SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
 Merupakan proses untuk mengidentifikasi,
  mendorong,mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan
  memberi penghargaan atas kinerja karyawan

 Manajemen kinerja menghubungkan strategi
  organisasional pada hasil,  figur tsb memberikan daftar
  dari praktik dan hasil manajemen kinerja dalam lingkaran
  strategi.
 Menurut Profesional SDM, sistem manajemen kinerja
  harus melakukan hal- hal sbb :

 Menyediakan informasi bagi karyawan mengenai
  kinerja mereka
 Menjelaskan apa yang diharapkan organisasi
 Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan
  pengembangan
 Mendokumentasikan kinerja untuk catatan personel
  sesuai dengan perundangan.
STRATEGI ORGANISASIONAL
 Praktik Manajemen Kinerja :
 • Mengidentifikasi tingkat kinerja yang diharapkan
 • Mendorong kinerja tingkat tinggi
 • Mengukur kinerja individu, kemudian mengevaluasinya
 • Menyediakan umpan balik pada kinerja individu
 • Menyediakan bimbingan sesuai kebutuhan
 • Memberi penghargaan atau pendisiplinan berdasarkan kinerja.

                                  KINERJA KARYAWAN
Akibat Manajemen Kinerja :
• Perkembangan             * Disiplin
• Produktivitas            * Kenaikan Gaji
• Peningkatan              * Pemecatan dll.


                                  Hasil Organisasional
                           Tujuan Tercapai atau Tidak Tercapai
   Mengidentifikasi Dan Mengukur Kinerja Karyawan
    Kinerja (performance) : Pada dasarnya apa yang
    dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan,
    dengan membandingkan kinerja sesungguhnya dari
    karyawan dengan standar yang telah ditentukan oleh
    perusahaan.
    Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan
    pekerjaan meliputi elemen sbb :

     Kuantitas hasil
     Kualitas hasil
     Ketepatan waktu dari hasil
     Kehadiran
     Kemampuan bekerja sama
 Kriteria pekerjaan (dimensi spesifik dari
   pekerjaan) :
   – Elemen yang paling penting dari suatu pekerjaan,
     misal : tugas dari seorang dosen adalah :
     mengajar, penelitian dan pengabdian pada
     masyarakat.
   – Oleh karena itu kinerja individu pada kriteria
     pekerjaan harus diukur dan dibandingkan
     terhadap standar dan hasilnya dikomunikasikan
     kepada karyawan.
   – Pemberian „bobot“ dapat menunjukkan
     kepentingan relatif dari beberapa kriteria
     pekerjaan dalam suatu pekerjaan
 Contoh : Kriteria Pekerjaan Manajemen Pada Perusahaan :
             Kriteria Pekerjaan                                            Bobot
Pengembangan Karyawan                                                       40%
Peningkatan Pendapatan                                                      35%
Pengendalian Biaya                                                          25%
---------------------------------------------------- ----------------------------------------------------
Total Kinerja Manajemen                                                    100%



     Jenis Informasi Kinerja
     Informasi berdasarkan sifat
     Informasi berdasarkan perilaku
     Informasi berdasarkan hasil
 Relevansi Dari Kriteria Kinerja
 Pengukuran kinerja membutuhkan penggunaan
  kriteria yang relevan yang berfokus pada aspek paling
  penting dari pekerjaan.

 Masalah Potensial Pada Kriteria Kinerja
 Ukuran kinerja yang menghilangkan beberapa
  kewajiban kerja penting dianggap kurang sempurna,
  Sebaliknya memasukkan beberapa kriteria yang tidak
  relevan akan mencemarkan pengukuran itu sendiri
 Ukuran kinerja juga dapat dikatakan subjektif dan
  objektif  Tidak satupun obat mujarab, kedua ukuran
  tsb harus digunakan dengan hati2.
 Standar Kinerja : Tingkat yang diharapkan dari
  kinerja
• Standar kinerja mendefinisikan tingkat yang
  diharapkan dari kinerja dan merupakan pembanding
  kinerja (banchmarks) atau „ tujuan“ atau „ target“.
• Standar kinerja yang realistis, dapat diukur,
  dipahami dengan jelas akan bermanfaat baik bagi
  organisasi maupun karyawannya  hal-hal tsb
  harus ditetapkan sebelum pekerjaan dilakukan.
• Standar numerik maupun non numerik dapat
  digunakan
Kriteria Pekerjaan ::Memelihara kemajuan teknologi pemasok
Kriteria Pekerjaan Memelihara kemajuan teknologi pemasok

Standar kinerja ::
Standar kinerja
    1. Setiap empat bulan, mengundang pemasok untuk menyampaikan
   1. Setiap empat bulan, mengundang pemasok untuk menyampaikan
        presentase dari teknologi terbaru.
       presentase dari teknologi terbaru.
    2. Mengunjungi pabrik pemasok dua kali dalam setahun
   2. Mengunjungi pabrik pemasok dua kali dalam setahun
    3. Menghadiri pameran perdagangan setiap tiga bulan
   3. Menghadiri pameran perdagangan setiap tiga bulan

Kriteria Pekerjaan ::Melakukan analisis harga atau biaya seperlunya
Kriteria Pekerjaan Melakukan analisis harga atau biaya seperlunya

Standar Kinerja ::
Standar Kinerja
     Kinerja dianggap baik, jika karyawan mengikuti semua persyaratan dari
    Kinerja dianggap baik, jika karyawan mengikuti semua persyaratan dari
    prosedur ““Analisa harga atau biaya”.
     prosedur Analisa harga atau biaya”.
•   Istilah Yang Mendefinisikan Standar Pada Satu Perusahaan

5       Menonjol : orang tersebut sangat berhasil dalam kriteria pekerjaan ini
        sehingga harus diberi catatan khusus. Dibandingkan terhadap
        standar biasa dari seluruh departemen, kinerja ini berada di peringkat
        10% teratas.
4
        Sangat Baik : Kinerja pada tingkat ini adalah di atas rata2 dalam unit,
        dibandingkan dengan standar dan hasil unit yang umum.
3
        Memuaskan : Kinerja ini ada pada atau lebih tinggi dari standar
        minimum. Tingkat kinerja ini merupakan apa yang diharapkan dari
        kebanyakan karyawan yang berpengalaman dan kompeten.
2
        Marginal : Kinerja yang ada dibawah standar tingkat minimum pada
        dimensi kerja tersebut. Tetapi terdapat potensi untuk meningkatkan
        peringkat dalam kerangka waktu yang pantas.

1       Tidak Memuaskan : Kinerja dalam hal ini jauh di bawah standar
        pekerjaan. Apakah orang tersebut dapat meningkat untuk memenuhi
        standar minimum patut dipertanyakan.
   Penilaian kinerja digunakan secara luas untuk :

   Mengelola upah dan gaji
   Memberikan umpan balik kinerja
   Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan karyawan
   Kantor, profesional, teknis, pengawasan, manajemen
    menengah dan pekerja produksi (sebahagian
    besar perusahaan A.S.)
 Meskipun penggunaannya yang telah meluas,
  namun terdapat berbagai kritik, kritik tersebut
  meliputi :

•   Dengan penekanan pada kerja tim di masa sekarang, penilaian
    terlalu berfokus pada individu dan melakukan terlalu sedikit
    usahan untuk mengembangkan para karyawan agar bekerja
    dengan lebih baik.
•   Kebanyakan perusahaan yang menerima tinjauan (review) dan
    supervisor yang memberikannya biasanya menilai proses
    tersebut adalah kegagalan besar.
•   Sebahagian besar penilaian adalah tidak konsisten,
    berorientasi jangka pendek, subjektif dan berguna hanya untuk
    mengidentifikasi karyawan yang berkinerja sangat baik atau
    sangat buruk.
 Penilaian kinerja yang dilakukan dengan buruk akan membawa
  hasil yang mengecewakan untuk semua pihak yang terkait.
 Tetapi tanpa penilaian kinerja formal, akan membatasi pilihan
  perusahaan yang berkaitan dengan pendisiplinan dan pemecatan.

 Penilaian kerja dapat menjawab pertanyaan :
 Apakah perusahaan telah bertindak adil atau bagaimana
  perusahaan mengetahui bahwa kinerja karyawan tidak memenuhi
  standar.
 Penilaian kinerja dapat memberikan pembenaran untuk melakukan
  tindakan pemecatan atau tindakan sejenis jika dibutuhkan
 Penilaian kinerja dapat membantu para karyawan mengetahui
  dimana dimana harus memperbaiki diri, meskipun dengan adanya
  penilaian yang positif.
 Organisasi biasanya menggunakan penilaian kinerja
  dalam dua peran yang memiliki potensi konflik.

• Untuk mengukur kinerja dalam memberikan imbalan
  kerja atau keputusan administratif lainnya mengenai
  karyawan yang berfokus kepada pengembangan
  individu.
 Peran Penilaian Kinerja Yang Berkonflik




                     PENILAIAN KINERJA




Penggunaan Administratif          Penggunaan Pengembangan :
• Kompensasi                      • Mengidentifikasi kekuatan
• Promosi                         • Mengidentifikasi bidang2 untuk
• Pemecatan                         pertumbuhan
• Perampingan                     • Perencanaan pengembangan
• Pemberhentian sementara         • Pelatihan dan perencanaan karier
    Penggunaan Administratif
     Hubungan antara penilaian kinerja dan
      penghargaan yang diinginkan karyawan dan
      produktivitas mereka.
     Produktivitas  Penilaian Kinerja 
      Penghargaan
     Kompensasi berbasis kinerja
     Penggunaan Pengembangan
     Tinjauan dari umpan balik
     Fungsi Pengembangan
     Penggunaan Tim

    Penilaian Informal VS Sistematis
Pembagian Umum Tanggung Jawab SDM : Penilaian Kinerja
              UNIT SDM                       PARA MANAJER
•   Merancang dan memelihara sistem • Secara umum menilai kinerja dari
    formal                             karyawan
•   Melatih penilai                  • Menyiapkan dokumen penilaian
•   Melacak penerimaan penilaian yang formal
    tepat waktu                      • Meninjau penilaian dengan
•   Meninjau penilaian yang dilakukan karyawan
    untuk konsistensinya             • Mengidentifikasi        bidang
                                       pengembangan
 Pemilihan Waktu Penilaian
 Penilaian Dan Diskusi Mengenai Gaji
 Siapa Yang Melakukan Penilaian?
  Kemungkinan adalah sbb :
   Para supervisor yang menilai karyawan
     mereka
   Para karyawan yang menilai atasan mereka
   Anggota tim yang menilai sesamanya
   Sumber-sumber dari luar
   Karyawan menilai diri sendiri
   Penilaian dari multi sumber (umpan balik 360°)
Penilaian Kinerja Tradisional : Logika Dan Proses



                                      Siapa yg
                                      merancang
            Departemen SDM            proses
            • Merancang sistem        penilaian?
              penilaian
            • Melatih para
              supervisor
                                                              Siapa yg
                                                              meninjau
Siapa                                                         hasil2
menilai                                                       penilaian?
siapa?
            Supervisor                    Manajer
            • Menilai karyawan            • Meninjau penilaian oleh
              yang menjadi                  pengawas
              bawahan langsung            • Membimbing supervisor
            • Menyediakan                   dalam memberikan
              umpan balik kinerja           umpan balik



            Karyawan                  Apa yang
            • Mengatasi masalah       selanjutny
               kinerja                a terjadi ?
            • Menentukan tujuan
               bersama dengan
               supervisor
Penilaian Dari Multisumber




 MANAJER                                PELANGGAN




                  ORANG YANG
                    DINILAI

REKAN                                   DIRI SENDIRI
KERJA


                    BAWAHAN
 Metode Untuk Menilai Kinerja
 Kinerja dapat dinilai dengan sejumlah metode,
  berbagai metode tsb dapat dikategorikan ke dalam
  empat kelompok.
 Berbagai metode tsb dapat dikombinasikan untuk
  menilai kinerja antar pekerja yang berbeda dalam
  satu organisasi, bahkan dalam pekerjaan yang
  sama ketika dirasa perlu.
 Kinerja karyawan dapat dibadingkan dengan :
   Tugas yang terdapat dalam deskripsi pekerjaannya
   Kinerja atau hasil orang lain
   Perilaku yang diharapkan yang harus ditentukan
    sebelumnya
 Merupakan metode penilaian yang paling
 sederhana, yang membutuhkan seorang
 manajer untuk menandai tingkat kinerja
 karyawan pada formulir khusus yang dibagi
 ke dalam kategori kinerja. Metode kategori
 yang paling umum adalah skala grafis dan
  checklist.
 Skala Penilaian Grafis
 Memungkinkan penilai untuk menandai kinerja karyawan pada
  rangkaian kesatuan. Karena kesederhanaannya, metode ini sering
  digunakan. Penilai menandai nilai yang sesuai pada skala tsb
  untuk setiap tugas yang tercantum. Perincian lebih lanjut dapat
  ditambahkan pada tempat kosong untuk komentar di bawah
  setiap elemen.

 Ada dua jenis skala penilaian grafis dan kadang2 penilai
   menggunakan keduanya untuk menilai satu orang yang sama.
(1). Jenis yang memberikan daftar kriteria pekerjaan, spt : kuantitas
     kerja, kualitas kerja, kehadiran dll.
(2). Jenis yang menilai aspek-aspek perilaku, spt : pengambilan
     keputusan, pengembangan karyawan, dan lain2, disertai daftar
     perilaku khusus dan efektivitas dari masing2 yang dinilai. Kedua
     jenis ini harus berfokus pada tugas dan tanggung jawab dalam
     deskripsi pekerjaan.
 Beberapa kekurangan dari metode skala grafis :
• Faktor yang berbeda dikelompokkan bersama
• Kata-kata penjelasan yang sering digunakan dalam
  skala mempunyai arti yang berbeda
• Meskipun mudah untuk dikembangkan, namun
  skala2 ini dapat menimbulkan kesalahan bagi penilai
 Checklist (Daftar Periksa) :
• Adalah alat penilaian kinerja yang menggunakan
  daftar pernyataan atau kata-kata. Penilai memberi
  tanda pernyataan yang paling representatif dari
  karakteristik dan kinerja karyawan.
contoh :
____ Dapat diharapkan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat
     waktu.
____ Jarang bersedia untuk lembur
____ Kooperatif dan penolong
____ Bersedia menerima kritik
____ Berusaha untuk mengembangkan diri

   Checklist dapat dimodifikasi sehingga beragam bobot dapat
    diterapkan pada pernyataan atau kata-kata tsb, hasilnya
    kemudian dijumlahkan. Umumnya supervisor yang memberi
    nilai tidak mengetahui bobot dari setiap pertanyaan satu
    persatu, karena bobot tsb ditabulasikan oleh orang lain, mis :
    staf SDM.
   Ada beberapa kesulitan dari checklist :

• Pernyataan2 mempunyai arti yang berbeda bagi
  penilai yang berbeda.
• Penilai tidak dapat langsung melihat hasil penilaian
  jika checklist diberi bobot.
• Para penilai tidak menyesuaikan bobot-bobot tsb
  pada faktor-faktor
 Manajer membandingkan secara langsung kinerja karyawan
     mereka satu sama lain
 Penentuan peringkat (ranking), kinerja semua karyawan
  diurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah
 Distribusi paksa
 Kelemahan dari distribusi paksa ini adalah :

 Manajer mungkin menolak untuk menempatkan individu
  manapun dalam kelompok terbawah (atau teratas).
 Penilai harus menjelaskan kepada karyawan mengapa
  seseorang ditempatkan dalam satu kelompok dan yang lainnya
  dalam kelompok yang lebih tinggi (dapat menyebabkan tuntutan
  hukum).
 Dalam kelompok kecil, distribusi ini salah jika dipaksakan untuk
  diterapkan
 Dalam beberapa kasus, manajer dapat membuat perbedaan di
  antara karyawan yang mungkin sebenarnya tidak ada.
 Metode Naratif
 Para manajer dan spesialis SDM seringkali
  diharuskan untuk memberikan informasi penilaian
  tertulis. Metode2 yang termasuk dalam metode
  naratif ini adalah : (1) metode kejadian penting, (2)
  esai, (3) tinjauan lapangan.
 1. Metode Kejadian Penting
     Manajer menyimpan catatan tertulis mengenai
     tindakan dalam kinerja karyawan baik yang
     menguntungkan maupun yang merugikan
     selama periode penilaian. Ketika “kejadian
     penting” yang melibatkan karyawan terjadi,
     manajer menuliskannya.
2. Esai
• Mengharuskan manajer untuk menuliskan esai
  pendek yang menguraikan kinerja setiap
  karyawan selama periode penilaian.
• Beberapa esai memiliki bentuk bebas atau
  tanpa pedoman, sementara yang lain memakai
  format yang lebih terstruktur menggunakan
  pertanyaan yang harus dijawab.
• 3. Tinjauan Lapangan
  – Metode ini lebih berfokus kepada “ siapa
    yang melakukan evaluasi. Dalam
    penggunaan metode ini. Pendekatan ini
    dapat memasukkan departemen SDM
    sebagai pemimpin atau suatu peninjau
    yang independen dari luar organisasi.
    Peninjau dari luar berperan sebagai
    rekanan aktif dalam proses penilaian.
   Metode Perilaku/Tujuan
    Penilaian yang lebih difokuskan kepada perilaku karyawan
    dibandingkan dengan karakteristik lainnya. Beberapa
    pendekatan perilaku yang berbeda adalah :

 Skala penilaian perilaku yang diharapkan membandingkan apa
  yang dilakukan oleh karyawan terhadap kemungkinan perilaku
  yang ditunjukkan pada suatu pekerjaan.
 Skala observasi perilaku  : menghitung berapa kali jumlah
  perilaku tertentu diperlihatkan
 Skala perilaku yang diharapkan  : mengurutkan perilaku
   pada rangkaian kesatuan untuk mendefinisikan kinerja yang
   menonjol, rata-rata dan tidak dapat diterima
 Beberapa masalah dalam pendekatan
   perilaku :
– Mengembangkan dan memelihara skala
  penilaian perilaku yang diharapkan
  membutuhkan waktu dan usaha yang
  ekstensif.
– Dibutuhkan berbagai formulir penilaian
  untuk mengakomodasi jenis pekerjaan
  yang berbeda dalam organisasi.
 Manajemen Berdasarkan Tujuan (MBO)
 Menentukan tujuan kinerja yang telah disepakati oleh
   seorang karyawan dan manajernya untuk dicapai
   dalam jangka waktu tertentu.

 Ide-ide pokok MBO :
1. Seorang karyawan yang terlibat dalam perencanaan
   dan penentuan tujuan serta penentuan ukuran kinerja,
   cenderung menunjukkan tingkat komitmen dan kinerja
   yang lebih tinggi.
2. Tujuan yang diidentifikasi dengan jelas dan tepat
   akan mendorong karyawan untuk bekerja secara
   efektif guna mencapai hasil2 yang diinginkan

3.Tujuan kinerja harus dapat terukur dan harus
  mendefinisikan hasil2 , tujuan umum yang tidak
  jelas, spt : inisiatif dan kerjasama yang biasa dipakai
  dalam banyak penilaian, harus dihindari. Tujuan
  harus mengacu pada tindakan yang harus diambil
  atau pekerjaan yang harus diselesaikan.
   Beberapa contoh tujuan :

     Menyerahkan laporan penjualan regional paling
      lambat tgl 5 setiap bulan
     Mendapatkan pesanan sedikitnya dari lima
      pelanggan baru setiap bulan
     Memelihara biaya gaji pada 10% volume penjualan
     Mempunyai kerugian pembatalan kurang dari 5%
     Mengisi semua lowongan organisasional dalam 30
      hari setelah timbulnya lowongan.
 Proses MBO (terdiri dari empat tahap) :
• Tinjauan dan persetujuan pekerjaan
•  Perkembangan dari standar kinerja
•  Penerimaan tujuan terpadu
•  Diskusi kinerja berlanjut

 Kombinasi dari berbagai metode
• Tidak ada metode penilaian yang terbaik untuk
  semua situasi. Oleh karena itu penggunaan
  kombinasi dari berbagai metode tsb mungkin akan
  lebih sesuai dengan keadaan tertentu.
• Penggunaan kombinasi dapat menyeimbangkan
  keuntungan dan kerugian dari masing masing
  metode.
 KASALAHAN PENILAI
   Terdapat banyak sumber-sumber kesalahan dalam proses
   penilaian kinerja, salah satu dari sumber utama adalah kesalahan
   penilai, yang tidak mungkin untuk dihilangkan sama sekali.
        Kesalahan Penilai Yang Umum
        Kesalahan Penilai                Pengaruh Dalam Praktek
Standar Yang Beragam         -  Kinerja serupa dinilai secara berbeda
Efek Terakhir dan Pertama -     Waktu       diterimanya       informasi
                                 mempengaruhi penilaian
Tendensi sentral, kelunakan -   Setiap orang dinilai sama
dan kekakuan
Bias Penilai                 -  Faktor2 tertentu melampaui yang
                                 lainnya
Efek Halo                   -   Generalisasi dibuat hanya dari satu
                                 ciri
Kesalahan Kontras           -   Perbandingan dibuat terhadap orang
                                 lain, bukan terhadap standar
Mirip saya/lain dengan saya -   Penilai membandingkan karyawan
                                 dengan dirinya
Kesalahan penarikan contoh      Informasi yang tersedia tidak cukup
                                 atau tidak akurat
 Setelah menyelesaikan penilaian, para manajer harus
  mengkomunikasikan hasilnya untuk memberi penjelasan kepada
  karyawan mengenai posisi mereka di mata atasan langsung dan
  organisasi.
 Organisasi biasanya mengharuskan para manajer untuk
  mendiskusikan hasil penilaian dengan karyawan  dimana
  wawancara tsb membuka kesempatan untuk menjelaskan kesalah
  pahaman kedua belah pihak.
 Dalam wawancara tsb, manajer harus berfokus pada bimbingan dan
  pengembangan, dan tidak hanya mengatakan kepada karyawan “ Ini
  adalah nilai anda dan mengapa?”.

   Umpan Balik Sebagai Sistem :
 Tiga komponen sistem umpan balik, yaitu : Data (masukan); Evaluasi
    dari data tsb (Proses) dan Sejumlah tindakan yang berdasarkan pada
    evaluasi (output), merupakan bahagian2 yang diperlukan dari
    keberhasilan sebuah sistem umpan balik.
 Petunjuk Wawancara Penilaian

          LAKUKAN                       JANGAN LAKUKAN


 • Persiapkan Sebelumnya           • Mengambil alih semua
 • Fokuskan pada kinerja dan         pembicaraan
   pengembangan                    • Menguliahi karyawan
 • Berikan alasan spesifik untuk   • Mencampuradukkan penilaian
   penilaian                         kinerja dengan masalah gaji
 • Putuskan langkah spesifik         atau promosi
   yang harus diambil untuk        • Berkonsentrasi hanya pada hal2
   peningkatan                       yang negatif
 • Pertimbangkan peran             • Bersikap terlalu “kritis” atau
   supervisor dalam kinerja          mengulang-ulang pembahasan
   bawahan                           pada kegagalan
 • Tegaskan perilaku yang          • Merasakan keharusan bahwa
   diinginkan                        kedua pihak mencapai
 • Fokuskan pada kinerja di          kesepakatan dalam semua area
   masa depan                      • Membandingkan seorang
                                     karyawan dengan karyawan lain

More Related Content

What's hot

Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia
Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia
Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia Yesica Adicondro
 
PPT PENGEMBANGAN KARIR
PPT PENGEMBANGAN KARIR PPT PENGEMBANGAN KARIR
PPT PENGEMBANGAN KARIR psepti17
 
perencanaan dan pengembangan Karir
perencanaan dan pengembangan Karirperencanaan dan pengembangan Karir
perencanaan dan pengembangan KarirHome
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiErniSiregar
 
Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)kancil3sakti
 
1. konsep dan tantangan msdm
1. konsep dan tantangan msdm1. konsep dan tantangan msdm
1. konsep dan tantangan msdmmasjhoko
 
Job Evaluation
Job EvaluationJob Evaluation
Job EvaluationIman Adji
 
Budaya Organisasi-Teori dan Praktis
Budaya Organisasi-Teori dan PraktisBudaya Organisasi-Teori dan Praktis
Budaya Organisasi-Teori dan PraktisSeta Wicaksana
 
Disiplin kerja by husaeri priatna
Disiplin kerja  by husaeri priatnaDisiplin kerja  by husaeri priatna
Disiplin kerja by husaeri priatnaHusaeri Priatna
 
Contoh Bsc dan Peta Strategi Bisnis
Contoh Bsc dan Peta Strategi BisnisContoh Bsc dan Peta Strategi Bisnis
Contoh Bsc dan Peta Strategi BisnisYodhia Antariksa
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMReza Aprianti
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiFrans Dione
 

What's hot (20)

Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia
Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia
Pengelolaan Kualitas PPT Bahasa Indonesia
 
PPT PENGEMBANGAN KARIR
PPT PENGEMBANGAN KARIR PPT PENGEMBANGAN KARIR
PPT PENGEMBANGAN KARIR
 
perencanaan dan pengembangan Karir
perencanaan dan pengembangan Karirperencanaan dan pengembangan Karir
perencanaan dan pengembangan Karir
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
 
Analisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOODAnalisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOOD
 
Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)
 
1. konsep dan tantangan msdm
1. konsep dan tantangan msdm1. konsep dan tantangan msdm
1. konsep dan tantangan msdm
 
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya ManusiaPpt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
Ppt - Perencanaan Sumber Daya Manusia
 
Job Evaluation
Job EvaluationJob Evaluation
Job Evaluation
 
Budaya Organisasi-Teori dan Praktis
Budaya Organisasi-Teori dan PraktisBudaya Organisasi-Teori dan Praktis
Budaya Organisasi-Teori dan Praktis
 
Disiplin kerja by husaeri priatna
Disiplin kerja  by husaeri priatnaDisiplin kerja  by husaeri priatna
Disiplin kerja by husaeri priatna
 
Manajemen SDM - Kepemimpinan
Manajemen SDM - KepemimpinanManajemen SDM - Kepemimpinan
Manajemen SDM - Kepemimpinan
 
Contoh Bsc dan Peta Strategi Bisnis
Contoh Bsc dan Peta Strategi BisnisContoh Bsc dan Peta Strategi Bisnis
Contoh Bsc dan Peta Strategi Bisnis
 
Organizational Diagnostic
Organizational DiagnosticOrganizational Diagnostic
Organizational Diagnostic
 
Kamus Kompetensi Spencer
Kamus Kompetensi SpencerKamus Kompetensi Spencer
Kamus Kompetensi Spencer
 
Masalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDMMasalah dan Tantangan MSDM
Masalah dan Tantangan MSDM
 
Manajemen Kinerja
Manajemen KinerjaManajemen Kinerja
Manajemen Kinerja
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 
Job analysis
Job analysisJob analysis
Job analysis
 

Similar to Penilaian kinerja

Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"
Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"
Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"Kanaidi ken
 
Penilaian kinerja makalah in Bahasa
Penilaian kinerja makalah in BahasaPenilaian kinerja makalah in Bahasa
Penilaian kinerja makalah in BahasaYesica Adicondro
 
Evaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasEvaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasasarahismi
 
Evaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasEvaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasseliselawati89
 
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasiPenilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasiYuliana Abbas
 
Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".
Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".
Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".Kanaidi ken
 
Makalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerjaMakalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerjaChimenk Cayyoo
 
02. Penilaian Kinerja.ppt
02. Penilaian Kinerja.ppt02. Penilaian Kinerja.ppt
02. Penilaian Kinerja.pptssusera37e89
 
Penilaian kinerja dan kompensasi
Penilaian kinerja dan kompensasiPenilaian kinerja dan kompensasi
Penilaian kinerja dan kompensasiFirman Bachtiar
 
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum utsMira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum utsMiraErlina
 
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaanOb2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaanAndi Iswoyo
 
Tugas uas 11140188
Tugas uas 11140188Tugas uas 11140188
Tugas uas 11140188ifat fatiroh
 
Makalah ismat
Makalah ismatMakalah ismat
Makalah ismatismat r
 
Tugas presentasi manajemen_sdm
Tugas presentasi manajemen_sdmTugas presentasi manajemen_sdm
Tugas presentasi manajemen_sdmNanang Kunaefi
 

Similar to Penilaian kinerja (20)

Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"
Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"
Evaluasi Pengukuran Kinerja (Performance Review) _"Training QC & QA"
 
Penilaian kinerja makalah in Bahasa
Penilaian kinerja makalah in BahasaPenilaian kinerja makalah in Bahasa
Penilaian kinerja makalah in Bahasa
 
Evaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasEvaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uas
 
Evaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasEvaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uas
 
Kelompok 9 PIO.pptx
Kelompok 9 PIO.pptxKelompok 9 PIO.pptx
Kelompok 9 PIO.pptx
 
Inisiasi 6a new
Inisiasi 6a newInisiasi 6a new
Inisiasi 6a new
 
Penilaian Kinerja
Penilaian KinerjaPenilaian Kinerja
Penilaian Kinerja
 
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasiPenilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
Penilaian prestasi-kerja-dan-kompensasi
 
Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".
Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".
Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".
 
Makalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerjaMakalah penilaian kinerja
Makalah penilaian kinerja
 
02. Penilaian Kinerja.ppt
02. Penilaian Kinerja.ppt02. Penilaian Kinerja.ppt
02. Penilaian Kinerja.ppt
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Penilaian kinerja dan kompensasi
Penilaian kinerja dan kompensasiPenilaian kinerja dan kompensasi
Penilaian kinerja dan kompensasi
 
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum utsMira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
Mira erlina 11150018 makalah evakinkomp sebelum uts
 
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaanOb2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
 
Makalah ok
Makalah okMakalah ok
Makalah ok
 
Tugas uas 11140188
Tugas uas 11140188Tugas uas 11140188
Tugas uas 11140188
 
Makalah ismat
Makalah ismatMakalah ismat
Makalah ismat
 
Tugas presentasi manajemen_sdm
Tugas presentasi manajemen_sdmTugas presentasi manajemen_sdm
Tugas presentasi manajemen_sdm
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerja
 

Penilaian kinerja

  • 1.
  • 2.  Merupakan proses untuk mengidentifikasi, mendorong,mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan memberi penghargaan atas kinerja karyawan  Manajemen kinerja menghubungkan strategi organisasional pada hasil,  figur tsb memberikan daftar dari praktik dan hasil manajemen kinerja dalam lingkaran strategi.
  • 3.  Menurut Profesional SDM, sistem manajemen kinerja harus melakukan hal- hal sbb :  Menyediakan informasi bagi karyawan mengenai kinerja mereka  Menjelaskan apa yang diharapkan organisasi  Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pengembangan  Mendokumentasikan kinerja untuk catatan personel sesuai dengan perundangan.
  • 4. STRATEGI ORGANISASIONAL Praktik Manajemen Kinerja : • Mengidentifikasi tingkat kinerja yang diharapkan • Mendorong kinerja tingkat tinggi • Mengukur kinerja individu, kemudian mengevaluasinya • Menyediakan umpan balik pada kinerja individu • Menyediakan bimbingan sesuai kebutuhan • Memberi penghargaan atau pendisiplinan berdasarkan kinerja. KINERJA KARYAWAN Akibat Manajemen Kinerja : • Perkembangan * Disiplin • Produktivitas * Kenaikan Gaji • Peningkatan * Pemecatan dll. Hasil Organisasional Tujuan Tercapai atau Tidak Tercapai
  • 5. Mengidentifikasi Dan Mengukur Kinerja Karyawan Kinerja (performance) : Pada dasarnya apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan, dengan membandingkan kinerja sesungguhnya dari karyawan dengan standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen sbb :  Kuantitas hasil  Kualitas hasil  Ketepatan waktu dari hasil  Kehadiran  Kemampuan bekerja sama
  • 6.  Kriteria pekerjaan (dimensi spesifik dari pekerjaan) : – Elemen yang paling penting dari suatu pekerjaan, misal : tugas dari seorang dosen adalah : mengajar, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. – Oleh karena itu kinerja individu pada kriteria pekerjaan harus diukur dan dibandingkan terhadap standar dan hasilnya dikomunikasikan kepada karyawan. – Pemberian „bobot“ dapat menunjukkan kepentingan relatif dari beberapa kriteria pekerjaan dalam suatu pekerjaan
  • 7.  Contoh : Kriteria Pekerjaan Manajemen Pada Perusahaan : Kriteria Pekerjaan Bobot Pengembangan Karyawan 40% Peningkatan Pendapatan 35% Pengendalian Biaya 25% ---------------------------------------------------- ---------------------------------------------------- Total Kinerja Manajemen 100%  Jenis Informasi Kinerja  Informasi berdasarkan sifat  Informasi berdasarkan perilaku  Informasi berdasarkan hasil
  • 8.  Relevansi Dari Kriteria Kinerja  Pengukuran kinerja membutuhkan penggunaan kriteria yang relevan yang berfokus pada aspek paling penting dari pekerjaan.  Masalah Potensial Pada Kriteria Kinerja  Ukuran kinerja yang menghilangkan beberapa kewajiban kerja penting dianggap kurang sempurna, Sebaliknya memasukkan beberapa kriteria yang tidak relevan akan mencemarkan pengukuran itu sendiri  Ukuran kinerja juga dapat dikatakan subjektif dan objektif  Tidak satupun obat mujarab, kedua ukuran tsb harus digunakan dengan hati2.
  • 9.  Standar Kinerja : Tingkat yang diharapkan dari kinerja • Standar kinerja mendefinisikan tingkat yang diharapkan dari kinerja dan merupakan pembanding kinerja (banchmarks) atau „ tujuan“ atau „ target“. • Standar kinerja yang realistis, dapat diukur, dipahami dengan jelas akan bermanfaat baik bagi organisasi maupun karyawannya  hal-hal tsb harus ditetapkan sebelum pekerjaan dilakukan. • Standar numerik maupun non numerik dapat digunakan
  • 10. Kriteria Pekerjaan ::Memelihara kemajuan teknologi pemasok Kriteria Pekerjaan Memelihara kemajuan teknologi pemasok Standar kinerja :: Standar kinerja 1. Setiap empat bulan, mengundang pemasok untuk menyampaikan 1. Setiap empat bulan, mengundang pemasok untuk menyampaikan presentase dari teknologi terbaru. presentase dari teknologi terbaru. 2. Mengunjungi pabrik pemasok dua kali dalam setahun 2. Mengunjungi pabrik pemasok dua kali dalam setahun 3. Menghadiri pameran perdagangan setiap tiga bulan 3. Menghadiri pameran perdagangan setiap tiga bulan Kriteria Pekerjaan ::Melakukan analisis harga atau biaya seperlunya Kriteria Pekerjaan Melakukan analisis harga atau biaya seperlunya Standar Kinerja :: Standar Kinerja Kinerja dianggap baik, jika karyawan mengikuti semua persyaratan dari Kinerja dianggap baik, jika karyawan mengikuti semua persyaratan dari prosedur ““Analisa harga atau biaya”. prosedur Analisa harga atau biaya”.
  • 11. Istilah Yang Mendefinisikan Standar Pada Satu Perusahaan 5 Menonjol : orang tersebut sangat berhasil dalam kriteria pekerjaan ini sehingga harus diberi catatan khusus. Dibandingkan terhadap standar biasa dari seluruh departemen, kinerja ini berada di peringkat 10% teratas. 4 Sangat Baik : Kinerja pada tingkat ini adalah di atas rata2 dalam unit, dibandingkan dengan standar dan hasil unit yang umum. 3 Memuaskan : Kinerja ini ada pada atau lebih tinggi dari standar minimum. Tingkat kinerja ini merupakan apa yang diharapkan dari kebanyakan karyawan yang berpengalaman dan kompeten. 2 Marginal : Kinerja yang ada dibawah standar tingkat minimum pada dimensi kerja tersebut. Tetapi terdapat potensi untuk meningkatkan peringkat dalam kerangka waktu yang pantas. 1 Tidak Memuaskan : Kinerja dalam hal ini jauh di bawah standar pekerjaan. Apakah orang tersebut dapat meningkat untuk memenuhi standar minimum patut dipertanyakan.
  • 12. Penilaian kinerja digunakan secara luas untuk :  Mengelola upah dan gaji  Memberikan umpan balik kinerja  Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan karyawan  Kantor, profesional, teknis, pengawasan, manajemen menengah dan pekerja produksi (sebahagian besar perusahaan A.S.)
  • 13.  Meskipun penggunaannya yang telah meluas, namun terdapat berbagai kritik, kritik tersebut meliputi : • Dengan penekanan pada kerja tim di masa sekarang, penilaian terlalu berfokus pada individu dan melakukan terlalu sedikit usahan untuk mengembangkan para karyawan agar bekerja dengan lebih baik. • Kebanyakan perusahaan yang menerima tinjauan (review) dan supervisor yang memberikannya biasanya menilai proses tersebut adalah kegagalan besar. • Sebahagian besar penilaian adalah tidak konsisten, berorientasi jangka pendek, subjektif dan berguna hanya untuk mengidentifikasi karyawan yang berkinerja sangat baik atau sangat buruk.
  • 14.  Penilaian kinerja yang dilakukan dengan buruk akan membawa hasil yang mengecewakan untuk semua pihak yang terkait. Tetapi tanpa penilaian kinerja formal, akan membatasi pilihan perusahaan yang berkaitan dengan pendisiplinan dan pemecatan.  Penilaian kerja dapat menjawab pertanyaan :  Apakah perusahaan telah bertindak adil atau bagaimana perusahaan mengetahui bahwa kinerja karyawan tidak memenuhi standar.  Penilaian kinerja dapat memberikan pembenaran untuk melakukan tindakan pemecatan atau tindakan sejenis jika dibutuhkan  Penilaian kinerja dapat membantu para karyawan mengetahui dimana dimana harus memperbaiki diri, meskipun dengan adanya penilaian yang positif.
  • 15.  Organisasi biasanya menggunakan penilaian kinerja dalam dua peran yang memiliki potensi konflik. • Untuk mengukur kinerja dalam memberikan imbalan kerja atau keputusan administratif lainnya mengenai karyawan yang berfokus kepada pengembangan individu.
  • 16.  Peran Penilaian Kinerja Yang Berkonflik PENILAIAN KINERJA Penggunaan Administratif Penggunaan Pengembangan : • Kompensasi • Mengidentifikasi kekuatan • Promosi • Mengidentifikasi bidang2 untuk • Pemecatan pertumbuhan • Perampingan • Perencanaan pengembangan • Pemberhentian sementara • Pelatihan dan perencanaan karier
  • 17. Penggunaan Administratif  Hubungan antara penilaian kinerja dan penghargaan yang diinginkan karyawan dan produktivitas mereka.  Produktivitas  Penilaian Kinerja  Penghargaan  Kompensasi berbasis kinerja  Penggunaan Pengembangan  Tinjauan dari umpan balik  Fungsi Pengembangan  Penggunaan Tim  Penilaian Informal VS Sistematis
  • 18. Pembagian Umum Tanggung Jawab SDM : Penilaian Kinerja UNIT SDM PARA MANAJER • Merancang dan memelihara sistem • Secara umum menilai kinerja dari formal karyawan • Melatih penilai • Menyiapkan dokumen penilaian • Melacak penerimaan penilaian yang formal tepat waktu • Meninjau penilaian dengan • Meninjau penilaian yang dilakukan karyawan untuk konsistensinya • Mengidentifikasi bidang pengembangan
  • 19.  Pemilihan Waktu Penilaian  Penilaian Dan Diskusi Mengenai Gaji  Siapa Yang Melakukan Penilaian? Kemungkinan adalah sbb :  Para supervisor yang menilai karyawan mereka  Para karyawan yang menilai atasan mereka  Anggota tim yang menilai sesamanya  Sumber-sumber dari luar  Karyawan menilai diri sendiri  Penilaian dari multi sumber (umpan balik 360°)
  • 20. Penilaian Kinerja Tradisional : Logika Dan Proses Siapa yg merancang Departemen SDM proses • Merancang sistem penilaian? penilaian • Melatih para supervisor Siapa yg meninjau Siapa hasil2 menilai penilaian? siapa? Supervisor Manajer • Menilai karyawan • Meninjau penilaian oleh yang menjadi pengawas bawahan langsung • Membimbing supervisor • Menyediakan dalam memberikan umpan balik kinerja umpan balik Karyawan Apa yang • Mengatasi masalah selanjutny kinerja a terjadi ? • Menentukan tujuan bersama dengan supervisor
  • 21. Penilaian Dari Multisumber MANAJER PELANGGAN ORANG YANG DINILAI REKAN DIRI SENDIRI KERJA BAWAHAN
  • 22.  Metode Untuk Menilai Kinerja  Kinerja dapat dinilai dengan sejumlah metode, berbagai metode tsb dapat dikategorikan ke dalam empat kelompok.  Berbagai metode tsb dapat dikombinasikan untuk menilai kinerja antar pekerja yang berbeda dalam satu organisasi, bahkan dalam pekerjaan yang sama ketika dirasa perlu.  Kinerja karyawan dapat dibadingkan dengan :  Tugas yang terdapat dalam deskripsi pekerjaannya  Kinerja atau hasil orang lain  Perilaku yang diharapkan yang harus ditentukan sebelumnya
  • 23.  Merupakan metode penilaian yang paling sederhana, yang membutuhkan seorang manajer untuk menandai tingkat kinerja karyawan pada formulir khusus yang dibagi ke dalam kategori kinerja. Metode kategori yang paling umum adalah skala grafis dan checklist.
  • 24.  Skala Penilaian Grafis  Memungkinkan penilai untuk menandai kinerja karyawan pada rangkaian kesatuan. Karena kesederhanaannya, metode ini sering digunakan. Penilai menandai nilai yang sesuai pada skala tsb untuk setiap tugas yang tercantum. Perincian lebih lanjut dapat ditambahkan pada tempat kosong untuk komentar di bawah setiap elemen.  Ada dua jenis skala penilaian grafis dan kadang2 penilai menggunakan keduanya untuk menilai satu orang yang sama. (1). Jenis yang memberikan daftar kriteria pekerjaan, spt : kuantitas kerja, kualitas kerja, kehadiran dll. (2). Jenis yang menilai aspek-aspek perilaku, spt : pengambilan keputusan, pengembangan karyawan, dan lain2, disertai daftar perilaku khusus dan efektivitas dari masing2 yang dinilai. Kedua jenis ini harus berfokus pada tugas dan tanggung jawab dalam deskripsi pekerjaan.
  • 25.  Beberapa kekurangan dari metode skala grafis : • Faktor yang berbeda dikelompokkan bersama • Kata-kata penjelasan yang sering digunakan dalam skala mempunyai arti yang berbeda • Meskipun mudah untuk dikembangkan, namun skala2 ini dapat menimbulkan kesalahan bagi penilai  Checklist (Daftar Periksa) : • Adalah alat penilaian kinerja yang menggunakan daftar pernyataan atau kata-kata. Penilai memberi tanda pernyataan yang paling representatif dari karakteristik dan kinerja karyawan.
  • 26. contoh : ____ Dapat diharapkan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. ____ Jarang bersedia untuk lembur ____ Kooperatif dan penolong ____ Bersedia menerima kritik ____ Berusaha untuk mengembangkan diri  Checklist dapat dimodifikasi sehingga beragam bobot dapat diterapkan pada pernyataan atau kata-kata tsb, hasilnya kemudian dijumlahkan. Umumnya supervisor yang memberi nilai tidak mengetahui bobot dari setiap pertanyaan satu persatu, karena bobot tsb ditabulasikan oleh orang lain, mis : staf SDM.
  • 27. Ada beberapa kesulitan dari checklist : • Pernyataan2 mempunyai arti yang berbeda bagi penilai yang berbeda. • Penilai tidak dapat langsung melihat hasil penilaian jika checklist diberi bobot. • Para penilai tidak menyesuaikan bobot-bobot tsb pada faktor-faktor
  • 28.  Manajer membandingkan secara langsung kinerja karyawan mereka satu sama lain  Penentuan peringkat (ranking), kinerja semua karyawan diurutkan dari yang tertinggi sampai yang terendah  Distribusi paksa  Kelemahan dari distribusi paksa ini adalah :  Manajer mungkin menolak untuk menempatkan individu manapun dalam kelompok terbawah (atau teratas).  Penilai harus menjelaskan kepada karyawan mengapa seseorang ditempatkan dalam satu kelompok dan yang lainnya dalam kelompok yang lebih tinggi (dapat menyebabkan tuntutan hukum).  Dalam kelompok kecil, distribusi ini salah jika dipaksakan untuk diterapkan  Dalam beberapa kasus, manajer dapat membuat perbedaan di antara karyawan yang mungkin sebenarnya tidak ada.
  • 29.  Metode Naratif  Para manajer dan spesialis SDM seringkali diharuskan untuk memberikan informasi penilaian tertulis. Metode2 yang termasuk dalam metode naratif ini adalah : (1) metode kejadian penting, (2) esai, (3) tinjauan lapangan.  1. Metode Kejadian Penting Manajer menyimpan catatan tertulis mengenai tindakan dalam kinerja karyawan baik yang menguntungkan maupun yang merugikan selama periode penilaian. Ketika “kejadian penting” yang melibatkan karyawan terjadi, manajer menuliskannya.
  • 30. 2. Esai • Mengharuskan manajer untuk menuliskan esai pendek yang menguraikan kinerja setiap karyawan selama periode penilaian. • Beberapa esai memiliki bentuk bebas atau tanpa pedoman, sementara yang lain memakai format yang lebih terstruktur menggunakan pertanyaan yang harus dijawab.
  • 31. • 3. Tinjauan Lapangan – Metode ini lebih berfokus kepada “ siapa yang melakukan evaluasi. Dalam penggunaan metode ini. Pendekatan ini dapat memasukkan departemen SDM sebagai pemimpin atau suatu peninjau yang independen dari luar organisasi. Peninjau dari luar berperan sebagai rekanan aktif dalam proses penilaian.
  • 32. Metode Perilaku/Tujuan Penilaian yang lebih difokuskan kepada perilaku karyawan dibandingkan dengan karakteristik lainnya. Beberapa pendekatan perilaku yang berbeda adalah :  Skala penilaian perilaku yang diharapkan membandingkan apa yang dilakukan oleh karyawan terhadap kemungkinan perilaku yang ditunjukkan pada suatu pekerjaan.  Skala observasi perilaku  : menghitung berapa kali jumlah perilaku tertentu diperlihatkan  Skala perilaku yang diharapkan  : mengurutkan perilaku pada rangkaian kesatuan untuk mendefinisikan kinerja yang menonjol, rata-rata dan tidak dapat diterima
  • 33.  Beberapa masalah dalam pendekatan perilaku : – Mengembangkan dan memelihara skala penilaian perilaku yang diharapkan membutuhkan waktu dan usaha yang ekstensif. – Dibutuhkan berbagai formulir penilaian untuk mengakomodasi jenis pekerjaan yang berbeda dalam organisasi.
  • 34.  Manajemen Berdasarkan Tujuan (MBO)  Menentukan tujuan kinerja yang telah disepakati oleh seorang karyawan dan manajernya untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu.  Ide-ide pokok MBO : 1. Seorang karyawan yang terlibat dalam perencanaan dan penentuan tujuan serta penentuan ukuran kinerja, cenderung menunjukkan tingkat komitmen dan kinerja yang lebih tinggi.
  • 35. 2. Tujuan yang diidentifikasi dengan jelas dan tepat akan mendorong karyawan untuk bekerja secara efektif guna mencapai hasil2 yang diinginkan 3.Tujuan kinerja harus dapat terukur dan harus mendefinisikan hasil2 , tujuan umum yang tidak jelas, spt : inisiatif dan kerjasama yang biasa dipakai dalam banyak penilaian, harus dihindari. Tujuan harus mengacu pada tindakan yang harus diambil atau pekerjaan yang harus diselesaikan.
  • 36. Beberapa contoh tujuan :  Menyerahkan laporan penjualan regional paling lambat tgl 5 setiap bulan  Mendapatkan pesanan sedikitnya dari lima pelanggan baru setiap bulan  Memelihara biaya gaji pada 10% volume penjualan  Mempunyai kerugian pembatalan kurang dari 5%  Mengisi semua lowongan organisasional dalam 30 hari setelah timbulnya lowongan.
  • 37.  Proses MBO (terdiri dari empat tahap) : • Tinjauan dan persetujuan pekerjaan • Perkembangan dari standar kinerja • Penerimaan tujuan terpadu • Diskusi kinerja berlanjut  Kombinasi dari berbagai metode • Tidak ada metode penilaian yang terbaik untuk semua situasi. Oleh karena itu penggunaan kombinasi dari berbagai metode tsb mungkin akan lebih sesuai dengan keadaan tertentu. • Penggunaan kombinasi dapat menyeimbangkan keuntungan dan kerugian dari masing masing metode.
  • 38.  KASALAHAN PENILAI Terdapat banyak sumber-sumber kesalahan dalam proses penilaian kinerja, salah satu dari sumber utama adalah kesalahan penilai, yang tidak mungkin untuk dihilangkan sama sekali.  Kesalahan Penilai Yang Umum Kesalahan Penilai Pengaruh Dalam Praktek Standar Yang Beragam - Kinerja serupa dinilai secara berbeda Efek Terakhir dan Pertama - Waktu diterimanya informasi mempengaruhi penilaian Tendensi sentral, kelunakan - Setiap orang dinilai sama dan kekakuan Bias Penilai - Faktor2 tertentu melampaui yang lainnya Efek Halo - Generalisasi dibuat hanya dari satu ciri Kesalahan Kontras - Perbandingan dibuat terhadap orang lain, bukan terhadap standar Mirip saya/lain dengan saya - Penilai membandingkan karyawan dengan dirinya Kesalahan penarikan contoh  Informasi yang tersedia tidak cukup atau tidak akurat
  • 39.  Setelah menyelesaikan penilaian, para manajer harus mengkomunikasikan hasilnya untuk memberi penjelasan kepada karyawan mengenai posisi mereka di mata atasan langsung dan organisasi.  Organisasi biasanya mengharuskan para manajer untuk mendiskusikan hasil penilaian dengan karyawan  dimana wawancara tsb membuka kesempatan untuk menjelaskan kesalah pahaman kedua belah pihak.  Dalam wawancara tsb, manajer harus berfokus pada bimbingan dan pengembangan, dan tidak hanya mengatakan kepada karyawan “ Ini adalah nilai anda dan mengapa?”.  Umpan Balik Sebagai Sistem :  Tiga komponen sistem umpan balik, yaitu : Data (masukan); Evaluasi dari data tsb (Proses) dan Sejumlah tindakan yang berdasarkan pada evaluasi (output), merupakan bahagian2 yang diperlukan dari keberhasilan sebuah sistem umpan balik.
  • 40.  Petunjuk Wawancara Penilaian LAKUKAN JANGAN LAKUKAN • Persiapkan Sebelumnya • Mengambil alih semua • Fokuskan pada kinerja dan pembicaraan pengembangan • Menguliahi karyawan • Berikan alasan spesifik untuk • Mencampuradukkan penilaian penilaian kinerja dengan masalah gaji • Putuskan langkah spesifik atau promosi yang harus diambil untuk • Berkonsentrasi hanya pada hal2 peningkatan yang negatif • Pertimbangkan peran • Bersikap terlalu “kritis” atau supervisor dalam kinerja mengulang-ulang pembahasan bawahan pada kegagalan • Tegaskan perilaku yang • Merasakan keharusan bahwa diinginkan kedua pihak mencapai • Fokuskan pada kinerja di kesepakatan dalam semua area masa depan • Membandingkan seorang karyawan dengan karyawan lain