SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Amalia Senja,S.Kep.,Ns
Sejarah Perkembangan Kesehatan dan
Keperawatan Komunitas
Di Luar Indonesia
Spradley, (1985 ) membagi dlm 3 periode
yaitu :
1. 1860-1900 :
 Direct Nursing
 Fokus: orang sakit miskin
 Alasannya lebih banyak klien terminal & orang miskin
yang sakit dirumah
 Orientasi keperawatan individual
 Penelusuran pelayanan pengobatan dimulai
pencegahan
 Instusi: voluntir / pemerintah
3
2. 1900-1970 :
 "Public health Nursing"
 Fokus Masyarakat
 Alasan lebih banyak keluarga miskin yang tidak mampu
membayar biaya RS
 Orientasi keperawatan keluarga
 Penelusuran Pelayanan pengobatan dan pencegahan
 Institusi: pemerintah dan beberapa voluntir
3. 1970-sekarang :
 "Community Health Nursing"
 Fokus. seluruh kom.
 Alasan bukan hanya keluarga miskin yang
membutuhkan pelayanan kesehatan di komunitas
Tetapi seluruh komunitas baik kaya maupun miskin
 Orientasi keperawatan penduduk
 Penelusuran pelayanan : peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
 Institusi: berbagai macam institusi, beberapa praktik mandiri
4
1596 Pelayanan kesehatan komunitas diperlukan untuk mengatasi wabah
penyakit cacar dan kolera melalui pelatihan juru imunisasi yang akan
melakukan vaksinasi cacar.
1807 Untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu & bayi akibat praktik
yang salah atau tidak higienis dalam menolong persalinan, maka dilatih
dukun bayi untuk menolong persalinan.
1850 Dirasakan perlu untuk pelatihan dibidang kebidanan, diadakan kursus
kebidanan yang pertama oleh RS. Militer Batavia
1924 Didirikan wilayah percontohan proyek pemberantasan cacing tambang di
Banyumas Jawa Tengah oleh Dokter Jl. Hydrick dan Dr. Sumidi. Proyek
ini menekankan pada Pendidikan Kesehatan lingkungan guna
menggalang kerja sama dengan masyarakat dalam upaya kesehatan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan.
1930 Dukun bayi didaftar sebagai tenaga pembantu dalam pelayanan KIA
1936 Hydric mendirikan "sekolah Mantri Hygiene" di Kabupaten Banyumas.
Para mantri ini kemudian sebagai pendidik Hygiene.
5
6
Periode 1945 – 1958
1948 Didirikan sekolah tenaga penyuluh kesehatan di Magelang ditetapkan
2 daerah praktik lapangan di Magelang dan Yogyakarta.
1951 Ditetapkan suatu program kesehatan bagi wilayah Bandung. Program ini
merintis konsep terpadu antara preventif dan kuratif.
Sebelumnya aspek kuratif yang ditamakan. Selanjutnya dirasakan perlu
dipadukan dengan preventif. Ternyata kuratif saja tidak cukup untuk
mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Program ini menekankan pada
santasi lingkungan, penyuluhan kesehatan, KIA serta pentingnya kerja
sama pemerintah dan masyarakat dalam upaya kesehatan. Dilanjutkan
langkah program terpadu kesehatan desa dengan para perawat dan
pembantunya melakukan survey dan pengobatan kasus prambusia
dilapangan.
1952 Pelatihan formal dukun bayi untuk motivator kesehatan
1956 Proyek Bekasi yaitu keterpaauan poliklinik BKIA & APOTIK
1957 Program KB dilaksanakan PKBI
7
Periode 1959 – 1965
1960 Pendayagunaan kebutuhan secara luas
1962 Kursus kader kesehatan di Semarang
Periode setelah 1965
1968 Konsep Puskesmas dibahas dan diterima
oleh rapat kerja Nasional
1970 Proyek pernbangunan kesehatan Pedesaan
dengan penekanan koordinasi lintas sektoral
 PKMD
1970 -
skr.
PKMD dikembangkan secara resmi sebagai
suatu strategi untuk peningkatan kesehatan
masyarakat  bentuk operasional PHC
sampai saat ini dilaksanakan
Menurut Helvie (1991) keperawatan komunitas memiliki
filosofi sebagai berikut:
a. Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak
semua orang
b. Semua penduduk mempunyai kebutuhan belajar kesehatan
c. Beberapa klien tidak mengenal kebutuhan belajarnya
dapat membantu meningkatkan kesehatannya
d. Penduduk menerima dan menggunakan informasi yang
bermanfaat bagi dirinya
e. Kesehatan adalah suatu yang bernilai bagi klien dan
memiliki prioritas yang berbeda pada waktu yang berbeda
f. Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang
bergantung pada latar belakang budaya, agama dan sosial
klien
g. Autonomi individu dan komunitas dapat diberikan prioritas
yang berbeda pada waktu yang berbeda
h. Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya
perubahan rangsang internal dan eksternal
i. Klien dimotivasi menuju pertumbuhan
j. Kesehatan adalah dinamis bagi klien terhadap perubahan
lingkungannya
k. Klien bergerak dalam arak berbeda sepanjang rentang sehat
pada waktu yang berbeda
Pada perawatan kesehatan masyarakat harus
mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
a. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus
memberikan manfaat yang besar bagi komunitas.
Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus
memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas,
artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian
(Mubarak, 2005).
b. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan
bersifat berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas
program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007).
c. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji
dan intervensi, klien dan lingkunganya termasuk
lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan
utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).
d. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan
atau kapasitas dari komunitas itu sendiri. Dalam
pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan
kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2005).
e. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada (Mubarak,
2005)
l. Fungsi terbesar keperawatan kesehatan komunitas
adalah membantu klien bergerak kearah kesejahteraan
lebih tinggi yang dilakukan dengan menggunakan kerangka
teori dan pendekatan sistematik
m. Pengetahuan dan teknologi kesehatan baru yang terjadi
sepanjang waktu akan merubah kebutuhan kesehatan
Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat
kesehatan masyarakat diantaranya adalah:
a. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider)
Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji
masalah keperawatan yang ada, merencanakan tindakan
keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan dan
mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and
Counselor)
Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik di rumah,
puskesmas, dan di masyarakat secara terorganisir dalam
rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi
perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari
dan mengatasi tatanan psikologis atau masalah sosial untuk
membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk
meningkatkan perkembangan seseorang. Didalamnya
diberikan dukungan emosional dan intelektual
Proses pengajaran mempunyai 4 komponen yaitu :
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal
ini sejalan dengan proses keperawatan dalam fase
pengkajian seorang perawat mengkaji kebutuhan
pembelajaran bagi pasien dan kesiapan untuk belajar.
Selama perencanaan perawat membuat tujuan khusus dan
strategi pengajaran. Selama pelaksanaan perawat
menerapkan strategi pengajaran dan selama evaluasi
perawat menilai hasil yang telah didapat (Mubarak, 2005).
c. Sebagai Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan
contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat tentang bagaimana
tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh
masyarakat.
d. Sebagai pembela (Client Advocate)
Pembelaan dapat diberikan kepada individu, kelompok
atau tingkat komunitas. Pada tingkat keluarga, perawat
dapat menjalankan fungsinya melalui pelayanan sosial
yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah
pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk di
dalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien,
memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi
hak-hak klien (Mubarak, 2005).
Tugas perawat sebagai pembela klien adalah bertanggung
jawab membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi
pelayanan dan dalam memberikan informasi hal lain yang
diperlukan untuk mengambil persetujuan (Informed
Concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepadanya. Tugas yang lain adalah mempertahankan dan
melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien
yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi
dengan banyak petugas kesehatan (Mubarak, 2005).
e. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat
mengelola berbagai kegiatan pelayanan kesehatan
puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan
tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
f. Sebagai kolaborator
Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan
dengan cara bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik
dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-lain dalam
kaitannya membantu mempercepat proses penyembuhan
klien. Tindakan kolaborasi atau kerjasama merupakan
proses pengambilan keputusan dengan orang lain pada
tahap proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat
penting untuk merencanakan tindakan yang akan
dilaksanakan (Mubarak, 2005).
g. Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)
Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang
telah menjalani perawatan di suatu instansi kesehatan
atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat diberikan kepada
klien yang sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatan.
h. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat yang menyangkut masalah-masalah kesehatan
dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap
status kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan-
pertemuan, observasi dan pengumpulan data.
i. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of
Services)
Peran perawat sebagai koordinator antara lain
mengarahkan, merencanakan dan mengorganisasikan
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien.
Pelayanan dari semua anggota tim kesehatan, karena klien
menerima pelayanan dari banyak profesional (Mubarak,
2005).
j. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin
(Change Agent and Leader)
Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang
berinisiatif merubah atau yang membantu orang lain
membuat perubahan pada dirinya atau pada sistem.
Marriner torney mendeskripsikan pembawa perubahan
adalah yang mengidentifikasikan masalah, mengkaji
motivasi dan kemampuan klien untuk berubah,
menunjukkan alternative, menggali kemungkinan hasil
dari alternatif, mengkaji sumber daya, menunjukkan peran
membantu, membina dan mempertahankan hubungan
membantu, membantu selama fase dari proses perubahan
dan membimbing klien melalui fase-fase ini (Mubarak,
2005).
Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial
dari perawatan. Dengan menggunakan proses
keperawatan, perawat membantu klien untuk
merencanakan, melaksanakan dan menjaga perubahan
seperti : pengetahuan, ketrampilan, perasaan dan perilaku
yang dapat meningkatkan kesehatan (Mubarak, 2005).
k.Pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas
(Community Care Provider And Researcher)
Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan
keperawatan kepada masyarakat yang meliputi pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi masalah kesehatan
dan pemecahan masalah yang diberikan. Tindakan
pencarian atau pengidentifikasian masalah kesehatan yang
lain juga merupakan bagian dari peran perawat komunitas.
25
Individu
Kelurga Komunitas
Kelompok
Keperawatan
(3 level
pencegahan)
Lingkungan
(Fisik, biologis, psikologis, sosial,
spiritual, & kultural)
Kesehatan
(sehat sakit)
Manusia
Logan & Dawkins,
(1987)
Manusia sebagai klien secara umum ada 3 kategori yaitu
individu, keluarga dan komunitas termasuk kelompok
risiko tinggi
Individu sebagai klien:
Individu sebagai penerima pelayanan langsung (direct
care) yaitu atas dasar masalah komunitas.
Keluarga sebagai klien
Keluarga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang
keluarga yaitu sebagai: unit pelayanan, lingkungan,
sumber daya, kelompok sosial, sistem individual yang
berisiko
Komunitas sebagai klien
Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi
keluarga. Komunitas sebagai klien termasuk kelompok
yang berisiko tinggi.
26
Semua kondisi lingkungan yang mempengaruhi
perkembangan komunitas yg termasuk di dlmnya
adalah dia sendiri juga bagian dari lingkungan.
Mencakup lingkungan fisik, biologis, psikologis,
sosial, spiritual, & kultural yng secara langsung &
tidak langsung mempengaruhi kesehatan komunitas,
baik yang mendukung maupun yang menghambat.
27
Keperawatan merupakan profesi yang unik, memandang
komunitas sebagai sesuatu yang holistik, berkontribusi
terhadap komunitas melalui pengkajian komunitas,
identifikasi & perumusan diagnosa keperawatan,
perencanaan untuk menyelesaikan masalah,
melaksanakan intervensi & evaluasi terhadap status
kesehatan komunitas. Keperawatan dipandang dari tipe,
kualitas, ketersediaannya, mudah dicapai, adekuat,
efektif & efisien serta berfokus pada 3 level pencegahan
yaitu prevensi primer, sekunder dan tertier serta
mengutamakan prevensi primer.
28
Sehat adalah kemampuan untuk berfungsi, keadaan
seimbang dimana sub sistem dlm keadaan harmonis
sehingga dapat menampilkan potensi yang maksimal.
Menurut pandangan keperawatan kesehatan komunitas,
kesehatan dilihat dari pandangan model:
 Endaimonistic artinya pencapaian jati diri a/
pemenuhan & pengembangan potensi secara
sempurna.
 Adaptif artinya keadaan dimana terjadi efektifitas
interaksi fisik & lingkungan sosial.
 Penampilan peran artinya kemampuan penampilan
peran secara efektif
 Klinik artinya terhindar dari tanda & gejala penyakit
atau ketidakmampuan
29
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan
salah satu fokus pelayanan keperawatan yaitu:
1) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan
merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat.
2) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat
menimbulkan, mencegah, memperbaiki ataupun
mengabaikan masalah kesehatan didalam
kelompoknya sendiri.
3) Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan.
Penyakit yang diderita salah satu anggota keluarga
akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga
tersebut.
c. Masyarakat Sebagai Klien
Masyarakat memiliki ciri-ciri adanya interaksi antar warga,
diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan
yang khas dan memiliki identitas yang kuat mengikat
semua warga. Kesehatan dalam keperawatan kesehatan
komunitas didefenisikan sebagai kemampuan
melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan
adalah proses yang berlangsung mengarah kepada
kreatifitas, konstruktif dan produktif. Menurut Hendrik L.
Belum ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan,
yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
keturunan.
 Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan
lingkungan sosial.
 Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berkaitan
dengan fisik seperti air, udara, sampah, tanah, iklim,
dan perumahan. Contoh di suatu daerah mengalami
wabah diare dan penyakit kulit akibat kesulitan air
bersih. Keturunan merupakan faktor yang telah ada
pada diri manusia yang dibawanya sejak lahir,
misalnya penyakit asma.
 Keempat faktor tersebut saling berkaitan dan saling
menunjang satu dengan yang lainnya dalam
menentukan derajat kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Keperawatan dalam keperawatan
kesehatan komunitas dipandang
sebagai bentuk pelayanan
esensial yang diberikan oleh
perawat kepada individu,
keluarga, dan kelompok dan
masyarakat yang mempunyai
masalah kesehatan meliputi
promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitative dengan
menggunakan proses
keperawatan untuk mencapai
tingkat kesehatan yang optimal.
 Keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan professional sebagai
bagian integral pelayanan kesehatan
dalam bentuk pelayanan biologi,
psikologi, sosial dan spiritual secara
komprehensif yang ditujukan kepada
individu keluarga dan masyarakat
baik sehat maupun sakit mencakup
siklus hidup manusia.
 Lingkungan dalam paradigma
keperawatan berfokus pada
lingkungan masyarakat, dimana
lingkungan dapat mempengaruhi
status kesehatan manusia.
Lingkungan disini meliputi
lingkungan fisik, psikologis, sosial
dan budaya dan lingkungan spiritual.
SELAMAT BELAJAR

More Related Content

What's hot

Peran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakatPeran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakatsahril sahril
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSulistia Rini
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanocto zulkarnain
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Agus Prayogi
 
Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2rakye-psik
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian KeperawatanPengkajian Keperawatan
Pengkajian KeperawatanUwes Chaeruman
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
Teori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanTeori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanMrirfan
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanRarasati Aningsih
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusheri damanik
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatanAde Rahman
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursingAmalia Senja
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifVicky Thio
 

What's hot (20)

Peran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakatPeran perawat dalam masyarakat
Peran perawat dalam masyarakat
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Trend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatanTrend dan issue dalam keperawatan
Trend dan issue dalam keperawatan
 
(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas(2). konsep keperawatan komunitas
(2). konsep keperawatan komunitas
 
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi KeperawatanEvaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
 
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif Perawatan paliatif
Perawatan paliatif
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 
Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2Keperawatan transkultural 2
Keperawatan transkultural 2
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian KeperawatanPengkajian Keperawatan
Pengkajian Keperawatan
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Teori Etika Keperawatan
Teori Etika KeperawatanTeori Etika Keperawatan
Teori Etika Keperawatan
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
 
Konsep dasar etika profesi keperawatan
Konsep dasar etika  profesi keperawatanKonsep dasar etika  profesi keperawatan
Konsep dasar etika profesi keperawatan
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Prespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan PaliatifPrespektif Keperawatan Paliatif
Prespektif Keperawatan Paliatif
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
 
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
Diagnosa keperawatan (sdki ppni)
 

Similar to SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KOMMUNITAS

Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1desyanggraini10
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasNs.Heri Saputro
 
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan KomunitasPendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan KomunitasMKUmam
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidananevianamsaputri
 
E modul 3 kelas tutor ciloto
 E modul 3  kelas tutor ciloto E modul 3  kelas tutor ciloto
E modul 3 kelas tutor cilotoMaria Amandit
 
Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdNova Ci Necis
 
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat PantaiKonsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat PantaiOlaMajene
 
Contoh askep komunitas
Contoh askep komunitasContoh askep komunitas
Contoh askep komunitasDwi Yulien
 
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxStikesMucis1
 
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptx
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptxpromosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptx
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptxNadiaSari35
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fixYulli Utami
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18SiLvi Fata
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI pjj_kemenkes
 

Similar to SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KOMMUNITAS (20)

Komunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klienKomunitas sebagai klien
Komunitas sebagai klien
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02-1
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
 
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
Contohlaporankomunitas 130104080011-phpapp02
 
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan KomunitasPendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
Pendidikan Kesehatan di Komunitas dalam Keperawatan Komunitas
 
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan KebidananModel Konseptual Asuhan Kebidanan
Model Konseptual Asuhan Kebidanan
 
E modul 3 kelas tutor ciloto
 E modul 3  kelas tutor ciloto E modul 3  kelas tutor ciloto
E modul 3 kelas tutor ciloto
 
Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmd
 
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat PantaiKonsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
Konsep Kesehatan Komunitas - Keperawatan Masyarakat Pantai
 
Contoh askep komunitas
Contoh askep komunitasContoh askep komunitas
Contoh askep komunitas
 
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptx
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptxpromosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptx
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptx
 
pedoman-pelayanan-ukp.docx
pedoman-pelayanan-ukp.docxpedoman-pelayanan-ukp.docx
pedoman-pelayanan-ukp.docx
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
Tutorial 1 kelompok 6 blok 18
 
4 kb2 modul 4 gizi
4 kb2 modul 4 gizi4 kb2 modul 4 gizi
4 kb2 modul 4 gizi
 
JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI JENIS-JENIS ZAT GIZI
JENIS-JENIS ZAT GIZI
 
Modul iv gizi kb 2
Modul iv gizi kb 2Modul iv gizi kb 2
Modul iv gizi kb 2
 
Primary health-care
Primary health-carePrimary health-care
Primary health-care
 

More from Amalia Senja

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theoryAmalia Senja
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Amalia Senja
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiAmalia Senja
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anakAmalia Senja
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaAmalia Senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON Amalia Senja
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillAmalia Senja
 
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY  THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY Amalia Senja
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationAmalia Senja
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2Amalia Senja
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyAmalia Senja
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Amalia Senja
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Amalia Senja
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Amalia Senja
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidanceAmalia Senja
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAmalia Senja
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanAmalia Senja
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAmalia Senja
 

More from Amalia Senja (20)

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasi
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anak
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skill
 
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY  THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communication
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi Muskuloskeletal
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
 
MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR
 

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KOMMUNITAS

  • 2. Sejarah Perkembangan Kesehatan dan Keperawatan Komunitas
  • 3. Di Luar Indonesia Spradley, (1985 ) membagi dlm 3 periode yaitu : 1. 1860-1900 :  Direct Nursing  Fokus: orang sakit miskin  Alasannya lebih banyak klien terminal & orang miskin yang sakit dirumah  Orientasi keperawatan individual  Penelusuran pelayanan pengobatan dimulai pencegahan  Instusi: voluntir / pemerintah 3
  • 4. 2. 1900-1970 :  "Public health Nursing"  Fokus Masyarakat  Alasan lebih banyak keluarga miskin yang tidak mampu membayar biaya RS  Orientasi keperawatan keluarga  Penelusuran Pelayanan pengobatan dan pencegahan  Institusi: pemerintah dan beberapa voluntir 3. 1970-sekarang :  "Community Health Nursing"  Fokus. seluruh kom.  Alasan bukan hanya keluarga miskin yang membutuhkan pelayanan kesehatan di komunitas Tetapi seluruh komunitas baik kaya maupun miskin  Orientasi keperawatan penduduk  Penelusuran pelayanan : peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.  Institusi: berbagai macam institusi, beberapa praktik mandiri 4
  • 5. 1596 Pelayanan kesehatan komunitas diperlukan untuk mengatasi wabah penyakit cacar dan kolera melalui pelatihan juru imunisasi yang akan melakukan vaksinasi cacar. 1807 Untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu & bayi akibat praktik yang salah atau tidak higienis dalam menolong persalinan, maka dilatih dukun bayi untuk menolong persalinan. 1850 Dirasakan perlu untuk pelatihan dibidang kebidanan, diadakan kursus kebidanan yang pertama oleh RS. Militer Batavia 1924 Didirikan wilayah percontohan proyek pemberantasan cacing tambang di Banyumas Jawa Tengah oleh Dokter Jl. Hydrick dan Dr. Sumidi. Proyek ini menekankan pada Pendidikan Kesehatan lingkungan guna menggalang kerja sama dengan masyarakat dalam upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan. 1930 Dukun bayi didaftar sebagai tenaga pembantu dalam pelayanan KIA 1936 Hydric mendirikan "sekolah Mantri Hygiene" di Kabupaten Banyumas. Para mantri ini kemudian sebagai pendidik Hygiene. 5
  • 6. 6 Periode 1945 – 1958 1948 Didirikan sekolah tenaga penyuluh kesehatan di Magelang ditetapkan 2 daerah praktik lapangan di Magelang dan Yogyakarta. 1951 Ditetapkan suatu program kesehatan bagi wilayah Bandung. Program ini merintis konsep terpadu antara preventif dan kuratif. Sebelumnya aspek kuratif yang ditamakan. Selanjutnya dirasakan perlu dipadukan dengan preventif. Ternyata kuratif saja tidak cukup untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Program ini menekankan pada santasi lingkungan, penyuluhan kesehatan, KIA serta pentingnya kerja sama pemerintah dan masyarakat dalam upaya kesehatan. Dilanjutkan langkah program terpadu kesehatan desa dengan para perawat dan pembantunya melakukan survey dan pengobatan kasus prambusia dilapangan. 1952 Pelatihan formal dukun bayi untuk motivator kesehatan 1956 Proyek Bekasi yaitu keterpaauan poliklinik BKIA & APOTIK 1957 Program KB dilaksanakan PKBI
  • 7. 7 Periode 1959 – 1965 1960 Pendayagunaan kebutuhan secara luas 1962 Kursus kader kesehatan di Semarang Periode setelah 1965 1968 Konsep Puskesmas dibahas dan diterima oleh rapat kerja Nasional 1970 Proyek pernbangunan kesehatan Pedesaan dengan penekanan koordinasi lintas sektoral  PKMD 1970 - skr. PKMD dikembangkan secara resmi sebagai suatu strategi untuk peningkatan kesehatan masyarakat  bentuk operasional PHC sampai saat ini dilaksanakan
  • 8. Menurut Helvie (1991) keperawatan komunitas memiliki filosofi sebagai berikut: a. Kesehatan dan hidup produktif lebih lama adalah hak semua orang b. Semua penduduk mempunyai kebutuhan belajar kesehatan c. Beberapa klien tidak mengenal kebutuhan belajarnya dapat membantu meningkatkan kesehatannya d. Penduduk menerima dan menggunakan informasi yang bermanfaat bagi dirinya e. Kesehatan adalah suatu yang bernilai bagi klien dan memiliki prioritas yang berbeda pada waktu yang berbeda f. Konsep dan nilai kesehatan berbeda pada setiap orang bergantung pada latar belakang budaya, agama dan sosial klien
  • 9. g. Autonomi individu dan komunitas dapat diberikan prioritas yang berbeda pada waktu yang berbeda h. Klien adalah fleksibel dan dapat berubah dengan adanya perubahan rangsang internal dan eksternal i. Klien dimotivasi menuju pertumbuhan j. Kesehatan adalah dinamis bagi klien terhadap perubahan lingkungannya k. Klien bergerak dalam arak berbeda sepanjang rentang sehat pada waktu yang berbeda
  • 10. Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu: a. Kemanfaatan Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian (Mubarak, 2005). b. Kerjasama Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007).
  • 11. c. Secara langsung Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007). d. Keadilan Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2005). e. Otonomi Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada (Mubarak, 2005)
  • 12. l. Fungsi terbesar keperawatan kesehatan komunitas adalah membantu klien bergerak kearah kesejahteraan lebih tinggi yang dilakukan dengan menggunakan kerangka teori dan pendekatan sistematik m. Pengetahuan dan teknologi kesehatan baru yang terjadi sepanjang waktu akan merubah kebutuhan kesehatan
  • 13. Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat diantaranya adalah: a. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider) Memberikan asuhan keperawatan melalui mengkaji masalah keperawatan yang ada, merencanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi pelayanan yang telah diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
  • 14. b. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor) Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di masyarakat secara terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tatanan psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang. Didalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual
  • 15. Proses pengajaran mempunyai 4 komponen yaitu : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan proses keperawatan dalam fase pengkajian seorang perawat mengkaji kebutuhan pembelajaran bagi pasien dan kesiapan untuk belajar. Selama perencanaan perawat membuat tujuan khusus dan strategi pengajaran. Selama pelaksanaan perawat menerapkan strategi pengajaran dan selama evaluasi perawat menilai hasil yang telah didapat (Mubarak, 2005).
  • 16. c. Sebagai Panutan (Role Model) Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat. d. Sebagai pembela (Client Advocate) Pembelaan dapat diberikan kepada individu, kelompok atau tingkat komunitas. Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya melalui pelayanan sosial yang ada dalam masyarakat. Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk di dalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien (Mubarak, 2005).
  • 17. Tugas perawat sebagai pembela klien adalah bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi hal lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (Informed Concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. Tugas yang lain adalah mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan (Mubarak, 2005).
  • 18. e. Sebagai Manajer kasus (Case Manager) Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
  • 19. f. Sebagai kolaborator Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli radiologi, dan lain-lain dalam kaitannya membantu mempercepat proses penyembuhan klien. Tindakan kolaborasi atau kerjasama merupakan proses pengambilan keputusan dengan orang lain pada tahap proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat penting untuk merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan (Mubarak, 2005).
  • 20. g. Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner) Perencanaan pulang dapat diberikan kepada klien yang telah menjalani perawatan di suatu instansi kesehatan atau rumah sakit. Perencanaan ini dapat diberikan kepada klien yang sudah mengalami perbaikan kondisi kesehatan.
  • 21. h. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder) Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang timbul serta berdampak terhadap status kesehatan melalui kunjungan rumah, pertemuan- pertemuan, observasi dan pengumpulan data.
  • 22. i. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services) Peran perawat sebagai koordinator antara lain mengarahkan, merencanakan dan mengorganisasikan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada klien. Pelayanan dari semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak profesional (Mubarak, 2005).
  • 23. j. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and Leader) Pembawa perubahan adalah seseorang atau kelompok yang berinisiatif merubah atau yang membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada sistem. Marriner torney mendeskripsikan pembawa perubahan adalah yang mengidentifikasikan masalah, mengkaji motivasi dan kemampuan klien untuk berubah, menunjukkan alternative, menggali kemungkinan hasil dari alternatif, mengkaji sumber daya, menunjukkan peran membantu, membina dan mempertahankan hubungan membantu, membantu selama fase dari proses perubahan dan membimbing klien melalui fase-fase ini (Mubarak, 2005).
  • 24. Peningkatan dan perubahan adalah komponen essensial dari perawatan. Dengan menggunakan proses keperawatan, perawat membantu klien untuk merencanakan, melaksanakan dan menjaga perubahan seperti : pengetahuan, ketrampilan, perasaan dan perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan (Mubarak, 2005). k.Pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Community Care Provider And Researcher) Peran ini termasuk dalam proses pelayanan asuhan keperawatan kepada masyarakat yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi masalah kesehatan dan pemecahan masalah yang diberikan. Tindakan pencarian atau pengidentifikasian masalah kesehatan yang lain juga merupakan bagian dari peran perawat komunitas.
  • 25. 25 Individu Kelurga Komunitas Kelompok Keperawatan (3 level pencegahan) Lingkungan (Fisik, biologis, psikologis, sosial, spiritual, & kultural) Kesehatan (sehat sakit) Manusia Logan & Dawkins, (1987)
  • 26. Manusia sebagai klien secara umum ada 3 kategori yaitu individu, keluarga dan komunitas termasuk kelompok risiko tinggi Individu sebagai klien: Individu sebagai penerima pelayanan langsung (direct care) yaitu atas dasar masalah komunitas. Keluarga sebagai klien Keluarga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang keluarga yaitu sebagai: unit pelayanan, lingkungan, sumber daya, kelompok sosial, sistem individual yang berisiko Komunitas sebagai klien Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga. Komunitas sebagai klien termasuk kelompok yang berisiko tinggi. 26
  • 27. Semua kondisi lingkungan yang mempengaruhi perkembangan komunitas yg termasuk di dlmnya adalah dia sendiri juga bagian dari lingkungan. Mencakup lingkungan fisik, biologis, psikologis, sosial, spiritual, & kultural yng secara langsung & tidak langsung mempengaruhi kesehatan komunitas, baik yang mendukung maupun yang menghambat. 27
  • 28. Keperawatan merupakan profesi yang unik, memandang komunitas sebagai sesuatu yang holistik, berkontribusi terhadap komunitas melalui pengkajian komunitas, identifikasi & perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan untuk menyelesaikan masalah, melaksanakan intervensi & evaluasi terhadap status kesehatan komunitas. Keperawatan dipandang dari tipe, kualitas, ketersediaannya, mudah dicapai, adekuat, efektif & efisien serta berfokus pada 3 level pencegahan yaitu prevensi primer, sekunder dan tertier serta mengutamakan prevensi primer. 28
  • 29. Sehat adalah kemampuan untuk berfungsi, keadaan seimbang dimana sub sistem dlm keadaan harmonis sehingga dapat menampilkan potensi yang maksimal. Menurut pandangan keperawatan kesehatan komunitas, kesehatan dilihat dari pandangan model:  Endaimonistic artinya pencapaian jati diri a/ pemenuhan & pengembangan potensi secara sempurna.  Adaptif artinya keadaan dimana terjadi efektifitas interaksi fisik & lingkungan sosial.  Penampilan peran artinya kemampuan penampilan peran secara efektif  Klinik artinya terhindar dari tanda & gejala penyakit atau ketidakmampuan 29
  • 30. Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus pelayanan keperawatan yaitu: 1) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat. 2) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan didalam kelompoknya sendiri. 3) Masalah kesehatan didalam keluarga saling berkaitan. Penyakit yang diderita salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut.
  • 31. c. Masyarakat Sebagai Klien Masyarakat memiliki ciri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas yang kuat mengikat semua warga. Kesehatan dalam keperawatan kesehatan komunitas didefenisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif. Menurut Hendrik L. Belum ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.
  • 32.  Lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial.  Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berkaitan dengan fisik seperti air, udara, sampah, tanah, iklim, dan perumahan. Contoh di suatu daerah mengalami wabah diare dan penyakit kulit akibat kesulitan air bersih. Keturunan merupakan faktor yang telah ada pada diri manusia yang dibawanya sejak lahir, misalnya penyakit asma.  Keempat faktor tersebut saling berkaitan dan saling menunjang satu dengan yang lainnya dalam menentukan derajat kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
  • 33. Keperawatan dalam keperawatan kesehatan komunitas dipandang sebagai bentuk pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat kepada individu, keluarga, dan kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
  • 34.  Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara komprehensif yang ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.  Lingkungan dalam paradigma keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan disini meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan spiritual.