SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Pembelahan Mitosis
Pembelahan Meiosis
Tabel Perbedaan
Mitosis dan Meiosis
x
Pembelahan sel adalah peristiwa dimana sebuah sel
membelah menjadi dua atau lebih sel baru.
Pembelahan sel merupakan cara sel memperbanyak
diri atau disebut juga reproduksi sel.
Tujuan sel mengalami pembelahan adalah untuk
pertumbuhan, perbaikan sel tubuh yang terluka,
dan reproduksi/perkembangbiakan.
Pembelahan sel dibedakan menjadi tiga jenis yaitu
amitosis, mitosis, dan meiosis.
Pembelahan Amitosis
x
Pembelahan amitosis umumnya terjadi pada organisme uniseluler,
yaitu organisme yang hanya tersusun oleh satu sel seperti bakteri dan
sianobakteri. Pembelahan amitosis adalah pembelahan yang spontan
di mana sel langsung membelah menjadi dua.
Organisme uniseluler seperti bakteri dan sianobakteri merupakan sel
prokariotik yang tidak memiliki membran inti. Oleh karena itu,
pembelahan sel bisa terjadi secara langsung karena tidak ada inti sel
yang harus ikut membelah.
x
x
Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk
hidup. Pada pembelahan ini dihasilkan sel anak yang mempunyai jumlah
kromosom sama dengan kromosom sel induk, yakni memiliki dua set
kromosom (diploid atau 2n) sehingga totalnya ada 46 kromosom.
Pembelahan mitosis adalah tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel
anakan. Sel anakan ini mempunyai karakter identik secara genetik dengan
sel induk.
Pada pembelahan mitosis terdapat empat fase (tahap), yaitu:
1. Profase
2. Metafase
3. Anafase
4.Telof
Tapi, sebelum keempat fase ini dimulai, ada yang namanya fase
pendahuluan (persiapan pembelahan) atau Interfase.
x
1. Profase
2. Metafase
3. Anafase
4. Telofase
Profase awal :
• Sentrosom mengalami replikasi menghasilkan dua sentriol. Setiap
sentriol bergerak ke kutub-kutub inti sel yang letaknya berlawanan.
• Mikrotubulus mulai terlihat di antara dua sentriol. Lama-kelamaan,
mikrotubulus akan membentuk benang-benang spindel.
• Benang-benang kromatin mulai mengalami penebalan
membentuk kromosom. Kromosom ini terdiri dari dua kromatid
identik yang terikat pada sentromer (kepala kromosom). Setiap
sentromer memiliki dua kinetokor yang merupakan tempat
melekatnya benang-benang spindel nantinya.
b
Profase akhir :
• Nukleus dan membran inti sel mulai menghilang.
• Sentriol telah sampai di kutubnya masing-masing.
• Benang-benang spindel membentang dari kutub satu ke kutub
yang lain. Benang spindel berperan untuk menarik kromosom ke
bagian tengah inti sel di tahap selanjutnya.
Interfase
• Kromosom telah sampai di kutubnya masing-masing.
• Benang-benang spindel mulai menghilang dan membran
inti sel juga mulai terbentuk di antara dua kelompok
kromosom yang terpisah.
• Kromosom semakin lama akan menipis dan berubah
menjadi benang-benang kromatin kembali.
• Sitokinesis telah selesai. Sel telah membelah dan
menghasilkan dua sel anak dengan kromosom diploid (2n).
• Pemisahan kromatid dari bagian sentromer yang
kemudian membentuk kromosom baru. Masing-masing
kromosom ditarik oleh benang-benang spindel menuju
kutub yang berlawanan. Jumlah kromosom yang menuju
ke kutub yang satu akan sama dengan jumlah kromosom
yang menuju ke kutub lainnya.
• Pada tahap akhir anafase, kromosom hampir sampai ke
kutubnya masing-masing.
• Sitokinesis mulai terjadi. Sitokinesis merupakan fase
pembelahan atau pemisahan sitoplasma, organel, dan
membran selular. Pembelahan ini dimulai dari pinggir sel
(membran sel) menuju ke bagian tengah sel, sehingga
akan menghasilkan dua sel yang disebut sel anak.
Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu fase G1 (gap pertama), fase S
(sintesis), dan fase G2 (gap kedua).
• Fase G1 disebut juga dengan fase pertumbuhan dan perkembangan sel. Hal
ini ditandai dengan berkembangnya sitoplasma (cairan sel), organel sel,
serta sintesis bahan-bahan yang akan digunakan untuk fase berikutnya,
yaitu fase S.
• Fase S, terjadi replikasi atau duplikasi DNA sebagai materi genetik yang akan
diturunkan kepada sel anak, sehingga nantinya akan dihasilkan dua salinan
DNA.
• Fase terakhir, yaitu fase G2, replikasi DNA telah selesai. Terjadi peningkatan
sintesis protein sebagai tahap akhir persiapan sel untuk melakukan
pembelahan.
• Nukleus dan membran inti sel sudah tidak terlihat.
• Masing-masing kinetokor pada sentromer dihubungkan ke
satu sentrosom oleh benang-benang spindel.
• Pasangan kromatid bergerak ke bagian tengah inti
sel (bidang ekuator) dan membentuk lempeng metafase.
• Posisi kromosom yang terletak pada bagian tengah inti sel
membuat jumlah kromosom dapat dihitung dengan tepat
dan bentuk kromosom juga dapat diamati dengan jelas.
x
Profase awal :
• Sentrosom mengalami replikasi menghasilkan
dua sentriol. Setiap sentriol bergerak ke kutub-
kutub inti sel yang letaknya berlawanan.
• Terbentuk benang-benang spindel.
• Benang kromatin mengalami penebalan
membentuk kromosom.
• Kromosom telah sampai di kutubnya masing-masing.
• Benang-benang spindel mulai menghilang dan membran
inti sel juga mulai terbentuk.
• Kromosom berubah menjadi benang kromatin kembali.
• Sitokinesis terjadi.
• Saat sitokinesis selesai, sel telah membelah dan
menghasilkan dua sel anak dengan kromosom diploid (2n).
• Pemisahan kromatid dari bagian sentromer yang
kemudian membentuk kromosom baru. Masing-
masing kromosom ditarik oleh benang-benang
spindel menuju kutub yang berlawanan.
• Sitokinesis mulai terjadi. Sitokinesis merupakan fase
pembelahan atau pemisahan sitoplasma, organel,
dan membran selular.
Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu:
• Fase G1 disebut juga dengan fase pertumbuhan dan
perkembangan sel.
• Fase S, terjadi replikasi atau duplikasi DNA.
• Fase G2, terjadi persiapan sel untuk melakukan
pembelahan.
• Nukleus dan membran inti sel sudah
tidak terlihat.
• Pasangan kromatid bergerak ke bagian
tengah inti sel (bidang ekuator) dan
membentuk lempeng metafase.
Profase akhir :
• Nukleus dan membran inti sel mulai menghilang.
• Sentriol telah sampai di kutubnya masing-masing.
• Benang-benang spindel membentang dari kutub
satu ke kutub yang lain.
x
x
• Meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi, karena
menghasilkan keturunan dengan jumlah kromosom separuh dari
kromosom induk.
• Proses pembelahan meiosis terdiri dari meiosis I dan II, dengan
hasil akhir 4 sel.
• Tahapan proses meiosis ini terdiri dari:
profase 1
metafase 1
anafase 1
telofase 1
profase 2
metafase 2
anafase 2
telofase 2
x
x
Perbedaan Mitosis Meiosis
Jumlah Pembelahan Satu kali Dua kali
Jumlah Sel Anak 2 sel 4 sel
Sifat kromosom sel anak Diploid (2n) Haploid (n)
Sifat Sel Anakan Identik dengan sel induk Tidak identik dengan sel
induk (terjadi kombinasi
gen)
Tujuan Pertumbuhan dan
perbaikan/reparasi sel.
Reproduksi seksual. Dan
mengurangi jumlah
kromosom.
Peranan bagi organisme
eukariotik multiseluler
Menghasilkan sel somatik Menghasilkan sel-sel gamet
Pindah silang gen pada
kromosom
Tidak ada Ada
Spermatogenesis
x
Gametogenesis merupakan
proses pembentukan gamet.
Pada manusia, gametogenesis
dibedakan menjadi dua, yakni
spermatogenesis dan Oogenesis.
Dimana spermatogenesis adalah
proses pembentukan gamet
jantan (spermatozoa), sedangkan
oogenesis adalah proses
pembentukan gamet betina
(ovum).
Sumber: media.giphy.com
Oogenesis
x
x
Spermatogenesis terjadi di testis, tepatnya di bagian tubulus
seminiferus. Ini dimulai dari oleh sel induk spermatozoa yang disebut
spermatogonia. Setiap spermatogonia manusia mengandung 46
kromosom atau bersifat diploid (2n). Spermatogonia akan melakukan
pembelahan mitosis untuk menghasilkan spermatosit primer yang
juga memiliki 46 kromosom (2n).
Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis I dan
menghasilkan 2 permatosit sekunder yang masing-masing memiliki
23 kromosom atau bersifat gaploid (n). Setiap spermatosit sekunder
melakukan pembelahan meiosis II dan menghasilkan 2 spermatid (n).
Spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa fungsional melalui
proses yang disebut spermiogenesis. Sperma yang matang dan
fungsional bersifat motil karena dilengkapi dengan mikrotubulus.
x
x
x
x
x
Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Sejak dari embrio, sel induk telur yang disebut oogonia mengalami
perkembangan di ovarium. Oogonia yang memiliki 46 kromosom atau bersifat diplod (2n) mengalami
pembelahan mitosis dan menghasilkan oosit primer (2n). Saat embrio berusia 6 bulan, oosit promer
mengalami pembelahan meiosis I dan berhenti pada tahap profase I. Oosit primer ini berhenti membelah
hingga wanita mencapai masa pubertasnya.
Ketika wanita mencapai masa pubertasnya, kelenjar hipofisis anterior akan mulai menghasilkan hormon FSH
(Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini berfungsi untuk memicu perkembangan folikel pada ovarium. Oleh
karena itu, oosit primer akan melanjutkan pembelahan meiosis I dan menghasilkan 2 sel yang ukurannya
berbeda.
Sel yang berukuran lebih besar disebut oosit sekunder. Oosit sekunder memiliki 23 kromosom (n). Sementara
itu, sel yang berukuran lebih kecil disebut badan polar I atau polosit I. Selanjutnya oosit sekunder dan badan
polar I masing-masing mengalami pembelahan meiosis II dan berhenti pada tahap metafase II. Oosit sekunder
dikelilingi oleh folikel. Karena pengaruh FSH, folikel ini akan membelah dan menghasilkan folikel de Graaf atau
folikel matang.
Sel-sel folikel ini menghasilkan hormon estrogen yang merangsang hipofisis anterior untuk memproduksi LH
(Luteinizing Hormone). LH berfungsi merangsang ovulasi, yaitu pelepasan oosit sekunder dari folikelnya di
ovarium.
Setelah ovulasi, folikel de Graaf akan berkembang menjadi korpus luteum/badan kuning atas pengaruh dari
LH. Korpus luteum menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini berfungsi memicu penebalan
dinding endometrium rahim untuk mempersiapkan rahim jika terjadi kehamilan. Jika terjadi fertilisasi, oosit
sekunder dan badan polar I akan melanjutkan pembelahan meiosis II.
Pembelahan meiosis II oosit sekunder menghasilkan ootid dan 1 badan polar II, sedangkan badan polar I akan
menghasilkan 2 badan polar II. Ootid akan berdiferensiasi menjadi ovum yang fungsional dan badan polar yang
menempel pada ovum akan mengalami degenerasi.
x
x
x
Megasporogenesis
x
Mikrosporogenesis
Gametogenesis merupakan
proses pembentukan gamet.
Pada tumbuhan, gametogenesis
dibedakan menjadi dua, yaitu
mikrosporogenesis dan
megasporogenesis. Dimana
mikrosporogenesis adalah proses
pembentukan gamet jantan,
sedangkan megasporogenesis
adalah proses pembentukan
gamet betina.
x
x
x
• Mikrosporogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan. Terjadi
di dalam kepala sari. Di dalam kepala sari, terdapat kantung serbuk sari
yang di dalamnya ada berbagai sel-sel induk serbuk sari (mikrospora) yang
diploid.
• Tahapan pembentukan mikrosporogenesis secara lengkap adalah sebagai
berikut:
1. Sel induk mikrospora melakukan pembelahan meiosis I dan menghasilkan
sepasang sel haploid.
2. Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4 mikrospora
haploid yang berkelompok menjadi satu (tetrad).
3. Setiap mikrospora mengalami pembelahan kariokinesis sehingga
menghasilkan 2 inti haploid. Yaitu inti vegetatif (inti saluran serbuk sari)
dan inti generatif.
4. Inti generatif membelah secara mitosis sehingga membentuk dua inti
sperma yang dikenal dengan inti generatif I dan inti generatif II.
x
x
x
x
x
• Megasporogenesis merupakan pembentukan gamet betina. Berlangsung
di dalam ovarium (bakal buah). Di dalam ovarium, terdapat bakal biji
(ovulum) yang mengandung sel induk megaspora. Tahapan
megasporogenesis lengkap pada tumbuhan berbiji meliputi:
1. Sebuah sel induk megaspora dengan inti diploid di ovarium mengalami
pembelahan meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid.
2. Kedua sel haploid tersebut mengalami pembelahan meiosis II sehingga
menghasilkan 4 megaspora haploid.
3. Tiga anakan di antaranya mengalami degenerasi (mati).
4. Megaspora yang masih hidup mengalami 3 kali mitosis diikuti kariokinesis
tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dan 8
inti haploid.
5. Delapan inti anakan tersebut adalah 2 kandung lembaga sekunder, 3
antipoda, 2 sel sinergid, dan 1 ovum.
x
x

More Related Content

Similar to Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint

Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selUNIB
 
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisKelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisfajrinadifah1
 
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)CitraAgustina4
 
Mitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.pptMitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.pptWan Na
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxFIRYAL14
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariSuryati Purba
 
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2SMA Negri 3 Tngerang
 
Biologi reproduksi sel-edited
Biologi reproduksi sel-editedBiologi reproduksi sel-edited
Biologi reproduksi sel-editedYuli Ani
 
PEMBELAHAN SEL PPT FIX.pptx
PEMBELAHAN SEL PPT FIX.pptxPEMBELAHAN SEL PPT FIX.pptx
PEMBELAHAN SEL PPT FIX.pptxfannyagustine2
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan selFeny Mustika
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan selFeny Mustika
 
laporan genetika mitosis
laporan genetika mitosislaporan genetika mitosis
laporan genetika mitosisKris Wu
 
KUL SIKLUS SEL REV.ppt
KUL SIKLUS SEL REV.pptKUL SIKLUS SEL REV.ppt
KUL SIKLUS SEL REV.pptFikaSafitri4
 

Similar to Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint (20)

Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan sel
 
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisKelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Reproduksi sel
Reproduksi selReproduksi sel
Reproduksi sel
 
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
 
Mitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.pptMitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.ppt
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
 
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
 
Materi reproduksi sel
Materi reproduksi selMateri reproduksi sel
Materi reproduksi sel
 
PPT M2 KB3
PPT M2 KB3PPT M2 KB3
PPT M2 KB3
 
Biologi reproduksi sel-edited
Biologi reproduksi sel-editedBiologi reproduksi sel-edited
Biologi reproduksi sel-edited
 
PEMBELAHAN SEL PPT FIX.pptx
PEMBELAHAN SEL PPT FIX.pptxPEMBELAHAN SEL PPT FIX.pptx
PEMBELAHAN SEL PPT FIX.pptx
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan sel
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan sel
 
PEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SELPEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SEL
 
1. pembelahan sel
1. pembelahan sel1. pembelahan sel
1. pembelahan sel
 
IDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) : reproduksi sel, mitosis dan meiosis
IDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) :  reproduksi sel, mitosis dan meiosisIDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) :  reproduksi sel, mitosis dan meiosis
IDK 1(Ilmu Dasar Keperawatan 1) : reproduksi sel, mitosis dan meiosis
 
laporan genetika mitosis
laporan genetika mitosislaporan genetika mitosis
laporan genetika mitosis
 
KUL SIKLUS SEL REV.ppt
KUL SIKLUS SEL REV.pptKUL SIKLUS SEL REV.ppt
KUL SIKLUS SEL REV.ppt
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint

  • 1. Pembelahan Mitosis Pembelahan Meiosis Tabel Perbedaan Mitosis dan Meiosis x Pembelahan sel adalah peristiwa dimana sebuah sel membelah menjadi dua atau lebih sel baru. Pembelahan sel merupakan cara sel memperbanyak diri atau disebut juga reproduksi sel. Tujuan sel mengalami pembelahan adalah untuk pertumbuhan, perbaikan sel tubuh yang terluka, dan reproduksi/perkembangbiakan. Pembelahan sel dibedakan menjadi tiga jenis yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis. Pembelahan Amitosis
  • 2. x Pembelahan amitosis umumnya terjadi pada organisme uniseluler, yaitu organisme yang hanya tersusun oleh satu sel seperti bakteri dan sianobakteri. Pembelahan amitosis adalah pembelahan yang spontan di mana sel langsung membelah menjadi dua. Organisme uniseluler seperti bakteri dan sianobakteri merupakan sel prokariotik yang tidak memiliki membran inti. Oleh karena itu, pembelahan sel bisa terjadi secara langsung karena tidak ada inti sel yang harus ikut membelah. x
  • 3. x Pembelahan mitosis terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup. Pada pembelahan ini dihasilkan sel anak yang mempunyai jumlah kromosom sama dengan kromosom sel induk, yakni memiliki dua set kromosom (diploid atau 2n) sehingga totalnya ada 46 kromosom. Pembelahan mitosis adalah tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan. Sel anakan ini mempunyai karakter identik secara genetik dengan sel induk. Pada pembelahan mitosis terdapat empat fase (tahap), yaitu: 1. Profase 2. Metafase 3. Anafase 4.Telof Tapi, sebelum keempat fase ini dimulai, ada yang namanya fase pendahuluan (persiapan pembelahan) atau Interfase. x 1. Profase 2. Metafase 3. Anafase 4. Telofase Profase awal : • Sentrosom mengalami replikasi menghasilkan dua sentriol. Setiap sentriol bergerak ke kutub-kutub inti sel yang letaknya berlawanan. • Mikrotubulus mulai terlihat di antara dua sentriol. Lama-kelamaan, mikrotubulus akan membentuk benang-benang spindel. • Benang-benang kromatin mulai mengalami penebalan membentuk kromosom. Kromosom ini terdiri dari dua kromatid identik yang terikat pada sentromer (kepala kromosom). Setiap sentromer memiliki dua kinetokor yang merupakan tempat melekatnya benang-benang spindel nantinya. b Profase akhir : • Nukleus dan membran inti sel mulai menghilang. • Sentriol telah sampai di kutubnya masing-masing. • Benang-benang spindel membentang dari kutub satu ke kutub yang lain. Benang spindel berperan untuk menarik kromosom ke bagian tengah inti sel di tahap selanjutnya. Interfase • Kromosom telah sampai di kutubnya masing-masing. • Benang-benang spindel mulai menghilang dan membran inti sel juga mulai terbentuk di antara dua kelompok kromosom yang terpisah. • Kromosom semakin lama akan menipis dan berubah menjadi benang-benang kromatin kembali. • Sitokinesis telah selesai. Sel telah membelah dan menghasilkan dua sel anak dengan kromosom diploid (2n). • Pemisahan kromatid dari bagian sentromer yang kemudian membentuk kromosom baru. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang-benang spindel menuju kutub yang berlawanan. Jumlah kromosom yang menuju ke kutub yang satu akan sama dengan jumlah kromosom yang menuju ke kutub lainnya. • Pada tahap akhir anafase, kromosom hampir sampai ke kutubnya masing-masing. • Sitokinesis mulai terjadi. Sitokinesis merupakan fase pembelahan atau pemisahan sitoplasma, organel, dan membran selular. Pembelahan ini dimulai dari pinggir sel (membran sel) menuju ke bagian tengah sel, sehingga akan menghasilkan dua sel yang disebut sel anak. Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu fase G1 (gap pertama), fase S (sintesis), dan fase G2 (gap kedua). • Fase G1 disebut juga dengan fase pertumbuhan dan perkembangan sel. Hal ini ditandai dengan berkembangnya sitoplasma (cairan sel), organel sel, serta sintesis bahan-bahan yang akan digunakan untuk fase berikutnya, yaitu fase S. • Fase S, terjadi replikasi atau duplikasi DNA sebagai materi genetik yang akan diturunkan kepada sel anak, sehingga nantinya akan dihasilkan dua salinan DNA. • Fase terakhir, yaitu fase G2, replikasi DNA telah selesai. Terjadi peningkatan sintesis protein sebagai tahap akhir persiapan sel untuk melakukan pembelahan. • Nukleus dan membran inti sel sudah tidak terlihat. • Masing-masing kinetokor pada sentromer dihubungkan ke satu sentrosom oleh benang-benang spindel. • Pasangan kromatid bergerak ke bagian tengah inti sel (bidang ekuator) dan membentuk lempeng metafase. • Posisi kromosom yang terletak pada bagian tengah inti sel membuat jumlah kromosom dapat dihitung dengan tepat dan bentuk kromosom juga dapat diamati dengan jelas.
  • 4. x Profase awal : • Sentrosom mengalami replikasi menghasilkan dua sentriol. Setiap sentriol bergerak ke kutub- kutub inti sel yang letaknya berlawanan. • Terbentuk benang-benang spindel. • Benang kromatin mengalami penebalan membentuk kromosom. • Kromosom telah sampai di kutubnya masing-masing. • Benang-benang spindel mulai menghilang dan membran inti sel juga mulai terbentuk. • Kromosom berubah menjadi benang kromatin kembali. • Sitokinesis terjadi. • Saat sitokinesis selesai, sel telah membelah dan menghasilkan dua sel anak dengan kromosom diploid (2n). • Pemisahan kromatid dari bagian sentromer yang kemudian membentuk kromosom baru. Masing- masing kromosom ditarik oleh benang-benang spindel menuju kutub yang berlawanan. • Sitokinesis mulai terjadi. Sitokinesis merupakan fase pembelahan atau pemisahan sitoplasma, organel, dan membran selular. Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu: • Fase G1 disebut juga dengan fase pertumbuhan dan perkembangan sel. • Fase S, terjadi replikasi atau duplikasi DNA. • Fase G2, terjadi persiapan sel untuk melakukan pembelahan. • Nukleus dan membran inti sel sudah tidak terlihat. • Pasangan kromatid bergerak ke bagian tengah inti sel (bidang ekuator) dan membentuk lempeng metafase. Profase akhir : • Nukleus dan membran inti sel mulai menghilang. • Sentriol telah sampai di kutubnya masing-masing. • Benang-benang spindel membentang dari kutub satu ke kutub yang lain.
  • 5. x x • Meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi, karena menghasilkan keturunan dengan jumlah kromosom separuh dari kromosom induk. • Proses pembelahan meiosis terdiri dari meiosis I dan II, dengan hasil akhir 4 sel. • Tahapan proses meiosis ini terdiri dari: profase 1 metafase 1 anafase 1 telofase 1 profase 2 metafase 2 anafase 2 telofase 2
  • 6. x
  • 7. x Perbedaan Mitosis Meiosis Jumlah Pembelahan Satu kali Dua kali Jumlah Sel Anak 2 sel 4 sel Sifat kromosom sel anak Diploid (2n) Haploid (n) Sifat Sel Anakan Identik dengan sel induk Tidak identik dengan sel induk (terjadi kombinasi gen) Tujuan Pertumbuhan dan perbaikan/reparasi sel. Reproduksi seksual. Dan mengurangi jumlah kromosom. Peranan bagi organisme eukariotik multiseluler Menghasilkan sel somatik Menghasilkan sel-sel gamet Pindah silang gen pada kromosom Tidak ada Ada
  • 8. Spermatogenesis x Gametogenesis merupakan proses pembentukan gamet. Pada manusia, gametogenesis dibedakan menjadi dua, yakni spermatogenesis dan Oogenesis. Dimana spermatogenesis adalah proses pembentukan gamet jantan (spermatozoa), sedangkan oogenesis adalah proses pembentukan gamet betina (ovum). Sumber: media.giphy.com Oogenesis
  • 9. x x Spermatogenesis terjadi di testis, tepatnya di bagian tubulus seminiferus. Ini dimulai dari oleh sel induk spermatozoa yang disebut spermatogonia. Setiap spermatogonia manusia mengandung 46 kromosom atau bersifat diploid (2n). Spermatogonia akan melakukan pembelahan mitosis untuk menghasilkan spermatosit primer yang juga memiliki 46 kromosom (2n). Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis I dan menghasilkan 2 permatosit sekunder yang masing-masing memiliki 23 kromosom atau bersifat gaploid (n). Setiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis II dan menghasilkan 2 spermatid (n). Spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa fungsional melalui proses yang disebut spermiogenesis. Sperma yang matang dan fungsional bersifat motil karena dilengkapi dengan mikrotubulus.
  • 10. x x
  • 11. x x x Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Sejak dari embrio, sel induk telur yang disebut oogonia mengalami perkembangan di ovarium. Oogonia yang memiliki 46 kromosom atau bersifat diplod (2n) mengalami pembelahan mitosis dan menghasilkan oosit primer (2n). Saat embrio berusia 6 bulan, oosit promer mengalami pembelahan meiosis I dan berhenti pada tahap profase I. Oosit primer ini berhenti membelah hingga wanita mencapai masa pubertasnya. Ketika wanita mencapai masa pubertasnya, kelenjar hipofisis anterior akan mulai menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hormon ini berfungsi untuk memicu perkembangan folikel pada ovarium. Oleh karena itu, oosit primer akan melanjutkan pembelahan meiosis I dan menghasilkan 2 sel yang ukurannya berbeda. Sel yang berukuran lebih besar disebut oosit sekunder. Oosit sekunder memiliki 23 kromosom (n). Sementara itu, sel yang berukuran lebih kecil disebut badan polar I atau polosit I. Selanjutnya oosit sekunder dan badan polar I masing-masing mengalami pembelahan meiosis II dan berhenti pada tahap metafase II. Oosit sekunder dikelilingi oleh folikel. Karena pengaruh FSH, folikel ini akan membelah dan menghasilkan folikel de Graaf atau folikel matang. Sel-sel folikel ini menghasilkan hormon estrogen yang merangsang hipofisis anterior untuk memproduksi LH (Luteinizing Hormone). LH berfungsi merangsang ovulasi, yaitu pelepasan oosit sekunder dari folikelnya di ovarium. Setelah ovulasi, folikel de Graaf akan berkembang menjadi korpus luteum/badan kuning atas pengaruh dari LH. Korpus luteum menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini berfungsi memicu penebalan dinding endometrium rahim untuk mempersiapkan rahim jika terjadi kehamilan. Jika terjadi fertilisasi, oosit sekunder dan badan polar I akan melanjutkan pembelahan meiosis II. Pembelahan meiosis II oosit sekunder menghasilkan ootid dan 1 badan polar II, sedangkan badan polar I akan menghasilkan 2 badan polar II. Ootid akan berdiferensiasi menjadi ovum yang fungsional dan badan polar yang menempel pada ovum akan mengalami degenerasi.
  • 12. x x x
  • 13. Megasporogenesis x Mikrosporogenesis Gametogenesis merupakan proses pembentukan gamet. Pada tumbuhan, gametogenesis dibedakan menjadi dua, yaitu mikrosporogenesis dan megasporogenesis. Dimana mikrosporogenesis adalah proses pembentukan gamet jantan, sedangkan megasporogenesis adalah proses pembentukan gamet betina.
  • 14. x x x • Mikrosporogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan. Terjadi di dalam kepala sari. Di dalam kepala sari, terdapat kantung serbuk sari yang di dalamnya ada berbagai sel-sel induk serbuk sari (mikrospora) yang diploid. • Tahapan pembentukan mikrosporogenesis secara lengkap adalah sebagai berikut: 1. Sel induk mikrospora melakukan pembelahan meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid. 2. Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4 mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu (tetrad). 3. Setiap mikrospora mengalami pembelahan kariokinesis sehingga menghasilkan 2 inti haploid. Yaitu inti vegetatif (inti saluran serbuk sari) dan inti generatif. 4. Inti generatif membelah secara mitosis sehingga membentuk dua inti sperma yang dikenal dengan inti generatif I dan inti generatif II.
  • 15. x x x
  • 16. x x • Megasporogenesis merupakan pembentukan gamet betina. Berlangsung di dalam ovarium (bakal buah). Di dalam ovarium, terdapat bakal biji (ovulum) yang mengandung sel induk megaspora. Tahapan megasporogenesis lengkap pada tumbuhan berbiji meliputi: 1. Sebuah sel induk megaspora dengan inti diploid di ovarium mengalami pembelahan meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid. 2. Kedua sel haploid tersebut mengalami pembelahan meiosis II sehingga menghasilkan 4 megaspora haploid. 3. Tiga anakan di antaranya mengalami degenerasi (mati). 4. Megaspora yang masih hidup mengalami 3 kali mitosis diikuti kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dan 8 inti haploid. 5. Delapan inti anakan tersebut adalah 2 kandung lembaga sekunder, 3 antipoda, 2 sel sinergid, dan 1 ovum.
  • 17. x x