SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
DEFINISI
 Keperawatan merupakan salah satu
profesi yang bergerak pada bidang
kesejahteraan manusia yaitu dengan
memberikan bantuan kepada
individu yang sehat maupun yang
sakit untuk dapat menjalankan
fungsi hidup sehari-hari
 Etika adalah peraturan atau norma
yang dapat digunakan sebagai
acuan bagi perlakuan seseorang
yang berkaitan dengan tindakan
yang baik dan buruk yang dilakukan
seseorang dan merupakan suatu
kewajiban dan tanggungjawab
ETIKA
KEPERAWATAN
• MENGATUR
HUBUNGAN
ANTARA PERAWAT
DAN PASIEN
• PROFESI KEPERAWATAN
MEMILIKI KONTRAK
SOSIAL DENGAN
MASYARAKAT
 Etika Keperawatan
Etika keperawatan adalah norma-norma yang dianut perawat dalam
bertingkah laku dengan pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan
lainnya di suatu pelayanan keperawatan yang bersifat profesional.
 Perilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari pasien, perawat dan interaksi
sosial dalam lingkungan.
PRINSIP-PRINSIP DALAM
ETIKA KEPERAWATAN
 AUTONOMI
Autonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri
sendiri, berarti menghargai manusia sehingga harapannya perawat memperlakukan
mereka sebagai seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat serta mampu
menentukan sesuatu bagi dirinya.
KATA KUNCI : MENGHARGAI HAK PASIEN
Penerapan : sebelum melakukan Tindakan OP (Informed Consent),Prosedur kep
Perawat harus meminta persetujan pasien atau keluarga, memberikan penjelasan yg
lengkap ttg semua fakta yg diberikan utk membuat keputusan yg tepat
ex : Permisi…. Perkenalkan….
Tanpa Meminta Persetujuan pasien dan keluarga
Melanggar Prinsip Etik
CONTOH AUTONOMI
BENEFISIENCE
Merupakan prinsip untuk melakukan yang
baik dan tidak merugikan pasien atau tidak
menimbulkan bahaya bagi pasien
Kata kunci : Berbuat baik
Ex : Memberikan asuhan keperawatan yg
bermanfaat utk Kesehatan pasien
Perawat memberikan EDUKASI terkait penyakit
pasien : Edukasi cuci tangan, Edukasi DBD,
DM, Edukasi TB pada pd pasien dg TB
berulang
BENEFISIENCE
NON MALEFICIENCE
 Prinsip nonmaleficence (tidak merugikan) berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada pasien. Prinsip
nonmaleficence berarti bahwa tenaga kesehatan dalam memberikan
upaya pelayanan kesehatan harus senantiasa dengan niat untuk
membantu pasien mengatasi masalah kesehatannya
 KATA KUNCI : TIDAK MERUGIKAN/MENCEGAH PASIEN DARI
CIDERA FISIK DAN PSIKOLOGIS
 EX : Memasang Bedrail
 JUSTICE
Merupakan prinsip untuk bertindak adil bagi
semua individu, setiap individu mendapat
perlakuan dan tindakan yang sama. Tindakan
yang sama tidak selalu identik tetapi dalam hal
ini persamaan berarti mempunyai kontribusi
yang relatif sama untuk kebaikan hidup
seseorang
KATA KUNCI : TIDAK MEMBEDA BEDAKAN PASIEN
(KAYA MISKIN, BPJS/UMUM
VERACITY

Merupakan prinsip moral dimana kita mempunyai suatu kewajiban
untuk mengatakan yang sebenarnya atau tidak membohongi orang
lain / pasien. Kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya
didasarkan atau penghargaan terhadap otonomi seseorang dan mereka
berhak untuk diberi tahu tentang hal yang sebenarnya
 KATA KUNCI : JUJUR SESUAI INFORMASI SESUNGGUHNYA
 EX : hasil labor
 Menepati janji (Fidelity)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai
janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat
setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Kesetiaan, menggambarkan
kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan
bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
KATA KUNCI : MENEPATI JANJI
EX : JANJI MEMASANG INFUS, MEMBERIKAN PENKES
Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah menjaga
privasi (informasi) klien. Segala sesuatu yang terdapat
dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh
dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada
seorang pun dapat memperoleh informasi tersebut
kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan.
Diskusi tentang klien diluar area pelayanan,
menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien
dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.
PEKA BUDAYA
DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN
Latar belakang
 Pluralisme, perbedaan budaya dalam era globalisasi
menjadi prioritas dalam profesi keperawatan
 Di era globalisasi, perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan harus peka terhadap budaya
pasien, tim kesehatan, organisasi atau institusi
tempat kerja.
 Perbedaan etnik, ras, agama, jenis kelamin, sosial
ekonomi, cara berkomunikasi, bahasa, penampilan
fisik, kelompok minor atau marginal menjadi issue
dalam keperawatan transkultural.
Konsep keperawatan transkultural
Asuhan keperawatan yang peka terhadap budaya
Tindakan atau keputusan yang memfasilitasi,
mendukung,membantu yang mana sesuai
dengan nilai budaya, keyakinan, jalan hidup dari
individu, kelompok,institusi agar supaya mampu
memberikan pelayanan yang memuaskan,
menguntungkan dan bermakna.
Pengertian keperawatan
transkultural
Keperawatan transkultural
Cabang atau bagian dari ilmu keperawatan
yang memfokuskan pada studi
perbandingan dan analisis budaya dengan
menghormati tindakan keperawatan dan
tindakan “caring” pada rentang sehat –
sakit, budaya, nilai dengan tujuan
memberikan asuhan keperawatan yang
efektif dan bermakna kepada orang
berdasarkan konteks sehat –sakit dan
budaya.
Budaya dapat mempengaruhi persepsi seseorang
terhadap konsep sehat sakit serta bagaimana/
kapan/ mengapa individu mencari pengobatan
terhadap masalah kesehatan yang dialaminya.
Budaya
Latar belakang
 Perawat sering memiliki latar belakang etnik, budaya dan
agama yang berbeda dengan klien.
 Pandangan dan interpretasi mengenai penyakit dan
kesehatan dapat didasarkan pada keyakinan sosial-
budaya dan agama klien.
 Perlu menggunakan pendekatan terapi modern atau
tradisional atau kedua duanya dalam untuk mencegah
dan mengobati penyakit.
Latar belakang
 Banyak klien dari kelompok minoritas gejala dan tanda dari penyakit
di interpretasikan sebagai aspek spiritual, budaya.
 Sehingga memilih tokoh agama/spiritual atau tokoh adat yang bisa
menyembuhkan.
 Apabila tokoh spiritual tersebut tidak mampu menyembuhkan maka
baru dibawa ke tenaga kesehatan.
Apakah sama pandangan konsep sehat
sakit dan penanganannya dengan anda?
KONSEP SEHAT SAKIT
 Sehat merupakn kondisi yang sempurna baik fisik
maupun psikis & berkemampuan untuk melakukn
kegiatan produktif (UU Kes RI No. 23 Tahun 1992)
 Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya
terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi
seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek
fisik, emosi, sosial dan spiritual
Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang
sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya
bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
1. Merefleksikan individu sbg lebih pd “total person” dari pada hanya
kumpulan jumlah dr bagian organ/bagian tubuh
2. Memandang kesehatan dalam konteks lingkungan internal dan
eksternal
3. Kesehatan merupakan kehidupan yang produktif dan kreatif
KESEHATAN SOSIAL
 Sehat secara sosial dinyatakan sebagai kondisi pada
seseorng yang memungkinkan pihak bersangkutan
menunaikan tugas perikehidupannya di tengah-tengah
masyarakt, tanpa merasa cemas dalam memelihara &
memajukan dirinya sendiri maupun keluarganya
sehari-hari
KONSEP SEHAT DI
MASYARAKAT
 Merasa sehat bila tidak ada gangguan fisik
 Merasa sehat walaupun ada ganggun fisik, tetapi
masih mampu beraktivitas
 Merasa sehat walaupun ada ganggun psikis, tetapi
masih mampu beraktivitas
 Merasa sehat melakukan aktivitas dengan anggota fisik
yang tidak lengkap
Subyektivitas
Masyarakat
dipengaruhi
oleh faktor-
faktor
ekonomi,budaya
dan sosial
KONSEP SAKIT
 Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional,
intelektual, sosial, perkembangan, atau seseorang
berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan
terjadinya proses penyakit.
 Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang
meliputi: cara seseorang memantau tubuhnya;
mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala yang
dialami; melakukan upaya penyembuhan; dan
penggunaan sistem pelayanan kesehatan
KONSEP SAKIT DI
MASYARAKAT
 Sakit, bila tidak mampu melaksanakan aktivitas sehri-
hari
 Sakit, bila fisik terasa tidak nyaman & benar-benar
sakit
 Sakit, bila psikis merasa ada gangguan
 Sakit, bila terdapt ketidakseimbangan antara fisik
dengan psikis sehingg tidak mampu mengendalikan
aktivitas
PERAN SAKIT (Parsons, 1951)
 Orang sakit dibebaskan dari peranan sosial normal
 Orang sakit tidak bertanggung jawab terhadap kondisi
sakitnya
 Orang sakit ingin melepaskan diri dari sakitnya, ingin
segera sembuh
 Orang sakit seharusnya mencari pertolongan petugas
kesehatan & dokter
Penilaian Individu Mengenai Kondisi
Sakit
 Batasan sakit menurut orang lain (keluarga, tetangga)
penting bagi individu yang menolak kenyataan
sakit
 Batasan sakit menurut dirinya sendiri
menentukan pencarin pengobatan
Tiga area yang perlu diperhatikan untuk
mengeksplorasi tentang budaya, spiritual
keagamaan:
3 hal penting yg
diperhatikan
perawat
Nilai dan
Keyakinan
Praktek
Keseharian thdp
budaya
Keterlibatan
Dalam
komunitas
Kompetensi budaya bagi
perawat
 Pemahaman budaya diri sendiri adalah
penting sebelum memahami budaya
orang lain.
 “ Therapeutic cultural self” adalah
menggunakan dan mengetahui budaya
sendiri untuk mengerti dan merawat klien
yang memiliki budaya yang berbeda.
 Proses untuk pemahaman budaya melalui
: pengetahuan, pengkajian dan tindakan
atau sesuatu yang dianut dan
dipraktekkan dalam kehidupan sehari –
hari.
Kompetensi budaya
 Kompetensi budaya : mampu mendemonstrasikan
pengetahuan, memahami perbedaan budaya klien,
menerima, menghormati perbedaan budaya dan
mengadopsi perawatan agar sesuai dengan budaya
klien.
 Kompetensi budaya melalui tahapan : Kesadarab
budaya, pengetahuan tentang budaya dan sensitivitas
akan budaya.
 Sadar akan budaya yang dimiliki oleh diri
sendiri.
 Terbuka, sehingga klien akan “sharing”
informasi tentang kesehatan dan kebutuhan
terhadap asuhan keperawatan.
 Jujur dengan diri sendiri., sehingga perawat
mengerti cara memberikan asuhan
keperawatan yang tepat.
 Nyata, dengan memahami bahwa budaya
yang dimiliki orang lain adalah berbeda tetapi
sama validnya.
Cultural competence
continuum
Cultural-
Des
truc
tive
ness
Cultural-
Incapa
city
Cultural-
Inattention
Cultural
Precompe-
tence
Basic
Cultural
Comptence
Advanced
Cultural
Compe
tence
Cultural destructiveness
 Menggunakan dan memegang sikap,
perilaku yang destruktif secara aktif
 Mencari untuk merusak budaya lain
 Melihat budaya lain sebagai hal yang
kurang baik ( inferior)
Contoh Cultural destructiveness :
 Penolakan layanan kesehatan yang
didasarkan tidak mampu bayar.
 Berpartisipasi dalam eksploitasi dan
membuat layanan yang tidak mampu
didapat.
 Menolak untuk peka terhadap budaya
yang berbeda
Cultural incapacity
 Memegang sikap paternalistik
 Tidak dapat bekerja dengan tidak sengaja
dengan orang yang berbeda dari budaya
yang dominan
 Mempercayai bahwa budaya yang dominan
adalah superior
 Memepertahankan stereotype tentang
kelompok lain.
Contoh :
 Mengasumsikan bahwa orang mencuri
didasarkan pada stereotipe budaya
 Menolak untuk mempertimbangkan cara baru
dalam keperawatan yang didasarkan pada
budaya.
Cultural inattention
 Mempercayai budaya, warna kulit tidak
mempunyai makna.
 Mempercayai setiap orang menerima
askep dgn cara yang sama
 Mengabaikan kekuatan dari budaya yang
berbeda
Contoh :
 Memberikan makanan yang tidak
memahami perbedaan budaya
 Memiliki sikap negatif bila tidak bertindak
seperti yang perawat harapkan.
Cultural Precompetence
 Memahami kelemahan pada diri dalam
memberi asuhan keperawatan pada
kelompok budaya yg berbeda.
 Kurang informasi tentang apa yang
mungkin dan bagaiman untuk memproses
agar menjadi lebih baik.
Contoh :
 Tidak mencari informasi sehubungan
dengan produk yang digunakan
 Memahami makanan kesukaan tetapi
memberikan makanan sesuai RS
 Memahami keterbatasan budaya dan
mendorong training
Basic Cultural Competence
 Menerima dan menghormati perbedaan
 Memperhatikan terhadap dinamika perbedaan
 Membedakan layanan yang didasarkan pada
identitas budayanya.
Contoh :
 Mengobservasi interaksi keluarga yang
didasarkan pada pengetahuan tentang kelompok
budaya
 Menanyakan dengan tidak menghakimi tentang
bagaimana keluarga mengidentifikasi dengan
budaya.
Advanced Cultural
Competence
 Berusaha meningkatkan pengetahuan budaya
klien
 Memegang budaya dalam ideal diri
 Dapat mengidentifikasi diskriminasi
didasarkan pada budaya
 Berusaha aktif dalam advocacy dan
pendidikan
Contoh :
 Belajar bahasa klien
 Melakukan wawancara yang sesuai dengan
budaya klien dan keluarga
 Melakukan asuhan keperawatan yang peka
thdp budaya dan memberikan pendidikan
pada orang lain.
CULTURE CARE
Wor ldview
Cultural & Social Structure Dimensions
Cultur al Value,
Beliefs &
Lifeways
Kindship &
Social
Factors
Religious &
Philosophilcal
Factor s
Technological
Factors
Political &
Legal
Factor s
Environmental Context,
Language & Ethnohistory
Ec onomic
Factors
Educational
Factor s
Influenc
es
Care Expr essions
Patt er ns & Pract ices
Holist ic Health / Illnes / Deat h
Focus : Individuals, Families, Groups, Communities or Institutions
in Diver se Health Contex of
Professional
Car e-Cur e
Pr actices
Gener ie (Folk)
Care
Nursing Car e
Pr actices
Cultur e Car e Pr eser vation/Maintenance
Cultur e Car e Accommodation/Negotiation
Cultur e Car e Repatter ning/Restr uctur ing
Cult ur ally Congr uent Car e for Healt h, Well-being or Dying
Tr anscultur al Car e Decisions & Actions
Code: (Influences)
Cultural care
Nilai, keyakinan dan ekspresi yang terpola
yang diketahui secara kognitif , dimana hal
tersebut membantu, mendukung dan
memungkinkan individu atau kelompok lain
untuk mempertahankan kesejahteraan,
meningkatkan kondisi individu atau jalan
hidup atau dalam menghadapi kematian dan
ketidakmampuan.
Lanjutan…
 Pandangan dunia ( world view) adalah cara individu
melihat dunia dan membentuk gambaran atau
pendirian tentang dunia dan kehidupannya.
 Struktur sosial ( social structure) merupakan sifat
yang dinamik dari faktor organisasi dan struktur
terhadap budaya tertentu dan bagaimana fungsi
faktor- faktor tersebut memberikan makna. Hal ini
termasuk : faktor agama, afiliasi, politik, ekonomi,
pendidikan, teknologi, dan budaya.
Lanjutan…..
 Konteks lingkungan ( environmental context) adalah
keseluruhan kejadian, situasi, pengalaman tertentu
yang memberikan makna untuk ekspresi manusia
termasuk interaksi sosial, diemensi fisik, ekologi,
emosi dan budaya.
 Folk health or well being system adalah perawatan
kesehatan atau praktek pengobatan tradisional
yang mempunyai makna khusus dan berguna untuk
menyembuhkan atau membantu orang yang secara
umum di tawarkan di masyarakat dengan praktisi
lokal setempat.
Lanjutan…..
 Kesehatan (Health ) adalah keadaan sejahtera yang
didefinisikan, dinilai,di praktekkan dengan budaya
yang merefleksikan kemampuan kelompok untuk
melakukan aktivitasnya dan perannya sehari – hari
dengan cara yang memuaskan secara budaya.
 Sistem kesehatan profesional ( Professional health
system) adalah pelayanan pengobatan dan
perawatan melalui institusi pendidikan formal.
Lanjutan….
 Perawatan adalah tindakan secara langsung yang
membantu, mendukung dan memfasilitasi kelompok
atau individu dengan kebutuhannya untuk
meningkatkan kondisi individu dan jalan hidupnya.
 Cultural care preservation merupakan usaha
mempertahankan yang meliputi tindakan dan
keputusan yang membantu dan mendukung pada
klien dengan budaya tertentu untuk
mempertahankan kesehatan, menyembuhkan
penyakitnya dan dalammenghadapi kematian.
Lanjutan……
 Cultural care accomodation adalah
merupakan usaha negosiasi yang
meliputi tindakan dan keputusan yang
membantu dan mendukung pada klien
dengan budayanya tertentu untuk
beradaptasi dan negosiasi terhadap
status kesehatan yang menguntungkan
dan memuaskan serta, dalam menghadapi
kematian.
Lanjutan……
 Cultural care repatterning adalah merupakan
usaha membentuk kembali serta
mempertahankannya yang meliputi tindakan
dan keputusan yang membantu dan
mendukung pada klien dengan budaya
tertentu untuk merubah jalan hidup yang
baru atau pola yang berbeda yang bermakna
dan memuaskan secara budaya atau yang
mendukung pola hidup yang sehat dan
menguntungkan.
TUGAS
 Silahkan identifikasi kasus perbedaan budaya yang
anda ketahui
 Aplikasikan model sunrise atau teori leininger dalam
kasus yang telah anda identifikasi.
Selamat BEKERJA!!!

More Related Content

Similar to PERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.ppt

FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdf
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdfFALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdf
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdfperawatnanggroe
 
1 2 falsafah dan paradigma keperawatan
1 2 falsafah dan paradigma  keperawatan1 2 falsafah dan paradigma  keperawatan
1 2 falsafah dan paradigma keperawatanAgusDwiPranata
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatanMoch Rachman
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatanCahya
 
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN-2022-ok (1).pptx
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN-2022-ok (1).pptxFALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN-2022-ok (1).pptx
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN-2022-ok (1).pptxAnggraini38
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursingCahya
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatanAde Rahman
 
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan Satya Wijaya
 
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.Kep
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.KepKonsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.Kep
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.KepSerleena Ivaño Sancia
 
Pertemuan 8 transkultural nursing
Pertemuan 8 transkultural nursingPertemuan 8 transkultural nursing
Pertemuan 8 transkultural nursingnersariana
 
implikasi transcultural dalam praktek keperawatan
implikasi transcultural dalam praktek keperawatanimplikasi transcultural dalam praktek keperawatan
implikasi transcultural dalam praktek keperawatanary Camba
 
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaMakalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaSeptian Muna Barakati
 
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaMakalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaWarnet Raha
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakitRoni Anasoka
 
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptxPPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptxTrieAnanda2
 
Issue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalahIssue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalahYabniel Lit Jingga
 

Similar to PERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.ppt (20)

FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdf
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdfFALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdf
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN.pdf
 
1 2 falsafah dan paradigma keperawatan
1 2 falsafah dan paradigma  keperawatan1 2 falsafah dan paradigma  keperawatan
1 2 falsafah dan paradigma keperawatan
 
Kdk final akbid paramata muna
Kdk final akbid paramata muna Kdk final akbid paramata muna
Kdk final akbid paramata muna
 
Kdk final akbid paramata muna
Kdk final akbid paramata muna Kdk final akbid paramata muna
Kdk final akbid paramata muna
 
Paradigma keperawatan
Paradigma keperawatanParadigma keperawatan
Paradigma keperawatan
 
Falsafah keperawatan
Falsafah keperawatanFalsafah keperawatan
Falsafah keperawatan
 
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN-2022-ok (1).pptx
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN-2022-ok (1).pptxFALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN-2022-ok (1).pptx
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN-2022-ok (1).pptx
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
 
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
makalah perspektif transkultural dalam keperawatan
 
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.Kep
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.KepKonsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.Kep
Konsep keperawatan, by Muh. Abdurrouf, Ns, M.Kep
 
Pertemuan 8 transkultural nursing
Pertemuan 8 transkultural nursingPertemuan 8 transkultural nursing
Pertemuan 8 transkultural nursing
 
implikasi transcultural dalam praktek keperawatan
implikasi transcultural dalam praktek keperawatanimplikasi transcultural dalam praktek keperawatan
implikasi transcultural dalam praktek keperawatan
 
Konsep penjagaan pesakit
Konsep penjagaan pesakitKonsep penjagaan pesakit
Konsep penjagaan pesakit
 
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaMakalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
 
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budayaMakalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
Makalah transkultural narsing keperawatan lintas budaya
 
Makala etika keperawatan
Makala etika keperawatanMakala etika keperawatan
Makala etika keperawatan
 
Makalah sehat sakit
Makalah sehat sakitMakalah sehat sakit
Makalah sehat sakit
 
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptxPPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
PPT ANTROPOLOGI KESEHATAN PERTEMUAN 14&15.pptx
 
Issue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalahIssue legal dalam praktek keperawatan makalah
Issue legal dalam praktek keperawatan makalah
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 

Recently uploaded (20)

PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 

PERTEMUAN 3 PRINSIP ETIK OK.ppt

  • 1.
  • 2. DEFINISI  Keperawatan merupakan salah satu profesi yang bergerak pada bidang kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-hari  Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlakuan seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawab
  • 3. ETIKA KEPERAWATAN • MENGATUR HUBUNGAN ANTARA PERAWAT DAN PASIEN • PROFESI KEPERAWATAN MEMILIKI KONTRAK SOSIAL DENGAN MASYARAKAT
  • 4.  Etika Keperawatan Etika keperawatan adalah norma-norma yang dianut perawat dalam bertingkah laku dengan pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di suatu pelayanan keperawatan yang bersifat profesional.  Perilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari pasien, perawat dan interaksi sosial dalam lingkungan.
  • 5. PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA KEPERAWATAN  AUTONOMI Autonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri, berarti menghargai manusia sehingga harapannya perawat memperlakukan mereka sebagai seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat serta mampu menentukan sesuatu bagi dirinya. KATA KUNCI : MENGHARGAI HAK PASIEN Penerapan : sebelum melakukan Tindakan OP (Informed Consent),Prosedur kep Perawat harus meminta persetujan pasien atau keluarga, memberikan penjelasan yg lengkap ttg semua fakta yg diberikan utk membuat keputusan yg tepat ex : Permisi…. Perkenalkan…. Tanpa Meminta Persetujuan pasien dan keluarga Melanggar Prinsip Etik
  • 7. BENEFISIENCE Merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan pasien atau tidak menimbulkan bahaya bagi pasien Kata kunci : Berbuat baik Ex : Memberikan asuhan keperawatan yg bermanfaat utk Kesehatan pasien Perawat memberikan EDUKASI terkait penyakit pasien : Edukasi cuci tangan, Edukasi DBD, DM, Edukasi TB pada pd pasien dg TB berulang
  • 9. NON MALEFICIENCE  Prinsip nonmaleficence (tidak merugikan) berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada pasien. Prinsip nonmaleficence berarti bahwa tenaga kesehatan dalam memberikan upaya pelayanan kesehatan harus senantiasa dengan niat untuk membantu pasien mengatasi masalah kesehatannya  KATA KUNCI : TIDAK MERUGIKAN/MENCEGAH PASIEN DARI CIDERA FISIK DAN PSIKOLOGIS  EX : Memasang Bedrail
  • 10.  JUSTICE Merupakan prinsip untuk bertindak adil bagi semua individu, setiap individu mendapat perlakuan dan tindakan yang sama. Tindakan yang sama tidak selalu identik tetapi dalam hal ini persamaan berarti mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk kebaikan hidup seseorang KATA KUNCI : TIDAK MEMBEDA BEDAKAN PASIEN (KAYA MISKIN, BPJS/UMUM
  • 11. VERACITY  Merupakan prinsip moral dimana kita mempunyai suatu kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya atau tidak membohongi orang lain / pasien. Kewajiban untuk mengatakan yang sebenarnya didasarkan atau penghargaan terhadap otonomi seseorang dan mereka berhak untuk diberi tahu tentang hal yang sebenarnya  KATA KUNCI : JUJUR SESUAI INFORMASI SESUNGGUHNYA  EX : hasil labor
  • 12.  Menepati janji (Fidelity) Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan. KATA KUNCI : MENEPATI JANJI EX : JANJI MEMASANG INFUS, MEMBERIKAN PENKES
  • 13. Karahasiaan (Confidentiality) Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah menjaga privasi (informasi) klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorang pun dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.
  • 15. Latar belakang  Pluralisme, perbedaan budaya dalam era globalisasi menjadi prioritas dalam profesi keperawatan  Di era globalisasi, perawat dalam memberikan asuhan keperawatan harus peka terhadap budaya pasien, tim kesehatan, organisasi atau institusi tempat kerja.  Perbedaan etnik, ras, agama, jenis kelamin, sosial ekonomi, cara berkomunikasi, bahasa, penampilan fisik, kelompok minor atau marginal menjadi issue dalam keperawatan transkultural.
  • 16. Konsep keperawatan transkultural Asuhan keperawatan yang peka terhadap budaya Tindakan atau keputusan yang memfasilitasi, mendukung,membantu yang mana sesuai dengan nilai budaya, keyakinan, jalan hidup dari individu, kelompok,institusi agar supaya mampu memberikan pelayanan yang memuaskan, menguntungkan dan bermakna.
  • 17. Pengertian keperawatan transkultural Keperawatan transkultural Cabang atau bagian dari ilmu keperawatan yang memfokuskan pada studi perbandingan dan analisis budaya dengan menghormati tindakan keperawatan dan tindakan “caring” pada rentang sehat – sakit, budaya, nilai dengan tujuan memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan bermakna kepada orang berdasarkan konteks sehat –sakit dan budaya.
  • 18.
  • 19. Budaya dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap konsep sehat sakit serta bagaimana/ kapan/ mengapa individu mencari pengobatan terhadap masalah kesehatan yang dialaminya. Budaya
  • 20. Latar belakang  Perawat sering memiliki latar belakang etnik, budaya dan agama yang berbeda dengan klien.  Pandangan dan interpretasi mengenai penyakit dan kesehatan dapat didasarkan pada keyakinan sosial- budaya dan agama klien.  Perlu menggunakan pendekatan terapi modern atau tradisional atau kedua duanya dalam untuk mencegah dan mengobati penyakit.
  • 21. Latar belakang  Banyak klien dari kelompok minoritas gejala dan tanda dari penyakit di interpretasikan sebagai aspek spiritual, budaya.  Sehingga memilih tokoh agama/spiritual atau tokoh adat yang bisa menyembuhkan.  Apabila tokoh spiritual tersebut tidak mampu menyembuhkan maka baru dibawa ke tenaga kesehatan.
  • 22. Apakah sama pandangan konsep sehat sakit dan penanganannya dengan anda?
  • 23. KONSEP SEHAT SAKIT  Sehat merupakn kondisi yang sempurna baik fisik maupun psikis & berkemampuan untuk melakukn kegiatan produktif (UU Kes RI No. 23 Tahun 1992)  Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual
  • 24. Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947). 1. Merefleksikan individu sbg lebih pd “total person” dari pada hanya kumpulan jumlah dr bagian organ/bagian tubuh 2. Memandang kesehatan dalam konteks lingkungan internal dan eksternal 3. Kesehatan merupakan kehidupan yang produktif dan kreatif
  • 25. KESEHATAN SOSIAL  Sehat secara sosial dinyatakan sebagai kondisi pada seseorng yang memungkinkan pihak bersangkutan menunaikan tugas perikehidupannya di tengah-tengah masyarakt, tanpa merasa cemas dalam memelihara & memajukan dirinya sendiri maupun keluarganya sehari-hari
  • 26. KONSEP SEHAT DI MASYARAKAT  Merasa sehat bila tidak ada gangguan fisik  Merasa sehat walaupun ada ganggun fisik, tetapi masih mampu beraktivitas  Merasa sehat walaupun ada ganggun psikis, tetapi masih mampu beraktivitas  Merasa sehat melakukan aktivitas dengan anggota fisik yang tidak lengkap
  • 28. KONSEP SAKIT  Sakit adalah keadaan dimana fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan, atau seseorang berkurang atau terganggu, bukan hanya keadaan terjadinya proses penyakit.  Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara seseorang memantau tubuhnya; mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala yang dialami; melakukan upaya penyembuhan; dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan
  • 29. KONSEP SAKIT DI MASYARAKAT  Sakit, bila tidak mampu melaksanakan aktivitas sehri- hari  Sakit, bila fisik terasa tidak nyaman & benar-benar sakit  Sakit, bila psikis merasa ada gangguan  Sakit, bila terdapt ketidakseimbangan antara fisik dengan psikis sehingg tidak mampu mengendalikan aktivitas
  • 30. PERAN SAKIT (Parsons, 1951)  Orang sakit dibebaskan dari peranan sosial normal  Orang sakit tidak bertanggung jawab terhadap kondisi sakitnya  Orang sakit ingin melepaskan diri dari sakitnya, ingin segera sembuh  Orang sakit seharusnya mencari pertolongan petugas kesehatan & dokter
  • 31. Penilaian Individu Mengenai Kondisi Sakit  Batasan sakit menurut orang lain (keluarga, tetangga) penting bagi individu yang menolak kenyataan sakit  Batasan sakit menurut dirinya sendiri menentukan pencarin pengobatan
  • 32. Tiga area yang perlu diperhatikan untuk mengeksplorasi tentang budaya, spiritual keagamaan: 3 hal penting yg diperhatikan perawat Nilai dan Keyakinan Praktek Keseharian thdp budaya Keterlibatan Dalam komunitas
  • 33. Kompetensi budaya bagi perawat  Pemahaman budaya diri sendiri adalah penting sebelum memahami budaya orang lain.  “ Therapeutic cultural self” adalah menggunakan dan mengetahui budaya sendiri untuk mengerti dan merawat klien yang memiliki budaya yang berbeda.  Proses untuk pemahaman budaya melalui : pengetahuan, pengkajian dan tindakan atau sesuatu yang dianut dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari – hari.
  • 34. Kompetensi budaya  Kompetensi budaya : mampu mendemonstrasikan pengetahuan, memahami perbedaan budaya klien, menerima, menghormati perbedaan budaya dan mengadopsi perawatan agar sesuai dengan budaya klien.  Kompetensi budaya melalui tahapan : Kesadarab budaya, pengetahuan tentang budaya dan sensitivitas akan budaya.
  • 35.  Sadar akan budaya yang dimiliki oleh diri sendiri.  Terbuka, sehingga klien akan “sharing” informasi tentang kesehatan dan kebutuhan terhadap asuhan keperawatan.  Jujur dengan diri sendiri., sehingga perawat mengerti cara memberikan asuhan keperawatan yang tepat.  Nyata, dengan memahami bahwa budaya yang dimiliki orang lain adalah berbeda tetapi sama validnya.
  • 37. Cultural destructiveness  Menggunakan dan memegang sikap, perilaku yang destruktif secara aktif  Mencari untuk merusak budaya lain  Melihat budaya lain sebagai hal yang kurang baik ( inferior) Contoh Cultural destructiveness :  Penolakan layanan kesehatan yang didasarkan tidak mampu bayar.  Berpartisipasi dalam eksploitasi dan membuat layanan yang tidak mampu didapat.  Menolak untuk peka terhadap budaya yang berbeda
  • 38. Cultural incapacity  Memegang sikap paternalistik  Tidak dapat bekerja dengan tidak sengaja dengan orang yang berbeda dari budaya yang dominan  Mempercayai bahwa budaya yang dominan adalah superior  Memepertahankan stereotype tentang kelompok lain. Contoh :  Mengasumsikan bahwa orang mencuri didasarkan pada stereotipe budaya  Menolak untuk mempertimbangkan cara baru dalam keperawatan yang didasarkan pada budaya.
  • 39. Cultural inattention  Mempercayai budaya, warna kulit tidak mempunyai makna.  Mempercayai setiap orang menerima askep dgn cara yang sama  Mengabaikan kekuatan dari budaya yang berbeda Contoh :  Memberikan makanan yang tidak memahami perbedaan budaya  Memiliki sikap negatif bila tidak bertindak seperti yang perawat harapkan.
  • 40. Cultural Precompetence  Memahami kelemahan pada diri dalam memberi asuhan keperawatan pada kelompok budaya yg berbeda.  Kurang informasi tentang apa yang mungkin dan bagaiman untuk memproses agar menjadi lebih baik. Contoh :  Tidak mencari informasi sehubungan dengan produk yang digunakan  Memahami makanan kesukaan tetapi memberikan makanan sesuai RS  Memahami keterbatasan budaya dan mendorong training
  • 41. Basic Cultural Competence  Menerima dan menghormati perbedaan  Memperhatikan terhadap dinamika perbedaan  Membedakan layanan yang didasarkan pada identitas budayanya. Contoh :  Mengobservasi interaksi keluarga yang didasarkan pada pengetahuan tentang kelompok budaya  Menanyakan dengan tidak menghakimi tentang bagaimana keluarga mengidentifikasi dengan budaya.
  • 42. Advanced Cultural Competence  Berusaha meningkatkan pengetahuan budaya klien  Memegang budaya dalam ideal diri  Dapat mengidentifikasi diskriminasi didasarkan pada budaya  Berusaha aktif dalam advocacy dan pendidikan Contoh :  Belajar bahasa klien  Melakukan wawancara yang sesuai dengan budaya klien dan keluarga  Melakukan asuhan keperawatan yang peka thdp budaya dan memberikan pendidikan pada orang lain.
  • 43.
  • 44. CULTURE CARE Wor ldview Cultural & Social Structure Dimensions Cultur al Value, Beliefs & Lifeways Kindship & Social Factors Religious & Philosophilcal Factor s Technological Factors Political & Legal Factor s Environmental Context, Language & Ethnohistory Ec onomic Factors Educational Factor s Influenc es Care Expr essions Patt er ns & Pract ices Holist ic Health / Illnes / Deat h Focus : Individuals, Families, Groups, Communities or Institutions in Diver se Health Contex of Professional Car e-Cur e Pr actices Gener ie (Folk) Care Nursing Car e Pr actices Cultur e Car e Pr eser vation/Maintenance Cultur e Car e Accommodation/Negotiation Cultur e Car e Repatter ning/Restr uctur ing Cult ur ally Congr uent Car e for Healt h, Well-being or Dying Tr anscultur al Car e Decisions & Actions Code: (Influences)
  • 45. Cultural care Nilai, keyakinan dan ekspresi yang terpola yang diketahui secara kognitif , dimana hal tersebut membantu, mendukung dan memungkinkan individu atau kelompok lain untuk mempertahankan kesejahteraan, meningkatkan kondisi individu atau jalan hidup atau dalam menghadapi kematian dan ketidakmampuan.
  • 46. Lanjutan…  Pandangan dunia ( world view) adalah cara individu melihat dunia dan membentuk gambaran atau pendirian tentang dunia dan kehidupannya.  Struktur sosial ( social structure) merupakan sifat yang dinamik dari faktor organisasi dan struktur terhadap budaya tertentu dan bagaimana fungsi faktor- faktor tersebut memberikan makna. Hal ini termasuk : faktor agama, afiliasi, politik, ekonomi, pendidikan, teknologi, dan budaya.
  • 47. Lanjutan…..  Konteks lingkungan ( environmental context) adalah keseluruhan kejadian, situasi, pengalaman tertentu yang memberikan makna untuk ekspresi manusia termasuk interaksi sosial, diemensi fisik, ekologi, emosi dan budaya.  Folk health or well being system adalah perawatan kesehatan atau praktek pengobatan tradisional yang mempunyai makna khusus dan berguna untuk menyembuhkan atau membantu orang yang secara umum di tawarkan di masyarakat dengan praktisi lokal setempat.
  • 48. Lanjutan…..  Kesehatan (Health ) adalah keadaan sejahtera yang didefinisikan, dinilai,di praktekkan dengan budaya yang merefleksikan kemampuan kelompok untuk melakukan aktivitasnya dan perannya sehari – hari dengan cara yang memuaskan secara budaya.  Sistem kesehatan profesional ( Professional health system) adalah pelayanan pengobatan dan perawatan melalui institusi pendidikan formal.
  • 49. Lanjutan….  Perawatan adalah tindakan secara langsung yang membantu, mendukung dan memfasilitasi kelompok atau individu dengan kebutuhannya untuk meningkatkan kondisi individu dan jalan hidupnya.  Cultural care preservation merupakan usaha mempertahankan yang meliputi tindakan dan keputusan yang membantu dan mendukung pada klien dengan budaya tertentu untuk mempertahankan kesehatan, menyembuhkan penyakitnya dan dalammenghadapi kematian.
  • 50. Lanjutan……  Cultural care accomodation adalah merupakan usaha negosiasi yang meliputi tindakan dan keputusan yang membantu dan mendukung pada klien dengan budayanya tertentu untuk beradaptasi dan negosiasi terhadap status kesehatan yang menguntungkan dan memuaskan serta, dalam menghadapi kematian.
  • 51. Lanjutan……  Cultural care repatterning adalah merupakan usaha membentuk kembali serta mempertahankannya yang meliputi tindakan dan keputusan yang membantu dan mendukung pada klien dengan budaya tertentu untuk merubah jalan hidup yang baru atau pola yang berbeda yang bermakna dan memuaskan secara budaya atau yang mendukung pola hidup yang sehat dan menguntungkan.
  • 52. TUGAS  Silahkan identifikasi kasus perbedaan budaya yang anda ketahui  Aplikasikan model sunrise atau teori leininger dalam kasus yang telah anda identifikasi. Selamat BEKERJA!!!