Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar sosiologi meliputi pengertian, ciri sebagai ilmu pengetahuan, sejarah perkembangan, kedudukan di antara ilmu lain, metode, dan peran sosiolog dalam masyarakat dalam 3 kalimat atau kurang.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.[butuh rujukan] Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Peta Konsep
Pengertian Sosilogi
- Menurut Bahasa
- Menurut Para Ahli
- Objek Kajian Sosiologi
- Orientasi Sosiologi
- Ciri dan Hakikat Sosiologi
- Cabang Sosiologi
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.[butuh rujukan] Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.
Peta Konsep
Pengertian Sosilogi
- Menurut Bahasa
- Menurut Para Ahli
- Objek Kajian Sosiologi
- Orientasi Sosiologi
- Ciri dan Hakikat Sosiologi
- Cabang Sosiologi
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
I. sos sbg ilmu ttg masy_SMAN 1 Kejayan Kab. Pasuruan
1.
2. Peta Konsep
Sosiologi
dilihat dari
Pokok Bahasan
Ciri-Ciri Sebagai
Ilmu Pengetahuan
Sejarah
Perkembangan
Kegunaan
meliputi
Empiris Teoritis Kumulatif Non-Etis
meliputi
Fakta
Sosial
Tindakan
Sosial
Khayalan
Sosial
Realitas
Sosial
3. Hakikat Sosiologi
Sosiologi adalah sebuah studi sistematis tentang :
1. Perilaku sosial dari individu-individu
2. Cara kerja kelompok-kelompok sosial, organisasi,
kebudayaan dan masyarakat
3. Pengaruh dari kelompok, organisasi, kebudayaan
dan masyarakat terhadap perilaku individu dan
kelompok
4. Pandangan para ahli tentang
pengertian dan subjek sosiologi
1. Charles Ellwood mengemukakan bahwa sosiologi
merupakan pengetahuan yang menguraikan hubungan
manusia dan golongannya, asal dan kemajuannya, bentuk
dan kewajibannya
2. Gustav Ratzenhofer mengemukakan bahwa sosiologi
merupakan pengetahuan tentang hubungan manusia
dengan kewajibannya untuk menyelidiki dasar dan
terjadinya evolusi sosial serta kemakmuran umum bagi
anggota-anggotanya
3. Herbert Spencer mengemukakan bahwa sosiologi
mempelajari tumbuh, bangun dan kewajiban masyarakat
5. 4. Emile Durkheim menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari fakta-fakta sosial, yaitu fakta-fakta yang berisikan cara
bertindak, berpikir dan berperasaan yang ada di luar individu. Fakta-
fakta tersebut mempunyai kekuatan untuk mengendalikan individu
5. Max Weber mengemukakan bahwa sosiologi mempelajari tindakan-
tindakan sosial
6. Pitirim A. Sorokin mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu
yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka
macam gejala-gejala sosial (misalnya, gejala ekonomi dengan agama,
keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi), hubungan dan
pengaruh timbal balik antara gejala sosial dan non-sosial (misalnya,
pengungsian dengan bencana alam), dan ciri-ciri umum dari semua
jenis gejala-gejala sosial.
7. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff mendefinisikan sosiologi
sebagai ilmu tentang penelitian ilmiah terhadap interaksi sosial dan
hasilnya adalah organisasi sosial
6. 8. Joseph Roucek dan Warren mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu
yang mempelajari hubungan antarmanusia di dalam kelompok
9. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengatakan bahwa
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-
proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial
10. Soerjono Soekanto mengatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu
yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya dan hubungan-
hubungan antara orang-orang dalam masyarakat
11. Mayor Polak menyatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan,
yakni antarhubungan di antara manusia dengan manusia, manusia
dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun
material, statis maupun dinamis
12. Hasan Shadily menyatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang
mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki
ikatan-ikatan antarmanusia yang menguasai kehidupan itu.
7. Istilah sosiologi berasal kata socius dan logos. Socius
(bahasa Latin) berarti kawan logos (bahasa Yunani)
berarti kata atau berbicara. Dengan demikian ilmu
sosiologi berarti ilmu yang berbicara mengenai
masyarakat
Ada beberapa unsur yang terkandung dalam istilah
masyarakat yakni :
1. Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu
yang relatif lama.
2. Manusia yang hidup bersama itu merupakan suatu
kesatuan.
3. Manusia yang hidup bersama itu merupakan suatu
sistem hidup bersama.
8. Untuk mengetahui pokok bahasan sosiologi, berikut
pandangan tokoh –tokoh sosiologi diantaranya :
1. Emile Durkheim
2. Max Weber
3. Wright Mills
4. Peter L. Berger
9. 1. Emile Durkheim
Menurut Durkheim, pokok bahasan sosiologi adalah
fakta-fakta sosial
Fakta Sosial adalah pola-pola atau sistem yang
mempengaruhi cara manusia bertindak, berpikir dan
merasa.
Fakta sosial tersebut berada di luar individu dan
mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan
individu tersebut.
10. 2. Max Weber
Menurut Weber, pokok kajian sosiologi adalah
tindakan sosial
Namun, tidak semua tindakan manusia dapat
dianggap sebagai tindakan sosial.
Suatu tindakan disebut sebagai tindakan sosial
hanya jika tindakan tersebut dilakukan dengan
mempertimbangkan perilaku orang lain
11. 3. Wright Mills
Pokok bahasan sosiologi menurut C. Wright Mills terkenal
dengan sebutan khayalan sosial ( the sociological
imagination ), diperlukan untuk dapat memahami apa yang
terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia.
Dengan khayalan sosiologis, kita mampu memahami sejarah
masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara
keduanya.
Alat untuk melakukan khayalan sosiologis adalah :
a. Personal troubles of milieu adalah permasalahan
pribadi individu dan merupakan ancaman terhadap nilai-
nilai pribadi
b. Public issues of social structure merupakan hal yang
ada di luar jangkauan kehidupan pribadi individu
12. 4. Peter L. Berger
Pokok bahasan sosiologi menurut Berger adalah
pengungkapan realitas sosial.
Seorang sosiolog harus bisa menyingkap berbagai
tabir dan mengungkap tiap helai tabir menjadi suatu
realitas yang tidak terduga.
Syaratnya, sosiolog tersebut harus mengikuti aturan-
aturan ilmiah dan melakukan pembuktian secara
ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka
pribadi, pengamatan tabir secara jeli dan
menghindari penilaian normatif.
13. Spesialisasi dalam sosiologi
Demografi atau Studi Kependudukan Sosiologi Kebudayaan Sosiologi Ilmu Pengetahuan
Ekologi Manusia Sosiologi Keluarga dan Pernikahan Sosiologi Industri
Ekonomi dan Masyarakat Sosiologi Komparatif Sosiologi Kelompok
Fenomenologi Sosiologi Lingkungan Sosiologi Kesehatan
Gerontologi Sosial Sosiologi Pembangunan dan
Modernisasi
Sosiologi Kesehatan Mental
Hukum dan Masyarakat Sosiologi Pendidikan Sosiologi Konflik
Komputer dan Sosiologi Sosiologi Seni dan Sastra Sosiologi Militer dan Sosiologi Perang
Kriminologi Komunikasi Massa dan Opini Publik Sosiologi Pedesaan
Perilaku Kolektif dan Gerakan Sosial Kontrol Sosial Sosiologi Pengetahuan
Perilaku Menyimpan dan Disorganisasi
Sosial
Metateori Sosiologi Politik
Sejarah Pemikiran Sosial Perubahan Sosial Sosiologi Ras dan Etnik
Sosiologi Aplikasi dan Kebijakan Sosial Psikologi Sosial Sosiologi Urban
Sosiologi Bahasa Sosialisasi Sosiologi Waktu Luang dan Rekreasi
Sosiologi Gender Sosiologi Agama Stratifikasi, Mobilitas dan Kelas Sosial
14. Ide atau Konsep mendasar dalam sosiologi
adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat dan social setting lainnya seperti nilai
dan norma sosial adalah hasil karya atau produk
manusia. Menurut Peter L. Berger dan Thomas
Luckman mengungkapkan bahwa masyarakat sebagai
kenyataan objektif adalah produk manusia. Manusia
dengan segala dinamikanya adalah pembentuk
masyarakat itu sendiri. Dengan kata lain, masyarakat
dimana manusia-manusia berada, nilai dan aturan-
aturan sosial yang menuntun mereka semuanya
adalah produk dan buatan manusia.
2. Masyarakat mempengaruhi dan membentuk perilaku
manusia. Bagi Berger, manusia sebagai pencipta
masyarakat adalah kenyataan objektif dan masyarakat
akan mempengaruhi kembali manusia yang
menciptakannya.
15. Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
• Ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan adalah :
1. Sosiologis bersifat empiris.sosiologi dalam melakukan kajian
tentang masyarakat didasarkan pada hasil observasi, tidak
spekulatif dan hanya menggunakan akal sehat.
2. Sosiologi bersifat teoritis. Sosiologi berusaha menyusun
abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi adalah kerangka
dari unsur-unsur yang didapat di dalam observasi, disusun
secara logis, serta memiliki tujuan untuk menjelaskan
hubungan sebab akibat
3. Sosiologi bersifat kumulatif. Teori-teori sosiologi dibentuk
berdasarkan teori-teori yang telah ada sebelumnya dalam
arti memperbaiki, memperluas dan memperhalus teori-teori
lama
4. Sosiologi bersifat non-etis. Yang dilakukan sosiologi bukan
mencari baik buruknya suatu fakta, tetapi menjelaskan fakta-
fakta tersebut secara analitis.
16. Metode-metode Sosiologi
• Sosiologi mengenal dua macam metode ilmiah yaitu
:
1. Metode kualitatif, mengutamakan cara kerjanya
dengan mendeskripsikan hasil penelitian
berdasarkan penilaian-penilaian terhadap data
yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila data
hasil penelitian tidak dapat diukur dengan angka
2. Metode kuantitatif, mengutamakan keterangan
berdasarkan angka-angka atau gejala-gejala yang
diukur dengan skala, indeks, tabel atau uji statistik
17. Langkah-langkah utama dalam sebuah
penelitian sosiologi adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah
2. Merumuskan masalah dan menentukan ruang
lingkup penelitian
3. Merumuskan hipotesa yang relevan dengan
masalah yang diajukan
4. Memilih metode pengumpulan data
5. Mengumpulkan data
6. Menafsirkan data
7. Menarik kesimpulan
18. Sejarah perkembangan sosiologi
• Sosiologi pada awalnya merupakan bagian dari
filsafat sosial yang juga membahas masyarakat.
Hanya saja, pada saat itu sosiologi belum memiliki
satu metode ilmiah yang berdiri sendiri.
• Baru pada abad ke-19, Auguste Comte
mempelopori lahirnya sosiologi sebagai ilmu yang
berdiri sendiri. Ia adalah orang yang pertama kali
memakai kata “sosiologi”
• Tokoh pertama yang meletakkan sosiologi sebagai
sebuah ilmu adalah Emile Durkheim.
20. Sosiologi dan Ilmu Politik
• Ilmu politik pada dasarnya mempelajari upaya
untuk memperoleh, mempertahankan dan
menggunakan kekuasaan, sementara sosiologi
memusatkan perhatiannya pada segi-segi
masyarakat yang bersifat umum dan berusaha
untuk mendapatkan pola-pola yang juga umum.
• Bagi sosiologi, soal daya upaya untuk mendapatkan
kekuasaan digambarkan sebagai salah satu bentuk
persaingan, pertikaian atau konflik
21. Sosiologi dan Ekonomi
• Ekonomi mempelajari usaha-usaha manusia dalam
memenuhi keinginan dan kebutuhan materiilnya,
sementara sosiologi mempelajari unsur-unsur
dalam masyarakat secara keseluruhan
22. Sosiologi dan Ilmu Sejarah
• Sosiologi dan sejarah merupakan ilmu sosial yang
mempelajari kejadian dan hubungan yang dialami
manusia sebagai individu dan sebagai anggota
masyarakat.
• Sejarah menaruh perhatian hanya kepada peristiwa
masa silam dan sifat unik dari peristiwa tersebut.
• Sosiologi hanya memperhatikan peristiwa yang
merupakan proses kemasyarakatan yang timbul dari
hubungan antarmanusia dalam situasi berbeda
23. Sosiologi dan Antropologi
• Antropologi, khususnya antropologi sosial, agak
sulit dibedakan dengan sosiologi.
• Menurut Koentjaraningrat, yang membedakan
sosiologi dan antropologi adalah metode
penelitiannya
24. Sosiologi dan Ilmu-Ilmu Pasti
• Sosiologi juga memiliki hubungan dengan ilmu-ilmu
pasti, terutama dengan matematika.
• Dalam suatu penelitian, sosiologi menggunakan
angka-angka matematis, seperti data-data statistik,
sebagai salah satu analitisnya.
25. Kegunaan Sosiologi Dalam Masyarakat
• Perajn sosiologi sangat dibutuhkan terutama yang
berkaitan dengan penelitian, pengolahan data dan
perencanaan kebijakan yang menyangkut kepentingan
masyarakat
• Kegunaan sosiologi bagi masyarakat adalah :
1. Untuk pembangunan. Sosiologi berguna untuk
memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap
perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian
pembangunan.
2. Untuk penelitian. Dengan penelitian dan penyelidikan
sosiologis, akan diperoleh suatu perencanaan atau
pemecahan masalah sosial yang baik
26. Peran Sosiolog
• Sebagai ahli ilmu kemasyarakatan, para sosiolog
tentu sangat berperan dalam membangun
masyarakat di suatu daerah, terutama di daerah
yang sedang berkembang, yaitu :
1. Sosiologi sebagai ahli riset
2. Sosiologi sebagai konsultan kebijakan
3. Sosiologi sebagai teknisi
4. Sosiologi sebagai guru atau pendidik
27. 1. Sosiologi Sebagai Ahli Riset
• Para sosiolog menaruh perhatian pada
pengumpulan dan penggunaan data. Untuk itu,
para sosiolog melakukan riset ilmiah untuk mencari
data tentang kehidupan sosial suatu masyarakat,
kemudian diolah menjadi suatu karya ilmiah yang
berguna bagi pengambilan keputusan untuk
memecahkan masalah-masalah dalam masyarakat.
28. Sosiologi sebagai Konsultan Kebijakan
• Ramalan sosiologi dapat pula membantu
memperkirakan pengaruh kebijakan sosial
yang mungkin terjadi. Setiap keputusan
kebijakan sosial adalah suatu ramalan. Artinya,
kebijakan diambil dengan suatu harapan
menghasilkan pengaruh atau dampak yang
diinginkan.
29. Sosiolog sebagai Teknisi
• Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan
dan pelaksanaan kegiatan masyarakat. Mereka
memberi saran-saran, baik dalam
penyelesaian berbagai masalah hubungan
masyarakat, hubungan antar karyawan,
masalah moral, maupun hubungan
antarkelompok dalam suatu organisasi
30. Sosiolog sebagai Guru atau Pendidik
• Dalam menyajikan suatu fakta, seorang
sosiolog harus bersikap netral dan objektif.
31. Realitas Sosial
• Sosiologi membahas pola-pola hubungan yang
terjadi dalam masyarakat. Pola-pola hubungan
tersebut dapat menciptakan kestabilan atau
keadaan yang normal namun dapat pula
menimbulkan keadaan yang tidak normal,
seperti terjadinya perubahan berupa
modernisasi, penyimpangan dan masalah
sosial lainnya.
• Inilah yang kita sebut sebagai realitas sosial
32. Masalah Sosial
• Soerjono Soekanto mengatakan bahwa
masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan
kelompok sosial. Apabila unsur-unsur tersebut
terjadi bentrokan, maka hubungan-hubungan
sosial akan terganggu. Akibatnya timbul
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau
masyarakat
33. Soerjono Soekanto membedakan
masalah sosial menjadi empat, yaitu :
1. Masalah sosial dari faktor ekonomis, seperti
kemiskinan dan pengangguran
2. Masalah sosial dari faktor biologis, seperti
penyakit menular
3. Masalah sosial dari faktor psikologis, seperti
penyakit syaraf dan bunuh diri
4. Masalah sosial dari faktor kebudayaan,
seperti perceraian dan kenakalan remaja
34. Kriteria Umum
• Masalah sosial terjadi karena ada perbedaan
yang mencolok antara nilai-nilai dalam suatu
masyarakat dengan kondisi-kondisi nyata
kehidupan. Artinya, ada ketidakcocokan antara
anggapan-anggapan masyarakat tentang apa
yang seharusnya terjadi dengan yang telah
terjadi dalam kenyataannya. Tingkatan
perbedaan tersebut berbeda untuk setiap
masyarakat, tergantung pada nilai-nilai yang
mereka anut bersama.
35. Selain dari proses-proses sosial, masalah sosial juga
berasal dari bencana alam, seperti gempa bumi,
kemarau panjang dan banjir.
36. Pihak Yang Menetapkan Masalah
Sosial
• Dalam masyarakat umumnya terdapat
sekelompok kecil individu yang mempunyai
kekuasaan dan wewenang lebih besar dari
yang lainnya untuk membuat atau
menentukan apakah sesuatu dianggap
masalah sosial atau bukan.
• Kelompok-kelompok itu antara lain
pemerintah, tokoh masyarakat, organisasi
sosial, dewan atau musyawarah masyarakat
37. MASALAH SOSIAL NYATA DAN LATEN
Masalah Sosial Nyata adalah masalah sosial
yang timbul sebagai akibat terjadinya
kepincangan-kepincangan yang disebabkan
tidak sesuainya tindakan dengan norma dan
nilai yang berlaku dalam masyarakat dan
umumnya berusaha dihilangkan.
Masalah Sosial Laten adalah masalah-masalah
sosial yang ada dalam masyarakat tetapi tidak
diakui sebagai masalah. Hal ini umumnya
disebabkan karena ketidakberdayaan
masyarakat untuk mengatasinya.
Contoh : korupsi
38. Beberapa Masalah Sosial Dewasa Ini
Kemiskinan
Kejahatan
Disorganisasi Keluarga
Masalah Generasi Muda dalam Masyarakat Modern
Peperangan
Pelanggaran terhadap Norma-Norma Masyarakat
39. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan ketika
seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai
dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu
memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam
kelompok tersebut.
Dalam masyarakat modern, kemiskinan dilihat sebagai suatu
keadaan di mana seseorang tidak memiliki harta yang cukup
untuk memenuhi standar kehidupan yang ada di
lingkungannya.
Secara sosiologis, sebab-sebab timbulnya problem tersebut
adalah karena salah satu lembaga kemasyarakatan tidak
berfungsi dengan baik, yaitu lembaga kemasyarakatan di
bidang ekonomi.
40. Kejahatan
• Sosiologi berpendapat bahwa kejahatan terjadi
karena kondisi dan proses sosial yang sama,
yang menghasilkan perilaku sosial yang
berbeda.
• Kejahatan terbentuk melalui proses imitasi,
pelaksanaan peran sosial, asosiasi diferensiasi,
kompensasi, identifikasi, konsepsi diri dan
kekecewaan yang agresif
• Perilaku jahat itu dipelajari melalui pergaulan
yang dekat dengan pelaku kejahatan
sebelumnya
41. Disorganisasi Keluarga
• Disorganisasi keluarag adalah perpecahan keluarga
sebagai suatu unit, karena anggota-anggotanya
gagal memenuhi kewajibannya yang sesuai dengan
peranan sosialnya.
• Bentuk-bentuk disorganisasi keluarga adalah :
Keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di
luar nikah, perceraian, buruknya komunikasi
antaranggota keluarga, krisis keluarga di luar
kemampuannya sendiri meninggalkan keluarga
seperti meninggal, dihukum atau karena perang,
serta terganggunya keseimbangan jiwa (gila) salah
satu anggota keluarga.
42. Masalah Generasi Muda dalam Masyarakat
Modern
• Masalah generasi muda pada umumnya ditandai oleh dua ciri yang
berlawanan, yakni :
1. Keinginan untuk melawan, ditujukan dalam bentuk radikalisme.
2. Sikap yang apatis, misalnya penyesuaian yang membabi buta
terhadap ukuran moral generasi tua
• Dalam masyarakat yang sedang mengalami masa transisi, generasi
muda seolah-olah terjepit antara norma-norma lama dan baru
(kadang belum terbentuk)
• Masalah-masalah sosial yang dapat diurutkan :
1. Persoalan sense of value yang kurang ditanamkan oleh orang tua
2. Tumbuhnya organisasi atau kelompok pemuda informal yang
tingkah lakunya tidak disukai oleh masyarakat
3. Timbulnya usaha generasi muda untuk mengadakan perubahan-
perubahan dalam masyarakat, yang disesuaikan dengan nilai-nilai
kaum muda
43. Peperangan
• Peperangan merupakan sebuah bentuk
pertentangan antara kelompok atau
masyarakat (termasuk negara) yang umumnya
diakhiri dengan suatu akomodasi.
• Peperangan menyebabkan disorganisasi dalam
pelbagai aspek kemasyarakatan, baik bagi
negara yang keluar sebagai pemenang
maupun yang kalah