SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Sejarah dan
Perkembangan Konsep
Dasar Ilmu Sosiologi
Metode Pengkajian
Sosiologi
Fenomena di Masyarakat
Sebagai Sumber Data
Penelitian
Fungsi Sosiologi Mengkaji
Realitas Sosial
Closing
1. Sejarah Perkembangan Sosiologi
Dahulu, sosiologi masih dianggap sebagai ilmu yang bernaung dalam filsafat.
Materi yang dibahas belum bisa dikatakan sebagai ilmu sosiologi karena materi
filsafat saat itu masih berkaitan dengan etika yang membahas bagaimana
seharusnya masyarakat itu sedangkan sosiologi membahas kenyataan yang ada di
masyarakat itu.
Ilmuwan yang mengembangkan filsafat sosial diantaranya adalah :
1 Plato (429-347 Sebelum Masehi) membahas unsur-unsur sosiologi tentang negara.
2. Aristoteles (384-322 SM)membahas unsur sosiologi dgn etika sosial.
Plato Aristoteles
Thomas Hobbes
J.J RosseauJohn Locke
Mereka memberikan sumbangan dalam sejarah ilmu sosiologi dengan
membentuk ilmu yang disebut sosiologi dengan pemikiran mereka
tentang kontak sosial. Namun, sampai awal tahun 1800-an, sosiologi
masih belum dianggap sebagai ilmu pengetahuan.
Auguste
Comte
Tahun 1798-1857 , Auguste Comte
menciptakan istilah sosiologi (1839)
terhadap keseluruhan pengetahuan
manusia mengenai kehidupan
bermasyarakat. Lahirlah sosiologi sebagai
ilmu pengetahuan. Inilah tahap awal
pemikiran sosiologi. Comte berpendapat
bahwa tingkah laku dan kejadian di
masyarakat dapat diamati dan diukur
secara ilmiah. Comte pun dianggap
sebagai bapak sosiologi yang memulai
kajian sosial dengan metode ilmiah
Setelah Auguste Comte mencetuskan tentang ilmu sosiologi, banyak
ilmuwan lainnya yang mengembangkan ilmu sosiologi, misalnya Karl
Marx, Max Weber, Emile Durkheim, dan lainnya.
Setelah itu ada beberapa pemikiran baru tentang sosiologi termuka
yaitu :
1. Difusionisme , pengaruh masyarakat individual saling bergantung
dan meyakini bahwa perubahan sosial terjadi karena ciri budaya
masyarakat lain.
2. Fungsionalisme, memandang masyarakat sebagai suatu institusi
sehingga perubahan satu institusi berpengaruh kepada institusi
lain.
3. Strukturalisme, struktur sosial sebaai peran yang paling
berpengaruh dalam masyarakat karena peran suatu masyarakat
dapat menentukan tingkah laku manusia.
Tahun 1900-an merupakan perkembangan sosiologi memasuki
tahap modern dengan ciri utam,a ialah terjadinya spesialisasi
terus menerus pada bidang sosiologi.
Masuknya sosiologi ke tanah air dapat dilihat dari pemikiran para pujangga di
masa lalu. Salah satunya Wulang Reh, karya Sri Paduka Mangkunegoro 4 dari
Surakarta yang mengajarkan tata hubungan anggota masyarakat jawa kepada
golongan lainnya. Tokoh lainnya ialah Ki Hajar Dewantara yang membahas
konsep kepemimpinan dan kekeluargaan di Indonesia. Ini membuktikan bahwa
unsur ssosiologi sudah ada meskipun tidak murni sosiologi.
Persinggungan antara masyarakat dengan dunia barat terjadi ketika penjajahan
belanda. Di zaman ini banyak karya sarjana Belanda yang mengambil rakyat
Indonesia sebagai pusat kajiannya. Sekolah Tinggi Hukum (Rechtchogeschool) di
Jakarta menjadi salah satu sekolah yang mengajarkan ilmu sosiologi sebelum
akhirnya ditutup pada tahun 1934-1935.
Sesudah proklamasi, Prof. Mr. Soenario Kolopaking memberikan kuliah sosiologi
tahun 1948 di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta (UGM). Tahun 1950 banyak
masyarakat Indonesia yang secara khusus mempelajari sosiologi sebagai ilmu
pengetahuan.
Sosiologi mempelajari 3 aspek, yaitu :
1. Mempeajari hubungan timbal balik antara macam gejala-gejala sosial. Contoh : gejala
ekonomi dengan agama.
2. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non sosial,
contohnya gejala geografis, gejala biologis, dsb.
3. Mempelajari ciri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial.
Dengan adanya analisis cara hidup dan bergaul manusia, maka melahirkan cabang-cabang
sosiologi yaitu :
1. Kriminologi, mengkaji tindak kriminal
2. Demografi, bentuk, komposisi, dan persebaran manusia
3. Ekologi manusia, struktur lingkungan perkotaan&pola penempatan serta pertumbuhan
penduduk.
4. Ekologi politik, mendapatkan, menggunakan, dan terjadinya politik.
5. Psikologi sosial, tingkah laku antar individu
6. Sosiolinguistik, cara berbahasa.
7. Sosiologi Pendidikan, lembaga pendidikan mentransformasi perilaku budaya&tradisi.
8. Sosiologi Ilmu Pengetahuan, mitos, pandangan hidup, ilmu pengetahuan, dan
pengaruhnya.
9. Sosiologi Hukum, hubungan antara hukum formal.
10. Sosiometri, pengukuran ilmiah antara anggota-anggota kelompok
11. Sosiologi Urban, kondisi&masalah sosial yg terjadi di kota-kota.
me
nu
Sosiologi terapan mampu menangani masalah sosial praktis dalam kehidupan sehari-
hari. Contohnya seseorang melakukan kajian di suatu tempat mengenai kemiskinan
lalu menghasilkan analisis yang akurat lalu atas dasar analisi tersebut dijadikan
kajian untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk mewujudkan peran tersebut,
sosiologi berusaha mengupas realitas untuk mengungkap fakta dibalik fenomena
sosial.
Sorjono Soekanto (1982) menyatakan bahwa suatu masyarakat tersusun oleh 6
realitas sosial, yaitu :
a. Interaksi Sosial
b. Kebudayaan
c. Nilai dan Norma Sosial
d. Stratifikasi Sosial
e. Status dan Peran Sosial
f. Perubahan Sosial
a.Hubungan antaraNilaiSosialdengan InteraksiSosial
Berlangsungnya interaksi sosial di masyarakat tidak dapat dilrpaskan dari pengaruh nilai-nilai sosial.Ini terjadi
karenaseseorangyangbertindakharusmemperhatikanprinsip-prinsipyangberlaku.
b.Hubungan antaraNormaSosialdengan InteraksiSosial
Agar suatu pergaulan dalam masyarakat tertib dan teratur, dibutuhkan aturan dan norma-norma yang dapat
mengarahkan interaksi sosial. Interaksi sosial yang dilakukan seseorang akan dipengaruhi oleh norma yang
berlaku.
c.Hubungan antaraStatus&PerananSosialdengan InteraksiSosial
Setiap orang yang memiliki status dan peran yang harus dijalankan. Contoh : seorang berstatus ustad maka peran
dimasyarakatsebagai pembimbing.
d.Hubungan antaraKebutuhanDasar,Norma,danInstitusiSosial
Suatu norma yang berkaitan akan membentuk rangkaian norma yang disebut sebagai institusi untuk mengatur
kebutuhandasar.
e.Hubungan AntaraPeranSosialdenganKebudayaan
Peransosialterjadikarenaadanyakebudayaandi masyarakat,tidakterjadisecaranaluriah.
f.Hubungan antaraKelasSosialdenganInteraksiSosial
Kelassosial mempengaruhitingkahlakuseseorang,nilai yangdianut,dangayahidupkelas tersebut.
Back
Semua realitas sosial dapat dipelajari oleh ilmu sosiologi dan dapat dipelajari
pengaruhnya terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Berbagai gejala
sosial dapat dikaji oleh sosiologi. Untuk memahaminya, kita memerlukan suatu studi
sosial. Studi ini memungkinkan kita melakukan identifikasi data sosiologis mengenai
fenomena dengan lingkungan.. Studi sosial merupakan kajian segala sesuatu yang
berhubungan dengan individu, kelompok, atau institusi yang menyusun masyarakat.
Saat kita mengkaji ketiga hal tersebut, berarti kita meneliti dari sudut pandang
hubungan sosial dan kelompok.
Dalam pelaksanaan kajian sosial, kita membutuhkan 4 keterampilan pokok yaitu :
1. Mengkaji, mengumpulkan data/informasi.
2. Intelektual, menentukan dan menganalisis persoalan.
3. Kerja kelompok, memudahkan pelaksanaan penelitian kajian sosial.
4. Sosial, kemampuan berinteraksi dan bergaul dengan masyarakat (supel).
Tambahan lainnya, kita harus kritis dalam mengajukan pertanyaan mengenai objek
yang dikaji dan berusaha menemukan sendiri jawabannya. Metode seperti ini
dinamakan metode penemuan. Informasi yang kita cari adalah data sosiologis.
Data sosiologis ialah keterangan/informasi mengenai objek sosiologi yang
dibutuhkan untuk membuktikan teori.
Jenis-jenis data sosiologis ada 2, yaitu :
1.. Data Kualitatif.
Data kualitatif adalah hasil penelitian yang tidak dapat diukur dengan angka/ukuran lain
yang bersifat eksak. Data kualitatif dapat diperoleh melalui :
a. Penelitian historis, mengkaji peristiwa-peristiwa masa lampau untuk dapat
memahami kejadian masa kini.
b. Penelitian komparatif, membandingkan dua objek yang dikaji.
c. Studi kasus, memusatkan perhatian kepada fenomena sosial yang nyata di
masyarakat.
d. Penelitian historis-komparatif , gabungan antara penelitian historis dan komparatif.
Metode ini digunakan untuk mengkaji suatu objek yang membutuhkan dua
pendekatan sekaligus persoalan lebih efektif untuk dipecahkan.
2. Data Kuantitatif
Merupakan informasi hasil penelitian yang berupa angka-angka. Gejala-gejala yang
dikaji dapat diukur dengan skala, indeks, tabel, ataupun rumus-rumus yang lalu diuji
dengan rumus-rumus hitung statistik. Dalam ilmu sosiologi, sosiologi lebih banyak
menggunakan uji statistik dalam mengkaji objek penelitian. Biasanya metode
kuantitatif menggunakan uji statistik secara lebih rumit.
Back
1.Metode Survei
Disebut juga sebagai metode polling dan paling banyak digunakan dalam sosiologi. Digunakan untuk mengukur
sikaporang-orangmengenai berbagaihal.Adaduamacam pertanyaandalammetodesurvei, yaitu:
a. Pertanyaanterbuka,pertanyaanyangmenghendakijawabanberupauraianbebas.
b. Pertanyaantertutup,pertanyaanyangmenghendakirespondenmenjawabsesuaidengan opsiyangada..
Seorang peneliti dapat memilih kelompok individu sebagai responden (sampel). Sampel dapat dipilih secara acak
(random) atau dapat dipilih sebagai perwakilan dari masyarakat (proporsional). Metode ini dapat digunaka
untukmengetahuiinformasitentangsikapdanperilakumanusia.
2.MetodeEksperimen Terkontrol
Digunakan untuk mempelajari kelompok-kelompok kecil. Hanya ada sedikit pengkajian sosiologi yang dapat
dilakukan dalam sebuah laboratorium dalam kondisi yang terkontrol. Sebagai contoh ada dua kelompok yang
memiliki kesamaan dalam berbagai aspek tetapi ada satu aspek yang berbeda yang akan diteliti. Aspek-aspek
tersebutdisebutjuga sebagaivariabel.
3. Metode Pengamatan Lapangan (Observasi)
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan
langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain
penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang
ada di lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi
untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut.
1. Tujuan Observasi
Dengan observasi kita dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan sosial yang sukar untuk diketahui
dengan metode lainnya. Observasi dilakukan untuk menjajaki sehingga berfungsi eksploitasi. Dari hasil
observasi kita akan memperoleh gambaran yang jelas tentang masalahnya dan mungkin petunjuk-petunjuk
tentang cara pemecahannya. Jadi, jelas bahwa tujuan observasi adalah untuk memperoleh berbagai data
konkret secara langsung di lapangan atau tempat penelitian.
2. Jenis-jenis Observasi
Berdasarkan pelaksanaan, observasi dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu observasi partisipasi dan observasi
non partisipasi.
a. Observasi partisipasi
Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam
kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan
bagian dari kelompokyang ditelitinya. Keuntungan cara ini adalah peneliti merupakan bagian yang integral dari
situasi yang dipelajarinya sehingga kehadirannya tidak memengaruhi situasi penelitian. Kelemahannya, yaitu
ada kecenderungan peneliti terlampau terlibat dalam situasi itu sehingga proseduryang berikutnya tidak
mudah dicek kebenarannya oleh peneliti lain.
b. Observasi non partisipasi
Observasi non partisipasi adalah observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai
partisipasi atau kelompok yang diteliti. Cara ini banyak dilakukan pada saat ini. Kelemahan cara ini antara lain
kehadiran pengamat dapat memengaruhi sikap dan perilaku orang yang diamatinya.
4. Metode Analisis Isi (Content Analysis)
Analisis isi merupakan metode penlitian yang digunakan untuk mengetahui simpulan dari sebuah
teks. Atau dengan kata lain, analisis isi merupakan metode penelitian yang ingin mengungkap
gagasan penulis yang termanifestasi maupun yang laten. Oleh karenanya, secara praksis metode
ini dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan, seperti; menjembatani isi dari komunikasi
internasional, membandingkan media atau ‘level’ dalam komunikasi, mendeteksi propaganda,
menjelaskan kecendrungan dalam konten komunkasi, dan lain-lain (Weber, 1990: 9). Dengan
demikian, analisis isi lebih akrab digunakan di bidang komunikasi.
Dalam kajian Weber, ada beberapa langkah dalam analisis isi untuk mengumpulkan data
diantaranya:
1.Menetapkan unit yang terekam, hal ini sangat penting dalam proses pengaregorian data.
Dalam metode ini dapat dilakukan dengan beberapa level :
a. Kata, yaitu mengklasifikasi masing-masing kata
b. Paragraf, kalau sumberdaya manusia atau komputer yang tersedia terbatas, peneliti
dapat mereduksinya dengan melakukan pengkodeaan berdasarakan paragraf. Namun hal ini
sulit mendapatkan hasil yang reliable karena cakupannya terlalu luas.
c. Keseluruhan teks, hal ini dilakukan dalam pengecualian ketika teks tersebut tidak
terlalu banyak, seperti cerpen, headline berita, dan berita koran.
d. Menetapkan kategori, ada dua tahap dalam menetapkan kategori. Pertama kita harus
mengetahui apakah hubungannya ekslusif (spesial). Kedua, harus seberapa dekatkah hubungan
antar unit dalam satu kategori. Melakukan tes coding di teks sampel. Hal ini diupayakan agar
tidak ada ambiguitas dalam kategori. Tahapan ini juga digunakan untuk merevisi hal-hal yang
tidak tepat dalam skema klasifikasi
e. Menilai akurasi atau reabilitas
f. Merefisi aturan pengkodingan Back
Sosiologi - Kajian Sosiologi

More Related Content

What's hot

Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
Muhamad Yogi
 
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang YudhoyonoMasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Ismi Ayu
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
omcivics
 

What's hot (20)

Lembaga sosial
Lembaga sosialLembaga sosial
Lembaga sosial
 
Perubahan sosial: Pengertian dan Ruang Lingkup.
Perubahan sosial: Pengertian dan Ruang Lingkup.Perubahan sosial: Pengertian dan Ruang Lingkup.
Perubahan sosial: Pengertian dan Ruang Lingkup.
 
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
PPT SOSIOLOGI Permasalahan sosial
 
Pengantar Sosiologi
Pengantar SosiologiPengantar Sosiologi
Pengantar Sosiologi
 
sosiologi - Tindakan sosial
sosiologi - Tindakan sosialsosiologi - Tindakan sosial
sosiologi - Tindakan sosial
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosial
 
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompokBab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
Bab 1.c. karakteristik atau partikularisme dan eksklusifisme kelompok
 
Perkembangan sosiologi di indonesia
Perkembangan sosiologi di indonesiaPerkembangan sosiologi di indonesia
Perkembangan sosiologi di indonesia
 
Presentasi hubungan sosial
Presentasi hubungan sosialPresentasi hubungan sosial
Presentasi hubungan sosial
 
INTERAKSI SOSIAL X.pptx
INTERAKSI SOSIAL X.pptxINTERAKSI SOSIAL X.pptx
INTERAKSI SOSIAL X.pptx
 
Konsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi Sejarah
Konsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi  SejarahKonsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi  Sejarah
Konsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi Sejarah
 
Kelompok nyata (Sosiologi)
Kelompok nyata (Sosiologi)Kelompok nyata (Sosiologi)
Kelompok nyata (Sosiologi)
 
Pengendalian sosial
Pengendalian sosialPengendalian sosial
Pengendalian sosial
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
 
PPT sosiologi klasifikasi kelompok sosial
PPT sosiologi   klasifikasi kelompok sosialPPT sosiologi   klasifikasi kelompok sosial
PPT sosiologi klasifikasi kelompok sosial
 
Dinamika sosial
Dinamika sosialDinamika sosial
Dinamika sosial
 
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang YudhoyonoMasa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Ppt perubahan sosial
Ppt perubahan sosialPpt perubahan sosial
Ppt perubahan sosial
 

Viewers also liked

2 konsep standard prestasi
2 konsep standard prestasi2 konsep standard prestasi
2 konsep standard prestasi
jai vandhanaa
 
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membacaStrategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
Cikgu Isnani Ali
 
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis MasalahAnalisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Husna Rifqia
 
pengertian sosiologi
 pengertian sosiologi pengertian sosiologi
pengertian sosiologi
suher lambang
 

Viewers also liked (20)

[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi
[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi
[KELAS X- Semester 1] Sosiologi Bab 1: Sosiologi
 
Asimilasi,akulturasi, dan paternalisme - SOSIOLOGI KELAS 10
Asimilasi,akulturasi, dan paternalisme - SOSIOLOGI KELAS 10 Asimilasi,akulturasi, dan paternalisme - SOSIOLOGI KELAS 10
Asimilasi,akulturasi, dan paternalisme - SOSIOLOGI KELAS 10
 
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi  (meeting 2)
Pengantar sosiologi, sejarah sosiologi (meeting 2)
 
Ilmu Sosiologi
Ilmu SosiologiIlmu Sosiologi
Ilmu Sosiologi
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakat
 
2 konsep standard prestasi
2 konsep standard prestasi2 konsep standard prestasi
2 konsep standard prestasi
 
Panitia geo
Panitia geoPanitia geo
Panitia geo
 
Media arliani
Media arlianiMedia arliani
Media arliani
 
Konvergensi & Divergensi Media
Konvergensi & Divergensi MediaKonvergensi & Divergensi Media
Konvergensi & Divergensi Media
 
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membacaStrategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
Strategi pengajaran reciprocal dalam kefahaman membaca
 
Aristotelas konsep negara
Aristotelas konsep negaraAristotelas konsep negara
Aristotelas konsep negara
 
Tugas 2 Ilmu Sosial Dasar
Tugas 2 Ilmu Sosial DasarTugas 2 Ilmu Sosial Dasar
Tugas 2 Ilmu Sosial Dasar
 
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis MasalahAnalisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Analisis Model Pembelajaran Berbasis Masalah
 
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
UPAYA MWNINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KEATIF DAN ...
 
Models of teaching
Models of teachingModels of teaching
Models of teaching
 
Oum abxs1103 topic 1 a & 9 what is social science
Oum abxs1103 topic 1 a & 9  what is social scienceOum abxs1103 topic 1 a & 9  what is social science
Oum abxs1103 topic 1 a & 9 what is social science
 
Fakta Sosial (Presentasi Sosiologi)
Fakta Sosial (Presentasi Sosiologi)Fakta Sosial (Presentasi Sosiologi)
Fakta Sosial (Presentasi Sosiologi)
 
[Format] kisi kisi
[Format] kisi kisi[Format] kisi kisi
[Format] kisi kisi
 
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
 
pengertian sosiologi
 pengertian sosiologi pengertian sosiologi
pengertian sosiologi
 

Similar to Sosiologi - Kajian Sosiologi

I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanI. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
Heru Paryono
 
1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt
1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt
1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt
ALTAFJAUHAR32
 
Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologi
Adi Noegraha
 
Ruang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup SosiologiRuang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup Sosiologi
Westprog
 
bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...
bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...
bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...
FakhrurraziSHIMSiFak
 
kd-3.1-kelas-x-peran-dan-fungsi-sosiologi-dalam-masyarakat-1.pptx
kd-3.1-kelas-x-peran-dan-fungsi-sosiologi-dalam-masyarakat-1.pptxkd-3.1-kelas-x-peran-dan-fungsi-sosiologi-dalam-masyarakat-1.pptx
kd-3.1-kelas-x-peran-dan-fungsi-sosiologi-dalam-masyarakat-1.pptx
firmansyah960116
 
ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
 ruang lingkup dan perkembangan sosiologi ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
suher lambang
 
Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....
Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....
Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....
UciSanusi25
 
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 kumer BAB 1.ppt
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 kumer BAB 1.pptPPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 kumer BAB 1.ppt
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 kumer BAB 1.ppt
MelkiAndreas
 

Similar to Sosiologi - Kajian Sosiologi (20)

I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. PasuruanI. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
 
Sosiologi Sebagai Ilmu
Sosiologi Sebagai IlmuSosiologi Sebagai Ilmu
Sosiologi Sebagai Ilmu
 
1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt
1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt
1. Kuliah Sosiologi dan Antropologi.ppt
 
Sosiologi.smt1
Sosiologi.smt1Sosiologi.smt1
Sosiologi.smt1
 
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatSosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
 
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang MasyarakatSosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
Sosiologi kelas X BAB 1: Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Masyarakat
 
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptxDasar-dasar Sosiologi 1.pptx
Dasar-dasar Sosiologi 1.pptx
 
(Tugas Kelompok) konsep dasar sosiologi
(Tugas Kelompok)  konsep dasar sosiologi(Tugas Kelompok)  konsep dasar sosiologi
(Tugas Kelompok) konsep dasar sosiologi
 
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptxSLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
 
Konsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologiKonsep dasar sosiologi
Konsep dasar sosiologi
 
bahanklasikal soio.docx
bahanklasikal soio.docxbahanklasikal soio.docx
bahanklasikal soio.docx
 
Ruang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup SosiologiRuang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup Sosiologi
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
 
bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...
bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...
bahan kuliah sosiologi untuk mahasiswa dan umum yg menekuni sosilogi, bisa un...
 
kd-3.1-kelas-x-peran-dan-fungsi-sosiologi-dalam-masyarakat-1.pptx
kd-3.1-kelas-x-peran-dan-fungsi-sosiologi-dalam-masyarakat-1.pptxkd-3.1-kelas-x-peran-dan-fungsi-sosiologi-dalam-masyarakat-1.pptx
kd-3.1-kelas-x-peran-dan-fungsi-sosiologi-dalam-masyarakat-1.pptx
 
02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx
02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx
02. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Sosiologi.pptx
 
ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
 ruang lingkup dan perkembangan sosiologi ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
 
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep SosiologiMateri Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
 
Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....
Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....
Materi Sosiologi Kelas X. Bab 1. Fungsi dan Peran Sosiologi (Kurikulum 2013)....
 
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 kumer BAB 1.ppt
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 kumer BAB 1.pptPPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 kumer BAB 1.ppt
PPT SMA SOSIOLOGI KELAS 10 kumer BAB 1.ppt
 

More from Rania Afifa Dewi

More from Rania Afifa Dewi (17)

Contoh Presentasi Produk
Contoh Presentasi ProdukContoh Presentasi Produk
Contoh Presentasi Produk
 
Makalah Rencana Usaha
Makalah Rencana UsahaMakalah Rencana Usaha
Makalah Rencana Usaha
 
Bahasa Sunda - Kadaharan Sunda (Ulen&Bandrek)
Bahasa Sunda - Kadaharan Sunda (Ulen&Bandrek)Bahasa Sunda - Kadaharan Sunda (Ulen&Bandrek)
Bahasa Sunda - Kadaharan Sunda (Ulen&Bandrek)
 
Analisis SWOT PT Rakuten Indonesia
Analisis SWOT PT Rakuten IndonesiaAnalisis SWOT PT Rakuten Indonesia
Analisis SWOT PT Rakuten Indonesia
 
Pancasila - Implementasi Pancasila dalam Berbagai Aspek
Pancasila - Implementasi Pancasila dalam Berbagai AspekPancasila - Implementasi Pancasila dalam Berbagai Aspek
Pancasila - Implementasi Pancasila dalam Berbagai Aspek
 
Manajemen - Pelanggaran Etika Bisnis
Manajemen - Pelanggaran Etika BisnisManajemen - Pelanggaran Etika Bisnis
Manajemen - Pelanggaran Etika Bisnis
 
Sosiologi - Karya Tulis Ilmiah
Sosiologi - Karya Tulis IlmiahSosiologi - Karya Tulis Ilmiah
Sosiologi - Karya Tulis Ilmiah
 
Bahasa Sunda - Wawacan Mahabarata
Bahasa Sunda - Wawacan MahabarataBahasa Sunda - Wawacan Mahabarata
Bahasa Sunda - Wawacan Mahabarata
 
Sosiologi - Jenis dan Upaya Menanggulangi Perubahan Sosial
Sosiologi - Jenis dan Upaya Menanggulangi Perubahan SosialSosiologi - Jenis dan Upaya Menanggulangi Perubahan Sosial
Sosiologi - Jenis dan Upaya Menanggulangi Perubahan Sosial
 
Kabinet Sutan Sjahrir
Kabinet Sutan SjahrirKabinet Sutan Sjahrir
Kabinet Sutan Sjahrir
 
Sejarah - Organisasi Muhammadiyah
Sejarah - Organisasi MuhammadiyahSejarah - Organisasi Muhammadiyah
Sejarah - Organisasi Muhammadiyah
 
Karya Ilmiah Teknologi
Karya Ilmiah TeknologiKarya Ilmiah Teknologi
Karya Ilmiah Teknologi
 
Bahasa Indonesia - Karya Ilmiah Teknologi
Bahasa Indonesia - Karya Ilmiah TeknologiBahasa Indonesia - Karya Ilmiah Teknologi
Bahasa Indonesia - Karya Ilmiah Teknologi
 
Bahasa Inggris - Hortatory Text
Bahasa Inggris - Hortatory TextBahasa Inggris - Hortatory Text
Bahasa Inggris - Hortatory Text
 
Sosiologi - Mobilitas Sosial
Sosiologi - Mobilitas SosialSosiologi - Mobilitas Sosial
Sosiologi - Mobilitas Sosial
 
Sejarah - Kerajaan Ternate&Tidore
Sejarah - Kerajaan Ternate&TidoreSejarah - Kerajaan Ternate&Tidore
Sejarah - Kerajaan Ternate&Tidore
 
Geografi - Alih Fungsi Lahan
Geografi - Alih Fungsi LahanGeografi - Alih Fungsi Lahan
Geografi - Alih Fungsi Lahan
 

Recently uploaded

IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 

Recently uploaded (20)

BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Sosiologi - Kajian Sosiologi

  • 1.
  • 2.
  • 3. Sejarah dan Perkembangan Konsep Dasar Ilmu Sosiologi Metode Pengkajian Sosiologi Fenomena di Masyarakat Sebagai Sumber Data Penelitian Fungsi Sosiologi Mengkaji Realitas Sosial Closing
  • 4. 1. Sejarah Perkembangan Sosiologi Dahulu, sosiologi masih dianggap sebagai ilmu yang bernaung dalam filsafat. Materi yang dibahas belum bisa dikatakan sebagai ilmu sosiologi karena materi filsafat saat itu masih berkaitan dengan etika yang membahas bagaimana seharusnya masyarakat itu sedangkan sosiologi membahas kenyataan yang ada di masyarakat itu. Ilmuwan yang mengembangkan filsafat sosial diantaranya adalah : 1 Plato (429-347 Sebelum Masehi) membahas unsur-unsur sosiologi tentang negara. 2. Aristoteles (384-322 SM)membahas unsur sosiologi dgn etika sosial. Plato Aristoteles
  • 5. Thomas Hobbes J.J RosseauJohn Locke Mereka memberikan sumbangan dalam sejarah ilmu sosiologi dengan membentuk ilmu yang disebut sosiologi dengan pemikiran mereka tentang kontak sosial. Namun, sampai awal tahun 1800-an, sosiologi masih belum dianggap sebagai ilmu pengetahuan.
  • 6. Auguste Comte Tahun 1798-1857 , Auguste Comte menciptakan istilah sosiologi (1839) terhadap keseluruhan pengetahuan manusia mengenai kehidupan bermasyarakat. Lahirlah sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Inilah tahap awal pemikiran sosiologi. Comte berpendapat bahwa tingkah laku dan kejadian di masyarakat dapat diamati dan diukur secara ilmiah. Comte pun dianggap sebagai bapak sosiologi yang memulai kajian sosial dengan metode ilmiah
  • 7. Setelah Auguste Comte mencetuskan tentang ilmu sosiologi, banyak ilmuwan lainnya yang mengembangkan ilmu sosiologi, misalnya Karl Marx, Max Weber, Emile Durkheim, dan lainnya. Setelah itu ada beberapa pemikiran baru tentang sosiologi termuka yaitu : 1. Difusionisme , pengaruh masyarakat individual saling bergantung dan meyakini bahwa perubahan sosial terjadi karena ciri budaya masyarakat lain. 2. Fungsionalisme, memandang masyarakat sebagai suatu institusi sehingga perubahan satu institusi berpengaruh kepada institusi lain. 3. Strukturalisme, struktur sosial sebaai peran yang paling berpengaruh dalam masyarakat karena peran suatu masyarakat dapat menentukan tingkah laku manusia. Tahun 1900-an merupakan perkembangan sosiologi memasuki tahap modern dengan ciri utam,a ialah terjadinya spesialisasi terus menerus pada bidang sosiologi.
  • 8. Masuknya sosiologi ke tanah air dapat dilihat dari pemikiran para pujangga di masa lalu. Salah satunya Wulang Reh, karya Sri Paduka Mangkunegoro 4 dari Surakarta yang mengajarkan tata hubungan anggota masyarakat jawa kepada golongan lainnya. Tokoh lainnya ialah Ki Hajar Dewantara yang membahas konsep kepemimpinan dan kekeluargaan di Indonesia. Ini membuktikan bahwa unsur ssosiologi sudah ada meskipun tidak murni sosiologi. Persinggungan antara masyarakat dengan dunia barat terjadi ketika penjajahan belanda. Di zaman ini banyak karya sarjana Belanda yang mengambil rakyat Indonesia sebagai pusat kajiannya. Sekolah Tinggi Hukum (Rechtchogeschool) di Jakarta menjadi salah satu sekolah yang mengajarkan ilmu sosiologi sebelum akhirnya ditutup pada tahun 1934-1935. Sesudah proklamasi, Prof. Mr. Soenario Kolopaking memberikan kuliah sosiologi tahun 1948 di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta (UGM). Tahun 1950 banyak masyarakat Indonesia yang secara khusus mempelajari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
  • 9. Sosiologi mempelajari 3 aspek, yaitu : 1. Mempeajari hubungan timbal balik antara macam gejala-gejala sosial. Contoh : gejala ekonomi dengan agama. 2. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non sosial, contohnya gejala geografis, gejala biologis, dsb. 3. Mempelajari ciri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial. Dengan adanya analisis cara hidup dan bergaul manusia, maka melahirkan cabang-cabang sosiologi yaitu : 1. Kriminologi, mengkaji tindak kriminal 2. Demografi, bentuk, komposisi, dan persebaran manusia 3. Ekologi manusia, struktur lingkungan perkotaan&pola penempatan serta pertumbuhan penduduk. 4. Ekologi politik, mendapatkan, menggunakan, dan terjadinya politik. 5. Psikologi sosial, tingkah laku antar individu 6. Sosiolinguistik, cara berbahasa. 7. Sosiologi Pendidikan, lembaga pendidikan mentransformasi perilaku budaya&tradisi. 8. Sosiologi Ilmu Pengetahuan, mitos, pandangan hidup, ilmu pengetahuan, dan pengaruhnya. 9. Sosiologi Hukum, hubungan antara hukum formal. 10. Sosiometri, pengukuran ilmiah antara anggota-anggota kelompok 11. Sosiologi Urban, kondisi&masalah sosial yg terjadi di kota-kota. me nu
  • 10. Sosiologi terapan mampu menangani masalah sosial praktis dalam kehidupan sehari- hari. Contohnya seseorang melakukan kajian di suatu tempat mengenai kemiskinan lalu menghasilkan analisis yang akurat lalu atas dasar analisi tersebut dijadikan kajian untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk mewujudkan peran tersebut, sosiologi berusaha mengupas realitas untuk mengungkap fakta dibalik fenomena sosial. Sorjono Soekanto (1982) menyatakan bahwa suatu masyarakat tersusun oleh 6 realitas sosial, yaitu : a. Interaksi Sosial b. Kebudayaan c. Nilai dan Norma Sosial d. Stratifikasi Sosial e. Status dan Peran Sosial f. Perubahan Sosial
  • 11. a.Hubungan antaraNilaiSosialdengan InteraksiSosial Berlangsungnya interaksi sosial di masyarakat tidak dapat dilrpaskan dari pengaruh nilai-nilai sosial.Ini terjadi karenaseseorangyangbertindakharusmemperhatikanprinsip-prinsipyangberlaku. b.Hubungan antaraNormaSosialdengan InteraksiSosial Agar suatu pergaulan dalam masyarakat tertib dan teratur, dibutuhkan aturan dan norma-norma yang dapat mengarahkan interaksi sosial. Interaksi sosial yang dilakukan seseorang akan dipengaruhi oleh norma yang berlaku. c.Hubungan antaraStatus&PerananSosialdengan InteraksiSosial Setiap orang yang memiliki status dan peran yang harus dijalankan. Contoh : seorang berstatus ustad maka peran dimasyarakatsebagai pembimbing. d.Hubungan antaraKebutuhanDasar,Norma,danInstitusiSosial Suatu norma yang berkaitan akan membentuk rangkaian norma yang disebut sebagai institusi untuk mengatur kebutuhandasar. e.Hubungan AntaraPeranSosialdenganKebudayaan Peransosialterjadikarenaadanyakebudayaandi masyarakat,tidakterjadisecaranaluriah. f.Hubungan antaraKelasSosialdenganInteraksiSosial Kelassosial mempengaruhitingkahlakuseseorang,nilai yangdianut,dangayahidupkelas tersebut. Back
  • 12. Semua realitas sosial dapat dipelajari oleh ilmu sosiologi dan dapat dipelajari pengaruhnya terhadap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Berbagai gejala sosial dapat dikaji oleh sosiologi. Untuk memahaminya, kita memerlukan suatu studi sosial. Studi ini memungkinkan kita melakukan identifikasi data sosiologis mengenai fenomena dengan lingkungan.. Studi sosial merupakan kajian segala sesuatu yang berhubungan dengan individu, kelompok, atau institusi yang menyusun masyarakat. Saat kita mengkaji ketiga hal tersebut, berarti kita meneliti dari sudut pandang hubungan sosial dan kelompok. Dalam pelaksanaan kajian sosial, kita membutuhkan 4 keterampilan pokok yaitu : 1. Mengkaji, mengumpulkan data/informasi. 2. Intelektual, menentukan dan menganalisis persoalan. 3. Kerja kelompok, memudahkan pelaksanaan penelitian kajian sosial. 4. Sosial, kemampuan berinteraksi dan bergaul dengan masyarakat (supel). Tambahan lainnya, kita harus kritis dalam mengajukan pertanyaan mengenai objek yang dikaji dan berusaha menemukan sendiri jawabannya. Metode seperti ini dinamakan metode penemuan. Informasi yang kita cari adalah data sosiologis. Data sosiologis ialah keterangan/informasi mengenai objek sosiologi yang dibutuhkan untuk membuktikan teori.
  • 13. Jenis-jenis data sosiologis ada 2, yaitu : 1.. Data Kualitatif. Data kualitatif adalah hasil penelitian yang tidak dapat diukur dengan angka/ukuran lain yang bersifat eksak. Data kualitatif dapat diperoleh melalui : a. Penelitian historis, mengkaji peristiwa-peristiwa masa lampau untuk dapat memahami kejadian masa kini. b. Penelitian komparatif, membandingkan dua objek yang dikaji. c. Studi kasus, memusatkan perhatian kepada fenomena sosial yang nyata di masyarakat. d. Penelitian historis-komparatif , gabungan antara penelitian historis dan komparatif. Metode ini digunakan untuk mengkaji suatu objek yang membutuhkan dua pendekatan sekaligus persoalan lebih efektif untuk dipecahkan. 2. Data Kuantitatif Merupakan informasi hasil penelitian yang berupa angka-angka. Gejala-gejala yang dikaji dapat diukur dengan skala, indeks, tabel, ataupun rumus-rumus yang lalu diuji dengan rumus-rumus hitung statistik. Dalam ilmu sosiologi, sosiologi lebih banyak menggunakan uji statistik dalam mengkaji objek penelitian. Biasanya metode kuantitatif menggunakan uji statistik secara lebih rumit. Back
  • 14. 1.Metode Survei Disebut juga sebagai metode polling dan paling banyak digunakan dalam sosiologi. Digunakan untuk mengukur sikaporang-orangmengenai berbagaihal.Adaduamacam pertanyaandalammetodesurvei, yaitu: a. Pertanyaanterbuka,pertanyaanyangmenghendakijawabanberupauraianbebas. b. Pertanyaantertutup,pertanyaanyangmenghendakirespondenmenjawabsesuaidengan opsiyangada.. Seorang peneliti dapat memilih kelompok individu sebagai responden (sampel). Sampel dapat dipilih secara acak (random) atau dapat dipilih sebagai perwakilan dari masyarakat (proporsional). Metode ini dapat digunaka untukmengetahuiinformasitentangsikapdanperilakumanusia. 2.MetodeEksperimen Terkontrol Digunakan untuk mempelajari kelompok-kelompok kecil. Hanya ada sedikit pengkajian sosiologi yang dapat dilakukan dalam sebuah laboratorium dalam kondisi yang terkontrol. Sebagai contoh ada dua kelompok yang memiliki kesamaan dalam berbagai aspek tetapi ada satu aspek yang berbeda yang akan diteliti. Aspek-aspek tersebutdisebutjuga sebagaivariabel.
  • 15. 3. Metode Pengamatan Lapangan (Observasi) Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut. 1. Tujuan Observasi Dengan observasi kita dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan sosial yang sukar untuk diketahui dengan metode lainnya. Observasi dilakukan untuk menjajaki sehingga berfungsi eksploitasi. Dari hasil observasi kita akan memperoleh gambaran yang jelas tentang masalahnya dan mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya. Jadi, jelas bahwa tujuan observasi adalah untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat penelitian. 2. Jenis-jenis Observasi Berdasarkan pelaksanaan, observasi dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu observasi partisipasi dan observasi non partisipasi. a. Observasi partisipasi Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompokyang ditelitinya. Keuntungan cara ini adalah peneliti merupakan bagian yang integral dari situasi yang dipelajarinya sehingga kehadirannya tidak memengaruhi situasi penelitian. Kelemahannya, yaitu ada kecenderungan peneliti terlampau terlibat dalam situasi itu sehingga proseduryang berikutnya tidak mudah dicek kebenarannya oleh peneliti lain. b. Observasi non partisipasi Observasi non partisipasi adalah observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti. Cara ini banyak dilakukan pada saat ini. Kelemahan cara ini antara lain kehadiran pengamat dapat memengaruhi sikap dan perilaku orang yang diamatinya.
  • 16. 4. Metode Analisis Isi (Content Analysis) Analisis isi merupakan metode penlitian yang digunakan untuk mengetahui simpulan dari sebuah teks. Atau dengan kata lain, analisis isi merupakan metode penelitian yang ingin mengungkap gagasan penulis yang termanifestasi maupun yang laten. Oleh karenanya, secara praksis metode ini dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan, seperti; menjembatani isi dari komunikasi internasional, membandingkan media atau ‘level’ dalam komunikasi, mendeteksi propaganda, menjelaskan kecendrungan dalam konten komunkasi, dan lain-lain (Weber, 1990: 9). Dengan demikian, analisis isi lebih akrab digunakan di bidang komunikasi. Dalam kajian Weber, ada beberapa langkah dalam analisis isi untuk mengumpulkan data diantaranya: 1.Menetapkan unit yang terekam, hal ini sangat penting dalam proses pengaregorian data. Dalam metode ini dapat dilakukan dengan beberapa level : a. Kata, yaitu mengklasifikasi masing-masing kata b. Paragraf, kalau sumberdaya manusia atau komputer yang tersedia terbatas, peneliti dapat mereduksinya dengan melakukan pengkodeaan berdasarakan paragraf. Namun hal ini sulit mendapatkan hasil yang reliable karena cakupannya terlalu luas. c. Keseluruhan teks, hal ini dilakukan dalam pengecualian ketika teks tersebut tidak terlalu banyak, seperti cerpen, headline berita, dan berita koran. d. Menetapkan kategori, ada dua tahap dalam menetapkan kategori. Pertama kita harus mengetahui apakah hubungannya ekslusif (spesial). Kedua, harus seberapa dekatkah hubungan antar unit dalam satu kategori. Melakukan tes coding di teks sampel. Hal ini diupayakan agar tidak ada ambiguitas dalam kategori. Tahapan ini juga digunakan untuk merevisi hal-hal yang tidak tepat dalam skema klasifikasi e. Menilai akurasi atau reabilitas f. Merefisi aturan pengkodingan Back