SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Infeksi Saluran Kemih
Kelompok 1
 Ade Kurnia
 Fauziah Meliadewi
 Husen Ode
 Luthfia Septiyani
 Norma Rizkita Sari
 Siti Masitoh
 Sofiatun Nadzia
A. Definisi
Infeksi saluran kemih atau yang disingkat ISK adalah
berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam kandung
kemih, yang dalam keadaan normal tidak mengandung
bakteri, virus dan mikroorganisme lain sehingga dengan
adanya mikroorganisme patogen tersebut menyebabkan
terjadinya infeksi pada saluran kemih.
Berikut ini adalah saluran kemih yang sering mengalami ISK,
yaitu :
1. Vesika Urinaria (Sistitis)
2. Uretra (Uretritis)
3. Ginjal (Pielonefritis)
B. Etiologi
Infeksi saluran kemih disebabkan oleh
mikroorganisme patogenik seperti :
o Bakteri E-coli
o Streptococus
o Stafilokous
o Seudomonas
C. Manifestasi Klinis
1) Nyeri dan rasa panas ketika berkemih (disuria),
polakisuria dan terdesak ingin berkemih
(urgency)
2) Stranguria (sulit berkemih dan disertai kejang
otot pinggang)
3) Tenesmus (rasa nyeri dengan keinginan
mengosongkan kandung kemih meskipun telah
kosong)
4) Nokturia ( kecenderungan sering buang air kecil
pada malam hari)
5) Prostatismus (kesulitan memulai berkemih)
D.
P
A
T
O
F
I
S
I
O
L
O
G
I
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. Kultur Urine
2. Pemeriksaan Urinalisis
3. IVP
4. Sistoskopi
5. USG
F. Penatalaksanaan Medis
Pengobatan ISK bertujuan untuk membebaskan
saluran kemih dari bakteri dan mencegah atau
mengendalikan infeksi berulang. Ada beberapa
metode pengobatan ISK yang lazim dipakai, yaitu :
1) Pengobatan dosis tunggal, yaitu obat diberikan 1
kali
2) Pengobatan jangka pendek, yaitu 1-2 minggu
3) Pengobatan jangka panjang, yaitu 3-4 minggu
4) Pengobatan profilaktik, yaitu 1xsehari dalam
waktu 3-6 bulan
A. Pengkajian
1. Identitas diri pasien
2. Identitas penanggung jawab
3. Keluhan utama
4. Riwayat penyakit dahulu
5. Pemeriksaan fisik
6. Pemeriksaan penunjang
B. Diagnosa
1. Perubahan pola eliminasi berhubungan
dengan infeksi saluran kemih
2. Nyeri berhubungan dengan infeksi saluran
kemih
3. Kurangnya pengetahuan berhubungan
dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit, pencegahan dan perawatan
C. Intervensi
Dx. 1 - Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan infeksi saluran kemih
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam klien dapat mempertahankan pola
eliminasi secara adekuat.
Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan klien dapat
mempertahankan pola eliminasinya di tandai dengan klien tidak kesulitan dalam berkemih.
No. Intervensi Rasional
1. Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristik urine
Memberikan informasi tentang fungsi
ginjal dan adanya komplikasi.
2. Dorong meningkatkan pemasukan cairan
Peningkatan hidrasi
membilas bakteri.
3. Kaji keluhan pada kandung kemih
Retensi urin dapat terjadi menyebabkan
distensi
jaringan (kandung kemih).
4.
Kolaborasi hasil pemeriksaan laboratorium elektrolit,
BUN, kreatin
Pengawasan terhadap
disfungsi ginjal.
Dx. 2 - Nyeri berhubungan dengan infeksi saluran kemih
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien merasa nyaman dan
nyerinya berkurang.
Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan skala
nyeri berkurang ditandai dengan pasien mengatakan atau tidak ada keluhan nyeri pada saat
berkemih, wajah tampak tenang.
No. Intervensi Rasional
1.
Pantau perubahan warna urin, pantau pola
berkemih, masukan dan keluaran setiap 8
jam dan pantau hasil urinalisis ulang
Mengidentifikasi indikasi
kemajuan atau penyimpangan
dari hasil yang diharapkan
2. Catat lokasi, lamanya intensitas skala (1-10) nyeri.
Membantu mengevaluasi lokasi
infeksi dan
penyebab nyeri
3. Berikan tindakan nyaman, seperti pijatan.
Meningkatkan relaksasi,
menurunkan tegangan
otot.
4. Alihkan perhatian pada hal yang menyenangkan
Relaksasi, menghindari terlalu
merasakan nyeri.
5.
Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik
sesuai dengan program terapi
Analgetik memblok
lintasan nyeri
Dx. 3 - Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit, pencegahan dan perawatan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien tidak memperlihatkan tanda-tanda gelisah.
Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan klien dapat menyatakan
mengerti tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik, rencana pengobatan, dan tindakan perawatan diri preventif.
No. Intervensi Rasional
1.
Berikan waktu kepada pasien untuk
menanyakan apa yang tidak di ketahui
tentang penyakitnya.
Mengetahui sejauh mana ketidaktahuan pasien tentang
penyakitnya.
2.
Kaji ulang proses penyakit dan harapan yang
akan datang
Memberikan
pengetahuan dasar
dimana pasien dapat membuat pilihan beradasarkan
informasi.
3.
Berikan informasi tentang: sumber infeksi, tindakan untuk
mencegah penyebaran,
jelaskan pemberian antibiotik, pemeriksaan diagnostik:
tujuan, gambaran singkat,
persiapan yang dibutuhkan sebelum
pemeriksaan, perawatan sesudah pemeriksaan.
Pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi
ansietas
dan membantu mengembankan
kepatuhan klien
terhadap rencana
terapeutik.
4.
Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan
perasaan dan masalah
tentang rencana pengobatan.
Mendeteksi isyarat
indikatif kemungkinan ketidakpatuhan dan membantu
mengembangkan penerimaan rencana terapeutik.
D. Implementasi
Dx. 1 - Perubahan pola eliminasi berhubungan
dengan infeksi saluran kemih
1. Mengawasi pemasukan dan pengeluaran
karakterstik urine
2. Mendorong meningkatan pemasukan cairan
3. Mengkaji keluhan pada kandung kemih
4. Mengkolaborasi hasil pemeriksaan laboratorium
elektrolit , BUM , kreatin.
Dx. 2 - Nyeri berhubungan dengan infeksi
saluran kemih
1. Memantau perubahan warna urine , pantauan
pola berkemih ,masukan dan keluaran setiap 8
jam dan pantau hasil urinalisis ulang
2. Mencatat lokasi , lamanya intensitas skala (1-
10) nyeri
3. Memberikan tindakan nyaman , seperti pijat
4. Mengalihkan perhatian pada hal yang
menyenagkan
5. Mengkolaborasi dalam pemberian obat
analgetik sesuai dengan program terapi.
Dx. 3 - Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan
kurangnya informasi tentang proses penyakit,
pencegahan dan perawatan.
1. Memberikan waktu kepada pasien untuk menanyakan
apa yang tidak diketahui tentang penyakitnya.
2. Mengkaji ulang penyakit dan harapan yang akan
datang.
3. Memberikan informasi tentang : sumber infeksi ,
tindakan untuk mencegah penyebaran , jelaskan
pemberian antibiotik , pemeriksaan diagnostik :
tujuan , gambaran singkat , persiapan sebelum
pemeriksaan , perawatan sesudah pemeriksaan.
4. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
mengekpresikan perasaan dan masalah tentang
rencana pengobatan.
E. Evaluasi
Dx. 1 - Perubahan pola eliminasi
berhubungan dengan infeksi saluran kemih.
S : Pasien mengatakan masih belum bisa
buang air kecil secara normal
O : Retensi urin masih terjadi
A : Masalah pola eliminasi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
Dx. 2 – Nyeri
berhubungan dengan
infeksi saluran kemih.
S : Pasien masih mengeluh
nyeri pada saat buang air
kecil, namun nyeri
berkurang
O : Skala nyeri berkurang,
awalnya 6 menjadi 5
A : Masalah nyeri teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
nomer 1,2,3,4
Dx. 3 - Kurangnya
pengetahuan berhubungan
dengan kurangnya
informasi tentang proses
penyakit, pencegahan dan
perawatan.
S : Pasien mengatakan sudah
lebih memahami tentang
penyakitnya
O : Pasien mampu menjawab
pertanyaan yang ditanyakan
perawat tentang penyakitnya
A : Masalah kurangnya
pengetahuan teratasi
P : Hentikan intervensi
Thanks for attention. ♥

More Related Content

What's hot

Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaAsuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaOperator Warnet Vast Raha
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAMas Mawon
 
Falsafah dan Paradigma Keperawatan
Falsafah dan Paradigma KeperawatanFalsafah dan Paradigma Keperawatan
Falsafah dan Paradigma KeperawatanUwes Chaeruman
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiAmalia Senja
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasinissaicha2
 
Asuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisAsuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisArief Yanto
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerKANDA IZUL
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatanpjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienMha Agistiani
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanadeputra93
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikDestu Ayu Hapsari
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
 
Askep apendisitis
Askep apendisitisAskep apendisitis
Askep apendisitisWarnet Raha
 

What's hot (20)

Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaAsuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
 
Konsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmbKonsep dan-perspektif-kmb
Konsep dan-perspektif-kmb
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Falsafah dan Paradigma Keperawatan
Falsafah dan Paradigma KeperawatanFalsafah dan Paradigma Keperawatan
Falsafah dan Paradigma Keperawatan
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasi
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
 
Asuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisAsuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitis
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
 
Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
 
Askep obesitas
Askep obesitasAskep obesitas
Askep obesitas
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasien
 
Model konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatanModel konsep-dan-teori-keperawatan
Model konsep-dan-teori-keperawatan
 
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutikkonsep komunikasi efektif dan terapeutik
konsep komunikasi efektif dan terapeutik
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Askep apendisitis
Askep apendisitisAskep apendisitis
Askep apendisitis
 
Konsep keperawatan medikal bedah
Konsep keperawatan medikal bedahKonsep keperawatan medikal bedah
Konsep keperawatan medikal bedah
 

Similar to ASKEP Infeksi saluran kemih (20)

ujian
ujianujian
ujian
 
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
 
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
 
Inkontenensia urin
Inkontenensia urinInkontenensia urin
Inkontenensia urin
 
Askep isk
Askep iskAskep isk
Askep isk
 
PPT Gerontik Kelompok 2.pptx
PPT Gerontik Kelompok 2.pptxPPT Gerontik Kelompok 2.pptx
PPT Gerontik Kelompok 2.pptx
 
Mas
MasMas
Mas
 
ppt kmb kel 9.pptx
ppt kmb kel 9.pptxppt kmb kel 9.pptx
ppt kmb kel 9.pptx
 
Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA
Apendesitis kelompok    AKPER PEMKAB MUNA Apendesitis kelompok    AKPER PEMKAB MUNA
Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA
 
KMBI PPT kel 2.pptx
KMBI PPT kel 2.pptxKMBI PPT kel 2.pptx
KMBI PPT kel 2.pptx
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
 
Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA
Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA
Apendesitis kelompok AKPER PEMKAB MUNA
 
A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
 
PPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptxPPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptx
 
ASKEP Vesikolithiasis
ASKEP VesikolithiasisASKEP Vesikolithiasis
ASKEP Vesikolithiasis
 
Postpartum
PostpartumPostpartum
Postpartum
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
 
Askep isk fitri fix
Askep isk fitri fixAskep isk fitri fix
Askep isk fitri fix
 
Askep retensio urine
Askep retensio urineAskep retensio urine
Askep retensio urine
 

More from Medica Health Science Institute, Universitas Respati Indonesia

More from Medica Health Science Institute, Universitas Respati Indonesia (20)

askep hemathothorax
askep hemathothoraxaskep hemathothorax
askep hemathothorax
 
Kel. 6 sar
Kel. 6 sarKel. 6 sar
Kel. 6 sar
 
Dengue hemmoragic fever
Dengue hemmoragic feverDengue hemmoragic fever
Dengue hemmoragic fever
 
Kel. ca lambung
Kel. ca lambungKel. ca lambung
Kel. ca lambung
 
ASKEP ca hepar
ASKEP ca heparASKEP ca hepar
ASKEP ca hepar
 
askep kolitis
askep kolitisaskep kolitis
askep kolitis
 
askep truma abdomen
askep truma abdomenaskep truma abdomen
askep truma abdomen
 
askep typus abdominalis
askep typus abdominalisaskep typus abdominalis
askep typus abdominalis
 
askep enteritis
askep enteritisaskep enteritis
askep enteritis
 
askep Gastritis
askep Gastritisaskep Gastritis
askep Gastritis
 
ASKEP copd
ASKEP copdASKEP copd
ASKEP copd
 
ASKEP tuberculosis
ASKEP tuberculosisASKEP tuberculosis
ASKEP tuberculosis
 
ASKEP trauma dada
ASKEP trauma dadaASKEP trauma dada
ASKEP trauma dada
 
askep pneumonia
askep pneumoniaaskep pneumonia
askep pneumonia
 
ASKEP ca paru
ASKEP ca paruASKEP ca paru
ASKEP ca paru
 
askep ca laring
askep ca laringaskep ca laring
askep ca laring
 
ASKEP JIWA defisit perawatan diri
ASKEP JIWA defisit perawatan diriASKEP JIWA defisit perawatan diri
ASKEP JIWA defisit perawatan diri
 
ASKEP perilaku kekerasan
ASKEP perilaku kekerasanASKEP perilaku kekerasan
ASKEP perilaku kekerasan
 
ASKEP JIWA halusinasi
ASKEP JIWA halusinasiASKEP JIWA halusinasi
ASKEP JIWA halusinasi
 
ASKEP JIWA isolasi sosial
ASKEP JIWA isolasi sosialASKEP JIWA isolasi sosial
ASKEP JIWA isolasi sosial
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

ASKEP Infeksi saluran kemih

  • 1. Infeksi Saluran Kemih Kelompok 1  Ade Kurnia  Fauziah Meliadewi  Husen Ode  Luthfia Septiyani  Norma Rizkita Sari  Siti Masitoh  Sofiatun Nadzia
  • 2. A. Definisi Infeksi saluran kemih atau yang disingkat ISK adalah berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam kandung kemih, yang dalam keadaan normal tidak mengandung bakteri, virus dan mikroorganisme lain sehingga dengan adanya mikroorganisme patogen tersebut menyebabkan terjadinya infeksi pada saluran kemih. Berikut ini adalah saluran kemih yang sering mengalami ISK, yaitu : 1. Vesika Urinaria (Sistitis) 2. Uretra (Uretritis) 3. Ginjal (Pielonefritis)
  • 3. B. Etiologi Infeksi saluran kemih disebabkan oleh mikroorganisme patogenik seperti : o Bakteri E-coli o Streptococus o Stafilokous o Seudomonas
  • 4. C. Manifestasi Klinis 1) Nyeri dan rasa panas ketika berkemih (disuria), polakisuria dan terdesak ingin berkemih (urgency) 2) Stranguria (sulit berkemih dan disertai kejang otot pinggang) 3) Tenesmus (rasa nyeri dengan keinginan mengosongkan kandung kemih meskipun telah kosong) 4) Nokturia ( kecenderungan sering buang air kecil pada malam hari) 5) Prostatismus (kesulitan memulai berkemih)
  • 6. E. Pemeriksaan Diagnostik 1. Kultur Urine 2. Pemeriksaan Urinalisis 3. IVP 4. Sistoskopi 5. USG
  • 7. F. Penatalaksanaan Medis Pengobatan ISK bertujuan untuk membebaskan saluran kemih dari bakteri dan mencegah atau mengendalikan infeksi berulang. Ada beberapa metode pengobatan ISK yang lazim dipakai, yaitu : 1) Pengobatan dosis tunggal, yaitu obat diberikan 1 kali 2) Pengobatan jangka pendek, yaitu 1-2 minggu 3) Pengobatan jangka panjang, yaitu 3-4 minggu 4) Pengobatan profilaktik, yaitu 1xsehari dalam waktu 3-6 bulan
  • 8.
  • 9. A. Pengkajian 1. Identitas diri pasien 2. Identitas penanggung jawab 3. Keluhan utama 4. Riwayat penyakit dahulu 5. Pemeriksaan fisik 6. Pemeriksaan penunjang
  • 10. B. Diagnosa 1. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan infeksi saluran kemih 2. Nyeri berhubungan dengan infeksi saluran kemih 3. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, pencegahan dan perawatan
  • 11. C. Intervensi Dx. 1 - Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan infeksi saluran kemih Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam klien dapat mempertahankan pola eliminasi secara adekuat. Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan klien dapat mempertahankan pola eliminasinya di tandai dengan klien tidak kesulitan dalam berkemih. No. Intervensi Rasional 1. Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristik urine Memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi. 2. Dorong meningkatkan pemasukan cairan Peningkatan hidrasi membilas bakteri. 3. Kaji keluhan pada kandung kemih Retensi urin dapat terjadi menyebabkan distensi jaringan (kandung kemih). 4. Kolaborasi hasil pemeriksaan laboratorium elektrolit, BUN, kreatin Pengawasan terhadap disfungsi ginjal.
  • 12. Dx. 2 - Nyeri berhubungan dengan infeksi saluran kemih Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasien merasa nyaman dan nyerinya berkurang. Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan skala nyeri berkurang ditandai dengan pasien mengatakan atau tidak ada keluhan nyeri pada saat berkemih, wajah tampak tenang. No. Intervensi Rasional 1. Pantau perubahan warna urin, pantau pola berkemih, masukan dan keluaran setiap 8 jam dan pantau hasil urinalisis ulang Mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan 2. Catat lokasi, lamanya intensitas skala (1-10) nyeri. Membantu mengevaluasi lokasi infeksi dan penyebab nyeri 3. Berikan tindakan nyaman, seperti pijatan. Meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot. 4. Alihkan perhatian pada hal yang menyenangkan Relaksasi, menghindari terlalu merasakan nyeri. 5. Kolaborasi dalam pemberian obat analgetik sesuai dengan program terapi Analgetik memblok lintasan nyeri
  • 13. Dx. 3 - Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, pencegahan dan perawatan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien tidak memperlihatkan tanda-tanda gelisah. Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan klien dapat menyatakan mengerti tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik, rencana pengobatan, dan tindakan perawatan diri preventif. No. Intervensi Rasional 1. Berikan waktu kepada pasien untuk menanyakan apa yang tidak di ketahui tentang penyakitnya. Mengetahui sejauh mana ketidaktahuan pasien tentang penyakitnya. 2. Kaji ulang proses penyakit dan harapan yang akan datang Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan beradasarkan informasi. 3. Berikan informasi tentang: sumber infeksi, tindakan untuk mencegah penyebaran, jelaskan pemberian antibiotik, pemeriksaan diagnostik: tujuan, gambaran singkat, persiapan yang dibutuhkan sebelum pemeriksaan, perawatan sesudah pemeriksaan. Pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan membantu mengembankan kepatuhan klien terhadap rencana terapeutik. 4. Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan dan masalah tentang rencana pengobatan. Mendeteksi isyarat indikatif kemungkinan ketidakpatuhan dan membantu mengembangkan penerimaan rencana terapeutik.
  • 14. D. Implementasi Dx. 1 - Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan infeksi saluran kemih 1. Mengawasi pemasukan dan pengeluaran karakterstik urine 2. Mendorong meningkatan pemasukan cairan 3. Mengkaji keluhan pada kandung kemih 4. Mengkolaborasi hasil pemeriksaan laboratorium elektrolit , BUM , kreatin.
  • 15. Dx. 2 - Nyeri berhubungan dengan infeksi saluran kemih 1. Memantau perubahan warna urine , pantauan pola berkemih ,masukan dan keluaran setiap 8 jam dan pantau hasil urinalisis ulang 2. Mencatat lokasi , lamanya intensitas skala (1- 10) nyeri 3. Memberikan tindakan nyaman , seperti pijat 4. Mengalihkan perhatian pada hal yang menyenagkan 5. Mengkolaborasi dalam pemberian obat analgetik sesuai dengan program terapi.
  • 16. Dx. 3 - Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, pencegahan dan perawatan. 1. Memberikan waktu kepada pasien untuk menanyakan apa yang tidak diketahui tentang penyakitnya. 2. Mengkaji ulang penyakit dan harapan yang akan datang. 3. Memberikan informasi tentang : sumber infeksi , tindakan untuk mencegah penyebaran , jelaskan pemberian antibiotik , pemeriksaan diagnostik : tujuan , gambaran singkat , persiapan sebelum pemeriksaan , perawatan sesudah pemeriksaan. 4. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengekpresikan perasaan dan masalah tentang rencana pengobatan.
  • 17. E. Evaluasi Dx. 1 - Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan infeksi saluran kemih. S : Pasien mengatakan masih belum bisa buang air kecil secara normal O : Retensi urin masih terjadi A : Masalah pola eliminasi belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
  • 18. Dx. 2 – Nyeri berhubungan dengan infeksi saluran kemih. S : Pasien masih mengeluh nyeri pada saat buang air kecil, namun nyeri berkurang O : Skala nyeri berkurang, awalnya 6 menjadi 5 A : Masalah nyeri teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi nomer 1,2,3,4 Dx. 3 - Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, pencegahan dan perawatan. S : Pasien mengatakan sudah lebih memahami tentang penyakitnya O : Pasien mampu menjawab pertanyaan yang ditanyakan perawat tentang penyakitnya A : Masalah kurangnya pengetahuan teratasi P : Hentikan intervensi