produk yang ia
nikamti sepadan atau lebih besar dari biaya yang ia keluarkan. Contoh, anda potong rambut di
salon yang sangat mahal. Jika hanya melihat harga yang mahal anda pasti berpikir ulang untuk
potong rambut di sana rambut anda dipotong oleh pemotong rambut beberapa artis terkenal.
Karena ia tukang potong artis terkenal anda memperoleh value berupa potongan ranmbut yang
bagus dan juga rasa bangga anda jua sekelas dengan artis paling tidak pada selera potong
rambutnya.
Sumber keunggulan kompetitif yang kedua adalah keunikan. Artinya adalah produk
anda tidak mudah di contoh atau di-copy oleh pesaing anda. Contoh anda mempunyai warung
bakso yang cukup laris. Tiba-tiba ada pesaing yang membuka warung bakso di dekat warung
anda. Ia menyajikan bakso dan aksesorisnya mirip dengan bakso di warung anda. Rasa desain
warung hingga seragam karyawannya sangat mirip dengan warung anda. Anda mungkin akan
kehilangan sebagian pelanggan anda bahkan munkin perpindahan pelanggan bakso itu bisa
makin besar jika pesaing anda iu menyajikan ‘value’ tambahan seperti kuah yang lebih gurih
dan sebagainya.
Agar tidak tergerus oleh pesaing agresif itu warung bakso anda harus unik rasanya harus
‘khas’ sedemikian rupa sehingga pesaing anda suit untuk menirunya. Contoh kaldunya anda
‘kulakan’ langsung dari pabrik abon di kota lain sehingga ‘kegurihan’ kuah bakso anda benar-
benar mampu membuat pembeli ketagihan. Jika itu bisa anda lakukan maka bisnis anda akan
lestari dan bahkan berkembang pesat.
Bab II
Pembahasan
2. Rantai Nilai Porter
Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan
menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin adalah nilai dari produk dan jasa
perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan
perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai nilai.
Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagai aktivitas
nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan pendukung.
a. Aktivitas nilai utama (primary value activities) meliputi logistik input yang
mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok, operasi perusahaan yang
mengubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan barang
kepada pelanggan, operasi pemasaran penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga
hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini mengelola
aliran sumber daya fisik di sepanjang perusahaan.
b. Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur
perusahaan, bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh aktivitas
utama. Selain itu, tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas utama secara terpisah
maupun dalam bentuk terkombinasi yaitu :
1. manajemen sumber daya manusia,
2. pengembangan teknologi, dan
3. pengadaan (atau pembelian).
Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung akan mengandung tiga unsur
penting, yaitu :
1) input yang di beli, sumber daya manusia, dan
2) teknologi.
Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai contoh, spesialis
informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data pembelian komersial,
peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang dikembangkan sendiri untuk
menghasilkan informasi pendukung keputusan bagi para eksekutif perusahaan.
2.2 Memperluas Ruang Lingkup Rantai Nilai
Kaitan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain dapat menghasilkan suatu
sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS). Perusahaan-perusahaan yang
berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business partners). mereka bekerja bersama
sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga menimbulkan suatu sinergi yang tidak
dapat dicapai jika masing-masing bekerja sendirian.
Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya
dengan mengimplementasikan sistem yang membuat sumber daya input tersedia bila
dibutuhkan. Salah satu contoh adalah kesepakatan just-in-time (JIT) dengan pemasok untuk
mengirimkan bahan baku sehingga bahan baku akan tiba beberapa jam sebelum digunakan di
dalam proses produksi. JIT akan membantu meminimalkan biaya penyimpanan bahan baku.
Ketika para pembeli produk perusahaan adalah organisasi, rantai nilai mereka akan juga
dapat dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota distribusinya. Sebagai contoh,
sebuah perusahaan produsen farmasi dapat melampirkan label harga pengecer kepada produk.
Produknya sebelum pengiriman, sehingga dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan
pengecer nantinya.
Ketika pembeli adalah pelanggan individual, mereka dapat menggunakan komputer
mereka untuk masuk ke dalam situs Web perusahaan untuk mendapatkan informasi dan
melakukan pembelian. Karena setiap aktivitas nilai mencakup komponen informasional,
mengelola sumber daya informasi sebuah perusahaan adalah langkah penting dalam meraih
keunggulan kompetitif.
2.3 Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis,
taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, tingkat perencanaan
strategis-sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam
mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen (menengah), manajer
dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan diimplementasikan
sehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali operasional (lebih
rendah), manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data
dan penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai
keunggulan operasional.
2.4 Kekuatan menentukan daya tarik
Persaingan dalam industri di Imdonesia semakin berkembang dengan adanya pesaing lama
yang memperluas pasarnya dan pesaing-pesaing baru muncul untuk merebut pasar dari
pesaing lama, sehingga masing-masing perusahaan berusaha mempertahankan posisi pasar
untuk berhadapan dengan pesaing-pesaing. Berikut ini Michael Porter mengidentifikasikan
lima kekuatan dalam menentukan daya tarik struktural segmen yaitu:
1. Pendatang baru
Pesaing baru memiliki hambatan-hambatan dalam memasuki pasar karena dalam memasuki
pasar, suatu produk memerlukan diferensiasi dari produk pesaing, juga dibutuhkan modal
yang besar, biaya untuk berpindah supllier, pendistribusian yang tepat dan memperhatikan
aspek kebijakan pemerintah. Dalam industri hambatan pendatang baru untuk memasuki pasar
adalah pesaing lama yang telah menjadi market leader. Pesaing lama selalu memonitor
pesaing baru dengan memanfaatkan kelemahan dari produk pesaing, sehingga pendatang baru
tidak dapat berkembang dan merebut pasar. Dengan menggunakan strategi fighting brand,
yaitu menggunakan merk baru dari produk sejenis yang harganya jauh lebih rendah, serta
mengandalkan biaya iklan dan promosi yang lebih rendah. Produk ini biasanya dibuat oleh
pesaing dalam jangka waktu yang terbatas dan dalam wilayah pasar tertentu. PT Wings
Group mengeluarkan deterjen Daia dan So klin yang bersaing melawan Rinso yang
dikeluarkan oleh PT Unilever.
2. Pembeli
Pembeli akan selalu berusaha untuk mencari produk yang memiliki harga lebih murah namun
tetap memiliki kualitas produk dan pelayanan yang tinggi. Hal ini membuat para pesaing
saling beradu untuk memenuhi keinginan konsumen tersebut. Kekuatan posisi tawar
menawar pembeli akan meningkat apabila:
1. Produk memberikan biaya yang besar bagi konsumen
2. Produk tidak berbeda
3. Tingkat pendapatan konsumen rendah
4. Pembeli memproduksi sendiri
5. Pembeli tidak tahu harga
6. Adanya substitusi produk
Selama ini produk yang dihasilkan oleh PT Wings Group cenderung lebih rendah dari PT
Unilever. Misalnya jenis shampoo yaitu Emeron yang harganya lebih murah dibandingkan
dengan Sunsilk atau Zinc yang lenih murah dari Clear. Wings Group meluncurkan produk yang
sesuai dengan kualitas dan harga untuk pasar yang ingin dituju.
3. Pemasok
Kekuatan pemasok akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah industri, terlebih
jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat menetapkan harga yang
tidak rendah selain itu lokasi pemasok yang jauh akan menambah besar biaya untuk pengadaan
bahan baku. Selain itu bahan baku atau produk substitusi sangat sedikit serta meiliki biaya
berpindah pemasok yang tinggi, dan penawaran yang terbatas. Oleh karena itu untuk
menghindari tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pembelian dan keterbatasan bahan baku
dari pemasok, produsen sebaiknya memiliki industri yang memproduksi bahan baku (industri
hulu) untuk proses produksi. Wings sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi produk
deterjen di Indonesia memiliki pabrik yang memproduksi bahan baku untuk produk deterjen
mereka sehingga mereka tidak memiliki gangguan dalam hal pasokan bahan baku. Bahkan
perusahaan Unilever Indonesia pun memilih Wings untuk memasok bahan baku produksi
deterjen mereka.
4. Substitusi
Produk substitusi merupakan ancaman yang besar bagi produk lain karena selain mampu
menjadi produk alternatif dari sebuah produk yang ada, dapat juga merebut pasar dari sebuah
produk yang disubstitusikan. Biasanya produk substitusi memiliki harga yang murah dan
menggunakan teknologi yang baru, sehingga perusahaan harus cermat mengamati perubahan
harga produk substitusi yang menjadi ancaman bagi produk perusahaan tersebut, jika kemajuan
teknologo atau persaingan meningkat di industri substitusi, maka harga dan laba dalm segmen
akan menurun. Dari hasil pengamatan di pasar menunjukan bahwa produk substitusi dari PT
Wings adalah produk deterjen So klin yang sebenarnya ditujukan untuk mencuci pakaian
secara menual (tanpa menggunakan mesin cuci) tapi tetap digunakan untuk mencuci dengan
menggunakan mesin cuci.
5. Pesaing
Semakin banyak pesaing industri maka semakin tinggi tingkat persaingan, karena pesaing
saling bersaing untuk menjadi market leader di pasar dan untuk memiliki market share yang
besar. Persaingan ini sangat jelas terlihat antara Unilever dan Wings. Wings berusaha
“menempel” ketat Unilever dalam meluncurkan produk-produknya, misalnya So klin vs Rinso,
Nuvo vs Lifebuoy, Ciptadent vs Pepsodent, Zinc vs Clear dan sebagainya. Selain itu tingkat
persaingan yang tinggi juga dipengaruhi oleh pertumbuhan industri yang lambat, tingginya
biaya tetap (fixed cost) perusahaan, dan persaingan secara personal antara pesaing dengan
pesaing lainnya.
2.5Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika perusahaan
tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya.
Dalam contoh kita, layanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan menawarkan kepada
pelanggan akses langsung ke informasi. Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan,
karena kepuasan pelanggan akan menghasilkan pengulangan pembelian.
Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu :
a. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari
perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga dapat
memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.
b. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh
pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga
dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.
Keputusan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia bagi para
pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan mengembangkan suatu sistem
informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan, namun juga akan
meningkatkan profitabilitas.
2.6Keunggulan Operasional
Keunggulan Operasional (Operational advantage) adalah keunggulan yang berhubungan
dengan transaksi dan proses sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan berinteraksi secara
langsung dengan proses.
Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan preferensi mereka dari transaksi-
transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering
memiliki cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer pengguna,
yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi lain yang berhubungan dengan
transaksi pengguna. Ini merupakan kemudahan yang berharga bagi pelanggan, bahwa para
pelanggan yang menggunakan Web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat
beban perusahaan membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah
keuntungan yang bersifat minor saja.
Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data
tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman
di dalam komunikasi. Ketika informasi (nama, alamat, dan seterusnya) dapat diambil dari
catatan sebelumnya, data tersebut bahkan akan memiliki atas data yang dimasukkan oleh
pengguna. Jika data tidak akurat, pengguna tidak akan menyalahkan perusahaan. Karena
berbagai alasan operasional, akses Web ke sistem informasi perusahaan akan dapat
meningkatkan hubungan dengan pelanggan.
Tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem informasi
yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk
meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.
2.7 Tantangan dari Pesaing-Pesaing Global
Perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC) adalah perusahaan yang
beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya. Perusahaan multinasional terdiri atas
perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan
tersebut dapat tersebar secara geografis, dan masing-masing dapat memiliki sasaran, kebijakan
dan prosedurnya sendiri.
Anda hendaknya tidak membatasi pemikiran akan pesaing-pesaing global hanya untuk
organisasi-organisasi lain saja. kalangan profesional dan staf yang bekerja di negara lain yang
bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga dapat
dianggap sebagai pesaing.
Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing juga
memiliki kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi oustourcing TI
adalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di beberapa negara tidak
mendapat perlindungan yang memadai. Satu cara untuk mengatasi masalah HAKI adalah
dengan mengakuisisi perusahaan outsourcee asing.
Sebagai contoh, di tahun 2004 IBM membeli Daksh eServices, salah satu perusahaan
call-center terbesar di India. Pada saat itu, IBM memiliki lebih dari 9.000 karyawan di India
yang mengembangkan sistem peranti lunak dengan membeli Daksh eService memungkinkan
IBM mengakuisisi perusahaan sehingga masalah-masalah HAKI dengan perusahaan
outsourcing akan dapat dihindari.
2.8 Kebutuhan Khusus untuk Pemrosesan Informasi di Perusahaan
Multinasional
Meskipun semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan
koordinasi, kebutuhan-kebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting artinya bagi
perusahaan multinasional (MNC). MNC adalah sebuah sistem terbuka yang berusaha untuk
meminimalkan ketidakpastian yang terdapat dalam lingkungannya. Ketidakpastian adalah
“perbedaan antara jumlah informasi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan dan
jumlah informasi yang telah dimiliki oleh organisasi.”.
2.9 Kebutuhan Khusus untuk Koordinasi di Perusahaan Multinasional
Koordinasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar global.
Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kendali strategis atas operasinya di seluruh dunia
dan mengelolanya dengan cara yang terkoordinasi secara global, tidak akan dapat meraih
kesuksesan dalam perekonomian internasional.
Kabar buruk bagi para eksekutif MNC adalah tantangan koordinasi semakin besar bagi
MNC dibandingkan sebuah perusahaan yang membatasi aktivitasnya hanya di negara asalnya.
Kesulitan timbul dari adanya kenyataan bahwa sumber daya yang digunakan oleh MNC sangat
luas terdistribusi. Sumber daya informasi yang tersebar-peranti keras, peranti lunak, dan
pegawai menjadi sulit untuk dikelola dan dapat diatur oleh praktik-praktik bisnis yang saling
bertentangan.
Kabar baiknya adalah bahwa kemajuan di bidang teknologi informasi, metodologi, dan
komunikasi telah membuat koordinasi global menjadi jauh lebih mudah. Tetapi bahkan dengan
kemajuan-kemajuan ini, koordinasi tetap menjadi suatu tantangan besar.
2.10 Keuntungan Koordinasi
Banyak keuntungan yang diperoleh oleh MNC adalah karena memiliki kemampuan
pemrosesan informasi yang baik yang didasarkan pada kemampuannya dalam berkoordinasi.
Keuntungan koordinasi antara lain meliputi :
o Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai negara dan pasar.
o Kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di satu negara pada satu
negara lain atau satu wilayah dalam satu negara lain.
o Kemampuan untuk menyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia.
o Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai negara.
o Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan.
o Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
o Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan
dan juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusikan.
Semua keunggulan di atas disebabkan oleh adanya pengurangan waktu dan biaya komunikasi
yang dimungkinkan melalui penggunaan sumber daya informasi perusahaan.
2.11 Tantangan Dalam Mengembangkan Sistem Informasi Global
Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi
ketika sistem yang dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya harus mengatasi
beberapa kendala yang unik. Istilah sistem informasi global (global information system-GIS)
diberikan untuk suatu sistem informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang melintasi batas
negara. Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu :
a. Kendala-kendala Politis
Pemerintah nasional di suatu negara di mana anak perusahaan berada dapat menerapkan
beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami kesulitan untuk
memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan. Pembatasan yang umum adalah
akses yang terbatas ke komunikasi berkecepatan tinggi. Karena infrastruktur telepon biasanya
dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dan bukannya perusahaan swasta, hal ini dapat
menjadi suatu rintangan yang cukup berat.
b. Rintangan Budaya dan Komunikasi
Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka
(interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-beda.
Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon untuk
berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang diketikkan ke
dalam field. Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan menawarkan
beragam format yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan memutuskan
untuk membuat GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi global
ke dalam sistemnya.
Rintangan budaya juga dapat memengaruhi rancangan suatu GIS. Di dalam beberapa
masyarakat tertentu, penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak
membutuhkan keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya dipandang sebagai suatu pertanda
tingkat sosial.
c. Pembatasan Pembelian dan Impor Peranti Keras
Pemerintah nasional mencoba untuk melindungi pabrikan lokal dan merangsang
investasi asing pada produksi lokal dengan menentukan bahwa hanya peralatan yang
diproduksi atau dirakit di negara itu yang dapat dipergunakan. Ketentuan seperti ini dapat
memengaruhi pengoperasian berbagai sistem peranti keras dan lunak yang berbeda.
d. Pembatasan Pemrosesan Data
Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus diproses di dalam negeri, bukan
dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain.
e. Pembatasan Komunikasi Data
Pembatasan komunikasi data yang paling banyak dipublikasikan adalah pembatasan
yang dikenakan pada aliran data antarnegara. Aliran data antarnegara (transborder data flow-
TDF), adalah pergerakan data yang dapat dibaca oleh mesin melintasi batas negara.
f. Masalah-masalah teknologi
MNC sering kali didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat teknologi
yang terdapat di negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa negara, sumber listrik yang
dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya terjadi gangguan
listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya dapat mengirimkan data dengan kecepatan
yang rendah, dan kualitas transmisinya juga buruk. Peranti lunak juga dapat menjadi masalah.
Karena banyak negara tidak memerhatikan hak cipta atas peranti lunak dan menutup mata pada
peranti lunak berjalan, beberapa vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di beberapa
negara tertentu.
g. Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan
Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa merasa
yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus mendapat bantuan,
dan mereka memandang peraturan yang ditetapkan oleh kantor pusat sebagai suatu hal yang
tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan mendapat imbalan berdasarkan profitabilitas,
dan mereka akan berusaha untuk menghambat solusi korporat yang mereka anggap akan dapat
mengurangi pendapatan mereka. Manajemen kantor di luar negeri juga dapat melihat GIS
sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer tingkat menengah dapat
merasa takut dilewati oleh rantai informasi baru yang menghimpun data operasional kepada
perusahaan induk.
Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC mencoba
untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di atas adalah suatu
hal yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat diminimalkan dengan mengikuti
strategi yang terencana dengan baik yang dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya
informasi.
3. Menggunakan Tegnologi Informasi sebagai Keunggulan Stategis
3.1 Penggunaan strategis TI
Terdapat banyak cara perusahaan dapat memandang dan menggunakan tegnologi informasi.
Contohnya, perusahaan dapat memilih untukmenggunakan sistem informasi secara strategis,
atau perusahaan dapat merasa puas dengan menggunakan TI untuk mendukung operasi rutin
yang efisien. Akan tetapi, jika perusahaan menekankan penggunaan strategi bisnis dari
tegnologi informasi, manajemen perusahaan tersebut akan memandang TI sebagai faktor
pembeda kompetitif yang utama. Pihak manajemen kemudian akan membentuk berbagai
strategi bisnis yang akan memberi perusahaan keunggulan besar dalam pasar tempat
perusahaan bersaing.
3.2 Membangun bisnis yang berfokus pada pelanggan
Bagi banyak perusahaan, nilai bisnis utama mereka untuk menjadi bisnis yang berfokus pada
pelanggan terletak pada kemampuan mereka untuk mempertahankan pelanggan agar tetap
loyal, mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang, merespons kekhawatiran pelanggan, dan
menyediakan layanan pelanggan berkualitas tinggi. Fokus strategis atas nilai bagi pelanggan
ini mengakui bahwa kualitas, bukan harga, telah menjadi determinan utama dalam presepsi
pelanggan atas nilai. Dari sudut pandang pelanggan, perusahaan-perusahaan yang secara
konsisten menwarkan nilai terbaik mampu menelusuri preferensi setiap pelanggannya,
mengikuti tren pasar, pasokan produk, layanan dan informasi, kapan saja, dimana saja, dan
memberi layanan pelanggan yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap pelanggan.
Tegnologi internet telah menciptakan peluang strategis bagi perusahaan, besar dan kecil, untuk
menawarkan layanan dan produk yang cepat, responsif, serta berkualitas tinggi yang
disesuaikan dengan preferensi setiap pelanggan.
Tegnologi internet dapat membuat pelanggan menjadi titik pusat manajemen hubungan
pelanggan (Customer Relation Management-CRM) dan aplikasi e-Business lainnya. Situs
Web sistem CRM dan interenet, intranet, dan ekstranet menciptakan saluran-saluran baru untuk
komunikasi yang interaktif dalam suatu perusahaan, dengan para pelanggan, dengan para
pemasok, mitra bisnis, serta pihak lainnya di lingkungan eksternal. Hal ini memungkinkan
interaksi terus-menerus dengan para pelanggan ke sebagian besar fungsi bisnis dan mendororng
kerjasama lintas fungsi dengan para pelanggan dalam hal pengembangan produk, pemasaran,
pengiriman, layanan, dan dukungan teknis.
Biasanya para pelanggan menggunakan Internet untuk mengajukan pertanyaan,
menyampaikan keluhan, mengevaluasi produk, meminta dukungan dan membuat serta
melaporkan pembelian mereka. Dengan menggunakan Internet dan intranet perusahaan, para
ahli dalam berbagai fungsi bisnis di semua perusahaan dapat memberi kontribusi berupa
respons yang efektif. Hal ini mendorong penciptaan diskusi kelompok lintas fungsi dan ttim
pemecah masalah yang dibentuk demi keterlibatan pelanggan, layanan dan dukungan untuk
pelanggan. Bahkan jalur Internet dan intranet ke para pemasok dan mitra bisnis dapat
digunakan untuk mendaftar mereka masuk dengan cara tertentu agar dapat memastikan kiriman
tepat waktu atas berbagai komponen dan jasa yang berkualitas untuk memenuhi komitmen
perusahaan pada para pelanggannya.
3.3 Perekayasaan ulang proses bisnis
Salah satu dari implementasi paling penting dari strategi kompetitif adalah perekayasaan proses
bisnis (Business Process Reenginering-BPR), sering kali disebut saja perekayasaan ulang.
Perekayasaan ulang adalah pemikiran kembali yang mendasar dan pendesainan ulang yang
radikal atas proses bisnis untuk mencapai perbaikan yang dramatis dalam biaya, kualitas,
kecepatan, dan layanan. Jadi, BPR menggabungkan strategi untuk mempromosikan inovasi
bisnis agar perusahaan dapat menjadi jauh lebih kuat serta menjadi pesaing yang lebih berhasil
dalam pasar.
Melakukan perubahan yang radikal atas proses bisnis untuk secara dramatis meningkatkan
efisiensi dan efektivitas bukanlah tugas yang mudah. Contohnya, banyak perusahaan yang
menggunakan software Enterprise Resource Planning (ERP) fungsional untuk merekayasa
ulang, mengotomatisasi, dan mengitegrasikan proses manufaktur, distribusi, keuangan, dan
sumberdaya manusia. Sementara banyak perusahaan telah melaporkan keuntungan yang
mengesankan dengan proyek perekayasaan melalui ERP, banyak yang mengalami kegagalan
yang dramatis atau telah gagal mencapai perbaikan yang mereka kejar.
Banyak perusahaan menemukan bahwa pendekatan desain organisasi adalah pelaku
perekayasaan ulang yang penting, bersama dengan penggunaan tegnologi informasi.
Contohnya salah satu pendekatan yang umum adalah penggunaan tim proses mandiri lintas
fungsi atau multidisiplin. Para karyawan dari berbagai departemen dan keahlian termasuk para
teknisi, bagian pemasaran, layanan bagi pelanggan, dan manufaktur dapat bekerja sebagai tim
untuk proses pengembangan produk.
3.4 Peran teknologi informasi
Tegnologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaa uang sebagian besar
proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi, dan konektivitas komputer
secara mendasar meningkatkan efisiensi proses bisnis, seperti juga meningkatkan komunikasi
dan kerja sama antar orang-orang yang bertanggung jawab atas operasi dan manajemennya.
Contohnya, proses manajemen pesanan yang digambarkan dalam gambar
5.1.5 Menjadi perusahaan yang lincah
Kelincahan (Agility) dalam kinerja bisnis adalah kemampuan perusahaan untuk sejahtera
dalam pasar global yang berubah cepat dan terus terfragmen unutk produk dan jasa berkualitas
tinggi, berkinerja baik, dan disesuaikan dengan pelanggan. Perusahaan yang lincah dapat
membuat laba dalam pasar dengan pilihan produk yang luas dan bermasa hidup pendek, dan
dapat memproduksi pesanan secara individual dan dengan jumlah yang besar. Perusahaan
tersebut mendukung penyesuaian massal (mass customization) dengan menawarkan produk
individual sambil mempertahankan produksi dalam volume yang tinggi. Perusahaan yang
lincah sangat bergantung pada tegnologi Internet untuk memadukan dan mengelola proses
bisnis, sambil menyediakan daya pemrosesan informasi untuk melayani banyak pelanggan
sebagai individual.
Ada empat strategi dasar yang harus diimplementasikan untu menjadi perusahaan yang lincah.
Antara lain :
1. Pelanggan dari perusahaan yang lincah menganggap produk atau jasa sebagai solusi
terhadap masalah individual mereka.
Jadi, harga produk dapat ditentukan berdasarkan biaya produksinya.
1. Perusahaan yang lincah bekerja sama dengan pelanggan, pemasok dan perusahaan lain
bahkan dengan pesaing. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memasarkan prosuk
dengan cepat dan hemat, dimanapun sumber daya berada dan siapapun yang memlikinya.
2. Perusahaan yang lincah dapat bertahan ketika terjadi perubahan dan ketidakpastian.
Perusahaan menggunakan struktur organisasi yang fleksibel sehingga sesuai dengan
peluang pelanggan yang terus berubah dan berbeda-beda.
Akhirnya perusahaan yang lincah dapat meningkatkan dampak sumberdaya manusia dan
pengetahuan yang mereka miliki. Dengan memelihara semangat wira usaha, perusahaan yang
lincah dapat memberikan insentif yang tinggi bagi tanggung jawab, kemampuan beradaptasi,
dan inovasi pegawai.
Cara lain untuk memikirkan mengenai kelincahan dalam bisnis. Kerangka kerja ini
menekankan pada peran yang dapat dimainkan oleh pelanggan, mitra bisnis dan tegnologi
informasi dalam mengembangkan dan mempertahankan kelincahan strategis perusahaan.
Perhatikan bagaimana tegnologi informasi dapat memungkinkan perusahaan untuk
mengembangkan hubungan dengan pelanggan dalam komunitas virtual yang membantu
perusahaan untuk bermitra dengan pemasok, distributor, manufaktur kontrak dan pihak lainnya
melalui portal kerja sama dan sistem rantai pasokan berbasis Web lainnya yang secara
signifikan memperbaiki kelincahan perusahaan dalam melihat peluang bisnis yang inovatif.
3.5 Membuat perusahaan virtual
Dalam lingkungan bisnis global yang dinamis saat ini, pembentukan perusahaan virtual dapat
menjadi salah satu penggunaan strategis terpenting dari tegnologi informasi. Perushaan virtual
(juga disebut korporasi virtual atau organisasi virtual) adalah organisasi yang menggunakan
teknologi informasi untuk menghubungkan banyak orang, organisasi, aktiva dan ide.
Perusahaan virtual biasanya membentuk aliansi dan kelompok kerja virtual dengan mitra bisnis
yang saling berhubungan melalui Internet, intranet dan ekstranet. Perhatika bahwa perusahaan
ini telah diorganisir secara internal menjadi kelompok-kelompok lintas fungsi dan proses yang
dihubungkan dengan intranet. Perusahaan tersebut juga mengembangkan aliansi dan hubungan
ekstranet yang membentuk sistem informasi antar perusahaan dengan pemasok, pelanggan,
subkontraktor dan pesaing. Jadi, perusahaan virtual menciptakan aliansi dan kelompok kerja
virtual yang fleksibel dan dapat beradaptasi untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang
berubah dengan cepat.
3.6 Membangun perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan
Bagi banyak perusahaan saat ini, keunggulan kompetitif yang bertahan lama hanya dapat
dimiliki oleh mereka apabila mereka menjadi perusahaan yang dapat menghasilkan
pengetahuan organisasi yang belajar. Hal ini berarti secara konsisten menciptakan pengetahuan
bisnis baru, menyebarkan secara luas keseluruh perusahaan dan dengan cepat membangun
pengetahuan baru kedalam produk dan jasa mereka.
Perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan menggunakan dua jenis pengetahuan.
Antara lain :
1. Pengetahuan eksplisit, yaitu data, dokumen, segala sesuatu yang tertulis atau disimpan
dalam komputer.
2. Perusahaan pengetahuan implisit, yaitu pengetahuan “bagaimana cara melakukan sesuatu”,
yang ada didalam diri para pekerja.
Manajemen pengetahuan yang berhasil akan menciptakan berbagai tehnik, tegnologi, sistem,
dan penghargaan untuk membuat para karyawan berbagi apa yang mereka ketahui dan untuk
membuat akumulasi pengetahuan yang lebih baik di tempat kerja dan perusahaan. Dengan cara
ini, para karyawan perusahaan meningkatkan pengetahuan ketika mereka melakukan pekerjaan
mereka.
Sistem manajemen pengetahuan. Manajemen pengetahuan telah menjadi salah satu
penggunaan strategis utama atas tegnologi informasi. Dalam ekonomi dan bisnis yang penuh
ketidakpastian satu-satunya sumber pasti keunggulan kompetitif yang bisa bertahan lama
adalah pengetahuan. Perusahaan dapat mencaai keunggulan kompetitif yang dapat bertahan
lama apabila menjadi perusahaan yang menghasilkan pengetahuan/organisasi belajar. Ada dua
jenis pendekatan pengetahuan. Perama pengetahuan eksplisit berupa data, dokumen yang bisa
disimpan di dalam komputer. dan ke dua yaitu pengeahuan bagaimana cara melakukan sesuatu
yagn ada di dalam diri pekerja.
Dengan Knowledge Management System –KMS perusahaan mengelola pembelajaran
organisasional , pengetahuan yang penting dan cara melakukan bisnis di mana pun dan
kapanpun dibutuhkan organisasi. Meliputi proses, prosedur, hak paternm formula oraktik2
terbaik, prediksi dan perbaikan yang disebarkan melalu TI seperti internet dan intranet untuk
respon yang lebih cepat.
Sistem manajemen pengetahuan memfasilitasi pembelajaran dan penciptaan pengetahuan
organisasi. Mereka didesain untuk menyediakan respons cepat ke para pekerja ahli, mendorong
perubahan perilaku para karyawan serta secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis. Sejalan
dengan berlanjutnya proses pembelajaran organisasi dan makin luasnya dasar pengetahuannya,
perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan tersebut berusaha untuk mengintegrasikan
pengetahuannya ke dalam berbagai proses bisnis, produk dan jasa. Hal ini membantu produk
serta layanan pelanggan yang berkualitas tinggi, dan menjadi pesaing berat dalam pasar.
4.Manajemen Pengetahuan
Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas:
· Peranti keras komputer
· Peranti lunak komputer
· Spesialis informasi
· Pengguna
· Fasilitas
· Database
· Informasi
Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai
keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang
dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Para
manajer memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah dikumpulkan dan kemudian
diproses menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer kemudian memastikan bahwa individu-
individu yang tepat akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat dan pada waktu yang
tepat sehingga ia dapat dipergunakan. Terakhir, manajer akan membuang informasi terbaru dan
akurat. Semua aktivitas ini-mengakuisisi data, memproses data menjadi informasi,
menggunakan dan mengomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif, dan
menghapus informasi pada waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan (knowledge
management).
4.1 Dimensi Informasi
Ketika pengembang sistem (pengguna maupun spesialis informasi) mendefinisikan
output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat
dimensi dasar informasi. Keempat dimensi yang diinginkan akan dapat menambah nilai dari
informasi tersebut, yaitu :
· Relevansi
Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah
yang sedang dihadapi. Pengguna seharusnya dapat memilih data yang diperlukan tanpa
harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data yang relevan
dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut sebagai
“informasi”.
· Akurasi
Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang
memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem
informasi tersebut. Karena hal ini, para pengguna sering kali terpaksa harus menerima
tingkat akurasi yang kurang dari 100 persen. Aplikasi-aplikasi yang melibatkan uang,
seperti penggajian, penagihan, dan piutang, berusaha untuk mencapai tingkat akurasi
100 persen. Aplikasi-aplikasi lainnya, seperti peramalan ekonomi jangka panjang dan
laporan-laporan statistik, sering kali masih tetap bermanfaat meskipun data yang
dipergunakan kurang dari 100 persen akurat.
· Ketetapan waktu
Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang
genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya dapat
memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain dari
apa yang telah terjadi di masa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu keputusan diambil
tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat.
· Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu
gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem
hendaknya juga tidak menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istilah
kelebihan muatan informasi (information overload) menunjukkan bahwa memiliki
informasi yang terlalu banyak juga dapat memberikan kerugian. Pengguna hendaknya
dapat menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika
memiliki jumlah agregasi yang tepat dan mendukung semua area di mana keputusan
akan diambil.
Biasanya yang terbaik adalah membiarkan pengguna menentukan sendiri dimensi
informasi yang dibutuhkannya. Bilamana dibutuhkan, spesialis informasi dapat membantu
pengguna melakukan pendekatan atas pekerjaan ini dengan cara-cara yang logis.
4.2 Sifat Manajemen Pengetahuan yang Berubah-ubah
Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada sistem pemrosesan transaksi yang
akan memproses pesanan pelanggan, membuat catatan persediaan, menghitung jumlah gaji,
dan tugas-tugas lain yang serupa. Karenanya, sistem informasi dianggap memiliki “tingkat
rendah” karena berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepada organisasi di
“tingkat rendah.” Kini, organisasi mengakui bahwa sistem informasi mengumpulkan
pengetahuan yang terdapat di dalam suatu organisasi, dan organisasi harus mengelola
pengetahuan tersebut.
5.Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya
Informasi (Strategic Planning for Information Resources-SPIR)
Adalah pengembangan rencana strategis secara paralel bagi layanan informasi dan
perusahaan sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan diberikan
oleh layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa
mendatang.
6. Rencana Strategis Sumber Daya Informasi
Rencana strategis sumber daya informasi (Strategic Plan for Information Resources-SPIR)
telah dikembangkan untuk mendukung Rencana Strategis Bisnis dengan menggabungkan dan
menerapkan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan strategis.
SPIR disusun dalam empat bagian, yaitu :
a) Pernyataan Misi Teknologi Informasi
Misi teknologi informasi adalah untuk memberikan layanan informasi dengan kualitas
terbaik di dalam suatu lingkungan pendukung yang akan mempromosikan kreativitas,
perkembangan pribadi, interaksi, keberagaman, dan pengembangan profesional sehingga
perusahaan dapat memanfaatkan teknologi guna membantu mencapai tujuan-tujuan korporat.
b) Sasaran Teknologi Informasi
Misi teknologi informasi akan dapat tercapai dengan mengejar sasaran-sasaran berikut
ini :
1. Membangun suatu keunggulan kompetitif dalam penggunaan teknologi informasi.
2. Mengembangkan sistem informasi yang memenuhi kebutuhan karyawan di seluruh
tingkat organisasi dan juga para mitra lingkungan bisnis.
3. Tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan para pelanggan kami.
4. Mempertahankan stabilitas operasional dan keandalan bagi seluruh sumber daya
informasi yang ada, orang, data, fasilitas, peranti keras, dan peranti lunak.
5. Menjaga kesinambungan program pendidikan dan pelatihan yang dirancang untuk
meraih penggunaan seluruh sumber daya informasi secara efisien dan efektif.
c) Lingkup Layanan Teknologi Informasi
Layanan teknologi informasi terdiri atas :
a. Layanan Administratif
· Tinjauan anggaran dan fiskal.
· Sumber daya manusia.
· Pelaporan manajemen.
· Hubungan pemegang saham.
b. Layanan Teknis
· Perencanaan strategis dan implementasi.
· Perencanaan kapasitas.
· Rancangan jaringan, pemeliharaan, penanganan masalah, dan administrasi.
· Instalasi server.
· Perencanaan kontinjensi dan backup.
c. Layanan Teknologi
· Dukungan teknis dalam bentuk meja bantuan dan layanan panggilan manajemen.
· Pendidikan dan pelatihan pengguna.
· Layanan manajemen basis data.
· Layanan manajemen dokumen.
· Pengembangan dan dukungan sistem.
· Akses World Wide Web.
· Grafik komputer.
· Penyelesaian masalah, peningkatan, dan penggantian peranti keras.
· Antivirus dan layanan firewall.
· Administrasi dan pemeliharaan sistem.
· Audit sistem.
d) Rencana Kerja Teknologi Informasi
Telah diidentifikasikan tujuh proyek penting yang akan diselesaikan dalam jangka
waktu 3 tahun ke depan. Sebelum memulai setiap proyek, akan dikembangkan terlebih dahulu
suatu mekanisme manajemen proyek yang akan menentukan hal-hal berikut ini :
· Pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan.
· Orang-orang atau organisasi yang bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan.
· Jumlah perkiraan waktu untuk setiap pekerjaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk
memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan
berkaitan dengan perusahaan lainnya.
Sumber keunggulan kompetitif :
1. Seseorang merasakan value jika jasa/ produk yang ia nikamti sepadan atau lebih besar dari
biaya yang ia keluarkan.
2. Keunikan, artinya adalah produk anda tidak mudah di contoh atau di-copyoleh pesaing
anda.
Kekuatan menentukan daya tarik :
1. Pendatang baru
2. Pembeli
3. Pemasok
4. Substitusi
5. Pesaing
Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan organisasi. Dengan adanya aplikasi
teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja operasional dan manajemen.
Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem pemrosesan transaksi dan
sistem manajemen database berpengaruh pada kualitas organisasi.
Menggunakan tegnologi informasi sebagai keunggulan strategis, dengan cara perusahaan
melakukan perekayasaan ulang proses, mengetahui peran dan tegnologi informasi, menjadi
perusahaan yang lincah, membuat perusahaan virtual dan membangun perusahaan yan
menghasilkan pengetahuan.
Daftar Pustaka
Putra,Yananto Mihadi,(2018). Modul kuliah sistem Informasi Manajemen : Pengantar Sistem
Informasi Manajemen . FEB – Universitas Mercu buana Jakarta.
Arijanto, A., Hikmah, D., & Nashar, Muhammad. (2015). Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta: Universitas Mercu Buana. Yogyakarta: Sibuku Media
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Management Information Systems. USA:
Pearson/Prentice Hall.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2016). Management Information System. Pearson Education
India.

More Related Content

What's hot

What's hot (18)

Sistem informasi untuk persaingan keunggulan(noor sa'adah)
Sistem informasi untuk persaingan keunggulan(noor sa'adah)Sistem informasi untuk persaingan keunggulan(noor sa'adah)
Sistem informasi untuk persaingan keunggulan(noor sa'adah)
 
Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan
Sistem Informasi Untuk Persaingan KeunggulanSistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan
Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan
 
43219110287 maya yuliana tugas sim (pertemuan ke4)
43219110287 maya yuliana tugas sim (pertemuan ke4)43219110287 maya yuliana tugas sim (pertemuan ke4)
43219110287 maya yuliana tugas sim (pertemuan ke4)
 
Tugas sim, michael yohanes, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk pers...
Tugas sim, michael yohanes, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk pers...Tugas sim, michael yohanes, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk pers...
Tugas sim, michael yohanes, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk pers...
 
Sistem informasi manajemen (sebelum uts)
Sistem informasi manajemen (sebelum uts)Sistem informasi manajemen (sebelum uts)
Sistem informasi manajemen (sebelum uts)
 
Tugas pertemuan 3
Tugas pertemuan 3Tugas pertemuan 3
Tugas pertemuan 3
 
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGUL...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGUL...TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGUL...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN : SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGUL...
 
Tugas sim, rahmat nurdiyanto, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sist...
Tugas sim, rahmat nurdiyanto, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sist...Tugas sim, rahmat nurdiyanto, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sist...
Tugas sim, rahmat nurdiyanto, yananto mihadi putra,se,m. si, pemanfaatan sist...
 
Sistim informasi,organisasi dan strategi
Sistim informasi,organisasi dan strategiSistim informasi,organisasi dan strategi
Sistim informasi,organisasi dan strategi
 
Si pi sistim informasi,organisasi dan strategi, Hapzi ali, Mahroji, 2017
Si pi sistim informasi,organisasi  dan strategi, Hapzi ali, Mahroji, 2017Si pi sistim informasi,organisasi  dan strategi, Hapzi ali, Mahroji, 2017
Si pi sistim informasi,organisasi dan strategi, Hapzi ali, Mahroji, 2017
 
Sistem informasi,organisasi,dan strategi mahroji hapzi ali
Sistem informasi,organisasi,dan strategi mahroji hapzi aliSistem informasi,organisasi,dan strategi mahroji hapzi ali
Sistem informasi,organisasi,dan strategi mahroji hapzi ali
 
TUGAS SIM, AKBAR NURHISYAM, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM INFORMASI...
TUGAS SIM,  AKBAR NURHISYAM, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM INFORMASI...TUGAS SIM,  AKBAR NURHISYAM, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM INFORMASI...
TUGAS SIM, AKBAR NURHISYAM, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM INFORMASI...
 
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM IN...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM IN...TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM IN...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, SISTEM IN...
 
Regita Rohmah Cahyani 43215010255 -sistem informasi manajemen (sebelum uts)
Regita Rohmah Cahyani  43215010255 -sistem informasi manajemen (sebelum uts)Regita Rohmah Cahyani  43215010255 -sistem informasi manajemen (sebelum uts)
Regita Rohmah Cahyani 43215010255 -sistem informasi manajemen (sebelum uts)
 
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...
sim. Hapzi Ali, Ricky Setiawan, , 43116110348, Sistem informasi sebagai keung...
 
09 crm plasmedia
09 crm plasmedia09 crm plasmedia
09 crm plasmedia
 
Sebelum uts
Sebelum utsSebelum uts
Sebelum uts
 
Tugas sim, intan komalasari, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk per...
Tugas sim, intan komalasari, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk per...Tugas sim, intan komalasari, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk per...
Tugas sim, intan komalasari, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk per...
 

Similar to Tugas sim, rini tri yulia 43216120029, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informasi untuk persaingan keunggulan , 2018.

Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...
Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...
Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...
WalillahGiasWiridian
 

Similar to Tugas sim, rini tri yulia 43216120029, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informasi untuk persaingan keunggulan , 2018. (20)

TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM INFORMASI ...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM INFORMASI ...TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM INFORMASI ...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, SISTEM INFORMASI ...
 
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem informasi u...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem informasi u...Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem informasi u...
Tugas sim, pratiwi rosantry,yananto mihadi putra,se, m.si, sistem informasi u...
 
Tugas sim wirantika a- yananto mihadi putra, se, m.si- pemanfaatan sistem
Tugas sim  wirantika a- yananto mihadi putra, se, m.si- pemanfaatan sistemTugas sim  wirantika a- yananto mihadi putra, se, m.si- pemanfaatan sistem
Tugas sim wirantika a- yananto mihadi putra, se, m.si- pemanfaatan sistem
 
SIM, Nurhasanah, Hapzi Ali, Sistem keunggulan bersaing perusahaan, Universita...
SIM, Nurhasanah, Hapzi Ali, Sistem keunggulan bersaing perusahaan, Universita...SIM, Nurhasanah, Hapzi Ali, Sistem keunggulan bersaing perusahaan, Universita...
SIM, Nurhasanah, Hapzi Ali, Sistem keunggulan bersaing perusahaan, Universita...
 
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...
 
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi untuk...
 
Sistem informasi untuk persaingan unggulan
Sistem informasi untuk persaingan unggulan Sistem informasi untuk persaingan unggulan
Sistem informasi untuk persaingan unggulan
 
Chapter 3. information systems, organizations, and strategy
Chapter 3. information systems, organizations, and strategyChapter 3. information systems, organizations, and strategy
Chapter 3. information systems, organizations, and strategy
 
Menggunakan teknologi informasi tri eka, yananto mihadi putra,se,m. si, peman...
Menggunakan teknologi informasi tri eka, yananto mihadi putra,se,m. si, peman...Menggunakan teknologi informasi tri eka, yananto mihadi putra,se,m. si, peman...
Menggunakan teknologi informasi tri eka, yananto mihadi putra,se,m. si, peman...
 
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULANTUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN
 
Sistem informasi untuk persaingan keunggulan
Sistem informasi untuk persaingan keunggulanSistem informasi untuk persaingan keunggulan
Sistem informasi untuk persaingan keunggulan
 
SIM, Seffria Royani, Yananto Mihadi P, Sistem informasi untuk meningkatkan ke...
SIM, Seffria Royani, Yananto Mihadi P, Sistem informasi untuk meningkatkan ke...SIM, Seffria Royani, Yananto Mihadi P, Sistem informasi untuk meningkatkan ke...
SIM, Seffria Royani, Yananto Mihadi P, Sistem informasi untuk meningkatkan ke...
 
Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...
Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...
Tugas sim 2, walillah gias w, yananto mihadi putra. se, msi, sistem informasi...
 
Tugas sim kelompok 3 Universitas Pakuan
Tugas sim kelompok 3 Universitas PakuanTugas sim kelompok 3 Universitas Pakuan
Tugas sim kelompok 3 Universitas Pakuan
 
Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...
Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...
Tugas sim, rahayu, yananto mihadi putra, sistem informasi untuk persaingan ke...
 
Tb pengantar sistem informasi manajemen
Tb pengantar sistem informasi manajemen Tb pengantar sistem informasi manajemen
Tb pengantar sistem informasi manajemen
 
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
Tugas SIM, Dhita Ayu Anggreany, Yananto Mihadi Putra, Sistem Informasi Untuk ...
 
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnisPengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
Pengaruh sistem informasi bagi organisasi bisnis
 
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Informas...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Informas...SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Informas...
SIM, Aprilia Wahyu Perdani, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Informas...
 
Sistem informasi untuk pesaingan keunggulan
Sistem informasi untuk pesaingan keunggulanSistem informasi untuk pesaingan keunggulan
Sistem informasi untuk pesaingan keunggulan
 

Recently uploaded

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 

Tugas sim, rini tri yulia 43216120029, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informasi untuk persaingan keunggulan , 2018.

  • 1. Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan Bab I Pendahuluan 1. Latar belakang Sering dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan di atas para pesaingnya. Satu hal yang tidak selalu terlihat adalah fakta bahwa sebua perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan di dalam pasar. Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam suatu perencaan srategis. Salah satu stretegi dalam meningkatkan daya saing adalah melalui pengembangan peran sistem informasi dalam perusahaan. Jika sebelumnya peranan sistem informasi hanya sebagai proses penunjang saja dalam memperoleh data dengan titik berat pasa efisiensi biya operasional minimalisasi risiko operasi dari berbagai fungsi perusahaan, maka pada saat ini peranannya telah berubah menjadi alat stratergik dalam perusahaan untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya. Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti kera, peranti lunak, spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi. Informasi memiliki empat dimensi yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan waktu, dan kelengkapan. Eksekutif perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk keseluruhan organisasi, area bisnis, dan sumber daya informasi. Chief information officer (yang disebut pula chief technology officer) memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan strategis. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Secara khusus dapat dinyatakan bahwa penyusunan dan pengembangan perencanaan strategi informasi merupakan upaya peningkatan peranan fungsi dan nilai sistem informasi setiap unit kegiatan manajemen dan operasinal perusahaan untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya.
  • 2. Perencanaan yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan, terutama sebelum mengambil suatu keputusan. Dengan dilakukannya perencanaan maka diharapkan hasil atau target yang ingin dicapai mempunyai gambaran berdasarkan tolak ukur dari perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya. Untuk melakukan perencanaan, dapat didukung oleh dua faktor, yaitu computer dan komunikasi terutama dari pihak-pihak yang terkait dalam hal yang ingin dilakukan. Kedua faktor tersebut dapat menggunakan tegnologi sistem informasi sebagai penunjangnya. 1.1 Keunggulan kompetitif Menurut Tangkilisan, keunggulan kompetitif adalah menunjuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan berkaitann dengan perusahaan ;ainnya. Keunggulan kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badudu-Zain, dinyatakn bahwa keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari kedua sumber diatas bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi dimana keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi lainnya untuk mendapatkan sesuatu. Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya (Setiawan, 2006). Kemudian di dalam Kamus Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam
  • 3. pasar. Ingat bahwa para manajer perusahaan-perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam memenuhi tujuan-tujuan strategis perusahaan. Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industry. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan persaingan dalam industri. 1.1.2 Sumber keunggulankompetitif Sumber kenggulan yang pertama, seseorang merasakan value jika jasa/ produk yang ia nikamti sepadan atau lebih besar dari biaya yang ia keluarkan. Contoh, anda potong rambut di salon yang sangat mahal. Jika hanya melihat harga yang mahal anda pasti berpikir ulang untuk potong rambut di sana rambut anda dipotong oleh pemotong rambut beberapa artis terkenal. Karena ia tukang potong artis terkenal anda memperoleh value berupa potongan ranmbut yang bagus dan juga rasa bangga anda jua sekelas dengan artis paling tidak pada selera potong rambutnya. Sumber keunggulan kompetitif yang kedua adalah keunikan. Artinya adalah produk anda tidak mudah di contoh atau di-copy oleh pesaing anda. Contoh anda mempunyai warung bakso yang cukup laris. Tiba-tiba ada pesaing yang membuka warung bakso di dekat warung anda. Ia menyajikan bakso dan aksesorisnya mirip dengan bakso di warung anda. Rasa desain warung hingga seragam karyawannya sangat mirip dengan warung anda. Anda mungkin akan kehilangan sebagian pelanggan anda bahkan munkin perpindahan pelanggan bakso itu bisa makin besar jika pesaing anda iu menyajikan ‘value’ tambahan seperti kuah yang lebih gurih dan sebagainya. Agar tidak tergerus oleh pesaing agresif itu warung bakso anda harus unik rasanya harus ‘khas’ sedemikian rupa sehingga pesaing anda suit untuk menirunya. Contoh kaldunya anda ‘kulakan’ langsung dari pabrik abon di kota lain sehingga ‘kegurihan’ kuah bakso anda benar- benar mampu membuat pembeli ketagihan. Jika itu bisa anda lakukan maka bisnis anda akan lestari dan bahkan berkembang pesat.
  • 4. Bab II Pembahasan 2. Rantai Nilai Porter Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai nilai. Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagai aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan pendukung. a. Aktivitas nilai utama (primary value activities) meliputi logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok, operasi perusahaan yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahkan barang kepada pelanggan, operasi pemasaran penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktivitas nilai utama ini mengelola aliran sumber daya fisik di sepanjang perusahaan. b. Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur perusahaan, bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi seluruh aktivitas utama. Selain itu, tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun dalam bentuk terkombinasi yaitu : 1. manajemen sumber daya manusia, 2. pengembangan teknologi, dan 3. pengadaan (atau pembelian). Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung akan mengandung tiga unsur penting, yaitu : 1) input yang di beli, sumber daya manusia, dan 2) teknologi. Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai contoh, spesialis informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data pembelian komersial,
  • 5. peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang dikembangkan sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung keputusan bagi para eksekutif perusahaan. 2.2 Memperluas Ruang Lingkup Rantai Nilai Kaitan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain dapat menghasilkan suatu sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS). Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business partners). mereka bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi, sehingga menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing bekerja sendirian. Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya dengan mengimplementasikan sistem yang membuat sumber daya input tersedia bila dibutuhkan. Salah satu contoh adalah kesepakatan just-in-time (JIT) dengan pemasok untuk mengirimkan bahan baku sehingga bahan baku akan tiba beberapa jam sebelum digunakan di dalam proses produksi. JIT akan membantu meminimalkan biaya penyimpanan bahan baku. Ketika para pembeli produk perusahaan adalah organisasi, rantai nilai mereka akan juga dapat dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota distribusinya. Sebagai contoh, sebuah perusahaan produsen farmasi dapat melampirkan label harga pengecer kepada produk. Produknya sebelum pengiriman, sehingga dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan pengecer nantinya. Ketika pembeli adalah pelanggan individual, mereka dapat menggunakan komputer mereka untuk masuk ke dalam situs Web perusahaan untuk mendapatkan informasi dan melakukan pembelian. Karena setiap aktivitas nilai mencakup komponen informasional, mengelola sumber daya informasi sebuah perusahaan adalah langkah penting dalam meraih keunggulan kompetitif. 2.3 Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, tingkat perencanaan strategis-sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat kendali manajemen (menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan diimplementasikan sehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali operasional (lebih
  • 6. rendah), manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional. 2.4 Kekuatan menentukan daya tarik Persaingan dalam industri di Imdonesia semakin berkembang dengan adanya pesaing lama yang memperluas pasarnya dan pesaing-pesaing baru muncul untuk merebut pasar dari pesaing lama, sehingga masing-masing perusahaan berusaha mempertahankan posisi pasar untuk berhadapan dengan pesaing-pesaing. Berikut ini Michael Porter mengidentifikasikan lima kekuatan dalam menentukan daya tarik struktural segmen yaitu: 1. Pendatang baru Pesaing baru memiliki hambatan-hambatan dalam memasuki pasar karena dalam memasuki pasar, suatu produk memerlukan diferensiasi dari produk pesaing, juga dibutuhkan modal yang besar, biaya untuk berpindah supllier, pendistribusian yang tepat dan memperhatikan aspek kebijakan pemerintah. Dalam industri hambatan pendatang baru untuk memasuki pasar adalah pesaing lama yang telah menjadi market leader. Pesaing lama selalu memonitor pesaing baru dengan memanfaatkan kelemahan dari produk pesaing, sehingga pendatang baru tidak dapat berkembang dan merebut pasar. Dengan menggunakan strategi fighting brand, yaitu menggunakan merk baru dari produk sejenis yang harganya jauh lebih rendah, serta mengandalkan biaya iklan dan promosi yang lebih rendah. Produk ini biasanya dibuat oleh pesaing dalam jangka waktu yang terbatas dan dalam wilayah pasar tertentu. PT Wings Group mengeluarkan deterjen Daia dan So klin yang bersaing melawan Rinso yang dikeluarkan oleh PT Unilever. 2. Pembeli Pembeli akan selalu berusaha untuk mencari produk yang memiliki harga lebih murah namun tetap memiliki kualitas produk dan pelayanan yang tinggi. Hal ini membuat para pesaing saling beradu untuk memenuhi keinginan konsumen tersebut. Kekuatan posisi tawar menawar pembeli akan meningkat apabila: 1. Produk memberikan biaya yang besar bagi konsumen 2. Produk tidak berbeda 3. Tingkat pendapatan konsumen rendah
  • 7. 4. Pembeli memproduksi sendiri 5. Pembeli tidak tahu harga 6. Adanya substitusi produk Selama ini produk yang dihasilkan oleh PT Wings Group cenderung lebih rendah dari PT Unilever. Misalnya jenis shampoo yaitu Emeron yang harganya lebih murah dibandingkan dengan Sunsilk atau Zinc yang lenih murah dari Clear. Wings Group meluncurkan produk yang sesuai dengan kualitas dan harga untuk pasar yang ingin dituju. 3. Pemasok Kekuatan pemasok akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah industri, terlebih jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat menetapkan harga yang tidak rendah selain itu lokasi pemasok yang jauh akan menambah besar biaya untuk pengadaan bahan baku. Selain itu bahan baku atau produk substitusi sangat sedikit serta meiliki biaya berpindah pemasok yang tinggi, dan penawaran yang terbatas. Oleh karena itu untuk menghindari tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pembelian dan keterbatasan bahan baku dari pemasok, produsen sebaiknya memiliki industri yang memproduksi bahan baku (industri hulu) untuk proses produksi. Wings sebagai salah satu perusahaan yang memproduksi produk deterjen di Indonesia memiliki pabrik yang memproduksi bahan baku untuk produk deterjen mereka sehingga mereka tidak memiliki gangguan dalam hal pasokan bahan baku. Bahkan perusahaan Unilever Indonesia pun memilih Wings untuk memasok bahan baku produksi deterjen mereka. 4. Substitusi Produk substitusi merupakan ancaman yang besar bagi produk lain karena selain mampu menjadi produk alternatif dari sebuah produk yang ada, dapat juga merebut pasar dari sebuah produk yang disubstitusikan. Biasanya produk substitusi memiliki harga yang murah dan menggunakan teknologi yang baru, sehingga perusahaan harus cermat mengamati perubahan harga produk substitusi yang menjadi ancaman bagi produk perusahaan tersebut, jika kemajuan teknologo atau persaingan meningkat di industri substitusi, maka harga dan laba dalm segmen akan menurun. Dari hasil pengamatan di pasar menunjukan bahwa produk substitusi dari PT Wings adalah produk deterjen So klin yang sebenarnya ditujukan untuk mencuci pakaian secara menual (tanpa menggunakan mesin cuci) tapi tetap digunakan untuk mencuci dengan menggunakan mesin cuci.
  • 8. 5. Pesaing Semakin banyak pesaing industri maka semakin tinggi tingkat persaingan, karena pesaing saling bersaing untuk menjadi market leader di pasar dan untuk memiliki market share yang besar. Persaingan ini sangat jelas terlihat antara Unilever dan Wings. Wings berusaha “menempel” ketat Unilever dalam meluncurkan produk-produknya, misalnya So klin vs Rinso, Nuvo vs Lifebuoy, Ciptadent vs Pepsodent, Zinc vs Clear dan sebagainya. Selain itu tingkat persaingan yang tinggi juga dipengaruhi oleh pertumbuhan industri yang lambat, tingginya biaya tetap (fixed cost) perusahaan, dan persaingan secara personal antara pesaing dengan pesaing lainnya. 2.5Keunggulan Taktis Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. Dalam contoh kita, layanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan menawarkan kepada pelanggan akses langsung ke informasi. Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan pelanggan akan menghasilkan pengulangan pembelian. Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu : a. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli produk dari perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan. b. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan. Keputusan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia bagi para pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan mengembangkan suatu sistem informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan kepuasan pelanggan, namun juga akan meningkatkan profitabilitas. 2.6Keunggulan Operasional Keunggulan Operasional (Operational advantage) adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan proses.
  • 9. Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan preferensi mereka dari transaksi- transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi pengguna. Ini merupakan kemudahan yang berharga bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang menggunakan Web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban perusahaan membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah keuntungan yang bersifat minor saja. Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalahpahaman di dalam komunikasi. Ketika informasi (nama, alamat, dan seterusnya) dapat diambil dari catatan sebelumnya, data tersebut bahkan akan memiliki atas data yang dimasukkan oleh pengguna. Jika data tidak akurat, pengguna tidak akan menyalahkan perusahaan. Karena berbagai alasan operasional, akses Web ke sistem informasi perusahaan akan dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial. 2.7 Tantangan dari Pesaing-Pesaing Global Perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC) adalah perusahaan yang beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya. Perusahaan multinasional terdiri atas perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan tersebut dapat tersebar secara geografis, dan masing-masing dapat memiliki sasaran, kebijakan dan prosedurnya sendiri. Anda hendaknya tidak membatasi pemikiran akan pesaing-pesaing global hanya untuk organisasi-organisasi lain saja. kalangan profesional dan staf yang bekerja di negara lain yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga dapat dianggap sebagai pesaing. Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing juga memiliki kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi oustourcing TI adalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di beberapa negara tidak
  • 10. mendapat perlindungan yang memadai. Satu cara untuk mengatasi masalah HAKI adalah dengan mengakuisisi perusahaan outsourcee asing. Sebagai contoh, di tahun 2004 IBM membeli Daksh eServices, salah satu perusahaan call-center terbesar di India. Pada saat itu, IBM memiliki lebih dari 9.000 karyawan di India yang mengembangkan sistem peranti lunak dengan membeli Daksh eService memungkinkan IBM mengakuisisi perusahaan sehingga masalah-masalah HAKI dengan perusahaan outsourcing akan dapat dihindari. 2.8 Kebutuhan Khusus untuk Pemrosesan Informasi di Perusahaan Multinasional Meskipun semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan koordinasi, kebutuhan-kebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting artinya bagi perusahaan multinasional (MNC). MNC adalah sebuah sistem terbuka yang berusaha untuk meminimalkan ketidakpastian yang terdapat dalam lingkungannya. Ketidakpastian adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh organisasi.”. 2.9 Kebutuhan Khusus untuk Koordinasi di Perusahaan Multinasional Koordinasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar global. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kendali strategis atas operasinya di seluruh dunia dan mengelolanya dengan cara yang terkoordinasi secara global, tidak akan dapat meraih kesuksesan dalam perekonomian internasional. Kabar buruk bagi para eksekutif MNC adalah tantangan koordinasi semakin besar bagi MNC dibandingkan sebuah perusahaan yang membatasi aktivitasnya hanya di negara asalnya. Kesulitan timbul dari adanya kenyataan bahwa sumber daya yang digunakan oleh MNC sangat luas terdistribusi. Sumber daya informasi yang tersebar-peranti keras, peranti lunak, dan pegawai menjadi sulit untuk dikelola dan dapat diatur oleh praktik-praktik bisnis yang saling bertentangan. Kabar baiknya adalah bahwa kemajuan di bidang teknologi informasi, metodologi, dan komunikasi telah membuat koordinasi global menjadi jauh lebih mudah. Tetapi bahkan dengan kemajuan-kemajuan ini, koordinasi tetap menjadi suatu tantangan besar.
  • 11. 2.10 Keuntungan Koordinasi Banyak keuntungan yang diperoleh oleh MNC adalah karena memiliki kemampuan pemrosesan informasi yang baik yang didasarkan pada kemampuannya dalam berkoordinasi. Keuntungan koordinasi antara lain meliputi : o Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai negara dan pasar. o Kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di satu negara pada satu negara lain atau satu wilayah dalam satu negara lain. o Kemampuan untuk menyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia. o Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai negara. o Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan. o Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. o Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan dan juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusikan. Semua keunggulan di atas disebabkan oleh adanya pengurangan waktu dan biaya komunikasi yang dimungkinkan melalui penggunaan sumber daya informasi perusahaan. 2.11 Tantangan Dalam Mengembangkan Sistem Informasi Global Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi ketika sistem yang dibuat mencakup batas internasional, para pengembangnya harus mengatasi beberapa kendala yang unik. Istilah sistem informasi global (global information system-GIS) diberikan untuk suatu sistem informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang melintasi batas negara. Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu : a. Kendala-kendala Politis Pemerintah nasional di suatu negara di mana anak perusahaan berada dapat menerapkan beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami kesulitan untuk memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan. Pembatasan yang umum adalah akses yang terbatas ke komunikasi berkecepatan tinggi. Karena infrastruktur telepon biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dan bukannya perusahaan swasta, hal ini dapat menjadi suatu rintangan yang cukup berat. b. Rintangan Budaya dan Komunikasi
  • 12. Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka (interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-beda. Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon untuk berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang diketikkan ke dalam field. Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan menawarkan beragam format yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi global ke dalam sistemnya. Rintangan budaya juga dapat memengaruhi rancangan suatu GIS. Di dalam beberapa masyarakat tertentu, penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya dipandang sebagai suatu pertanda tingkat sosial. c. Pembatasan Pembelian dan Impor Peranti Keras Pemerintah nasional mencoba untuk melindungi pabrikan lokal dan merangsang investasi asing pada produksi lokal dengan menentukan bahwa hanya peralatan yang diproduksi atau dirakit di negara itu yang dapat dipergunakan. Ketentuan seperti ini dapat memengaruhi pengoperasian berbagai sistem peranti keras dan lunak yang berbeda. d. Pembatasan Pemrosesan Data Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus diproses di dalam negeri, bukan dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain. e. Pembatasan Komunikasi Data Pembatasan komunikasi data yang paling banyak dipublikasikan adalah pembatasan yang dikenakan pada aliran data antarnegara. Aliran data antarnegara (transborder data flow- TDF), adalah pergerakan data yang dapat dibaca oleh mesin melintasi batas negara. f. Masalah-masalah teknologi MNC sering kali didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat teknologi yang terdapat di negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa negara, sumber listrik yang dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya terjadi gangguan listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya dapat mengirimkan data dengan kecepatan yang rendah, dan kualitas transmisinya juga buruk. Peranti lunak juga dapat menjadi masalah. Karena banyak negara tidak memerhatikan hak cipta atas peranti lunak dan menutup mata pada
  • 13. peranti lunak berjalan, beberapa vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di beberapa negara tertentu. g. Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut menjadi masalah. Beberapa merasa yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya tanpa harus mendapat bantuan, dan mereka memandang peraturan yang ditetapkan oleh kantor pusat sebagai suatu hal yang tidak perlu. Beberapa manajer anak perusahaan mendapat imbalan berdasarkan profitabilitas, dan mereka akan berusaha untuk menghambat solusi korporat yang mereka anggap akan dapat mengurangi pendapatan mereka. Manajemen kantor di luar negeri juga dapat melihat GIS sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer tingkat menengah dapat merasa takut dilewati oleh rantai informasi baru yang menghimpun data operasional kepada perusahaan induk. Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC mencoba untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di atas adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat diminimalkan dengan mengikuti strategi yang terencana dengan baik yang dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya informasi. 3. Menggunakan Tegnologi Informasi sebagai Keunggulan Stategis 3.1 Penggunaan strategis TI Terdapat banyak cara perusahaan dapat memandang dan menggunakan tegnologi informasi. Contohnya, perusahaan dapat memilih untukmenggunakan sistem informasi secara strategis, atau perusahaan dapat merasa puas dengan menggunakan TI untuk mendukung operasi rutin yang efisien. Akan tetapi, jika perusahaan menekankan penggunaan strategi bisnis dari tegnologi informasi, manajemen perusahaan tersebut akan memandang TI sebagai faktor pembeda kompetitif yang utama. Pihak manajemen kemudian akan membentuk berbagai strategi bisnis yang akan memberi perusahaan keunggulan besar dalam pasar tempat perusahaan bersaing.
  • 14. 3.2 Membangun bisnis yang berfokus pada pelanggan Bagi banyak perusahaan, nilai bisnis utama mereka untuk menjadi bisnis yang berfokus pada pelanggan terletak pada kemampuan mereka untuk mempertahankan pelanggan agar tetap loyal, mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang, merespons kekhawatiran pelanggan, dan menyediakan layanan pelanggan berkualitas tinggi. Fokus strategis atas nilai bagi pelanggan ini mengakui bahwa kualitas, bukan harga, telah menjadi determinan utama dalam presepsi pelanggan atas nilai. Dari sudut pandang pelanggan, perusahaan-perusahaan yang secara konsisten menwarkan nilai terbaik mampu menelusuri preferensi setiap pelanggannya, mengikuti tren pasar, pasokan produk, layanan dan informasi, kapan saja, dimana saja, dan memberi layanan pelanggan yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap pelanggan. Tegnologi internet telah menciptakan peluang strategis bagi perusahaan, besar dan kecil, untuk menawarkan layanan dan produk yang cepat, responsif, serta berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan preferensi setiap pelanggan. Tegnologi internet dapat membuat pelanggan menjadi titik pusat manajemen hubungan pelanggan (Customer Relation Management-CRM) dan aplikasi e-Business lainnya. Situs Web sistem CRM dan interenet, intranet, dan ekstranet menciptakan saluran-saluran baru untuk komunikasi yang interaktif dalam suatu perusahaan, dengan para pelanggan, dengan para pemasok, mitra bisnis, serta pihak lainnya di lingkungan eksternal. Hal ini memungkinkan interaksi terus-menerus dengan para pelanggan ke sebagian besar fungsi bisnis dan mendororng kerjasama lintas fungsi dengan para pelanggan dalam hal pengembangan produk, pemasaran, pengiriman, layanan, dan dukungan teknis. Biasanya para pelanggan menggunakan Internet untuk mengajukan pertanyaan, menyampaikan keluhan, mengevaluasi produk, meminta dukungan dan membuat serta melaporkan pembelian mereka. Dengan menggunakan Internet dan intranet perusahaan, para ahli dalam berbagai fungsi bisnis di semua perusahaan dapat memberi kontribusi berupa respons yang efektif. Hal ini mendorong penciptaan diskusi kelompok lintas fungsi dan ttim pemecah masalah yang dibentuk demi keterlibatan pelanggan, layanan dan dukungan untuk pelanggan. Bahkan jalur Internet dan intranet ke para pemasok dan mitra bisnis dapat digunakan untuk mendaftar mereka masuk dengan cara tertentu agar dapat memastikan kiriman tepat waktu atas berbagai komponen dan jasa yang berkualitas untuk memenuhi komitmen perusahaan pada para pelanggannya.
  • 15. 3.3 Perekayasaan ulang proses bisnis Salah satu dari implementasi paling penting dari strategi kompetitif adalah perekayasaan proses bisnis (Business Process Reenginering-BPR), sering kali disebut saja perekayasaan ulang. Perekayasaan ulang adalah pemikiran kembali yang mendasar dan pendesainan ulang yang radikal atas proses bisnis untuk mencapai perbaikan yang dramatis dalam biaya, kualitas, kecepatan, dan layanan. Jadi, BPR menggabungkan strategi untuk mempromosikan inovasi bisnis agar perusahaan dapat menjadi jauh lebih kuat serta menjadi pesaing yang lebih berhasil dalam pasar. Melakukan perubahan yang radikal atas proses bisnis untuk secara dramatis meningkatkan efisiensi dan efektivitas bukanlah tugas yang mudah. Contohnya, banyak perusahaan yang menggunakan software Enterprise Resource Planning (ERP) fungsional untuk merekayasa ulang, mengotomatisasi, dan mengitegrasikan proses manufaktur, distribusi, keuangan, dan sumberdaya manusia. Sementara banyak perusahaan telah melaporkan keuntungan yang mengesankan dengan proyek perekayasaan melalui ERP, banyak yang mengalami kegagalan yang dramatis atau telah gagal mencapai perbaikan yang mereka kejar. Banyak perusahaan menemukan bahwa pendekatan desain organisasi adalah pelaku perekayasaan ulang yang penting, bersama dengan penggunaan tegnologi informasi. Contohnya salah satu pendekatan yang umum adalah penggunaan tim proses mandiri lintas fungsi atau multidisiplin. Para karyawan dari berbagai departemen dan keahlian termasuk para teknisi, bagian pemasaran, layanan bagi pelanggan, dan manufaktur dapat bekerja sebagai tim untuk proses pengembangan produk. 3.4 Peran teknologi informasi Tegnologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaa uang sebagian besar proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi, dan konektivitas komputer secara mendasar meningkatkan efisiensi proses bisnis, seperti juga meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar orang-orang yang bertanggung jawab atas operasi dan manajemennya. Contohnya, proses manajemen pesanan yang digambarkan dalam gambar 5.1.5 Menjadi perusahaan yang lincah Kelincahan (Agility) dalam kinerja bisnis adalah kemampuan perusahaan untuk sejahtera dalam pasar global yang berubah cepat dan terus terfragmen unutk produk dan jasa berkualitas tinggi, berkinerja baik, dan disesuaikan dengan pelanggan. Perusahaan yang lincah dapat
  • 16. membuat laba dalam pasar dengan pilihan produk yang luas dan bermasa hidup pendek, dan dapat memproduksi pesanan secara individual dan dengan jumlah yang besar. Perusahaan tersebut mendukung penyesuaian massal (mass customization) dengan menawarkan produk individual sambil mempertahankan produksi dalam volume yang tinggi. Perusahaan yang lincah sangat bergantung pada tegnologi Internet untuk memadukan dan mengelola proses bisnis, sambil menyediakan daya pemrosesan informasi untuk melayani banyak pelanggan sebagai individual. Ada empat strategi dasar yang harus diimplementasikan untu menjadi perusahaan yang lincah. Antara lain : 1. Pelanggan dari perusahaan yang lincah menganggap produk atau jasa sebagai solusi terhadap masalah individual mereka. Jadi, harga produk dapat ditentukan berdasarkan biaya produksinya. 1. Perusahaan yang lincah bekerja sama dengan pelanggan, pemasok dan perusahaan lain bahkan dengan pesaing. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memasarkan prosuk dengan cepat dan hemat, dimanapun sumber daya berada dan siapapun yang memlikinya. 2. Perusahaan yang lincah dapat bertahan ketika terjadi perubahan dan ketidakpastian. Perusahaan menggunakan struktur organisasi yang fleksibel sehingga sesuai dengan peluang pelanggan yang terus berubah dan berbeda-beda. Akhirnya perusahaan yang lincah dapat meningkatkan dampak sumberdaya manusia dan pengetahuan yang mereka miliki. Dengan memelihara semangat wira usaha, perusahaan yang lincah dapat memberikan insentif yang tinggi bagi tanggung jawab, kemampuan beradaptasi, dan inovasi pegawai. Cara lain untuk memikirkan mengenai kelincahan dalam bisnis. Kerangka kerja ini menekankan pada peran yang dapat dimainkan oleh pelanggan, mitra bisnis dan tegnologi informasi dalam mengembangkan dan mempertahankan kelincahan strategis perusahaan. Perhatikan bagaimana tegnologi informasi dapat memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan hubungan dengan pelanggan dalam komunitas virtual yang membantu perusahaan untuk bermitra dengan pemasok, distributor, manufaktur kontrak dan pihak lainnya melalui portal kerja sama dan sistem rantai pasokan berbasis Web lainnya yang secara signifikan memperbaiki kelincahan perusahaan dalam melihat peluang bisnis yang inovatif.
  • 17. 3.5 Membuat perusahaan virtual Dalam lingkungan bisnis global yang dinamis saat ini, pembentukan perusahaan virtual dapat menjadi salah satu penggunaan strategis terpenting dari tegnologi informasi. Perushaan virtual (juga disebut korporasi virtual atau organisasi virtual) adalah organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan banyak orang, organisasi, aktiva dan ide. Perusahaan virtual biasanya membentuk aliansi dan kelompok kerja virtual dengan mitra bisnis yang saling berhubungan melalui Internet, intranet dan ekstranet. Perhatika bahwa perusahaan ini telah diorganisir secara internal menjadi kelompok-kelompok lintas fungsi dan proses yang dihubungkan dengan intranet. Perusahaan tersebut juga mengembangkan aliansi dan hubungan ekstranet yang membentuk sistem informasi antar perusahaan dengan pemasok, pelanggan, subkontraktor dan pesaing. Jadi, perusahaan virtual menciptakan aliansi dan kelompok kerja virtual yang fleksibel dan dapat beradaptasi untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang berubah dengan cepat. 3.6 Membangun perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan Bagi banyak perusahaan saat ini, keunggulan kompetitif yang bertahan lama hanya dapat dimiliki oleh mereka apabila mereka menjadi perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan organisasi yang belajar. Hal ini berarti secara konsisten menciptakan pengetahuan bisnis baru, menyebarkan secara luas keseluruh perusahaan dan dengan cepat membangun pengetahuan baru kedalam produk dan jasa mereka. Perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan menggunakan dua jenis pengetahuan. Antara lain : 1. Pengetahuan eksplisit, yaitu data, dokumen, segala sesuatu yang tertulis atau disimpan dalam komputer. 2. Perusahaan pengetahuan implisit, yaitu pengetahuan “bagaimana cara melakukan sesuatu”, yang ada didalam diri para pekerja. Manajemen pengetahuan yang berhasil akan menciptakan berbagai tehnik, tegnologi, sistem, dan penghargaan untuk membuat para karyawan berbagi apa yang mereka ketahui dan untuk membuat akumulasi pengetahuan yang lebih baik di tempat kerja dan perusahaan. Dengan cara ini, para karyawan perusahaan meningkatkan pengetahuan ketika mereka melakukan pekerjaan mereka.
  • 18. Sistem manajemen pengetahuan. Manajemen pengetahuan telah menjadi salah satu penggunaan strategis utama atas tegnologi informasi. Dalam ekonomi dan bisnis yang penuh ketidakpastian satu-satunya sumber pasti keunggulan kompetitif yang bisa bertahan lama adalah pengetahuan. Perusahaan dapat mencaai keunggulan kompetitif yang dapat bertahan lama apabila menjadi perusahaan yang menghasilkan pengetahuan/organisasi belajar. Ada dua jenis pendekatan pengetahuan. Perama pengetahuan eksplisit berupa data, dokumen yang bisa disimpan di dalam komputer. dan ke dua yaitu pengeahuan bagaimana cara melakukan sesuatu yagn ada di dalam diri pekerja. Dengan Knowledge Management System –KMS perusahaan mengelola pembelajaran organisasional , pengetahuan yang penting dan cara melakukan bisnis di mana pun dan kapanpun dibutuhkan organisasi. Meliputi proses, prosedur, hak paternm formula oraktik2 terbaik, prediksi dan perbaikan yang disebarkan melalu TI seperti internet dan intranet untuk respon yang lebih cepat. Sistem manajemen pengetahuan memfasilitasi pembelajaran dan penciptaan pengetahuan organisasi. Mereka didesain untuk menyediakan respons cepat ke para pekerja ahli, mendorong perubahan perilaku para karyawan serta secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis. Sejalan dengan berlanjutnya proses pembelajaran organisasi dan makin luasnya dasar pengetahuannya, perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan tersebut berusaha untuk mengintegrasikan pengetahuannya ke dalam berbagai proses bisnis, produk dan jasa. Hal ini membantu produk serta layanan pelanggan yang berkualitas tinggi, dan menjadi pesaing berat dalam pasar. 4.Manajemen Pengetahuan Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas: · Peranti keras komputer · Peranti lunak komputer · Spesialis informasi · Pengguna · Fasilitas · Database · Informasi
  • 19. Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Para manajer memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah dikumpulkan dan kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer kemudian memastikan bahwa individu- individu yang tepat akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga ia dapat dipergunakan. Terakhir, manajer akan membuang informasi terbaru dan akurat. Semua aktivitas ini-mengakuisisi data, memproses data menjadi informasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif, dan menghapus informasi pada waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan (knowledge management). 4.1 Dimensi Informasi Ketika pengembang sistem (pengguna maupun spesialis informasi) mendefinisikan output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat dimensi dasar informasi. Keempat dimensi yang diinginkan akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut, yaitu : · Relevansi Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi. Pengguna seharusnya dapat memilih data yang diperlukan tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut sebagai “informasi”. · Akurasi Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut. Karena hal ini, para pengguna sering kali terpaksa harus menerima tingkat akurasi yang kurang dari 100 persen. Aplikasi-aplikasi yang melibatkan uang, seperti penggajian, penagihan, dan piutang, berusaha untuk mencapai tingkat akurasi 100 persen. Aplikasi-aplikasi lainnya, seperti peramalan ekonomi jangka panjang dan laporan-laporan statistik, sering kali masih tetap bermanfaat meskipun data yang dipergunakan kurang dari 100 persen akurat.
  • 20. · Ketetapan waktu Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat. · Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun, sistem hendaknya juga tidak menenggelamkan pengguna dalam lautan informasi. Istilah kelebihan muatan informasi (information overload) menunjukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak juga dapat memberikan kerugian. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika memiliki jumlah agregasi yang tepat dan mendukung semua area di mana keputusan akan diambil. Biasanya yang terbaik adalah membiarkan pengguna menentukan sendiri dimensi informasi yang dibutuhkannya. Bilamana dibutuhkan, spesialis informasi dapat membantu pengguna melakukan pendekatan atas pekerjaan ini dengan cara-cara yang logis. 4.2 Sifat Manajemen Pengetahuan yang Berubah-ubah Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada sistem pemrosesan transaksi yang akan memproses pesanan pelanggan, membuat catatan persediaan, menghitung jumlah gaji, dan tugas-tugas lain yang serupa. Karenanya, sistem informasi dianggap memiliki “tingkat rendah” karena berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepada organisasi di “tingkat rendah.” Kini, organisasi mengakui bahwa sistem informasi mengumpulkan pengetahuan yang terdapat di dalam suatu organisasi, dan organisasi harus mengelola pengetahuan tersebut.
  • 21. 5.Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi (Strategic Planning for Information Resources-SPIR) Adalah pengembangan rencana strategis secara paralel bagi layanan informasi dan perusahaan sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa mendatang. 6. Rencana Strategis Sumber Daya Informasi Rencana strategis sumber daya informasi (Strategic Plan for Information Resources-SPIR) telah dikembangkan untuk mendukung Rencana Strategis Bisnis dengan menggabungkan dan menerapkan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan strategis. SPIR disusun dalam empat bagian, yaitu : a) Pernyataan Misi Teknologi Informasi Misi teknologi informasi adalah untuk memberikan layanan informasi dengan kualitas terbaik di dalam suatu lingkungan pendukung yang akan mempromosikan kreativitas, perkembangan pribadi, interaksi, keberagaman, dan pengembangan profesional sehingga perusahaan dapat memanfaatkan teknologi guna membantu mencapai tujuan-tujuan korporat. b) Sasaran Teknologi Informasi Misi teknologi informasi akan dapat tercapai dengan mengejar sasaran-sasaran berikut ini : 1. Membangun suatu keunggulan kompetitif dalam penggunaan teknologi informasi. 2. Mengembangkan sistem informasi yang memenuhi kebutuhan karyawan di seluruh tingkat organisasi dan juga para mitra lingkungan bisnis. 3. Tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan kami. 4. Mempertahankan stabilitas operasional dan keandalan bagi seluruh sumber daya informasi yang ada, orang, data, fasilitas, peranti keras, dan peranti lunak. 5. Menjaga kesinambungan program pendidikan dan pelatihan yang dirancang untuk meraih penggunaan seluruh sumber daya informasi secara efisien dan efektif. c) Lingkup Layanan Teknologi Informasi Layanan teknologi informasi terdiri atas :
  • 22. a. Layanan Administratif · Tinjauan anggaran dan fiskal. · Sumber daya manusia. · Pelaporan manajemen. · Hubungan pemegang saham. b. Layanan Teknis · Perencanaan strategis dan implementasi. · Perencanaan kapasitas. · Rancangan jaringan, pemeliharaan, penanganan masalah, dan administrasi. · Instalasi server. · Perencanaan kontinjensi dan backup. c. Layanan Teknologi · Dukungan teknis dalam bentuk meja bantuan dan layanan panggilan manajemen. · Pendidikan dan pelatihan pengguna. · Layanan manajemen basis data. · Layanan manajemen dokumen. · Pengembangan dan dukungan sistem. · Akses World Wide Web. · Grafik komputer. · Penyelesaian masalah, peningkatan, dan penggantian peranti keras. · Antivirus dan layanan firewall. · Administrasi dan pemeliharaan sistem. · Audit sistem. d) Rencana Kerja Teknologi Informasi Telah diidentifikasikan tujuh proyek penting yang akan diselesaikan dalam jangka waktu 3 tahun ke depan. Sebelum memulai setiap proyek, akan dikembangkan terlebih dahulu suatu mekanisme manajemen proyek yang akan menentukan hal-hal berikut ini : · Pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan. · Orang-orang atau organisasi yang bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan. · Jumlah perkiraan waktu untuk setiap pekerjaan.
  • 23. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Keunggulan kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Sumber keunggulan kompetitif : 1. Seseorang merasakan value jika jasa/ produk yang ia nikamti sepadan atau lebih besar dari biaya yang ia keluarkan. 2. Keunikan, artinya adalah produk anda tidak mudah di contoh atau di-copyoleh pesaing anda. Kekuatan menentukan daya tarik : 1. Pendatang baru 2. Pembeli 3. Pemasok 4. Substitusi 5. Pesaing Dampak sistem informasi strategis bagi manajer dan organisasi. Dengan adanya aplikasi teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja operasional dan manajemen. Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem pemrosesan transaksi dan sistem manajemen database berpengaruh pada kualitas organisasi. Menggunakan tegnologi informasi sebagai keunggulan strategis, dengan cara perusahaan melakukan perekayasaan ulang proses, mengetahui peran dan tegnologi informasi, menjadi perusahaan yang lincah, membuat perusahaan virtual dan membangun perusahaan yan menghasilkan pengetahuan.
  • 24. Daftar Pustaka Putra,Yananto Mihadi,(2018). Modul kuliah sistem Informasi Manajemen : Pengantar Sistem Informasi Manajemen . FEB – Universitas Mercu buana Jakarta. Arijanto, A., Hikmah, D., & Nashar, Muhammad. (2015). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Universitas Mercu Buana. Yogyakarta: Sibuku Media McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Management Information Systems. USA: Pearson/Prentice Hall. Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2016). Management Information System. Pearson Education India.