SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
SEMESTER IV
1
Tue, 17 Feb 2015
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM LABUHANBATU
PERKULIAHAN-8
Perilakuorganisasi
Proses Organisasi_1
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat :
1. Proses komunikasi
2. Proses pengambilan keputusan kerja
2
Deskripsi Singkat
• Dalam perkuliahan ini, anda akan membahas tentang proses
komunikasi
• Bagian akhir perkuliahan akan membahas tentang proses
pengambilan keputusan kerja
3
Bahan Bacaan
Buku Wajib :
• Stephen P Robbins dan Timothy A. Judge, 2009, Organizational
Behavior, Edisi ke-13 (terjemahan diana angelina), Jakarta.
• Ardana, dkk, 2008, Perilaku Organisasi, Fakultas Ekonomi UNUD,
Bali
Referensi Lain:
• Richard L. Daft, 2007, Manajemen-Management, Salemba Empat,
Jakarta.
• Stephen P Robbins dan Mary Coulter, 2007, Manajemen, Indeks,
Jakarta.
• Hani Handoko, 2003, Manajemen, BPFE, Yogyakarta
• Louis Allen, 1963, Karya Manajemen, PT. Pembangunan, Jakarta
• Media Cetak (Kompas, Waspada, Jurnal., dll) Media Elektronik
(Website: WWW.Google.Com)
4
Pertanyaan kunci
1. Jelaskan bagaimana seharusnya seorang pimpinan membentuk
budaya kerja di lingkungan kerja baru ? Berikan argumentasi yang
jelas dan singkat
2. Jelaskan peranan komunikasi informal berdasarkan the
grapevine?
5
Pengertian komunikasi
• Proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau
informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan itu melibatkan
lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan,
ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya.
• Manajemen komunikasi adalah suatu proses dengan orang-orang
bermaksud memberikan pengertian melalui pengiringan berita
secara simbolis, menghubungkan para para anggota dengan
berbagai satuan organisasi dan dibidang yang berbeda pula (rantai
pertukaran informasi).
Ada 3 Rantai Pertukaran Informasi :
1. Suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti
2. Suatu sarana pengaliran informasi
3. Suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi di antara individu-individu.
6
7
Proses Komunikasi
1. Model komunikasi antar pribadi
• Model komunikasi sederhana, menunjukkan 3 unsur esensi
komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, maka komunikasi
tidak dapat berlangsung. Contoh ; seseorang mengirimkan
berita, tetapi tidak ada yang menerima atau mendengar
komunikasi tidak terjadi.
• Model komunikasi kompleks, “handphone”, dimana pengirim
menyampaikan suatu berita tetapi penerima mungkin
mendengar atau menerima berita bukan yang dimaksudkan
pengirim.
2. Komunikasi Organisasi
• Saluran komunikasi formal, mempengaruhi komunikasi dalam
dua cara; 1) saluran formal semakin melebar sesuai
perkembangan dan pertumbuhan organisasi dan 2) saluran
komunikasi formal dapat menghambat aliran informasi antar
tingkatan organisasi.
Pengirim  Berita  Penerima
• Struktur wewenang organisasi, mempengaruhi komunikasi terhadap
efektifitas organisasi, perbedaan kekuasaan dan kedudukan (status)
dalam organisasi akan menentukan pihak-pihak yang
berkomunikasi dengan seseorang serta isi dan ketepatan
komunikasi .
• Spesialisasi jabatan, mempermudah komunikasi dalam kelompok-
kelompok yang berbeda. Para anggota suatu kelompok cenderung
berkomunikasi dengan istilah, tujuan, waktu dan gaya yang sama.
Komunikasi antara kelompok yang berbeda akan cenderung di
hambat.
• Pemilikan informasi (Lesikar), berarti individu-individu mempunyai
informasi khusus dari pengetahuan tentang pekerjaan mereka.
Contoh manajer produk memiliki pengalaman yang lebih tajam
dalam menentukan strategi-strategi pemasaran.
 Jaringan komunikasi dalam organsasi, organisasi merancang
struktur komunikasi menjadi kaku atau berdasarkan hierarki
manajemen.
8
9
Ada 4 macam komunikasi ;
1. Lingkaran, organisasi merancang struktur komunikasi dimana
B hanya dapat berkomunikasi dengan A dan C, untuk
berkomunikasi dengan E, B harus melalui A atau C.
2. Rantai, menunjukkan dua bawahan (A dan E) yang melapor
kepada atasan mereka (B dan D) dan selanjutnya dilaporkan
ke C.
3. Sumbu Y dan bintang, menunjukkan C pada posisi pusat,
komunikasi yang disentralisasi ini lebih efektif untuk
menyelesaikan masalah-masalah rutin dan tidak kompleks
karena lebih cepat dan akurat.
1. sumber mempunyai
gagasan, pemikiran
atau kesan yang
2. Diterjemahkan atau
disandikan ke dalam kata
dan simbol, kemudian
Gambar 9.1. Proses Komunikasi
4. Penerima menangkap
simbol-simbol dan
5. Diterjemahkan kembali atau
diartikan kembali menjadi
suatu gagasan dan
6. Mengirim berbagai bentuk
umpan balik kepada
pengirim
3. Disampaikan atau
dikirimkan sebagai berita
kepada penerima
11
Keterangan :
1. Sumber atau pengirim berita, mengendalikan macam berita yang
dikirim, susunan yang digunakan dan sering salurang melalui
mana berita dikirimkan. Dalam organisasi biasayan pihak yang
mempunyai kebutuhan dan keinginan untuk mengkomunikasikan
gagasan, pemikiran, informasi dsb kepada pihak lain.
2. Pengubahan berita ke dalam sandi/kode (encoding), mengubah
berita ke dalam berbagai bentuk simbol verbal atau non verbal
yang mampu memindahkan pengertian, seperti kata-kata
percakapan atau tulisan, angka, gerakan atau kegiatan.
3. Pengiriman berita, mencerminkan pilihan komunikator terhadap
media atau saluran distribusi. Ada 2 saluran distribusi; 1)
komunikasi lisan, yaitu interaksi antara sumber dan penerima,
memungkinkan komunikasi nonverbal (gerakan tubuh, intonasi
suara dan telepon), disampaikan berita secara cepat dan
memungkinkan umpan balik diperoleh segera, dan 2)
komunikasi tertulis, yaitu interaksi sumber dan penerima yang
disampaikan melalui memo, surat, laporan, catatan, buletin,
manual perusahaan dan surat kabar. Komunikasi ini mempunyai
manfaat dalam hal penyediaan laporan untuk kepentingan di
waktu mendatang.
Gambar 9.2. Tipe-Tipe Jaringan Komunikasi
12
4. Penerima berita, orang-orang menerima berita melalui ke lima
pancaindra mereka, pengiriman berita belum lengkap bila
suatu pihak belum menerima berita.
5. Umpan balik (feedback), setelah berita diterima dan
diterjemahkan, penerima mungkin menyampaikan berita
balasan yang ditujukan kepada pengirim semula atau orang
lain.
A
B E
DC
C
B D
EA
A B
C
D
E
A B
C
D E
Lingkaran Rantai Sumbu Y Bintang
13
Saluran Komunikasi Dalam Organisasi
1. Komunikasi Vertikal; komunikasi yang terdiri atas; 1)
komunikasi ke atas adalah untuk menyediakan informasi
kepada tingkatan manajemen atas tentang apa yang terjadi
pada tingkatan bawah, komunikasi ini berupa laporan
periodik, penjelasan, gagasan dan permintaan untuk
diberikan keputusan (umpan balik) dan 2) komunikasi ke
bawah adalah mulai dari manajemen puncak sampai
karyawan untuk memberi pengarahan, informasi, instruksi,
nasehat/saran dan penilaian kepada bawahan serta
memberikan informasi kepada para anggota organisasi
tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi.
2. Komunikasi horizontal atau lateral meliputi ; 1) komunikasi di
antara para anggota dalam kelompok kerja yang sama dan
2) komunikasi yang terjadi antara departemen-departemen
pada tingkatan organisasi yang sama.
• Komunikasi ini membantu koordinasi kegiatan-kegiatan
lateral, juga menghindarkan prosedur pemecahan masalah
yang lambat.
14
3. Komunikasi diagonal, yaitu komunikasi yang menyilang dari
rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi sebagai hasil
hubungan departemen lini dan staf dan akan membentuk
beberapa komunikasi diagonal yang berbeda-beda pula
Komunikasi ke atas :
Laporan, masalah,
gagasan, sikap,
klasifikasi, penyelesaian
dan penjelasan
Direktur
Manajer
Keuangan
Manajer
Produksi
Manajer
Personalia
Gambar 9.3. Saluran-Saluran Komunikasi Formal Dalam Organisasi
Manajer
Pemasaran
Komunikasi ke bawah :
Prosedur, pengarahan,
instruksi, penugasan,
saran, kebijaksanaan
dan tujuan
Komunikasi lateral
Usaha-usaha koordinasi, pemecahan masalah
dan sebagainya
16
Peranan Komunikasi Manajerial
1. Komunikasi formal, yaitu komunikasi yang mengikuti rantai
perintah organisasi formal yang telah ditetapkan dan
ketentuan resmi mengikatnya.
2. Komunikasi informal, yaitu komunikasi cara ini biasanya
dilakukan manajer untuk melengkapi komunikasi formal.
Seperti menyelediki bagaimana kelompok informal bekerja
dalam organisasi yang bersangkutan, mengidentifikasi kaitan-
kaitan pokok dan menyediakan keterangan konstruktif kepada
mereka (the grapevine).
3. Komunikasi non formal, komunikasi yang terjadi karena
kondisi tak disengaja daripada organisasi formal yang
menyebabkan tindakan secara tidak disengaja.
4. Komunikasi teknis, yaitu komunikasi yang digunakan oleh
orang-orang yang bekerja dalam bidang yang sama. Seperti
kata sandi antara sesama operator komputer.
17
5. Komunikasi berdasarkan prosedural dan peraturan, yaitu
komunikasi yang disajikan kedalam sebuah buku pegangan
(manual) tentang organisasi yang bersangkutan. Ia
memberikan keterangan tentang kebijaksanaan spesifik dan
peraturan bila mereka dapat diterapkan. Walaupun agak
kaku, komunikasi macam ini membantu ke arah pencapaian
efisiensi.
Analisa Transaksional
• Berkenaan dengan pertukaran informasi, manusia
berkomunikasi untuk memperkuat perasaan mereka tentang
diri mereka sendiri. Analisa transaksional meliputi identifikasi
dan analisa transaksi-transaksi berdasarkan komunikasi, ia
membantu mencapai pengertian tentang kelakuan manusia
dan berguna untuk melakukan motivasi, memberikan advis,
mewawancara, dimana saja komunikasi memainkan
peranan penting.
18
Ada 3 Ego Penyebab Transaksi Terbentuk ;
1. Orang tua, tingkatan ego orang tua dicapai dari perasaan ekstern
dan pengalaman yang dialami oleh seseorang dari waktu ke waktu,
mana alternatif satu-satunya menerima tanpa berani
mempersoalkannya.
2. Orang dewasa, tingkatan ego orang dewasa bersifat faktual, logis
dan objektif, tidak memiliki perasaan yang membeda-bedakan serta
mengevaluasi sesuatu situasi melalui riset dan analisa tentang fakta.
3. Anak, tingkatan ego seorang anak dicapai dari serba ingin tahu,
imajinasi dan sikap ingin melawan (curiosity).
Ada 3 Tipe Transaksi ;
• Transaksi komplementer, yaitu transaksi dimana orang yang
melakukannya memperoleh reaksi yang diinginkannya.
• Transaksi silang, yaitu transaksi dimana orang yang mendapatkan
reaksi yang berbeda dengan reaksi yang diharapkan.
• Transaksi ulterior, yaitu transaksi pada bagian yang terjauh meliputi
berita antara tingkat-tingkat ego yang berbeda dengan apa yang
diucapkan secara lisan.
19
Hambatan-Hambatan Komunikasi Efektif DalamOrgansasi
• Tingkatan Hierarki, bila suatu organisasi tumbuh, struktur
berkembang akan menimbulkan berbagai masalah
komunikasi. Karena harus melalui tingkatan tambahan, yang
memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai tempat
tujuan dan cenderung menjadi berkurang ketepatannya. Berita
mengalir ke atas atau ke bawah tingkatan organsasi akan
melalui beberapa filter dengan persepsi, motif, kebutuhan dan
hubungannya sendiri. Setiap tingkatan dalam rantai
komunikasi dapat menambah, mengurangi, merubah atau
sama sekali berbeda dengan berita aslinya.
• Wewenang Manajerial, tanpa wewenang untuk membuat
keputusan tidak mungkin dapat dicapai dengan efektif. Pada
kenyataannya manajer yang mengendalikan karyawan juga
menimbulkan hambatan dalam komunikasi, seperti banyak
atasan yang tidak dapat sepenuhnya menerima berbagai
masalah, kondisi atau hasil yang dapat membuat mereka
lemah. Sebaliknya karyawan menghindari situasi yang
membuat kedudukan mereka tidak menguntungkan seperti
gap.
20
• Spesialisasi, menciptakan masalah komunikasi, dimana
memisahkan orang-orang meskipun mereka bekerja berdekatan,
perbedaan fungsi, kepentingan dan istilah-istilah dalam pekerjaan
dapat membuat orang-orang meresa bahwa mereka hidup dalam
dunia yang berbeda.
Hambatan Antar Pribadi
1. Persepsi selektif, yaitu suatu proses yang menyeluruh denagna
menseleksi seseorang, mengorganisasikan dan mengartikan segala
sesuatu di lingkungannya. Artinya setelah seseorang menerima
informasi lalu ia akan mengorganisasikannya berdasarkan
pengalaman mengajarkan seseorang dengan reaksi tertentu.
Ada 3 Aspek Yang Berhubungan Dengan Persepsi Selektif ;
• Penerima akan menginterpretasikan berita bedasarkan pengalaman
dan bagaimana mereka telah belajar untuk menanggapi sesuatu.
• Penerima akan menginterpretasikan berita dengan cara menolak
dalam struktur kepribadian yang kuat. Seperti berita yang
bertentangan dengan keyakinan seseorang cenderung untuk ditolak
• Penerima akan cenderung mengelompokkan dan menyimpan
karakteristik-karakteristik pengalaman mereka sehingga mereka
dapa membuat pola-pola menyeluruh.
21
2. Status komunikator, hambatan komunikasi antar pribadi adalah
kecenderungan untuk menilai, mempertimbangkan dan membentuk
pendapat atas dasar karakteristik-karakteristik pengirim (sumber)
terutama kredibilitasnya (kepercayaan).
3. Keadaan membela diri, keadaan ini membuat pendengar lebih
berkonsentrasi pada apa yang akan dikatakan dan bukan pada apa
yang sedang didengar.
4. Pendengaran lemah, kebiasaan pendengaran lemah meliputi; a)
mendengarkan di awal saja, dengan sedikit perhatian pada apa yang
sedang dikatakan, b) memberikan pengaruh, melalui baik perkataan
atau tanda-tanda (seperti melihat jam, memandang langit dan
menunjukkan kegelisahaan), c) menunjukkan tanda-tanda
kejengkelan atau bosan terhadap bahan pembicaraan dan d)
mendengar dengan tidak efektif.
5. Ketidak tepatan penggunaan bahasa, komunikasi yang dianggap
pengertian letak dalam kata-kata yang digunakan (tidak konsisten).
Contoh ; manajer memerintahkan untuk mengerjakan laporan
kepada karyawannya “secepat mungkin”, bisa berarti satu jam, satu
hari atau satu minggu.
22
Gambar 11.4. Batasan-Batasan Wewenang dan Kekuasaan
Ketepatan komunikasi
cenderung berkurang
bila melalui rantai
perintah
Direktur
Karyawan
Wakil Direktur
Manajer Divisi
Manajer Departemen
Kepala Penyelia
Penyelia
Direktur
Karyawan
Wakil Direktur
Manajer Divisi
Manajer Departemen
Kepala Penyelia
Penyelia
Tingkatan (jenjang) hierarki
wewenang manajerial
spesialisasi
Hambatan-hambatan
komunikasi
Sumber
Gambar 11.5. Bagaimana Hambatan-Hambatan Mempengaruhi Proses Komunikasi
Tingkatan (jenjang) hierarki
wewenang manajerial
spesialisasi
Encoding Pengiriman Decoding Penerimaan
Encoding
Faktor-Faktor Organisasi Faktor-Faktor antar Pribadi
24
Peningkatan Efektivitas Komunikasi
1. Kesadaran Akan Kebutuhan Komunikasi Efektif
• Karena berbagai hambatan organisasional dan antar pribadi,
manajer harus memainkan peran penting dalam proses
komunikasi seperti menggunakan para ahli komunikasi
untuk membantu memecahkan masalah komunikasi internal:
penentuan strategi perusahaan sehubungan dengan
“layoffs”, penutupan pabrik atau relokasi dan terminasi serta
pengukuran kualitas kegiatan-kegiatan komuniasi melalui
interview atau survey.
2. Penggunaan Umpan Balik
• Komunikasi dua arah dapat menciptakan lingkungan yang
mendorong umpan balik dan mendapatkan umpan balik
melalui kegiatan mereka sendiri. Contoh : interaktif
3. Menjadi Komunikator Yang Lebih Efektif
• Pengembangan teknik-teknik komunikasi seperti latihan
dalam penulisan dan penyampaian akan simbol, bahasa,
pengutaraan yang tepat dan peka terhadap latar belakang
penerima berita.
25
Pedoman Komunikasi Yang Baik
• American Management Associations (AMA) menyusun 10 prinsip
komunikasi, pedoman ini disusun untuk meningkatkan efektifitas
komunikasi organisasi, sebagai berikut :
1. Cari kejelasan gagasan sebelum dikomunikasikan
2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi
3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan
saja komunikasi akan dilakukan
4. Konsultasikan dengan pihak lain bila perlu dalam perencanaan
komunikasi
5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi sesuai substansi berita
selama berkomunikasi
6. Ambil kesempatan bila timbul untuk mendapatkan segala
sesuatu yang membantu atau umpan balik
7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan
8. Perhatikan konsistensi komunikasi
9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi
10.Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk
dimengerti tetapi untuk mengerti.
proses pengambilan keputusan
Pentingnya Pengambilan Keputusan
• Pengambilan keputusan sangat penting dalan manajemen dan
merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer).
Keputusan-keputusan ini akan menimbulkan aktivitas-aktivitas,
sehingga proses manajemen dapat terlaksana.
Menurut Para Ahli
• GR. Terry, yaitu sebagai pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari
dua atau alternatif yang ada.
• Malayu Hasibuan, yaitu suatu proses penentuan keputusan yang
terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktivitas-aktivitas
pada masa yang akan datang.
 Pengambilan keputusan adalah proses bagaimana menetapkan
suatu keputusan yang terbaik, logis, rasional dan ideal berdasarkan
fakta, data dan informasi dari sejumlah alternatif untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan dengan resiko terkecil, efektif dan
efisien untuk dilaksanakan di masa depan. 26
27
Secara etimologis
• Keputusan, yaitu pilihan di antara dua atau lebih alternatif.
Sedangkan pengambilan keputusan, yaitu proses identifikasi
permasalahan dan peluang, kemudian menyelesaikannya.
Jenis Masalah dan Keputusan
1. Masalah yang terstruktur dan keputusan yang terprogram
a. Masalah yang terstruktur adalah masalah yang lugas, sudah
dikenal dan mudah didefenisikan,
b. Keputusan yang terprogram adalah keputusan berulang yang
dapat ditangani dengan pendekatan rutin. Ada 3 pendekatan
dalam keputusan yang terprogram yakni ; prosedur, peraturan
dan kebijakan.
• Prosedur, yaitu serangkaian langkah berurutan yang saling terkait
yang dapat digunakan untuk menganggapi masalah yang
terstruktur.
28
• Peraturan, yaitu pernyataan tersurat yang memberi tahu para
manajer apa yang dapat atau tidak dapat dilakukan.
• Kebijakan, yaitu pedoman yang menjadi parameter untuk
pengambilan keputusan. Ada 3 perhatian dalam kebijakan; 1)
memberi kepuasan kepada pelanggan, 2) melakukan promosi
apabila mungkin dan 3) mampu bersaing
2. Masalah yang tak terstruktur dan keputusan yang tak
terprogram
a. Masalah yang tak terstruktur adalah masalah baru atau tidak
biasa dan untuk informasi yang ambigu dan tidak lengkap,
b. Keputusan yang terprogram adalah keputusan unik yang
membutuhkan solusi yang dirancang secara khusus supaya
sesuai dengan masalahnya (solusi yang dimodifikasi).
Gambar 6.1.
Jenis Permasalahan, Jenis keputusan dan tingkatan dalam organisasi
29
Keputusan tidak
terprogram
Keputusan
terprogram
Tak terstruktur dengan baik Tinggi
Terstruktur dengan baik
Jenis
Masalah
Rendah
Tingkatan
Dalam
Organisasi
30
Manajer sebagai pembuat keputusan
Ada 3 perspektif tentang bagaimana keputusan itu dibuat :
1. Rasionalitas,
Pembuatan keputusan rasional, yaitu gambaran pilihan-
pilihan yang konsisten dan nilainya yang paling maksimal di
dalam batasan-batasan tertentu.
- Masalah jelas dan tidak bermakna ganda
- Sasaran tunggal yang didefenisikan secara
baik harus dicapai
- Seluruh alternatif dan akibat diketahui
- Preferensi atau kelebih sukaan jenis
- Preferensi konstan dan stabil
- Tidak ada kendala waktu dan biaya
- Pilihan terakhir akan memaksimalkan hasil
Pengambilan
Keputusan
Yang Rasional
Gambar 6.2.
Asumsi Rasionalitas
Menghasilkan
31
2. Rasionalitas Terbatas,
Perilaku yang rasional berdasarkan proses pengambilan
keputusan yang disederhanakan, yang dibatasi oleh
kemampuan seseorang untuk memproses informasi.
Pengembangan dari rasionalitas terbatas berupa peningkatan
komitmen terhadap keputusan sebelumnya walaupun ada
bukti bahwa keputusan itu mungkin keliru. Contoh : kenaikan
BBM
3. Intuisi
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi proses
pengambilan keputusan dilakukan dibawah sadar
berdasarkan pengalaman dan pertimbangan yang sudah
terkumpul.
Gambar 6.3. Intuisi
Manajer membuat
keputusan berdasarkan
pengalaman
Manajer membuat
keputusan berdasarkan
perasaan/emosi
Manajer membuat
keputusan berdasarkan
keahlian, pengetahuan
dan pelatihan
Manajer membuat
keputusan berdasarkan
nilai etika/budaya
Manajer menggunakan
data dari pikiran bawah
sadar untuk membuat
keputusan
Keputusan
berdasarkan pengalaman
Keputusan
berdasarkan perasaan
Keputusan
berdasarkan kognitif
Keputusan
berdasarkan nilai/etika
Keputusan
berdasarkan bawah sadar
Intuisi
Tabel 6.1. Berbagai keputusan dalam fungsi manajemen
33
Merencanakan
• Apa saja tujuan jangka panjang
• Strategi mana yang paling baik
• Apakah tujuan jangka pendek
• Seberapa sulit sasaran
Memimpin
• Bagaimana cara memotivasi
karyawan yang kurang percaya diri
• Mana gaya kepemimpinan yang
efektif
• Bagaimana perubahan akan
mempengaruhi produktivitas kerja
• Kapan waktu yang tepat untuk
merangsang konflik
Mengorganisasi
• Berapa banyak karyawan yang
memberi laporan
• Seberapa besar sentralisasi ada
dalam organisasi
• Bagaimana merancang jabatan
• Kapan organisasi harus
mengimplementasikan struktur yang
berbeda
Mengendalikan
• Kegiatan-kegiatan mana yang harus
dikendalikan
• Bagaimana mengendalikan kegiatan-
kegiatan tersebut
• kapan distorsi kerja itu besar artinya
• Jenis informasi manajemen mana
yang harus dimiliki organisasi.
34
Kondisi pengambilan keputusan
• Kepastian, yaitu situasi yang memungkinkan manajer mampu
membuat keputusan yang tepat karena seluruh hasil
keputusan sudah diketahui.
• Resiko, yaitu kondisi-kondisi yang membuat pengambilan
keputusan mampu memperkirakan kemungkinan hasil-hasil
tertentu dari keputusan itu.
• Ketidakpastian, yaitu situasi di mana pengambilan keputusan
tidak memiliki probabilitas yang pasti atau masuk akal.
apabila terjadi keterbatasan jumlah informasi pilihan alternatif
dalam pengambilan keputusan ada faktor lain ; psikologis si
pengambilan keputusan, memaksimalkan hasil maksimun
yang mungkin (optimis), sebaliknya minimal
35
Bias dan kekeliruan pengambilan keputusan
Heuristik
• Petunjuk praktis yang digunakan manajer untuk menyederhanakan
pembuatan keputusan.
Ada 12 kesalahan keputusan dan bias yang dibuat oleh manajer;
1. Terlalu percaya diri, yaitu pembuat keputusan cenderung berpikir
bahwa mereka lebih tahu apa yang mereka lakukan atau menganut
pandangan yang tidak realistis tentang diri sendiri dan kinerja
mereka yang positif.
2. Kepuasan yang cepat, yaitu pembuat keputusan yang cenderung
menginginkan hasil yang cepat dan menghindari biaya yang cepat.
3. Efek yang dalam, yaitu pembuat keputusan menetapkan informasi
awal sebagai titik awal dan lalu ditetapkan. Ini membuktikan bahwa
kegagalan manajer untuk menyesuaikan informasi yang berurutan.
4. Perspektif yang efektif, yaitu pembuat keputusan dengan selektif
mengatur dan menafsirkan peristiwa berdasarkan persepsi mereka
yang bias.
5. Konfirmasi, yaitu pembuat keputusan mencari informasi yang
menegaskan kembali pilihan mereka dan memotong informasi yang
berlawanan dengan penilaian di masa lalu.
36
6. Pembingkai, yaitu pembuat keputusan memilih aspek situasi
tertentu dan menciptakan titik acuan yang keliru.
7. Ketersediaan, yaitu pembuat keputusan cenderung
mengingat peristiwa yang sering terjadi dan nyata dalam
ingatan mereka.
8. Perwakilan, yaitu pembuat keputusan menilai kemiripan
peristiwa dengan yang pernah mereka alami sebelumnya.
9. Keacakan, yaitu pembuat keputusan berusaha menciptakan
makan dari peristiwa acak.
10. Kesalahan biaya yang ditanamkan, yaitu pembuat keputusan
lupa bahwa pilihannya sekarang tidak dapat memperbaiki
yang lalu.
11. Mandiri, yaitu pembuat keputusan yang cepat menghargai
kesuksesan mereka dan menyalahkan kekeliruan pada
faktor lain.
12. Hikmah, yaitu pembuat keputusan secara keliru meyakini
bahwa mereka dapat meramalkan dengan akurat hasil dari
suatu peristiwa segera setelah hasil itu diketahui.
Efek yang dalam
Persepsi yang efektif
Mandiri
Kesalahan biaya yang
ditanamkan
Pembuatan keputusan
kesalahan dan bias
Terlalu percaya diri
Kepuasan segeraHikmah
Pengacakan Konfirmasi
Perwakilan Pembingkaian
Ketersediaan
Gambar 6.4.
Kekeliruan dan bias atas pembuatan keputusan
38
Langkah-langkah pengambilan keputusan
Proses Pengambilan Keputusan
• Rangkaian dari delapan langkah yang mencakup identifikasi
masalah, memilih alternatif dan mengevaluasi efektivitas keputusan.
Berikut ini merupakan langkah-langkah pengambilan keputusan :
1. Mengenali suatu masalah
Masalah adalah kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan
yang dikehendaki.
2. Mengidentifikasi kriteria keputusan
kriteria mendefenisikan apa yang relevan dalam keputusan.
Contoh : membeli PC dengan spesifikasi; harga, buatan dan model
produk.
3. Mengalokasikan berat kriteria
4. Menyusun alternatif
5. Menganalisis alternatif
6. Memilih alternatif
7. Mengimplementasikan alternatif
8. Mengevaluasi efektifitas keputusan
Identifikasi Masalah
Identifikasi Kriteria
keputusan
Alokasi bobot pada
kriteria
Penyusunan
alternatif
Gambar 6.5.
Proses Pengambilan Keputusan (Franchise)
Analisis alternatif
Pemilihan alternatif
Penerapan alternatif
Evaluasi efektifitas
keputusan
Memutuskan franchise terbaik apa untuk dibeli
• Identifikasi kriteria
• Kualifikasi keuangan
• Sejarah waralaba
• Biaya awal
• Lokasi geografi yang terbuka
• Dukungan pewaralaba
• Biaya awal…………………………………………………………10
• Dukungan pewaralaba……………………………………….8
• Kualifikasi keuangan…………………………………………..6
• Lokasi geografis yang terbuka…………………………….3
• Sejarah pewaralaba
• Tela-tela Distro
• Majestik Ayam Penyet
• Pulsa elektrik warnet
• Depot aqua KFC
• Tela-tela Distro
• Majestik Ayam Penyet
• Pulsa elektrik Warnet
• Depot aqua KFC
• Warnet
40
Kerangka kerja keputusan personal
Gaya keputusan
• Perbedaan diantara sejumlah orang yang berkaitan dengan
bagaimana mereka memandang masalah dan mengambil keputusan.
Ada 4 (empat) gaya keputusan yaitu :
• Gaya perintah, yaitu mengambil keputusan dengan cepat karena
tidak suka menghadapi banyak informasi dan mungkin
mempertimbangkan hanya satu atau dua alternatif.
• Gaya analitis, yaitu suka mempertimbangkan solusi kompleks
berdasarkan banyaknya data-data yang dapat dikumpulkan.
• Gaya konseptual, yaitu sering juga mempertimbangkan banyak
informasi, tapi juga lebih berorientasi sosial daripada orang lain
tentang masalah dan kemungkinan alternatif pemecahannya.
• Gaya tingkah laku, yaitu gaya berkomunikasi satu-satu dan
memahami perasaan mereka tentang permasalahan dan dampak
dari keputusan terhadap mereka.
Situasi
- Terprogram/tidak
terprogram
- klasik, administratif
dan politis
- Langkah keputusan
Gaya Keputusan Personal
- Perintah
- Analitis
- Konseptual
- Tingkah laku
Pilihan Keputusan
- Solusi terbaik untuk
permasalahan
Gambar 6.6.
Kerangka Kerja Keputusan Personal
42
Meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan
• Manajer membuat sejumlah keputusan sebagai individu, namun
pengambilan keputusan sering menjadi bagian dari sebuah
kelompok. Pengambilan keputusan yang efektif sering kali
tergantung dari manajer melibatkan orang yang tepat dengan cara
yang benar untuk membantu mereka memecahkan masalah.
Model Vroom
• Sebuah model yang didesain untuk membantu manajer mengukur
jumlah partisipasi bawahannya dalam pengambilan keputusan.
Model ini memiliki 3 komponen :
1. Gaya Partisipasi Kepemimpinan,
Model ini menggunakan 5 tingkatan partisipasi bawahan dalam
pengambilan keputusan mulai dari ;
a. Memutuskan, yaitu pemimpin mengambil keputusan sendiri.
b. Berkonsultasi secara individual, yaitu mempresentasikan
permasalahan secara individu ke bawahan.
c. Kelompok konsultasi, yaitu mempresentasikan permasalahan ke
bawahan secara kelompok, mengumpulkan ide dan saran secara
kolektif serta mengambil keputusan.
43
d. Memfasilitasi, yaitu berbagi permasalahan dengan bawahan sebagai
kelompok dan bertindak sebagai fasilitator untuk membantu kelompok
mengambil keputusan.
e. Mendelegasikan, yaitu mendelegasikan permasalahan dan mengijinkan
kelompok untuk membuat keputusan dalam mengambil keputusan
dalam batasan yang telah ditentukan.
Gambar 5.2.
Gaya Partisipasi Pemimpin
Daerah Pengaruh Pemimpin
Daerah Kebebasan Bagi Kelompok
Memutuskan Berkonsultasi
secara individual
Kelompok
konsultasi
Memfasilitasi Mendelegasi
44
2. Pertanyaan Diagnostik
Untuk menganalisis tingkat partisipasi bawahan terhadap
komitmen pada keputusan yang diambil dapat diukur dengan
menjawab pertanyaan diagnostik berikut ini :
a. Signifikansi keputusan ; pemimpin terlibat secara aktif
b. Pentingnya komitmen ; pemimpin harus melibatkan bawahan
di proses keputusan
c. Keahlian pimpinan ; jika pemimpin tidak memiliki informasi
yang banyak dapat melibatkan bawahan untuk
memperolehnya.
d. Komitmen yang seragam ; jika bawahan ikut dalam
pengambilan keputusan maka keterlibatan mereka dalam
proses pengambilan keputusan akan berkurang
e. Kelompok pendukung untuk tujuan ; jika bawahan tidak setuju
dalam penetapan tujuan organisasi, maka pimpinan tidak
membiarkan kelompok mengambil keputusan sendiri.
f. Keahlian kelompok ; jika bawahan memiliki pengetahuan yang
tinggi dalam permasalahan, maka tanggung jawab yang lebih
besar untuk keputusan dapat didelegasikan kepada mereka.
g. Kompetensi kelompok ; saat bawahan memiliki keahlian dan
keinginan yang tinggi untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah, tanggung jawab lebih besar dalam
pengambilan keputusan dapat didelegasikan kepada mereka.
45
3. Memilih Gaya Keputusan
Lihat matriks keputusan di tabel 6.2. membuat manajer dapat
menggunakan gaya partisipasi dengan menjawab pertanyaan diagnostik
secara berurutan.
T
T T
T R S R R
T
R T T S
T
R T T R
T
T
Signifikansi
keputusan
Pentingnya
komitmen
Keahlian
pimpinan
Komitmen
yang seragam
Kelompok
pendukung
untuk tujuan
Keahlian
kelompok
Kompetensi
kelompok
Memutuskan
Konsultasi
(individual)
Konsultasi
(kelompok)
Memfasilitasi
Mendelegasikan
Memutuskan
Konsultasi
(kelompok)
Memutuskan
Memfasilitasi
46
L R S R R
T
R T R T
R R
R
Signifikansi
keputusan
Pentingnya
komitmen
Keahlian
pimpinan
Komitmen
yang seragam
Kelompok
pendukung
untuk tujuan
Keahlian
kelompok
Kompetensi
kelompok
Konsultasi
(individual)
Memfasilitasi
Mendelegasikan
Memutuskan
Memutuskan
47
Decision making manajerial
• Bagaimana cara pengambilan keputusan manajerial ? Para
manajer ingin membuat keputusan yang baik dengan memilih
alternatif melaksanakannya, dan menentukan apakah perlu
atau tidak menangani situasi yang menuntut keputusan pada
awalnya. Proses pengambilan keputusan manajer
mempengaruhi empat faktor yang mencakup ; pendekatan
pengambilan keputusan, kondisi pengambilan keputusan,
jenis masalah yang dihadapi dan gaya pengambilan
keputusan.
Gambar 6.7
Pengambilan Keputusan Manajerial
48
Pendekatan Pengambilan Keputusan
• Rasionalitas
• Rasionalitas terbatas
• Intuisi
Jenis Masalah dan Keputusan
• Terstruktur – terprogram
• Tak terstruktur – tak terprogram
Kondisi Pengambilan Keputusan
• Ketidakpastian
• Resiko
• Ketidakpastian
Keputusan
• Memilih alternatif terbaik
- maksimal
- sekedar memenuhi syarat
• Melaksanakan
• Mengevaluasi
Kesalahan dan bias
Pengambilan keputusan
Gaya Pengambilan Keputusan
• Mengarahkan
• Analitis
• Konseptual
• Perilaku
49
Terima kasih, Semoga
Bermanfaat

More Related Content

What's hot

Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorDadang Solihin
 
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'Sintya M
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Tri Widodo W. UTOMO
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasijighai
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar ManajemenMuhamad Yogi
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenRijal STIE Bima
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiYani Ahmad
 
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraGeopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraSuci Agustina
 
Hubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan KebudayaanHubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan Kebudayaanindra08
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanSatya Pranata
 
Perkembangan teori manajemen
Perkembangan teori manajemenPerkembangan teori manajemen
Perkembangan teori manajemenmila junia
 
Organisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomOrganisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomMuhamad Yusup
 
Materi Rapat Bisnis
Materi Rapat BisnisMateri Rapat Bisnis
Materi Rapat Bisnisrerenanggunw
 
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan AdministrasiEvolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan AdministrasiNurmansyah Arif W
 
Konsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiKonsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiFirmansyah Rohi
 

What's hot (20)

ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational BehaviorPerilaku Organisasi Organizational Behavior
Perilaku Organisasi Organizational Behavior
 
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
Dasar Manajemen 'Ruang lingkup dan pengertian manajemen'
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
 
Struktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain OrganisasiStruktur dan Desain Organisasi
Struktur dan Desain Organisasi
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemen
 
PPT Dasar Manajemen
PPT Dasar ManajemenPPT Dasar Manajemen
PPT Dasar Manajemen
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraGeopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
 
Hubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan KebudayaanHubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan Kebudayaan
 
Motivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan KepemimpinanMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan
 
Perkembangan teori manajemen
Perkembangan teori manajemenPerkembangan teori manajemen
Perkembangan teori manajemen
 
Organisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkomOrganisasi perusahaan pt. telkom
Organisasi perusahaan pt. telkom
 
Materi Rapat Bisnis
Materi Rapat BisnisMateri Rapat Bisnis
Materi Rapat Bisnis
 
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan AdministrasiEvolusi Teori Organisasi dan Administrasi
Evolusi Teori Organisasi dan Administrasi
 
Konsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasiKonsep dasar perilaku organisasi
Konsep dasar perilaku organisasi
 
Struktur Organisasi
Struktur OrganisasiStruktur Organisasi
Struktur Organisasi
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 

Viewers also liked

Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiyudharushendrawan
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5Judianto Nugroho
 
Bab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.ppt
Bab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.pptBab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.ppt
Bab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.pptDeby Andriana
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuYesica Adicondro
 
Robbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat Keputusan
Robbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat KeputusanRobbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat Keputusan
Robbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat KeputusanErniSiregar
 

Viewers also liked (6)

Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasi
 
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5Alat bantu mengampu  mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
Alat bantu mengampu mata kuliah : Perilaku Organisasi - 5
 
Bab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.ppt
Bab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.pptBab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.ppt
Bab 6 MANAJEMEN manajer sebagai pembuat keputusan.ppt
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
Metopel akt 4
Metopel akt 4Metopel akt 4
Metopel akt 4
 
Robbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat Keputusan
Robbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat KeputusanRobbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat Keputusan
Robbins 6 _ Manajer Sebagai Pembuat Keputusan
 

Similar to Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

Makalah manajeman
Makalah manajemanMakalah manajeman
Makalah manajemanNqPress
 
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.pptkomunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.pptZelineZakeisya
 
Komunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.pptKomunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.pptkusyenird
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1Joel mabes
 
Komunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerjaKomunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerjaFirman Bachtiar
 
Komunikasi dan Pengambikan Keputusan.ppt
Komunikasi dan Pengambikan Keputusan.pptKomunikasi dan Pengambikan Keputusan.ppt
Komunikasi dan Pengambikan Keputusan.pptRohman84
 
Teori Organisasi Wasis 1
Teori Organisasi Wasis 1Teori Organisasi Wasis 1
Teori Organisasi Wasis 1Andi Iswoyo
 
Komunikasi stpm sem 2
Komunikasi stpm sem 2Komunikasi stpm sem 2
Komunikasi stpm sem 2Norazul89
 
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...Rizka Aziz Wahab
 
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolanM4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolanYayan Yanuar Rahman
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiSably Az
 
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahan
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahanKonsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahan
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahanRijlansyah Nanda
 
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahan
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahanKonsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahan
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahankacakgok
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Ikvheynha Awlya
 

Similar to Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1) (20)

Bab 11
Bab 11Bab 11
Bab 11
 
Makalah manajeman
Makalah manajemanMakalah manajeman
Makalah manajeman
 
Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi
Komunikasi organisasi
 
13. komunikasi
13. komunikasi13. komunikasi
13. komunikasi
 
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.pptkomunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
komunikasi-organisasi komunikasi organisasi.ppt
 
Modul05_Media & Saluran KomOr
Modul05_Media & Saluran KomOrModul05_Media & Saluran KomOr
Modul05_Media & Saluran KomOr
 
Komunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.pptKomunikasi_organisasi.ppt
Komunikasi_organisasi.ppt
 
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
kumpulan soal dan jawaban sosiologi pedesaan part 1
 
Komunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerjaKomunikasi dalam dunia kerja
Komunikasi dalam dunia kerja
 
Komunikasi dan Pengambikan Keputusan.ppt
Komunikasi dan Pengambikan Keputusan.pptKomunikasi dan Pengambikan Keputusan.ppt
Komunikasi dan Pengambikan Keputusan.ppt
 
Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
Teori Organisasi Wasis 1
Teori Organisasi Wasis 1Teori Organisasi Wasis 1
Teori Organisasi Wasis 1
 
Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
Komunikasi stpm sem 2
Komunikasi stpm sem 2Komunikasi stpm sem 2
Komunikasi stpm sem 2
 
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...
1, wirausaha,rizka aziz, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma ,komunikasi dan men...
 
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolanM4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan
M4 kb1 komunikasi humas dan keprotokolan
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahan
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahanKonsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahan
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahan
 
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahan
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahanKonsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahan
Konsep dasar komuikasi dan komunikasi organisasi pemerintahan
 
Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (Makalah komunikasi dalam organisasi (
Makalah komunikasi dalam organisasi (
 

More from Mukhrizal Effendi

Menulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digitalMenulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digitalMukhrizal Effendi
 
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...Mukhrizal Effendi
 
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu UtaraSejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu UtaraMukhrizal Effendi
 
Sejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utaraSejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utaraMukhrizal Effendi
 
Sejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori PembangunanSejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori PembangunanMukhrizal Effendi
 
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0Mukhrizal Effendi
 
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukumKonflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukumMukhrizal Effendi
 

More from Mukhrizal Effendi (20)

Menulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digitalMenulis di platform menulis digital
Menulis di platform menulis digital
 
Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik DesaBadan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa
 
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
Analisis Potensi PBB-P2 di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Studi Kasus Kecamatan...
 
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu UtaraSejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
Sejarah Kabupaten Labuhanbatu Utara
 
Globalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan PembangunanGlobalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan Pembangunan
 
Potensi Desa
Potensi DesaPotensi Desa
Potensi Desa
 
Khazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu UtaraKhazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu Utara
 
Sejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utaraSejarah kabupaten labuhanbatu utara
Sejarah kabupaten labuhanbatu utara
 
Sejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori PembangunanSejarah Perkembangan Teori Pembangunan
Sejarah Perkembangan Teori Pembangunan
 
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
Generasi Milenial Di Era Revoluasi Industri Pertanian 4.0
 
Seminar Proposal
Seminar ProposalSeminar Proposal
Seminar Proposal
 
Pra Ujiang Tertutup
Pra Ujiang TertutupPra Ujiang Tertutup
Pra Ujiang Tertutup
 
Pertemuan kesembilan
Pertemuan kesembilanPertemuan kesembilan
Pertemuan kesembilan
 
Pertemuan kesepuluh
Pertemuan kesepuluhPertemuan kesepuluh
Pertemuan kesepuluh
 
Pertemuan kesebelas
Pertemuan kesebelasPertemuan kesebelas
Pertemuan kesebelas
 
Pertemuan Kedua belas
Pertemuan Kedua belasPertemuan Kedua belas
Pertemuan Kedua belas
 
Kemiskinan dan pembangunan
Kemiskinan dan pembangunanKemiskinan dan pembangunan
Kemiskinan dan pembangunan
 
Globalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan PembangunanGlobalisasi dan Pembangunan
Globalisasi dan Pembangunan
 
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukumKonflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
Konflik tanah ulayat dan pluralisme hukum
 
BUMDes Wisata
BUMDes WisataBUMDes Wisata
BUMDes Wisata
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

Kuliah 8 proses organisasi (sesi 1)

  • 1. SEMESTER IV 1 Tue, 17 Feb 2015 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM LABUHANBATU PERKULIAHAN-8 Perilakuorganisasi Proses Organisasi_1
  • 2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat : 1. Proses komunikasi 2. Proses pengambilan keputusan kerja 2
  • 3. Deskripsi Singkat • Dalam perkuliahan ini, anda akan membahas tentang proses komunikasi • Bagian akhir perkuliahan akan membahas tentang proses pengambilan keputusan kerja 3
  • 4. Bahan Bacaan Buku Wajib : • Stephen P Robbins dan Timothy A. Judge, 2009, Organizational Behavior, Edisi ke-13 (terjemahan diana angelina), Jakarta. • Ardana, dkk, 2008, Perilaku Organisasi, Fakultas Ekonomi UNUD, Bali Referensi Lain: • Richard L. Daft, 2007, Manajemen-Management, Salemba Empat, Jakarta. • Stephen P Robbins dan Mary Coulter, 2007, Manajemen, Indeks, Jakarta. • Hani Handoko, 2003, Manajemen, BPFE, Yogyakarta • Louis Allen, 1963, Karya Manajemen, PT. Pembangunan, Jakarta • Media Cetak (Kompas, Waspada, Jurnal., dll) Media Elektronik (Website: WWW.Google.Com) 4
  • 5. Pertanyaan kunci 1. Jelaskan bagaimana seharusnya seorang pimpinan membentuk budaya kerja di lingkungan kerja baru ? Berikan argumentasi yang jelas dan singkat 2. Jelaskan peranan komunikasi informal berdasarkan the grapevine? 5
  • 6. Pengertian komunikasi • Proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan itu melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya. • Manajemen komunikasi adalah suatu proses dengan orang-orang bermaksud memberikan pengertian melalui pengiringan berita secara simbolis, menghubungkan para para anggota dengan berbagai satuan organisasi dan dibidang yang berbeda pula (rantai pertukaran informasi). Ada 3 Rantai Pertukaran Informasi : 1. Suatu kegiatan untuk membuat seseorang mengerti 2. Suatu sarana pengaliran informasi 3. Suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi di antara individu-individu. 6
  • 7. 7 Proses Komunikasi 1. Model komunikasi antar pribadi • Model komunikasi sederhana, menunjukkan 3 unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, maka komunikasi tidak dapat berlangsung. Contoh ; seseorang mengirimkan berita, tetapi tidak ada yang menerima atau mendengar komunikasi tidak terjadi. • Model komunikasi kompleks, “handphone”, dimana pengirim menyampaikan suatu berita tetapi penerima mungkin mendengar atau menerima berita bukan yang dimaksudkan pengirim. 2. Komunikasi Organisasi • Saluran komunikasi formal, mempengaruhi komunikasi dalam dua cara; 1) saluran formal semakin melebar sesuai perkembangan dan pertumbuhan organisasi dan 2) saluran komunikasi formal dapat menghambat aliran informasi antar tingkatan organisasi. Pengirim  Berita  Penerima
  • 8. • Struktur wewenang organisasi, mempengaruhi komunikasi terhadap efektifitas organisasi, perbedaan kekuasaan dan kedudukan (status) dalam organisasi akan menentukan pihak-pihak yang berkomunikasi dengan seseorang serta isi dan ketepatan komunikasi . • Spesialisasi jabatan, mempermudah komunikasi dalam kelompok- kelompok yang berbeda. Para anggota suatu kelompok cenderung berkomunikasi dengan istilah, tujuan, waktu dan gaya yang sama. Komunikasi antara kelompok yang berbeda akan cenderung di hambat. • Pemilikan informasi (Lesikar), berarti individu-individu mempunyai informasi khusus dari pengetahuan tentang pekerjaan mereka. Contoh manajer produk memiliki pengalaman yang lebih tajam dalam menentukan strategi-strategi pemasaran.  Jaringan komunikasi dalam organsasi, organisasi merancang struktur komunikasi menjadi kaku atau berdasarkan hierarki manajemen. 8
  • 9. 9 Ada 4 macam komunikasi ; 1. Lingkaran, organisasi merancang struktur komunikasi dimana B hanya dapat berkomunikasi dengan A dan C, untuk berkomunikasi dengan E, B harus melalui A atau C. 2. Rantai, menunjukkan dua bawahan (A dan E) yang melapor kepada atasan mereka (B dan D) dan selanjutnya dilaporkan ke C. 3. Sumbu Y dan bintang, menunjukkan C pada posisi pusat, komunikasi yang disentralisasi ini lebih efektif untuk menyelesaikan masalah-masalah rutin dan tidak kompleks karena lebih cepat dan akurat.
  • 10. 1. sumber mempunyai gagasan, pemikiran atau kesan yang 2. Diterjemahkan atau disandikan ke dalam kata dan simbol, kemudian Gambar 9.1. Proses Komunikasi 4. Penerima menangkap simbol-simbol dan 5. Diterjemahkan kembali atau diartikan kembali menjadi suatu gagasan dan 6. Mengirim berbagai bentuk umpan balik kepada pengirim 3. Disampaikan atau dikirimkan sebagai berita kepada penerima
  • 11. 11 Keterangan : 1. Sumber atau pengirim berita, mengendalikan macam berita yang dikirim, susunan yang digunakan dan sering salurang melalui mana berita dikirimkan. Dalam organisasi biasayan pihak yang mempunyai kebutuhan dan keinginan untuk mengkomunikasikan gagasan, pemikiran, informasi dsb kepada pihak lain. 2. Pengubahan berita ke dalam sandi/kode (encoding), mengubah berita ke dalam berbagai bentuk simbol verbal atau non verbal yang mampu memindahkan pengertian, seperti kata-kata percakapan atau tulisan, angka, gerakan atau kegiatan. 3. Pengiriman berita, mencerminkan pilihan komunikator terhadap media atau saluran distribusi. Ada 2 saluran distribusi; 1) komunikasi lisan, yaitu interaksi antara sumber dan penerima, memungkinkan komunikasi nonverbal (gerakan tubuh, intonasi suara dan telepon), disampaikan berita secara cepat dan memungkinkan umpan balik diperoleh segera, dan 2) komunikasi tertulis, yaitu interaksi sumber dan penerima yang disampaikan melalui memo, surat, laporan, catatan, buletin, manual perusahaan dan surat kabar. Komunikasi ini mempunyai manfaat dalam hal penyediaan laporan untuk kepentingan di waktu mendatang.
  • 12. Gambar 9.2. Tipe-Tipe Jaringan Komunikasi 12 4. Penerima berita, orang-orang menerima berita melalui ke lima pancaindra mereka, pengiriman berita belum lengkap bila suatu pihak belum menerima berita. 5. Umpan balik (feedback), setelah berita diterima dan diterjemahkan, penerima mungkin menyampaikan berita balasan yang ditujukan kepada pengirim semula atau orang lain. A B E DC C B D EA A B C D E A B C D E Lingkaran Rantai Sumbu Y Bintang
  • 13. 13 Saluran Komunikasi Dalam Organisasi 1. Komunikasi Vertikal; komunikasi yang terdiri atas; 1) komunikasi ke atas adalah untuk menyediakan informasi kepada tingkatan manajemen atas tentang apa yang terjadi pada tingkatan bawah, komunikasi ini berupa laporan periodik, penjelasan, gagasan dan permintaan untuk diberikan keputusan (umpan balik) dan 2) komunikasi ke bawah adalah mulai dari manajemen puncak sampai karyawan untuk memberi pengarahan, informasi, instruksi, nasehat/saran dan penilaian kepada bawahan serta memberikan informasi kepada para anggota organisasi tentang tujuan dan kebijaksanaan organisasi. 2. Komunikasi horizontal atau lateral meliputi ; 1) komunikasi di antara para anggota dalam kelompok kerja yang sama dan 2) komunikasi yang terjadi antara departemen-departemen pada tingkatan organisasi yang sama. • Komunikasi ini membantu koordinasi kegiatan-kegiatan lateral, juga menghindarkan prosedur pemecahan masalah yang lambat.
  • 14. 14 3. Komunikasi diagonal, yaitu komunikasi yang menyilang dari rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi sebagai hasil hubungan departemen lini dan staf dan akan membentuk beberapa komunikasi diagonal yang berbeda-beda pula
  • 15. Komunikasi ke atas : Laporan, masalah, gagasan, sikap, klasifikasi, penyelesaian dan penjelasan Direktur Manajer Keuangan Manajer Produksi Manajer Personalia Gambar 9.3. Saluran-Saluran Komunikasi Formal Dalam Organisasi Manajer Pemasaran Komunikasi ke bawah : Prosedur, pengarahan, instruksi, penugasan, saran, kebijaksanaan dan tujuan Komunikasi lateral Usaha-usaha koordinasi, pemecahan masalah dan sebagainya
  • 16. 16 Peranan Komunikasi Manajerial 1. Komunikasi formal, yaitu komunikasi yang mengikuti rantai perintah organisasi formal yang telah ditetapkan dan ketentuan resmi mengikatnya. 2. Komunikasi informal, yaitu komunikasi cara ini biasanya dilakukan manajer untuk melengkapi komunikasi formal. Seperti menyelediki bagaimana kelompok informal bekerja dalam organisasi yang bersangkutan, mengidentifikasi kaitan- kaitan pokok dan menyediakan keterangan konstruktif kepada mereka (the grapevine). 3. Komunikasi non formal, komunikasi yang terjadi karena kondisi tak disengaja daripada organisasi formal yang menyebabkan tindakan secara tidak disengaja. 4. Komunikasi teknis, yaitu komunikasi yang digunakan oleh orang-orang yang bekerja dalam bidang yang sama. Seperti kata sandi antara sesama operator komputer.
  • 17. 17 5. Komunikasi berdasarkan prosedural dan peraturan, yaitu komunikasi yang disajikan kedalam sebuah buku pegangan (manual) tentang organisasi yang bersangkutan. Ia memberikan keterangan tentang kebijaksanaan spesifik dan peraturan bila mereka dapat diterapkan. Walaupun agak kaku, komunikasi macam ini membantu ke arah pencapaian efisiensi. Analisa Transaksional • Berkenaan dengan pertukaran informasi, manusia berkomunikasi untuk memperkuat perasaan mereka tentang diri mereka sendiri. Analisa transaksional meliputi identifikasi dan analisa transaksi-transaksi berdasarkan komunikasi, ia membantu mencapai pengertian tentang kelakuan manusia dan berguna untuk melakukan motivasi, memberikan advis, mewawancara, dimana saja komunikasi memainkan peranan penting.
  • 18. 18 Ada 3 Ego Penyebab Transaksi Terbentuk ; 1. Orang tua, tingkatan ego orang tua dicapai dari perasaan ekstern dan pengalaman yang dialami oleh seseorang dari waktu ke waktu, mana alternatif satu-satunya menerima tanpa berani mempersoalkannya. 2. Orang dewasa, tingkatan ego orang dewasa bersifat faktual, logis dan objektif, tidak memiliki perasaan yang membeda-bedakan serta mengevaluasi sesuatu situasi melalui riset dan analisa tentang fakta. 3. Anak, tingkatan ego seorang anak dicapai dari serba ingin tahu, imajinasi dan sikap ingin melawan (curiosity). Ada 3 Tipe Transaksi ; • Transaksi komplementer, yaitu transaksi dimana orang yang melakukannya memperoleh reaksi yang diinginkannya. • Transaksi silang, yaitu transaksi dimana orang yang mendapatkan reaksi yang berbeda dengan reaksi yang diharapkan. • Transaksi ulterior, yaitu transaksi pada bagian yang terjauh meliputi berita antara tingkat-tingkat ego yang berbeda dengan apa yang diucapkan secara lisan.
  • 19. 19 Hambatan-Hambatan Komunikasi Efektif DalamOrgansasi • Tingkatan Hierarki, bila suatu organisasi tumbuh, struktur berkembang akan menimbulkan berbagai masalah komunikasi. Karena harus melalui tingkatan tambahan, yang memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai tempat tujuan dan cenderung menjadi berkurang ketepatannya. Berita mengalir ke atas atau ke bawah tingkatan organsasi akan melalui beberapa filter dengan persepsi, motif, kebutuhan dan hubungannya sendiri. Setiap tingkatan dalam rantai komunikasi dapat menambah, mengurangi, merubah atau sama sekali berbeda dengan berita aslinya. • Wewenang Manajerial, tanpa wewenang untuk membuat keputusan tidak mungkin dapat dicapai dengan efektif. Pada kenyataannya manajer yang mengendalikan karyawan juga menimbulkan hambatan dalam komunikasi, seperti banyak atasan yang tidak dapat sepenuhnya menerima berbagai masalah, kondisi atau hasil yang dapat membuat mereka lemah. Sebaliknya karyawan menghindari situasi yang membuat kedudukan mereka tidak menguntungkan seperti gap.
  • 20. 20 • Spesialisasi, menciptakan masalah komunikasi, dimana memisahkan orang-orang meskipun mereka bekerja berdekatan, perbedaan fungsi, kepentingan dan istilah-istilah dalam pekerjaan dapat membuat orang-orang meresa bahwa mereka hidup dalam dunia yang berbeda. Hambatan Antar Pribadi 1. Persepsi selektif, yaitu suatu proses yang menyeluruh denagna menseleksi seseorang, mengorganisasikan dan mengartikan segala sesuatu di lingkungannya. Artinya setelah seseorang menerima informasi lalu ia akan mengorganisasikannya berdasarkan pengalaman mengajarkan seseorang dengan reaksi tertentu. Ada 3 Aspek Yang Berhubungan Dengan Persepsi Selektif ; • Penerima akan menginterpretasikan berita bedasarkan pengalaman dan bagaimana mereka telah belajar untuk menanggapi sesuatu. • Penerima akan menginterpretasikan berita dengan cara menolak dalam struktur kepribadian yang kuat. Seperti berita yang bertentangan dengan keyakinan seseorang cenderung untuk ditolak • Penerima akan cenderung mengelompokkan dan menyimpan karakteristik-karakteristik pengalaman mereka sehingga mereka dapa membuat pola-pola menyeluruh.
  • 21. 21 2. Status komunikator, hambatan komunikasi antar pribadi adalah kecenderungan untuk menilai, mempertimbangkan dan membentuk pendapat atas dasar karakteristik-karakteristik pengirim (sumber) terutama kredibilitasnya (kepercayaan). 3. Keadaan membela diri, keadaan ini membuat pendengar lebih berkonsentrasi pada apa yang akan dikatakan dan bukan pada apa yang sedang didengar. 4. Pendengaran lemah, kebiasaan pendengaran lemah meliputi; a) mendengarkan di awal saja, dengan sedikit perhatian pada apa yang sedang dikatakan, b) memberikan pengaruh, melalui baik perkataan atau tanda-tanda (seperti melihat jam, memandang langit dan menunjukkan kegelisahaan), c) menunjukkan tanda-tanda kejengkelan atau bosan terhadap bahan pembicaraan dan d) mendengar dengan tidak efektif. 5. Ketidak tepatan penggunaan bahasa, komunikasi yang dianggap pengertian letak dalam kata-kata yang digunakan (tidak konsisten). Contoh ; manajer memerintahkan untuk mengerjakan laporan kepada karyawannya “secepat mungkin”, bisa berarti satu jam, satu hari atau satu minggu.
  • 22. 22 Gambar 11.4. Batasan-Batasan Wewenang dan Kekuasaan Ketepatan komunikasi cenderung berkurang bila melalui rantai perintah Direktur Karyawan Wakil Direktur Manajer Divisi Manajer Departemen Kepala Penyelia Penyelia Direktur Karyawan Wakil Direktur Manajer Divisi Manajer Departemen Kepala Penyelia Penyelia
  • 23. Tingkatan (jenjang) hierarki wewenang manajerial spesialisasi Hambatan-hambatan komunikasi Sumber Gambar 11.5. Bagaimana Hambatan-Hambatan Mempengaruhi Proses Komunikasi Tingkatan (jenjang) hierarki wewenang manajerial spesialisasi Encoding Pengiriman Decoding Penerimaan Encoding Faktor-Faktor Organisasi Faktor-Faktor antar Pribadi
  • 24. 24 Peningkatan Efektivitas Komunikasi 1. Kesadaran Akan Kebutuhan Komunikasi Efektif • Karena berbagai hambatan organisasional dan antar pribadi, manajer harus memainkan peran penting dalam proses komunikasi seperti menggunakan para ahli komunikasi untuk membantu memecahkan masalah komunikasi internal: penentuan strategi perusahaan sehubungan dengan “layoffs”, penutupan pabrik atau relokasi dan terminasi serta pengukuran kualitas kegiatan-kegiatan komuniasi melalui interview atau survey. 2. Penggunaan Umpan Balik • Komunikasi dua arah dapat menciptakan lingkungan yang mendorong umpan balik dan mendapatkan umpan balik melalui kegiatan mereka sendiri. Contoh : interaktif 3. Menjadi Komunikator Yang Lebih Efektif • Pengembangan teknik-teknik komunikasi seperti latihan dalam penulisan dan penyampaian akan simbol, bahasa, pengutaraan yang tepat dan peka terhadap latar belakang penerima berita.
  • 25. 25 Pedoman Komunikasi Yang Baik • American Management Associations (AMA) menyusun 10 prinsip komunikasi, pedoman ini disusun untuk meningkatkan efektifitas komunikasi organisasi, sebagai berikut : 1. Cari kejelasan gagasan sebelum dikomunikasikan 2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi 3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan dilakukan 4. Konsultasikan dengan pihak lain bila perlu dalam perencanaan komunikasi 5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi sesuai substansi berita selama berkomunikasi 6. Ambil kesempatan bila timbul untuk mendapatkan segala sesuatu yang membantu atau umpan balik 7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan 8. Perhatikan konsistensi komunikasi 9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi 10.Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti tetapi untuk mengerti.
  • 26. proses pengambilan keputusan Pentingnya Pengambilan Keputusan • Pengambilan keputusan sangat penting dalan manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Keputusan-keputusan ini akan menimbulkan aktivitas-aktivitas, sehingga proses manajemen dapat terlaksana. Menurut Para Ahli • GR. Terry, yaitu sebagai pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua atau alternatif yang ada. • Malayu Hasibuan, yaitu suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktivitas-aktivitas pada masa yang akan datang.  Pengambilan keputusan adalah proses bagaimana menetapkan suatu keputusan yang terbaik, logis, rasional dan ideal berdasarkan fakta, data dan informasi dari sejumlah alternatif untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan resiko terkecil, efektif dan efisien untuk dilaksanakan di masa depan. 26
  • 27. 27 Secara etimologis • Keputusan, yaitu pilihan di antara dua atau lebih alternatif. Sedangkan pengambilan keputusan, yaitu proses identifikasi permasalahan dan peluang, kemudian menyelesaikannya. Jenis Masalah dan Keputusan 1. Masalah yang terstruktur dan keputusan yang terprogram a. Masalah yang terstruktur adalah masalah yang lugas, sudah dikenal dan mudah didefenisikan, b. Keputusan yang terprogram adalah keputusan berulang yang dapat ditangani dengan pendekatan rutin. Ada 3 pendekatan dalam keputusan yang terprogram yakni ; prosedur, peraturan dan kebijakan. • Prosedur, yaitu serangkaian langkah berurutan yang saling terkait yang dapat digunakan untuk menganggapi masalah yang terstruktur.
  • 28. 28 • Peraturan, yaitu pernyataan tersurat yang memberi tahu para manajer apa yang dapat atau tidak dapat dilakukan. • Kebijakan, yaitu pedoman yang menjadi parameter untuk pengambilan keputusan. Ada 3 perhatian dalam kebijakan; 1) memberi kepuasan kepada pelanggan, 2) melakukan promosi apabila mungkin dan 3) mampu bersaing 2. Masalah yang tak terstruktur dan keputusan yang tak terprogram a. Masalah yang tak terstruktur adalah masalah baru atau tidak biasa dan untuk informasi yang ambigu dan tidak lengkap, b. Keputusan yang terprogram adalah keputusan unik yang membutuhkan solusi yang dirancang secara khusus supaya sesuai dengan masalahnya (solusi yang dimodifikasi).
  • 29. Gambar 6.1. Jenis Permasalahan, Jenis keputusan dan tingkatan dalam organisasi 29 Keputusan tidak terprogram Keputusan terprogram Tak terstruktur dengan baik Tinggi Terstruktur dengan baik Jenis Masalah Rendah Tingkatan Dalam Organisasi
  • 30. 30 Manajer sebagai pembuat keputusan Ada 3 perspektif tentang bagaimana keputusan itu dibuat : 1. Rasionalitas, Pembuatan keputusan rasional, yaitu gambaran pilihan- pilihan yang konsisten dan nilainya yang paling maksimal di dalam batasan-batasan tertentu. - Masalah jelas dan tidak bermakna ganda - Sasaran tunggal yang didefenisikan secara baik harus dicapai - Seluruh alternatif dan akibat diketahui - Preferensi atau kelebih sukaan jenis - Preferensi konstan dan stabil - Tidak ada kendala waktu dan biaya - Pilihan terakhir akan memaksimalkan hasil Pengambilan Keputusan Yang Rasional Gambar 6.2. Asumsi Rasionalitas Menghasilkan
  • 31. 31 2. Rasionalitas Terbatas, Perilaku yang rasional berdasarkan proses pengambilan keputusan yang disederhanakan, yang dibatasi oleh kemampuan seseorang untuk memproses informasi. Pengembangan dari rasionalitas terbatas berupa peningkatan komitmen terhadap keputusan sebelumnya walaupun ada bukti bahwa keputusan itu mungkin keliru. Contoh : kenaikan BBM 3. Intuisi Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi proses pengambilan keputusan dilakukan dibawah sadar berdasarkan pengalaman dan pertimbangan yang sudah terkumpul.
  • 32. Gambar 6.3. Intuisi Manajer membuat keputusan berdasarkan pengalaman Manajer membuat keputusan berdasarkan perasaan/emosi Manajer membuat keputusan berdasarkan keahlian, pengetahuan dan pelatihan Manajer membuat keputusan berdasarkan nilai etika/budaya Manajer menggunakan data dari pikiran bawah sadar untuk membuat keputusan Keputusan berdasarkan pengalaman Keputusan berdasarkan perasaan Keputusan berdasarkan kognitif Keputusan berdasarkan nilai/etika Keputusan berdasarkan bawah sadar Intuisi
  • 33. Tabel 6.1. Berbagai keputusan dalam fungsi manajemen 33 Merencanakan • Apa saja tujuan jangka panjang • Strategi mana yang paling baik • Apakah tujuan jangka pendek • Seberapa sulit sasaran Memimpin • Bagaimana cara memotivasi karyawan yang kurang percaya diri • Mana gaya kepemimpinan yang efektif • Bagaimana perubahan akan mempengaruhi produktivitas kerja • Kapan waktu yang tepat untuk merangsang konflik Mengorganisasi • Berapa banyak karyawan yang memberi laporan • Seberapa besar sentralisasi ada dalam organisasi • Bagaimana merancang jabatan • Kapan organisasi harus mengimplementasikan struktur yang berbeda Mengendalikan • Kegiatan-kegiatan mana yang harus dikendalikan • Bagaimana mengendalikan kegiatan- kegiatan tersebut • kapan distorsi kerja itu besar artinya • Jenis informasi manajemen mana yang harus dimiliki organisasi.
  • 34. 34 Kondisi pengambilan keputusan • Kepastian, yaitu situasi yang memungkinkan manajer mampu membuat keputusan yang tepat karena seluruh hasil keputusan sudah diketahui. • Resiko, yaitu kondisi-kondisi yang membuat pengambilan keputusan mampu memperkirakan kemungkinan hasil-hasil tertentu dari keputusan itu. • Ketidakpastian, yaitu situasi di mana pengambilan keputusan tidak memiliki probabilitas yang pasti atau masuk akal. apabila terjadi keterbatasan jumlah informasi pilihan alternatif dalam pengambilan keputusan ada faktor lain ; psikologis si pengambilan keputusan, memaksimalkan hasil maksimun yang mungkin (optimis), sebaliknya minimal
  • 35. 35 Bias dan kekeliruan pengambilan keputusan Heuristik • Petunjuk praktis yang digunakan manajer untuk menyederhanakan pembuatan keputusan. Ada 12 kesalahan keputusan dan bias yang dibuat oleh manajer; 1. Terlalu percaya diri, yaitu pembuat keputusan cenderung berpikir bahwa mereka lebih tahu apa yang mereka lakukan atau menganut pandangan yang tidak realistis tentang diri sendiri dan kinerja mereka yang positif. 2. Kepuasan yang cepat, yaitu pembuat keputusan yang cenderung menginginkan hasil yang cepat dan menghindari biaya yang cepat. 3. Efek yang dalam, yaitu pembuat keputusan menetapkan informasi awal sebagai titik awal dan lalu ditetapkan. Ini membuktikan bahwa kegagalan manajer untuk menyesuaikan informasi yang berurutan. 4. Perspektif yang efektif, yaitu pembuat keputusan dengan selektif mengatur dan menafsirkan peristiwa berdasarkan persepsi mereka yang bias. 5. Konfirmasi, yaitu pembuat keputusan mencari informasi yang menegaskan kembali pilihan mereka dan memotong informasi yang berlawanan dengan penilaian di masa lalu.
  • 36. 36 6. Pembingkai, yaitu pembuat keputusan memilih aspek situasi tertentu dan menciptakan titik acuan yang keliru. 7. Ketersediaan, yaitu pembuat keputusan cenderung mengingat peristiwa yang sering terjadi dan nyata dalam ingatan mereka. 8. Perwakilan, yaitu pembuat keputusan menilai kemiripan peristiwa dengan yang pernah mereka alami sebelumnya. 9. Keacakan, yaitu pembuat keputusan berusaha menciptakan makan dari peristiwa acak. 10. Kesalahan biaya yang ditanamkan, yaitu pembuat keputusan lupa bahwa pilihannya sekarang tidak dapat memperbaiki yang lalu. 11. Mandiri, yaitu pembuat keputusan yang cepat menghargai kesuksesan mereka dan menyalahkan kekeliruan pada faktor lain. 12. Hikmah, yaitu pembuat keputusan secara keliru meyakini bahwa mereka dapat meramalkan dengan akurat hasil dari suatu peristiwa segera setelah hasil itu diketahui.
  • 37. Efek yang dalam Persepsi yang efektif Mandiri Kesalahan biaya yang ditanamkan Pembuatan keputusan kesalahan dan bias Terlalu percaya diri Kepuasan segeraHikmah Pengacakan Konfirmasi Perwakilan Pembingkaian Ketersediaan Gambar 6.4. Kekeliruan dan bias atas pembuatan keputusan
  • 38. 38 Langkah-langkah pengambilan keputusan Proses Pengambilan Keputusan • Rangkaian dari delapan langkah yang mencakup identifikasi masalah, memilih alternatif dan mengevaluasi efektivitas keputusan. Berikut ini merupakan langkah-langkah pengambilan keputusan : 1. Mengenali suatu masalah Masalah adalah kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang dikehendaki. 2. Mengidentifikasi kriteria keputusan kriteria mendefenisikan apa yang relevan dalam keputusan. Contoh : membeli PC dengan spesifikasi; harga, buatan dan model produk. 3. Mengalokasikan berat kriteria 4. Menyusun alternatif 5. Menganalisis alternatif 6. Memilih alternatif 7. Mengimplementasikan alternatif 8. Mengevaluasi efektifitas keputusan
  • 39. Identifikasi Masalah Identifikasi Kriteria keputusan Alokasi bobot pada kriteria Penyusunan alternatif Gambar 6.5. Proses Pengambilan Keputusan (Franchise) Analisis alternatif Pemilihan alternatif Penerapan alternatif Evaluasi efektifitas keputusan Memutuskan franchise terbaik apa untuk dibeli • Identifikasi kriteria • Kualifikasi keuangan • Sejarah waralaba • Biaya awal • Lokasi geografi yang terbuka • Dukungan pewaralaba • Biaya awal…………………………………………………………10 • Dukungan pewaralaba……………………………………….8 • Kualifikasi keuangan…………………………………………..6 • Lokasi geografis yang terbuka…………………………….3 • Sejarah pewaralaba • Tela-tela Distro • Majestik Ayam Penyet • Pulsa elektrik warnet • Depot aqua KFC • Tela-tela Distro • Majestik Ayam Penyet • Pulsa elektrik Warnet • Depot aqua KFC • Warnet
  • 40. 40 Kerangka kerja keputusan personal Gaya keputusan • Perbedaan diantara sejumlah orang yang berkaitan dengan bagaimana mereka memandang masalah dan mengambil keputusan. Ada 4 (empat) gaya keputusan yaitu : • Gaya perintah, yaitu mengambil keputusan dengan cepat karena tidak suka menghadapi banyak informasi dan mungkin mempertimbangkan hanya satu atau dua alternatif. • Gaya analitis, yaitu suka mempertimbangkan solusi kompleks berdasarkan banyaknya data-data yang dapat dikumpulkan. • Gaya konseptual, yaitu sering juga mempertimbangkan banyak informasi, tapi juga lebih berorientasi sosial daripada orang lain tentang masalah dan kemungkinan alternatif pemecahannya. • Gaya tingkah laku, yaitu gaya berkomunikasi satu-satu dan memahami perasaan mereka tentang permasalahan dan dampak dari keputusan terhadap mereka.
  • 41. Situasi - Terprogram/tidak terprogram - klasik, administratif dan politis - Langkah keputusan Gaya Keputusan Personal - Perintah - Analitis - Konseptual - Tingkah laku Pilihan Keputusan - Solusi terbaik untuk permasalahan Gambar 6.6. Kerangka Kerja Keputusan Personal
  • 42. 42 Meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan • Manajer membuat sejumlah keputusan sebagai individu, namun pengambilan keputusan sering menjadi bagian dari sebuah kelompok. Pengambilan keputusan yang efektif sering kali tergantung dari manajer melibatkan orang yang tepat dengan cara yang benar untuk membantu mereka memecahkan masalah. Model Vroom • Sebuah model yang didesain untuk membantu manajer mengukur jumlah partisipasi bawahannya dalam pengambilan keputusan. Model ini memiliki 3 komponen : 1. Gaya Partisipasi Kepemimpinan, Model ini menggunakan 5 tingkatan partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan mulai dari ; a. Memutuskan, yaitu pemimpin mengambil keputusan sendiri. b. Berkonsultasi secara individual, yaitu mempresentasikan permasalahan secara individu ke bawahan. c. Kelompok konsultasi, yaitu mempresentasikan permasalahan ke bawahan secara kelompok, mengumpulkan ide dan saran secara kolektif serta mengambil keputusan.
  • 43. 43 d. Memfasilitasi, yaitu berbagi permasalahan dengan bawahan sebagai kelompok dan bertindak sebagai fasilitator untuk membantu kelompok mengambil keputusan. e. Mendelegasikan, yaitu mendelegasikan permasalahan dan mengijinkan kelompok untuk membuat keputusan dalam mengambil keputusan dalam batasan yang telah ditentukan. Gambar 5.2. Gaya Partisipasi Pemimpin Daerah Pengaruh Pemimpin Daerah Kebebasan Bagi Kelompok Memutuskan Berkonsultasi secara individual Kelompok konsultasi Memfasilitasi Mendelegasi
  • 44. 44 2. Pertanyaan Diagnostik Untuk menganalisis tingkat partisipasi bawahan terhadap komitmen pada keputusan yang diambil dapat diukur dengan menjawab pertanyaan diagnostik berikut ini : a. Signifikansi keputusan ; pemimpin terlibat secara aktif b. Pentingnya komitmen ; pemimpin harus melibatkan bawahan di proses keputusan c. Keahlian pimpinan ; jika pemimpin tidak memiliki informasi yang banyak dapat melibatkan bawahan untuk memperolehnya. d. Komitmen yang seragam ; jika bawahan ikut dalam pengambilan keputusan maka keterlibatan mereka dalam proses pengambilan keputusan akan berkurang e. Kelompok pendukung untuk tujuan ; jika bawahan tidak setuju dalam penetapan tujuan organisasi, maka pimpinan tidak membiarkan kelompok mengambil keputusan sendiri. f. Keahlian kelompok ; jika bawahan memiliki pengetahuan yang tinggi dalam permasalahan, maka tanggung jawab yang lebih besar untuk keputusan dapat didelegasikan kepada mereka. g. Kompetensi kelompok ; saat bawahan memiliki keahlian dan keinginan yang tinggi untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah, tanggung jawab lebih besar dalam pengambilan keputusan dapat didelegasikan kepada mereka.
  • 45. 45 3. Memilih Gaya Keputusan Lihat matriks keputusan di tabel 6.2. membuat manajer dapat menggunakan gaya partisipasi dengan menjawab pertanyaan diagnostik secara berurutan. T T T T R S R R T R T T S T R T T R T T Signifikansi keputusan Pentingnya komitmen Keahlian pimpinan Komitmen yang seragam Kelompok pendukung untuk tujuan Keahlian kelompok Kompetensi kelompok Memutuskan Konsultasi (individual) Konsultasi (kelompok) Memfasilitasi Mendelegasikan Memutuskan Konsultasi (kelompok) Memutuskan Memfasilitasi
  • 46. 46 L R S R R T R T R T R R R Signifikansi keputusan Pentingnya komitmen Keahlian pimpinan Komitmen yang seragam Kelompok pendukung untuk tujuan Keahlian kelompok Kompetensi kelompok Konsultasi (individual) Memfasilitasi Mendelegasikan Memutuskan Memutuskan
  • 47. 47 Decision making manajerial • Bagaimana cara pengambilan keputusan manajerial ? Para manajer ingin membuat keputusan yang baik dengan memilih alternatif melaksanakannya, dan menentukan apakah perlu atau tidak menangani situasi yang menuntut keputusan pada awalnya. Proses pengambilan keputusan manajer mempengaruhi empat faktor yang mencakup ; pendekatan pengambilan keputusan, kondisi pengambilan keputusan, jenis masalah yang dihadapi dan gaya pengambilan keputusan.
  • 48. Gambar 6.7 Pengambilan Keputusan Manajerial 48 Pendekatan Pengambilan Keputusan • Rasionalitas • Rasionalitas terbatas • Intuisi Jenis Masalah dan Keputusan • Terstruktur – terprogram • Tak terstruktur – tak terprogram Kondisi Pengambilan Keputusan • Ketidakpastian • Resiko • Ketidakpastian Keputusan • Memilih alternatif terbaik - maksimal - sekedar memenuhi syarat • Melaksanakan • Mengevaluasi Kesalahan dan bias Pengambilan keputusan Gaya Pengambilan Keputusan • Mengarahkan • Analitis • Konseptual • Perilaku