SlideShare a Scribd company logo
1 of 1
PENDAHULUAN<br />Dalam masa pertumbuhan,tubuh kita bertambah besar dan tinggi. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Mengapa dalam pertumbuhan tubuh makhluk hidup dapat bertambah besar dan tinggi? Sel-sel penyusun tubuh makhluk hidup mengalami pembelahan sehingga menyebabkan bertambah banyak. Pertambahan jumlah sel inilah yang menyebabkan tubuh bertambah besar dan tinggi. Pembelahan sel juga tidak hanya terjadi pada saat pertumbuhan. Ketika sel-sel dalam jaringan tubuh kita rusak, misalnya ketika kulit terluka, sel-sel pada jaringan tersebut juga akan melakukan pembelahan untuk memperbaiki jaringan yang rusak.<br />Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan turunannya disebut sel anakan. Sel induk memiliki sejumlah kromosom yang berisi informasi genetic. Pada pembelahan sel, sel induk memindahkan salinan informasi anakan yang menjadi sel generasi berikutnya. Dari pembelahan sel inilah kita memperoleh penurunan sifat-sifat dari kedua orang tua kita. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Sifat-sifat yang tampak merupakan penurunan dari sifat induknya. <br />PEMBELAHAN DAN SIKLUS SEL<br />Hal yang mendasar pada pembelahan sel adalah sel-sel induk mewariskan materi genetic berupa DNA dan perangkat metabolic yang cukup agar sel anakan tersebut dapat “mandiri”. DNA mengandung instruksi untuk mensintesis protein. Protein tersebut berupa protein structural, misalnya protein yang menjadi bagian membrane sel, maupun protein fungsional misalnya enzim yang digunakan pada proses perombakan lemak untuk menghasilkan energy. Oleh karena itu, bila sel anakan tidak menerima materi generic DNA untuk sintesis protein, sel tidak dapat tumbuh dan berfungsi dengan semestinya. Untuk itulah sel melakukan proses replikasi DNA sebelum pembelahan sel berlangsung. Dengan demikian, tersedia sejumlah materi genetic DNA yang cukup untuk tiap sel anakan.<br />Sitoplasma sel induk juga mengandung enzim,organel, dan perangkat metabolic lainnya. Jadi, saat sel anakan menerima sitoplasma dari sel induk, sel anakan dapat berfungsi semestinya sampai sel anakan dapat menggunakan DNA yang diperoleh dari sel induk untuk tumbuh dan berkembang.<br />Pembelahan sel terjadi melalui tahap-tahap tertentu. Tujuan adanya tahap-tahap pembelahan sel adalah untuk mengatur dan menjamin bahwa sel anakan menerima informasi genetic yang sama persis dengan sel induknya. Jika tidak demikian, akan terjadi kelainan pada sel-sel anakan.<br />MITOSIS<br />Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun tubuh). Sel – sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda – beda dalam melakukan pembelahannya, ada sel – sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekalisetelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel – sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel – sel kulit yang rusak atau mati. Akan tetapi sel – sel yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel – sel saraf pada jaringan saraf yang sama sekali tidak tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga haya dalam waktu beberapa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan sel bakteri. Sama dnegan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinium, dan euglena.Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis, kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.<br />1. Kariokinesis Kariokinesis selama mitosis menunjukkan cirri yang berbeda – beda pada tiap fasenya. Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol. Cirri dari tiap fase pada kariokinesis adalah:<br />a) Profase 1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub pembelahan. <br />b) Metafase Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor. c) AnaphaseSentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing – masing satu kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju kekutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada kutub masing – masing. d) TelofasePada telofase terjadi peristiwa berikut:Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang – benangkromatin kembali. Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru. Serat – serat gelendong menghilang. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya. Hasil mitosis:1. Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing – masing diploid.2. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.2 Sitokinesis Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel – organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.<br />B. MeiosisSelain mitosis, terdapat pula jenis pembelahan sel lainnya yaitu secara meiosis. Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode Akibat adanya dua kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk. Berikut ini fase meiosis ;1. Meiosis IInterfase IMeiosis didahului oleh interfase, dimana setiap kromosom mengalami proses replikasi. Proses ini menyerupai pada replikasi kromososm mitosis. Untuk setiap kromosom, stiap kromatid ( anak) menyerupai sifat genetik yang sama menambat pada sntromer. Ada sepasang sentriol (pada sel hewan) juga mengalami replikasi untuk membentuk dua pasang.<br />Profase IProfase meiosis I dibagi atas 5 sub-tahap: leptoten, zigoten, pakiten, diloten, dan diakinesis.1. LeptotenKromatin terpilin menjadi kromosom. Terdapat 2 pasang kromosom homolog2. ZigotenKromosom homolog mengandeng; sebelah berasal dari kromosom induk (kromosom matroklin) dan sebelah lain dari kromosom bapak (kromosom patroklin). Dibeberapa tempat terjadi persilangan (chiasma; jamak: chiasmata).3. PakitenKromosom homolog mengandeng rapat sepanjang lengannya, dari pangkal ke ujung terbentuk tetrade.4. DiplotenSetiap kromosom membelah longitudinal membentuk dua kromatid, sentromer masih satu terjadi chiasmata pada beberapa tempat natara kromatid homolog; dari chiasmata timbul crossing over.5. DiakinesisKromosam (kromatid) mencapai pilinan maksimal, sehingga mencapai besar maksimal pula. Kromosom homolog merenggang, nukleus menghilang, selapu inti hancur, sentriol menganda dan setiap pasang menuju kutub berseberangan.<br />Metafase ISelaput inti menghilang, serat gelondong terbentuk anatara kedua pasang sentriol, yang terdiri dari: mikrotubuli dan mikrofilia. Kromosom (berpasangan homolog) bergerak ke bidang ekuator.<br />Anafase ISel memanjang dari kutub ke kutub. Kromosom homolog berpisah ke kutub berseberangan dan kromatid belum terbentuk.<br />Telofase ISelaput inti terbentuk kembali. Sepasang sentriol berada dipinggir luar selaput. Cytokinesis terjadi, sehingga sel induk menjadi sel anak. Gametosit I pada akhir meiosis I menjadi gametosit II.<br />2. Meiosis IIProfase IIMasanya pendek sekali. Selaput inti hilang. Sentriol mengganda dan menuju ke kutub berseberangan inti. Kromatid disetiap kromosom belum terpisah. Sentromer masih satu.<br />Metafase IISerat gelondong terbentuk antara pasangan sentriol. Kromosom (sepasang kromatid) yang menggatung pada serat gelondong lewat sentromer pindah ke bidang equator.Anafase IISel memanjang dari kutub ke kutub menurut poros serat gelondong. Sentromer pada setiap pasangan kromatid membelah sehingga kromatid bersaudara lepas. Kromatid berpisah dan bergerak ke kutub berseberangan.<br />Telofase IIKromatid terbuka kembali pilinannya, terlepas-lepas, menjadi jala halus: kromatin. Selaput inti terbentuk kembali. Nukleolus muncul, melekat pada kromatin. Terjadi sitokinesis, sehingga dari dua gametosit II terbentuk 4 gametid. Gametid mengandung kromosom separuh dari sel induk, dari 2N pada gametosit I, menjadi 1N pada gametid.Dengan proses transformasi gametid nanti akan berubah menjadi gamet, yakni sel benih matang. Meiosis menghasilkan gamet yang mengandung bahan genetis yang:1. Separuh dari bahan gametogonium2. Bervariasi, karena terjadinya crossing over pada profase.<br />

More Related Content

What's hot

Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar
Ayra Auliya
 
Pembelahan sel secara meiosis
Pembelahan sel secara meiosisPembelahan sel secara meiosis
Pembelahan sel secara meiosis
ambobae12345
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan sel
UNIB
 
Materi Siklus sel
Materi Siklus sel Materi Siklus sel
Materi Siklus sel
ahmaddzul
 
Bab 4 pembelahan sel ismail
Bab 4 pembelahan sel ismailBab 4 pembelahan sel ismail
Bab 4 pembelahan sel ismail
Ismail Fizh
 
ppt interaktif Pembelahan Sel
ppt interaktif Pembelahan Selppt interaktif Pembelahan Sel
ppt interaktif Pembelahan Sel
Laila Mahmudah R
 

What's hot (20)

Pembelahan Sel
Pembelahan SelPembelahan Sel
Pembelahan Sel
 
Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar Ilmu alam dasar
Ilmu alam dasar
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
Presentasi patklin Siklus Sel Normal
Presentasi patklin Siklus Sel NormalPresentasi patklin Siklus Sel Normal
Presentasi patklin Siklus Sel Normal
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
 
Pembelahan sel secara meiosis
Pembelahan sel secara meiosisPembelahan sel secara meiosis
Pembelahan sel secara meiosis
 
Reproduksi sel
Reproduksi selReproduksi sel
Reproduksi sel
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan sel
 
Materi Siklus sel
Materi Siklus sel Materi Siklus sel
Materi Siklus sel
 
Siklus sel mitosis (Universitas Kuningan)
Siklus sel mitosis (Universitas Kuningan)Siklus sel mitosis (Universitas Kuningan)
Siklus sel mitosis (Universitas Kuningan)
 
Pembelahan sel dan siklus sel
Pembelahan sel dan siklus selPembelahan sel dan siklus sel
Pembelahan sel dan siklus sel
 
Bio pembelahan sel ppt
Bio pembelahan sel pptBio pembelahan sel ppt
Bio pembelahan sel ppt
 
Lks wesi -pembelahan sel-
Lks wesi  -pembelahan sel-Lks wesi  -pembelahan sel-
Lks wesi -pembelahan sel-
 
Bab 4 pembelahan sel ismail
Bab 4 pembelahan sel ismailBab 4 pembelahan sel ismail
Bab 4 pembelahan sel ismail
 
ppt interaktif Pembelahan Sel
ppt interaktif Pembelahan Selppt interaktif Pembelahan Sel
ppt interaktif Pembelahan Sel
 
Siklus sel dan mitosis
Siklus sel dan mitosisSiklus sel dan mitosis
Siklus sel dan mitosis
 
PPT Multimedia Interaktif Reproduksi Sel
PPT Multimedia Interaktif Reproduksi SelPPT Multimedia Interaktif Reproduksi Sel
PPT Multimedia Interaktif Reproduksi Sel
 
Bab 4-pembelahan-sel
Bab 4-pembelahan-selBab 4-pembelahan-sel
Bab 4-pembelahan-sel
 
Meiosis
MeiosisMeiosis
Meiosis
 

Similar to Biosel

laporan genetika mitosis
laporan genetika mitosislaporan genetika mitosis
laporan genetika mitosis
Kris Wu
 
Mitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.pptMitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.ppt
Wan Na
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan sel
Feny Mustika
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan sel
Feny Mustika
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Suryati Purba
 
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
SMA Negri 3 Tngerang
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
FIRYAL14
 
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisKelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
fajrinadifah1
 

Similar to Biosel (20)

Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
 
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxPPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
 
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpointPembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
 
Ppt miosis mitosis
Ppt miosis mitosisPpt miosis mitosis
Ppt miosis mitosis
 
laporan genetika mitosis
laporan genetika mitosislaporan genetika mitosis
laporan genetika mitosis
 
PEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SELPEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SEL
 
Mitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.pptMitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.ppt
 
KUL SIKLUS SEL REV.ppt
KUL SIKLUS SEL REV.pptKUL SIKLUS SEL REV.ppt
KUL SIKLUS SEL REV.ppt
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan sel
 
Proses pembelahan sel
Proses pembelahan selProses pembelahan sel
Proses pembelahan sel
 
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.pptPembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
Pembelahn Sel mitosis-meiosis.ppt
 
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani WulandariPertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
Pertemuan 3. pembelahan sel - Bu Rani Wulandari
 
Biologi reproduksi sel-edited
Biologi reproduksi sel-editedBiologi reproduksi sel-edited
Biologi reproduksi sel-edited
 
MITOSIS.pptx
MITOSIS.pptxMITOSIS.pptx
MITOSIS.pptx
 
Materi reproduksi sel
Materi reproduksi selMateri reproduksi sel
Materi reproduksi sel
 
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
 
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
Pembelahan Sel - SMAN 3 Tangerang - 12 IPA 2
 
Reproduksi sel
Reproduksi selReproduksi sel
Reproduksi sel
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
 
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosisKelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
Kelas 9 SMP IPA Materi PEMBELAHAN sel mitosis dan meiosis
 

Biosel

  • 1. PENDAHULUAN<br />Dalam masa pertumbuhan,tubuh kita bertambah besar dan tinggi. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Mengapa dalam pertumbuhan tubuh makhluk hidup dapat bertambah besar dan tinggi? Sel-sel penyusun tubuh makhluk hidup mengalami pembelahan sehingga menyebabkan bertambah banyak. Pertambahan jumlah sel inilah yang menyebabkan tubuh bertambah besar dan tinggi. Pembelahan sel juga tidak hanya terjadi pada saat pertumbuhan. Ketika sel-sel dalam jaringan tubuh kita rusak, misalnya ketika kulit terluka, sel-sel pada jaringan tersebut juga akan melakukan pembelahan untuk memperbaiki jaringan yang rusak.<br />Sel yang membelah disebut sebagai sel induk dan turunannya disebut sel anakan. Sel induk memiliki sejumlah kromosom yang berisi informasi genetic. Pada pembelahan sel, sel induk memindahkan salinan informasi anakan yang menjadi sel generasi berikutnya. Dari pembelahan sel inilah kita memperoleh penurunan sifat-sifat dari kedua orang tua kita. Begitu juga dengan hewan dan tumbuhan. Sifat-sifat yang tampak merupakan penurunan dari sifat induknya. <br />PEMBELAHAN DAN SIKLUS SEL<br />Hal yang mendasar pada pembelahan sel adalah sel-sel induk mewariskan materi genetic berupa DNA dan perangkat metabolic yang cukup agar sel anakan tersebut dapat “mandiri”. DNA mengandung instruksi untuk mensintesis protein. Protein tersebut berupa protein structural, misalnya protein yang menjadi bagian membrane sel, maupun protein fungsional misalnya enzim yang digunakan pada proses perombakan lemak untuk menghasilkan energy. Oleh karena itu, bila sel anakan tidak menerima materi generic DNA untuk sintesis protein, sel tidak dapat tumbuh dan berfungsi dengan semestinya. Untuk itulah sel melakukan proses replikasi DNA sebelum pembelahan sel berlangsung. Dengan demikian, tersedia sejumlah materi genetic DNA yang cukup untuk tiap sel anakan.<br />Sitoplasma sel induk juga mengandung enzim,organel, dan perangkat metabolic lainnya. Jadi, saat sel anakan menerima sitoplasma dari sel induk, sel anakan dapat berfungsi semestinya sampai sel anakan dapat menggunakan DNA yang diperoleh dari sel induk untuk tumbuh dan berkembang.<br />Pembelahan sel terjadi melalui tahap-tahap tertentu. Tujuan adanya tahap-tahap pembelahan sel adalah untuk mengatur dan menjamin bahwa sel anakan menerima informasi genetic yang sama persis dengan sel induknya. Jika tidak demikian, akan terjadi kelainan pada sel-sel anakan.<br />MITOSIS<br />Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun tubuh). Sel – sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda – beda dalam melakukan pembelahannya, ada sel – sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekalisetelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel – sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel – sel kulit yang rusak atau mati. Akan tetapi sel – sel yang ada pada organ hati melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel – sel saraf pada jaringan saraf yang sama sekali tidak tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan hanya dalam hitungan jam, sehingga haya dalam waktu beberapa jam saja dapat dihasilkan ribuan, bahkan jutaan sel bakteri. Sama dnegan bakteri, protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinium, dan euglena.Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis, kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.<br />1. Kariokinesis Kariokinesis selama mitosis menunjukkan cirri yang berbeda – beda pada tiap fasenya. Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol. Cirri dari tiap fase pada kariokinesis adalah:<br />a) Profase 1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub pembelahan. <br />b) Metafase Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor. c) AnaphaseSentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing – masing satu kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju kekutub yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada kutub masing – masing. d) TelofasePada telofase terjadi peristiwa berikut:Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang – benangkromatin kembali. Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru. Serat – serat gelendong menghilang. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya. Hasil mitosis:1. Satu Sel induk yang diploid (2n) menjadi 2 sel anakan yang masing – masing diploid.2. Jumlah kromosom sel anak sama dengan jumlah kromosom sel induknya.2 Sitokinesis Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti sel, beserta organel – organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.<br />B. MeiosisSelain mitosis, terdapat pula jenis pembelahan sel lainnya yaitu secara meiosis. Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode Akibat adanya dua kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk. Berikut ini fase meiosis ;1. Meiosis IInterfase IMeiosis didahului oleh interfase, dimana setiap kromosom mengalami proses replikasi. Proses ini menyerupai pada replikasi kromososm mitosis. Untuk setiap kromosom, stiap kromatid ( anak) menyerupai sifat genetik yang sama menambat pada sntromer. Ada sepasang sentriol (pada sel hewan) juga mengalami replikasi untuk membentuk dua pasang.<br />Profase IProfase meiosis I dibagi atas 5 sub-tahap: leptoten, zigoten, pakiten, diloten, dan diakinesis.1. LeptotenKromatin terpilin menjadi kromosom. Terdapat 2 pasang kromosom homolog2. ZigotenKromosom homolog mengandeng; sebelah berasal dari kromosom induk (kromosom matroklin) dan sebelah lain dari kromosom bapak (kromosom patroklin). Dibeberapa tempat terjadi persilangan (chiasma; jamak: chiasmata).3. PakitenKromosom homolog mengandeng rapat sepanjang lengannya, dari pangkal ke ujung terbentuk tetrade.4. DiplotenSetiap kromosom membelah longitudinal membentuk dua kromatid, sentromer masih satu terjadi chiasmata pada beberapa tempat natara kromatid homolog; dari chiasmata timbul crossing over.5. DiakinesisKromosam (kromatid) mencapai pilinan maksimal, sehingga mencapai besar maksimal pula. Kromosom homolog merenggang, nukleus menghilang, selapu inti hancur, sentriol menganda dan setiap pasang menuju kutub berseberangan.<br />Metafase ISelaput inti menghilang, serat gelondong terbentuk anatara kedua pasang sentriol, yang terdiri dari: mikrotubuli dan mikrofilia. Kromosom (berpasangan homolog) bergerak ke bidang ekuator.<br />Anafase ISel memanjang dari kutub ke kutub. Kromosom homolog berpisah ke kutub berseberangan dan kromatid belum terbentuk.<br />Telofase ISelaput inti terbentuk kembali. Sepasang sentriol berada dipinggir luar selaput. Cytokinesis terjadi, sehingga sel induk menjadi sel anak. Gametosit I pada akhir meiosis I menjadi gametosit II.<br />2. Meiosis IIProfase IIMasanya pendek sekali. Selaput inti hilang. Sentriol mengganda dan menuju ke kutub berseberangan inti. Kromatid disetiap kromosom belum terpisah. Sentromer masih satu.<br />Metafase IISerat gelondong terbentuk antara pasangan sentriol. Kromosom (sepasang kromatid) yang menggatung pada serat gelondong lewat sentromer pindah ke bidang equator.Anafase IISel memanjang dari kutub ke kutub menurut poros serat gelondong. Sentromer pada setiap pasangan kromatid membelah sehingga kromatid bersaudara lepas. Kromatid berpisah dan bergerak ke kutub berseberangan.<br />Telofase IIKromatid terbuka kembali pilinannya, terlepas-lepas, menjadi jala halus: kromatin. Selaput inti terbentuk kembali. Nukleolus muncul, melekat pada kromatin. Terjadi sitokinesis, sehingga dari dua gametosit II terbentuk 4 gametid. Gametid mengandung kromosom separuh dari sel induk, dari 2N pada gametosit I, menjadi 1N pada gametid.Dengan proses transformasi gametid nanti akan berubah menjadi gamet, yakni sel benih matang. Meiosis menghasilkan gamet yang mengandung bahan genetis yang:1. Separuh dari bahan gametogonium2. Bervariasi, karena terjadinya crossing over pada profase.<br />