SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

KOLIK RENAL

DISUSUN OLEH
KELOMPOK VI
1. DARMAYANI SAILON
2. ZAMILAN
3. WD. KARNIATI
4. RUMIASTUTI
5. LA SIMANTO

PROGRAM KHUSUS AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
T.A 2010

0
ASKEP KOLIK RENAL

A. Konsep Penyakit
1. Pengertian
Kolik renal adalah rasa sakit yang hebat pada organ renal (ginjal) akibat dari gangguan
pada ginjal misalnya batu pada ginjal

2. Etiologi
-

Penyakit ginjal

-

Batu ginjal

-

Peradangan pada ginjal

-

Penggunaan narkoba

3. Patofisiologi
Batu-batu bisa menyebabkab sakit perut yang akut, ginjal dan punggung. Pasien
merasa resah karena sakit. Terdapat kebimbangan dan pembakaran sensasi selama
hajat dan kadang-kadang pasien ada darah dalam air seni. Sakit ini juga dikenal
sebagai renal colic.
Sakit perut dari organ ginjal (renal colic) biasanya hadir karena sakit perut tibatiba mulai akut, berselang perut mulas, sakit lambung (di samping tubuh, antara tulang
rusuk dan hip terakhir) yang dapat menyebar ke arah bawah perut atau selangkangan
paha. Hal ini sering dikaitkan dengan mual dan muntah-muntah. Ini insiden yang
menahun sekitar 16 per 10.000 orang dan masa insiden 2-5%. Renal colic, bersama
dengan haematuria, merupakan gejala klasik dari urolithiasis, yang harus
dipertimbangkan sebagai diagnosa diferensial. Namun ada ketentuan lainnya yang
memiliki gejala yang bisa meniru ginjal karena sakit perut urolithiasis. Salah satu
contohnya adalah perdarahan di dalam ginjal yang dapat menghasilkan gumpalan,
sementara yang tersangkut di saluran kencing. Lainnya adalah kehamilan ectopic,
tetapi ini biasanya akan dapat dijelaskan oleh ultrasound imaging. Pasien dengan
abdominal aortic gondok nadi dapat juga memiliki gejala yang mirip renal colic karena
urolithiasis. Pasien dengan gangguan usus akut juga hadir dengan menyerupai renal

1
colic, tetapi tidak seperti dengan urolithiasis itu tidak berkaitan dengan haematuria.
Selain itu, seseorang yang memakai narkoba berpretensi untuk mengidap renal colic.
Secara keseluruhan, bagaimanapun, misdiagnosis sebenarnya sangat jarang.

4. Manifestasi Klinis
-

Nyeri hebat pada daerah abdomen

-

Mual dan muntah

-

kelemahan

5. Penatalaksanaan Medis
Tips Diet Renal Colic Makan makanan kaya vitamin A. Hindari makanan kaya
oxalate seperti kacang-kacangan, lobak, arbei, seledri, cokelat, anggur, cabe hijau,
bayam, strawberries, summer squash, dan teh. Makan apel dan semangka. Kurangi
jumlah makanan kaya kalsium-susu, keju, m entega, susu dan makanan lainnya.

B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengkajian Primer
 Pengkajian A, B, C, D, E
1) Airway
Jalan napas bersih
Tidak terdengar adanya bunyi napas ronchi
Tidak ada jejas badan daerah dada
2) Breathing
Peningkatan frekunsi napas
Napas dangkal
Distress pernapasan : pernapasan cuping hidung, takipneu, retraksi
Menggunakan otot-otot pernapasan
Kesulitan bernapas : sianosis
3) Circulation
Penurunan curah jantung : gelisah, letargi, takikardia

2
4) Disability
Kesadaran : Compomentis
 Analisa Data
Data
Peningkatan

Penyebab
Kelainan pada ginjal

frekunsi

Masalah
Gangguan pola napas

↓

napas

Adanya gangguan keseimbangan

Napas dangkal
Distress

pernapasan

pernapasan

asam – basa

:

↓

cuping

hidung, takipneu, retraksi
Menggunakan

Menyebabkan darah menjadi
asam (asidosis)

otot-otot

↓

pernapasan
Kesulitan

bernapas

:

Kompensasi tubuh dengan cara
napas yang dalam dan cepat

sianosis

untuk mengeluarkan asam di
dalam darah
↓
Sesak
↓
Gangguan pola napas

Dx

: Pola napas tak efektif

Tindakan

:

Terapi oksigen
Pemberian oksigen kecepatan rendah : masker venturi atau nasal prong
Ventilator mekanik dengan tekanan jalan nafas positif kontinu (CPAP)
atau PEEP
Inhalasi nebulizer
Pemantauan hemodinamik/jantung
Pengobatan : Brokodilator, Steroid

3
Dx

: Penurunan curah jantung

Tindakan

:

Kaji / pantau tekanan darah
Palpasi nadi radial, catat frekuensi dan ketraturan, auskultasi nadi
apical, catat frekuensi/irama dan adanya bunyi jantung ekstra
Berikan istrahat psikologi dengan lingkungan tenang membantu pasien
hindari situasi stress
Berikan oksigen tambahan

b. Pengkajian Sekunder
1) Pengumpulan Data
 Aktivitas / Istrahat
Gejala

: Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas

Tanda

; Klien nampak lemah

 Makanan dan Cairan
Gejala

: Klien mengatakan merasa mual dan muntah

Tanda

; Klien nampak mual dan muntah

 Nyeri dan Kenyamanan
Gejala

: Klien mengatakan nyeri pada perut

Tanda

; Nampak ekspresi wajah meringis, nyeri tekan pada daerah
abdomen

2) Pengelompokan Data
Data Subyektif
Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas
Klien mengatakan merasa mual dan muntah
Klien mengatakan nyeri pada perut
Data Obyektif
Klien nampak lemah
Klien Nampak mual dan muntah
Nampak ekspresi wajah meringis, nyeri tekan pada daerah abdomen

4
3) Analisa Data
Data
Klien

mengatakan

Penyebab
tidak

mampu melakukan aktivitas
Klien nampak lemah

Klien mengatakan nyeri pada
perut
Nampak

ekspresi

wajah

Masalah

Intake nutrisi tidak adequat
↓
Energi dalam tubuh berkurang
↓
Kompenbsasi tubuh
menggunakan energi cadangan
dalam tubuh
↓
Kelemahan otot
Factor penyebab

Intoleransi aktivitas

↓
Penakanan pada saraf saraf di
ginjal

meringis, nyeri tekan pada
daerah abdomen

↓
Merangsang pengeluaran zat
pirogen bradikinin, serotonin
dan progtaglandin
↓
Impuls di sampai ke SSP
bagian korteks serebri
↓
Thalamus
↓
Nyeri dipersepsikan

5

Nyeri
4) Rencana Keperawatan
 Nyeri berhubungan dengan retensi urin
Tupan :
Setelah diberi askep selama beberapa hari gangguan nyaman nyeri klien teratasi
Tupen :
Setelah diberi askep selama beberapa hari nyeri klien berangsur angsur dapat
berkurang dengan kriteria :


Klien melaporkan tidak nyeri lagi



Ekspresi wajah tidak meringis

Intervensi
1) Kaji skala nyer, frekuensi, dan lokasi nyeri
R/ Mengetahui derajat nyeri, dan lokasi yang dirasakan sehingga memudahkan
dalam menentukan tindakan selanjutnya
2) Atur posisi klien senyaman mungkin
R/ posisi yang nyaman membantu mengurangi rasa nyeri yang muncul
3) Ajarkan klien tehnik relaksasi dan tehnik distraksi
R/ Dengan tehnik menarik napas dalam dan mengeluarkan serta mengajak klien
untuk berbincang membantu mengalihkan stimulus nyeri yang dirasakan
4) Ciptakan lingkungan yang tenang dan anjurkan klien beristrahat yang cukup
R/ Lingkungan yang tentang dapat membuat klien dapat beristrahat yang cukup
sehingga mengurangi itensitas nyeri
5) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik
R/ Membantu mengurangi rasa nyeri dengan menekan pusat nyeri
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
Tupan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalan intoleransi aktivitas teratasi
Tupen :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan secara bertahap klien mampu beraktivitas
secara mandiri dengan kriteria :

6
Klien dapat memenuhi kebutuhan secara mandiri
Klien dapat ikut serta dalam proses pengobatan
Intervensi
1) Pantau kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
R/ Untuk mengetahui tindakan apa yang dapat dilakukan oleh klien sehingga
perawat mudah dalam mengambil keputusan selanjutnya
2) Bantu klien dalam melakukan pemeuhan kebutuhan sehari-hari
R/ Membantu klien memenuhi aktivitas sehari hari
3) Anjurkan klien untuk ikut serta dalam tindakan pemulihan kesehatan klien
R/ Dengan partisipasi keluarga klien dapat merasakan bahwa keluarga memberi
support dalam pemulihan kesehatan

7

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anRismayanti Hairil
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAMas Mawon
 
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaAsuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaFransiska Oktafiani
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Utik Pariani
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasDoraSinurat
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyUlfa Pradipta
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAbdul Ghony
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareYudha09
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanHiiendry Pangestu
 

What's hot (20)

Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada anAsuhan keperawatan kejang demam pada an
Asuhan keperawatan kejang demam pada an
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaAsuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
Prematur
PrematurPrematur
Prematur
 
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
Laporan pendahuluan asuhan keperawatan diabetes mellitus tipe 2
 
Askep lupus
Askep lupusAskep lupus
Askep lupus
 
Konsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitasKonsep dasar-kep.-maternitas
Konsep dasar-kep.-maternitas
 
Santi askep dm
Santi askep dmSanti askep dm
Santi askep dm
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Asuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diareAsuhan keperawatan diare
Asuhan keperawatan diare
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Tugas kepala ruang
Tugas kepala ruangTugas kepala ruang
Tugas kepala ruang
 

Viewers also liked (19)

146028713 ta-kolik-renal
146028713 ta-kolik-renal146028713 ta-kolik-renal
146028713 ta-kolik-renal
 
Gadar ''kolik renal'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''kolik renal'' AKPER PEMKAB MUNA Gadar ''kolik renal'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''kolik renal'' AKPER PEMKAB MUNA
 
Renal colic
Renal colicRenal colic
Renal colic
 
Satpel colic abdomen
Satpel colic abdomenSatpel colic abdomen
Satpel colic abdomen
 
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
3. asuhan keperawatan pada batu ginjal
 
Kolik abdomen
Kolik abdomenKolik abdomen
Kolik abdomen
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injuryAsuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
 
Kidney colic
Kidney colicKidney colic
Kidney colic
 
Colic abdomen
Colic abdomenColic abdomen
Colic abdomen
 
Laporan kasus graves disease
Laporan kasus graves diseaseLaporan kasus graves disease
Laporan kasus graves disease
 
Renal colic audit presentation
Renal colic audit presentationRenal colic audit presentation
Renal colic audit presentation
 
Renal Colic Investigation and Management
Renal Colic Investigation and ManagementRenal Colic Investigation and Management
Renal Colic Investigation and Management
 
Renal colic
Renal colicRenal colic
Renal colic
 
Endometritis
EndometritisEndometritis
Endometritis
 
Renal calculi
Renal calculiRenal calculi
Renal calculi
 
Renal calculi
Renal calculiRenal calculi
Renal calculi
 
Renal stones
Renal stonesRenal stones
Renal stones
 
Renal calculi ppt
Renal calculi pptRenal calculi ppt
Renal calculi ppt
 
Urolithiasis (urinary stones disease) presentation
Urolithiasis (urinary stones disease) presentationUrolithiasis (urinary stones disease) presentation
Urolithiasis (urinary stones disease) presentation
 

Similar to Askep kolik renal

Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganYabniel Lit Jingga
 
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaIs Muhar
 
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungHenny Mufida
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIADyah Ervy
 
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaOperator Warnet Vast Raha
 
Contoh kista ovarium
Contoh kista ovariumContoh kista ovarium
Contoh kista ovariumRs Fridor
 
Contoh kista ovarium
Contoh kista ovariumContoh kista ovarium
Contoh kista ovariumscorpion1611
 
52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)Ayhu Shartiekha
 

Similar to Askep kolik renal (20)

Laporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien denganLaporan pendahuluan pasien dengan
Laporan pendahuluan pasien dengan
 
Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA
Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA
Kolelitiasis AKPER PEMKAB MUNA
 
Kolelitiasis
KolelitiasisKolelitiasis
Kolelitiasis
 
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
Retensi urine AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
 
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
Inkontinensia urin AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
 
9. asuhan keperawatan pada illeus
9. asuhan keperawatan pada illeus9. asuhan keperawatan pada illeus
9. asuhan keperawatan pada illeus
 
Laporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsiaLaporan pendahuluan dispepsia
Laporan pendahuluan dispepsia
 
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambungAsuhan keperawatan pada cancer lambung
Asuhan keperawatan pada cancer lambung
 
Askep retensio urine
Askep retensio urineAskep retensio urine
Askep retensio urine
 
Inkontenensia urin
Inkontenensia urinInkontenensia urin
Inkontenensia urin
 
Lp dispepsia
Lp dispepsiaLp dispepsia
Lp dispepsia
 
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIAKasus farmakoterapi DYSPEPSIA
Kasus farmakoterapi DYSPEPSIA
 
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAskep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Askep husnaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Contoh kista ovarium
Contoh kista ovariumContoh kista ovarium
Contoh kista ovarium
 
Contoh kista ovarium
Contoh kista ovariumContoh kista ovarium
Contoh kista ovarium
 
Kista ovarium
Kista ovariumKista ovarium
Kista ovarium
 
Rentensi urine
Rentensi urineRentensi urine
Rentensi urine
 
52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)52183717 fraktur-servikal (1)
52183717 fraktur-servikal (1)
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Askep kolik renal

  • 1. KEPERAWATAN GAWAT DARURAT KOLIK RENAL DISUSUN OLEH KELOMPOK VI 1. DARMAYANI SAILON 2. ZAMILAN 3. WD. KARNIATI 4. RUMIASTUTI 5. LA SIMANTO PROGRAM KHUSUS AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA T.A 2010 0
  • 2. ASKEP KOLIK RENAL A. Konsep Penyakit 1. Pengertian Kolik renal adalah rasa sakit yang hebat pada organ renal (ginjal) akibat dari gangguan pada ginjal misalnya batu pada ginjal 2. Etiologi - Penyakit ginjal - Batu ginjal - Peradangan pada ginjal - Penggunaan narkoba 3. Patofisiologi Batu-batu bisa menyebabkab sakit perut yang akut, ginjal dan punggung. Pasien merasa resah karena sakit. Terdapat kebimbangan dan pembakaran sensasi selama hajat dan kadang-kadang pasien ada darah dalam air seni. Sakit ini juga dikenal sebagai renal colic. Sakit perut dari organ ginjal (renal colic) biasanya hadir karena sakit perut tibatiba mulai akut, berselang perut mulas, sakit lambung (di samping tubuh, antara tulang rusuk dan hip terakhir) yang dapat menyebar ke arah bawah perut atau selangkangan paha. Hal ini sering dikaitkan dengan mual dan muntah-muntah. Ini insiden yang menahun sekitar 16 per 10.000 orang dan masa insiden 2-5%. Renal colic, bersama dengan haematuria, merupakan gejala klasik dari urolithiasis, yang harus dipertimbangkan sebagai diagnosa diferensial. Namun ada ketentuan lainnya yang memiliki gejala yang bisa meniru ginjal karena sakit perut urolithiasis. Salah satu contohnya adalah perdarahan di dalam ginjal yang dapat menghasilkan gumpalan, sementara yang tersangkut di saluran kencing. Lainnya adalah kehamilan ectopic, tetapi ini biasanya akan dapat dijelaskan oleh ultrasound imaging. Pasien dengan abdominal aortic gondok nadi dapat juga memiliki gejala yang mirip renal colic karena urolithiasis. Pasien dengan gangguan usus akut juga hadir dengan menyerupai renal 1
  • 3. colic, tetapi tidak seperti dengan urolithiasis itu tidak berkaitan dengan haematuria. Selain itu, seseorang yang memakai narkoba berpretensi untuk mengidap renal colic. Secara keseluruhan, bagaimanapun, misdiagnosis sebenarnya sangat jarang. 4. Manifestasi Klinis - Nyeri hebat pada daerah abdomen - Mual dan muntah - kelemahan 5. Penatalaksanaan Medis Tips Diet Renal Colic Makan makanan kaya vitamin A. Hindari makanan kaya oxalate seperti kacang-kacangan, lobak, arbei, seledri, cokelat, anggur, cabe hijau, bayam, strawberries, summer squash, dan teh. Makan apel dan semangka. Kurangi jumlah makanan kaya kalsium-susu, keju, m entega, susu dan makanan lainnya. B. Konsep Keperawatan 1. Pengkajian a. Pengkajian Primer  Pengkajian A, B, C, D, E 1) Airway Jalan napas bersih Tidak terdengar adanya bunyi napas ronchi Tidak ada jejas badan daerah dada 2) Breathing Peningkatan frekunsi napas Napas dangkal Distress pernapasan : pernapasan cuping hidung, takipneu, retraksi Menggunakan otot-otot pernapasan Kesulitan bernapas : sianosis 3) Circulation Penurunan curah jantung : gelisah, letargi, takikardia 2
  • 4. 4) Disability Kesadaran : Compomentis  Analisa Data Data Peningkatan Penyebab Kelainan pada ginjal frekunsi Masalah Gangguan pola napas ↓ napas Adanya gangguan keseimbangan Napas dangkal Distress pernapasan pernapasan asam – basa : ↓ cuping hidung, takipneu, retraksi Menggunakan Menyebabkan darah menjadi asam (asidosis) otot-otot ↓ pernapasan Kesulitan bernapas : Kompensasi tubuh dengan cara napas yang dalam dan cepat sianosis untuk mengeluarkan asam di dalam darah ↓ Sesak ↓ Gangguan pola napas Dx : Pola napas tak efektif Tindakan : Terapi oksigen Pemberian oksigen kecepatan rendah : masker venturi atau nasal prong Ventilator mekanik dengan tekanan jalan nafas positif kontinu (CPAP) atau PEEP Inhalasi nebulizer Pemantauan hemodinamik/jantung Pengobatan : Brokodilator, Steroid 3
  • 5. Dx : Penurunan curah jantung Tindakan : Kaji / pantau tekanan darah Palpasi nadi radial, catat frekuensi dan ketraturan, auskultasi nadi apical, catat frekuensi/irama dan adanya bunyi jantung ekstra Berikan istrahat psikologi dengan lingkungan tenang membantu pasien hindari situasi stress Berikan oksigen tambahan b. Pengkajian Sekunder 1) Pengumpulan Data  Aktivitas / Istrahat Gejala : Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas Tanda ; Klien nampak lemah  Makanan dan Cairan Gejala : Klien mengatakan merasa mual dan muntah Tanda ; Klien nampak mual dan muntah  Nyeri dan Kenyamanan Gejala : Klien mengatakan nyeri pada perut Tanda ; Nampak ekspresi wajah meringis, nyeri tekan pada daerah abdomen 2) Pengelompokan Data Data Subyektif Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas Klien mengatakan merasa mual dan muntah Klien mengatakan nyeri pada perut Data Obyektif Klien nampak lemah Klien Nampak mual dan muntah Nampak ekspresi wajah meringis, nyeri tekan pada daerah abdomen 4
  • 6. 3) Analisa Data Data Klien mengatakan Penyebab tidak mampu melakukan aktivitas Klien nampak lemah Klien mengatakan nyeri pada perut Nampak ekspresi wajah Masalah Intake nutrisi tidak adequat ↓ Energi dalam tubuh berkurang ↓ Kompenbsasi tubuh menggunakan energi cadangan dalam tubuh ↓ Kelemahan otot Factor penyebab Intoleransi aktivitas ↓ Penakanan pada saraf saraf di ginjal meringis, nyeri tekan pada daerah abdomen ↓ Merangsang pengeluaran zat pirogen bradikinin, serotonin dan progtaglandin ↓ Impuls di sampai ke SSP bagian korteks serebri ↓ Thalamus ↓ Nyeri dipersepsikan 5 Nyeri
  • 7. 4) Rencana Keperawatan  Nyeri berhubungan dengan retensi urin Tupan : Setelah diberi askep selama beberapa hari gangguan nyaman nyeri klien teratasi Tupen : Setelah diberi askep selama beberapa hari nyeri klien berangsur angsur dapat berkurang dengan kriteria :  Klien melaporkan tidak nyeri lagi  Ekspresi wajah tidak meringis Intervensi 1) Kaji skala nyer, frekuensi, dan lokasi nyeri R/ Mengetahui derajat nyeri, dan lokasi yang dirasakan sehingga memudahkan dalam menentukan tindakan selanjutnya 2) Atur posisi klien senyaman mungkin R/ posisi yang nyaman membantu mengurangi rasa nyeri yang muncul 3) Ajarkan klien tehnik relaksasi dan tehnik distraksi R/ Dengan tehnik menarik napas dalam dan mengeluarkan serta mengajak klien untuk berbincang membantu mengalihkan stimulus nyeri yang dirasakan 4) Ciptakan lingkungan yang tenang dan anjurkan klien beristrahat yang cukup R/ Lingkungan yang tentang dapat membuat klien dapat beristrahat yang cukup sehingga mengurangi itensitas nyeri 5) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik R/ Membantu mengurangi rasa nyeri dengan menekan pusat nyeri  Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan Tupan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan masalan intoleransi aktivitas teratasi Tupen : Setelah dilakukan tindakan keperawatan secara bertahap klien mampu beraktivitas secara mandiri dengan kriteria : 6
  • 8. Klien dapat memenuhi kebutuhan secara mandiri Klien dapat ikut serta dalam proses pengobatan Intervensi 1) Pantau kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari R/ Untuk mengetahui tindakan apa yang dapat dilakukan oleh klien sehingga perawat mudah dalam mengambil keputusan selanjutnya 2) Bantu klien dalam melakukan pemeuhan kebutuhan sehari-hari R/ Membantu klien memenuhi aktivitas sehari hari 3) Anjurkan klien untuk ikut serta dalam tindakan pemulihan kesehatan klien R/ Dengan partisipasi keluarga klien dapat merasakan bahwa keluarga memberi support dalam pemulihan kesehatan 7