Dokumen tersebut merangkum perkembangan sosiologi di Indonesia, dimulai dari pengertian sosiologi menurut para ahli, kontribusi tokoh-tokoh seperti Sri Paduga Mangkunegoro IV dan Ki Hajar Dewantara meskipun belum sebagai ilmu pengetahuan, hingga perkembangannya menjadi ilmu yang diajarkan di perguruan tinggi setelah kemerdekaan.
2. PENGERTIAN SOSIOLOGI
Menurut beberapa ahli, pengertian sosiologi adalah
sebagai berikut :
~ Soerjono Soekanto : Sosiologi adalah ilmu yang
memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang
bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola
umum kehidupan masyarakat.
~ Max Weber : Sosiologi adalah ilmu yang berupaya
memahami tindakan-tindakan sosial.
3. Sosiologi di Indonesia sebenarnya telah berkembang
sejak zaman dahulu. Walaupun tidak mempelajari sosiologi
sebagai ilmu pengetahuan, para pujangga dan tokoh bangsa
Indonesia telah banyak memasukkan unsur-unsur sosiologi
dalam ajaran mereka. Sri Paduga Mangkunegoro IV,
misalnya, telah memasukkan unsur tata hubungan manusia
pada berbagai golongan yang berbeda dalam ajaran “Wulang
Reh”.
PERKEMBANGAN SOSIOLOGI
DI INDONESIA
4. Wulang Reh atau Serat Wulangreh adalah karya sastra
berupa tembang macapat karya Sri Susuhunan Pakubuwana
IV, Raja Surakarta, yang lahir pada 2 September 1768. Dia
bertahta sejak 29 November 1788 hingga akhir hayatnya
pada 1 Oktober 1820.
5. Selanjutnya, Ki Hajar Dewantara yang di kenal
sebagai peletak dasar pendidikan nasinal Indonesia banyak
memperaktekan konsep-konsep penting sosiologi seperti
kepemimpinan dan kekeluargaan dalam proses pendidikan di
Taman Siswa yang didirikannya.
6. Dari uraian tersebut terlihat bahwa sosiologi di
Indonesia pada awalnya, yakni sebelum perang dunia ke II
hanya di anggap sebagai ilmu pengantar bagi ilmu
pengetahuan lainnya. Dengan kata lain, sosiologi belum di
anggap cukup penting untuk di pelajari dan di gunakan
sebagai ilmu pengetahuan, yang terlepas dari ilmu-ilmu
pengetahuan yang lain.
7. Secara formal, sekolah tinggi hukum (Rechts Shoge School)
di jakarta pada waktu itu menjadi satu-satunya lembaga
perguruan tinggi yang mengajarkan mata kuliah sosiologi di
indonesia walaupun hanya sebagai pelengkap mata kuliah ilmu
hukum. Namun, seiring perjalanan waktu, mata kuliah tersebut
kemudian di tiadakan dengan alasan bahwa pengetahuan tentang
bentuk dan susunan masyarakat beserta proses-proses yang
terjadi di dalamnya tidak di perlukan dalam pelajaran hukum.
8. Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945,
sosiologi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup
signifikan. Soenaryo Kolopaking, yang pertama kali
memberikan kuliah sosiologi dalam bahasa Indonesia pada
tahun 1948 di akademi ilmu politik Yogyakarta (sekarang
menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM).
9. Buku sosiologi dalam bahasa Indonesia
pertama kali di terbitkan oleh Djody
Gondokusumo dengan judul Sosiologi Indonesia
yang memuat beberapa pengertian mendasar dari
sosiologi. Buku ini seakan mengobati kehausan
mereka akan ilmu yang dapat membantu mereka
dalam usaha memahami perubahan-perubahan
yang terjadi demikian cepat dalam masyarakat
Indonesia saat itu.
10. Selanjutnya bermunculan buku-buku sosiologi baik
yang tulis oleh orang Indonesia maupun yang merupakan
terjemahan dari bahasa asing. Tidak kurang pentingnya,
tulisan-tulisan tentang masalah-masalah sosiologi yang
tersebar di berbagai majalah, koran, dan jurnal. Selain itu,
muncul pula Fakultas Ilmu Sosial dan Politik diberbagai
Universitas di Indonesia dimana sosiologi mulai di pelajari
secara lebih mendalam bahkan pada beberapa Universitas, di
dirikan jurusan sosiologi yang di harapkan dapat
mempercepat dan memperluas perkembangan sosiologi di
Indonesia.