Sosiologi pendidikan mempelajari interaksi sosial dalam pendidikan dan hubungannya dengan masyarakat. Ruang lingkupnya meliputi analisis proses sosialisasi, peran pendidikan dalam masyarakat, dan interaksi sosial di sekolah dan antara sekolah dengan masyarakat. Tujuannya adalah memahami proses pendidikan dan meningkatkan kemampuan beradaptasi.
2. PENGERTIAN
Secara etimologis, sosiologi berasal dari kata socius (bahasa Latin: teman)
dan logos (bahasa Yunani: kata, perkataan, pembicaraan). Jadi secara harfiah,
sosiologi adalah membicarakan, memperbincangkan teman pergaulan.
Sosiologi adalah suatu studi positif tentang hukum-hukum dasar dari berbagai
gejala sosial yang dibedakan menjadi sosiologi statis dan sosiologi dinamis.
pengertian statis itu lebih memusatkan pada dasar adanya masyarakat itu sendiri.
Sedangkan dinamis, kajian lebih dipusatkan perkembangan masyarakatnya juga
pembangunannya. (Auguste Comte)
3. Max Weber: Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-
tindakan sosial.
Roucek dan Warren: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antar manusia atau kelompok
Emile Durkheim: Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta –
fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir,
berperaasaan yang berada di luar individu dimana fakta – fakta tersebut
memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu
4. Soerjono Soekanto: sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada
segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk
mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi: Sosiologi adalah ilmu
kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial
termasuk perubahan sosial.
5. ISTILAH YANG BERKEMBANG
• Educational sociology : Lester Frank Ward
usaha memecahkan masalah sosial melalui pendidikan
• Sociology of Education : Robert Angell
usaha memecahkan masalah pendidikan melalui sosiologi
6. OBJEK SOSIOLOGI
Objek sosiologi ada dua macam, yaitu objek material dan objek formal.
1. Objek material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses hubungan
antarmanusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.
2. Objek formal
Objek formal sosiologi ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau
masyarakat. Dengan demikian, objek formal sosiologi adalah hubungan antarmanusia
serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
7. CIRI-CIRI SOSIOLOGI
Sosiologi mempunyai ciri – ciri :
1. Empiris, adalah ciri utama sosiologi sebagai ilmu. Sebab ia bersumber dan diciptakan dari kenyataan
yang terjadi di lapangan.
2. Teoritis, adalah peningkatan fase penciptaan tadi yang menjadi salah satu bentuk budaya yang bisa
disimpan dalam waktu lama dan dapat diwariskan kepada generasi muda.
3. Komulatif, sebagai akibat dari penciptaan terus – menerus sebagai konsekuensi dari terjadinya
perubahan di masyarakat, yang membuat teori – teori itu akan berkomulasi mengarah kepada teori yang
lebih baik.
4. Nonetis, karena teori ini menceritakan apa adanya tentang masyarakat beserta individu – individu di
dalamnya, tidak menilai apakah hal itu baik atau buruk.
8. TUJUAN SOSIOLOGI
1. Untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum karena sosiologi meneliti
dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia
dan juga perihal sifat, hakekat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat. Oleh karena itu,
diharapkan ilmu sosiologi dapat memberikan wawasan akademis maupun praktis.
2. Untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri atau beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya.
3. Meningkatkan pemahaman terhadap ciri-ciri dan sifat-sifat masyarakat serta meningkatkan
daya adaptasi diri dengan lingkungan hidupnya.
4. Memahami konsep-konsep sosiologi, seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial,
lembaga sosial, perubahan sosial, konflik, dan integrasi sosial.
5. Menumbuhkan sikap, kesadaran, dan kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
9. TUJUAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
1. Sebagai Analisis Proses Sosialisasi.
Francis Brown mengemukakan bahwa "Sosiologi pendidikan memperhatikan pengaruh
keseluruhan lingkungan budaya sebagai tempat dan cara individu memperoleh dan
mengorganisasikan pengalamannya".
2. Sebagai Analisis Kedudukan Pendidikan Dalam Masyarakat.
L.A. Cook mengutamakan fungsi lembaga pendidikan dalam masyarakat dan menganalisis
hubungan sosial antara sekolah dengan berbagai aspek masyarakat, misalnya: penyelidikan
tentang hubungan antara masyarakat pedesaan dengan sekolah rendah dan menengah atau
meneliti fungsi sekolah berhubungan dengan struktur sosial dalam lingkungan masyarakat
tertentu.
10. 3. Sebagai Analisis Sosial Di sekolah Dan Antara Sekolah Dengan
Masyarakat.
Di sini diusahakan menganalisis pola-pola interaksi sosial dan peranan
sosial dalam masyarakat sekolah dan hubungan orang-orang di dalam
sekolah dengan kelompok-kelompok di luar sekolah.
4. Sebagai Alat Kemajuan Dan Perkembangan Sosial.
Pendidikan dianggap sebagai badan yang sanggup memperbaiki
masyarakat dimana pendidikan sebagai alat untuk mencapai kemajuan
sosial. Sekolah dapat dijadikan alat kontrol sosial yang membawa
kebudayaan ke puncak yang setinggi-tingginya.
11. 5. Sebagai Dasar Menentukan Tujuan Pendidikan.
Sejumlah ahli memandang bahwa sosiologi pendidikan sebagai alat untuk
menganalisis tujuan pendidikan secara objektif dimana mencoba mencapai
suatu filsafat pendidikan berdasarkan analisis masyarakat dan kebutuhan
manusia.
6. Sebagai Sosiologi Terapan.
Para ahli sosiologi pendidikan menggunakan segala sesuatu yang diketahui
dalam bidang sosiologi dan pendidikan lalu memadukannya kedalam suatu
ilmu baru dengan menerapkan prinsip-prinsip sosiologi kepada seluruh
proses pendidikan.
12. 7. Sebagai Bahan Kajian Bagi Praktisi Pendidikan.
Sosiologi dapat memberikan sumbangan yang berharga dalam
menganalisis pendidikan, untuk memahami hubungan antar manusia di
dalam sekolah dan struktur masyarakat tempat sekolah itu beroperasi.
Sosiologi pendidikan tidak hanya mempelajari masalah-masalah sosial
dalam pendidikan melainkan juga tujuan pendidikan, bahan kurikulum,
pokok-pokok praktis, etis dan sebagainya.
13. TUJUAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
BAGI GURU
Tujuan mempelajari sosiologi pendidikan bagi guru, diantaranya:
1. Untuk menganalisis proses sosialisasi anak, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
2. Memahami seberapa jauh pembinaan yang sudah dilakukan pada kegiatan sosial peserta didik
untuk mengembangkan kepribadiannya.
3. Memberikan kepada guru latihan-latihan yang efektif dalam bidang sosiologi sehingga dapat
memberikan sumbangannya secara cepat dan tepat kepada masalah pendidikan.
4. Untuk mengadakan integrasi kurikulum pendidikan dengan masyarakat sekitarnya agar
pendidikan mempunyai kegunaan praktis di dalam masyarakat, dan negara seluruhnya.
5. Untuk menyelidiki faktor-faktor kekuatan masyarakat, yang bisa menstimulasi pertumbuhan dan
perkembangan kepribadian anak.
6. Memberi pegangan terhadap penggunaan prinsip-prinsip sosiologi untuk mengadakan sosiologi
sikap dan kepribadian anak didik.
14. FUNGSI SOSIOLOGI
Sosiologi Pendidikan dituntut melakukan tiga fungsi pokok, yaitu :
1.Fungsi eksplanasi, yaitu menjelaskan atau memberikan pemahaman tentang
fenomena yang termasuk ke dalam ruang lingkup pembahasannya. Untuk diperlukan
konsep-konsep, proposisi-proposisi mulai dari yang bercorak generalisasi empirik
sampai dalil dan hukum-hukum yang akurat, data dan informasi mengenai hasil
penelitian lapangan yang aktual, baik dari lingkungan sendiri maupun dari lingkungan
lain, serta informasi tentang masalah dan tantangan yang dihadapi. Dengan informasi
yang lengkap dan akurat, komunikan akan memperoleh pemahaman dan wawasan
yang baik dan akan dapat menafsirkan fenomena – fenomena yang dihadapi secara
akurat. Penjelasan-penjelasan itu bisa disampaikan melalui berbagai media
komunikasi..
15. 2. Fungsi prediksi, yaitu meramalkan kondisi dan permasalahan pendidikan yang
diperkirakan akan muncul pada masa yang akan datang. Sejalan dengan itu, tuntutan
masyarakat akan berubah dan berkembang akibat bekerjanya faktor-faktor internal
dan eksternal yang masuk ke dalam masyarakat melalui berbagai media komunikasi.
Fungsi prediksi ini amat diperlukan dalam perencanaan pengembangan pendidikan
guna mengantisipasi kondisi dan tantangan baru.
16. 3.Fungsi utilisasi, yaitu menangani permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam
kehidupan masyarakat seperti masalah lapangan kerja dan pengangguran, konflik
sosial, kerusakan lingkungan, dan lain-lain yang memerlukan dukungan pendidikan,
dan masalah penyelenggaraan pendidikan sendiri
17. RUANG LINGKUP SOSIOLOGI
PENDIDIKAN
Menurut S. Nasution ada beberapa pokok penelitian sosiologi pendidikan, yaitu:
a. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat,
meliputi :
1) Fungsi pendidikan dalam kebudayaan.
2) Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan sistem
kekuasaan.
3) Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural.
4) Hubungan pendidikan dengan sistem tingkat/status sosial.
5) Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan
sebagainya.
18. b. Hubungan antar manusia dalam sekolah (analisis struktur sosial di sekolah) antara
lain yaitu :
1) Hakikat kebudayaan sekolah, sejauh ada perbedaannya dengan kebudayaan di
luar sekolah.
2) Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah, yang antara lain meliputi
berbagai hubungan antara berbagai unsur di sekolah, kepemimpinan dan hubungan
kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola interaksi formal, seperti terdapat dalam
kelompok-kelompok murid lainnya.
19. c. Pengaruh sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di sekolah.
Selain perkembangan pribadi anak, juga kepribadian guru merupakan pokok
penelitiannya, seperti :
1) Peranan sosial guru-guru/ tenaga pendidikan.
2) Hakikat kepribadian guru/ tenaga pendidikan.
3) Pengaruh kepribadian guru terhadap kelakuan anak.
4) Fungsi sekolah dalam sosialisasi murid.
20. d. Sekolah dalam masyarakat
Menganalisis pola-pola interaksi antara sekolah dengan kelompok-kelompok sosial
lainnya dalam masyarakat di sekitar sekolah, antara lain :
1) Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah.
2) Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistem-sistem sosial dalam
masyarakat luar sekolah.
3) Hubungan antara sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan.
4) Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat yang bertalian dengan
organisasi sekolah, yang perlu untuk memahami sistem pendidikan dalam masyarakat
serta integrasinya di dalam keseluruhan kehidupan masyarakat.