2. Pengertian FunPertemuan gsi Evaluasi & Kinerja SDM
Kedua
Pengertian Evaluasi
Kata evaluasi berasal
dari bahasa
Inggris evaluation yang
berarti penilaian atau
penaksiran .
Fungsi Evaluasi
mempunyai beberapa fungsi yaitu :
A. Memberi informasi yang valid mengenai
kinerja kebijakan, program dan kegiatan, yaitu
mengenai seberapa jauh kebutuhan, nilai dan
kesempatan telah dicapai.
B. Memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik.
C. Memberi sumbangan pada aplikasi metode
analisis kebijakan, termasuk perumusan masalah
dan rekomendasinya.
Evaluasi
Adalah merupakan
suatu kegiatan
sistematis dan
terencana untuk
mengukur, menilai
dan klasifikasi
pelaksanaan dan
keberhasilan program.
3. Hr score ( pengukuran kinerja sdm )
• Human Resources score adalah suatu sistem pengukuran kinerja SDM yang
berkaitan orang strategi kinerja untuk menghasilkan perusahaan yang
muncul. Human Resources Scorecard menjabarkan visi dan misi, strategi
menjadi aksi Human Resources Scorecard yang dapat diukur kontribusinya.
Pengukuran perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis
dalam perusahaan, dan proses pembelajaran dan pertumbuhan. Tiap
perspektif yang ada dalam metode Human Resources score dibobotkan
dengan menggunakan metode analytical hlerarchy process.
4. Motivasi dan kepuasan kerja
• Menurut Luthan (1992) Motivasi berasal dari kata latin movere,
artinya “bergerak”. Motivasi merupakan suatu proses yang dimulai
dengan adanya kekurangan psikologis atau kebutuhan yang
menimbulkan suatu dorongan dengan maksud mencapai suatu
tujuan atau insentif. Pengertian proses motivasi ini dapat dipahami
melalui hubungan antara kebutuhan, dorongan dan insentif (tujuan).
Motivasi dalam dunia kerja adalahsuatu yang dapat menimbulkan
semangat atau dorongan kerja. Menurut As’ad (2004) motivasi kerja
dalam psikologi karya biasa disebut pendorong semangat kerja. Kuat
dan lemahnya motivasi seseorang tenaga kerja ikut menentukan
besar kecilnya prestasinya.
5. MENGELOLA POTENSI KECERDASAN DAN EMOSIONAL
SDM
KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL
• Konsep inteligensi atau kecerdasan bukanlah konsep yang statis. Mulai dikembangkan oleh Sir Farncis Galton pada tahun1869 dengan dasar pandangan bahwa
kecerdasan pada dasarnya adalah kecerdasan intelektual atau kemudian dikenal dengan istilah IQ. Konsep ini kemudian terus berkembang menjadi EQ
(emotional quotient) atau kecerdasan emosional, SQ (social quiotient) atau kecerdasan social, ESQ (emotional social quotient) atau kecerdasan social dan
emosional, AQ (adversity quotient) atau kecerdasan adversity, dan yang paling mutakhir kecerdasan kenabian (prophetic intelligence).
• Sampai saat ini ada beberapa konsep inteligensi atau kecerdasan yang sudah berkembang, antara lain:
• (1). Kecerdasan intelektual (intellectual intelligence / IQ),
• (2). Kecerdasan emosional (emotional intelligence / EQ),
• (3). Kecerdasan spiritual (spiritual intelligence / SQ),
• (4). Kecerdasan emosional spiritual (emotional spiritual intelligence /ESQ),
• (5). Kecerdasan adversity (adversity intelligence / AQ), dan
• (6). Kecerdasan kenabian (prophetic intelligence). Dalam Makalah ini yang akan dipaparkan mengenai pengertian EQ, SQ dan IQ, hubungan antara ketiganya,
dan pengaruhanya terhadap kesuksesan seseorang dalam hal ini pegwai, serta model mencapai keefektivitasan yang dapat dilakukan yang didasarkan pada EQ, SQ
dan IQ.
Kecerdasan Spiritual Spiritual adalah keyakinan yang berhubungan dengan Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta, contohnya seseorang yang percaya kepada Allah
sebagai pencipta atau Penguasa (Achir Yani S.Hamid 1999).
6. Membangun Kapabilitas dan Kompetensi
SDM
• Banrey (1991)
mengemukakan 4 kondisi yg
harus dipenuhi sebelum suatu
sumber daya dapat disebut
sebagai sumber keunggulan
kompetitif berkelanjutan sbb :
1. Merupakan sumber daya
organisasional yg sangat
berharga
2. Relative sulit untuk
dikembangkan
3. Sangat sulit ditiru
4. Tidak dapat dengan mudah
digantikan substitute yg
secara strategis signifikan
Kompetensi SDM
berkarier dibidang
sumber daya manusia.
Menurut
Covery,kompetensi
tersebut yaitu :
1. Kompetensi teknis
2. Kompetensi
konseptual
3. Kompetensi untuk
hidup
7. Konsep Audit Kinerja & Pelaksanaan Audit Kinerja
Secara etimologi,istilah audit kerja
terdiri dari 2 kata, yaitu audit dan
kinerja. Secara garis besar tujuan
dasar dari audit kinerja adalah
menilai kinerja suatu
organisasi,program atau kegiatan yg
meliputi audit atas aspek
ekonomi,efisiensi,dam efektivitas.
Audit kinerja merupakan perluasan
dari audit laporan keuangan,dalam
hal prosedur dan tujuan.
Istilah yg umum digunakan dalam
audit kinerja adalah audit
operasional,atau audit ekonomi dan
efisiensi.
• https:///www.coursehero.com/file
/1278593/KONSEP-AUDIT-
KINERJA/
Prosedur pelaksanaan audit kinerja
pengertian benurut KBBI (1993) adalah
tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan
suatu aktivitas.
Persiapan audit kinerja,dalam tahap
inidilakukan kegiatan-kegiatan yang
merupakan tahap awal dari rangkaian
audit kinerja sebagai dasar penyusunan
program kerja audit tahap berikutnya.
Tahap ini meliputi :
1. pembicaraan pendahuluan dengan
auditan
2. Pengumpulan tentang informasi umum
dalam pengenalan terhadap kegiatan yg
diaudit
3. Pengidemtifikasian aspek manajemen
4. Pembuatan ikhtisar hasil persiapan
audit kinerja
8. Penilaian Prestasi Kerja
• Pengertian
Penilaian Prestasi
Kinerja (PKK)
adalah suatu cara
dalam melakukan
evaluasi terhadap
prestasi kerja
para pegawai
dengan
serangkaian tolak
ukur tertentu
yang obyektif
dan berkaitan
langsung dengan
tugas seseorang
serta dilakukan
secara berkala.
Secara garis besar
terdapat 2 (dua) tujuan
utama penilaian
prestasi kerja,yaitu :
• Evaluasi terhadap
tujuan ( goal)
organisasi.
• Pengembangan
tujuan (goal)
organisasi.
Obyek penilaian
prestasi kerja ada 3
(tiga) macam,yaitu :
• Hasil kerja
individu
• Perilaku
• Sifat
9. Konsep Dasar Kompensasi
• Pengertian konsep
dasar kompensasi
adalah seluruh
imbalan yang di
terima karyawan atas
hasil kerja karyawan
tersebut pada suatu
organisasi atau
perusahaan.
Kompensasi bisa
berupa fisik atau non
fisik dan harus
dihitung dan
diberikan kepada
karyawan sesuai
dengan pengorbanan
yang telah
diberikannya kepada
organisasi atau
perusahaan tempat ia
bekerja.
Fungsi konsep dasar
kompensasi terbagi 3
macam,yaitu :
• Mendorong
kemantapan dan
kemajuan ekonomi
• Mengalokasikan
sumber daya
manusia secara
efisien
• Penggunaan
sumber daya
manusia secara
lebih efektif
Tujuan konsep dasar
kompensasi adalah untuk
menghargai prestasi
karyawan,menjamin
keadilan gaji
karyawan,mempertahanka
n karyawan atau
mengurangi turnover
karyawan ,memperoleh
karyawan yang
bermutu,pengendalian
biaya dan memenuhi
peraturan-peraturan
10. Langkah-langkah Merumuskan Kebijakan dan Membuat Sistem
Kompensasi
Sistem kompensasi adalah suatu
sistem yang terdiri dari komponen-
komponen kompensasi dari mulai
penentuan besaran kompensasi dan
cara pemberiannya.
Kompensasi terdiri atas kompensasi
secara langsung yaitu :
• Upah
• Gaji
Kompensasi pelengkap merupakan
komponen penunjang kompensasi
secara langsung seperti :
• Insentif
• Jasa-jasa atas karyawan
• Jaminan sosialita
• Asuransi,dll
Penentu kompensasi yang pasti tidak
hanya memberikan rasa aman bagi
karyawan saja,tetapi juga bagi
perusahaan. Dimana perusahaan dapat
menetapkan betapa besaranggaran
biaya pegawai yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan secara periodik
Ada beberapa langkah yang dapat
digunakan untuk menentukan
kompensasi tersebut :
• Menganalisis jabatan
• Mengevaluasi jabatan
• Melakukan survei gaji
• Menentukan tingkat gaji
11. Survey Benchmarking Kompensasi
Benchmarking adalah suatu
proses yang bisa digunakan dalam
manajemen atau umumnya
manajemen strategis,dimana suatu
unit/bagian/organisasi mengukur
dan membandingkan kinerjanya
terhadap aktivitas atau kegiatan
serupa unit/bagian/organisasi lain
yang sejenis baik secara internal
maupun eksternal.
Dari hasil benchmarking suatu
organisasi dapat memperoleh
gambaran dalam mengenai
kondisi kinerja organisasi
sehingga dapat mengadopsi best
practice untuk meraih sasaran yg
diinginkan
Kita bisa menggunakan survey
kuantitatif atau kualitatif untuk
mendapatkan data dan informasi yang
relevan sesuai probel yang diidentifikasi
di langkah awal
Survey kompensasi adalah aktivitas
untuk memperoleh data mengenai jumlah
yang dibayar perusahaan-perusahaan lain
untuk jabatan atau kelas jabatan tertentu
dalam pasar tenaga kerja tertentu
Organisasi-organisasi menggunakan
surveyuntuk 2 alasan dasar:
1. Mengidentifikasi posisi relatifnya
terhadap pesaing dalam pasar tenaga
kerja
2. Mencari masukan guna menyusun
anggaran dan struktur kompensasi
12. Kompensasi merupakan istilah yang berkaitan dengan imbalan-imbalan
• https://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-jenis-dan-tujuan-kompensasi.html
finansial (financial reward) yang
diterima oleh orang-orang melalui
hubungan kepegawaian mereka
dengan sebuah organisasi. Pada
umumnya bentuk kompensasi berupa
finansial karena pengeluaran moneter
yang dilakukan oleh
organisasi. Kompensasi bisa langsung
diberikan kepada karyawan, ataupun
tidak langsung, dimana karyawan
menerima kompensasi dalam bentuk-
bentuk non moneter.
Kompensasi finansial secara
langsung berupa; bayaran pokok (gaji
dan upah), bayaran prestasi, bayaran
insentif (bonus, komisi, pembagian
laba/keuntungan dan opsi saham) dan
bayaran tertangguh (program tabungan
dan anuitas pembelian saham)
Tujuan Pemberian Kompensasi
Menurut Notoatmodjo (1998:67),
tujuan dari kebijakan pemberian
kompensasi meliputi :
1. Menghargai prestasi karyawan
2. Menjamin keadilan gaji
karyawan
3. Mempertahankan karyawan
atau mengurangi turnover
karyawan
4. Memperoleh karyawan yang
bermutu
5. Pengendalian biaya
6. Memenuhi peraturan-peraturan.
13. Tunjangan Non Finansial
• Insentif non finansial :
a.Pemberian pujuan secara lisan
atau tertulis
b.Pemberian promosi jabatan
c.Ucapan terima kasih secara
formal maupun tidak formal
d.Pemberian perlengkapan
khusus pada ruang kerja
e.Pemberian penghargaan
Tunjangan non finansial adalah
kompensasi yang diterima
pegawai dalam bentuk non
finansial,seperti promosi jabatan
dan penghargaan.
Kompensasi non finansial terdiri
dari 3 kategori,yaitu pekerjaan
itu sendiri,limgkungan
pekerjaan,serta fleksibilitas
tempat kerja. Karakteristik atau
sifat pekerjaan dapat dipandang
sebagai bentuk kompensasi non
finansial.