SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
PENGAWETAN
PANAS
YUNITA EKA PUSPITASARI, S.Pi, MP
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
Food Preservation Methods
Inhibition
Inhibiting chemical deterioration
& microbial growth
• Low temperature storage
• Reduction of water activity
• Decrease of oxygen
• Increase of carbon dioxide
• Acidification
• Fermentation
• Adding preservatives
• Adding antioxidants
• Control of pH
• Freezing
• Drying
• Concentration
• Surface coating
• Structural modifications
• Chemical modifications
• Gas removal
• Changes in phase transition
• Hurdle Technology
Inactivation
Directly inactivating bacteria,
yeasts, molds or enzymes
• Sterilization
• Pasteurization
• Irradiation
• Elctrifying
• Pressure treatment
• Blanching
• Cooking
• Frying
• Extrusion
• Magnetic field
Avoid
Recontamination
• Packaging
• Hygienic processing
• Hygienic storage
• Aseptic processing
• HACPP
• GMP
• ISO 9000
• TQM
• Risk analysis and
management
Pengawetan Panas
Sterilisasi
Pasteurisasi
Cooking
Frying
Freezing
Ultrasound
Microwave
Chilling
Iradiasi
Hurdle
Technology
Sterilisasi
komersial Blanching
Pengawetan Panas
SterilisasiPasteurisasi
Sterilisasi
komersial
Blanching
Cooking
COOKING
Teknik pemanasan
• Dry heating tanpa minyak / lemak
• Baking, barbequeing, grilling dan toasting
• Dry heating dengan menggunakan lemak/minyak
• Frying dan roasting
• Moist heating
• Stewing, braising dan boiling
• Moist heating with pressure
• Pressure cooker
• Microwave heating
PASTEURISASI
Pasteurisasi
• Ditemukan oleh Louis Pasteur (1882-1885)
• Awalnya :
• Diterapkan pada bahan pangan susu segar
• Suhu 72°C selama 15 detik
• Dapat dilakukan dengan suhu
• Dibawah 100°C  pasteurisasi
Contoh : susu, daging, jamur, kapri, udang, rajungan
• Diatas 100°C  sterilisasi
Contoh : jagung, ubu jalar, kedelai, ikan, kerang,
udang
Pasteurisasi
• Suatu proses perlakuan panas (pada suhu dibawah titik
didih air) untuk menginaktifkan enzim dan membunuh
beberapa mikroorganisme tahan panas yang
menyebabkan pembusukan.
• Pasteurisasi seringkali dikombinasikan dengan metode
pengawetan lainnya seperti penambahan bahan kimia,
proses asidifikasi dsb.
• Mild heat treatment  untuk mencegah pembusukan
akibat mikroba dan enzim, serta untuk memperpanjang
masa simpan bahan pangan pada suhu rendah (4ºC
selama beberapa hari atau bulan)
Kapan dilakukan pasteurisasi ?
• Produk yang akan diproses tidak tahan panas tinggi
• Membunuh mikroba penggangu (saingan) yang perlu
dimusnahkan sebelum starter ditambahkan
• Mikroba pembusuk tidak tahan panas misal ragi atau
khamir
pH bahan pangan
• Intensitas pemberian panas dan lamanya masa simpan
 “mostly” ditentukan oleh pH bahan pangan
• Low Acid Food
• bahan pangan selain dari minuman beralkohol yang
mengandung komponen bahan pangan pH ≥4,6 dan
aw > 0,85
• Diproses secara termal, dikemas hermitis, non-
refrigerasi
• Acid Food
• bahan pangan yang mengandung komponen bahan
pangan mengandung pH <4,6
• Pada umumnya semua buah, tomat, acar buah,
melalui penambahan lemon juice maupun asam sitrat
• Intensitas pemberian panas dan lamanya masa simpan
 “mostly” ditentukan oleh pH bahan pangan
Bahan Pangan Tujuan Kondisi Minimum
pH < 4,5
Juice buah Inaktivasi enzim
(pektinesterase &
poligalakturonase),
yeast&fungi
Destruksi MO
pembusuk
65ºC (30 min);
77ºC (1min),
88ºC (15s)
pH > 4,5
Susu Destruksi bakteri patogen
(Mycobacterium tubercolosis,
Coxiella burnetti,
Brucellaabortis)
Destruksi MO
pembusuk dan
enzim
65ºC (30 min);
71,5ºC (15s)
Telur (liquid) Destruksi bakteri patogen
(Salmonella seftenberg)
Destruksi MO
pembusuk
64,2ºC (2,5 min);
60ºC (3,5min)
Ice cream Destruksi MO
pembusuk
Destruksi
bakteri patogen
65ºC (30 min); 71ºC
(10min); 80ºC (15s)
1. Pemanasan pada suhu lebih rendah
dalam waktu panjang
2. Pemanasan bahan pangan pada suhu
tinggi dan waktu singkat
Waktu & Suhu Strategi
Pasteurisasi
Tipe Pasteurisasi
IN PACKAGE
Inside packages,
heating to sterility level is not required
PASTEURIZATION PRIOR TO PACKAGE
Pre-heating is good for foods
that are sensitive to high temperature gradients
BATCH PASTEURIZATION
- Low temperature short time process
- Fluid foods such as milk are held in a
tank where they are heated to 62,8°C for
30 min
CONTINUOUS PASTEURIZATION
High Temperature Short Time
The heating medium is usually steam
/ water
Batch method
Continuous
Method
• The most important being time and
energy saving.
• The heat treatment is
accomplished using a plate heat
exchanger.
• This piece of equipment consists
of a stack of corrugated stainless
steel plates clamped together in a
frame.
• There are several flow patterns
that can be used.
• Gaskets are used to define the
boundaries of the channels and to
prevent leakage.
• The heating medium can be
vacuum steam or hot water.
Pasteurisasi dibawah 100°C
• Diterapkan pada saat sebelum membekukan bahan
pangan
• Untuk membunuh mikroba sel vegetatifnya dan bukan
spora
• High Temperature Short Time / HTST
• Suhu 71,1°C / 161°F selama 15 detik
• Low Temperature Holding /LTH
• Suhu 68,2 °C / 145°F selama 30 menit
• Ultra High Temperature / UHT
• Suhu 142°C selama 2 detik (produknya tahan sampai
6 bulan bila disimpan pada suhu kamar, tanpa
refrigerasi
Proses penambahan panas pasteurisasi
• Media uap air
• Air panas
• Aliran listrik
 Setelah waktu yang ditentukan pada suhu tetap yang
dianjurkan selesai,
 Kaleng-kaleng harus didinginkan dengan melakukan
penurunan suhu produk secara cepat
High Temperature Short Time
• Penemuan vitamin 1910-1940,
• Banyak tidak tahan panas  cepat rusak oleh panas
• Disimpulkan bahwa :
• Proses destruksi mikroba
• Proses inaktivasi enzim
• Keduanya memiliki pola yang berbeda
• Sehingga perlu diketahui titik kritis suhu
Peralatan pasteurusasi
• Bahan pangan yang telah dikemas
• Water bath
• Water spray / Continuous steam
• Tunnel
• Bahan pangan cair yang belum dikemas
• Long Hold / Vat Pasteurizing
• Heat Exchange Pasteurisizers
• High Temperature Short Time
• Flash Pasteurization
• Ultra-High-Temperature Pasteurisizers
• Vacreator
Kualitas Bahan Pangan Pasteurisasi
• masa simpan bahan pangan hanya
selama beberapa hari atau bulan
Kemasan Produk Pasteurisasi
• Returnable Bottles
• Glass bottles
• PET bottles and other plastic container
• Cans
• Cartons
STERILISASI
Sterilisasi
• Sterilisasi bertujuan untuk membunuh yeast, mold,
bakteri vegetatif, mikroorganisme pembentuk spora dan
mengawetkan bahan pangan dan memperpanjang masa
simpan.
• Tahap
• Produk dipanaskan mencapai suhu 110ºC - 125ºC
• Produk perlu beberapa menit untuk mencapai titik
seimbang, permukaan akan menjadi lebih panas
daripada titik tengah kemasan menyebabkan
perubahan suhu
• Suhu produk harus tetap terjaga selama beberapa
saat, sterilisasi di atur melalui F0 value
• Produk didinginkan untuk mencegah kenaikan suhu
dan overcooking
Prinsip dasar teknologi sterilisasi
diaplikasikan pada pengolahan bahan pangan
• Proses produksi “HARUS” bebas dari mikroorganisme
penghasil toksin dan sejumlah mikroorganisme
penyebab pembusukan makanan selama masa simpan
hingga dikonsumsi
• Spora Clostridium botulinum dapat tumbuh pada pH
asam rendah selama penyimpanan, selanjutnya harus
dipanaskan hingga 121ºC selama 3 min (F0 = 3)
• Proses pemanasan harus mencapai cold point.
Pengawetan Dengan Panas
Faktor yang harus diperhatikan:
1. Jumlah panas harus cukup untuk
mematikan mikroba
2. Jumlah panas tidak boleh menyebabkan
penurunan gizi & citarasa makanan
BERBEDA
DENGAN
STERILISASI
WHY ?
Pengalenga
n
• Suatu cara
pengawetan bahan pangan yang
dikemas secara hermitis
dalam suatu wadah kemudian disterilkan
secara komersial
untuk membunuh semua mikroba patogen dan
pembusuk ?
Keuntungan Kaleng
Menjaga bahan pangan :
• Dari kontaminasi mikroba, serangga atau bahan asing
lain yang menyebabkan kebusukan
• Terhadap perubahan air, penyerapan oksigen, gas-gas
lain, bau-bauan, partikel-partikel radioaktif
• Bahan pangan berwarna yang peka terhadap reaksi
fotokimia, cahaya.
Tahapan Pengalengan
PENDINGINAN
STERILISASI
PENUTUPAN / SEAMING
PENGHAMPAAN / EXHAUSTING
PENGISIAN / FILLING
BLANCHING / SMOKING
PERSIAPAN BAHAN MENTAH
Pemilihan Pemotongan Pencucian
Persiapan Bahan Mentah
• Agar raw material yang akan dikalengkan terdiri
dari bahan yang baik, tidak cacat, bersih dan
mempunyai bentuk yang diinginkan
• Untuk mengurangi jumlah mikroba awal
• Ikan  dibuang sisik, kepala, sirip, jeroan
• Pembersihan dilakukan dengan
• Perendaman agitasi
• Penyemprotan air
Persiapan Wadah
• Wadah yang akan digunakan
• Pemeriksaan kaleng sebelum digunakan
• Sambungan kaleng
• Jenis kaleng
• Pencucian kaleng
• Tutup kaleng tidak perlu dicuci
Blanching
• Untuk menghilangkan udara dari jaringan raw
material
• Mengurangi jumlah mikroba
• Memudahkan pengisian karena bahan menjadi
lebih lunak atau lemas
• Menginaktifkan enzim yang menyebabkan
perubahan warna
• Biasanya dilakukan pada suhu 82-93 C
selama 3-5 menit
Pengisian / Filling
• Harus ada HEAD SPACE !
• Why ?
• How long ?
• Untuk pengembangan isi kaleng
• Untuk merapatkan penutupan kaleng
• Pada waktu air mengembun di dalam kaleng maka
tekanan dalam HS menjadi turun
• Tekanan atmosfer dari luar akan menekan tutup
kaleng dan menjadi kuat
Pengisian Medium
• Jenis medium yang bisa digunakan :
• Larutan garam (brine)
• Minyak
• Minyak yg ditambah dengan cabai dan bumbu
lain
• Tujuan penambahan medium :
• Memberikan penampilan dan rasa spesifik
• Media penghantar panas sehingga
memperpendek waktu proses
• Memperoleh derajat keasaman tinggi
• Mengurangi terjadinya karat pada bagian
dalam kaleng
Exhausting
• Proses penghilangan sebagian besar oksigen
atau gas-gas lain dari bahan di dalam wadah
kaleng sebelum penutupan
Fungsi :
• Untuk mengurangi tekanan dari dalam kaleng
• Mencegah oksidasi
• Mencegah pertumbuhan bakteri aerobik
• Menaikkan suhu produk di dalam kaleng
sampai mencapai suhu yang diinginkan (initial
temperature=suhu awal)
Exhausting (How ?)
• Penggantian dengan uap air atau dengan
cara menarik oksigen dengan cara vakum
• Melewatkan kaleng yang masih terbuka
setelah diisi ke dalam terowongan
(exhaus tunnel) yang dipenuhi dengan
uap air panas OR
• Menaruh kaleng dalam suatu penangas
air
• Bersama-sama dengan proses penutupan
kaleng (vacuum packed)
Penutupan Kaleng: Hermitis
• Double seaming
• OPERASI 1
• OPERASI 2
Sterilisasi
• Untuk membunuh semua mikroba dalam
kaleng khususnya mikroba pembusuk dan
yang berbahaya terhadap kesehatan manusia
• Biasanya dilakukan pada suhu 121 C (250 F)
selama 20-40 menit
Tahap Proses Sterilisasi
• Come up time
• Waktu yang diperlukan untuk menaikkan suhu retort
(autoclave) dan isinya pada suhu sterilisasi
• Holding time
• Waktu dimana retort (autoclove) dijaga agar tetap
pada suhu sterilisasi
• Cooling time
• Waktu yang diperlukan untuk menurunkan suhu
makanan kaleng sampai mencapai suhu sedikit lebih
tinggi dari ruang
Pendinginan
• Untuk mencegah pertumbuhan bakteri
termofilik
• Dapat dilakukan di dalam retort sebelum
dibuka atau
• Diluar retort dengan menyemprotkan air dingin
Penyimpanan
• Suhu ruang penyimpanan mempengaruhi mutu
makanan kaleng
• Suhu yang terlalu tinggi  bahan dalam kaleng memuai
sehingga ruang vakum di dalam wadah menjadi lebih
kecil terjadi penggembungan kaleng
• Makanan kaleng disimpan pada suhu 10-21 C,
mencegah kerusakan dan pembusukan
KERUSAKAN
• FLAT SOUR
• Terbentuk asam oleh bakteri ttt misal
Bacillus stearothermophilus pada makanan
berasam rendah (pH >4,5)
• Bacillus coagulans pada makanan asam
(pH 4,0-4,5)
• Kaleng tidak cembung tetapi isinya asam
Flipper
• Kaleng yang kelihatannya normal tetapi jika
salah satu ujung kaleng ditekan akan cembung
ke bagian yg berlawanan
Springer
• Salah satu ujung kaleng datar sedangkan
ujung yang lainnya cembung dan jika salah
satu ujung ditekan akan cembung ke bagian
yang berlawanan
Swell
• Kaleng yang cembung disebabkan oleh bakteri
pembentuk gas
• Clostridium botulinum
• Cl. Sporogenes
• Cl. Thermosaccharolyticum
• Cl. pasterianum
DAFTAR PUSTAKA
• Anonymous. 2013. Defending Food Safety.
http://www.defendingfoodsafety.com/2009/01/food-
safety-law/common-food-borne-pathogens/clostridium-
botulinum/clostridium-botulinum-images/
• FAO. Preservation by Sugar.
http://www.fao.org/docrep/V5030E/V5030E0e.htm
• F.G. Winarno, Srikandi Fardiaz, Dedi Fardiaz. 1980.
Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia
• Pangan Hewani
• Ramesh, M.N. 2007. Handbook of Food Preservation:
Canning and Sterilization of Foods. Taylor & Francois
• Ramesh, M.N. 2007. Handbook of Food Preservation:
Pasteurization and Food Preservation. Taylor & Francois
• Winarno, F.G. 2007. Teknobiologi Pangan, M.Brio Press

More Related Content

What's hot

Materi keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan ususMateri keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan ususagus_ibnu_hasan
 
Teknologi pengolahan pangan
Teknologi pengolahan panganTeknologi pengolahan pangan
Teknologi pengolahan panganmartunis rofh
 
Laporan hacc previsi
Laporan hacc previsiLaporan hacc previsi
Laporan hacc previsiKhoirul Anam
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Filania Kanja
 
6554 pengantar biotechnology
6554 pengantar biotechnology6554 pengantar biotechnology
6554 pengantar biotechnologyErika Wijayanti
 
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaPILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaAyok Putra
 
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unairSterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unairrozi rozi
 
Sanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan MakananSanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan Makanannesyaazzura
 
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtrPeran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtrGusti Rusmayadi
 
Instrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan ainiInstrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan aininur ainiyah
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarMateri  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarDickdick Maulana
 
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarPembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarFirlita Nurul Kharisma
 

What's hot (19)

Materi keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan ususMateri keripik paru dan usus
Materi keripik paru dan usus
 
Teknologi pengolahan pangan
Teknologi pengolahan panganTeknologi pengolahan pangan
Teknologi pengolahan pangan
 
Laporan hacc previsi
Laporan hacc previsiLaporan hacc previsi
Laporan hacc previsi
 
Sanitasi dan K3
Sanitasi dan K3Sanitasi dan K3
Sanitasi dan K3
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Sanitasi dapur
Sanitasi dapurSanitasi dapur
Sanitasi dapur
 
Penyimpanan8
Penyimpanan8Penyimpanan8
Penyimpanan8
 
6554 pengantar biotechnology
6554 pengantar biotechnology6554 pengantar biotechnology
6554 pengantar biotechnology
 
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaPILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
 
Sterilisasi pangan
Sterilisasi panganSterilisasi pangan
Sterilisasi pangan
 
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unairSterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
Sterilisasi dalam fermentasi - fpk unair
 
Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
 
Ppt CPOB Bangunan dan Fasilitas
Ppt CPOB Bangunan dan FasilitasPpt CPOB Bangunan dan Fasilitas
Ppt CPOB Bangunan dan Fasilitas
 
Sanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan MakananSanitasi Penyehatan Makanan
Sanitasi Penyehatan Makanan
 
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtrPeran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
 
Instrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan ainiInstrumen keperawatan aini
Instrumen keperawatan aini
 
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
 
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes JabarMateri  HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
Materi HSP Sanitarian RS 2014 Dinkes Jabar
 
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasarPembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
Pembuatan biodigester biogas skala semipilot untuk pengolahan limbah pasar
 

Similar to Heat preservation

Similar to Heat preservation (20)

2. proses termal
2. proses termal2. proses termal
2. proses termal
 
3. TRANSFER PANAS
3. TRANSFER PANAS3. TRANSFER PANAS
3. TRANSFER PANAS
 
4. Sterilisasi Termal
4. Sterilisasi Termal4. Sterilisasi Termal
4. Sterilisasi Termal
 
3. BLANSING BAHAN PANGAN
3. BLANSING BAHAN PANGAN3. BLANSING BAHAN PANGAN
3. BLANSING BAHAN PANGAN
 
6. Pembekuan
6. Pembekuan6. Pembekuan
6. Pembekuan
 
pasteurisasi.ppt
pasteurisasi.pptpasteurisasi.ppt
pasteurisasi.ppt
 
SLIDE 1 B-Teknologi-Pengolahan-Susu-Produk-Cair.ppt
SLIDE 1 B-Teknologi-Pengolahan-Susu-Produk-Cair.pptSLIDE 1 B-Teknologi-Pengolahan-Susu-Produk-Cair.ppt
SLIDE 1 B-Teknologi-Pengolahan-Susu-Produk-Cair.ppt
 
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
 
Ppt 2
Ppt 2Ppt 2
Ppt 2
 
Ppt 2
Ppt 2Ppt 2
Ppt 2
 
Ppt 2
Ppt 2Ppt 2
Ppt 2
 
Teknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembabTeknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembab
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 
Pasteurisasi uploud
Pasteurisasi uploudPasteurisasi uploud
Pasteurisasi uploud
 
Teknologi Pengawetan dengan Suhu Redah.ppt
Teknologi Pengawetan dengan Suhu Redah.pptTeknologi Pengawetan dengan Suhu Redah.ppt
Teknologi Pengawetan dengan Suhu Redah.ppt
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 
Modifikasi pati
Modifikasi patiModifikasi pati
Modifikasi pati
 
Pendinginan
PendinginanPendinginan
Pendinginan
 

More from shirayuki-su

Biotek mempelajari materi genetik
Biotek mempelajari materi genetikBiotek mempelajari materi genetik
Biotek mempelajari materi genetikshirayuki-su
 
Latihan parts of speech
Latihan parts of speechLatihan parts of speech
Latihan parts of speechshirayuki-su
 
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpapp
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpappDasar dasarpengawasan-131213181604-phpapp
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpappshirayuki-su
 
Dasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasanDasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasanshirayuki-su
 
Materi dasmen presentasi
Materi dasmen presentasiMateri dasmen presentasi
Materi dasmen presentasishirayuki-su
 
Listening material
Listening materialListening material
Listening materialshirayuki-su
 

More from shirayuki-su (11)

payang
payangpayang
payang
 
payang
payangpayang
payang
 
Biotek mempelajari materi genetik
Biotek mempelajari materi genetikBiotek mempelajari materi genetik
Biotek mempelajari materi genetik
 
Latihan parts of speech
Latihan parts of speechLatihan parts of speech
Latihan parts of speech
 
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpapp
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpappDasar dasarpengawasan-131213181604-phpapp
Dasar dasarpengawasan-131213181604-phpapp
 
Dasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasanDasar dasar pengawasan
Dasar dasar pengawasan
 
Materi dasmen presentasi
Materi dasmen presentasiMateri dasmen presentasi
Materi dasmen presentasi
 
Listening material
Listening materialListening material
Listening material
 
Basic listening
Basic listeningBasic listening
Basic listening
 
pengorganisasian
pengorganisasianpengorganisasian
pengorganisasian
 
Reading 5 pgs
Reading 5 pgsReading 5 pgs
Reading 5 pgs
 

Recently uploaded

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Heat preservation

  • 1. PENGAWETAN PANAS YUNITA EKA PUSPITASARI, S.Pi, MP FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
  • 2. Food Preservation Methods Inhibition Inhibiting chemical deterioration & microbial growth • Low temperature storage • Reduction of water activity • Decrease of oxygen • Increase of carbon dioxide • Acidification • Fermentation • Adding preservatives • Adding antioxidants • Control of pH • Freezing • Drying • Concentration • Surface coating • Structural modifications • Chemical modifications • Gas removal • Changes in phase transition • Hurdle Technology Inactivation Directly inactivating bacteria, yeasts, molds or enzymes • Sterilization • Pasteurization • Irradiation • Elctrifying • Pressure treatment • Blanching • Cooking • Frying • Extrusion • Magnetic field Avoid Recontamination • Packaging • Hygienic processing • Hygienic storage • Aseptic processing • HACPP • GMP • ISO 9000 • TQM • Risk analysis and management
  • 6. Teknik pemanasan • Dry heating tanpa minyak / lemak • Baking, barbequeing, grilling dan toasting • Dry heating dengan menggunakan lemak/minyak • Frying dan roasting • Moist heating • Stewing, braising dan boiling • Moist heating with pressure • Pressure cooker • Microwave heating
  • 8. Pasteurisasi • Ditemukan oleh Louis Pasteur (1882-1885) • Awalnya : • Diterapkan pada bahan pangan susu segar • Suhu 72°C selama 15 detik • Dapat dilakukan dengan suhu • Dibawah 100°C  pasteurisasi Contoh : susu, daging, jamur, kapri, udang, rajungan • Diatas 100°C  sterilisasi Contoh : jagung, ubu jalar, kedelai, ikan, kerang, udang
  • 9. Pasteurisasi • Suatu proses perlakuan panas (pada suhu dibawah titik didih air) untuk menginaktifkan enzim dan membunuh beberapa mikroorganisme tahan panas yang menyebabkan pembusukan. • Pasteurisasi seringkali dikombinasikan dengan metode pengawetan lainnya seperti penambahan bahan kimia, proses asidifikasi dsb. • Mild heat treatment  untuk mencegah pembusukan akibat mikroba dan enzim, serta untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan pada suhu rendah (4ºC selama beberapa hari atau bulan)
  • 10. Kapan dilakukan pasteurisasi ? • Produk yang akan diproses tidak tahan panas tinggi • Membunuh mikroba penggangu (saingan) yang perlu dimusnahkan sebelum starter ditambahkan • Mikroba pembusuk tidak tahan panas misal ragi atau khamir
  • 11. pH bahan pangan • Intensitas pemberian panas dan lamanya masa simpan  “mostly” ditentukan oleh pH bahan pangan • Low Acid Food • bahan pangan selain dari minuman beralkohol yang mengandung komponen bahan pangan pH ≥4,6 dan aw > 0,85 • Diproses secara termal, dikemas hermitis, non- refrigerasi • Acid Food • bahan pangan yang mengandung komponen bahan pangan mengandung pH <4,6 • Pada umumnya semua buah, tomat, acar buah, melalui penambahan lemon juice maupun asam sitrat
  • 12. • Intensitas pemberian panas dan lamanya masa simpan  “mostly” ditentukan oleh pH bahan pangan Bahan Pangan Tujuan Kondisi Minimum pH < 4,5 Juice buah Inaktivasi enzim (pektinesterase & poligalakturonase), yeast&fungi Destruksi MO pembusuk 65ºC (30 min); 77ºC (1min), 88ºC (15s) pH > 4,5 Susu Destruksi bakteri patogen (Mycobacterium tubercolosis, Coxiella burnetti, Brucellaabortis) Destruksi MO pembusuk dan enzim 65ºC (30 min); 71,5ºC (15s) Telur (liquid) Destruksi bakteri patogen (Salmonella seftenberg) Destruksi MO pembusuk 64,2ºC (2,5 min); 60ºC (3,5min) Ice cream Destruksi MO pembusuk Destruksi bakteri patogen 65ºC (30 min); 71ºC (10min); 80ºC (15s)
  • 13. 1. Pemanasan pada suhu lebih rendah dalam waktu panjang 2. Pemanasan bahan pangan pada suhu tinggi dan waktu singkat Waktu & Suhu Strategi Pasteurisasi
  • 14. Tipe Pasteurisasi IN PACKAGE Inside packages, heating to sterility level is not required PASTEURIZATION PRIOR TO PACKAGE Pre-heating is good for foods that are sensitive to high temperature gradients BATCH PASTEURIZATION - Low temperature short time process - Fluid foods such as milk are held in a tank where they are heated to 62,8°C for 30 min CONTINUOUS PASTEURIZATION High Temperature Short Time The heating medium is usually steam / water
  • 16. Continuous Method • The most important being time and energy saving. • The heat treatment is accomplished using a plate heat exchanger. • This piece of equipment consists of a stack of corrugated stainless steel plates clamped together in a frame. • There are several flow patterns that can be used. • Gaskets are used to define the boundaries of the channels and to prevent leakage. • The heating medium can be vacuum steam or hot water.
  • 17. Pasteurisasi dibawah 100°C • Diterapkan pada saat sebelum membekukan bahan pangan • Untuk membunuh mikroba sel vegetatifnya dan bukan spora • High Temperature Short Time / HTST • Suhu 71,1°C / 161°F selama 15 detik • Low Temperature Holding /LTH • Suhu 68,2 °C / 145°F selama 30 menit • Ultra High Temperature / UHT • Suhu 142°C selama 2 detik (produknya tahan sampai 6 bulan bila disimpan pada suhu kamar, tanpa refrigerasi
  • 18. Proses penambahan panas pasteurisasi • Media uap air • Air panas • Aliran listrik  Setelah waktu yang ditentukan pada suhu tetap yang dianjurkan selesai,  Kaleng-kaleng harus didinginkan dengan melakukan penurunan suhu produk secara cepat
  • 19. High Temperature Short Time • Penemuan vitamin 1910-1940, • Banyak tidak tahan panas  cepat rusak oleh panas • Disimpulkan bahwa : • Proses destruksi mikroba • Proses inaktivasi enzim • Keduanya memiliki pola yang berbeda • Sehingga perlu diketahui titik kritis suhu
  • 20. Peralatan pasteurusasi • Bahan pangan yang telah dikemas • Water bath • Water spray / Continuous steam • Tunnel • Bahan pangan cair yang belum dikemas • Long Hold / Vat Pasteurizing • Heat Exchange Pasteurisizers • High Temperature Short Time • Flash Pasteurization • Ultra-High-Temperature Pasteurisizers • Vacreator
  • 21. Kualitas Bahan Pangan Pasteurisasi • masa simpan bahan pangan hanya selama beberapa hari atau bulan
  • 22. Kemasan Produk Pasteurisasi • Returnable Bottles • Glass bottles • PET bottles and other plastic container • Cans • Cartons
  • 24. Sterilisasi • Sterilisasi bertujuan untuk membunuh yeast, mold, bakteri vegetatif, mikroorganisme pembentuk spora dan mengawetkan bahan pangan dan memperpanjang masa simpan. • Tahap • Produk dipanaskan mencapai suhu 110ºC - 125ºC • Produk perlu beberapa menit untuk mencapai titik seimbang, permukaan akan menjadi lebih panas daripada titik tengah kemasan menyebabkan perubahan suhu • Suhu produk harus tetap terjaga selama beberapa saat, sterilisasi di atur melalui F0 value • Produk didinginkan untuk mencegah kenaikan suhu dan overcooking
  • 25. Prinsip dasar teknologi sterilisasi diaplikasikan pada pengolahan bahan pangan • Proses produksi “HARUS” bebas dari mikroorganisme penghasil toksin dan sejumlah mikroorganisme penyebab pembusukan makanan selama masa simpan hingga dikonsumsi • Spora Clostridium botulinum dapat tumbuh pada pH asam rendah selama penyimpanan, selanjutnya harus dipanaskan hingga 121ºC selama 3 min (F0 = 3) • Proses pemanasan harus mencapai cold point.
  • 26. Pengawetan Dengan Panas Faktor yang harus diperhatikan: 1. Jumlah panas harus cukup untuk mematikan mikroba 2. Jumlah panas tidak boleh menyebabkan penurunan gizi & citarasa makanan
  • 27. BERBEDA DENGAN STERILISASI WHY ? Pengalenga n • Suatu cara pengawetan bahan pangan yang dikemas secara hermitis dalam suatu wadah kemudian disterilkan secara komersial untuk membunuh semua mikroba patogen dan pembusuk ?
  • 28. Keuntungan Kaleng Menjaga bahan pangan : • Dari kontaminasi mikroba, serangga atau bahan asing lain yang menyebabkan kebusukan • Terhadap perubahan air, penyerapan oksigen, gas-gas lain, bau-bauan, partikel-partikel radioaktif • Bahan pangan berwarna yang peka terhadap reaksi fotokimia, cahaya.
  • 29. Tahapan Pengalengan PENDINGINAN STERILISASI PENUTUPAN / SEAMING PENGHAMPAAN / EXHAUSTING PENGISIAN / FILLING BLANCHING / SMOKING PERSIAPAN BAHAN MENTAH Pemilihan Pemotongan Pencucian
  • 30. Persiapan Bahan Mentah • Agar raw material yang akan dikalengkan terdiri dari bahan yang baik, tidak cacat, bersih dan mempunyai bentuk yang diinginkan • Untuk mengurangi jumlah mikroba awal • Ikan  dibuang sisik, kepala, sirip, jeroan • Pembersihan dilakukan dengan • Perendaman agitasi • Penyemprotan air
  • 31. Persiapan Wadah • Wadah yang akan digunakan • Pemeriksaan kaleng sebelum digunakan • Sambungan kaleng • Jenis kaleng • Pencucian kaleng • Tutup kaleng tidak perlu dicuci
  • 32. Blanching • Untuk menghilangkan udara dari jaringan raw material • Mengurangi jumlah mikroba • Memudahkan pengisian karena bahan menjadi lebih lunak atau lemas • Menginaktifkan enzim yang menyebabkan perubahan warna • Biasanya dilakukan pada suhu 82-93 C selama 3-5 menit
  • 33. Pengisian / Filling • Harus ada HEAD SPACE ! • Why ? • How long ? • Untuk pengembangan isi kaleng • Untuk merapatkan penutupan kaleng • Pada waktu air mengembun di dalam kaleng maka tekanan dalam HS menjadi turun • Tekanan atmosfer dari luar akan menekan tutup kaleng dan menjadi kuat
  • 34. Pengisian Medium • Jenis medium yang bisa digunakan : • Larutan garam (brine) • Minyak • Minyak yg ditambah dengan cabai dan bumbu lain • Tujuan penambahan medium : • Memberikan penampilan dan rasa spesifik • Media penghantar panas sehingga memperpendek waktu proses • Memperoleh derajat keasaman tinggi • Mengurangi terjadinya karat pada bagian dalam kaleng
  • 35. Exhausting • Proses penghilangan sebagian besar oksigen atau gas-gas lain dari bahan di dalam wadah kaleng sebelum penutupan Fungsi : • Untuk mengurangi tekanan dari dalam kaleng • Mencegah oksidasi • Mencegah pertumbuhan bakteri aerobik • Menaikkan suhu produk di dalam kaleng sampai mencapai suhu yang diinginkan (initial temperature=suhu awal)
  • 36. Exhausting (How ?) • Penggantian dengan uap air atau dengan cara menarik oksigen dengan cara vakum • Melewatkan kaleng yang masih terbuka setelah diisi ke dalam terowongan (exhaus tunnel) yang dipenuhi dengan uap air panas OR • Menaruh kaleng dalam suatu penangas air • Bersama-sama dengan proses penutupan kaleng (vacuum packed)
  • 37. Penutupan Kaleng: Hermitis • Double seaming • OPERASI 1 • OPERASI 2
  • 38. Sterilisasi • Untuk membunuh semua mikroba dalam kaleng khususnya mikroba pembusuk dan yang berbahaya terhadap kesehatan manusia • Biasanya dilakukan pada suhu 121 C (250 F) selama 20-40 menit
  • 39. Tahap Proses Sterilisasi • Come up time • Waktu yang diperlukan untuk menaikkan suhu retort (autoclave) dan isinya pada suhu sterilisasi • Holding time • Waktu dimana retort (autoclove) dijaga agar tetap pada suhu sterilisasi • Cooling time • Waktu yang diperlukan untuk menurunkan suhu makanan kaleng sampai mencapai suhu sedikit lebih tinggi dari ruang
  • 40. Pendinginan • Untuk mencegah pertumbuhan bakteri termofilik • Dapat dilakukan di dalam retort sebelum dibuka atau • Diluar retort dengan menyemprotkan air dingin
  • 41. Penyimpanan • Suhu ruang penyimpanan mempengaruhi mutu makanan kaleng • Suhu yang terlalu tinggi  bahan dalam kaleng memuai sehingga ruang vakum di dalam wadah menjadi lebih kecil terjadi penggembungan kaleng • Makanan kaleng disimpan pada suhu 10-21 C, mencegah kerusakan dan pembusukan
  • 42. KERUSAKAN • FLAT SOUR • Terbentuk asam oleh bakteri ttt misal Bacillus stearothermophilus pada makanan berasam rendah (pH >4,5) • Bacillus coagulans pada makanan asam (pH 4,0-4,5) • Kaleng tidak cembung tetapi isinya asam
  • 43. Flipper • Kaleng yang kelihatannya normal tetapi jika salah satu ujung kaleng ditekan akan cembung ke bagian yg berlawanan Springer • Salah satu ujung kaleng datar sedangkan ujung yang lainnya cembung dan jika salah satu ujung ditekan akan cembung ke bagian yang berlawanan
  • 44. Swell • Kaleng yang cembung disebabkan oleh bakteri pembentuk gas • Clostridium botulinum • Cl. Sporogenes • Cl. Thermosaccharolyticum • Cl. pasterianum
  • 45. DAFTAR PUSTAKA • Anonymous. 2013. Defending Food Safety. http://www.defendingfoodsafety.com/2009/01/food- safety-law/common-food-borne-pathogens/clostridium- botulinum/clostridium-botulinum-images/ • FAO. Preservation by Sugar. http://www.fao.org/docrep/V5030E/V5030E0e.htm • F.G. Winarno, Srikandi Fardiaz, Dedi Fardiaz. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Gramedia • Pangan Hewani • Ramesh, M.N. 2007. Handbook of Food Preservation: Canning and Sterilization of Foods. Taylor & Francois • Ramesh, M.N. 2007. Handbook of Food Preservation: Pasteurization and Food Preservation. Taylor & Francois • Winarno, F.G. 2007. Teknobiologi Pangan, M.Brio Press