SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Modul 2
Kegiatan Belajar 3
Pembelahan Sel dan Hereditas
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
2019
Pembelahan Sel dan Hereditas
Ikmanda Nugraha
Jenis Pembelahan Sel
Amitosis
(Pembelahan biner)
Mitosis
(tidak terjadi reduksi jumlah kromosom)
Meiosis
(terjadi reduksi jumlah kromosom)
Amitosis (Pembelahan Biner)
Kromosom bakteri
menempel pada
membran plasma
Bagian DNA kromosom
yang menempel
mengalami replikasi
Sel mulai membelah
Terbentuk dua sel
anakan
Amitosis (Pembelahan Biner)
• Proses pembelahan dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa melalui
fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel.
• Banyak dilakukan organisme uniseluler (bersel satu), seperti
bakteri, protozoa, dan mikroalga (alga bersel satu yang
bersifat mikroskopis).
Pembelahan Mitosis
• Satu sel induk membelah diri menjadi dua sel anakan. Sel
anakan ini mewarisi sifat sel induknya dan memiliki jumlah
kromosom yang sama dengan induknya.
• Terjadi selama pertumbuhan dan reproduksi secara aseksual.
• Pertumbuhan manusia dari bayi hingga dewasa juga melalui
mekanisme pembelahan sel secara mitosis
Pembelahan Mitosis
Profase awal Profase akhir Metafase
Anafase
Telofase akhir
Telofase
awal
Siklus Sel
Interfase
Fase Pertumbuhan Primer (Growth 1 disingkat G1)
- Sel-sel belum mengadakan replikasi DNA
- Sel memperbanyak komponen volume penyusun sitoplasma
Fase Sintesis (S)
- DNA dalam inti sel mengalami replikasi
Fase Pertumbuhan Sekunder (Growth 2 disingkat G2)
- Nukleus tampak jelas
- Sel memperbanyak organel-organel
- Replikasi DNA telah selesai
Profase
• Di dalam nukleus mulai terbentuk
kromosom
• Nukleolus menghilang dan terjadi
duplikasi kromosom
• Di dalam sitoplasma mulai
terbentuk gelendong pembelahan
Metafase
• Sentrosom telah
berada pada kutub sel
• kromosom
menempatkan diri
pada bidang
pembelahan yang
disebut bidang
metafase.
Anafase
• Ditandai dengan
berpisahnya kromatid
saudara pada bagian
sentromer
kromosom.
• Sentromer berada di
depan dan bagian
lengan kromatid
berada di belakang.
Struktur ini seperti
huruf V.
Telofase
• inti sel anakan terbentuk kembali
dari fragmen-fragmen nukleus.
• Agar kedua inti terpisah menjadi sel
baru, perlu adanya pembelahan
sitoplasma yang disebut sitokinesis.
Telofase
• Pada sel hewan, sitokinesis ditandai dengan pembentukan alur
pembelahan melalui pelekukan permukaan sel di sekitar bekas bidang
ekuator.
• Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan mempunyai dinding sel
yang keras. Oleh karena itu, pada sitokinensis tidak terbentuk alur
pembelahan. Sitokinesis terjadi dengan pembentukan pelat sel (cell
plate) yang terbentuk oleh vesikula di sekitar bidang ekuator.
Sitokinesis pada sel tumbuhan.
Sitokinesis pada sel
hewan.
Pembelahan Meiosis 1
Meiosis I
Profase I
Telofase I Anafase I
Metafase I
Profase I
• Merupakan fase terpanjang atau terlama dibandingkan fase lainnya
bahkan lebih lama daripada tahap profase pada pembelahan mitosis.
• Membutuhkan waktu sekitar 90% dari keseluruhan waktu yang
dibutuhkan dalam pembelahan meiosis.
• Terdiri dari lima subfase, yaitu leptoten, zigoten, pakiten, diploten,
dan diakinesis.
Profase I
Lima tahapan profase I
Leptoten
DiakinesisDiploten
PakitenZigoten
Metafase I
• Kromatid hasil duplikasi kromosom homolog berjajar berhadap-
hadapan di sepanjang daerah ekuatorial inti
• Kromosom masih bersifat diploid.
Anafase I
• Gelendong mikrotubulus mulai menarik kromosom homolog sehingga
pasangan kromosom homolog terpisah dan masing-masing menuju ke
kutub yang berlawanan.
Telofase I
• Setiap kromosom homolog telah mencapai kutub-kutub yang
berlawanan.
• Kromosom tetap mempunyai dua kromatid kembar.
Pembelahan Meiosis II
• Masing-masing sel anakan hasil pembelahan meiosis I akan
membelah lagi menjadi dua.
• Proses pengurangan jumlah kromosom ini terjadi pada tahap meiosis
II.
Meiosis II
Profase II
Telofase I
Metafase IIAnafase II
Telofase II
Profase II
• Kromatid saudara pada setiap sel anakan masih melekat pada
sentromer kromosom.
• Benang mikrotubulus mulai terbentuk dan kromosom mulai bergerak
ke arah bidang metafase
Metafase II
• Setiap kromosom yang berisi dua kromatid, merentang atau berjajar
pada bidang metafase II.
• Benang-benang spindel (benang mikrotubulus) melekat pada
kinetokor masing-masing kromatid
Anafase II
• Benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub
pembelahan yang berlawanan.
Telofase II
• Kromatid yang telah menjadi kromosom mencapai kutub
pembelahan.
• Hasil akhir telofase II adalah terbentuknya 4 sel haploid, lengkap
dengan satu salinan DNA pada inti selnya (nuklei).
Pewarisan sifat
• Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari induk
(orang tua) kepada keturunannya (anak).
• Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat ini disebut genetika.
• Bagian sel yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat ini
terdapat di bagian inti sel (nukleus).
• Di dalam inti sel terdapat kromosom.
• Kromosom merupakan benang-benang halus yang berfungsi sebagai
faktor pembawa sifat keturunan.
Kromosom
• Kromosom adalah materi genetik yang berupa benang-benang halus
(kromatin) yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetik kepada
keturunannya.
• Setiap inti sel suatu makhluk hidup memiliki dua jenis kromosom
yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom kelamin (gonosom).
Kromosom
Bentuk Kromosom
• Metasentrik yaitu kromosom dengan sentromer
terletak tepat ditengah-tengah sehingga lengan
kromosom sama panjang
• Submetasentrik yaitu kromosom dengan sentromer
hampir ke tengah sehingga lengan kromosom terbagi
tidak sama panjang
• Telosentrik yaitu kromosom dengan sentromer terletak
di ujung lengan kromosom
• Akrosentrik yaitu kromosom dengan sentromer hampir
di ujung lengan kromosom sehingga lengan kromosom
berbeda panjangnya secara ekstrim
Gen
• Komposisi dan susunan gen-gen di dalam tubuh makhluk hidup
disebut genotipe.
• Genotipe adalah sifat pada makhkuk hidup yang tidak terlihat.
• Genotipe inilah yang nantinya akan memunculkan sifat fenotipe.
• Fenotipe adalah sifat pada makhluk hidup yang dapat terlihat.
• Sifat fenotipe merupakan perpaduan antara sifat genotipe dan
lingkungannya
Gen
• Pada umumnya, suatu gen dinyatakan dengan simbol huruf. Huruf
kapital menyatakan gen yang bersifat dominan, misalnya M (merah),
sedangkan huruf kecil menyatakan gen bersifat resesif, misalnya m
(putih). Gen selalu berpasangan misalnya MM, Mm atau mm.
• Gen yang sama jenisnya seperti MM atau mm disebut homozigot,
sedangkan gen yang berbeda jenisnya seperti Mm disebut
heterozigot. Jika gen dominan bersama-sama dengan gen resesif, sifat
yang akan tampak adalah sifat yang dibawa oleh gen dominan dan
sifat yang dibawa oleh gen resesif tidak akan muncul.
Hereditas dan Persilangan
• Dalam reproduksi seksual, unit penting yang saling bersatu adalah
sperma (sel dengan segala perangkat genetiknya dari individu jantan)
dan ovum (dari individu betina).
• Kedua unit sel reproduktif tersebut akan melebur (fertilisasi) dan
membentuk cikal bakal individu baru berupa zigot.
• Sifat turunannya merupakan kombinasi dari dua sifat dari tetua
(jantan dan betina atau ayah dan ibu).
Konsep-Konsep Penting Hukum Mendel
• Setiap sifat organisme ditentukan oleh pasangan dari unit-unit faktor
yang berbeda (gen). Setiap individu memiliki dua unit faktor yang
bersama-sama mengendalikan ekspresi dari suatu sifat tertentu.
Faktor tersebut kemudian diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
• Dalam setiap tanaman terdapat dua faktor (sepasang) untuk masing-
masing sifat, yang kemudian dikenal dengan istilah 2 alel; satu faktor
berasal dari tetua jantan dan satu lagi berasal dari tetua betina.
Dalam penggabungan tersebut setiap faktor tetap utuh dan selalu
mempertahankan identitasnya. Pada saat pembentukan gamet, setiap
faktor dapat dipisah kembali secara bebas.
Hukum Mendel 1
Pada pembentukan gamet (gametogenesis), unit faktor yang
merupakan pasangan akan disegregasikan secara bebas ke dalam dua
sel anak. Jika satu individu mengandung sepasang unit faktor (misal :
keduanya untuk tinggi), maka semua gamet menerima satu unit faktor
tinggi. Jika satu individu mengandung sepasang unit faktor yang tidak
sama (misal : 1 untuk tinggi; 1 untuk pendek), maka masing-masing
gamet mempunyai probabilitas 50% untuk mendapat unit faktor untuk
tinggi dan 50% untuk pendek.
Hukum Mendel II
Jika dua individu berbeda dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau
lebih, maka diturunkannya sifat yang sepasang itu tidak tergantung dari
pasangan sifat yang lain (Prinsip segregasi bebas).
Pewarisan Sifat dan Variasi Genetis
Secara garis besar, ada tiga mekanisme yang menyebabkan terjadinya
variasi genetik pada suatu populasi, yaitu:
1. Pindah silang
2. Pemilahan kromosom secara bebas
3. Fertilisasi random
Kelainan Genetik pada Manusia
Pewarisan Alel Resesif Autosomal
1. Anemia sel sabit
2. Fibrosis Kistik
3. Galaktosemia
4. Albino
5. Fenilketonuria
6. Thalassemia
Penderita Albino
Kelainan Genetik pada Manusia
Pewarisan Alel Dominan Autosomal
1. Akondroplasia
2. Brakidaktil
3. Huntington
4. Polidaktil
5. Fenilketonuria
6. Thalassemia
Penderita Akondroplasia
Kelainan Genetik pada Manusia
Alel Resesif tertaut Kromosom Sex “X”
1. Hemofilia
2. Buta Warna
3. Distrofi Otot
4. Sindrom Fragile X
5. Sindrom Lesch-Nyhan
Kelainan Genetik pada Manusia
Alel Resesif tertaut Kromosom Sex “Y”
1. Hipertrikosis
2. Weebed Toes
3. Histrizgravier
Penderita Hipertrikosis
Kelainan Genetik pada Manusia
Aberasi Kromosom
1. Sindrom Jacobs
2. Sindrom Down
3. Sindrom Klinefelter
4. Sindrom Turner
5. Sindrom Edward
6. Sindrom Patau
7. Sindrom Cri du chat Penderita Sindrom Cri du chat
Aplikasi Hereditas dan Persilangan
• Dalam bidang pertanian : penyilangan berbagai varietas tanaman
untuk memperoleh varietas baru yang memiliki karakter unggul dan
produktif sesuai yang diharapkan
• Dalam bidang kesehatan : pelacakan berbagai penyakit menurun dari
orang tua kepada anak, misalnya hemofilia
• Dalam bidang forensik (hukum) : penentuan identitas korban dari
karakter golongan darah, pola DNA yang dibandingkan dengan orang
tua atau keluarga terdekat
• Dalam bidang hubungan sosiologis : penentuan tingkat kekerabatan
antar individu berdasarkan kesamaan dan perbedaan karakter
Pemuliaan Mahluk Hidup Dengan Seleksi
Pedigree
• Seleksi pedigree atau yang sering disebut dengan seleksi silsilah
termasuk dalam seleksi untuk hasil hibridisasi.
• Seleksi ini merupakan seleksi dari mahluk hidup dengan kombinasi
karakter yang dikehendaki pada generasi F2, turunannya selanjutnya
diseleksi lagi pada generasi-generasi berikutnya sampai mencapai
kemurnian genetik.
Seleksi Pedigree pada Sapi
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Prota kelas xi kurikulum 2013
Prota  kelas xi kurikulum 2013Prota  kelas xi kurikulum 2013
Prota kelas xi kurikulum 2013Jeny Hardiah
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
Pemetaan ki kelas x kurikulum 2013
Pemetaan ki  kelas x kurikulum 2013Pemetaan ki  kelas x kurikulum 2013
Pemetaan ki kelas x kurikulum 2013Jeny Hardiah
 
Bank soal ruang lingkup biologi
Bank soal ruang lingkup biologiBank soal ruang lingkup biologi
Bank soal ruang lingkup biologiLupita Pemba
 
Makalah bioteknologi pdf
Makalah bioteknologi pdfMakalah bioteknologi pdf
Makalah bioteknologi pdfDody Perdana
 
Multimedia Interakrif Pembelahan Sel
Multimedia Interakrif Pembelahan SelMultimedia Interakrif Pembelahan Sel
Multimedia Interakrif Pembelahan SelSyahrul Mubarok
 
Rpp jaringan hewan kelas xi kurikulum 2013
Rpp jaringan hewan  kelas xi kurikulum 2013Rpp jaringan hewan  kelas xi kurikulum 2013
Rpp jaringan hewan kelas xi kurikulum 2013Jeny Hardiah
 
RPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGI
RPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGIRPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGI
RPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGIalmansyahnis .
 

What's hot (17)

Prota kelas xi kurikulum 2013
Prota  kelas xi kurikulum 2013Prota  kelas xi kurikulum 2013
Prota kelas xi kurikulum 2013
 
Buku pembelahan sel
Buku pembelahan selBuku pembelahan sel
Buku pembelahan sel
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
Pemetaan ki kelas x kurikulum 2013
Pemetaan ki  kelas x kurikulum 2013Pemetaan ki  kelas x kurikulum 2013
Pemetaan ki kelas x kurikulum 2013
 
Biologi M2KB1
Biologi M2KB1Biologi M2KB1
Biologi M2KB1
 
Unit dasar kehidupan
Unit dasar kehidupanUnit dasar kehidupan
Unit dasar kehidupan
 
Bank soal ruang lingkup biologi
Bank soal ruang lingkup biologiBank soal ruang lingkup biologi
Bank soal ruang lingkup biologi
 
Makalah bioteknologi pdf
Makalah bioteknologi pdfMakalah bioteknologi pdf
Makalah bioteknologi pdf
 
Multimedia Interakrif Pembelahan Sel
Multimedia Interakrif Pembelahan SelMultimedia Interakrif Pembelahan Sel
Multimedia Interakrif Pembelahan Sel
 
Biologi M3KB1
Biologi M3KB1Biologi M3KB1
Biologi M3KB1
 
Buku Pembelahan Sel
Buku Pembelahan SelBuku Pembelahan Sel
Buku Pembelahan Sel
 
Makalah biologi
Makalah biologiMakalah biologi
Makalah biologi
 
Ruang Lingkup Biologi
Ruang Lingkup BiologiRuang Lingkup Biologi
Ruang Lingkup Biologi
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
 
Rpp jaringan hewan kelas xi kurikulum 2013
Rpp jaringan hewan  kelas xi kurikulum 2013Rpp jaringan hewan  kelas xi kurikulum 2013
Rpp jaringan hewan kelas xi kurikulum 2013
 
Kisi bio-smp kelas vii
Kisi bio-smp kelas viiKisi bio-smp kelas vii
Kisi bio-smp kelas vii
 
RPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGI
RPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGIRPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGI
RPP BIOLOGI KLS X RUANG LINGKUP BIOLOGI
 

Similar to PPT M2 KB3

PEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptx
PEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptxPEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptx
PEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptxhalohaibandung97
 
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunananAspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunananKampus-Sakinah
 
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisKelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisfajrinadifah1
 
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpointPembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpointverlitarochma1
 
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxPPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxelvin778761
 
PPT-UEU-Biologi-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Biologi-Pertemuan-8.pptxPPT-UEU-Biologi-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Biologi-Pertemuan-8.pptxClaraShinta08X9
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxFIRYAL14
 
Resume pembelahan sel Kayla Julia Andini 12 IPS 1
Resume pembelahan sel Kayla Julia Andini 12 IPS 1Resume pembelahan sel Kayla Julia Andini 12 IPS 1
Resume pembelahan sel Kayla Julia Andini 12 IPS 1CitraAgustina4
 
Mitosis dan Meiosis
Mitosis dan MeiosisMitosis dan Meiosis
Mitosis dan MeiosisNor Hidayati
 
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)CitraAgustina4
 
ppt PEMBELAHAN SEL.pptx
ppt PEMBELAHAN SEL.pptxppt PEMBELAHAN SEL.pptx
ppt PEMBELAHAN SEL.pptxlandoazis
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan selFeny Mustika
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan selFeny Mustika
 
Materi Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikMateri Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikSharah Sharah
 

Similar to PPT M2 KB3 (20)

PEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptx
PEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptxPEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptx
PEWARISAN_SIFAT_GENETIKA.pptx
 
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunananAspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
 
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisKelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
 
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpointPembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
 
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxPPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
 
Ppt miosis mitosis
Ppt miosis mitosisPpt miosis mitosis
Ppt miosis mitosis
 
PPT-UEU-Biologi-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Biologi-Pertemuan-8.pptxPPT-UEU-Biologi-Pertemuan-8.pptx
PPT-UEU-Biologi-Pertemuan-8.pptx
 
Biosel
BioselBiosel
Biosel
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
 
Psikologi Faal Pertemuan2a
Psikologi Faal Pertemuan2aPsikologi Faal Pertemuan2a
Psikologi Faal Pertemuan2a
 
Resume pembelahan sel Kayla Julia Andini 12 IPS 1
Resume pembelahan sel Kayla Julia Andini 12 IPS 1Resume pembelahan sel Kayla Julia Andini 12 IPS 1
Resume pembelahan sel Kayla Julia Andini 12 IPS 1
 
Lesson 5.1
Lesson 5.1Lesson 5.1
Lesson 5.1
 
Mitosis dan Meiosis
Mitosis dan MeiosisMitosis dan Meiosis
Mitosis dan Meiosis
 
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
ppt PEMBELAHAN SEL.pptx
ppt PEMBELAHAN SEL.pptxppt PEMBELAHAN SEL.pptx
ppt PEMBELAHAN SEL.pptx
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan sel
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan sel
 
Lks wesi -pembelahan sel-
Lks wesi  -pembelahan sel-Lks wesi  -pembelahan sel-
Lks wesi -pembelahan sel-
 
Materi Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikMateri Substansi Genetik
Materi Substansi Genetik
 

More from PPGhybrid3

Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4PPGhybrid3
 
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5PPGhybrid3
 
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3PPGhybrid3
 
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2PPGhybrid3
 
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1PPGhybrid3
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORPPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4PPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3PPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1PPGhybrid3
 
AT Modul 6 kb 2
AT Modul 6 kb 2AT Modul 6 kb 2
AT Modul 6 kb 2PPGhybrid3
 
AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4PPGhybrid3
 
AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3PPGhybrid3
 
AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2PPGhybrid3
 
AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1PPGhybrid3
 
AT Modul 4 kb 4
AT Modul 4 kb 4AT Modul 4 kb 4
AT Modul 4 kb 4PPGhybrid3
 
AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3PPGhybrid3
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2PPGhybrid3
 
AT Modul 4 kb 1
AT Modul 4 kb 1AT Modul 4 kb 1
AT Modul 4 kb 1PPGhybrid3
 
AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4PPGhybrid3
 
AT Modul 3 kb 3
AT Modul 3 kb 3AT Modul 3 kb 3
AT Modul 3 kb 3PPGhybrid3
 

More from PPGhybrid3 (20)

Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
 
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
 
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
 
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
 
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
 
AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3
 
AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1
 
AT Modul 6 kb 2
AT Modul 6 kb 2AT Modul 6 kb 2
AT Modul 6 kb 2
 
AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4
 
AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3
 
AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2
 
AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1
 
AT Modul 4 kb 4
AT Modul 4 kb 4AT Modul 4 kb 4
AT Modul 4 kb 4
 
AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2
 
AT Modul 4 kb 1
AT Modul 4 kb 1AT Modul 4 kb 1
AT Modul 4 kb 1
 
AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4
 
AT Modul 3 kb 3
AT Modul 3 kb 3AT Modul 3 kb 3
AT Modul 3 kb 3
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

PPT M2 KB3

  • 1. Modul 2 Kegiatan Belajar 3 Pembelahan Sel dan Hereditas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2019
  • 2. Pembelahan Sel dan Hereditas Ikmanda Nugraha
  • 3. Jenis Pembelahan Sel Amitosis (Pembelahan biner) Mitosis (tidak terjadi reduksi jumlah kromosom) Meiosis (terjadi reduksi jumlah kromosom)
  • 4. Amitosis (Pembelahan Biner) Kromosom bakteri menempel pada membran plasma Bagian DNA kromosom yang menempel mengalami replikasi Sel mulai membelah Terbentuk dua sel anakan
  • 5. Amitosis (Pembelahan Biner) • Proses pembelahan dari 1 sel menjadi 2 sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel. • Banyak dilakukan organisme uniseluler (bersel satu), seperti bakteri, protozoa, dan mikroalga (alga bersel satu yang bersifat mikroskopis).
  • 6. Pembelahan Mitosis • Satu sel induk membelah diri menjadi dua sel anakan. Sel anakan ini mewarisi sifat sel induknya dan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya. • Terjadi selama pertumbuhan dan reproduksi secara aseksual. • Pertumbuhan manusia dari bayi hingga dewasa juga melalui mekanisme pembelahan sel secara mitosis
  • 7. Pembelahan Mitosis Profase awal Profase akhir Metafase Anafase Telofase akhir Telofase awal
  • 9. Interfase Fase Pertumbuhan Primer (Growth 1 disingkat G1) - Sel-sel belum mengadakan replikasi DNA - Sel memperbanyak komponen volume penyusun sitoplasma Fase Sintesis (S) - DNA dalam inti sel mengalami replikasi Fase Pertumbuhan Sekunder (Growth 2 disingkat G2) - Nukleus tampak jelas - Sel memperbanyak organel-organel - Replikasi DNA telah selesai
  • 10. Profase • Di dalam nukleus mulai terbentuk kromosom • Nukleolus menghilang dan terjadi duplikasi kromosom • Di dalam sitoplasma mulai terbentuk gelendong pembelahan
  • 11. Metafase • Sentrosom telah berada pada kutub sel • kromosom menempatkan diri pada bidang pembelahan yang disebut bidang metafase.
  • 12. Anafase • Ditandai dengan berpisahnya kromatid saudara pada bagian sentromer kromosom. • Sentromer berada di depan dan bagian lengan kromatid berada di belakang. Struktur ini seperti huruf V.
  • 13. Telofase • inti sel anakan terbentuk kembali dari fragmen-fragmen nukleus. • Agar kedua inti terpisah menjadi sel baru, perlu adanya pembelahan sitoplasma yang disebut sitokinesis.
  • 14. Telofase • Pada sel hewan, sitokinesis ditandai dengan pembentukan alur pembelahan melalui pelekukan permukaan sel di sekitar bekas bidang ekuator. • Berbeda dengan sel hewan, sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang keras. Oleh karena itu, pada sitokinensis tidak terbentuk alur pembelahan. Sitokinesis terjadi dengan pembentukan pelat sel (cell plate) yang terbentuk oleh vesikula di sekitar bidang ekuator.
  • 15. Sitokinesis pada sel tumbuhan. Sitokinesis pada sel hewan.
  • 16. Pembelahan Meiosis 1 Meiosis I Profase I Telofase I Anafase I Metafase I
  • 17. Profase I • Merupakan fase terpanjang atau terlama dibandingkan fase lainnya bahkan lebih lama daripada tahap profase pada pembelahan mitosis. • Membutuhkan waktu sekitar 90% dari keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam pembelahan meiosis. • Terdiri dari lima subfase, yaitu leptoten, zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis.
  • 18. Profase I Lima tahapan profase I Leptoten DiakinesisDiploten PakitenZigoten
  • 19. Metafase I • Kromatid hasil duplikasi kromosom homolog berjajar berhadap- hadapan di sepanjang daerah ekuatorial inti • Kromosom masih bersifat diploid.
  • 20. Anafase I • Gelendong mikrotubulus mulai menarik kromosom homolog sehingga pasangan kromosom homolog terpisah dan masing-masing menuju ke kutub yang berlawanan.
  • 21. Telofase I • Setiap kromosom homolog telah mencapai kutub-kutub yang berlawanan. • Kromosom tetap mempunyai dua kromatid kembar.
  • 22. Pembelahan Meiosis II • Masing-masing sel anakan hasil pembelahan meiosis I akan membelah lagi menjadi dua. • Proses pengurangan jumlah kromosom ini terjadi pada tahap meiosis II.
  • 23. Meiosis II Profase II Telofase I Metafase IIAnafase II Telofase II
  • 24. Profase II • Kromatid saudara pada setiap sel anakan masih melekat pada sentromer kromosom. • Benang mikrotubulus mulai terbentuk dan kromosom mulai bergerak ke arah bidang metafase
  • 25. Metafase II • Setiap kromosom yang berisi dua kromatid, merentang atau berjajar pada bidang metafase II. • Benang-benang spindel (benang mikrotubulus) melekat pada kinetokor masing-masing kromatid
  • 26. Anafase II • Benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan.
  • 27. Telofase II • Kromatid yang telah menjadi kromosom mencapai kutub pembelahan. • Hasil akhir telofase II adalah terbentuknya 4 sel haploid, lengkap dengan satu salinan DNA pada inti selnya (nuklei).
  • 28. Pewarisan sifat • Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari induk (orang tua) kepada keturunannya (anak). • Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat ini disebut genetika. • Bagian sel yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat ini terdapat di bagian inti sel (nukleus). • Di dalam inti sel terdapat kromosom. • Kromosom merupakan benang-benang halus yang berfungsi sebagai faktor pembawa sifat keturunan.
  • 29. Kromosom • Kromosom adalah materi genetik yang berupa benang-benang halus (kromatin) yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetik kepada keturunannya. • Setiap inti sel suatu makhluk hidup memiliki dua jenis kromosom yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom kelamin (gonosom).
  • 31. Bentuk Kromosom • Metasentrik yaitu kromosom dengan sentromer terletak tepat ditengah-tengah sehingga lengan kromosom sama panjang • Submetasentrik yaitu kromosom dengan sentromer hampir ke tengah sehingga lengan kromosom terbagi tidak sama panjang • Telosentrik yaitu kromosom dengan sentromer terletak di ujung lengan kromosom • Akrosentrik yaitu kromosom dengan sentromer hampir di ujung lengan kromosom sehingga lengan kromosom berbeda panjangnya secara ekstrim
  • 32. Gen • Komposisi dan susunan gen-gen di dalam tubuh makhluk hidup disebut genotipe. • Genotipe adalah sifat pada makhkuk hidup yang tidak terlihat. • Genotipe inilah yang nantinya akan memunculkan sifat fenotipe. • Fenotipe adalah sifat pada makhluk hidup yang dapat terlihat. • Sifat fenotipe merupakan perpaduan antara sifat genotipe dan lingkungannya
  • 33. Gen • Pada umumnya, suatu gen dinyatakan dengan simbol huruf. Huruf kapital menyatakan gen yang bersifat dominan, misalnya M (merah), sedangkan huruf kecil menyatakan gen bersifat resesif, misalnya m (putih). Gen selalu berpasangan misalnya MM, Mm atau mm. • Gen yang sama jenisnya seperti MM atau mm disebut homozigot, sedangkan gen yang berbeda jenisnya seperti Mm disebut heterozigot. Jika gen dominan bersama-sama dengan gen resesif, sifat yang akan tampak adalah sifat yang dibawa oleh gen dominan dan sifat yang dibawa oleh gen resesif tidak akan muncul.
  • 34. Hereditas dan Persilangan • Dalam reproduksi seksual, unit penting yang saling bersatu adalah sperma (sel dengan segala perangkat genetiknya dari individu jantan) dan ovum (dari individu betina). • Kedua unit sel reproduktif tersebut akan melebur (fertilisasi) dan membentuk cikal bakal individu baru berupa zigot. • Sifat turunannya merupakan kombinasi dari dua sifat dari tetua (jantan dan betina atau ayah dan ibu).
  • 35. Konsep-Konsep Penting Hukum Mendel • Setiap sifat organisme ditentukan oleh pasangan dari unit-unit faktor yang berbeda (gen). Setiap individu memiliki dua unit faktor yang bersama-sama mengendalikan ekspresi dari suatu sifat tertentu. Faktor tersebut kemudian diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. • Dalam setiap tanaman terdapat dua faktor (sepasang) untuk masing- masing sifat, yang kemudian dikenal dengan istilah 2 alel; satu faktor berasal dari tetua jantan dan satu lagi berasal dari tetua betina. Dalam penggabungan tersebut setiap faktor tetap utuh dan selalu mempertahankan identitasnya. Pada saat pembentukan gamet, setiap faktor dapat dipisah kembali secara bebas.
  • 36. Hukum Mendel 1 Pada pembentukan gamet (gametogenesis), unit faktor yang merupakan pasangan akan disegregasikan secara bebas ke dalam dua sel anak. Jika satu individu mengandung sepasang unit faktor (misal : keduanya untuk tinggi), maka semua gamet menerima satu unit faktor tinggi. Jika satu individu mengandung sepasang unit faktor yang tidak sama (misal : 1 untuk tinggi; 1 untuk pendek), maka masing-masing gamet mempunyai probabilitas 50% untuk mendapat unit faktor untuk tinggi dan 50% untuk pendek.
  • 37. Hukum Mendel II Jika dua individu berbeda dengan yang lain dalam dua pasang sifat atau lebih, maka diturunkannya sifat yang sepasang itu tidak tergantung dari pasangan sifat yang lain (Prinsip segregasi bebas).
  • 38. Pewarisan Sifat dan Variasi Genetis Secara garis besar, ada tiga mekanisme yang menyebabkan terjadinya variasi genetik pada suatu populasi, yaitu: 1. Pindah silang 2. Pemilahan kromosom secara bebas 3. Fertilisasi random
  • 39. Kelainan Genetik pada Manusia Pewarisan Alel Resesif Autosomal 1. Anemia sel sabit 2. Fibrosis Kistik 3. Galaktosemia 4. Albino 5. Fenilketonuria 6. Thalassemia Penderita Albino
  • 40. Kelainan Genetik pada Manusia Pewarisan Alel Dominan Autosomal 1. Akondroplasia 2. Brakidaktil 3. Huntington 4. Polidaktil 5. Fenilketonuria 6. Thalassemia Penderita Akondroplasia
  • 41. Kelainan Genetik pada Manusia Alel Resesif tertaut Kromosom Sex “X” 1. Hemofilia 2. Buta Warna 3. Distrofi Otot 4. Sindrom Fragile X 5. Sindrom Lesch-Nyhan
  • 42. Kelainan Genetik pada Manusia Alel Resesif tertaut Kromosom Sex “Y” 1. Hipertrikosis 2. Weebed Toes 3. Histrizgravier Penderita Hipertrikosis
  • 43. Kelainan Genetik pada Manusia Aberasi Kromosom 1. Sindrom Jacobs 2. Sindrom Down 3. Sindrom Klinefelter 4. Sindrom Turner 5. Sindrom Edward 6. Sindrom Patau 7. Sindrom Cri du chat Penderita Sindrom Cri du chat
  • 44. Aplikasi Hereditas dan Persilangan • Dalam bidang pertanian : penyilangan berbagai varietas tanaman untuk memperoleh varietas baru yang memiliki karakter unggul dan produktif sesuai yang diharapkan • Dalam bidang kesehatan : pelacakan berbagai penyakit menurun dari orang tua kepada anak, misalnya hemofilia • Dalam bidang forensik (hukum) : penentuan identitas korban dari karakter golongan darah, pola DNA yang dibandingkan dengan orang tua atau keluarga terdekat • Dalam bidang hubungan sosiologis : penentuan tingkat kekerabatan antar individu berdasarkan kesamaan dan perbedaan karakter
  • 45. Pemuliaan Mahluk Hidup Dengan Seleksi Pedigree • Seleksi pedigree atau yang sering disebut dengan seleksi silsilah termasuk dalam seleksi untuk hasil hibridisasi. • Seleksi ini merupakan seleksi dari mahluk hidup dengan kombinasi karakter yang dikehendaki pada generasi F2, turunannya selanjutnya diseleksi lagi pada generasi-generasi berikutnya sampai mencapai kemurnian genetik.