SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
L/O/G/O
TAHAPAN DAN TEKNIK
KONSELING GIZI
RATNAWATI
Konseling Gizi
1. Maksud pemberian konseling gizi adalah
untuk meningkatkan pengetahuan tentang
penyakit, meningkatkan pengetahuan
penderita dan keluarga tentang asupan gizi
yang diperlukan untuk mempercepat
penyembuhan penyakit yang diderita.
2. Konseling Gizi juga dimaksudkan untuk
meningkatkan status gizi penderita melalui
bimbingan penyusunan menu makanan dan
melakukan evaluasi terhadap peningkatan
status gizi melalui pemantauan kenaikan
berat badan.
TAHAPAN KONSELING
1. Membangun dasar-dasar
konseling
2. Menggali permasalahan
3. Memilih solusi dengan menegakkan
diagnosis
4. Memilih rencana/merencanakan
intervensi
5. Memperoleh komitmen
6. Monitoring dan evaluasi.
Tahap 1 : Membangun Dasar-dasar Konseling
• Merupakan langkah awal terutama dalam
menciptakan hubungan yang baik.
• Hubungan baik ini berdasarkan hubungan
rasa saling percaya,terbuka, kejujuran.
• Konselor dapat menunjukkan diri sebagai
profesional dan kompeten dalam
melakukan konseling gizi.
Pada umumnya klien datang ke pelayanan
konseling gizi karena membutuhkan dukungan gizi
untuk upaya penyembuhan penyakitnya.
a) Gunakan ketrampilan komunikasi, sambutlah
klien dengan baik dan ramah, berdiri serta
berikan salam kepada klien.
b) Persilahkan klien untuk duduk dan buat klien
merasa nyaman.
c) Perkenalkan diri sebagai konselor
Teknik Membangun Dasar-dasar
Konseling
d) Beri waktu klien untuk menceritakan
identitiasnya, catat bila belum ada dalam
status (nama, umur, alamat, pekerjaan, dll).
e) Ciptakan hubungan yang positif,
berdasarkan rasa percaya, keterbukaan dan
kejujuran berekspresi, konselor harus
menunjukkan dirinya dapat dipercaya dan
kompeten dalam memberikan konseling gizi.
f) Setelah tercipta hubungan yang baik antara
konselor dan klien, maka konselor harus
menjelaskan tujuan dari konseling gizi yang
akan diberikan.
Tahapan Membangun Dasar-dasar
Konseling
Tahap 2 : Menggali Permasalahan
1. Langkah ini bertujuan untuk mengali
permasalahan yang dihadapi klien
Pada langkah ini dilakukan pengumpulan
data yang bisa dilakukan dengan
wawancara atau mencatat dokumen yang
dibawa klien.
2. Tujuan utama pengumpulan data adalah
mengidentifikasi masalah gizi dan faktor-
faktor yang menyebabkan masalah
tersebut
Teknik Menggali Permasalahan
a) Pada tahap ini terdapat kegiatan pengumpulan, verifikasi, dan
interpretasi data yang sistematis dalam upaya mengidentifikasi
masalah gizi dan penyebabnya. Pada tahap ini juga bisa dilakukan
pengkajian data ulang serta menganalisis intervensi gizi yang telah
diberikan sebelumnya
b) Data pokok yang harus dikumpulkan adalah data antropometri,
data biokimia, data fisik klinis, data riwayat makan dan data
riwayat personal.
c) Data yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan standar
baku/nilai normal, sehingga dapat dikaji dan diidentifikasi seberapa
besar masalahnya
d) Kegiatan ini merupakan landasan dasar untuk dapat memberikan
konsultasi gizi yang optimal kepada klien. Oleh karena itu data-
data yang dikumpulkan untuk dilakukan pengkajian sampai
ditemukan adanya permasalahan harus benar-benar tepat.
Tahap 3 : Menegakkan Diagnosis
1. Menegakkan diagnosis gizi klien
dilakukan berdasarkan pengkajian masalah yang
dilakukan pada tahap 2.
2. Tujuan dari langkah ini adalah menentukan masalah
gizi yang dihadapi klien (problem), menentukan etiologi
(penyebab masalah), menentukan tanda dan gejala
masalah tersebut. Hal tersebut sering dikenal dengan
PES. Dalam menetapkan diagnosis gizi ada tiga
domain yang harus diperhatikan oleh konselor. Ketiga
domain tersebut meliputi domain asupan zat gizi,
domain klinik dan domain perilaku
Teknik Menegakkan Diagnosis
a) Menegakkan diagnosis Berdasarkan data pada
Menggali permasalahan mengacu pada masalah,
penyebab dan tanda/gejala berdasarkan data
antropometri, biokimia,
fisik/klinis, riwayat makan, riwayat personal
b) Libatkan klien untuk memahami masalah yang dialami
Tahap 4 : Memilih Rencana Intervensi
Gizi
Setelah menetapkan diagnosis masalah klien
berdasarkan domain asupan, domain klinik
dan domain perilaku, maka langkah selanjutnya
adalah menentukan rencana intervensi yang
akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang
dialami klien
Teknik Memilih Rencana Intervensi
Gizi
1. Pada langkah ini konselor harus mulai melibatkan klien dalam
perencanaan.
2. Konselor perlu mempertimbangkan antara lain identifikasi strategi
pemecahan masalah dengan mempertimbangkan masukan dari klien.
3. Langkah awal dalam pemecahan masalah adalah
menentukan kebutuhan energi dan zat gizi lainnya serta menetapkan
preskripsi dietnya.
4. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah membuat alternatif
pemecahan masalah. Dalam membuat alternatif pemecahan masalah
perlu memperhatikan potensi kekuatan yang dimiliki klien dan
faktor yang menghambat program intervensi
5. Menurut Persagi (2010) ada tiga langkah dalam
melakukan intervensi gizi yaitu menghitung kebutuhan energi dan zat
gizii menetapkan preskripsi diet dan melakukan konseling gizi..
INTERVENSI DIET
1. Preskripsi diit atau disebut dengan batasan pengaturan makanan yang
meliputi kebutuhan energi dan zat-gizi serta zat makanan lainnya yang
disusun berdasarkan hasil diagnosis gizi dan penyakit yang dapat dibuat
oleh dokter atau dietisien.
2. Tujuan
preskripsi diet adalah memberi petunjuk atau arahan khusus kepada klien
untuk mengubah perilaku makan yang meliputi.
1) Jenis diet, misalnya diet rendah garam, rendah purin atau diabetes
mellitus dan lain-lain.
2) Bentuk makanan disesuaikan dengan kondisi klien seperti makanan cair,
lumat, lunak, biasa.
3) Makanan apa yang boleh dan makanan apa yang tidak boleh dimakan.
4) Jumlah yang dikonsumsi dan kandungan zat makro dan zat gizi mikro
disesuaikan dengan kebutuhan gizi dan penyakitnya
INTERVENSI KONSELING
1. Dalam melakukan konseling, konselor dan klien saling berdialog.
2. Konselor menjelaskan hasil diagnosis seperti status gizi klien, hasil
pemeriksaan biokimia, data klinis klien, kebiasaan makan, asupan
energi dan zat gizi lain. Klien diharapkan memahami
permasalahan berdasarkan data atau diagnosis tersebut. Setelah
klien memahami masalahnya, konselor kemudian menjelaskan
tujuan diet, prinsip diet yang akan dilaksanakan.
3. Yang penting didiskusikan dengan klien adalah beberapa hal di
bawah ini:
1) Perubahan pola makan.
2) Makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan.
3) Hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dan alternatif
pemecahannya.
4) Perubahan perilaku yang berkaitan dengan aktivitas, gaya hidup.
5) Catatan medis dan konseling gizi lainnya
Tahap 5 : Memperoleh Komitmen
1. Komitmen merupakan kunci dari keberhasilan proses
konseling.
2. Tujuan dari langkah ini adalah memperoleh
kesepakatan antara konselor dengan klien.
3. Kesepakatan tersebut dipakai sebagai komitmen dalam
melaksanakan presekripsi diet dan aturan lainnya.
Teknik Memperoleh Komitmen
1. Berikan pemahaman, dukungan, motivasi dan
bangun rasa percaya diri klien untuk melakukan
perubahan diet yang sesuai anjuran dan
disepakati bersama.
2. Tekankan bahwa perubahan yang dilakukan
adalah semata-mata untuk kebaikan kondisi
klien.
3. Informasikan untuk kunjungan konseling
berikutnya untuk melihat perkembangan
perubahan diet yang dilakukan.
Tahap 6 : Monitoring dan Evaluasi
1. Monitoring dan evaluasi adalah langkah
terakhir dari suatu proses konseling.
2. Tujuan dari monitoring dan evaluasi
konseling adalah mengetahui
pelaksanaan intervensi sesuai
komitmen dan mengetahui tingkat
keberhasilan konseling.
Teknik Monitoring Evaluasi
1. Konselor bisa melakukan diskusi dan
menanyakan tentang pelaksaan intervensi
meliputi keberhasilan
konseling, faktor penghambat dan faktor
pendorong dalam melaksanakan diet yang
dianjurkan.
2. Empat hal yang dilakukan: (1) monitoring
perkembangan (2) mengukur hasil (3) evaluasi
hasil dan (4) dokumentasi monitoring dan
evaluasi.
Alur Konseling
1. Pasien/Klien datang ke ruang konseling gizi dengan membawa
surat rujukan dokter dari poliklinik yang ada di rumah sakit atau dari
luar rumah sakit.
2. Melakukan pencatatan data Pasien/Klien dalam buku registrasi.
3. Melakukan asesmen gizi dimulai dengan pengukuran antropometri
pada Pasien/Klien yang belum ada data TB, BB.
4. Melanjutkan asesmen/pengkajian gizi berupa anamnesa riwayat
makan, riwayat personal, membaca hasil pemeriksaan lab dan fisik
klinis ( bila ada). Kemudian menganalisa semua data asesmen gizi.
5. Memberikan intervensi gizi berupa edukasi dan konseling
6. Menganjurkan Pasien/Klien untuk kunjungan ulang, untuk
mengetahui keberhasilan intervensi (monev) dilakukan monitoring
dan evaluasi gizi
7. Pencatatan hasil konseling gizi
Tahapan dan teknik konseling

More Related Content

What's hot

KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIAKEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIApjj_kemenkes
 
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaDiet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaWira Rotinsulu
 
Makalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakMakalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakasep nababan
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananCahya
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Dessycis
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiDessycis
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Hardianti Darmatika
 
LANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACIN
LANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACINLANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACIN
LANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACINuning wikandari
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaAgnescia Sera
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifHadik27
 

What's hot (20)

Konsep ncp 2018
Konsep ncp 2018Konsep ncp 2018
Konsep ncp 2018
 
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIAKEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
KEBUTUHAN GIZI PADA LANJUT USIA
 
Kasus 2 mspmi
Kasus 2 mspmiKasus 2 mspmi
Kasus 2 mspmi
 
Gizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansiaGizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansia
 
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaDiet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
 
Sap gizi ibu menyusui
Sap gizi ibu menyusuiSap gizi ibu menyusui
Sap gizi ibu menyusui
 
Makalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anakMakalah gizi seimbang pada anak
Makalah gizi seimbang pada anak
 
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometriPengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
 
Kasus anemia
Kasus anemiaKasus anemia
Kasus anemia
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
 
Makalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutikMakalah komunikasi terapeutik
Makalah komunikasi terapeutik
 
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade iiKasus ggk dan hipertensi grade ii
Kasus ggk dan hipertensi grade ii
 
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
 
HACCP
HACCPHACCP
HACCP
 
LANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACIN
LANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACINLANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACIN
LANGKAH MENIMBANG BALITA DENGAN MENGGUNAKAN DACIN
 
Gizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balitaGizi pada bayi & balita
Gizi pada bayi & balita
 
Kasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitisKasus hati hepatitis
Kasus hati hepatitis
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
 

Similar to Tahapan dan teknik konseling

Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan EvaluasiKonsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan EvaluasiRatnawati Sigamma
 
KONSELING GIZI (PERENCANAAN).pptx
KONSELING GIZI  (PERENCANAAN).pptxKONSELING GIZI  (PERENCANAAN).pptx
KONSELING GIZI (PERENCANAAN).pptxSyahrilSyamsuddin3
 
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 Pelaksanaan keperawatan keluarga Pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan keperawatan keluargapjj_kemenkes
 
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 Pelaksanaan keperawatan keluarga Pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan keperawatan keluargapjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetanpjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetanpjj_kemenkes
 
(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx
(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx
(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx18GitaSantiSavitri
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiNur Fadillah
 
Konsep dasar + asesmen + diagnosis
Konsep dasar + asesmen + diagnosisKonsep dasar + asesmen + diagnosis
Konsep dasar + asesmen + diagnosisKelinciTosca
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan pjj_kemenkes
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan pjj_kemenkes
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxanditia3
 
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatanProdalima Sinulingga, M.Kep
 
Intervensi individu dan kelompok
Intervensi individu dan kelompokIntervensi individu dan kelompok
Intervensi individu dan kelompokRatnawati Sigamma
 
Standar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan KebidananStandar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan Kebidananpjj_kemenkes
 

Similar to Tahapan dan teknik konseling (20)

Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan EvaluasiKonsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
Konsep PAGT - Monitoring dan Evaluasi
 
KONSELING GIZI (PERENCANAAN).pptx
KONSELING GIZI  (PERENCANAAN).pptxKONSELING GIZI  (PERENCANAAN).pptx
KONSELING GIZI (PERENCANAAN).pptx
 
Proses kep new
Proses kep newProses kep new
Proses kep new
 
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 Pelaksanaan keperawatan keluarga Pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 Pelaksanaan keperawatan keluarga Pelaksanaan keperawatan keluarga
Pelaksanaan keperawatan keluarga
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
 
(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx
(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx
(PRINSIP ETIKA DAN MORAL PPT).pptx
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
Konsep dasar + asesmen + diagnosis
Konsep dasar + asesmen + diagnosisKonsep dasar + asesmen + diagnosis
Konsep dasar + asesmen + diagnosis
 
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANANMUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
MUTU PELAYANAN KESEHATAN DAN KEBIDANAN
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptxkomunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
komunikasidalampraktekfarmasi-121107014428-phpapp01.pptx
 
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
4. tahap perencanaan, pelaksanaan, & evaluasi keperawatan
 
Visite Pasien
Visite PasienVisite Pasien
Visite Pasien
 
VISITE
VISITEVISITE
VISITE
 
Intervensi individu dan kelompok
Intervensi individu dan kelompokIntervensi individu dan kelompok
Intervensi individu dan kelompok
 
Gizi klinik
Gizi klinikGizi klinik
Gizi klinik
 
Standar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan KebidananStandar Asuhan Kebidanan
Standar Asuhan Kebidanan
 

More from Ratnawati Sigamma

More from Ratnawati Sigamma (20)

Skor Keamanan Pangan
Skor Keamanan PanganSkor Keamanan Pangan
Skor Keamanan Pangan
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
 
Pertemuan 2 etika profesi
Pertemuan 2 etika profesiPertemuan 2 etika profesi
Pertemuan 2 etika profesi
 
Kimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan PanganKimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
Kimia Pangan - Bahan Tambahan Pangan
 
Kulinari oriental
Kulinari orientalKulinari oriental
Kulinari oriental
 
Pertemuan 3 Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
Pertemuan 3   Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan LaukPertemuan 3   Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
Pertemuan 3 Gizi Kulinari : Makanan Pokok dan Lauk
 
Marketing and Product Development
Marketing and Product DevelopmentMarketing and Product Development
Marketing and Product Development
 
Pemasaran produk pangan
Pemasaran produk panganPemasaran produk pangan
Pemasaran produk pangan
 
Pendinginan
PendinginanPendinginan
Pendinginan
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
Pengasaman
PengasamanPengasaman
Pengasaman
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
 
Metabolisme Air
Metabolisme AirMetabolisme Air
Metabolisme Air
 
Menyusun menu kontinental dan timur tengah
Menyusun menu kontinental dan timur tengahMenyusun menu kontinental dan timur tengah
Menyusun menu kontinental dan timur tengah
 
Menyusun Menu Oriental
Menyusun Menu OrientalMenyusun Menu Oriental
Menyusun Menu Oriental
 
Kimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineralKimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineral
 
Kimia panga vitamin
Kimia panga  vitaminKimia panga  vitamin
Kimia panga vitamin
 
Pertemuan 2 Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...
Pertemuan 2   Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...Pertemuan 2   Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...
Pertemuan 2 Gizi Kulinari - Teknik Dasar Pengolahan Makanan dan Peralatan K...
 
Sintesa
SintesaSintesa
Sintesa
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

Tahapan dan teknik konseling

  • 2. Konseling Gizi 1. Maksud pemberian konseling gizi adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang penyakit, meningkatkan pengetahuan penderita dan keluarga tentang asupan gizi yang diperlukan untuk mempercepat penyembuhan penyakit yang diderita. 2. Konseling Gizi juga dimaksudkan untuk meningkatkan status gizi penderita melalui bimbingan penyusunan menu makanan dan melakukan evaluasi terhadap peningkatan status gizi melalui pemantauan kenaikan berat badan.
  • 3. TAHAPAN KONSELING 1. Membangun dasar-dasar konseling 2. Menggali permasalahan 3. Memilih solusi dengan menegakkan diagnosis 4. Memilih rencana/merencanakan intervensi 5. Memperoleh komitmen 6. Monitoring dan evaluasi.
  • 4. Tahap 1 : Membangun Dasar-dasar Konseling • Merupakan langkah awal terutama dalam menciptakan hubungan yang baik. • Hubungan baik ini berdasarkan hubungan rasa saling percaya,terbuka, kejujuran. • Konselor dapat menunjukkan diri sebagai profesional dan kompeten dalam melakukan konseling gizi.
  • 5. Pada umumnya klien datang ke pelayanan konseling gizi karena membutuhkan dukungan gizi untuk upaya penyembuhan penyakitnya. a) Gunakan ketrampilan komunikasi, sambutlah klien dengan baik dan ramah, berdiri serta berikan salam kepada klien. b) Persilahkan klien untuk duduk dan buat klien merasa nyaman. c) Perkenalkan diri sebagai konselor Teknik Membangun Dasar-dasar Konseling
  • 6. d) Beri waktu klien untuk menceritakan identitiasnya, catat bila belum ada dalam status (nama, umur, alamat, pekerjaan, dll). e) Ciptakan hubungan yang positif, berdasarkan rasa percaya, keterbukaan dan kejujuran berekspresi, konselor harus menunjukkan dirinya dapat dipercaya dan kompeten dalam memberikan konseling gizi. f) Setelah tercipta hubungan yang baik antara konselor dan klien, maka konselor harus menjelaskan tujuan dari konseling gizi yang akan diberikan.
  • 8. Tahap 2 : Menggali Permasalahan 1. Langkah ini bertujuan untuk mengali permasalahan yang dihadapi klien Pada langkah ini dilakukan pengumpulan data yang bisa dilakukan dengan wawancara atau mencatat dokumen yang dibawa klien. 2. Tujuan utama pengumpulan data adalah mengidentifikasi masalah gizi dan faktor- faktor yang menyebabkan masalah tersebut
  • 9. Teknik Menggali Permasalahan a) Pada tahap ini terdapat kegiatan pengumpulan, verifikasi, dan interpretasi data yang sistematis dalam upaya mengidentifikasi masalah gizi dan penyebabnya. Pada tahap ini juga bisa dilakukan pengkajian data ulang serta menganalisis intervensi gizi yang telah diberikan sebelumnya b) Data pokok yang harus dikumpulkan adalah data antropometri, data biokimia, data fisik klinis, data riwayat makan dan data riwayat personal. c) Data yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan standar baku/nilai normal, sehingga dapat dikaji dan diidentifikasi seberapa besar masalahnya d) Kegiatan ini merupakan landasan dasar untuk dapat memberikan konsultasi gizi yang optimal kepada klien. Oleh karena itu data- data yang dikumpulkan untuk dilakukan pengkajian sampai ditemukan adanya permasalahan harus benar-benar tepat.
  • 10. Tahap 3 : Menegakkan Diagnosis 1. Menegakkan diagnosis gizi klien dilakukan berdasarkan pengkajian masalah yang dilakukan pada tahap 2. 2. Tujuan dari langkah ini adalah menentukan masalah gizi yang dihadapi klien (problem), menentukan etiologi (penyebab masalah), menentukan tanda dan gejala masalah tersebut. Hal tersebut sering dikenal dengan PES. Dalam menetapkan diagnosis gizi ada tiga domain yang harus diperhatikan oleh konselor. Ketiga domain tersebut meliputi domain asupan zat gizi, domain klinik dan domain perilaku
  • 11. Teknik Menegakkan Diagnosis a) Menegakkan diagnosis Berdasarkan data pada Menggali permasalahan mengacu pada masalah, penyebab dan tanda/gejala berdasarkan data antropometri, biokimia, fisik/klinis, riwayat makan, riwayat personal b) Libatkan klien untuk memahami masalah yang dialami
  • 12. Tahap 4 : Memilih Rencana Intervensi Gizi Setelah menetapkan diagnosis masalah klien berdasarkan domain asupan, domain klinik dan domain perilaku, maka langkah selanjutnya adalah menentukan rencana intervensi yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang dialami klien
  • 13. Teknik Memilih Rencana Intervensi Gizi 1. Pada langkah ini konselor harus mulai melibatkan klien dalam perencanaan. 2. Konselor perlu mempertimbangkan antara lain identifikasi strategi pemecahan masalah dengan mempertimbangkan masukan dari klien. 3. Langkah awal dalam pemecahan masalah adalah menentukan kebutuhan energi dan zat gizi lainnya serta menetapkan preskripsi dietnya. 4. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah membuat alternatif pemecahan masalah. Dalam membuat alternatif pemecahan masalah perlu memperhatikan potensi kekuatan yang dimiliki klien dan faktor yang menghambat program intervensi 5. Menurut Persagi (2010) ada tiga langkah dalam melakukan intervensi gizi yaitu menghitung kebutuhan energi dan zat gizii menetapkan preskripsi diet dan melakukan konseling gizi..
  • 14. INTERVENSI DIET 1. Preskripsi diit atau disebut dengan batasan pengaturan makanan yang meliputi kebutuhan energi dan zat-gizi serta zat makanan lainnya yang disusun berdasarkan hasil diagnosis gizi dan penyakit yang dapat dibuat oleh dokter atau dietisien. 2. Tujuan preskripsi diet adalah memberi petunjuk atau arahan khusus kepada klien untuk mengubah perilaku makan yang meliputi. 1) Jenis diet, misalnya diet rendah garam, rendah purin atau diabetes mellitus dan lain-lain. 2) Bentuk makanan disesuaikan dengan kondisi klien seperti makanan cair, lumat, lunak, biasa. 3) Makanan apa yang boleh dan makanan apa yang tidak boleh dimakan. 4) Jumlah yang dikonsumsi dan kandungan zat makro dan zat gizi mikro disesuaikan dengan kebutuhan gizi dan penyakitnya
  • 15. INTERVENSI KONSELING 1. Dalam melakukan konseling, konselor dan klien saling berdialog. 2. Konselor menjelaskan hasil diagnosis seperti status gizi klien, hasil pemeriksaan biokimia, data klinis klien, kebiasaan makan, asupan energi dan zat gizi lain. Klien diharapkan memahami permasalahan berdasarkan data atau diagnosis tersebut. Setelah klien memahami masalahnya, konselor kemudian menjelaskan tujuan diet, prinsip diet yang akan dilaksanakan. 3. Yang penting didiskusikan dengan klien adalah beberapa hal di bawah ini: 1) Perubahan pola makan. 2) Makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan. 3) Hambatan-hambatan yang mungkin terjadi dan alternatif pemecahannya. 4) Perubahan perilaku yang berkaitan dengan aktivitas, gaya hidup. 5) Catatan medis dan konseling gizi lainnya
  • 16. Tahap 5 : Memperoleh Komitmen 1. Komitmen merupakan kunci dari keberhasilan proses konseling. 2. Tujuan dari langkah ini adalah memperoleh kesepakatan antara konselor dengan klien. 3. Kesepakatan tersebut dipakai sebagai komitmen dalam melaksanakan presekripsi diet dan aturan lainnya.
  • 17. Teknik Memperoleh Komitmen 1. Berikan pemahaman, dukungan, motivasi dan bangun rasa percaya diri klien untuk melakukan perubahan diet yang sesuai anjuran dan disepakati bersama. 2. Tekankan bahwa perubahan yang dilakukan adalah semata-mata untuk kebaikan kondisi klien. 3. Informasikan untuk kunjungan konseling berikutnya untuk melihat perkembangan perubahan diet yang dilakukan.
  • 18. Tahap 6 : Monitoring dan Evaluasi 1. Monitoring dan evaluasi adalah langkah terakhir dari suatu proses konseling. 2. Tujuan dari monitoring dan evaluasi konseling adalah mengetahui pelaksanaan intervensi sesuai komitmen dan mengetahui tingkat keberhasilan konseling.
  • 19. Teknik Monitoring Evaluasi 1. Konselor bisa melakukan diskusi dan menanyakan tentang pelaksaan intervensi meliputi keberhasilan konseling, faktor penghambat dan faktor pendorong dalam melaksanakan diet yang dianjurkan. 2. Empat hal yang dilakukan: (1) monitoring perkembangan (2) mengukur hasil (3) evaluasi hasil dan (4) dokumentasi monitoring dan evaluasi.
  • 20. Alur Konseling 1. Pasien/Klien datang ke ruang konseling gizi dengan membawa surat rujukan dokter dari poliklinik yang ada di rumah sakit atau dari luar rumah sakit. 2. Melakukan pencatatan data Pasien/Klien dalam buku registrasi. 3. Melakukan asesmen gizi dimulai dengan pengukuran antropometri pada Pasien/Klien yang belum ada data TB, BB. 4. Melanjutkan asesmen/pengkajian gizi berupa anamnesa riwayat makan, riwayat personal, membaca hasil pemeriksaan lab dan fisik klinis ( bila ada). Kemudian menganalisa semua data asesmen gizi. 5. Memberikan intervensi gizi berupa edukasi dan konseling 6. Menganjurkan Pasien/Klien untuk kunjungan ulang, untuk mengetahui keberhasilan intervensi (monev) dilakukan monitoring dan evaluasi gizi 7. Pencatatan hasil konseling gizi