tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
1. Pembelahan Mitosis
Pembelahan Meiosis
Tabel Perbedaan
Mitosis dan Meiosis
x
Pembelahan sel adalah peristiwa dimana sebuah sel
membelah menjadi dua atau lebih sel baru.
Pembelahan sel merupakan cara sel memperbanyak
diri atau disebut juga reproduksi sel.
Tujuan sel mengalami pembelahan adalah untuk
pertumbuhan, perbaikan sel tubuh yang terluka,
dan reproduksi/perkembangbiakan.
Pembelahan sel dibedakan menjadi tiga jenis yaitu
amitosis, mitosis, dan meiosis.
Pembelahan Amitosis
2. x
Pembelahan amitosis umumnya terjadi pada organisme uniseluler,
yaitu organisme yang hanya tersusun oleh satu sel seperti bakteri dan
sianobakteri. Pembelahan amitosis adalah pembelahan yang spontan
di mana sel langsung membelah menjadi dua.
Organisme uniseluler seperti bakteri dan sianobakteri merupakan sel
prokariotik yang tidak memiliki membran inti. Oleh karena itu,
pembelahan sel bisa terjadi secara langsung karena tidak ada inti sel
yang harus ikut membelah.
x
3. x
Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk
hidup. Pada pembelahan ini dihasilkan sel anak yang mempunyai jumlah
kromosom sama dengan kromosom sel induk, yakni memiliki dua set
kromosom (diploid atau 2n) sehingga totalnya ada 46 kromosom.
Pembelahan mitosis adalah tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel
anakan. Sel anakan ini mempunyai karakter identik secara genetik dengan
sel induk.
Pada pembelahan mitosis terdapat empat fase (tahap), yaitu:
1. Profase
2. Metafase
3. Anafase
4.Telof
Tapi, sebelum keempat fase ini dimulai, ada yang namanya fase
pendahuluan (persiapan pembelahan) atau Interfase.
x
1. Profase
2. Metafase
3. Anafase
4. Telofase
Profase awal :
• Sentrosom mengalami replikasi menghasilkan dua sentriol. Setiap
sentriol bergerak ke kutub-kutub inti sel yang letaknya berlawanan.
• Mikrotubulus mulai terlihat di antara dua sentriol. Lama-kelamaan,
mikrotubulus akan membentuk benang-benang spindel.
• Benang-benang kromatin mulai mengalami penebalan
membentuk kromosom. Kromosom ini terdiri dari dua kromatid
identik yang terikat pada sentromer (kepala kromosom). Setiap
sentromer memiliki dua kinetokor yang merupakan tempat
melekatnya benang-benang spindel nantinya.
b
Profase akhir :
• Nukleus dan membran inti sel mulai menghilang.
• Sentriol telah sampai di kutubnya masing-masing.
• Benang-benang spindel membentang dari kutub satu ke kutub
yang lain. Benang spindel berperan untuk menarik kromosom ke
bagian tengah inti sel di tahap selanjutnya.
Interfase
• Kromosom telah sampai di kutubnya masing-masing.
• Benang-benang spindel mulai menghilang dan membran
inti sel juga mulai terbentuk di antara dua kelompok
kromosom yang terpisah.
• Kromosom semakin lama akan menipis dan berubah
menjadi benang-benang kromatin kembali.
• Sitokinesis telah selesai. Sel telah membelah dan
menghasilkan dua sel anak dengan kromosom diploid (2n).
• Pemisahan kromatid dari bagian sentromer yang
kemudian membentuk kromosom baru. Masing-masing
kromosom ditarik oleh benang-benang spindel menuju
kutub yang berlawanan. Jumlah kromosom yang menuju
ke kutub yang satu akan sama dengan jumlah kromosom
yang menuju ke kutub lainnya.
• Pada tahap akhir anafase, kromosom hampir sampai ke
kutubnya masing-masing.
• Sitokinesis mulai terjadi. Sitokinesis merupakan fase
pembelahan atau pemisahan sitoplasma, organel, dan
membran selular. Pembelahan ini dimulai dari pinggir sel
(membran sel) menuju ke bagian tengah sel, sehingga
akan menghasilkan dua sel yang disebut sel anak.
Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu fase G1 (gap pertama), fase S
(sintesis), dan fase G2 (gap kedua).
• Fase G1 disebut juga dengan fase pertumbuhan dan perkembangan sel. Hal
ini ditandai dengan berkembangnya sitoplasma (cairan sel), organel sel,
serta sintesis bahan-bahan yang akan digunakan untuk fase berikutnya,
yaitu fase S.
• Fase S, terjadi replikasi atau duplikasi DNA sebagai materi genetik yang akan
diturunkan kepada sel anak, sehingga nantinya akan dihasilkan dua salinan
DNA.
• Fase terakhir, yaitu fase G2, replikasi DNA telah selesai. Terjadi peningkatan
sintesis protein sebagai tahap akhir persiapan sel untuk melakukan
pembelahan.
• Nukleus dan membran inti sel sudah tidak terlihat.
• Masing-masing kinetokor pada sentromer dihubungkan ke
satu sentrosom oleh benang-benang spindel.
• Pasangan kromatid bergerak ke bagian tengah inti
sel (bidang ekuator) dan membentuk lempeng metafase.
• Posisi kromosom yang terletak pada bagian tengah inti sel
membuat jumlah kromosom dapat dihitung dengan tepat
dan bentuk kromosom juga dapat diamati dengan jelas.
4. x
Profase awal :
• Sentrosom mengalami replikasi menghasilkan
dua sentriol. Setiap sentriol bergerak ke kutub-
kutub inti sel yang letaknya berlawanan.
• Terbentuk benang-benang spindel.
• Benang kromatin mengalami penebalan
membentuk kromosom.
• Kromosom telah sampai di kutubnya masing-masing.
• Benang-benang spindel mulai menghilang dan membran
inti sel juga mulai terbentuk.
• Kromosom berubah menjadi benang kromatin kembali.
• Sitokinesis terjadi.
• Saat sitokinesis selesai, sel telah membelah dan
menghasilkan dua sel anak dengan kromosom diploid (2n).
• Pemisahan kromatid dari bagian sentromer yang
kemudian membentuk kromosom baru. Masing-
masing kromosom ditarik oleh benang-benang
spindel menuju kutub yang berlawanan.
• Sitokinesis mulai terjadi. Sitokinesis merupakan fase
pembelahan atau pemisahan sitoplasma, organel,
dan membran selular.
Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu:
• Fase G1 disebut juga dengan fase pertumbuhan dan
perkembangan sel.
• Fase S, terjadi replikasi atau duplikasi DNA.
• Fase G2, terjadi persiapan sel untuk melakukan
pembelahan.
• Nukleus dan membran inti sel sudah
tidak terlihat.
• Pasangan kromatid bergerak ke bagian
tengah inti sel (bidang ekuator) dan
membentuk lempeng metafase.
Profase akhir :
• Nukleus dan membran inti sel mulai menghilang.
• Sentriol telah sampai di kutubnya masing-masing.
• Benang-benang spindel membentang dari kutub
satu ke kutub yang lain.
5. x
x
• Meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi, karena
menghasilkan keturunan dengan jumlah kromosom separuh dari
kromosom induk.
• Proses pembelahan meiosis terdiri dari meiosis I dan II, dengan
hasil akhir 4 sel.
• Tahapan proses meiosis ini terdiri dari:
profase 1
metafase 1
anafase 1
telofase 1
profase 2
metafase 2
anafase 2
telofase 2
7. x
Perbedaan Mitosis Meiosis
Jumlah Pembelahan Satu kali Dua kali
Jumlah Sel Anak 2 sel 4 sel
Sifat kromosom sel anak Diploid (2n) Haploid (n)
Sifat Sel Anakan Identik dengan sel induk Tidak identik dengan sel
induk (terjadi kombinasi
gen)
Tujuan Pertumbuhan dan
perbaikan/reparasi sel.
Reproduksi seksual. Dan
mengurangi jumlah
kromosom.
Peranan bagi organisme
eukariotik multiseluler
Menghasilkan sel somatik Menghasilkan sel-sel gamet
Pindah silang gen pada
kromosom
Tidak ada Ada
8. Spermatogenesis
x
Gametogenesis merupakan
proses pembentukan gamet.
Pada manusia, gametogenesis
dibedakan menjadi dua, yakni
spermatogenesis dan Oogenesis.
Dimana spermatogenesis adalah
proses pembentukan gamet
jantan (spermatozoa), sedangkan
oogenesis adalah proses
pembentukan gamet betina
(ovum).
Sumber: media.giphy.com
Oogenesis
9. x
x
Spermatogenesis terjadi di testis, tepatnya di bagian tubulus
seminiferus. Ini dimulai dari oleh sel induk spermatozoa yang disebut
spermatogonia. Setiap spermatogonia manusia mengandung 46
kromosom atau bersifat diploid (2n). Spermatogonia akan melakukan
pembelahan mitosis untuk menghasilkan spermatosit primer yang
juga memiliki 46 kromosom (2n).
Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis I dan
menghasilkan 2 permatosit sekunder yang masing-masing memiliki
23 kromosom atau bersifat gaploid (n). Setiap spermatosit sekunder
melakukan pembelahan meiosis II dan menghasilkan 2 spermatid (n).
Spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa fungsional melalui
proses yang disebut spermiogenesis. Sperma yang matang dan
fungsional bersifat motil karena dilengkapi dengan mikrotubulus.
11. x
x
x
Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Sejak dari embrio, sel induk telur yang disebut oogonia mengalami
perkembangan di ovarium. Oogonia yang memiliki 46 kromosom atau bersifat diplod (2n) mengalami
pembelahan mitosis dan menghasilkan oosit primer (2n). Saat embrio berusia 6 bulan, oosit promer
mengalami pembelahan meiosis I dan berhenti pada tahap profase I. Oosit primer ini berhenti membelah
hingga wanita mencapai masa pubertasnya.
Ketika wanita mencapai masa pubertasnya, kelenjar hipofisis anterior akan mulai menghasilkan hormon FSH
(Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini berfungsi untuk memicu perkembangan folikel pada ovarium. Oleh
karena itu, oosit primer akan melanjutkan pembelahan meiosis I dan menghasilkan 2 sel yang ukurannya
berbeda.
Sel yang berukuran lebih besar disebut oosit sekunder. Oosit sekunder memiliki 23 kromosom (n). Sementara
itu, sel yang berukuran lebih kecil disebut badan polar I atau polosit I. Selanjutnya oosit sekunder dan badan
polar I masing-masing mengalami pembelahan meiosis II dan berhenti pada tahap metafase II. Oosit sekunder
dikelilingi oleh folikel. Karena pengaruh FSH, folikel ini akan membelah dan menghasilkan folikel de Graaf atau
folikel matang.
Sel-sel folikel ini menghasilkan hormon estrogen yang merangsang hipofisis anterior untuk memproduksi LH
(Luteinizing Hormone). LH berfungsi merangsang ovulasi, yaitu pelepasan oosit sekunder dari folikelnya di
ovarium.
Setelah ovulasi, folikel de Graaf akan berkembang menjadi korpus luteum/badan kuning atas pengaruh dari
LH. Korpus luteum menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini berfungsi memicu penebalan
dinding endometrium rahim untuk mempersiapkan rahim jika terjadi kehamilan. Jika terjadi fertilisasi, oosit
sekunder dan badan polar I akan melanjutkan pembelahan meiosis II.
Pembelahan meiosis II oosit sekunder menghasilkan ootid dan 1 badan polar II, sedangkan badan polar I akan
menghasilkan 2 badan polar II. Ootid akan berdiferensiasi menjadi ovum yang fungsional dan badan polar yang
menempel pada ovum akan mengalami degenerasi.
13. Megasporogenesis
x
Mikrosporogenesis
Gametogenesis merupakan
proses pembentukan gamet.
Pada tumbuhan, gametogenesis
dibedakan menjadi dua, yaitu
mikrosporogenesis dan
megasporogenesis. Dimana
mikrosporogenesis adalah proses
pembentukan gamet jantan,
sedangkan megasporogenesis
adalah proses pembentukan
gamet betina.
14. x
x
x
• Mikrosporogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan. Terjadi
di dalam kepala sari. Di dalam kepala sari, terdapat kantung serbuk sari
yang di dalamnya ada berbagai sel-sel induk serbuk sari (mikrospora) yang
diploid.
• Tahapan pembentukan mikrosporogenesis secara lengkap adalah sebagai
berikut:
1. Sel induk mikrospora melakukan pembelahan meiosis I dan menghasilkan
sepasang sel haploid.
2. Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4 mikrospora
haploid yang berkelompok menjadi satu (tetrad).
3. Setiap mikrospora mengalami pembelahan kariokinesis sehingga
menghasilkan 2 inti haploid. Yaitu inti vegetatif (inti saluran serbuk sari)
dan inti generatif.
4. Inti generatif membelah secara mitosis sehingga membentuk dua inti
sperma yang dikenal dengan inti generatif I dan inti generatif II.
16. x
x
• Megasporogenesis merupakan pembentukan gamet betina. Berlangsung
di dalam ovarium (bakal buah). Di dalam ovarium, terdapat bakal biji
(ovulum) yang mengandung sel induk megaspora. Tahapan
megasporogenesis lengkap pada tumbuhan berbiji meliputi:
1. Sebuah sel induk megaspora dengan inti diploid di ovarium mengalami
pembelahan meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid.
2. Kedua sel haploid tersebut mengalami pembelahan meiosis II sehingga
menghasilkan 4 megaspora haploid.
3. Tiga anakan di antaranya mengalami degenerasi (mati).
4. Megaspora yang masih hidup mengalami 3 kali mitosis diikuti kariokinesis
tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dan 8
inti haploid.
5. Delapan inti anakan tersebut adalah 2 kandung lembaga sekunder, 3
antipoda, 2 sel sinergid, dan 1 ovum.