SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
General biology
•
Pembelahan Sel
pembelahan
secara langsung
pembelahan secara
tidak langsung
Pembelahan
mitosis
pembelahan
meiosis
Tahapan
pembelahan mitosis
Tahapan pembelahan
meiosis
Pembelahan Sel
Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun
tubuh kita.
Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan
membentuk sel-sel baru melalui proses yang
disebut pembelahan sel atau reproduksi sel .
• Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan
menjadi dua,
yaitu pembelahan secara langsung (amitosis) dan
pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan
meiosis).
MENU
1. Pembelahan Sel secara Langsung
• Perbedaan antara organisme prokariotik dan
eukariotik, terutama berdasarkan pada ada
tidaknya membran inti selnya.
Membran inti sel tersebut membatasi cairan pada
inti sel (nukleoplasma) dengan cairan di luar inti
sel, tempat terdapatnya organel sel (sitoplasma).
Organisme prokariotik tidak mempunyai
membran inti sel,
• sedangkan organisme eukariotik
mempunyai membran inti sel. Oleh
karena itu, eukariotik dikatakan
mempunyai inti sel (nukleus) sejati.
Proses pembelahan sel pada Amoeba
MENU
2. Pembelahan Sel secara Tidak
Langsung (Mitosis dan Meiosis)
• Pembelahan sel secara tidak langsung adalah
pembelahan yang melalui tahapan-tahapan
tertentu.
• Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan
penampakan kromosom yang berbeda-beda.
• Ketika sel akan membelah, benang-benang
kromatin ini menebal dan memendek, yang
kemudian disebut kromosom.
• Kromosom dapat berikatan dengan warna
tertentu, sehingga mudah diamati dengan
mikroskop.
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa kromosom
merupakan benang pembawa sifat. Di dalam
kromosom terdapat gen sebagai faktor pembawa
sifat keturunan.
• Pada waktu sel sedang membelah, terjadi proses
pembagian kromosom di dalamnya.
• Tingkah laku kromosom selama sel membelah
dibedakan menjadi fase-fase atau tahap-tahap
pembelahan sel.
• Pembelahan sel yang terjadi melalui fase-fase
itulah yang disebut pembelahan secara tidak
langsung.
• Pembelahan sel secara tidak langsung dibedakan
menjadi dua,
yaitu pembelahan mitosis dan meiosis .
MENU
pembelahan mitosis
• mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan
sel anakan dengan jumlah kromosom sama dengan
jumlah kromosom induknya.
• Proses pembelahan mitosis terjadi pada semua sel
tubuh makhluk hidup, kecuali pada jaringan yang
menghasilkan gamet (sel kelamin).
• Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah
diri menjadi dua sel anakan.
• Sel anakan ini mewarisi sifat sel induknya dan
memiliki jumlah kromosom yang sama dengan
induknya.
• Jika sel induk memi-liki 2n kromosom, maka setiap
sel anakan juga emiliki 2n kromo-som. Jumlah 2n
ini disebut juga kromosom diploid .
MENU
Tahapan Pembelahan Mitosis
• Pada pembelahan mitosis, sel tidak langsung
membelah menjadi dua, tetapi melalui beberapa
fase (tahap),
yaitu profase, metafase, anafase, dan
telofase.
• .
Ketika sel siap membelah,
terjadi interfase,
ditandai dengan inti sel
yang tampak keruh dan
tampak benang-benang
kromatin yang halus. Pada
fase ini saat dimana sel
mempersiapkan diri untuk
melakukan pembelahan
lagi dengan mengumpulkan
materi dan energi. Pada
tahap ini terjadi replikasi
DNA
Profase
Pada fase ini kromosom
memendek dan menebal.
Sentriol membelah dan
bergerak kekutub dan
terbentuk benang-benang
spindel yang terhubung dari
kutub ke kutub. Membran
inti dan inti menghilang.
masing-masing kromosom
terlihat terdiri dari dua
kromatid yang terikat pada
sentromer. Kromosom terletak
bebas di dalam sitoplasma.
Metafase
Pada tahap ini
kromosom bergerak
kebidang ekuator
Benang spindel.
Kromosom terikat pada
benang spindel melalui
sentromer. Kromosom
diekuator dengan tujuan
agar pembagian jumlah
informasi DNA ke sel
anakan merata.
Anafase
Selama anafase,
kromatid bergerak menuju
ke arah kutub-kutub yang
berlawanan. Kromatid dapat
bergerak ke kutub karena
kontraksi benang spindel
yang memendek dan menarik
kromatid menjadi dua bagian
ke arah yang berlawanan.
Telofase
Kromatid-kromatid
mengumpul pada kutub-
kutub. Selaput inti
terbentuk kembali dan
nukleolus terlihat lagi.
Pada bagian bidang
ekuator terjadi lekukan
yang makin lama makin ke
dalam hingga sel induk
terbagi menjadi dua yang
masing-masing mempunyai
sifat dan jumlah
kromosom yang sama
dengan induknya.
• Jadi pembelahan mitosis dari satu sel induk
menghasilkan dua sel anak yang mempunyai
sifat sama persis dengan induknya.
• karena hal ini lah sel-sel di dalam tubuh kita
semakin bertambah. tidak hanya itu, apabila di
dalam tubuh kita terdapat sel-sel yang rusak
maka sel-sel tubuh akan membelah
menggantikan sel-sel yang rusak tadi.
MENU
Pembelahan meiosis
Pembelahan meiosis memiliki ciri sebagai berikut:
• terjadi dalam peristiwa pembentukan sel
kelamin (gametogenesis) pada kelenjar kelamin
(gonad)
• menghasilkan empat sel yang tidak identik
dengan sel semula (diploid menjadi haploid),
karena terjadi pengurangan kromosom
pembelahan ini sering disebut pembelahan
reduksi
• bertujuan untuk mengurangi jumlah kromosom,
agar komposisi kromosom anak sama dengan
komposisi kromosom induk
MENU
Tahapan Pembelahan meiosis
Meiosis I
1. Profase 1
Tahap ini terbagi menjadi beberapa tahap lagi sebagai
berikut:
• Leptonema : benang kromatin berubah menjadi
kromosom
• Zigonema : kromosom homolog berpasangan dan
disebut bivalen. Peristiwa saat kromosom homolog
berpasangan membentuk bivalen disebut sinapsis
• Pakinema : kromosom homolog yang berpasangan
(bivalen) mengganda sehingga terdapat empat kromatid
yang berpasangan dan disebut tetrad
• Diplonema : terjadi pindah silang (crossing over)
• Diakinesis : membran inti dan nukleolus lenyap, telah
terbentuk benang spindel lengkap
Metafase 1
Tetrad terletak
pada bidang
pembelahan
sel/ekuator
Anafase 1
Tetrad memisah
menjadi dua
kromatid, lalu
masing-masing
bergerak ke
kutub sel yang
berlawanan
Telofase 1
Kromosom yang terdiri dari
dua kromatid sampai di
kutub sel
Membran inti dan nukleolus
muncul
Terjadi sitokinesis
Kromosom berubah menjadi
benang kromatin
Benang spindel lenyap
Pada telofase 1 ini sel hasil
pembelahan telah memiliki
separo jumlah kromosom sel
induk (haploid).
Itu sebabnya Meiosis I
sering disebut pembelahan
reduksi karena ada
pengurangan kromosom dari
Meiosis II
Profase 2
• benang kromatin berubah menjadi kromosom (yang
terdiri dari dua kromatid)
• membran inti dan nukleolus lenyap
• berbentuk benang spindel
Metafase 2
• Kromosom yang terdiri dari dua kromatid terletak di
bidang pembelahan sel/ekuator
Anafase 2
• Kromosom yang terdiri dari dua kromatid memisah, lalu
masing-masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan
Telofase 2
kromosom sampai di kutub sel
membran inti dan nukleolus muncul
benang spindel lenyap , terjadi sitokinesis,
terbentuk 4 sel yang haploid
Pada pembelahan Meiosis II tidak ada perubahan struktur kromosom, jadi
semula n (haploid) pada akhir pembelahan tetap n. Oleh karena itu
Meiosis II sebenarnya sama dengan Mitosis.
MENU
. Gametogenesis dan Pewarisan Sifat
• Gametogenesis melibatkan pembelahan meiosis
dan terjadi pada organ reproduktif. Pada hewan
dan manusia, gametogenesis terjadi pada testis
dan ovarium, sedangkan pada tumbuhan terjadi
pada putik dan benang sari. Hasil gametogenesis
adalah sel-sel kelamin, yaitu gamet jantan
(sperma) dan gamet betina (ovum atau sel
telur).
•1. Gametogenesis pada
Hewan
• Gametogenesis memegang peranan yang sangat
penting dalam perkembangbiakan hewan.
Gametogenesis pada hewan dibagi menjadi dua,
yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
• Spermatogenesis merupakan proses
pembentukan gamet jantan (sperma).
Sementara oogenesis adalah proses pembentuk
an gamet betina (ovum atau sel telur).
• a. Spermatogenesis
• Di dalam testis terdapat saluran-saluran kecil yang
disebut tubulus seminiferus. Pada dinding sebelah
dalam saluran inilah, terjadi proses
spermatogenesis.
• Di bagian tersebut terdapat sel-sel induk sperma
yang bersifat diploid (2n) yang disebut
spermatogonium.
• Pembentukan sperma terjadi ketika
spermatogonium mengalami pembelahan mitosis
menjadi spermatosit primer (sel sperma primer).
• Selanjutnya, sel spermatosit primer mengalami
meiosis I menjadi dua spermatosit sekunder yang
sama besar dan bersifat haploid. Setiap sel
spermatosit sekunder mengalami meiosis II,
sehingga terbentuk 4 sel spermatid yang sama besar
dan bersifat haploid.
• b. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina
atau gamet betina yang disebut sel telur atau ovum. Oogenesis
terjadi di dalam ovarium.
Di dalam ovarium, sel induk telur yang disebut oogonium tumbuh
besar sebagai oosit primer sebelum membelah secara meiosis.
Berbeda dengan meiosis I pada spermatogenesis yang
menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar.
Meiosis I pada oosit primer menghasilkan 2 sel dengan komponen
sitoplasmik yang berbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel
yang besar disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang kecil
disebut badan kutub primer (polar body).
Oosit sekunder dan badan kutub primer mengalami pembelahan
meiosis tahap II.
Oosit sekunder menghasilkan dua sel yang berbeda. Satu sel yang
besar disebut ootid yang akan berkembang menjadi ovum.
Sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub. Sementara itu,
badan kutub hasil meiosis I juga membelah menjadi dua badan
kutub sekunder.
Jadi, hasil akhir oogenesis adalah satu ovum (sel telur) yang
fungsional dan tiga badan kutub yang me ngalami degenerasi
(mati).
2. Gametogenesis pada Tumbuhan
Tingkat Tinggi
• Sebelum menjadi gamet, hasil akhir meiosis
pada gametogenesis mengalami perkembangan
terlebih dahulu melalui proses yang dise-but
maturasi.
• Pada tumbuhan berbunga, gametogenesis
diperlukan dalam pem-bentukan gamet jantan
dan pembentukan gamet betina. Pembentukan
gamet jantan disebut mikrosporogenesis,
sedangkan pembentukan gamet betina disebut
megasporogenesis
• a. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis berlangsung di dalam benang
sari, yaitu pada bagian kepala sari atau anthera .
Kepala sari ini meng-hasilkan serbuk sari, yang
mengandung sel sperma. Pembentukan sel sperma
dimulai dari sebuah sel induk mikrospora diploid
yang disebut mikros porosit di dalam anthera.
Mikrosporosit ini mengalami meiosis I menghasilkan
sepasang sel haploid. Selanjutnya, sel ini mengalami
meiosis II dan menghasilkan 4 mikrospora yang
haploid. Keempat mikrospora ini berkelompok
menjadi satu sehingga disebut sebagai tetrad .
• Setiap mikrospora mengalami pembelahan mi-tosis.
Pembelahan ini menghasilkan dua sel, yaitu sel generatif
dan sel vegetatif. Sel vegetatif ini mempu-nyai ukuran
yang lebih besar daripada sel generatif.
• Struktur bersel dua ini terbungkus dalam dinding sel
yang tebal. Kedua sel dan dinding sel ini ber-sama-sama
membentuk sebuah butiran serbuk sari yang belum
dewasa.
• Setelah terbentuk serbuk sari, inti generatif membelah
secara mitosis tanpa disertai sitokinesis, sehingga
terbentuklah dua inti sel sperma. Sementara itu, inti
vegetatifnya tidak membelah.
• Pembentukan sel sperma ini dapat terjadi sebelum
serbuk sari keluardari anthera atau pada saat serbuk sari
sampai di kepala putik (stigma). Pada saat inilah,
tangkai serbuk sari mulai tumbuh. Pada umumnya,
pembe-lahan mitosis sel generatif terjadi setelah buluh
serbuk sari menembus stigma atau mencapai kantung
embrio di dalam bakal biji (ovulum).
• b. Megasporogenesis
Megasporogenesis merupakan proses pembentukan
gamet betina. Proses ini terjadi di dalam bagian betina
bunga, yaitu bakal biji (ovulum) yang dibungkus oleh
bakal buah (ovarium) pada pangkal putik.
Di dalam bakal biji terdapat sporangium yang
mengandung megasporofi t yang bersifat diploid.
Selanjutnya, megasporofi t mengalami meiosis
menghasilkan 4 megaspora haploid yang letaknya
berderet. Tiga buah megaspora mengalami degenerasi
dan mati, tinggal sebuah megaspora yang masih hidup.
Megaspora yang hidup ini mengalami pembelahan
kromosom secara mitosis 3 kali berturut-turut, tanpa
diikuti pembelahan sitoplasma. Hasilnya berupa sebuah
sel besar yang disebut kandung lembaga muda yang
mengan dung delapan inti haploid. Kandung lembaga ini
dikelilingi kulit (integumen). Di ujungnya terdapat
sebuah lubang (mikropil) sebagai tempat masuknya
saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga.
• Selanjutnya,
• tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di
dekat mikropil. Dua di antara tiga inti yang
merupakan sel sinergid meng-alami degenerasi.
Sementara itu, inti yang ketiga berkembang
menjadi sel telur.
• Tiga buah inti lainnya bergerak ke arah kutub
kalaza, tetapi kemudian mengalami degenerasi
pula. Ketiga inti ini dinamakan inti antipoda.
Sisanya, dua inti yang disebut inti kutub, bersatu
di tengah kandung lembaga dan terjadilah
sebuah inti diploid (2n).
• Inti ini disebut inti kandung lembaga sekunder .
Ini berarti kandung lembaga telah masak, yang
disebut megagametofi t dan siap untuk dibuahi.
• 3. Pewarisan Sifat dan Variasi Genetis
• Secara garis besar, ada tiga mekanisme yang
menyebabkan terjadinya variasi genetik pada
suatu populasi. Ketiga mekanisme ini dapat
dijelaskan sebagai berikut.
• a. Pindah silang
Pada profase I, kromosom homolog muncul pertama
kali sebagai pasangan. Kromosom-kromosom
homolog ini saling bersilangan pada kiasmata.
Pada kiasmata inilah terjadi pindah silang (crossing
over) materi genetik dari kromosom satu ke
kromosom lainnya. Pindah silang ini terjadi ketika
dua kromatid dari kromosom yang berbeda bertukar
tempat.
Kromatid yang sudah tidak identik lagi dengan
kromatid saudaranya karena terjadi pindah silang
disebut dyad. Pada manusia, dua atau tiga kasus
kejadian pindah silang dapat terjadi untuk setiap
pasangan kromosom.
• b. Pemilahan kromosom secara bebas
Pada metafase I, pasangan kromosom homolog
terletak pada bidang metafase. Orientasi
pasangan homolog yang menghadap kutub-
kutub sel bersifat acak.
Setiap pasangan mempunyai dua kemungkinan
dalam penyusunan ini. Kita ambil contoh
organis-me yang mempunyai empat kromosom
diploid (2n = 4). Organisme ini mempunyai 2
kromosom dalam sel gametnya. Dua kromosom
ini dapat menghasilkan empat kemungkinan sel
anakan dengan kombinasi kromosom berbeda
satu sama lain
• c. Fertilisasi random
Di dalam sebuah keluarga, seorang anak mempunyai sifat
yang berbeda dengan saudara-saudaranya. Seorang anak
tidak ada yang memiliki sifat yang sama persis dengan ibu
atau bapaknya.
Akan tetapi, sifatnya kemungkinan besar merupakan perpaduan
sifat kedua orang tuanya. Ini jelas sangat masuk akal, sebab
seorang anak dihasilkan dari pembuahan 1 sel telur ibu oleh 1
sel sperma bapak.
Sel telur yang dibuahi sperma akan menjadi zigot sebagai cikal
bakal manusia. Jadi, genetik seorang anak sangat dipengaruhi
kromosom yang terkandung dalam sel telur atau sperma
tersebut.
setiap sel kelamin (sperma dan sel telur) yang menentukan
kromosom anak merupakan 1 dari 8 juta kemungkinan. Hal
ini berarti, seorang manusia merupakan salah satu dari 64
trilyun (8 juta × 8 juta) kombinasi kromosom diploid. Dengan
kata lain, kita telah memenangkan pertandingan melawan 64
trilyun calon anak yang mungkin dilahirkan.
THANK YOU FOR
ATTENTION

More Related Content

What's hot

Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selUNIB
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...Afina Luthfi Azmi
 
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UBPertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UBMuhammad Luthfan
 
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNAPembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNATri Suwandi
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 
Power point pembelahan sel
Power point pembelahan selPower point pembelahan sel
Power point pembelahan selMariana Purnomo
 
PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013Dhea Rizky
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1indri yetti
 
Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)Ramadhanty Putri
 
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Vina R Ipina
 
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewanTugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewanmarwahmoniCha
 
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)dewisetiyana52
 
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )riacantik96
 

What's hot (20)

Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan sel
 
Bukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti EvolusiBukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti Evolusi
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
 
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UBPertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
 
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNAPembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin dengan Teknik Rekombinasi DNA
 
Petunjuk Evolusi
Petunjuk EvolusiPetunjuk Evolusi
Petunjuk Evolusi
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Power point pembelahan sel
Power point pembelahan selPower point pembelahan sel
Power point pembelahan sel
 
PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
PRESENTASI BIOLOGI BAB Pembelahan sel SMA KELAS 12 KURIKULUM 2013
 
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAFFISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
struktur histologis otot
struktur histologis ototstruktur histologis otot
struktur histologis otot
 
Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)
 
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
 
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewanTugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
 
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
 
Alel ganda
Alel gandaAlel ganda
Alel ganda
 
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
 

Viewers also liked

C11 DNA Sebagai Materi Genetik
C11 DNA Sebagai Materi GenetikC11 DNA Sebagai Materi Genetik
C11 DNA Sebagai Materi GenetikCatatan Medis
 
Pembelahan mitosis
Pembelahan mitosisPembelahan mitosis
Pembelahan mitosisMil Samawati
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholDhiarrafii Bintang Matahari
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanLampung University
 
power point pendidikan lingkungan hidup
power point pendidikan lingkungan hiduppower point pendidikan lingkungan hidup
power point pendidikan lingkungan hiduphendarari212
 

Viewers also liked (12)

Ppt bio Pembelahan MEIOSIS
Ppt bio Pembelahan MEIOSISPpt bio Pembelahan MEIOSIS
Ppt bio Pembelahan MEIOSIS
 
Yona velta ppt
Yona velta pptYona velta ppt
Yona velta ppt
 
Spermatogenesis (2)
Spermatogenesis (2)Spermatogenesis (2)
Spermatogenesis (2)
 
Dna sebagai materi genetik
Dna sebagai materi genetikDna sebagai materi genetik
Dna sebagai materi genetik
 
C11 DNA Sebagai Materi Genetik
C11 DNA Sebagai Materi GenetikC11 DNA Sebagai Materi Genetik
C11 DNA Sebagai Materi Genetik
 
PEMBELAHAN MEIOSIS
PEMBELAHAN MEIOSISPEMBELAHAN MEIOSIS
PEMBELAHAN MEIOSIS
 
Lks wesi -pembelahan sel-
Lks wesi  -pembelahan sel-Lks wesi  -pembelahan sel-
Lks wesi -pembelahan sel-
 
Pembelahan mitosis
Pembelahan mitosisPembelahan mitosis
Pembelahan mitosis
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
 
Biology Campbell
Biology CampbellBiology Campbell
Biology Campbell
 
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
 
power point pendidikan lingkungan hidup
power point pendidikan lingkungan hiduppower point pendidikan lingkungan hidup
power point pendidikan lingkungan hidup
 

Similar to Ppt miosis mitosis

PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxPPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxelvin778761
 
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpointPembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpointverlitarochma1
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxFIRYAL14
 
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)RamandhikaAbiKarami
 
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)CitraAgustina4
 
SISTEM REPRODUKSI KELOMPOK 1.pptx
SISTEM REPRODUKSI KELOMPOK 1.pptxSISTEM REPRODUKSI KELOMPOK 1.pptx
SISTEM REPRODUKSI KELOMPOK 1.pptxIkaDamayanti26
 
Reproduksi sel 1415(2)
Reproduksi sel 1415(2)Reproduksi sel 1415(2)
Reproduksi sel 1415(2)Funnys Rahman
 
ppt PEMBELAHAN SEL.pptx
ppt PEMBELAHAN SEL.pptxppt PEMBELAHAN SEL.pptx
ppt PEMBELAHAN SEL.pptxlandoazis
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan selakurice
 
Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)
Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)
Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)CitraAgustina4
 
KUL SIKLUS SEL REV.ppt
KUL SIKLUS SEL REV.pptKUL SIKLUS SEL REV.ppt
KUL SIKLUS SEL REV.pptFikaSafitri4
 
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...luluk anas
 
Mitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.pptMitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.pptWan Na
 

Similar to Ppt miosis mitosis (20)

PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptxPPT PEMBELAHAN SEL.pptx
PPT PEMBELAHAN SEL.pptx
 
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpointPembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
Pembelahan Sel hewan dan tumbuhan powerpoint
 
Biosel
BioselBiosel
Biosel
 
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptxMATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
MATERI PEMBELAHAN SEL BAB 4 KELAS 12 MARIYAH MITTAQUL JANNAH.pptx
 
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
Pembelahan sel (Ramandhika Abi Karami)
 
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
Pembelahan sel (anggun zairatul arifa 12 ips 1)
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
SISTEM REPRODUKSI KELOMPOK 1.pptx
SISTEM REPRODUKSI KELOMPOK 1.pptxSISTEM REPRODUKSI KELOMPOK 1.pptx
SISTEM REPRODUKSI KELOMPOK 1.pptx
 
Reproduksi sel 1415(2)
Reproduksi sel 1415(2)Reproduksi sel 1415(2)
Reproduksi sel 1415(2)
 
Psikologi Faal Pertemuan2a
Psikologi Faal Pertemuan2aPsikologi Faal Pertemuan2a
Psikologi Faal Pertemuan2a
 
ppt PEMBELAHAN SEL.pptx
ppt PEMBELAHAN SEL.pptxppt PEMBELAHAN SEL.pptx
ppt PEMBELAHAN SEL.pptx
 
PEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SELPEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SEL
 
Pembelahan sel
Pembelahan selPembelahan sel
Pembelahan sel
 
Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)
Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)
Resume pembelahan sel (marinda rahman 12 ips 1)
 
KUL SIKLUS SEL REV.ppt
KUL SIKLUS SEL REV.pptKUL SIKLUS SEL REV.ppt
KUL SIKLUS SEL REV.ppt
 
Materi 1.1 Pembelahan Sel.pptx
Materi 1.1 Pembelahan Sel.pptxMateri 1.1 Pembelahan Sel.pptx
Materi 1.1 Pembelahan Sel.pptx
 
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
Pembelahan amitosis, mitosis, gametogenesis pada manusia, hewan, dan tumbuhan...
 
Materi reproduksi sel
Materi reproduksi selMateri reproduksi sel
Materi reproduksi sel
 
Pembelahan Sel.pptx
Pembelahan Sel.pptxPembelahan Sel.pptx
Pembelahan Sel.pptx
 
Mitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.pptMitosis-Meiosis.ppt
Mitosis-Meiosis.ppt
 

More from krisnasuryanti

sistem sirkulasi pada insecta
sistem sirkulasi pada insectasistem sirkulasi pada insecta
sistem sirkulasi pada insectakrisnasuryanti
 
Sistem pernapasan pada insecta
Sistem pernapasan pada insectaSistem pernapasan pada insecta
Sistem pernapasan pada insectakrisnasuryanti
 
sistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautkrisnasuryanti
 
Sistem sirkulasi kelompok 3
Sistem sirkulasi kelompok 3Sistem sirkulasi kelompok 3
Sistem sirkulasi kelompok 3krisnasuryanti
 
sistem respirasi pada katak
sistem respirasi pada kataksistem respirasi pada katak
sistem respirasi pada katakkrisnasuryanti
 
Sistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesSistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada aveskrisnasuryanti
 
Sistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katakSistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katakkrisnasuryanti
 
Sistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesSistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada aveskrisnasuryanti
 
biologi umum ilmu pengetahuan
biologi umum ilmu pengetahuanbiologi umum ilmu pengetahuan
biologi umum ilmu pengetahuankrisnasuryanti
 
Krisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipau
Krisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipauKrisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipau
Krisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipaukrisnasuryanti
 
Ppt ddm krisna suryanti
Ppt ddm krisna suryantiPpt ddm krisna suryanti
Ppt ddm krisna suryantikrisnasuryanti
 
3 d of instructional media
3 d of instructional media3 d of instructional media
3 d of instructional mediakrisnasuryanti
 
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013krisnasuryanti
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarkrisnasuryanti
 

More from krisnasuryanti (17)

sistem sirkulasi pada insecta
sistem sirkulasi pada insectasistem sirkulasi pada insecta
sistem sirkulasi pada insecta
 
Sistem pernapasan pada insecta
Sistem pernapasan pada insectaSistem pernapasan pada insecta
Sistem pernapasan pada insecta
 
sistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang laut
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Sistem sirkulasi kelompok 3
Sistem sirkulasi kelompok 3Sistem sirkulasi kelompok 3
Sistem sirkulasi kelompok 3
 
sistem respirasi pada katak
sistem respirasi pada kataksistem respirasi pada katak
sistem respirasi pada katak
 
Sistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesSistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada aves
 
Sistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katakSistem respirasi pada katak
Sistem respirasi pada katak
 
Sistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada avesSistem pernapasan pada aves
Sistem pernapasan pada aves
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
biologi umum ilmu pengetahuan
biologi umum ilmu pengetahuanbiologi umum ilmu pengetahuan
biologi umum ilmu pengetahuan
 
Krisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipau
Krisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipauKrisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipau
Krisna suryanti rsa1 c314011 fis pgmipau
 
Ppt ddm krisna suryanti
Ppt ddm krisna suryantiPpt ddm krisna suryanti
Ppt ddm krisna suryanti
 
3 d of instructional media
3 d of instructional media3 d of instructional media
3 d of instructional media
 
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013
Apakah pendapat anda tentang penangguhan perubahan kurikulum 2013
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
impuls and momentum
impuls and momentumimpuls and momentum
impuls and momentum
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

Ppt miosis mitosis

  • 2. • Pembelahan Sel pembelahan secara langsung pembelahan secara tidak langsung Pembelahan mitosis pembelahan meiosis Tahapan pembelahan mitosis Tahapan pembelahan meiosis
  • 3. Pembelahan Sel Sel merupakan bagian terkecil yang menyusun tubuh kita. Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan membentuk sel-sel baru melalui proses yang disebut pembelahan sel atau reproduksi sel .
  • 4. • Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan secara langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis). MENU
  • 5. 1. Pembelahan Sel secara Langsung • Perbedaan antara organisme prokariotik dan eukariotik, terutama berdasarkan pada ada tidaknya membran inti selnya. Membran inti sel tersebut membatasi cairan pada inti sel (nukleoplasma) dengan cairan di luar inti sel, tempat terdapatnya organel sel (sitoplasma). Organisme prokariotik tidak mempunyai membran inti sel, • sedangkan organisme eukariotik mempunyai membran inti sel. Oleh karena itu, eukariotik dikatakan mempunyai inti sel (nukleus) sejati.
  • 6. Proses pembelahan sel pada Amoeba MENU
  • 7. 2. Pembelahan Sel secara Tidak Langsung (Mitosis dan Meiosis) • Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui tahapan-tahapan tertentu. • Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan penampakan kromosom yang berbeda-beda.
  • 8. • Ketika sel akan membelah, benang-benang kromatin ini menebal dan memendek, yang kemudian disebut kromosom. • Kromosom dapat berikatan dengan warna tertentu, sehingga mudah diamati dengan mikroskop. • Hasil penelitian menunjukkan bahwa kromosom merupakan benang pembawa sifat. Di dalam kromosom terdapat gen sebagai faktor pembawa sifat keturunan.
  • 9. • Pada waktu sel sedang membelah, terjadi proses pembagian kromosom di dalamnya. • Tingkah laku kromosom selama sel membelah dibedakan menjadi fase-fase atau tahap-tahap pembelahan sel. • Pembelahan sel yang terjadi melalui fase-fase itulah yang disebut pembelahan secara tidak langsung.
  • 10. • Pembelahan sel secara tidak langsung dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan mitosis dan meiosis . MENU
  • 11. pembelahan mitosis • mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya. • Proses pembelahan mitosis terjadi pada semua sel tubuh makhluk hidup, kecuali pada jaringan yang menghasilkan gamet (sel kelamin). • Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah diri menjadi dua sel anakan. • Sel anakan ini mewarisi sifat sel induknya dan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya. • Jika sel induk memi-liki 2n kromosom, maka setiap sel anakan juga emiliki 2n kromo-som. Jumlah 2n ini disebut juga kromosom diploid .
  • 12. MENU
  • 13. Tahapan Pembelahan Mitosis • Pada pembelahan mitosis, sel tidak langsung membelah menjadi dua, tetapi melalui beberapa fase (tahap), yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
  • 14. • . Ketika sel siap membelah, terjadi interfase, ditandai dengan inti sel yang tampak keruh dan tampak benang-benang kromatin yang halus. Pada fase ini saat dimana sel mempersiapkan diri untuk melakukan pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan energi. Pada tahap ini terjadi replikasi DNA
  • 15. Profase Pada fase ini kromosom memendek dan menebal. Sentriol membelah dan bergerak kekutub dan terbentuk benang-benang spindel yang terhubung dari kutub ke kutub. Membran inti dan inti menghilang. masing-masing kromosom terlihat terdiri dari dua kromatid yang terikat pada sentromer. Kromosom terletak bebas di dalam sitoplasma.
  • 16. Metafase Pada tahap ini kromosom bergerak kebidang ekuator Benang spindel. Kromosom terikat pada benang spindel melalui sentromer. Kromosom diekuator dengan tujuan agar pembagian jumlah informasi DNA ke sel anakan merata.
  • 17. Anafase Selama anafase, kromatid bergerak menuju ke arah kutub-kutub yang berlawanan. Kromatid dapat bergerak ke kutub karena kontraksi benang spindel yang memendek dan menarik kromatid menjadi dua bagian ke arah yang berlawanan.
  • 18. Telofase Kromatid-kromatid mengumpul pada kutub- kutub. Selaput inti terbentuk kembali dan nukleolus terlihat lagi. Pada bagian bidang ekuator terjadi lekukan yang makin lama makin ke dalam hingga sel induk terbagi menjadi dua yang masing-masing mempunyai sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
  • 19. • Jadi pembelahan mitosis dari satu sel induk menghasilkan dua sel anak yang mempunyai sifat sama persis dengan induknya. • karena hal ini lah sel-sel di dalam tubuh kita semakin bertambah. tidak hanya itu, apabila di dalam tubuh kita terdapat sel-sel yang rusak maka sel-sel tubuh akan membelah menggantikan sel-sel yang rusak tadi. MENU
  • 20. Pembelahan meiosis Pembelahan meiosis memiliki ciri sebagai berikut: • terjadi dalam peristiwa pembentukan sel kelamin (gametogenesis) pada kelenjar kelamin (gonad) • menghasilkan empat sel yang tidak identik dengan sel semula (diploid menjadi haploid), karena terjadi pengurangan kromosom pembelahan ini sering disebut pembelahan reduksi • bertujuan untuk mengurangi jumlah kromosom, agar komposisi kromosom anak sama dengan komposisi kromosom induk MENU
  • 21. Tahapan Pembelahan meiosis Meiosis I 1. Profase 1 Tahap ini terbagi menjadi beberapa tahap lagi sebagai berikut: • Leptonema : benang kromatin berubah menjadi kromosom • Zigonema : kromosom homolog berpasangan dan disebut bivalen. Peristiwa saat kromosom homolog berpasangan membentuk bivalen disebut sinapsis • Pakinema : kromosom homolog yang berpasangan (bivalen) mengganda sehingga terdapat empat kromatid yang berpasangan dan disebut tetrad • Diplonema : terjadi pindah silang (crossing over) • Diakinesis : membran inti dan nukleolus lenyap, telah terbentuk benang spindel lengkap
  • 22.
  • 23. Metafase 1 Tetrad terletak pada bidang pembelahan sel/ekuator Anafase 1 Tetrad memisah menjadi dua kromatid, lalu masing-masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan
  • 24. Telofase 1 Kromosom yang terdiri dari dua kromatid sampai di kutub sel Membran inti dan nukleolus muncul Terjadi sitokinesis Kromosom berubah menjadi benang kromatin Benang spindel lenyap Pada telofase 1 ini sel hasil pembelahan telah memiliki separo jumlah kromosom sel induk (haploid). Itu sebabnya Meiosis I sering disebut pembelahan reduksi karena ada pengurangan kromosom dari
  • 25. Meiosis II Profase 2 • benang kromatin berubah menjadi kromosom (yang terdiri dari dua kromatid) • membran inti dan nukleolus lenyap • berbentuk benang spindel Metafase 2 • Kromosom yang terdiri dari dua kromatid terletak di bidang pembelahan sel/ekuator Anafase 2 • Kromosom yang terdiri dari dua kromatid memisah, lalu masing-masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan
  • 26. Telofase 2 kromosom sampai di kutub sel membran inti dan nukleolus muncul benang spindel lenyap , terjadi sitokinesis, terbentuk 4 sel yang haploid Pada pembelahan Meiosis II tidak ada perubahan struktur kromosom, jadi semula n (haploid) pada akhir pembelahan tetap n. Oleh karena itu Meiosis II sebenarnya sama dengan Mitosis. MENU
  • 27. . Gametogenesis dan Pewarisan Sifat • Gametogenesis melibatkan pembelahan meiosis dan terjadi pada organ reproduktif. Pada hewan dan manusia, gametogenesis terjadi pada testis dan ovarium, sedangkan pada tumbuhan terjadi pada putik dan benang sari. Hasil gametogenesis adalah sel-sel kelamin, yaitu gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum atau sel telur).
  • 28. •1. Gametogenesis pada Hewan • Gametogenesis memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangbiakan hewan. Gametogenesis pada hewan dibagi menjadi dua, yaitu spermatogenesis dan oogenesis. • Spermatogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan (sperma). Sementara oogenesis adalah proses pembentuk an gamet betina (ovum atau sel telur).
  • 29. • a. Spermatogenesis • Di dalam testis terdapat saluran-saluran kecil yang disebut tubulus seminiferus. Pada dinding sebelah dalam saluran inilah, terjadi proses spermatogenesis. • Di bagian tersebut terdapat sel-sel induk sperma yang bersifat diploid (2n) yang disebut spermatogonium. • Pembentukan sperma terjadi ketika spermatogonium mengalami pembelahan mitosis menjadi spermatosit primer (sel sperma primer). • Selanjutnya, sel spermatosit primer mengalami meiosis I menjadi dua spermatosit sekunder yang sama besar dan bersifat haploid. Setiap sel spermatosit sekunder mengalami meiosis II, sehingga terbentuk 4 sel spermatid yang sama besar dan bersifat haploid.
  • 30.
  • 31. • b. Oogenesis Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin betina atau gamet betina yang disebut sel telur atau ovum. Oogenesis terjadi di dalam ovarium. Di dalam ovarium, sel induk telur yang disebut oogonium tumbuh besar sebagai oosit primer sebelum membelah secara meiosis. Berbeda dengan meiosis I pada spermatogenesis yang menghasilkan 2 spermatosit sekunder yang sama besar. Meiosis I pada oosit primer menghasilkan 2 sel dengan komponen sitoplasmik yang berbeda, yaitu 1 sel besar dan 1 sel kecil. Sel yang besar disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub primer (polar body). Oosit sekunder dan badan kutub primer mengalami pembelahan meiosis tahap II. Oosit sekunder menghasilkan dua sel yang berbeda. Satu sel yang besar disebut ootid yang akan berkembang menjadi ovum. Sedangkan sel yang kecil disebut badan kutub. Sementara itu, badan kutub hasil meiosis I juga membelah menjadi dua badan kutub sekunder. Jadi, hasil akhir oogenesis adalah satu ovum (sel telur) yang fungsional dan tiga badan kutub yang me ngalami degenerasi (mati).
  • 32.
  • 33. 2. Gametogenesis pada Tumbuhan Tingkat Tinggi • Sebelum menjadi gamet, hasil akhir meiosis pada gametogenesis mengalami perkembangan terlebih dahulu melalui proses yang dise-but maturasi. • Pada tumbuhan berbunga, gametogenesis diperlukan dalam pem-bentukan gamet jantan dan pembentukan gamet betina. Pembentukan gamet jantan disebut mikrosporogenesis, sedangkan pembentukan gamet betina disebut megasporogenesis
  • 34. • a. Mikrosporogenesis Mikrosporogenesis berlangsung di dalam benang sari, yaitu pada bagian kepala sari atau anthera . Kepala sari ini meng-hasilkan serbuk sari, yang mengandung sel sperma. Pembentukan sel sperma dimulai dari sebuah sel induk mikrospora diploid yang disebut mikros porosit di dalam anthera. Mikrosporosit ini mengalami meiosis I menghasilkan sepasang sel haploid. Selanjutnya, sel ini mengalami meiosis II dan menghasilkan 4 mikrospora yang haploid. Keempat mikrospora ini berkelompok menjadi satu sehingga disebut sebagai tetrad .
  • 35. • Setiap mikrospora mengalami pembelahan mi-tosis. Pembelahan ini menghasilkan dua sel, yaitu sel generatif dan sel vegetatif. Sel vegetatif ini mempu-nyai ukuran yang lebih besar daripada sel generatif. • Struktur bersel dua ini terbungkus dalam dinding sel yang tebal. Kedua sel dan dinding sel ini ber-sama-sama membentuk sebuah butiran serbuk sari yang belum dewasa. • Setelah terbentuk serbuk sari, inti generatif membelah secara mitosis tanpa disertai sitokinesis, sehingga terbentuklah dua inti sel sperma. Sementara itu, inti vegetatifnya tidak membelah. • Pembentukan sel sperma ini dapat terjadi sebelum serbuk sari keluardari anthera atau pada saat serbuk sari sampai di kepala putik (stigma). Pada saat inilah, tangkai serbuk sari mulai tumbuh. Pada umumnya, pembe-lahan mitosis sel generatif terjadi setelah buluh serbuk sari menembus stigma atau mencapai kantung embrio di dalam bakal biji (ovulum).
  • 36. • b. Megasporogenesis Megasporogenesis merupakan proses pembentukan gamet betina. Proses ini terjadi di dalam bagian betina bunga, yaitu bakal biji (ovulum) yang dibungkus oleh bakal buah (ovarium) pada pangkal putik. Di dalam bakal biji terdapat sporangium yang mengandung megasporofi t yang bersifat diploid. Selanjutnya, megasporofi t mengalami meiosis menghasilkan 4 megaspora haploid yang letaknya berderet. Tiga buah megaspora mengalami degenerasi dan mati, tinggal sebuah megaspora yang masih hidup. Megaspora yang hidup ini mengalami pembelahan kromosom secara mitosis 3 kali berturut-turut, tanpa diikuti pembelahan sitoplasma. Hasilnya berupa sebuah sel besar yang disebut kandung lembaga muda yang mengan dung delapan inti haploid. Kandung lembaga ini dikelilingi kulit (integumen). Di ujungnya terdapat sebuah lubang (mikropil) sebagai tempat masuknya saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga.
  • 37. • Selanjutnya, • tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat mikropil. Dua di antara tiga inti yang merupakan sel sinergid meng-alami degenerasi. Sementara itu, inti yang ketiga berkembang menjadi sel telur. • Tiga buah inti lainnya bergerak ke arah kutub kalaza, tetapi kemudian mengalami degenerasi pula. Ketiga inti ini dinamakan inti antipoda. Sisanya, dua inti yang disebut inti kutub, bersatu di tengah kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid (2n). • Inti ini disebut inti kandung lembaga sekunder . Ini berarti kandung lembaga telah masak, yang disebut megagametofi t dan siap untuk dibuahi.
  • 38. • 3. Pewarisan Sifat dan Variasi Genetis • Secara garis besar, ada tiga mekanisme yang menyebabkan terjadinya variasi genetik pada suatu populasi. Ketiga mekanisme ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
  • 39. • a. Pindah silang Pada profase I, kromosom homolog muncul pertama kali sebagai pasangan. Kromosom-kromosom homolog ini saling bersilangan pada kiasmata. Pada kiasmata inilah terjadi pindah silang (crossing over) materi genetik dari kromosom satu ke kromosom lainnya. Pindah silang ini terjadi ketika dua kromatid dari kromosom yang berbeda bertukar tempat. Kromatid yang sudah tidak identik lagi dengan kromatid saudaranya karena terjadi pindah silang disebut dyad. Pada manusia, dua atau tiga kasus kejadian pindah silang dapat terjadi untuk setiap pasangan kromosom.
  • 40. • b. Pemilahan kromosom secara bebas Pada metafase I, pasangan kromosom homolog terletak pada bidang metafase. Orientasi pasangan homolog yang menghadap kutub- kutub sel bersifat acak. Setiap pasangan mempunyai dua kemungkinan dalam penyusunan ini. Kita ambil contoh organis-me yang mempunyai empat kromosom diploid (2n = 4). Organisme ini mempunyai 2 kromosom dalam sel gametnya. Dua kromosom ini dapat menghasilkan empat kemungkinan sel anakan dengan kombinasi kromosom berbeda satu sama lain
  • 41. • c. Fertilisasi random Di dalam sebuah keluarga, seorang anak mempunyai sifat yang berbeda dengan saudara-saudaranya. Seorang anak tidak ada yang memiliki sifat yang sama persis dengan ibu atau bapaknya. Akan tetapi, sifatnya kemungkinan besar merupakan perpaduan sifat kedua orang tuanya. Ini jelas sangat masuk akal, sebab seorang anak dihasilkan dari pembuahan 1 sel telur ibu oleh 1 sel sperma bapak. Sel telur yang dibuahi sperma akan menjadi zigot sebagai cikal bakal manusia. Jadi, genetik seorang anak sangat dipengaruhi kromosom yang terkandung dalam sel telur atau sperma tersebut. setiap sel kelamin (sperma dan sel telur) yang menentukan kromosom anak merupakan 1 dari 8 juta kemungkinan. Hal ini berarti, seorang manusia merupakan salah satu dari 64 trilyun (8 juta × 8 juta) kombinasi kromosom diploid. Dengan kata lain, kita telah memenangkan pertandingan melawan 64 trilyun calon anak yang mungkin dilahirkan.