Pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan secara langsung (amitosis) dan tidak langsung (mitosis dan meiosis). Mitosis menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom sama, sedangkan meiosis mengurangi jumlah kromosom menjadi setengah untuk membentuk gamet. Kedua proses ini penting dalam pertumbuhan dan reproduksi sel.
3. Pembelahan Sel
Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun
tubuh kita.
Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan
membentuk sel-sel baru melalui proses yang
disebut pembelahan sel atau reproduksi sel .
4. • Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan
menjadi dua,
yaitu pembelahan secara langsung (amitosis) dan
pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan
meiosis).
MENU
5. 1. Pembelahan Sel secara Langsung
• Perbedaan antara organisme prokariotik dan
eukariotik, terutama berdasarkan pada ada
tidaknya membran inti selnya.
Membran inti sel tersebut membatasi cairan pada
inti sel (nukleoplasma) dengan cairan di luar inti
sel, tempat terdapatnya organel sel (sitoplasma).
Organisme prokariotik tidak mempunyai
membran inti sel,
• sedangkan organisme eukariotik
mempunyai membran inti sel. Oleh
karena itu, eukariotik dikatakan
mempunyai inti sel (nukleus) sejati.
7. 2. Pembelahan Sel secara Tidak
Langsung (Mitosis dan Meiosis)
• Pembelahan sel secara tidak langsung adalah
pembelahan yang melalui tahapan-tahapan
tertentu.
• Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan
penampakan kromosom yang berbeda-beda.
8. • Ketika sel akan membelah, benang-benang
kromatin ini menebal dan memendek, yang
kemudian disebut kromosom.
• Kromosom dapat berikatan dengan warna
tertentu, sehingga mudah diamati dengan
mikroskop.
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa kromosom
merupakan benang pembawa sifat. Di dalam
kromosom terdapat gen sebagai faktor pembawa
sifat keturunan.
9. • Pada waktu sel sedang membelah, terjadi proses
pembagian kromosom di dalamnya.
• Tingkah laku kromosom selama sel membelah
dibedakan menjadi fase-fase atau tahap-tahap
pembelahan sel.
• Pembelahan sel yang terjadi melalui fase-fase
itulah yang disebut pembelahan secara tidak
langsung.
10. • Pembelahan sel secara tidak langsung dibedakan
menjadi dua,
yaitu pembelahan mitosis dan meiosis .
MENU
11. pembelahan mitosis
• mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan
sel anakan dengan jumlah kromosom sama dengan
jumlah kromosom induknya.
• Proses pembelahan mitosis terjadi pada semua sel
tubuh makhluk hidup, kecuali pada jaringan yang
menghasilkan gamet (sel kelamin).
• Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah
diri menjadi dua sel anakan.
• Sel anakan ini mewarisi sifat sel induknya dan
memiliki jumlah kromosom yang sama dengan
induknya.
• Jika sel induk memi-liki 2n kromosom, maka setiap
sel anakan juga emiliki 2n kromo-som. Jumlah 2n
ini disebut juga kromosom diploid .
13. Tahapan Pembelahan Mitosis
• Pada pembelahan mitosis, sel tidak langsung
membelah menjadi dua, tetapi melalui beberapa
fase (tahap),
yaitu profase, metafase, anafase, dan
telofase.
14. • .
Ketika sel siap membelah,
terjadi interfase,
ditandai dengan inti sel
yang tampak keruh dan
tampak benang-benang
kromatin yang halus. Pada
fase ini saat dimana sel
mempersiapkan diri untuk
melakukan pembelahan
lagi dengan mengumpulkan
materi dan energi. Pada
tahap ini terjadi replikasi
DNA
15. Profase
Pada fase ini kromosom
memendek dan menebal.
Sentriol membelah dan
bergerak kekutub dan
terbentuk benang-benang
spindel yang terhubung dari
kutub ke kutub. Membran
inti dan inti menghilang.
masing-masing kromosom
terlihat terdiri dari dua
kromatid yang terikat pada
sentromer. Kromosom terletak
bebas di dalam sitoplasma.
16. Metafase
Pada tahap ini
kromosom bergerak
kebidang ekuator
Benang spindel.
Kromosom terikat pada
benang spindel melalui
sentromer. Kromosom
diekuator dengan tujuan
agar pembagian jumlah
informasi DNA ke sel
anakan merata.
17. Anafase
Selama anafase,
kromatid bergerak menuju
ke arah kutub-kutub yang
berlawanan. Kromatid dapat
bergerak ke kutub karena
kontraksi benang spindel
yang memendek dan menarik
kromatid menjadi dua bagian
ke arah yang berlawanan.
18. Telofase
Kromatid-kromatid
mengumpul pada kutub-
kutub. Selaput inti
terbentuk kembali dan
nukleolus terlihat lagi.
Pada bagian bidang
ekuator terjadi lekukan
yang makin lama makin ke
dalam hingga sel induk
terbagi menjadi dua yang
masing-masing mempunyai
sifat dan jumlah
kromosom yang sama
dengan induknya.
19. • Jadi pembelahan mitosis dari satu sel induk
menghasilkan dua sel anak yang mempunyai
sifat sama persis dengan induknya.
• karena hal ini lah sel-sel di dalam tubuh kita
semakin bertambah. tidak hanya itu, apabila di
dalam tubuh kita terdapat sel-sel yang rusak
maka sel-sel tubuh akan membelah
menggantikan sel-sel yang rusak tadi.
MENU
20. Pembelahan meiosis
Pembelahan meiosis memiliki ciri sebagai berikut:
• terjadi dalam peristiwa pembentukan sel
kelamin (gametogenesis) pada kelenjar kelamin
(gonad)
• menghasilkan empat sel yang tidak identik
dengan sel semula (diploid menjadi haploid),
karena terjadi pengurangan kromosom
pembelahan ini sering disebut pembelahan
reduksi
• bertujuan untuk mengurangi jumlah kromosom,
agar komposisi kromosom anak sama dengan
komposisi kromosom induk
MENU
21. Tahapan Pembelahan meiosis
Meiosis I
1. Profase 1
Tahap ini terbagi menjadi beberapa tahap lagi sebagai
berikut:
• Leptonema : benang kromatin berubah menjadi
kromosom
• Zigonema : kromosom homolog berpasangan dan
disebut bivalen. Peristiwa saat kromosom homolog
berpasangan membentuk bivalen disebut sinapsis
• Pakinema : kromosom homolog yang berpasangan
(bivalen) mengganda sehingga terdapat empat kromatid
yang berpasangan dan disebut tetrad
• Diplonema : terjadi pindah silang (crossing over)
• Diakinesis : membran inti dan nukleolus lenyap, telah
terbentuk benang spindel lengkap
22.
23. Metafase 1
Tetrad terletak
pada bidang
pembelahan
sel/ekuator
Anafase 1
Tetrad memisah
menjadi dua
kromatid, lalu
masing-masing
bergerak ke
kutub sel yang
berlawanan
24. Telofase 1
Kromosom yang terdiri dari
dua kromatid sampai di
kutub sel
Membran inti dan nukleolus
muncul
Terjadi sitokinesis
Kromosom berubah menjadi
benang kromatin
Benang spindel lenyap
Pada telofase 1 ini sel hasil
pembelahan telah memiliki
separo jumlah kromosom sel
induk (haploid).
Itu sebabnya Meiosis I
sering disebut pembelahan
reduksi karena ada
pengurangan kromosom dari
25. Meiosis II
Profase 2
• benang kromatin berubah menjadi kromosom (yang
terdiri dari dua kromatid)
• membran inti dan nukleolus lenyap
• berbentuk benang spindel
Metafase 2
• Kromosom yang terdiri dari dua kromatid terletak di
bidang pembelahan sel/ekuator
Anafase 2
• Kromosom yang terdiri dari dua kromatid memisah, lalu
masing-masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan
26. Telofase 2
kromosom sampai di kutub sel
membran inti dan nukleolus muncul
benang spindel lenyap , terjadi sitokinesis,
terbentuk 4 sel yang haploid
Pada pembelahan Meiosis II tidak ada perubahan struktur kromosom, jadi
semula n (haploid) pada akhir pembelahan tetap n. Oleh karena itu
Meiosis II sebenarnya sama dengan Mitosis.
MENU
27. . Gametogenesis dan Pewarisan Sifat
• Gametogenesis melibatkan pembelahan meiosis
dan terjadi pada organ reproduktif. Pada hewan
dan manusia, gametogenesis terjadi pada testis
dan ovarium, sedangkan pada tumbuhan terjadi
pada putik dan benang sari. Hasil gametogenesis
adalah sel-sel kelamin, yaitu gamet jantan
(sperma) dan gamet betina (ovum atau sel
telur).
28. •1. Gametogenesis pada
Hewan
• Gametogenesis memegang peranan yang sangat
penting dalam perkembangbiakan hewan.
Gametogenesis pada hewan dibagi menjadi dua,
yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
• Spermatogenesis merupakan proses
pembentukan gamet jantan (sperma).
Sementara oogenesis adalah proses pembentuk
an gamet betina (ovum atau sel telur).
29. • a. Spermatogenesis
• Di dalam testis terdapat saluran-saluran kecil yang
disebut tubulus seminiferus. Pada dinding sebelah
dalam saluran inilah, terjadi proses
spermatogenesis.
• Di bagian tersebut terdapat sel-sel induk sperma
yang bersifat diploid (2n) yang disebut
spermatogonium.
• Pembentukan sperma terjadi ketika
spermatogonium mengalami pembelahan mitosis
menjadi spermatosit primer (sel sperma primer).
• Selanjutnya, sel spermatosit primer mengalami
meiosis I menjadi dua spermatosit sekunder yang
sama besar dan bersifat haploid. Setiap sel
spermatosit sekunder mengalami meiosis II,
sehingga terbentuk 4 sel spermatid yang sama besar
dan bersifat haploid.
30.
31. • b. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina
atau gamet betina yang disebut sel telur atau ovum. Oogenesis
terjadi di dalam ovarium.
Di dalam ovarium, sel induk telur yang disebut oogonium tumbuh
besar sebagai oosit primer sebelum membelah secara meiosis.
Berbeda dengan meiosis I pada spermatogenesis yang
menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar.
Meiosis I pada oosit primer menghasilkan 2 sel dengan komponen
sitoplasmik yang berbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel
yang besar disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang kecil
disebut badan kutub primer (polar body).
Oosit sekunder dan badan kutub primer mengalami pembelahan
meiosis tahap II.
Oosit sekunder menghasilkan dua sel yang berbeda. Satu sel yang
besar disebut ootid yang akan berkembang menjadi ovum.
Sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub. Sementara itu,
badan kutub hasil meiosis I juga membelah menjadi dua badan
kutub sekunder.
Jadi, hasil akhir oogenesis adalah satu ovum (sel telur) yang
fungsional dan tiga badan kutub yang me ngalami degenerasi
(mati).
32.
33. 2. Gametogenesis pada Tumbuhan
Tingkat Tinggi
• Sebelum menjadi gamet, hasil akhir meiosis
pada gametogenesis mengalami perkembangan
terlebih dahulu melalui proses yang dise-but
maturasi.
• Pada tumbuhan berbunga, gametogenesis
diperlukan dalam pem-bentukan gamet jantan
dan pembentukan gamet betina. Pembentukan
gamet jantan disebut mikrosporogenesis,
sedangkan pembentukan gamet betina disebut
megasporogenesis
34. • a. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis berlangsung di dalam benang
sari, yaitu pada bagian kepala sari atau anthera .
Kepala sari ini meng-hasilkan serbuk sari, yang
mengandung sel sperma. Pembentukan sel sperma
dimulai dari sebuah sel induk mikrospora diploid
yang disebut mikros porosit di dalam anthera.
Mikrosporosit ini mengalami meiosis I menghasilkan
sepasang sel haploid. Selanjutnya, sel ini mengalami
meiosis II dan menghasilkan 4 mikrospora yang
haploid. Keempat mikrospora ini berkelompok
menjadi satu sehingga disebut sebagai tetrad .
35. • Setiap mikrospora mengalami pembelahan mi-tosis.
Pembelahan ini menghasilkan dua sel, yaitu sel generatif
dan sel vegetatif. Sel vegetatif ini mempu-nyai ukuran
yang lebih besar daripada sel generatif.
• Struktur bersel dua ini terbungkus dalam dinding sel
yang tebal. Kedua sel dan dinding sel ini ber-sama-sama
membentuk sebuah butiran serbuk sari yang belum
dewasa.
• Setelah terbentuk serbuk sari, inti generatif membelah
secara mitosis tanpa disertai sitokinesis, sehingga
terbentuklah dua inti sel sperma. Sementara itu, inti
vegetatifnya tidak membelah.
• Pembentukan sel sperma ini dapat terjadi sebelum
serbuk sari keluardari anthera atau pada saat serbuk sari
sampai di kepala putik (stigma). Pada saat inilah,
tangkai serbuk sari mulai tumbuh. Pada umumnya,
pembe-lahan mitosis sel generatif terjadi setelah buluh
serbuk sari menembus stigma atau mencapai kantung
embrio di dalam bakal biji (ovulum).
36. • b. Megasporogenesis
Megasporogenesis merupakan proses pembentukan
gamet betina. Proses ini terjadi di dalam bagian betina
bunga, yaitu bakal biji (ovulum) yang dibungkus oleh
bakal buah (ovarium) pada pangkal putik.
Di dalam bakal biji terdapat sporangium yang
mengandung megasporofi t yang bersifat diploid.
Selanjutnya, megasporofi t mengalami meiosis
menghasilkan 4 megaspora haploid yang letaknya
berderet. Tiga buah megaspora mengalami degenerasi
dan mati, tinggal sebuah megaspora yang masih hidup.
Megaspora yang hidup ini mengalami pembelahan
kromosom secara mitosis 3 kali berturut-turut, tanpa
diikuti pembelahan sitoplasma. Hasilnya berupa sebuah
sel besar yang disebut kandung lembaga muda yang
mengan dung delapan inti haploid. Kandung lembaga ini
dikelilingi kulit (integumen). Di ujungnya terdapat
sebuah lubang (mikropil) sebagai tempat masuknya
saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga.
37. • Selanjutnya,
• tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di
dekat mikropil. Dua di antara tiga inti yang
merupakan sel sinergid meng-alami degenerasi.
Sementara itu, inti yang ketiga berkembang
menjadi sel telur.
• Tiga buah inti lainnya bergerak ke arah kutub
kalaza, tetapi kemudian mengalami degenerasi
pula. Ketiga inti ini dinamakan inti antipoda.
Sisanya, dua inti yang disebut inti kutub, bersatu
di tengah kandung lembaga dan terjadilah
sebuah inti diploid (2n).
• Inti ini disebut inti kandung lembaga sekunder .
Ini berarti kandung lembaga telah masak, yang
disebut megagametofi t dan siap untuk dibuahi.
38. • 3. Pewarisan Sifat dan Variasi Genetis
• Secara garis besar, ada tiga mekanisme yang
menyebabkan terjadinya variasi genetik pada
suatu populasi. Ketiga mekanisme ini dapat
dijelaskan sebagai berikut.
39. • a. Pindah silang
Pada profase I, kromosom homolog muncul pertama
kali sebagai pasangan. Kromosom-kromosom
homolog ini saling bersilangan pada kiasmata.
Pada kiasmata inilah terjadi pindah silang (crossing
over) materi genetik dari kromosom satu ke
kromosom lainnya. Pindah silang ini terjadi ketika
dua kromatid dari kromosom yang berbeda bertukar
tempat.
Kromatid yang sudah tidak identik lagi dengan
kromatid saudaranya karena terjadi pindah silang
disebut dyad. Pada manusia, dua atau tiga kasus
kejadian pindah silang dapat terjadi untuk setiap
pasangan kromosom.
40. • b. Pemilahan kromosom secara bebas
Pada metafase I, pasangan kromosom homolog
terletak pada bidang metafase. Orientasi
pasangan homolog yang menghadap kutub-
kutub sel bersifat acak.
Setiap pasangan mempunyai dua kemungkinan
dalam penyusunan ini. Kita ambil contoh
organis-me yang mempunyai empat kromosom
diploid (2n = 4). Organisme ini mempunyai 2
kromosom dalam sel gametnya. Dua kromosom
ini dapat menghasilkan empat kemungkinan sel
anakan dengan kombinasi kromosom berbeda
satu sama lain
41. • c. Fertilisasi random
Di dalam sebuah keluarga, seorang anak mempunyai sifat
yang berbeda dengan saudara-saudaranya. Seorang anak
tidak ada yang memiliki sifat yang sama persis dengan ibu
atau bapaknya.
Akan tetapi, sifatnya kemungkinan besar merupakan perpaduan
sifat kedua orang tuanya. Ini jelas sangat masuk akal, sebab
seorang anak dihasilkan dari pembuahan 1 sel telur ibu oleh 1
sel sperma bapak.
Sel telur yang dibuahi sperma akan menjadi zigot sebagai cikal
bakal manusia. Jadi, genetik seorang anak sangat dipengaruhi
kromosom yang terkandung dalam sel telur atau sperma
tersebut.
setiap sel kelamin (sperma dan sel telur) yang menentukan
kromosom anak merupakan 1 dari 8 juta kemungkinan. Hal
ini berarti, seorang manusia merupakan salah satu dari 64
trilyun (8 juta × 8 juta) kombinasi kromosom diploid. Dengan
kata lain, kita telah memenangkan pertandingan melawan 64
trilyun calon anak yang mungkin dilahirkan.