Dokumen tersebut membahas tentang pengawetan bahan pangan nabati dan hewani, meliputi proses pengolahan, pengawetan, dan kemasan bahan pangan untuk memperpanjang masa simpan serta menciptakan nilai tambah. Dokumen juga menjelaskan prinsip dasar kewirausahaan dalam bidang pengawetan bahan pangan.
2. PENGOLAHAN artinya membuat, menciptakan bahan dasar
menjadi benda produk jadi agar dapat dimanfaatkan secara luas.
Pada prinsipnya, kerja pengolahan adalah mengubah benda
mentah menjadi produk matang dengan mencampur,
memodifikasi bahan tersebut.
3.
4. Pengolahan dan pengawetan pangan telah
dimulai dari zaman prasejarah saat manusia
memproses bahan mentah menjadi berbagai
jenis bahan masakan dengan cara
pemanggangan diatas api, pengasapan,
perebusan, fermentasi, pengeringan dengan
matahari, dan penggaraman.
5. Mutu bahan pangan terbaik adalah sesaat
setelah pemanenan atau pemotongan. Setiap
produk makanan atau minuman mempunyai
masa keawetan yang berbeda beda, banyak
hal yang mempengaruhinya.
Proses pengawetan adalah suatu cara untuk
menjadikan hasil peternakan dan pertanian
yang awalnya bersifat mudah rusak menjadi
produk makanan atau minuman (pangan)
yang lebih awet dengan sebisa mungkin tetap
mempertahankan sifat fisik (tekstur, warna)
dan zat gizinya.
6. Pengawetan pangan tujuan utamanya adalah
untuk memperpanjang masa simpan.
Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan
oleh beberapa faktor yaitu
Pertumbuhan dan aktivitas mikroba, yaitu
bakteri, khamir, dan kapang
Aktivitas enzim-enzim di dalam bahan pangan,
Serangga, parasit, dan tikus,
Suhu termasuk suhu pemanasan dan pendinginan
Kadar air, udara terutama oksigen;sinar dan
jangka waktu penyimpanan
7. Keawetan bahan makanan juga dipengaruhi oleh
kadar air, udara terutama oksigen, sinar, dan
jangka waktu penyimpanan
Secara umum, dapat dikatakan bahwa makin
rendah kadar air, pangan makin awet. Sebagai
contoh, misalnya susu yang disimpan dalam botol
yang tembus sinar, cita rasanya dapat berubah
karena terjadinya oksidasi lemak dan perubaan
protein yang prosesnya dibantu oleh katalisator
sinar.
8. Bahan pangan adalah hasil pertanian yang
secara umum dapat dikelompokkan menjadi 2
kelompok besar yaitu kelompok bahan
nabatidan bahan hewani.
Bahan nabati adalah bahan yang diperoleh
dan berasal dari tumbuhan seperti sayuran,
buah-buahan, rempah-rempah, umbi-umbian,
rumput laut dan serealia(padi, jagung dan
kacang-kacangan)
Bahan hewani dihasilkan oleh hewan seperti
daging, ikan, susu dan telur.
9. Ada beberapa metode pengawetan pangan
yaitu dengan cara menonaktifkan,
menghambat dan mencegah faktor-faktor
penyebab kerusakan makanan, metode
tersebut :
Pengawetan dengan suhu rendah
Pengawetan dengan suhu tinggi
Pengawetan dengan pengeringan
Pengawetan dengan bahan kimia
10. Mencari ide
Perobaan
Perencanaan produksi
Pembuatan produk pengawetan dari bahan
nabati dan hewani
11. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk
dapat memenuhi harapan konsumen adalah
sebagai berikut.
Kemasan harus dapat melindungi isi dengan baik
Bentuk dan ukuran menarik
Labeling harus jelas dan komplit
Bahan kemasan harus ramah lingkungan
15. Label yang dimaksud memuat sekurangnya
hal hal berikut.
Nama produk
Nama dagang
Komposisi
Berat atau isis bersih
Nama dan alamat produsen
Nomer pendaftaran
Tanggal atau bulan dan tahun kadaluwarsa
Kode produksi
16. 1. Dasar kewirausahaan pengawetan bahan
nabati dan hewani
Kewirausahaan adalah kemampuan
menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif
dan inovatif untuk mewuudkan nilai tambah
2. Stimulasi dan motivasi berwirausaha
dibidang pengawetan bahan nabati dan
hewani
17. Karakter dan sikap kewirausahaan
Percaya diri
Perorientasi tugas Dn hasil
Keberanian mengambil resiko
Kepemimpinan
Berorkentasi ke masa depan
Keprisinalita : kreatifitas dan inovasi
18. Proyek 1
Langkah langkah yang dilakukan
1. mengumpulkan data
2. membuat laporan hasil pengamatan
3. membuat perencananaan praktik pengawetan
bahan nabati/hewani berdasarkan hasil
pengamatan
Proyek 2
Membuat sari buah dengan pengawetan dengan
proses panas