SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
0
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
1
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Salah satu kemampuan yang harus dimiliki dalam mengelola pekerjaan
kantor adalah komunikasi. Penguasaan kemampuan komunikasi yang baik
memberikan pengaruh pada terkelolanya pekerjaan Humas dan Keprotokolan,
baik pada perusahaan maupun pada lembaga pemerintah, terkhusus pada
kegiatan kenegaraan.
Tata kelola humas dan keprotokolan merupakan salah satu aktivitas yang
sangat penting dikuasai, khususnya oleh para sekretaris sebagai salah satu tugas
pokoknya yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dan
melalui hal ini organisasi-organisasi dan lembaga, baik yang berifat umum
maupun pribadi, berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati, dan
dukungan dari mereka yang memiliki sangkut paut dengan organisasi atau
lembaga dengan cara menilai pendapat umum di antara mereka dengan maksud
menghubungkan sedapat mungkin kebijakan dan ketatalaksanaannya untuk
mewujudkan kerjasama yang produktif melalui perencanaan dan
penyebarluasan informasi, untuk kepentingan bersama yang lebih efisien
Secara garis besar Modul Humas dan Kesekretarisan (Kegiatan
Belajar-1) ini membahas tentang komunikasi humas dan keprotokolan dalam
bidang komunikasi perkantoran, yang dibagi menjadi 2 (dua) Pokok-pokok
Materi, yaitu; (1) ruang lingkup kehumasan dan keprotokolan; serta (2)
kegiatan administrasi humas dan keprotokolan.
2. Relevansi
Relevansi dalam modul ini akan dibahas tentang: 1) menerapkan praktek
humas dan keprotokolan; 2) menguasai konsep dasar humas dan keprotokolan;
3) mampu mengelola pertemuan 4) mampu melakukan kerjasama dengan
2
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
masyarakat; 5) memahami penggunaan media humas dan keprotokolan; dan 6)
menguasai keprotokolan dengan baik.
Kompetensi-kompetensi tersebut di atas sangat diperlukan, khususnya
bagi siapa saja yang bekerja dalam bidang perkantoran, lebih khusus lagi oleh
mereka yang memiliki tugas dalam bidang administratif termasuk sekretaris.
Sehingga kehadiran modul ini memberikan pengetahuan dan kemampuan
dalam melakukan pengelolaan administrasi kantor, utamanya dalam hal
kehumasan dan keprotokolan.
3. Petunjuk Belajar
Sebelum membahas kegiatan belajar 1 peserta PPG Dalam Jabatan
harus memiliki kemampuan awal atau penguasaan tentang keterampilan
berkomunikasi, kehumasan dan keprotokolan secara umum dan telah dapat
menggunakan bahasa yang komunikatif. Beberapa hal yang harus dikuasai
dengan tuntas sebelum mempelajari modul ini seperti materi tentang
komunikasi serta beberapa peraturan yang membahas tentang tata kerja humas
dan keprotokolan. Langkah-langkah atau petunjuk belajar adalah sebagai
berikut:
Peserta:
1. Bacalah dan fahami dengan baik setiap materi dalam modul ini dengan
cermat sebagai pengukur yang harus dikuasai dalam modul ini.
2. Diskusikan dengan sesama peserta apa yang telah anda cermati untuk
mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan
kompetensi yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka
tanyakan kepada instruktur sampai betul-betul anda sudah paham .
3. Bila proses memahami materi anda menemui kesulitan, diskusikan dengan
teman-teman anda atau konsultasikan dengan instruktur.
4. Peserta tidak dibenarkan melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya, bila
belum menguasai secara tuntas materi pada kegiatan belajar ini.
5. Untuk kegiatan praktek diharapkan peserta selalu membaca dan
memahami teori yang mendukung materi praktek.
3
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
6. Perhatikan tentang alat-alat untuk kegiatan praktek, termasuk tentang
keselamatan kerja dalam menggunakan alat-alat praktek.
7. Setelah semua bahan ajar untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas
dipelajari, maka ajukan uji kompetensi
Instruktur:
1. Informasikan tentang bagaimana cara menggunakan modul, cara
pembelajaran, cara penilaian, alat yang digunakan dan waktu yang
dibutuhkan.
2. Berilah bimbingan kepada peserta bila mereka mendapatkan kesulitan
3. Monitor dan catat kemajuan peserta dan berikan feedback atas pencapaian
pembelajaran peserta didik.
4. Selama proses pembelajaran tetaplah berada di dalam kelas/tempat belajar.
5. Untuk kegiatan praktek, gunakan sarana dan alat-alat yang disesuaikan
dengan modul, dapat dilakukan di kelas, tetapi jauh lebih baik jika
menggunakan laboratorium kantor untuk kegiatan tersebut.
B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Menguasai komunikasi humas dan keprotokolan dalam bidang
komunikasi perkantoran
2. Pokok-Pokok Materi
a) Ruang lingkup kehumasan dan keprotokolan
b) Kegiatan administrasi humas dan keprotokolan
3. Uraian Materi
Sebelum membahas lebih jauh tentang karakteristik humas, maka
alangkah baiknya kita memahami dulu konsep dan komponen komunikasi
sebagai suatu dasar dalam menjalankan tugas kehumasan dan kesekretarisan.
Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communication yang berarti
“berpartisipasi’ atau “memberitahukan”. Komunikasi diartikan sebagai proses
4
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
pemberitahuan, ada pihak yang memberitahu, dan ada pihak yang diberitahu.
Istilah komunikasi (communication) kadang-kadang diartikan sebagai berita
yang disampaikan atau alat-alat komunikasi yang menghubungkan tempat
yang satu dengan tempat yang lain.
Contohnya:
a. Komunikasi sebagai berita yang disampaikan, seperti surat dan teleks.
b. Komunikasi sebagai alat yang menghubungkan tempat, seperti jalan raya, rel
kareta api, dan lain-lain.
Komunikasi disebut juga sebagai penyimpanan atau pemindahan informasi.
Misalnya, pemindahan atau penyerahan suatu benda atau pengiriman barang
dagangan dari penjual kepada pembeli.
Berikut beberapa pendapat para ahli tentang komunikasi seperti sebagai berikut:
a. Menurut Ensiklopedia Administrasi, komunikasi (Communication) adalah
suatu proses penyampaian ide dari suatu sumber berita ke suatu tempat tujuan.
b. Phil Astrid Susanto dalam buku Komunikasi dalam Teori dan Praktik
menyebutkan, komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang
mengandung arti.
c. Komunikasi menurut Keith Davis dalam buku Human Relation at Work adalah
proses jalur informasi dan pengertian dari seseorang ke orang lain.
d. Aan Hariyanah, dkk dalam buku Korespondensi, komunikasi adalah suatu
tingkah laku atau penyampaian lambang-lambang yang mengandung arti dan
makna dari suatu individu ke individu lainnya, atau dari satu organisasi ke
organisasi lainnya yang menimbulkan reaksi.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa dasar komunikasi adalah
berpikir karena setiap komunikasi mempunyai tujuan, dimulai dari suatu pikiran
dan ide. Dalam proses komunikasi terdapat beberapa komponen yang sangat
berperan, yaitu:
1) Komunikator (Communicator), yaitu sumber pengirim berita
2) Encode adalah proses pengantar pesan
5
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
3) Pesan atau Berita (message) atau ide yang disampaikan
4) Decode ialah proses penerimaan pesan
5) Komunikan (communicate), yaitu orang yang menerima berita, yang
ditafsirkan melalui pendengaran, penglihatan
6) Tanggapan atau respon/feed back.
Gambar 1.1. Bagan proses komunikasi
Sumber: https://slideplayer.info/slide/2800582/
Tanggapan pesan yang disampaikan sangat penting bagi komunikator untuk
mengetahui apakah pesan yang diterima oleh komunikan mencapai sasaran atau
tidak. Dengan kata lain, apakah komunikan meninterprestasikan pesan yang
diterima sesuai maksud komunikator. Misalnya, komunikator menyampaikan pesan
kepada komunikan agar secepatnya mengembalikan barang yang dibeli beberapa
hari yang lalu karena tidak sesuai dengan pesanan, dan sekaligus mengurus
pengembalian uang atas pembelian barang tersebut secara tunai. Selanjutnya,
6
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
komunikator menginginkan tanggapan dari komunikan apakah pesan yang
disampaikan itu dimengerti oleh komunikan dan dilaksanakan sesuai dengan yang
dimaksud.
Pada saat berkomunikasi, terdapat unsur-unsur yang menyebabkan
terjadinya komunikasi. Unsur-unsur komunikasi terdiri atas:
1) Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, ide, pernyataan,
keinginan, dan pertanyaan.
2) Komunikan, yaitu orang yang menerima ide, pesan, pernyataan, pertanyaan dan
keinginan dari komunikator.
3) Pesan, yaitu idea tau keinginan dari komunikator yang didukung oleh lambang.
4) Media, yaitu sarana atau saluran yang menunjang pesan jika komunikan jauh
tempatnya atau banyak jumlahnya.
5) Efek atau feed back, yaitu pengaruh dari adanya pesan.
Masalah komunikasi sebagaimana yang telah kita uraikan di atas merupakan
suatu hal yang paling penting dimiliki oleh seseorang yang berkerja dalam bidang
kehumasan dan keprotokoleran, termasuk bidang lain sebagai penunjang
keterlaksanaan pekerjaan-pekerjaan dan tujuan yang ingin dicapai. Setelah
mengetahui arti komunikasi dan unsur-unsur yang terlibat di dalamnya, maka
saatnya kita menguraikan beberapa konsep dari humas (public relation) dan
keprotokolan.
a) Konsep Dasar Humas dan Keprotokolan
Humas atau public relations adalah sebuah fungsi manajemen yang
dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dan melalui hal ini organisasi-
organisasi dan lembaga, baik yang berifat umum maupun pribadi, berusaha
memperoleh dan membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang
memiliki sangkut paut dengan organisasi atau lembaga dengan cara menilai
pendapat umum di antara mereka dengan maksud menghubungkan sedapat
mungkin kebijakan dan ketatalaksanaannya untuk mewujudkan kerjasama yang
7
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
produktif melalui perencanaan dan penyebarluasan informasi, untuk kepentingan
bersama yang lebih efisien.
Humas atau Public relations (PR) menyangkut kepentingan setiap
organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial maupun non- komersial.
Kehadirannya tidak bisa dicegah, terlepas dari kita menyukainya atau tidak.
Sebenarnya, PR terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara
organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya.
Setiap orang pada dasarnya juga selalu mengalami PR, kecuali jika ia terisolasi dan
tidak menjalin kontak dengan manusia lainnya.
Secara etimologis, public relations terdiri dari dua kata, yaitu public dan
relations. Public berarti publik dan relations berarti hubungan-hubungan. Jadi,
public relations berarti hubungan-hubungan dengan publik. Menurut (British
Institute of Public Relations (IPR) (Jefkins, 2004: 9), public relations (PR) adalah
keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam
rangka menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan saling pengertian
antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.
Sedangkan menurut Frank Jefkins (Jefkins, 2004: 10), public relations
adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar,
antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-
tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Istilah “Public” dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai “Publik”,
yaitu sebagai salah satu kelompok dalam masyarakat yang sifatnya heterogen.
Dalam masyarakat terdapat sekelompok orang yang homogeny. Yang homogeny
inilah yang dapat dikategorikan sebagai “Publik”.
Pengertian publik seacara universal yaitu, sekelompok orang yang
mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal. Selanjutnya
pengertian publik ini berkembang dan dapat dilihat dari berbagai klasifikasi, yang
antara lain:
8
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
a. Publik secara kuantitatif
Yang dimaksud dengan publik secara kuantitatif adalah: ditandai dengan
adanya jumlah orang-orang yang terdapat dalam suatu kelompok tertentu,
yakni terdiri dari dua orang atau lebih yang semuanya memiliki minat yang
sama terhadap suatu hal.
b. Publik secara geografis
Yang dimaksud disini adalah jika di dalamnya terdapat tanda adanya
sejumlah orang yang berkumpul bersama-sama di suatu tempat atau wilayah
tertentu.
c. Publik secara psikologis
Secara psikologis yang dimaksud dengan publik adalah jika di dalamnya
ditandai dengan adanya sejumlah orang yang sama- sama mempunyai minta
dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal tanpa ada sangkut paut dengan
tempat dimana mereka berada.
d. Publik secara sosiologis
Ditandai dengan adanya sejumlah orang yang mempunyai keinginan yang
sama, dasar yang sama, dan berkehendak untuk memecahkan masalah social
bersama-sama.
Dengan demikian, istilah “Public” dalam kaitannya dengan Public Relations
yang diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia adalah “Masyarakat” adalah tidak
tepat, karena perkataan “Masyarakat” dalam Bahasa Inggris adalah “Society”,
dimana secara ilmiah yang dimaksudkan dengan masyarakat adalah didasarkan
pada karakteristik yang berbeda dengan karakteristik publik, yang antara lain:
Heterogen, Anonim, dan Large. Sedangkan kata “Relation” (tanpa “s”)
diterjemahkan sebagai “hubungan”. Kaitannya dengan Public Relations, dimana
relations yang dimaksud menggunakan “s”, ini berarti menunjukkan arti yang
sifatnya “jamak”. Dengan demikian terjemahan relations yang tepat seharusnya
“Hubungan-hubungan”.
Dari gambaran di atas, dapat disimpulkan bahwa Public Relations secara
9
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
harfiah berarti: “Hubungan-hubungan antar publik”. Ini berarti bahwa jika Public
Relations diterjemahkan dengan “Hubungan Masyarakat” adalah kurang tepat,
namun sampai saat ini masyarakat sudah terlanjur mengenal istilah hubungan
masyarakat sebagai kata lain dari public relations dan sangat sulit untuk diluruskan
meskipun sudah ada usaha kearah itu.
Selanjutnya berikut ini beberapa definisi dari Public Relations, yaitu sebagai
berikut:
a. British Institute of Public Relations (IPR)
“Public relations practice is th e
planned and sustained effort to
establish and maintain goodwill
and mutual understanding between
an organization and its publics”
Definisi tersebut menitikberatkan
pada:
1) Kegiatan public relations
merupakan upaya yang
terencana dan terorganisasi,
serta bersifat terus-menerus/
berkelanjutan.
2) Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendapatkan pemahaman timbal balik
antara organisasi dan khalayak- khalayaknya.
b. Guru PR Frank Jefkins
“Public relations consists off all forms of planned communication, outwards
and inwards, between an organization and its publics for the purpose of
achieving specific objectives concerning mutual understanding.” Definisi ini
menyempurnakan IPR, di mana ditekankan tujuan public relations bukan hanya
mendapatkan pemahaman timbal balik, lebih dari itu tujuannya adalah untuk
mencapai sasaran- sasaran yang spesifik.
Gambar 1.2. IPR Founded 1956
Sumber: https://instituteforpr.org/
10
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
c. Mexican Statement
Kongres dunia Public Relations Associations di kota Mexico pada tahun 1978
menyepakati pernyataan berikut ini sebagai definisi public relations:
“Public relations practice is the art and social science of analyzing
trends, predicting their consequensces, counselling organizations
leaders, and implementing planned programmes of action which will
serve both the organisations‟s and public interest.”
Definisi yang telah disepakati
oleh praktisi Humas se-dunia,
yang terhimpun dalam organisasi
yang bernama, “The
Internasional Public Relations
Association” (IPRA), b ersepakat
merumuskan sebuah definisi
dengan harapan dapat diterima
dan dipraktekkan bersama
berbunyi “Hubungan Masyarakat (Humas) adalah manajemen dari sikap budi yang
berencana dan berkesinambungan yang dengan itu organisasi-organisasi dan
lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian,
simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau mungkin ada
hubungannya dengan jalan nilai pendapat umum diantara mereka, yang dengan
informasi yang berenacana dan tersebar luas mencapai kerja sama yang lebih
produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien (Effendy, 1990).
Definisi di atas dinilai sebagai definisi yang lengkap, yang menunjukkan ciri khas
dan meliputi faktor-faktor yang memang harus ada pada Humas.
Profil Humas
a. Humas yang Melembaga/In-House PR
Organisasi humas dalam perusahaan diistilahkan sebagai humas yang
melembaga/state of being. Sebagai bidang yang melembaga, berarti memiliki
seseorang yang memimpin, memiliki staf, dan memiliki ruang/tempat dan
Gambar 1.3. IPRA
Sumber: www.abbreviations.com/term/268055
11
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
sarana/prasarana pendukungnya. Jabatan-jabatan yang ada dalam bagian
humas memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas.
Pengorganisasian di sini adalah tentang struktur, wewenang, tugas, dan
tanggung jawab. Humas yang melembaga lebih dikenal dengan istilah
bagian/departemen/divisi humas/PR communication.
b. Humas Agency/Ekstern PR
Ekstern PR adalah sebuah lembaga/perusahaan independen yang berbadan
hukum dan bergerak dalam layanan dibidang humas. PR ekstern meliputi:
1) PR Full Service
Sebuah perusahaan tersendiri yang bergerak dalam bisnis pelayanan
kehumasan, meliputi kegiatan konseling dan sekaligus pelayanan
konsultasi dan pelayanan yang mereka berikan kepada klien
(perseorangan/perusahaan PR tersebut).
2) PR Consultant
Yaitu perusahaan PR yang bergerak dalam Layanan konsultasi
kehumasan. Pelayanan kosultan yang diberikan tergantung dari
kompetensi yang dimiliki para konsultannya.
c. Event Organizer
Event Organizer, adalah perusahaan yang melayani jasa sebagai pelaksana
sebuah event/kegiatan yang berhubungan dengan publik. Perusahaan ini
cenderung spesialis, misalnya:
1) Launching product
2) Pameran/ exhibition
3) Pertemuan-pertemuan (seminar, lokakarya, konvensi, konferensi)
4) Jumpa pers/press conference, press tour, dan sebagainya
5) Show dan kontes-kontes (Modul Pelatihan Humas, Yuliati et al:2014)
12
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Gambar 1.4. Lingkaran Komunikasi Humas/PR
(Big Circle of Communicationhttp ://visibilitymarketing.com)
Aspek Aspek Humas
a. Aspek Layanan
Aspek layanan dalam
kegiatan Humas untuk
mengatur, mengotomatisasi,
dan sinkronisasi proses-
prinsipnya bisnis penjualan
kegiatan, tetapi juga orang
untuk pelanggan, dan
dukungan teknis. Tujuan
keseluruhan adalah untuk
menemukan, menarik dan
menang klien baru,
memelihara dan mempertahankan orang-orang perusahaan sudah memiliki,
menarik mantan klien kembali ke flip, dan mengurangi biaya pemasaran dan
pelayanan klien.
Gambar 1.5. Proses Pelayanan
Sumber: http://ujiansma.com/konsep-
dasar-pelayanan-prima
13
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
b. Aspek Komunikasi
Perubahan dengan memasukan aspek komunikasi atau hubungan dua arah
(two-way communications). Definisi mengenai humas kemudian memasukkan
kata-kata seperti reciprocal (timbal balik), mutual (saling) dan between
(antara). Dengan demikian pengertian humas sudah mengandung pengertian
aksi timbal balik (interaktif).
c. Aspek Kesetiaan
Mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling
berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi ,sikap
dan opini untuk mencapai suatu kesuksesan sebuah perusahaan dimana dia
berada.
d. Aspek Produktivitas
Filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak awal peradaban
manusia karena makna produktivitas adalah keinginan (the will) dan upaya
(effort) untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan
disegala bidang). Pandangan yang lebih mengandung arti filosofi itu memberi
arti filosofi dan spirit yang cukup mendalam dan memungkinkan setiap orang
yang memahaminya memandang kerja,baik secara individual atau kelompok
dalam suatu organisasi sebagai suatu keutamaan dalam hal mengutamakan
bekerja dengan mengacu kepada unsur efisiensi dan efektivitas yang
merupakan penjabaran secara teknis dari konsep produktivitas.
Menurut dewan produktivitas Nasional Indonesia 1983, dikatakan
bahwa produktivitas mengandung pengertian sikap mental (attitude of mind)
yang selalu mempunyai pandangan : “Mutu kehidupan hari ini harus lebih baik
dari kemarin,dan esok lebih baik dari hari ini.”
Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan
terbalik antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya
yang digunakan (input). (Sedarmayanti, 2009:197). Dapat dikatakan bahwa
kinerja sebagai suatu hasil yang atau output dari suatu proses pelaksanaan tugas
akan berpengaruh terhadap produktivitas/kerja.Semakin baik kinerja seorang
14
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
pegawai ,berarti pegawai tersebut juga semakin produktif atau
produktivitasnya semakin meningkat.
e. Aspek Etika Moral
Public relation adalah merupakan salah satu profesi yang memiliki kode etik.
Dalam public relation kode etik disebut sebagai kode etik publik relation atau
kode etik kehumasan atau etika profesi humas. Professional Humas (Public
relation Officer by professional) berfungsi untuk menghadapi dan
mengantisipasi tantangan kedepan,yaitu pergeseran sistem pemerintah
otokratik menuju sistem reformasi yang lebih demokratik dalam era globalisasi
yang ditandai dengan munculnya kebebasan pers ,mengeluarkan pendapat
,opini dan berekspresi yang terbuka ,serta kemampuan untuk berkompetitif
dalam persaingan pasar bebas ,khususnya di bidang jasa teknologi informasi
dan bisnis lainnya yang mampu menerobos batas-batas wilayah suatu negara
,sehingga dampaknya sulit dibendung oleh negara lain sebagai target
sasarannya .
Tujuan Humas
1. Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian (Aspek Kognisi). Yaitu
membuat public dan organisasi/lembaga saling mengenal. Baik mengenal
kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan
demikian aktivitas kehumasan harusnya menunjukkan adanya usaha
komunikasi untuk mencapai saling kenal dan mengerti tersebut. Sifat
komunikasinya cenderung informative saja.
2. Menjaga dan membentuk saling percaya (Aspek Afektif). Artinya lebih pada
tujuan emosi, yakni pada sikap (afeksi) saling percaya (mutual confidence).
Untuk mencapai tujuan saling percaya ini, prinsip-prisip komunikasi persuasif
dapat diterapkan. Sikap saling percaya keberadaannya masih bersifat laten
(tersembunyi), yakni ada pada keyakinan seseorang (publik) akan
“kebaikan/ketulusan” orang lain (organisasi/ lembaga akan
15
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
“kebaikan/ketulusan publiknya.
3. Memelihara dan menciptakan kerja sama (Aspek Psikomotoris) Yaitu dengan
komunikasi diharapkan akan terbentuknya bantuan dan kerja sama nyata.
Artinya, bantuan dan kerjasama ini sudah dalam bentuk perilaku atau
termanifestasikan dalam bentuk tindakan tertentu.
Mengacu dari ketiga tujuan di atas, dapat dinyatakan bahwa setelah
pengetahuan/pikiran dibuka, emosi atau kepercayaan disentuh maka selanjutnya
perilaku positif dapat diraih. Pada akhirnya, semua itu kembali pada tujuan yang
lebih besar yakni, terbentuknya citra/ image yang fafourable tehadap organisasi/
lembaga dimana humas berada.
Manfaat Humas
Menurut Frank Jeffkins, manfaat khusus keberadaan public relations
meliputi: kegunaan PR dalam mengelolah atau pelaksanaan, diantaranya yaitu :
1. Manajemen Krisis
Tidak ada satu pun perusahaan yang bebas kris. Pada umumnya hampir semua
perusahaan mempunyai resiko mengalami kris. Maka disinilah manfaat PR
yang ada di dalam struktur perusahaan tersebut untuk menyelesaikan krisis
yang terjadi dengan serangkaian persiapan dan kesiapan tersendiri.
2. Penerbitan Desk-top
PR bertanggung jawab atas jurnal internal computer perusahaan. Oleh karena
itu, biasanya perusahaan memiliki bagian internal relations untuk mengurus hal
tersebut.
3. Identitas Perusahaan
Identitas perusahaan merupakan sebuah wahana komunikasi bagi segenap
karyawan perusahaan, pemilik saham, agen atau dealer, konsumen, lembaga
dan berbagai pihak lainnya yang punya kepentingan dan kaitan dengan
lembaga organisasi. Tim PR adalah bagian yang bertanggung jawab untuk
menciptakan dan memelihara Indentitas sebuah perusahaan.
16
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
4. Hubungan Parlementer
PR wajib menjalin hubungan parlementer yang baik dalam hal ini hubungan
baik antara berbagai organisasi dengan pihak pemerintah, para anggota
parlemen, serta para birokrat dari berbagai departemen dan instansi
pemerintah. Legistator atau regulator adalah publik yang sangat penting dalam
keberlangsungan usaha atau suatu perusahaan.
5. PR Finansial
Sebagai sebuah perusahaan yang telah go public, maka perusahaan
memerlukan PR yang melakukan kegiatan-kegiatan PR di seputar peristiwa
keuangan atau bisnis dalam rangka mendukung rencana perusahaan kliennya
untuk memasuki bursa saham atau dalam rangka mendukung peluncuran
laporan keuangan tahunan.
Fungsi Humas
a. Menurut Bernays (Ruslan, 2014) terdapat tiga fungsi Humas, yaitu:
1) Memberi penerangan kepada masyarakat
2) Pembujukan langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan
tindakan
3) Usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan
dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap permasalahannya.
b. Menurut Cutlip et al (Ruslan, 2014), terdapat lima fungsi humas,yaitu:
1) Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama
2) Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan
publiknya yang merupakan khalayak sasaran
3) Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan
tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau
sebaliknya
4) Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada
pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama
17
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
5) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus
informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau
sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belahpihak.
c. Thomas L. Harris (humas-publicrelations.blog) dalam bukunya Marketer’s
Guide to Public Relations yang melahirkan Marketing Public Relations. (MPR),
mengemukakan peranan Humas melalui formula PASP, yaitu:
1) Publications / Publikasi
2) Advertising / Periklanan
3) Sales / Penjualan
4) Promoting / Mempromosikan
5) Personal Selling /Menjual kemampuan diri
Berkaitan dengan fungsi humas/PR serta belajar dari sejarah kesuksesan
Ivy Lee tahun 1906, Cutlip et al (Gafur, tahun tidak disebutkan) memandang ada
dua syarat yang harus terpenuhi dalam menjalankan fungsi kehumasan dengan
baik, yaitu:
• Mempunyai posisi yang dekat dengan pimpinan puncak organisasi sebagai
sumber utama informasi dan pengambil keputusantertinggi,
• Diberi kebebasan untuk berprakarsa penuh dalam memberikan informasi
secara bebas dan terbuka.
b). Karakteristik Humas
Ada 4 (empat) ciri utama humas yang disebut sebagai karakteristik humas,
diantaranya yaitu:
1) Adanya Upaya Komunikasi yang Bersifat Dua Arah
Hakekat humas adalah komunkasi. Namun tidak semua komunikasi
dikatakan humas. Komunikasi yang menjadi ciri kehumasan adalah
komunikasi dua arah yang memungkinkan terjadinya arus informasi timbal
balik.
18
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
2) Sifatnya yang Terencana
Sifat humas yang terencana mengandung pengertian bahwa kerja/aktivitas
humas merupakan kerja/aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode
terintegrasi dengan bagian lain dan hasilnya tangible (nyata). Syarat
terencana dan berkesinambungan ini merupakan salah satu syarat yang
dinilai dalam kompetisi tertinggi program PR internasional, yakni Golden
World Award For Excellence in PR (GWA).
3) Berorientasi pada Organisasi/Lembaga
Dengan mencermati orientasi tersebut, maka syarat mutlak dalam kerja
humas adalah pemahaman yang tinggi terhadap visi, misi, dan budaya
organisasi/lembaga. Visi, misi, dan budaya organisasi/lembaga inilah yang
menjadi materi utama humas, sehingga dapat mencapai tujuan humas dan
mendukung tujuan manajemen lainnya, termasuk tujuan marketing.
4) Sasarannya adalah Publik
Yaitu suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik
kepentingan yang sama. Jadi sasaran humas bukanlah perorangan, hal ini
perlu disampaikan sebab masih ada orang yang mengistilahkan PR sebagai
personal Relation
c). Mengelola Pertemuan
Sebagai praktisi PR/Humas kegiatan mengumpulkan para stakeholders
dalam membicarakan isu-isu penting atau untuk memecahkan masalah adalah
sesuatu yang biasa dilakukan. Kegiatan mengelola pertemuan merupakan wahana
yang tepat untuk berkumpul, saling memberikan pendapat, ide-ide baru dan hal-hal
lain yang bermanfaat bagi perkembangan organisasi dan harmonisasi
dengan lingkungan dan publik sasaran.
Pengertian Pertemuan
Pertemuan atau rapat merupakan suatu metode komunikasi dua arah tempat
orang-orang bertemu, pada waktu yang sama di tempat tertentu, untuk
membicarakan hal-hal penting yang berguna bagi kemajuan dan pengembangan
19
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
organisasi. Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan orang-orang melakukan
Teleconference (pertemuan jarak jauh). Jadi, walaupun mereka berjauhan tetapi
tetap dapat membicarakan isu- isu penting bersama-sama dengan memanfaatkan
teknologi canggih. Pertemuan dapat dilakukan dalam skala kecil maupun skala
besar, tergantung jumlah peserta pertemuan.
Cutlip et al (2006: 280) memandang teleconference akan menggantikan
rapat tradisional ketika waktu dan anggaran tidak memungkinkan dilakukan.
Komunikasi elektronik, seperti penggunaan sistem intranet, seringkali
menggantikan komunikasi tatap muka. Akan tetapi rapat tatap muka masih sangat
dihargai dan lebih disukai oleh karyawan, terutama ketika masukan mereka sangat
diharapkan.
Intranet adalah bentuk jaringan (Private Network) yang menggunakan
protokol internet TCP/IP untuk berbagi informasi penting dalam lingkup lokal atau
pada area tertentu. Misalnya digunakan pada perkantoran/perusahaan, sekolah,
universitas, dll. Intranet juga merupakan suatu jaringan LAN (Local Area Network)
yang hanya mencakup wilayah lokal/kecil.
Berikut ini beberapa pengertian pertemuan/rapat dari berbagai sumber:
1) “Rapat membuat orang berkumpul, memberi kesempatan untuk bicara dan
mendengar, dan merupakan metode komunikasi dua arah yang memberikan
ide-de dan efek team-building”. (Cutlip et al, 2006: 279)
2) “Rapat merupakan suatu bentuk media komunikasi kelompok yang bersifat
tatap muka yang diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta
maupun pemerintah untuk membicarakan dan merundingkan suatu masalah
yang menyangkut kepentingan bersama”. (Sedarmayanti, 2009: 231)
Pertemuan/rapat pada dasarnya adalah bentuk media komunikasi dua arah
yang bersifat tatap muka, baik melalui teleconference (pertemuan jarak jauh),
maupun cara tradisional untuk mendapatkan ide-ide dan umpan balik bagi
perkembangan dan kemajuan stakeholders (pemangku kepentingan) maupun
organisasi.
20
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Alasan Penyelenggaraan Pertemuan
Ada beberapa alasan diselenggarakan pertemuan/rapat, misalnya:
• Merupakan kegiatan rutin organisasi (rapat bulanan, rapat tahunan, dll)
• Direktur atau Pimpinan memerlukan sumbangan pemikiran dari para
karyawan/bawahannya.
• Alasan koordinasi bagi organisasi/perusahaan
Macam-Macam Pertemuan
Kegiatan pertemuan bisa dibedakan berdasarkan hal-hal tertentu. Miftah
Thoha (Wursanto, 2006: 151) membedakan pertemuan menjadi: Pertemuan yang
bertujuan membahas masalah-masalah yang bersifat ilmiah (scientific
atmosphere), yaitu:
1. Diskusi, yaitu suatu pertukaran pikiran secara luas dan mendalam.
Gambar 1.6. Proses Diskusi
Sumber: http://belajarpengertian.blogspot.com/2018/11/
2. Diskusi panel, yaitu suatu diskusi yang diselenggarakan oleh sejumlah
pembicara yang terpilih di depan hadirin.
21
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Gambar 1.7. Diskusi Panel
Sumber: https://www.kemendag.go.id/id/photo/2018/05/04/diskusi-
panel-apel-kasatwil-tahun-2018
3. Seminar yaitu: Suatu pertemuan yang membahas suatu masalah penting
secara ilmiah yang disampaikan oleh para ahli atau guru besar besar untuk
mendapatkan pemahaman yang sama atas permasalahan tersebut.
Gambar 1.8. Kegiatan Seminar
Sumber: https://nasional.sindonews.com/read/1000915/144/
4. Simposium, yaitu pertemuan untuk mengadakan tukar pikiran diantara para
partisipan yang hadir diantara sekelompok pendengar yang jumlahnya
relative besar. Simposium dapat juga berarti suatu penjamuan minum
22
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
bersama yang diikuti dengan suatu percakapan atau diskusi tentang suatu
masalah tertentu dari mereka yang hadir dalam perjamuan tersebut.
Gambar 1.9. Kegiatan Simposium Nasional
Sumber: http://penghubung.babelprov.go.id/content/
5. Workshop/Lokakarya/Sanggar kerja/Bengkel kerja: suatu pertukaran
pendapat diantara para ahli mengenai suatu masalah tertentu,baik yang
dihadapi masyarakat pada umumnya maupun organisasi tertentu yang
bertujuan memecahkan masalah yang dihadapi.
Gambar 1.10. Kegiatan Workshop/Lokakarya
Sumber: https://radarlampung.co.id/2019/06/26/
23
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Syarat Penyelenggaraan Pertemuan
Agar penyelenggaraan rapat/pertemuan dapat berlangsung efektif dan
efisien, maka terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat rapat
yang baik ditentukan oleh unsur-unsur berikut ini:
a. Pimpinan rapat yang cakap. Pemimpin rapat yang cakap memahami dan
menguasai masalah yang akan dibahas, bersifat adil terhadap semua peserta
rapat, bersikap bijaksana, sabar dan tenang dalam membimbing rapat,
tanggap terhadap ide-ide yang dikemukakan peserta rapat, ramah terhadap
peserta rapat, memiliki sifat humor yang baik agar rapat berlangsung
cair/tidak tegang namun tetap fokus mengendalikan jalannya rapat.
b. Peserta rapat yang berpartisipasi aktif. Peserta rapat yang aktif
menyampaikan pendapatnya sesuai masalah yang dibicarakan dalam rapat,
menghormati dan menghargai pendapat dari peserta lain, memiliki wawasan
yang luas atas masalah yang dibahas sehingga dapat melontarkan ide dan
gagasan yang baru dan menarik.
c. Notulis yang kompeten. Notulis yang kompeten berarti memiliki
kemampuan menulis yang cerdas, cepat, teliti, cermat, memahami seluk
beluk penyelenggaraan rapat, hasil tulisannya/notula yang dibuatnya dapat
dibaca dan dimengerti oleh orang lain.
d. Situasi rapat yang kondusif. Kriteria kondusif suatu rapat misalnya: tepat
waktu dalam memulai rapat, agenda rapat dirumuskan dengan baik,
komunikasi antara pemimpin rapat dan setiap peserta rapat berjalan
baik/tanpa prasangka dan saling menghargai, adanya peran aktif peserta.
rapat, bersifat terbuka/mampu menerima kritik dan pendapat tanpa emosi,
tidak ada peserta rapat yang mendominasi pembicaraan selama pertemuan
berlangsung, serta adanya kesimpulan hasil pertemuan/rapat. (Dwiantara-
Sumarto: 2000)
Fasilitas Pertemuan
Fasilitas untuk menyelenggarakan pertemuan meliputi: ruang rapat,
perabotan (meja, kursi) lengkap dengan tata letaknya, peralatan alat tulis kantor
24
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
(ATK), perangkat sound system, perlengkapan presentasi dan peralatan lain yang
diperlukan, serta bagi peserta. Penyediaan fasilitas rapat disesuaikan dengan
maksud dan tujuannya.
Pengaturan Tempat Pertemuan
Agar penyelenggaraan rapat berlangsung menyenangkan, maka pengaturan
tempat duduk rapat perlu dilakukan. Menentukan pengaturan tempat duduk rapat
memerlukan keterampilan sendiri. Ada beberapa macam pengaturan tata ruang
rapat yaitu sebagai berikut:
1. Gaya klasikal/kelas
Gaya klasikal/kelas cocok untuk jumlah peserta yang banyak. Berikut ini
pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya klasikal/kelas.
Gambar 1.11. Tempat Pertemuan Gaya Klasikal
2. Gaya konferensi atau bentuk empat persegi panjang, dimaksudkan agar
semua peserta merasa dihargai dan untuk meninmbulkan semangat team work.
Gambar 1.12. Tempat Pertemuan Gaya Konferensi
25
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
3. Gaya huruf U
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya huruf U cocok untuk rapat
informal. Bentuk ini bagus untuk kelompok-kelompok kecil yang
membutuhkan percakapan, baik antara presenter dan peserta atau peserta
dengan peserta.
Gambar 1.13. Tempat Pertemuan Gaya Huruf “U”
4. Gaya Workshop
Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya workshop cocok untuk diskusi
kelompok.
Gambar 1.14. Tempat Pertemuan Gaya Workshop
Persiapan Penyelenggaraan Pertemuan
Agar pelaksanaan pertemuan/rapat berlangsung lancar, anda dapat membuat
daftar check list yang memuat hal-hal detail yang diperlukan dalam
penyelenggaraan pertemuan. Check list memuat:
26
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
1. Persiapan kegiatan sebelum pertemuan berlangsung (misalnya surat
undangan pertemuan).
2. Persiapan fasilitas dan administrasi yang diperlukan ketika pertemuan
berlangsung (perabot meja/kursi, peralatan sound system, perlengkapan
presentasi, alat tulis kantor, Formulir-formulir kegiatan yang diperlukan:
daftar hadir, Notula), stofmap, konsumsi, dan sebagainya.
3. Persiapan sesudah pertemuan berlangsung (misalnya penggandaan hasil
pertemuan/notula bila diperlukan dan tindak lanjut lain).
Mendesain Susunan Acara Pertemuan
Acara pertemuan berisikan aktivitas-aktivitas yang diselenggarakan pada
saat berlangsungnya pertemuan. Sebuah acara pertemuan disusun
berdasarkan agenda rapat atau daftar pokok-pokok pembicaraan yang akan
disampaikan pada saat pertemuan berlangsung.
Mendesain Undangan Pertemuan
Surat undangan pertemuan memuat hal-hal berikut:
a. Menggunakan kop/kepala surat
b. Mencantumkan nomor surat undangan dan tanggal pembuatan surat
c. Mencantumkan nama-nama orang yang diundang
d. Mencantumkan hari, tanggal, jam dan tempat pertemuan diselenggarakan
e. Ditandatangani pejabat yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut.
Contoh susunan rapat:
Pembukaan
Pembacaan susunan acara/agenda pertemuan
Pembahasan pertemuan
Kesimpulan
Penutup
27
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Notula
Notula adalah catatan ringkas yang berisi pokok-pokok pembicaraan
yang berlangsung dalam pertemuan. Notula berfungsi sebagai salah satu alat
pengingat dan acuan untuk mengambil keputusan bagi pimpinan/organisasi, bahan
informasi bagi para undangan yang tidak hadir, dapat menjadi sarana untuk melihat
perkembangan organisasi dari waktu ke waktu. Notula dapat berupa risalah
(menuliskan secara lengkap dan detail jalannya pertemuan), atau catatan singkat.
Prinsip-prinsip pembuatan Notula yang baik, adalah:
1) Jelas, ringkas dan lengkap memuat pokok-pokok pembicaraan
2) Dibuat berdasarkan hasil-hasil pembicaraan peserta pertemuan, bukan hasil
pemikiran penulis Notula/Notulis.
3) Notula awal yang ditulis pada saat pertemuan berlangsung dapat
disempurnakan menjadi Notula akhir, sepanjang tidak merubah isi pokok
pembicaraan.
Kepemimpinan dalam Mengelola Pertemuan
Kepemimpinan dalam menjalankan pertemuan sangat berperan
dalam menghasilkan keputusan yang tepat. Oleh karena itu gaya kepemimpinan
seorang pimpinan dapat menentukan ketepatan hasil pertemuan.
Berikut ini penjelasan tentang beberapa gaya kepemimpinan.
1. Tipe Otoriter; Pimpinan yang otoriter menganggap dirinya sebagai orang
yang paling berkuasa dan paling mengetahui segala hal. Dia menentukan
segala kegiatan kelompok secara otoriter, dan hanya memberikan instruksi-
instruksi mengenai apa yang harus dikerjakan. Para anggota tidak diberi
kesempatan untuk memberikan pandangan atau saran-saran. Hal ini
mengakibatkan kelompok tidak hidup, statis, dan hanya menungggu
perintah dari atas.
2. Tipe Demokratis; Pimpinan yang demokratis bersifat terbuka, memberikan
kesempatan kepada para anggota untuk berperan aktif, ikut menentukan
28
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
tujuan kelompok, dan berperan sebagai pembimbing. Dia ikut terlibat
langsung dalam interaksi kelompok. Keputusan yang diambil berdasarkan
hasil musyawarah.
3. Tipe Laissez-faire; Pemimpin tipe ini disebut juga tipe liberal. Dia
menyerahkan segala sesuatunya kepada para anggota: penentuan tujuan,
langkah-langkah, kegiatan-kegiatan yang akan diambil, serta sarana yang
akan dipergunakan. Pemimpin bersifat pasif, tidak ikut terlibat langsung
dalam kegiatan kelompok, tidak mengamil inisiatif apapun. Pemimpin
seolah hanya bertindak sebagai penonton, meskipun berada di tengah para
anggota. (Sedarmayanti, 2009:238)
Tipe Peserta Pertemuan
Selain ditentukan oleh kepemimpinan seorang pemimpin, jalannya
pertemuan juga dipengaruhi oleh tipe peserta pertemuan. Seorang pemimpin
pertemuan harus dapat mengenali sifat/tipe peserta rapat.
1. Tipe Pemersatu; Tipe pemersatu bertindak sebagai juru damai, dan
memiliki sifat berjiwa besar, penuh pengertian, sabar, tekun/ulet dalam
menghadapi sesuatu dan memiliki toleransi yang cukup besar.
2. Tipe Perantara; Tipe perantara bertindak sebagai perantara atau jembatan
antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, antara kelompok
dengan seseorang, antara kelompok dengan pemimpin kelompok, dan
sebaliknya. Tipe ini biasanya pandai bergaul, berwibawa, dapat dipercaya
dan penampilannya meyakinkan.
3. Tipe Pendengar; Tipe pendengar bersifat pasif, tidak berpartisipasi aktif
dalam kegiatan kelompok. Pendiam, walaupun tidak setiap orang. Tipe
pendengar disebabkan karena faktor-faktor tertentu, misalnya kurang
pengalaman, kurang pengetahuan, pemalu, kurang gaul atau kurang percaya
terhadap diri sendiri.
29
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
4. Tipe Pemberi Semangat; Tipe ini mempunyai sifat penggerak,
berpengaruh cukup besar dimemiliki kemauan dan kemampuan kerja cukup
tinggi, moral dan disiplin kerja yang tinggi, pandai membaca situasi,
berwibawa, dan disegani. Dia memiliki pengaruh cukup besar baik kalangan
kelompok maupun di luar kelompok.
5. Tipe Inisiatif; Rajin dan tekun menghadapi segala pekerjaan dan tantangan
yang dihadapi, memiliki kreativitas tinggi.
6. Tipe Pemberi informasi; Sebagai penyalur informasi, tipe ini memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang luas, mudah bergaul dan dapat
dipercaya.
7. Tipe Penyerang; Bersifat pendobrak, bersikap menentang terhadap
masalah yang sedang dibicarakan, memancing timbulnya perdebatan yang
berkepanjangan, dapat menimbulkan perpecahan dalam kelompok apabila
pemimpin rapat tidak tanggap mengambil keputusan. (Sedarmayanti,
2009:238)
d). Kerjasama dengan masyarakat
Dalam upaya membangun hubungan yang baik dan harmonis dengan public
sasarannya, Praktisi Humas sebaiknya menguasai keterampilan dalam bekerja sama
dengan masyarakat. Keterampilan itu antara lain adalah keterampilan melakukan
negosiasi, lobby serta menjalin kesepakatan.
Keterampilan Melakukan Negosiasi:
Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat
berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan.
Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu
kesepakatan melalui diskusi formal. (Wikipedia.org).
Proses negosiasi adalah sebagai berikut:
1) Pihak yang memiliki program (pihak pertama) menyampaikan maksud
30
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
dengan kalimat santun, jelas, dan terperinci.
2) Pihak mitra bicara menyanggah mitra bicara dengan santun dan tetap
menghargai maksud pihak pertama.
3) Pemilik program mengemukakan argumentasi dengan kalimat santun dan
meyakinkan mitra bicara disertai dengan alasan yang logis
4) Terjadi pembahasan dan kesepakatan terlaksananya program/maksud
negosiasi. (Wikipedia.org).
Negosiasi adalah bentuk formal dari advokasi, sedangkan bentuk informal
advokasi adalah lobi. Proses lobi tidak terikat oleh tempat dan waktu, serta dapat
dilakukan terus menerus dalam jangka waktu panjang. Negosiasi terikat oleh tempat
dan waktu. (Wikipedia)
Banyak cara agar praktisi Humas dapat selalu memelihara kerjasama dengan
masyarakat, yaitu antara lain dengan membangun hubungan yang baik dengan
public sasaran humas, diantaranya melalui pertemuan, membuat perjanjian
kerjasama, serta membuat nota kesepahaman.
e). Penggunaan media humas dan keprotokolan
Pengertian Media
Media Humas ( Public Relation Media ) adalah segala bentuk media (sarana,
saluran atau channel) yang digunakan praktisi humas dalam pekerjaannya dengan
tujuan publikasi yang luas agar produk atau jasa yang humas pasarkan lebih
dikenaloleh masyarakat. Media Humas bersifat lebih kepada publikasi dan
komunikasi. Media komunikasi yang penting digunakan humas adalah dalam
kemitraannya dengan media pers ( cetak atau elektyronik ) dikenal dengan media
relations ( hubungan media ) atau press relations ( hubungan pers).
Tujuan Media Humas
1) Promosi dan tingkatkan pemasaran
2) Komunikasi berkesinambungan
3) Tingkatkan kepercayaan publik
31
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
4) Tingkatkan citra perusahaan/organisasi
Jenis Media Humas
Jenis media humas dapat dibedakan menjadi 2 berdasarkan jenis kegiatan
humas, yaitu media humas internal dan eksternal
1) Media Humas Internal. Media internal adalah suatu sarana penyampaian dan
penerimaan informasi di kalangan publik internal perusahaan dan biasanya
bersifat nonkomersial. Penerima maupun pengirim informasi adalah orang
dalam atau publik internal, terdiri atas pimpinan, anggota, pegawai, maupun
unit- unit kerja yang ada di dalam perusahaan tersebut.
Media Humas Internal, yaitu :
1) Jurnal Internal: yang diterbitkan oleh suatu lembaga, biasanya memuat
informasi mengenai segala sesuatu yang terjadi di dalam lembaga dan
khusus diperuntukkan anggota lembaga tersebut.
2) Papan Pengumuman. Papan pengumuman dapat memudahkan pegawai
yang sama dalam waktu bersamaan
3) Kaset Video. Media ini menghadirkan komunikasi tatap muka secara
artifisial ( seoalah-olah yang ditonton dapat saling berkomunikasi secara
langsung ) yang berpotensi besar untuk menumbuhkan pemahaman yang
lebih baik antara pihak manajemen terhadap pegawai.
4) Stasiun Radio sendiri. Media ini untuk menghubungkan antara atasan
dan bawahan dengan memasang sejumlah pengeras suara diatas setiap
mesin yang mampu menyiarkan program-program radio yang dibuat
sendiri oleh perusahaan
5) Jaringan telepon internal. Jaringan telepon internal adalah media untuk
menyampaikan gagasan pengawai sebagai hal melalui telepon.
6) Kotak saran. Kotak saran adalah untuk menampung keluhan dan saran
para anggota karyawan. sehingga bisa diketahui apa kelebihan dan
kekurangan yang ada pada perusahaan tersebut.
32
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
7) Intensif bicara. Intensif bicara adalah metode untuk memperoleh umpan
balik dari para pengawai perusahaan dengan membuka nomor telepon
khusus sehingga setiap pengawai dapat menghubungi Pemimpin
perusahaan secara langsung tanpa harus menempuh lika liku birokrasi
perkantoran.
8) Siaran umum. Suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan pihak
manajemen kepada segenap pegawainya dengan menggunakan suara.
9) Obrolan langsung. Salah satu cara yang paling efektif untuk
memperlihatkan sikap terbuka pihak manajemen dengan melakukan
pembicaraan tatap muka secara pribadi dan langsung.
10) Dewan pekerja. Salah satu metode dalam membina hubungan baik antara
pemimpin dan bawahan melalui pembentukan dewan pekerja (dilengkapi
dengan sejumlah komite spesifik), yang memiliki akses pengaruh ke pihak
manajemen.
Media Humas Eksternal:
Media humas eksternal adalah media untuk kegiatan humas yang diarahkan
kepada khalayak di luar perusahaan. Media eksternal sangat berpengaruh besar
dalam publisitas suatau organisasi yang bersangkutan.
.
1) Jurnal eksternal. Jurnal Eksternal tidak harus diartikan semata-mata
sebagai suatu bentuk terbitan tentang suatu perusahaan yang dibagikan
kepada pihak-pihak luar. Pihak luar tidak akan tertarik dengan masalah -
masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi. Apalagi dewasa ini pilihan
bacaan sudah demikian banyak, termasuk majalah-majalah prestisius.
Majalah -majalah seperti itu jelas lebih menarik untuk dibaca daripada
sekedar terbitan yang mengisahkan berbagai keributan yang terjadi di suatu
organisasi. Jadi, sama halnya dengan majalah atau terbitan umum, jurnal
eksternal harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menjangkau
khalayak yang dituju.
33
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
2) Media Audiovisual. Ini merupakan salah satu kemajuan penting di dunia
media yang harus diperhatikan oleh para praktisi humas. Tidak seperti
pers, radio,dan televisi, perangkat audiovisual adalah suatu media yang
bercakupan terbatas yang dimiliki dan sepenuhnya dikendalikan oleh
pihak tertentu yang diarahkan kepada khalayak yang bersifat terbatas
pula. Penerapan sistem ini memerlukan sejumlah lembaga
pendukung,seperti perpustakaan film (dalam kaset-kaset video) yang
sanggup menyimpan, memelihara, serta mendistribusikan kaset-kaset
rekaman tersebut kepada khalayak.
3) Literatur edukatif. Berbeda dari literatur penjualan, literatur edukatif
adalah semua bahan cetakan yang dibuat untuk menjelaskan atau
mendorong digunakannya suatu produk atau jasa pelayanan, atau
berbagai manfaat dan nilai dari produk tadi.
4) Komunikasi lisan. Penyampaian suatu uraian secara lisan, mungkin juga
dengan didukung oleh peralatan audiovisual, merupakan salah satu
kegiatan humas yang penting. Beberapa organisasi bahkan telah
memperkerjakan para pembicara secara permanen dan diserahi tugas
khusus untuk menyampaikan penjelasan mengenai organisasinya di
berbagai club dan perkumpulan masyarakat. Ada pula perusahaan yang
menyewa pembicara dari luar secara freelance. Tapi akan lebih baik jika
pembicara tersebut merupakan salah seorang pegawai atau orang dalam
organisasi yang benar-benar menegetahui seluk beluknya.
5) Pameran. Humas pameran adalah pelaksana fungsi-fungsi humas melalui
penyelenggaraan pameran atau ekshibisi. Pada umumnya, pameran dagang
atau pameran-pameran yang terbuka untuk umum merupakan suatu
media Iklan, karena tujuan penyelenggaraan pameran tersebut adalah
untuk memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat agar mereka
lantas tertarik, kemudian membelinya. Sebenarnya, kegiatan humas juga
dapat memanfaatkan acara pameran untuk mencapai tujuan-tujuannya.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah hal yang sebaliknya, yakni
34
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
kegiatan-kegiatan humas tersebut juga bermanfaat menunjang
keberhasilan dari suatu penyelenggaraan pameran atau ekshibisi. Acara
promosi lewat pameran akan lebih berhasil memikat para konsumen jika
acara itu disertai program humas. Dengan demikian,terdapat keterkaitan
yang sangat erat antara kegiatan humas dan acara pameran. Pameran juga
merupakan satu-satunya media periklanan yang menyentuh semua
pancaindra; mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.dll.
6) Seminar. Guna menunjang penggunaan berbagai media yang telah
diuraikan di atas (misalnya audiovisual atau komunikasi lisan), ada
baiknya jika suatu perusahaan menyelenggarakan suatu pertemuan khusus
untuk khalayak. Bentuk pertemuan itu bisa berupa seminar atau
konfermasi. Penyelenggaraan suatu konferensi kehumasan mirip dengan
penyelenggaraan resepsi pers. Bedanya,waktu penyelenggaraan
konferensi humas lebih lama(paling tidak satu hari penuh), melibatkan
lebih banyak peserta atau tamu, programnya lebih ekstensif (melibatkan
sejumlah pembicaraan dan harus didukung dengan peralatan audiovisual
yang baik), dan tentu saja memerlukan biaya yang lebih banyak. Pos
pengeluaran yang cukup besar antara lain harus dialokasikan untuk
penyewaan ruangan atau gedung yang cukup refresentatif dan untuk
pembayaran katering.
7) Sponsor. Sponsor adalah penyediaan dukungan finansial untuk suatu
acara, subjek, kegiatan, lembaga, atau individu yang dianggap memang
pantas menerimanya. Cikal bakalnya bermula dari patronage, yakni
perlindungan serta penyediaan bantuan dana oleh para bangsawan dan
hartawan kepada para artis dan musisi.
Pemilihan Media
Seperti yang telah diketahui di atas bahwasanya segala kegiatan yang
dilakukan oleh humas agar dapat tercover dengan baik, maka diperlukan pemilihan
35
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
media yang tepat, efektif dan efisien. Berikut pemilihan media promosi berdasarkan
kelebihannya.
▪ Radio: Pada media radio, penyampaian gagasan yang sederhana dan mudah
dimengerti merupakan salah satu andalannya, setelah itu segala macam koreksi
dapat dilakukan secara langsung, mempunyai segmen pendengar tersendiri.
▪ Televisi: Jangkauan dari televisi dapat diterima oleh masyarakat luas, sifatnya
yang audio visual lebih menarik.
▪ Surat kabar: Menjangkau semua lapisan masyarakat dan biayanya murah
▪ Media Online: Hampir semua perusahaan saat ini sudah mengakrapkan diri
dengan media online sifatnya yang trending, terutama media sosial & blog,
menjangkau seluruh lapisan masyarakat bahkan menjangkau seluruh dunia
(internasional), dapat diakses kapan dan di mana saja, terdokumentasi dan tidak
banyak membutuhkan biaya bahkan gratis.
f). Keprotokolan
Arti Keprotokolan
Dalam pengertian luas protokoler adalah seluruh hal yang mengatur
pelaksanaan suatu kegiatan baik dalam kedinasan/kantor maupun
masyarakat. Secara estimologis istilah protokol dalam bahasa Inggris protocol,
bahasa Perancis protocole, bahasa Latin protocoll(um), dan bahasa
Yunani protocollon.
Awalnya, istilah protokol berarti halaman pertama yang dilekatkan pada
sebuah manuskrip atau naskah. Sejalan dengan perkembangan zaman,
pengertiannya berkembang semakin luas, yakni keselurahan naskah yang isinya
terdiri dari catatan, dokumen persetujuan, perjanjian, dan lain-lain dalam
lingkup secara nasional maupun internasional.
Perkembangan selanjutnya, protokol berarti kebiasan-kebiasan dan
peraturan-peraturan yang berkaitan dengan formalitas, tata urutan dan etiket
36
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
diplomatik. Aturan-aturan protokoler ini menjadi acuan institusi pemerintahan dan
berlaku secara universal.
Undang Undang No. 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan
Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan
dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara,
dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai
dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau
masyarakat.
UU No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan. adalah pengganti Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokol yang sudah dianggap tidak sesuai
dengan zaman. Dalam Bab (1) Ketentuan Umum pasal (1) mengemukakan
beberapa pengertian, bahwa dalam Undang-undang tersebut di atas, yang dimaksud
dengan:
1) Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan
dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata
Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada
seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara,
pemerintahan, atau masyarakat.
2) Acara Kenegaraan adalah acara yang diatur dan dilaksanakan oleh panitia
negara secara terpusat, dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden, serta
Pejabat Negara dan undangan lain.
3) Acara Resmi adalah acara yang diatur dan dilaksanakan oleh pemerintah atau
lembaga negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dan dihadiri
oleh Pejabat Negara dan/atau Pejabat Pemerintahan serta undangan lain.
4) Tata Tempat adalah pengaturan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat
Pemerintahan, perwakilan negara asing dan/atau organisasi internasional, serta
Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi.
5) Tata Upacara adalah aturan untuk melaksanakan upacara dalam Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi.
37
Modul 4
Humas dan Kesekretarisan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
6) Tata Penghormatan adalah aturan untuk melaksanakan pemberian hormat
bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan Negara asing dan/atau
organisasi internasional, dan Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara
Kenegaraan atau Acara Resmi.
7) Pejabat Negara adalah pimpinan dan anggota lembaga negara sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dan Pejabat Negara yang secara tegas ditentukan dalam Undang-Undang.
8) Pejabat Pemerintahan adalah pejabat yang menduduki jabatan tertentu
dalam pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah.
9) Tamu Negara adalah pemimpin negara asing yang berkunjung secara
kenegaraan, resmi, kerja, atau pribadi ke negara Indonesia.
10) Tokoh Masyarakat Tertentu adalah tokoh masyarakat yang berdasarkan
kedudukan sosialnya mendapat pengaturan Keprotokolan.
11) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah lembaga perwakilan rakyat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
38
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi Humas dan Keprotokolan
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
MODUL 4
Humas dan Kesekretarisan
KEGIATAN BELAJAR 1
Komunikasi Humas dan
Keprotokolan
CPMK
Menguasai komunikasi humas dan
keprotokolan dalam bidang
komunikasi perkantoran
POKOK-POKOK MATERI
Ruang lingkup kehumasan dan
keprotokolan
Kegiatan administrasi humas
dan keprotokolan
URAIAN
MATERI
Konsep Dasar Humas dan
Keprotokolan
Kararkteristik Humas
Mengelola Pertemuan
Kerjasama dengan Masyarakat
Penggunaan Media Humas dan
Keprotokolan
Keprotokolan

More Related Content

What's hot

Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Ardi Susanto
 
Politik pembangunan
Politik pembangunanPolitik pembangunan
Politik pembangunan
Andi Irawan
 
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
Muh Yusuf Manguluang
 
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjenPatologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Rahayu Yuri
 

What's hot (20)

Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasiTeori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
 
Politik pembangunan
Politik pembangunanPolitik pembangunan
Politik pembangunan
 
Contoh rancangan aktualisasi
Contoh rancangan aktualisasiContoh rancangan aktualisasi
Contoh rancangan aktualisasi
 
Komunikasi Perkantoran
Komunikasi PerkantoranKomunikasi Perkantoran
Komunikasi Perkantoran
 
Reformasi Pelayanan Publik
Reformasi Pelayanan PublikReformasi Pelayanan Publik
Reformasi Pelayanan Publik
 
konferensi pers
konferensi perskonferensi pers
konferensi pers
 
Download Contoh Berita Acara Serah Terima Barang
Download Contoh Berita Acara Serah Terima BarangDownload Contoh Berita Acara Serah Terima Barang
Download Contoh Berita Acara Serah Terima Barang
 
cara penulisan public relations
cara penulisan public relationscara penulisan public relations
cara penulisan public relations
 
1 surat pengantar satya lencana
1 surat pengantar satya lencana1 surat pengantar satya lencana
1 surat pengantar satya lencana
 
rpp otk keuangan xii.docx
rpp otk keuangan xii.docxrpp otk keuangan xii.docx
rpp otk keuangan xii.docx
 
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
0Tugas pembelajaran-berwawasan.html
 
Kartu inventaris ruangan
Kartu inventaris ruanganKartu inventaris ruangan
Kartu inventaris ruangan
 
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjenPatologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
 
DONASI | Proposal Berbagi Sembako - DAS & Chayra 2020
DONASI | Proposal Berbagi Sembako - DAS & Chayra 2020DONASI | Proposal Berbagi Sembako - DAS & Chayra 2020
DONASI | Proposal Berbagi Sembako - DAS & Chayra 2020
 
Mutasi asn ke pusat 2019 ACHMAD AVANDI
Mutasi asn ke pusat 2019 ACHMAD AVANDIMutasi asn ke pusat 2019 ACHMAD AVANDI
Mutasi asn ke pusat 2019 ACHMAD AVANDI
 
Teori Uses And Effect
Teori Uses And EffectTeori Uses And Effect
Teori Uses And Effect
 
Pengembangan kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013Pengembangan kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013
 
05. sk kkm
05. sk kkm05. sk kkm
05. sk kkm
 
Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)
Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)
Tata cara menerima tamu ( Administrasi Perkantoran)
 

Similar to M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan

6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
ArifPrasetyo19
 
Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...
Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...
Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...
IwanMuklas
 
Makalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jhMakalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jh
Ameerican Ahmedas
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Ikvheynha Awlya
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Ikvheynha Awlya
 

Similar to M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan (20)

Komunikasi Bisnis
Komunikasi BisnisKomunikasi Bisnis
Komunikasi Bisnis
 
13. komunikasi
13. komunikasi13. komunikasi
13. komunikasi
 
Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)
Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)
Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
6. Usaha, Evi Yuliana Sari, Hapzi Ali, Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemi...
 
Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...
Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...
Usaha6,iwan muklas,hapzi ali,komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan,uni...
 
Makalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jhMakalah konsep komunikasi kel.1 jh
Makalah konsep komunikasi kel.1 jh
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
KOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .pptKOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .ppt
 
Bab 5 _FUNGSI KOMUNIKASI_ Buku "Dasar Ilmu Komunikasi".
Bab 5 _FUNGSI KOMUNIKASI_ Buku "Dasar Ilmu Komunikasi".Bab 5 _FUNGSI KOMUNIKASI_ Buku "Dasar Ilmu Komunikasi".
Bab 5 _FUNGSI KOMUNIKASI_ Buku "Dasar Ilmu Komunikasi".
 
Makalah manajeman
Makalah manajemanMakalah manajeman
Makalah manajeman
 
Makalah komunikasi
Makalah komunikasiMakalah komunikasi
Makalah komunikasi
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 
6 kwu
6   kwu6   kwu
6 kwu
 
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
Implementasi komunikasi dan model kepemimpinan dalam perusahaan (pertemuan 6)
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Komunikasi bisnis
Komunikasi bisnisKomunikasi bisnis
Komunikasi bisnis
 
Minggu ke 6 aspek komunikasi penyuluhan perikanan
Minggu ke 6 aspek komunikasi penyuluhan perikananMinggu ke 6 aspek komunikasi penyuluhan perikanan
Minggu ke 6 aspek komunikasi penyuluhan perikanan
 

More from PPGhybrid3

More from PPGhybrid3 (20)

Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 4
 
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 5
 
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 3
 
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
Contoh Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 2
 
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
Forum Diskusi Agribisnis ternak Modul 1
 
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERRORMODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
MODUL 1 FARMASI KB3: MEDICATION ERROR
 
AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4AT Modul 6 kb 4
AT Modul 6 kb 4
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6 kb 3
 
AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1AT Modul 6 kb 1
AT Modul 6 kb 1
 
AT Modul 6 kb 2
AT Modul 6 kb 2AT Modul 6 kb 2
AT Modul 6 kb 2
 
AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4AT Modul 5 kb 4
AT Modul 5 kb 4
 
AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3AT Modul 5 kb 3
AT Modul 5 kb 3
 
AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2AT Modul 5 kb 2
AT Modul 5 kb 2
 
AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1AT Modul 5 kb 1
AT Modul 5 kb 1
 
AT Modul 4 kb 4
AT Modul 4 kb 4AT Modul 4 kb 4
AT Modul 4 kb 4
 
AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3AT Modul 4 kb 3
AT Modul 4 kb 3
 
AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2AT Modul 4 kb 2
AT Modul 4 kb 2
 
AT Modul 4 kb 1
AT Modul 4 kb 1AT Modul 4 kb 1
AT Modul 4 kb 1
 
AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4AT Modul 3 kb 4
AT Modul 3 kb 4
 
AT Modul 3 kb 3
AT Modul 3 kb 3AT Modul 3 kb 3
AT Modul 3 kb 3
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 

Recently uploaded (20)

UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 

M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan

  • 1. 0 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
  • 2. 1 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran A. Pendahuluan 1. Deskripsi Singkat Salah satu kemampuan yang harus dimiliki dalam mengelola pekerjaan kantor adalah komunikasi. Penguasaan kemampuan komunikasi yang baik memberikan pengaruh pada terkelolanya pekerjaan Humas dan Keprotokolan, baik pada perusahaan maupun pada lembaga pemerintah, terkhusus pada kegiatan kenegaraan. Tata kelola humas dan keprotokolan merupakan salah satu aktivitas yang sangat penting dikuasai, khususnya oleh para sekretaris sebagai salah satu tugas pokoknya yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dan melalui hal ini organisasi-organisasi dan lembaga, baik yang berifat umum maupun pribadi, berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang memiliki sangkut paut dengan organisasi atau lembaga dengan cara menilai pendapat umum di antara mereka dengan maksud menghubungkan sedapat mungkin kebijakan dan ketatalaksanaannya untuk mewujudkan kerjasama yang produktif melalui perencanaan dan penyebarluasan informasi, untuk kepentingan bersama yang lebih efisien Secara garis besar Modul Humas dan Kesekretarisan (Kegiatan Belajar-1) ini membahas tentang komunikasi humas dan keprotokolan dalam bidang komunikasi perkantoran, yang dibagi menjadi 2 (dua) Pokok-pokok Materi, yaitu; (1) ruang lingkup kehumasan dan keprotokolan; serta (2) kegiatan administrasi humas dan keprotokolan. 2. Relevansi Relevansi dalam modul ini akan dibahas tentang: 1) menerapkan praktek humas dan keprotokolan; 2) menguasai konsep dasar humas dan keprotokolan; 3) mampu mengelola pertemuan 4) mampu melakukan kerjasama dengan
  • 3. 2 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran masyarakat; 5) memahami penggunaan media humas dan keprotokolan; dan 6) menguasai keprotokolan dengan baik. Kompetensi-kompetensi tersebut di atas sangat diperlukan, khususnya bagi siapa saja yang bekerja dalam bidang perkantoran, lebih khusus lagi oleh mereka yang memiliki tugas dalam bidang administratif termasuk sekretaris. Sehingga kehadiran modul ini memberikan pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan pengelolaan administrasi kantor, utamanya dalam hal kehumasan dan keprotokolan. 3. Petunjuk Belajar Sebelum membahas kegiatan belajar 1 peserta PPG Dalam Jabatan harus memiliki kemampuan awal atau penguasaan tentang keterampilan berkomunikasi, kehumasan dan keprotokolan secara umum dan telah dapat menggunakan bahasa yang komunikatif. Beberapa hal yang harus dikuasai dengan tuntas sebelum mempelajari modul ini seperti materi tentang komunikasi serta beberapa peraturan yang membahas tentang tata kerja humas dan keprotokolan. Langkah-langkah atau petunjuk belajar adalah sebagai berikut: Peserta: 1. Bacalah dan fahami dengan baik setiap materi dalam modul ini dengan cermat sebagai pengukur yang harus dikuasai dalam modul ini. 2. Diskusikan dengan sesama peserta apa yang telah anda cermati untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka tanyakan kepada instruktur sampai betul-betul anda sudah paham . 3. Bila proses memahami materi anda menemui kesulitan, diskusikan dengan teman-teman anda atau konsultasikan dengan instruktur. 4. Peserta tidak dibenarkan melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya, bila belum menguasai secara tuntas materi pada kegiatan belajar ini. 5. Untuk kegiatan praktek diharapkan peserta selalu membaca dan memahami teori yang mendukung materi praktek.
  • 4. 3 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 6. Perhatikan tentang alat-alat untuk kegiatan praktek, termasuk tentang keselamatan kerja dalam menggunakan alat-alat praktek. 7. Setelah semua bahan ajar untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas dipelajari, maka ajukan uji kompetensi Instruktur: 1. Informasikan tentang bagaimana cara menggunakan modul, cara pembelajaran, cara penilaian, alat yang digunakan dan waktu yang dibutuhkan. 2. Berilah bimbingan kepada peserta bila mereka mendapatkan kesulitan 3. Monitor dan catat kemajuan peserta dan berikan feedback atas pencapaian pembelajaran peserta didik. 4. Selama proses pembelajaran tetaplah berada di dalam kelas/tempat belajar. 5. Untuk kegiatan praktek, gunakan sarana dan alat-alat yang disesuaikan dengan modul, dapat dilakukan di kelas, tetapi jauh lebih baik jika menggunakan laboratorium kantor untuk kegiatan tersebut. B. Inti 1. Capaian Pembelajaran Menguasai komunikasi humas dan keprotokolan dalam bidang komunikasi perkantoran 2. Pokok-Pokok Materi a) Ruang lingkup kehumasan dan keprotokolan b) Kegiatan administrasi humas dan keprotokolan 3. Uraian Materi Sebelum membahas lebih jauh tentang karakteristik humas, maka alangkah baiknya kita memahami dulu konsep dan komponen komunikasi sebagai suatu dasar dalam menjalankan tugas kehumasan dan kesekretarisan. Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin communication yang berarti “berpartisipasi’ atau “memberitahukan”. Komunikasi diartikan sebagai proses
  • 5. 4 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran pemberitahuan, ada pihak yang memberitahu, dan ada pihak yang diberitahu. Istilah komunikasi (communication) kadang-kadang diartikan sebagai berita yang disampaikan atau alat-alat komunikasi yang menghubungkan tempat yang satu dengan tempat yang lain. Contohnya: a. Komunikasi sebagai berita yang disampaikan, seperti surat dan teleks. b. Komunikasi sebagai alat yang menghubungkan tempat, seperti jalan raya, rel kareta api, dan lain-lain. Komunikasi disebut juga sebagai penyimpanan atau pemindahan informasi. Misalnya, pemindahan atau penyerahan suatu benda atau pengiriman barang dagangan dari penjual kepada pembeli. Berikut beberapa pendapat para ahli tentang komunikasi seperti sebagai berikut: a. Menurut Ensiklopedia Administrasi, komunikasi (Communication) adalah suatu proses penyampaian ide dari suatu sumber berita ke suatu tempat tujuan. b. Phil Astrid Susanto dalam buku Komunikasi dalam Teori dan Praktik menyebutkan, komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti. c. Komunikasi menurut Keith Davis dalam buku Human Relation at Work adalah proses jalur informasi dan pengertian dari seseorang ke orang lain. d. Aan Hariyanah, dkk dalam buku Korespondensi, komunikasi adalah suatu tingkah laku atau penyampaian lambang-lambang yang mengandung arti dan makna dari suatu individu ke individu lainnya, atau dari satu organisasi ke organisasi lainnya yang menimbulkan reaksi. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa dasar komunikasi adalah berpikir karena setiap komunikasi mempunyai tujuan, dimulai dari suatu pikiran dan ide. Dalam proses komunikasi terdapat beberapa komponen yang sangat berperan, yaitu: 1) Komunikator (Communicator), yaitu sumber pengirim berita 2) Encode adalah proses pengantar pesan
  • 6. 5 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 3) Pesan atau Berita (message) atau ide yang disampaikan 4) Decode ialah proses penerimaan pesan 5) Komunikan (communicate), yaitu orang yang menerima berita, yang ditafsirkan melalui pendengaran, penglihatan 6) Tanggapan atau respon/feed back. Gambar 1.1. Bagan proses komunikasi Sumber: https://slideplayer.info/slide/2800582/ Tanggapan pesan yang disampaikan sangat penting bagi komunikator untuk mengetahui apakah pesan yang diterima oleh komunikan mencapai sasaran atau tidak. Dengan kata lain, apakah komunikan meninterprestasikan pesan yang diterima sesuai maksud komunikator. Misalnya, komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan agar secepatnya mengembalikan barang yang dibeli beberapa hari yang lalu karena tidak sesuai dengan pesanan, dan sekaligus mengurus pengembalian uang atas pembelian barang tersebut secara tunai. Selanjutnya,
  • 7. 6 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran komunikator menginginkan tanggapan dari komunikan apakah pesan yang disampaikan itu dimengerti oleh komunikan dan dilaksanakan sesuai dengan yang dimaksud. Pada saat berkomunikasi, terdapat unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya komunikasi. Unsur-unsur komunikasi terdiri atas: 1) Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, ide, pernyataan, keinginan, dan pertanyaan. 2) Komunikan, yaitu orang yang menerima ide, pesan, pernyataan, pertanyaan dan keinginan dari komunikator. 3) Pesan, yaitu idea tau keinginan dari komunikator yang didukung oleh lambang. 4) Media, yaitu sarana atau saluran yang menunjang pesan jika komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya. 5) Efek atau feed back, yaitu pengaruh dari adanya pesan. Masalah komunikasi sebagaimana yang telah kita uraikan di atas merupakan suatu hal yang paling penting dimiliki oleh seseorang yang berkerja dalam bidang kehumasan dan keprotokoleran, termasuk bidang lain sebagai penunjang keterlaksanaan pekerjaan-pekerjaan dan tujuan yang ingin dicapai. Setelah mengetahui arti komunikasi dan unsur-unsur yang terlibat di dalamnya, maka saatnya kita menguraikan beberapa konsep dari humas (public relation) dan keprotokolan. a) Konsep Dasar Humas dan Keprotokolan Humas atau public relations adalah sebuah fungsi manajemen yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana, dan melalui hal ini organisasi- organisasi dan lembaga, baik yang berifat umum maupun pribadi, berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang memiliki sangkut paut dengan organisasi atau lembaga dengan cara menilai pendapat umum di antara mereka dengan maksud menghubungkan sedapat mungkin kebijakan dan ketatalaksanaannya untuk mewujudkan kerjasama yang
  • 8. 7 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran produktif melalui perencanaan dan penyebarluasan informasi, untuk kepentingan bersama yang lebih efisien. Humas atau Public relations (PR) menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial maupun non- komersial. Kehadirannya tidak bisa dicegah, terlepas dari kita menyukainya atau tidak. Sebenarnya, PR terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya. Setiap orang pada dasarnya juga selalu mengalami PR, kecuali jika ia terisolasi dan tidak menjalin kontak dengan manusia lainnya. Secara etimologis, public relations terdiri dari dua kata, yaitu public dan relations. Public berarti publik dan relations berarti hubungan-hubungan. Jadi, public relations berarti hubungan-hubungan dengan publik. Menurut (British Institute of Public Relations (IPR) (Jefkins, 2004: 9), public relations (PR) adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Sedangkan menurut Frank Jefkins (Jefkins, 2004: 10), public relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan- tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Istilah “Public” dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai “Publik”, yaitu sebagai salah satu kelompok dalam masyarakat yang sifatnya heterogen. Dalam masyarakat terdapat sekelompok orang yang homogeny. Yang homogeny inilah yang dapat dikategorikan sebagai “Publik”. Pengertian publik seacara universal yaitu, sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal. Selanjutnya pengertian publik ini berkembang dan dapat dilihat dari berbagai klasifikasi, yang antara lain:
  • 9. 8 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran a. Publik secara kuantitatif Yang dimaksud dengan publik secara kuantitatif adalah: ditandai dengan adanya jumlah orang-orang yang terdapat dalam suatu kelompok tertentu, yakni terdiri dari dua orang atau lebih yang semuanya memiliki minat yang sama terhadap suatu hal. b. Publik secara geografis Yang dimaksud disini adalah jika di dalamnya terdapat tanda adanya sejumlah orang yang berkumpul bersama-sama di suatu tempat atau wilayah tertentu. c. Publik secara psikologis Secara psikologis yang dimaksud dengan publik adalah jika di dalamnya ditandai dengan adanya sejumlah orang yang sama- sama mempunyai minta dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal tanpa ada sangkut paut dengan tempat dimana mereka berada. d. Publik secara sosiologis Ditandai dengan adanya sejumlah orang yang mempunyai keinginan yang sama, dasar yang sama, dan berkehendak untuk memecahkan masalah social bersama-sama. Dengan demikian, istilah “Public” dalam kaitannya dengan Public Relations yang diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia adalah “Masyarakat” adalah tidak tepat, karena perkataan “Masyarakat” dalam Bahasa Inggris adalah “Society”, dimana secara ilmiah yang dimaksudkan dengan masyarakat adalah didasarkan pada karakteristik yang berbeda dengan karakteristik publik, yang antara lain: Heterogen, Anonim, dan Large. Sedangkan kata “Relation” (tanpa “s”) diterjemahkan sebagai “hubungan”. Kaitannya dengan Public Relations, dimana relations yang dimaksud menggunakan “s”, ini berarti menunjukkan arti yang sifatnya “jamak”. Dengan demikian terjemahan relations yang tepat seharusnya “Hubungan-hubungan”. Dari gambaran di atas, dapat disimpulkan bahwa Public Relations secara
  • 10. 9 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran harfiah berarti: “Hubungan-hubungan antar publik”. Ini berarti bahwa jika Public Relations diterjemahkan dengan “Hubungan Masyarakat” adalah kurang tepat, namun sampai saat ini masyarakat sudah terlanjur mengenal istilah hubungan masyarakat sebagai kata lain dari public relations dan sangat sulit untuk diluruskan meskipun sudah ada usaha kearah itu. Selanjutnya berikut ini beberapa definisi dari Public Relations, yaitu sebagai berikut: a. British Institute of Public Relations (IPR) “Public relations practice is th e planned and sustained effort to establish and maintain goodwill and mutual understanding between an organization and its publics” Definisi tersebut menitikberatkan pada: 1) Kegiatan public relations merupakan upaya yang terencana dan terorganisasi, serta bersifat terus-menerus/ berkelanjutan. 2) Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendapatkan pemahaman timbal balik antara organisasi dan khalayak- khalayaknya. b. Guru PR Frank Jefkins “Public relations consists off all forms of planned communication, outwards and inwards, between an organization and its publics for the purpose of achieving specific objectives concerning mutual understanding.” Definisi ini menyempurnakan IPR, di mana ditekankan tujuan public relations bukan hanya mendapatkan pemahaman timbal balik, lebih dari itu tujuannya adalah untuk mencapai sasaran- sasaran yang spesifik. Gambar 1.2. IPR Founded 1956 Sumber: https://instituteforpr.org/
  • 11. 10 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran c. Mexican Statement Kongres dunia Public Relations Associations di kota Mexico pada tahun 1978 menyepakati pernyataan berikut ini sebagai definisi public relations: “Public relations practice is the art and social science of analyzing trends, predicting their consequensces, counselling organizations leaders, and implementing planned programmes of action which will serve both the organisations‟s and public interest.” Definisi yang telah disepakati oleh praktisi Humas se-dunia, yang terhimpun dalam organisasi yang bernama, “The Internasional Public Relations Association” (IPRA), b ersepakat merumuskan sebuah definisi dengan harapan dapat diterima dan dipraktekkan bersama berbunyi “Hubungan Masyarakat (Humas) adalah manajemen dari sikap budi yang berencana dan berkesinambungan yang dengan itu organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau mungkin ada hubungannya dengan jalan nilai pendapat umum diantara mereka, yang dengan informasi yang berenacana dan tersebar luas mencapai kerja sama yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien (Effendy, 1990). Definisi di atas dinilai sebagai definisi yang lengkap, yang menunjukkan ciri khas dan meliputi faktor-faktor yang memang harus ada pada Humas. Profil Humas a. Humas yang Melembaga/In-House PR Organisasi humas dalam perusahaan diistilahkan sebagai humas yang melembaga/state of being. Sebagai bidang yang melembaga, berarti memiliki seseorang yang memimpin, memiliki staf, dan memiliki ruang/tempat dan Gambar 1.3. IPRA Sumber: www.abbreviations.com/term/268055
  • 12. 11 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran sarana/prasarana pendukungnya. Jabatan-jabatan yang ada dalam bagian humas memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas. Pengorganisasian di sini adalah tentang struktur, wewenang, tugas, dan tanggung jawab. Humas yang melembaga lebih dikenal dengan istilah bagian/departemen/divisi humas/PR communication. b. Humas Agency/Ekstern PR Ekstern PR adalah sebuah lembaga/perusahaan independen yang berbadan hukum dan bergerak dalam layanan dibidang humas. PR ekstern meliputi: 1) PR Full Service Sebuah perusahaan tersendiri yang bergerak dalam bisnis pelayanan kehumasan, meliputi kegiatan konseling dan sekaligus pelayanan konsultasi dan pelayanan yang mereka berikan kepada klien (perseorangan/perusahaan PR tersebut). 2) PR Consultant Yaitu perusahaan PR yang bergerak dalam Layanan konsultasi kehumasan. Pelayanan kosultan yang diberikan tergantung dari kompetensi yang dimiliki para konsultannya. c. Event Organizer Event Organizer, adalah perusahaan yang melayani jasa sebagai pelaksana sebuah event/kegiatan yang berhubungan dengan publik. Perusahaan ini cenderung spesialis, misalnya: 1) Launching product 2) Pameran/ exhibition 3) Pertemuan-pertemuan (seminar, lokakarya, konvensi, konferensi) 4) Jumpa pers/press conference, press tour, dan sebagainya 5) Show dan kontes-kontes (Modul Pelatihan Humas, Yuliati et al:2014)
  • 13. 12 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Gambar 1.4. Lingkaran Komunikasi Humas/PR (Big Circle of Communicationhttp ://visibilitymarketing.com) Aspek Aspek Humas a. Aspek Layanan Aspek layanan dalam kegiatan Humas untuk mengatur, mengotomatisasi, dan sinkronisasi proses- prinsipnya bisnis penjualan kegiatan, tetapi juga orang untuk pelanggan, dan dukungan teknis. Tujuan keseluruhan adalah untuk menemukan, menarik dan menang klien baru, memelihara dan mempertahankan orang-orang perusahaan sudah memiliki, menarik mantan klien kembali ke flip, dan mengurangi biaya pemasaran dan pelayanan klien. Gambar 1.5. Proses Pelayanan Sumber: http://ujiansma.com/konsep- dasar-pelayanan-prima
  • 14. 13 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran b. Aspek Komunikasi Perubahan dengan memasukan aspek komunikasi atau hubungan dua arah (two-way communications). Definisi mengenai humas kemudian memasukkan kata-kata seperti reciprocal (timbal balik), mutual (saling) dan between (antara). Dengan demikian pengertian humas sudah mengandung pengertian aksi timbal balik (interaktif). c. Aspek Kesetiaan Mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi ,sikap dan opini untuk mencapai suatu kesuksesan sebuah perusahaan dimana dia berada. d. Aspek Produktivitas Filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia karena makna produktivitas adalah keinginan (the will) dan upaya (effort) untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan disegala bidang). Pandangan yang lebih mengandung arti filosofi itu memberi arti filosofi dan spirit yang cukup mendalam dan memungkinkan setiap orang yang memahaminya memandang kerja,baik secara individual atau kelompok dalam suatu organisasi sebagai suatu keutamaan dalam hal mengutamakan bekerja dengan mengacu kepada unsur efisiensi dan efektivitas yang merupakan penjabaran secara teknis dari konsep produktivitas. Menurut dewan produktivitas Nasional Indonesia 1983, dikatakan bahwa produktivitas mengandung pengertian sikap mental (attitude of mind) yang selalu mempunyai pandangan : “Mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin,dan esok lebih baik dari hari ini.” Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan terbalik antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). (Sedarmayanti, 2009:197). Dapat dikatakan bahwa kinerja sebagai suatu hasil yang atau output dari suatu proses pelaksanaan tugas akan berpengaruh terhadap produktivitas/kerja.Semakin baik kinerja seorang
  • 15. 14 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran pegawai ,berarti pegawai tersebut juga semakin produktif atau produktivitasnya semakin meningkat. e. Aspek Etika Moral Public relation adalah merupakan salah satu profesi yang memiliki kode etik. Dalam public relation kode etik disebut sebagai kode etik publik relation atau kode etik kehumasan atau etika profesi humas. Professional Humas (Public relation Officer by professional) berfungsi untuk menghadapi dan mengantisipasi tantangan kedepan,yaitu pergeseran sistem pemerintah otokratik menuju sistem reformasi yang lebih demokratik dalam era globalisasi yang ditandai dengan munculnya kebebasan pers ,mengeluarkan pendapat ,opini dan berekspresi yang terbuka ,serta kemampuan untuk berkompetitif dalam persaingan pasar bebas ,khususnya di bidang jasa teknologi informasi dan bisnis lainnya yang mampu menerobos batas-batas wilayah suatu negara ,sehingga dampaknya sulit dibendung oleh negara lain sebagai target sasarannya . Tujuan Humas 1. Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian (Aspek Kognisi). Yaitu membuat public dan organisasi/lembaga saling mengenal. Baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan demikian aktivitas kehumasan harusnya menunjukkan adanya usaha komunikasi untuk mencapai saling kenal dan mengerti tersebut. Sifat komunikasinya cenderung informative saja. 2. Menjaga dan membentuk saling percaya (Aspek Afektif). Artinya lebih pada tujuan emosi, yakni pada sikap (afeksi) saling percaya (mutual confidence). Untuk mencapai tujuan saling percaya ini, prinsip-prisip komunikasi persuasif dapat diterapkan. Sikap saling percaya keberadaannya masih bersifat laten (tersembunyi), yakni ada pada keyakinan seseorang (publik) akan “kebaikan/ketulusan” orang lain (organisasi/ lembaga akan
  • 16. 15 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran “kebaikan/ketulusan publiknya. 3. Memelihara dan menciptakan kerja sama (Aspek Psikomotoris) Yaitu dengan komunikasi diharapkan akan terbentuknya bantuan dan kerja sama nyata. Artinya, bantuan dan kerjasama ini sudah dalam bentuk perilaku atau termanifestasikan dalam bentuk tindakan tertentu. Mengacu dari ketiga tujuan di atas, dapat dinyatakan bahwa setelah pengetahuan/pikiran dibuka, emosi atau kepercayaan disentuh maka selanjutnya perilaku positif dapat diraih. Pada akhirnya, semua itu kembali pada tujuan yang lebih besar yakni, terbentuknya citra/ image yang fafourable tehadap organisasi/ lembaga dimana humas berada. Manfaat Humas Menurut Frank Jeffkins, manfaat khusus keberadaan public relations meliputi: kegunaan PR dalam mengelolah atau pelaksanaan, diantaranya yaitu : 1. Manajemen Krisis Tidak ada satu pun perusahaan yang bebas kris. Pada umumnya hampir semua perusahaan mempunyai resiko mengalami kris. Maka disinilah manfaat PR yang ada di dalam struktur perusahaan tersebut untuk menyelesaikan krisis yang terjadi dengan serangkaian persiapan dan kesiapan tersendiri. 2. Penerbitan Desk-top PR bertanggung jawab atas jurnal internal computer perusahaan. Oleh karena itu, biasanya perusahaan memiliki bagian internal relations untuk mengurus hal tersebut. 3. Identitas Perusahaan Identitas perusahaan merupakan sebuah wahana komunikasi bagi segenap karyawan perusahaan, pemilik saham, agen atau dealer, konsumen, lembaga dan berbagai pihak lainnya yang punya kepentingan dan kaitan dengan lembaga organisasi. Tim PR adalah bagian yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan memelihara Indentitas sebuah perusahaan.
  • 17. 16 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 4. Hubungan Parlementer PR wajib menjalin hubungan parlementer yang baik dalam hal ini hubungan baik antara berbagai organisasi dengan pihak pemerintah, para anggota parlemen, serta para birokrat dari berbagai departemen dan instansi pemerintah. Legistator atau regulator adalah publik yang sangat penting dalam keberlangsungan usaha atau suatu perusahaan. 5. PR Finansial Sebagai sebuah perusahaan yang telah go public, maka perusahaan memerlukan PR yang melakukan kegiatan-kegiatan PR di seputar peristiwa keuangan atau bisnis dalam rangka mendukung rencana perusahaan kliennya untuk memasuki bursa saham atau dalam rangka mendukung peluncuran laporan keuangan tahunan. Fungsi Humas a. Menurut Bernays (Ruslan, 2014) terdapat tiga fungsi Humas, yaitu: 1) Memberi penerangan kepada masyarakat 2) Pembujukan langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan 3) Usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap permasalahannya. b. Menurut Cutlip et al (Ruslan, 2014), terdapat lima fungsi humas,yaitu: 1) Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama 2) Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran 3) Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya 4) Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama
  • 18. 17 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 5) Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belahpihak. c. Thomas L. Harris (humas-publicrelations.blog) dalam bukunya Marketer’s Guide to Public Relations yang melahirkan Marketing Public Relations. (MPR), mengemukakan peranan Humas melalui formula PASP, yaitu: 1) Publications / Publikasi 2) Advertising / Periklanan 3) Sales / Penjualan 4) Promoting / Mempromosikan 5) Personal Selling /Menjual kemampuan diri Berkaitan dengan fungsi humas/PR serta belajar dari sejarah kesuksesan Ivy Lee tahun 1906, Cutlip et al (Gafur, tahun tidak disebutkan) memandang ada dua syarat yang harus terpenuhi dalam menjalankan fungsi kehumasan dengan baik, yaitu: • Mempunyai posisi yang dekat dengan pimpinan puncak organisasi sebagai sumber utama informasi dan pengambil keputusantertinggi, • Diberi kebebasan untuk berprakarsa penuh dalam memberikan informasi secara bebas dan terbuka. b). Karakteristik Humas Ada 4 (empat) ciri utama humas yang disebut sebagai karakteristik humas, diantaranya yaitu: 1) Adanya Upaya Komunikasi yang Bersifat Dua Arah Hakekat humas adalah komunkasi. Namun tidak semua komunikasi dikatakan humas. Komunikasi yang menjadi ciri kehumasan adalah komunikasi dua arah yang memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik.
  • 19. 18 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 2) Sifatnya yang Terencana Sifat humas yang terencana mengandung pengertian bahwa kerja/aktivitas humas merupakan kerja/aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode terintegrasi dengan bagian lain dan hasilnya tangible (nyata). Syarat terencana dan berkesinambungan ini merupakan salah satu syarat yang dinilai dalam kompetisi tertinggi program PR internasional, yakni Golden World Award For Excellence in PR (GWA). 3) Berorientasi pada Organisasi/Lembaga Dengan mencermati orientasi tersebut, maka syarat mutlak dalam kerja humas adalah pemahaman yang tinggi terhadap visi, misi, dan budaya organisasi/lembaga. Visi, misi, dan budaya organisasi/lembaga inilah yang menjadi materi utama humas, sehingga dapat mencapai tujuan humas dan mendukung tujuan manajemen lainnya, termasuk tujuan marketing. 4) Sasarannya adalah Publik Yaitu suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik kepentingan yang sama. Jadi sasaran humas bukanlah perorangan, hal ini perlu disampaikan sebab masih ada orang yang mengistilahkan PR sebagai personal Relation c). Mengelola Pertemuan Sebagai praktisi PR/Humas kegiatan mengumpulkan para stakeholders dalam membicarakan isu-isu penting atau untuk memecahkan masalah adalah sesuatu yang biasa dilakukan. Kegiatan mengelola pertemuan merupakan wahana yang tepat untuk berkumpul, saling memberikan pendapat, ide-ide baru dan hal-hal lain yang bermanfaat bagi perkembangan organisasi dan harmonisasi dengan lingkungan dan publik sasaran. Pengertian Pertemuan Pertemuan atau rapat merupakan suatu metode komunikasi dua arah tempat orang-orang bertemu, pada waktu yang sama di tempat tertentu, untuk membicarakan hal-hal penting yang berguna bagi kemajuan dan pengembangan
  • 20. 19 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran organisasi. Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan orang-orang melakukan Teleconference (pertemuan jarak jauh). Jadi, walaupun mereka berjauhan tetapi tetap dapat membicarakan isu- isu penting bersama-sama dengan memanfaatkan teknologi canggih. Pertemuan dapat dilakukan dalam skala kecil maupun skala besar, tergantung jumlah peserta pertemuan. Cutlip et al (2006: 280) memandang teleconference akan menggantikan rapat tradisional ketika waktu dan anggaran tidak memungkinkan dilakukan. Komunikasi elektronik, seperti penggunaan sistem intranet, seringkali menggantikan komunikasi tatap muka. Akan tetapi rapat tatap muka masih sangat dihargai dan lebih disukai oleh karyawan, terutama ketika masukan mereka sangat diharapkan. Intranet adalah bentuk jaringan (Private Network) yang menggunakan protokol internet TCP/IP untuk berbagi informasi penting dalam lingkup lokal atau pada area tertentu. Misalnya digunakan pada perkantoran/perusahaan, sekolah, universitas, dll. Intranet juga merupakan suatu jaringan LAN (Local Area Network) yang hanya mencakup wilayah lokal/kecil. Berikut ini beberapa pengertian pertemuan/rapat dari berbagai sumber: 1) “Rapat membuat orang berkumpul, memberi kesempatan untuk bicara dan mendengar, dan merupakan metode komunikasi dua arah yang memberikan ide-de dan efek team-building”. (Cutlip et al, 2006: 279) 2) “Rapat merupakan suatu bentuk media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka yang diselenggarakan oleh banyak organisasi, baik swasta maupun pemerintah untuk membicarakan dan merundingkan suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama”. (Sedarmayanti, 2009: 231) Pertemuan/rapat pada dasarnya adalah bentuk media komunikasi dua arah yang bersifat tatap muka, baik melalui teleconference (pertemuan jarak jauh), maupun cara tradisional untuk mendapatkan ide-ide dan umpan balik bagi perkembangan dan kemajuan stakeholders (pemangku kepentingan) maupun organisasi.
  • 21. 20 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Alasan Penyelenggaraan Pertemuan Ada beberapa alasan diselenggarakan pertemuan/rapat, misalnya: • Merupakan kegiatan rutin organisasi (rapat bulanan, rapat tahunan, dll) • Direktur atau Pimpinan memerlukan sumbangan pemikiran dari para karyawan/bawahannya. • Alasan koordinasi bagi organisasi/perusahaan Macam-Macam Pertemuan Kegiatan pertemuan bisa dibedakan berdasarkan hal-hal tertentu. Miftah Thoha (Wursanto, 2006: 151) membedakan pertemuan menjadi: Pertemuan yang bertujuan membahas masalah-masalah yang bersifat ilmiah (scientific atmosphere), yaitu: 1. Diskusi, yaitu suatu pertukaran pikiran secara luas dan mendalam. Gambar 1.6. Proses Diskusi Sumber: http://belajarpengertian.blogspot.com/2018/11/ 2. Diskusi panel, yaitu suatu diskusi yang diselenggarakan oleh sejumlah pembicara yang terpilih di depan hadirin.
  • 22. 21 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Gambar 1.7. Diskusi Panel Sumber: https://www.kemendag.go.id/id/photo/2018/05/04/diskusi- panel-apel-kasatwil-tahun-2018 3. Seminar yaitu: Suatu pertemuan yang membahas suatu masalah penting secara ilmiah yang disampaikan oleh para ahli atau guru besar besar untuk mendapatkan pemahaman yang sama atas permasalahan tersebut. Gambar 1.8. Kegiatan Seminar Sumber: https://nasional.sindonews.com/read/1000915/144/ 4. Simposium, yaitu pertemuan untuk mengadakan tukar pikiran diantara para partisipan yang hadir diantara sekelompok pendengar yang jumlahnya relative besar. Simposium dapat juga berarti suatu penjamuan minum
  • 23. 22 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran bersama yang diikuti dengan suatu percakapan atau diskusi tentang suatu masalah tertentu dari mereka yang hadir dalam perjamuan tersebut. Gambar 1.9. Kegiatan Simposium Nasional Sumber: http://penghubung.babelprov.go.id/content/ 5. Workshop/Lokakarya/Sanggar kerja/Bengkel kerja: suatu pertukaran pendapat diantara para ahli mengenai suatu masalah tertentu,baik yang dihadapi masyarakat pada umumnya maupun organisasi tertentu yang bertujuan memecahkan masalah yang dihadapi. Gambar 1.10. Kegiatan Workshop/Lokakarya Sumber: https://radarlampung.co.id/2019/06/26/
  • 24. 23 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Syarat Penyelenggaraan Pertemuan Agar penyelenggaraan rapat/pertemuan dapat berlangsung efektif dan efisien, maka terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat rapat yang baik ditentukan oleh unsur-unsur berikut ini: a. Pimpinan rapat yang cakap. Pemimpin rapat yang cakap memahami dan menguasai masalah yang akan dibahas, bersifat adil terhadap semua peserta rapat, bersikap bijaksana, sabar dan tenang dalam membimbing rapat, tanggap terhadap ide-ide yang dikemukakan peserta rapat, ramah terhadap peserta rapat, memiliki sifat humor yang baik agar rapat berlangsung cair/tidak tegang namun tetap fokus mengendalikan jalannya rapat. b. Peserta rapat yang berpartisipasi aktif. Peserta rapat yang aktif menyampaikan pendapatnya sesuai masalah yang dibicarakan dalam rapat, menghormati dan menghargai pendapat dari peserta lain, memiliki wawasan yang luas atas masalah yang dibahas sehingga dapat melontarkan ide dan gagasan yang baru dan menarik. c. Notulis yang kompeten. Notulis yang kompeten berarti memiliki kemampuan menulis yang cerdas, cepat, teliti, cermat, memahami seluk beluk penyelenggaraan rapat, hasil tulisannya/notula yang dibuatnya dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain. d. Situasi rapat yang kondusif. Kriteria kondusif suatu rapat misalnya: tepat waktu dalam memulai rapat, agenda rapat dirumuskan dengan baik, komunikasi antara pemimpin rapat dan setiap peserta rapat berjalan baik/tanpa prasangka dan saling menghargai, adanya peran aktif peserta. rapat, bersifat terbuka/mampu menerima kritik dan pendapat tanpa emosi, tidak ada peserta rapat yang mendominasi pembicaraan selama pertemuan berlangsung, serta adanya kesimpulan hasil pertemuan/rapat. (Dwiantara- Sumarto: 2000) Fasilitas Pertemuan Fasilitas untuk menyelenggarakan pertemuan meliputi: ruang rapat, perabotan (meja, kursi) lengkap dengan tata letaknya, peralatan alat tulis kantor
  • 25. 24 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran (ATK), perangkat sound system, perlengkapan presentasi dan peralatan lain yang diperlukan, serta bagi peserta. Penyediaan fasilitas rapat disesuaikan dengan maksud dan tujuannya. Pengaturan Tempat Pertemuan Agar penyelenggaraan rapat berlangsung menyenangkan, maka pengaturan tempat duduk rapat perlu dilakukan. Menentukan pengaturan tempat duduk rapat memerlukan keterampilan sendiri. Ada beberapa macam pengaturan tata ruang rapat yaitu sebagai berikut: 1. Gaya klasikal/kelas Gaya klasikal/kelas cocok untuk jumlah peserta yang banyak. Berikut ini pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya klasikal/kelas. Gambar 1.11. Tempat Pertemuan Gaya Klasikal 2. Gaya konferensi atau bentuk empat persegi panjang, dimaksudkan agar semua peserta merasa dihargai dan untuk meninmbulkan semangat team work. Gambar 1.12. Tempat Pertemuan Gaya Konferensi
  • 26. 25 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 3. Gaya huruf U Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya huruf U cocok untuk rapat informal. Bentuk ini bagus untuk kelompok-kelompok kecil yang membutuhkan percakapan, baik antara presenter dan peserta atau peserta dengan peserta. Gambar 1.13. Tempat Pertemuan Gaya Huruf “U” 4. Gaya Workshop Pengaturan tempat duduk di ruang rapat gaya workshop cocok untuk diskusi kelompok. Gambar 1.14. Tempat Pertemuan Gaya Workshop Persiapan Penyelenggaraan Pertemuan Agar pelaksanaan pertemuan/rapat berlangsung lancar, anda dapat membuat daftar check list yang memuat hal-hal detail yang diperlukan dalam penyelenggaraan pertemuan. Check list memuat:
  • 27. 26 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 1. Persiapan kegiatan sebelum pertemuan berlangsung (misalnya surat undangan pertemuan). 2. Persiapan fasilitas dan administrasi yang diperlukan ketika pertemuan berlangsung (perabot meja/kursi, peralatan sound system, perlengkapan presentasi, alat tulis kantor, Formulir-formulir kegiatan yang diperlukan: daftar hadir, Notula), stofmap, konsumsi, dan sebagainya. 3. Persiapan sesudah pertemuan berlangsung (misalnya penggandaan hasil pertemuan/notula bila diperlukan dan tindak lanjut lain). Mendesain Susunan Acara Pertemuan Acara pertemuan berisikan aktivitas-aktivitas yang diselenggarakan pada saat berlangsungnya pertemuan. Sebuah acara pertemuan disusun berdasarkan agenda rapat atau daftar pokok-pokok pembicaraan yang akan disampaikan pada saat pertemuan berlangsung. Mendesain Undangan Pertemuan Surat undangan pertemuan memuat hal-hal berikut: a. Menggunakan kop/kepala surat b. Mencantumkan nomor surat undangan dan tanggal pembuatan surat c. Mencantumkan nama-nama orang yang diundang d. Mencantumkan hari, tanggal, jam dan tempat pertemuan diselenggarakan e. Ditandatangani pejabat yang bertanggung jawab atas kegiatan tersebut. Contoh susunan rapat: Pembukaan Pembacaan susunan acara/agenda pertemuan Pembahasan pertemuan Kesimpulan Penutup
  • 28. 27 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran Notula Notula adalah catatan ringkas yang berisi pokok-pokok pembicaraan yang berlangsung dalam pertemuan. Notula berfungsi sebagai salah satu alat pengingat dan acuan untuk mengambil keputusan bagi pimpinan/organisasi, bahan informasi bagi para undangan yang tidak hadir, dapat menjadi sarana untuk melihat perkembangan organisasi dari waktu ke waktu. Notula dapat berupa risalah (menuliskan secara lengkap dan detail jalannya pertemuan), atau catatan singkat. Prinsip-prinsip pembuatan Notula yang baik, adalah: 1) Jelas, ringkas dan lengkap memuat pokok-pokok pembicaraan 2) Dibuat berdasarkan hasil-hasil pembicaraan peserta pertemuan, bukan hasil pemikiran penulis Notula/Notulis. 3) Notula awal yang ditulis pada saat pertemuan berlangsung dapat disempurnakan menjadi Notula akhir, sepanjang tidak merubah isi pokok pembicaraan. Kepemimpinan dalam Mengelola Pertemuan Kepemimpinan dalam menjalankan pertemuan sangat berperan dalam menghasilkan keputusan yang tepat. Oleh karena itu gaya kepemimpinan seorang pimpinan dapat menentukan ketepatan hasil pertemuan. Berikut ini penjelasan tentang beberapa gaya kepemimpinan. 1. Tipe Otoriter; Pimpinan yang otoriter menganggap dirinya sebagai orang yang paling berkuasa dan paling mengetahui segala hal. Dia menentukan segala kegiatan kelompok secara otoriter, dan hanya memberikan instruksi- instruksi mengenai apa yang harus dikerjakan. Para anggota tidak diberi kesempatan untuk memberikan pandangan atau saran-saran. Hal ini mengakibatkan kelompok tidak hidup, statis, dan hanya menungggu perintah dari atas. 2. Tipe Demokratis; Pimpinan yang demokratis bersifat terbuka, memberikan kesempatan kepada para anggota untuk berperan aktif, ikut menentukan
  • 29. 28 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran tujuan kelompok, dan berperan sebagai pembimbing. Dia ikut terlibat langsung dalam interaksi kelompok. Keputusan yang diambil berdasarkan hasil musyawarah. 3. Tipe Laissez-faire; Pemimpin tipe ini disebut juga tipe liberal. Dia menyerahkan segala sesuatunya kepada para anggota: penentuan tujuan, langkah-langkah, kegiatan-kegiatan yang akan diambil, serta sarana yang akan dipergunakan. Pemimpin bersifat pasif, tidak ikut terlibat langsung dalam kegiatan kelompok, tidak mengamil inisiatif apapun. Pemimpin seolah hanya bertindak sebagai penonton, meskipun berada di tengah para anggota. (Sedarmayanti, 2009:238) Tipe Peserta Pertemuan Selain ditentukan oleh kepemimpinan seorang pemimpin, jalannya pertemuan juga dipengaruhi oleh tipe peserta pertemuan. Seorang pemimpin pertemuan harus dapat mengenali sifat/tipe peserta rapat. 1. Tipe Pemersatu; Tipe pemersatu bertindak sebagai juru damai, dan memiliki sifat berjiwa besar, penuh pengertian, sabar, tekun/ulet dalam menghadapi sesuatu dan memiliki toleransi yang cukup besar. 2. Tipe Perantara; Tipe perantara bertindak sebagai perantara atau jembatan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain, antara kelompok dengan seseorang, antara kelompok dengan pemimpin kelompok, dan sebaliknya. Tipe ini biasanya pandai bergaul, berwibawa, dapat dipercaya dan penampilannya meyakinkan. 3. Tipe Pendengar; Tipe pendengar bersifat pasif, tidak berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok. Pendiam, walaupun tidak setiap orang. Tipe pendengar disebabkan karena faktor-faktor tertentu, misalnya kurang pengalaman, kurang pengetahuan, pemalu, kurang gaul atau kurang percaya terhadap diri sendiri.
  • 30. 29 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 4. Tipe Pemberi Semangat; Tipe ini mempunyai sifat penggerak, berpengaruh cukup besar dimemiliki kemauan dan kemampuan kerja cukup tinggi, moral dan disiplin kerja yang tinggi, pandai membaca situasi, berwibawa, dan disegani. Dia memiliki pengaruh cukup besar baik kalangan kelompok maupun di luar kelompok. 5. Tipe Inisiatif; Rajin dan tekun menghadapi segala pekerjaan dan tantangan yang dihadapi, memiliki kreativitas tinggi. 6. Tipe Pemberi informasi; Sebagai penyalur informasi, tipe ini memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas, mudah bergaul dan dapat dipercaya. 7. Tipe Penyerang; Bersifat pendobrak, bersikap menentang terhadap masalah yang sedang dibicarakan, memancing timbulnya perdebatan yang berkepanjangan, dapat menimbulkan perpecahan dalam kelompok apabila pemimpin rapat tidak tanggap mengambil keputusan. (Sedarmayanti, 2009:238) d). Kerjasama dengan masyarakat Dalam upaya membangun hubungan yang baik dan harmonis dengan public sasarannya, Praktisi Humas sebaiknya menguasai keterampilan dalam bekerja sama dengan masyarakat. Keterampilan itu antara lain adalah keterampilan melakukan negosiasi, lobby serta menjalin kesepakatan. Keterampilan Melakukan Negosiasi: Negosiasi adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan. Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusi formal. (Wikipedia.org). Proses negosiasi adalah sebagai berikut: 1) Pihak yang memiliki program (pihak pertama) menyampaikan maksud
  • 31. 30 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran dengan kalimat santun, jelas, dan terperinci. 2) Pihak mitra bicara menyanggah mitra bicara dengan santun dan tetap menghargai maksud pihak pertama. 3) Pemilik program mengemukakan argumentasi dengan kalimat santun dan meyakinkan mitra bicara disertai dengan alasan yang logis 4) Terjadi pembahasan dan kesepakatan terlaksananya program/maksud negosiasi. (Wikipedia.org). Negosiasi adalah bentuk formal dari advokasi, sedangkan bentuk informal advokasi adalah lobi. Proses lobi tidak terikat oleh tempat dan waktu, serta dapat dilakukan terus menerus dalam jangka waktu panjang. Negosiasi terikat oleh tempat dan waktu. (Wikipedia) Banyak cara agar praktisi Humas dapat selalu memelihara kerjasama dengan masyarakat, yaitu antara lain dengan membangun hubungan yang baik dengan public sasaran humas, diantaranya melalui pertemuan, membuat perjanjian kerjasama, serta membuat nota kesepahaman. e). Penggunaan media humas dan keprotokolan Pengertian Media Media Humas ( Public Relation Media ) adalah segala bentuk media (sarana, saluran atau channel) yang digunakan praktisi humas dalam pekerjaannya dengan tujuan publikasi yang luas agar produk atau jasa yang humas pasarkan lebih dikenaloleh masyarakat. Media Humas bersifat lebih kepada publikasi dan komunikasi. Media komunikasi yang penting digunakan humas adalah dalam kemitraannya dengan media pers ( cetak atau elektyronik ) dikenal dengan media relations ( hubungan media ) atau press relations ( hubungan pers). Tujuan Media Humas 1) Promosi dan tingkatkan pemasaran 2) Komunikasi berkesinambungan 3) Tingkatkan kepercayaan publik
  • 32. 31 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 4) Tingkatkan citra perusahaan/organisasi Jenis Media Humas Jenis media humas dapat dibedakan menjadi 2 berdasarkan jenis kegiatan humas, yaitu media humas internal dan eksternal 1) Media Humas Internal. Media internal adalah suatu sarana penyampaian dan penerimaan informasi di kalangan publik internal perusahaan dan biasanya bersifat nonkomersial. Penerima maupun pengirim informasi adalah orang dalam atau publik internal, terdiri atas pimpinan, anggota, pegawai, maupun unit- unit kerja yang ada di dalam perusahaan tersebut. Media Humas Internal, yaitu : 1) Jurnal Internal: yang diterbitkan oleh suatu lembaga, biasanya memuat informasi mengenai segala sesuatu yang terjadi di dalam lembaga dan khusus diperuntukkan anggota lembaga tersebut. 2) Papan Pengumuman. Papan pengumuman dapat memudahkan pegawai yang sama dalam waktu bersamaan 3) Kaset Video. Media ini menghadirkan komunikasi tatap muka secara artifisial ( seoalah-olah yang ditonton dapat saling berkomunikasi secara langsung ) yang berpotensi besar untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih baik antara pihak manajemen terhadap pegawai. 4) Stasiun Radio sendiri. Media ini untuk menghubungkan antara atasan dan bawahan dengan memasang sejumlah pengeras suara diatas setiap mesin yang mampu menyiarkan program-program radio yang dibuat sendiri oleh perusahaan 5) Jaringan telepon internal. Jaringan telepon internal adalah media untuk menyampaikan gagasan pengawai sebagai hal melalui telepon. 6) Kotak saran. Kotak saran adalah untuk menampung keluhan dan saran para anggota karyawan. sehingga bisa diketahui apa kelebihan dan kekurangan yang ada pada perusahaan tersebut.
  • 33. 32 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 7) Intensif bicara. Intensif bicara adalah metode untuk memperoleh umpan balik dari para pengawai perusahaan dengan membuka nomor telepon khusus sehingga setiap pengawai dapat menghubungi Pemimpin perusahaan secara langsung tanpa harus menempuh lika liku birokrasi perkantoran. 8) Siaran umum. Suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan pihak manajemen kepada segenap pegawainya dengan menggunakan suara. 9) Obrolan langsung. Salah satu cara yang paling efektif untuk memperlihatkan sikap terbuka pihak manajemen dengan melakukan pembicaraan tatap muka secara pribadi dan langsung. 10) Dewan pekerja. Salah satu metode dalam membina hubungan baik antara pemimpin dan bawahan melalui pembentukan dewan pekerja (dilengkapi dengan sejumlah komite spesifik), yang memiliki akses pengaruh ke pihak manajemen. Media Humas Eksternal: Media humas eksternal adalah media untuk kegiatan humas yang diarahkan kepada khalayak di luar perusahaan. Media eksternal sangat berpengaruh besar dalam publisitas suatau organisasi yang bersangkutan. . 1) Jurnal eksternal. Jurnal Eksternal tidak harus diartikan semata-mata sebagai suatu bentuk terbitan tentang suatu perusahaan yang dibagikan kepada pihak-pihak luar. Pihak luar tidak akan tertarik dengan masalah - masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi. Apalagi dewasa ini pilihan bacaan sudah demikian banyak, termasuk majalah-majalah prestisius. Majalah -majalah seperti itu jelas lebih menarik untuk dibaca daripada sekedar terbitan yang mengisahkan berbagai keributan yang terjadi di suatu organisasi. Jadi, sama halnya dengan majalah atau terbitan umum, jurnal eksternal harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menjangkau khalayak yang dituju.
  • 34. 33 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 2) Media Audiovisual. Ini merupakan salah satu kemajuan penting di dunia media yang harus diperhatikan oleh para praktisi humas. Tidak seperti pers, radio,dan televisi, perangkat audiovisual adalah suatu media yang bercakupan terbatas yang dimiliki dan sepenuhnya dikendalikan oleh pihak tertentu yang diarahkan kepada khalayak yang bersifat terbatas pula. Penerapan sistem ini memerlukan sejumlah lembaga pendukung,seperti perpustakaan film (dalam kaset-kaset video) yang sanggup menyimpan, memelihara, serta mendistribusikan kaset-kaset rekaman tersebut kepada khalayak. 3) Literatur edukatif. Berbeda dari literatur penjualan, literatur edukatif adalah semua bahan cetakan yang dibuat untuk menjelaskan atau mendorong digunakannya suatu produk atau jasa pelayanan, atau berbagai manfaat dan nilai dari produk tadi. 4) Komunikasi lisan. Penyampaian suatu uraian secara lisan, mungkin juga dengan didukung oleh peralatan audiovisual, merupakan salah satu kegiatan humas yang penting. Beberapa organisasi bahkan telah memperkerjakan para pembicara secara permanen dan diserahi tugas khusus untuk menyampaikan penjelasan mengenai organisasinya di berbagai club dan perkumpulan masyarakat. Ada pula perusahaan yang menyewa pembicara dari luar secara freelance. Tapi akan lebih baik jika pembicara tersebut merupakan salah seorang pegawai atau orang dalam organisasi yang benar-benar menegetahui seluk beluknya. 5) Pameran. Humas pameran adalah pelaksana fungsi-fungsi humas melalui penyelenggaraan pameran atau ekshibisi. Pada umumnya, pameran dagang atau pameran-pameran yang terbuka untuk umum merupakan suatu media Iklan, karena tujuan penyelenggaraan pameran tersebut adalah untuk memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat agar mereka lantas tertarik, kemudian membelinya. Sebenarnya, kegiatan humas juga dapat memanfaatkan acara pameran untuk mencapai tujuan-tujuannya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah hal yang sebaliknya, yakni
  • 35. 34 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran kegiatan-kegiatan humas tersebut juga bermanfaat menunjang keberhasilan dari suatu penyelenggaraan pameran atau ekshibisi. Acara promosi lewat pameran akan lebih berhasil memikat para konsumen jika acara itu disertai program humas. Dengan demikian,terdapat keterkaitan yang sangat erat antara kegiatan humas dan acara pameran. Pameran juga merupakan satu-satunya media periklanan yang menyentuh semua pancaindra; mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit.dll. 6) Seminar. Guna menunjang penggunaan berbagai media yang telah diuraikan di atas (misalnya audiovisual atau komunikasi lisan), ada baiknya jika suatu perusahaan menyelenggarakan suatu pertemuan khusus untuk khalayak. Bentuk pertemuan itu bisa berupa seminar atau konfermasi. Penyelenggaraan suatu konferensi kehumasan mirip dengan penyelenggaraan resepsi pers. Bedanya,waktu penyelenggaraan konferensi humas lebih lama(paling tidak satu hari penuh), melibatkan lebih banyak peserta atau tamu, programnya lebih ekstensif (melibatkan sejumlah pembicaraan dan harus didukung dengan peralatan audiovisual yang baik), dan tentu saja memerlukan biaya yang lebih banyak. Pos pengeluaran yang cukup besar antara lain harus dialokasikan untuk penyewaan ruangan atau gedung yang cukup refresentatif dan untuk pembayaran katering. 7) Sponsor. Sponsor adalah penyediaan dukungan finansial untuk suatu acara, subjek, kegiatan, lembaga, atau individu yang dianggap memang pantas menerimanya. Cikal bakalnya bermula dari patronage, yakni perlindungan serta penyediaan bantuan dana oleh para bangsawan dan hartawan kepada para artis dan musisi. Pemilihan Media Seperti yang telah diketahui di atas bahwasanya segala kegiatan yang dilakukan oleh humas agar dapat tercover dengan baik, maka diperlukan pemilihan
  • 36. 35 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran media yang tepat, efektif dan efisien. Berikut pemilihan media promosi berdasarkan kelebihannya. ▪ Radio: Pada media radio, penyampaian gagasan yang sederhana dan mudah dimengerti merupakan salah satu andalannya, setelah itu segala macam koreksi dapat dilakukan secara langsung, mempunyai segmen pendengar tersendiri. ▪ Televisi: Jangkauan dari televisi dapat diterima oleh masyarakat luas, sifatnya yang audio visual lebih menarik. ▪ Surat kabar: Menjangkau semua lapisan masyarakat dan biayanya murah ▪ Media Online: Hampir semua perusahaan saat ini sudah mengakrapkan diri dengan media online sifatnya yang trending, terutama media sosial & blog, menjangkau seluruh lapisan masyarakat bahkan menjangkau seluruh dunia (internasional), dapat diakses kapan dan di mana saja, terdokumentasi dan tidak banyak membutuhkan biaya bahkan gratis. f). Keprotokolan Arti Keprotokolan Dalam pengertian luas protokoler adalah seluruh hal yang mengatur pelaksanaan suatu kegiatan baik dalam kedinasan/kantor maupun masyarakat. Secara estimologis istilah protokol dalam bahasa Inggris protocol, bahasa Perancis protocole, bahasa Latin protocoll(um), dan bahasa Yunani protocollon. Awalnya, istilah protokol berarti halaman pertama yang dilekatkan pada sebuah manuskrip atau naskah. Sejalan dengan perkembangan zaman, pengertiannya berkembang semakin luas, yakni keselurahan naskah yang isinya terdiri dari catatan, dokumen persetujuan, perjanjian, dan lain-lain dalam lingkup secara nasional maupun internasional. Perkembangan selanjutnya, protokol berarti kebiasan-kebiasan dan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan formalitas, tata urutan dan etiket
  • 37. 36 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran diplomatik. Aturan-aturan protokoler ini menjadi acuan institusi pemerintahan dan berlaku secara universal. Undang Undang No. 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat. UU No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan. adalah pengganti Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokol yang sudah dianggap tidak sesuai dengan zaman. Dalam Bab (1) Ketentuan Umum pasal (1) mengemukakan beberapa pengertian, bahwa dalam Undang-undang tersebut di atas, yang dimaksud dengan: 1) Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat. 2) Acara Kenegaraan adalah acara yang diatur dan dilaksanakan oleh panitia negara secara terpusat, dihadiri oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden, serta Pejabat Negara dan undangan lain. 3) Acara Resmi adalah acara yang diatur dan dilaksanakan oleh pemerintah atau lembaga negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu dan dihadiri oleh Pejabat Negara dan/atau Pejabat Pemerintahan serta undangan lain. 4) Tata Tempat adalah pengaturan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan negara asing dan/atau organisasi internasional, serta Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi. 5) Tata Upacara adalah aturan untuk melaksanakan upacara dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi.
  • 38. 37 Modul 4 Humas dan Kesekretarisan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran 6) Tata Penghormatan adalah aturan untuk melaksanakan pemberian hormat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan, perwakilan Negara asing dan/atau organisasi internasional, dan Tokoh Masyarakat Tertentu dalam Acara Kenegaraan atau Acara Resmi. 7) Pejabat Negara adalah pimpinan dan anggota lembaga negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Pejabat Negara yang secara tegas ditentukan dalam Undang-Undang. 8) Pejabat Pemerintahan adalah pejabat yang menduduki jabatan tertentu dalam pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah. 9) Tamu Negara adalah pemimpin negara asing yang berkunjung secara kenegaraan, resmi, kerja, atau pribadi ke negara Indonesia. 10) Tokoh Masyarakat Tertentu adalah tokoh masyarakat yang berdasarkan kedudukan sosialnya mendapat pengaturan Keprotokolan. 11) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
  • 39. 38 Kegiatan Belajar 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran MODUL 4 Humas dan Kesekretarisan KEGIATAN BELAJAR 1 Komunikasi Humas dan Keprotokolan CPMK Menguasai komunikasi humas dan keprotokolan dalam bidang komunikasi perkantoran POKOK-POKOK MATERI Ruang lingkup kehumasan dan keprotokolan Kegiatan administrasi humas dan keprotokolan URAIAN MATERI Konsep Dasar Humas dan Keprotokolan Kararkteristik Humas Mengelola Pertemuan Kerjasama dengan Masyarakat Penggunaan Media Humas dan Keprotokolan Keprotokolan