SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PERAN ADVOKAT TERHADAP PENEGAKAN
HUKUM DI INDONESIA (SECARA KHUSUS
DALAM PERADILAN TATA USAHA NEGARA)
KARTIKA CANDRASARI, S.H., M.H
Profesi advokat dikenal sebagai profesi yang mulia
(officium nobile). Disebutnya advokat sebagai profesi
yang mulia karena advokat mengabdikan dirinya serta
kewajibannya kepada kepentingan masyarakat dan
bukan semata-mata karena kepentingannya sendiri.
Advokat adalah salah satu penegak hukum yang
termasuk dalam catur wangsa penegak hukum selain
Polisi, Jaksa dan Hakim.
Peran Advokat Dalam Penegakkan Hukum di
Indonesia
Dalam Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2003 tentang Advokat disebutkan bahwa
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi
bantuan hukum, baik di dalam maupun di luar
pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan
ketentuan Undang-Undang Ini. Advokat juga turut serta
dalam menegakkan hak-hak azasi manusia baik tanpa
imbalan maupun dengan imbalan. Advokat
mengabdikan dirinya kepada kepentingan masyarakat
dan demi penegakan hukum yang berdasarkan kepada
keadilan, serta turut menegakkan hak-hak asasi
manusia.
Di samping itu, advokat bebas dalam membela, tidak terikat
pada perintah kliennya dan tidak pandang bulu terhadap
terhadap kasus yang dibelanya. Dalam membela kliennya
advokat tidak boleh melanggar aturan hukum yang berlaku.
Tidak boleh melanggar prinsip moral, serta tidak boleh
merugikan kepentingan orang lain. Advokat berkewajiban
memberikan bantuan hukum, berupa jasa hukum yang berupa
menjadi pendamping, pemberi nasehat hukum, menjadi kuasa
hukum untuk dan atas nama kliennya, atau dapat menjadi
mediator bagi para pihak yang bersengketa tentang suatu
perkara, baik yang berkaitan dengan perkara pidana, perdata,
maupun tata usaha negara.
Juga dapat menjadi fasilitator dalam mencari kebenaran
dan menegakan keadilan untuk membela hak asasi manusia
serta memberikan pembelaan hukum yang bebas dan
mandiri. Dan dibalik pekerjaan profesionalnya yang
menerima profit atau lawyer fee, tidak melupakan asas
kemanusiaan yang mulia yaitu pro-bono atau bantuan
hukum Cuma-Cuma. Sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan
Hukum dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara
Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma.
Tentang Pengadilan Tata Usaha Negara
(PTUN)
• Peradilan tata usaha negara adalah salah satu pelaku kekuasaan
kehakiman bagi rakyat yang mencari keadilan terhadap sengketa tata
usaha negara.
• Adapun yang dimaksud dengan sengketa tata usaha negara adalah
sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau
badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara,
baik di pusat atau daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan
tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Kemudian, kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan tata usaha
negara ini dilaksanakan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN).
Tugas dan Fungsi Peradilan
Tata Usaha Negara
• Tugas Pokok (Bidang Yustisial)
1. Menerima, memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa tata usaha.
2. Meneruskan sengketa-sengketa tata usaha negara ke PTUN dan PTTUN yang
berwenang.
3. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme hakim pada PTUN, seiring peningkatan
integritas moral dan karakter sesuai kode etik dan Tri Prasetya Hakim Indonesia guna
tercipta dan dilahirkannya putusan-putusan yang dapat dipertanggungjawabkan serta
memenuhi harapan pencari keadilan.
4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan guna
meningkatkan dan memantapkan martabat dan wibawa aparatur dan lembaga
peradilan.
5. Memantapkan pemahaman dan pelaksanaan tentang organisasi dan tata kerja
kepaniteraan pengadilan tata usaha negara.
6. Membina calon hakim dengan memberikan bekal pengetahuan di bidang hukum dan
administrasi PTUN agar menjadi hakim yang profesional.
• Fungsi Peradilan Tata Usaha
Negara
1.Melakukan pembinaan pejabat
struktural dan fungsional serta
pegawai lainnya, baik perihal
administrasi, teknis, yustisial,
maupun administrasi umum.
2.Melakukan pengawasan atas
pelaksanaan tugas dan tingkah
laku hakim dan pegawai lainnya.
3.Menyelenggarakan sebagian
kekuasaan negara di bidang
kehakiman.
Siapa Saja Subjek di PTUN?
• Berdasarkan Pasal 1 angka 12 UU 51/2009,
disebutkan bawah tergugat adalah badan atau pejabat
tata usaha negara yang mengeluarkan keputusan
berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang
dilimpahkan kepadanya, yang digugat oleh orang atau
badan hukum perdata.
• Pasal 53 ayat (1)UU 9/2004 menambahkan seseorang
atau badan hukum perdata yang merasa
kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata
Usaha Negara dapat mengajukan gugatan.
PMH oleh Penguasa/Pemerintah
(Onrechtmatige Overheidsdaad)
PMH Oleh Penguasa menjadi Kompetensi Absolute dari
Pengadilan Tata Usaha Negara berdasarkan Pasal 2
ayat (1) PERMA No. 2 Tahun 2019 Tentang Pedoman
Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan
Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum
oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan.
“Perkara perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/
atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige
Overheidsdaad) merupakan kewenangan peradilan tata
usaha negara”
Tentang E-Court
• Sebuah instrumen Pengadilan sebagai
bentuk pelayanan terhadap masyarakat
dalam hal Pendaftaran perkara secara
online, Pembayaran Panjar Biaya secara
online, Pemanggilan secara online dan
Persidangan secara online mengirim
dokumen persidangan (Replik, Duplik,
Kesimpulan, Jawaban).
Dasar Hukum E-Court
Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1Tahun
2019 tentang Administrasi Perkara dan
Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik
SK KMA : 129/KMA/SK/VIII/2019
Tentang PetunjukTeknis Administrasi Perkara dan
Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik
LAYANAN E-COURT
E-FILING
E-
PAYMENT
E-
SUMMONS
E-
LITIGATIO
N
Alur/Proses E-Court
Tutorial Penggunaan E-Court
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx

Sistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaSistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaAisyahFatimah1
 
6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negara6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negaraDian Oktavia
 
Peradilan tata usaha negara
Peradilan tata usaha negaraPeradilan tata usaha negara
Peradilan tata usaha negaraFrisalia
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxBrannessIrnando1
 
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesiaBab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesiaermisetyawati
 
Artbitrase dan ADR atas pengaruh dalam pengadilan negeri.pdf
Artbitrase dan ADR atas pengaruh dalam pengadilan negeri.pdfArtbitrase dan ADR atas pengaruh dalam pengadilan negeri.pdf
Artbitrase dan ADR atas pengaruh dalam pengadilan negeri.pdfMuhammadFahreziHarjo
 
Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun
Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratunMateri matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun
Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratunfaris satria
 
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaSistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaadindarizqy
 
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdfperanlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdfIgedeAditya2
 
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin KeadilanPeran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilansyanin ayu
 
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxMATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxwinanti6
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
HUKUM ACARA PTUN-1.ppt
HUKUM ACARA PTUN-1.pptHUKUM ACARA PTUN-1.ppt
HUKUM ACARA PTUN-1.pptAuliaR8
 
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumMakalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumadeasuharja
 

Similar to Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx (20)

Kwn kelompk
Kwn kelompkKwn kelompk
Kwn kelompk
 
Sistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaSistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesia
 
Hukum di indonesia
Hukum di indonesiaHukum di indonesia
Hukum di indonesia
 
6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negara6. jaminan administrasi negara
6. jaminan administrasi negara
 
Peradilan tata usaha negara
Peradilan tata usaha negaraPeradilan tata usaha negara
Peradilan tata usaha negara
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
 
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesiaBab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
 
Artbitrase dan ADR atas pengaruh dalam pengadilan negeri.pdf
Artbitrase dan ADR atas pengaruh dalam pengadilan negeri.pdfArtbitrase dan ADR atas pengaruh dalam pengadilan negeri.pdf
Artbitrase dan ADR atas pengaruh dalam pengadilan negeri.pdf
 
Hukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas xHukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas x
 
Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun
Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratunMateri matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun
Materi matkul 1 peratun sejarah, pengertian, dan kompetensi peratun
 
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaSistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
 
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdfperanlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
peranlembagapenegakhukumdalammenjaminkeadilandan-170907104145.pdf
 
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin KeadilanPeran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan
 
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptxMATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
MATRIKULASI dasar dasar hukum.pptx
 
Ryan(PKN X)
Ryan(PKN X)Ryan(PKN X)
Ryan(PKN X)
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
HUKUM ACARA PTUN-1.ppt
HUKUM ACARA PTUN-1.pptHUKUM ACARA PTUN-1.ppt
HUKUM ACARA PTUN-1.ppt
 
Ptun
PtunPtun
Ptun
 
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumMakalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
 

Recently uploaded

Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxkhairunnizamRahman1
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptxahmadrievzqy
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 

Recently uploaded (6)

Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 

Power Point Peran Adv Dalam Penegakkan Hukum.pptx

  • 1. PERAN ADVOKAT TERHADAP PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA (SECARA KHUSUS DALAM PERADILAN TATA USAHA NEGARA) KARTIKA CANDRASARI, S.H., M.H
  • 2. Profesi advokat dikenal sebagai profesi yang mulia (officium nobile). Disebutnya advokat sebagai profesi yang mulia karena advokat mengabdikan dirinya serta kewajibannya kepada kepentingan masyarakat dan bukan semata-mata karena kepentingannya sendiri. Advokat adalah salah satu penegak hukum yang termasuk dalam catur wangsa penegak hukum selain Polisi, Jaksa dan Hakim. Peran Advokat Dalam Penegakkan Hukum di Indonesia
  • 3. Dalam Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat disebutkan bahwa Advokat adalah orang yang berprofesi memberi bantuan hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan Undang-Undang Ini. Advokat juga turut serta dalam menegakkan hak-hak azasi manusia baik tanpa imbalan maupun dengan imbalan. Advokat mengabdikan dirinya kepada kepentingan masyarakat dan demi penegakan hukum yang berdasarkan kepada keadilan, serta turut menegakkan hak-hak asasi manusia.
  • 4. Di samping itu, advokat bebas dalam membela, tidak terikat pada perintah kliennya dan tidak pandang bulu terhadap terhadap kasus yang dibelanya. Dalam membela kliennya advokat tidak boleh melanggar aturan hukum yang berlaku. Tidak boleh melanggar prinsip moral, serta tidak boleh merugikan kepentingan orang lain. Advokat berkewajiban memberikan bantuan hukum, berupa jasa hukum yang berupa menjadi pendamping, pemberi nasehat hukum, menjadi kuasa hukum untuk dan atas nama kliennya, atau dapat menjadi mediator bagi para pihak yang bersengketa tentang suatu perkara, baik yang berkaitan dengan perkara pidana, perdata, maupun tata usaha negara.
  • 5. Juga dapat menjadi fasilitator dalam mencari kebenaran dan menegakan keadilan untuk membela hak asasi manusia serta memberikan pembelaan hukum yang bebas dan mandiri. Dan dibalik pekerjaan profesionalnya yang menerima profit atau lawyer fee, tidak melupakan asas kemanusiaan yang mulia yaitu pro-bono atau bantuan hukum Cuma-Cuma. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma.
  • 6. Tentang Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) • Peradilan tata usaha negara adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat yang mencari keadilan terhadap sengketa tata usaha negara. • Adapun yang dimaksud dengan sengketa tata usaha negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat atau daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Kemudian, kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan tata usaha negara ini dilaksanakan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN).
  • 7. Tugas dan Fungsi Peradilan Tata Usaha Negara • Tugas Pokok (Bidang Yustisial) 1. Menerima, memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa tata usaha. 2. Meneruskan sengketa-sengketa tata usaha negara ke PTUN dan PTTUN yang berwenang. 3. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme hakim pada PTUN, seiring peningkatan integritas moral dan karakter sesuai kode etik dan Tri Prasetya Hakim Indonesia guna tercipta dan dilahirkannya putusan-putusan yang dapat dipertanggungjawabkan serta memenuhi harapan pencari keadilan. 4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan guna meningkatkan dan memantapkan martabat dan wibawa aparatur dan lembaga peradilan. 5. Memantapkan pemahaman dan pelaksanaan tentang organisasi dan tata kerja kepaniteraan pengadilan tata usaha negara. 6. Membina calon hakim dengan memberikan bekal pengetahuan di bidang hukum dan administrasi PTUN agar menjadi hakim yang profesional.
  • 8. • Fungsi Peradilan Tata Usaha Negara 1.Melakukan pembinaan pejabat struktural dan fungsional serta pegawai lainnya, baik perihal administrasi, teknis, yustisial, maupun administrasi umum. 2.Melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku hakim dan pegawai lainnya. 3.Menyelenggarakan sebagian kekuasaan negara di bidang kehakiman.
  • 9. Siapa Saja Subjek di PTUN? • Berdasarkan Pasal 1 angka 12 UU 51/2009, disebutkan bawah tergugat adalah badan atau pejabat tata usaha negara yang mengeluarkan keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang dilimpahkan kepadanya, yang digugat oleh orang atau badan hukum perdata. • Pasal 53 ayat (1)UU 9/2004 menambahkan seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan.
  • 10. PMH oleh Penguasa/Pemerintah (Onrechtmatige Overheidsdaad) PMH Oleh Penguasa menjadi Kompetensi Absolute dari Pengadilan Tata Usaha Negara berdasarkan Pasal 2 ayat (1) PERMA No. 2 Tahun 2019 Tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Tindakan Pemerintahan dan Kewenangan Mengadili Perbuatan Melanggar Hukum oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan. “Perkara perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/ atau Pejabat Pemerintahan (Onrechtmatige Overheidsdaad) merupakan kewenangan peradilan tata usaha negara”
  • 11. Tentang E-Court • Sebuah instrumen Pengadilan sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat dalam hal Pendaftaran perkara secara online, Pembayaran Panjar Biaya secara online, Pemanggilan secara online dan Persidangan secara online mengirim dokumen persidangan (Replik, Duplik, Kesimpulan, Jawaban).
  • 12. Dasar Hukum E-Court Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1Tahun 2019 tentang Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik SK KMA : 129/KMA/SK/VIII/2019 Tentang PetunjukTeknis Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan Secara Elektronik