SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Lembaga Peradilan Indonesia
O
L
E
H
•
•
•
•
•

Denny S. Afrizal Geha
Hulfa Ahadian Haryanti
Ny. Prawani Wulan Tari
Shauqina Saraya
Sukriadi Rahman
Lembaga peradilan bersifat merdeka, artinya
kekuasaan kehakiman harus bebas dari campur
tangan kekuasaan lainnya. Dalam UUD
1945, pasal 24 ayat (2); Undang-Undang nomor 4
Tahun 2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman, menentukan, bahwa kekuasaan
Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah
Agung dan badan peradilan di bawahnya, serta
oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Badan
peradilan yang berada di bawah Mahkamah
Agung meliputi badan peradilan di lingkungan
Peradilan Umum, Peradilan Militer, Peradilan Tata
Usaha Negara.
UUD 1945

Mahkamah
Konstitusi

Mahkamah Agung

Komisi Yudisial

Pengadilan Militer
Tinggi

Pengadilan Tinggi
Tata Usaha Negara

Pengadilan Tinggi

Pengadilan Agama

Pengadilan Negeri

Pengadilan Agama

Pengadilan Militer
Pengadilan
Pertempuran

Pengadilan Tata
Usaha Negara

Lingkungan
Peradilan Umum

Lingkungan
Peradilan Agama

Lingkungan
Peradilan Militer

Lingkungan
Peradilan Tata Usaha
Negara

Pengadulan Militer
Utama
Mahkamah Agung
Mahkamah Agung berkedudukan sebagai pengadilan
negara tertinggi dalam lingkungan peradilan di
Indonesia. Lembaga ini bebas dari pengaruh
pemerintah dan pengaruh-pengaruh yang lain. Ini
ditetapkan dalam UU nomor 5 tahun 2004 tentang
Perubahan atas UU nomor 14 tahun 1985 mengenai
Mahkamah Agung. Wilayah hukumnya meliputi seluruh
wilayah Negara Republik Indonesia. Susunan
Mahkamah Agung terdiri atas pimpinan, hakim
anggota, dan sekretaris. Pimpinan Mahkamah Agung
terdiri atas seorang ketua, dua orang wakil ketua, dan
beberapa orang ketua muda, yang semuanya
berkedudukan sebagai Hakim Agung, dan jumlahnya
paling banyak 60 orang, sedangkan sekretaris
Mahkamah Agung terdiri atas seorang sekretaris yang
membawahi beberapa Direktur Jendral dan Kepala
Badan.
a)
b)

c)
d)
e)
f)

g)

Kekuasaan dan kewenagan Mahkamah Agung, seperti termuat di dalam
Bab III Undang-Undang nomor 14 tahun 1985, jo Undang-Undang nomor 5
tahun 2004, meliputi :
Memeriksa dan memutus permohonan kasasi, sengketa tentang
kewenangan mengadili, permohonan peninjauan kembali putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
Memberikan pertimbangan dalam bidang hukum, baik diminta atau
tidak kepada lembaga tinggi negara;
Memberikan nasihat hukum kepada presiden selaku kepala negara untuk
pemberian atau penolakan grasi;
Menguji secara materiil peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang;
Mahkamah Agung dan pemerintah bersama-sama melakukan
pengawasan atau penasihat hukum dan notaris;
Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberi
petunjuk kepada Pengadilan di semua lingkungan peradilan dalam
rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 25 Undang-Undang nomor 14 tahun
1970 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman; dan
Melaksanakan tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-Undang.
Mahkamah Konstitusi

1)

2)

3)

Sejarah dibentuknya Mahkamah Konstitusi diawali dengan
dimunculkannya gagasan dalam amandemen ketiga
konstitusi oleh MPR pada tahun 2001, seperti dirumuskan
dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C dan Pasal 7B
UUD 1945 Hasil Amandemen, yang disahkan pada 9
November 2001. Hasil Amandemen ke empat: atas
kerjasama DPR dan Pemerintah, keluar Undang-Undang
nomor 24 tahun 2003 tanggal 13 Agustus 2003, tentang
Mahkamah Konstitusi, ditentukan :
Mahkamah Konstitusi adalah salah satu pelaku kekuasaan
kehakiman di negara Republik Indonesia yang bersifat
merdeka;
Berkedudukan di ibukota negara;
Beranggotakan sembilan orang Hakim Konstitusi yang
ditetapkan dengan keputusan presiden dengan susunan
seorang ketua merangkap anggota; seorang wakil ketua
merangkap anggota; dan tujuh orang Hakim Konstitusi.
1) Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
yang putusannya bersifat final untuk: menguji UndangUndang terhadap UUD 1945; memutuskan sengketa
kewenangan lembaga negara yang kewenangannya
diberikan oleh UUD 1945; memutuskan pembubaran
partai politik; dan memutus perselisihan tentang hasil
pemilihan umum;
2) Memberi putusan atas pendapat DPR, bahwa presiden
dan atau wakil presiden diduga melakukan pelanggaran
hukum berupa : penghianatan terhadap negara, yaitu
tindak pidana terhadap keamanan negara sebagaimana
diatur di dalam Undang-Undang; korupsi dan penyuapan;
dan tindak pidana lainnya yang diancam dengan pidana
penjara lima tahun atau lebih; perbuatan tercela yang
dapat merendahkan martabat presiden dan atau wakil
presiden sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6 UUD
1945.
Komisi Yudisial
Lahirnya gagasan pembentukan Komisi
Yudisial diawali oleh adanya komitmen politik
untuk pemberlakuan sistem satu atap, yaitu
pemindahan kewenangan administrasi,
personel, keuangan, dan organisasi
pengadilan dari Departemen Kehakiman dan
HAM kepada Mahkamah Agung.
Komisi Yudisial berwenang mengusulkan
pengangkatan Hakim Agung kepada DPR.
Pengadilan Tinggi
Pengadilan yang memeriksa kembali perkara
yang telah diputuskan oleh pengadilan negeri.
Pengadilan tinggi berkedudukan di ibu kota
provinsi. Ketua pengadilan tinggi merupakan
seorang kepala pada tiap-tiap pengadilan
tinggi. Pengadilan tinggi biasanya hanya
memeriksa atas dasar pemeriksaan berkas
perkara. Empat belas hari setelah vonis
pengadilan negeri merupakan tenggang waktu
yang biasa dilakukan untuk mengajukan
banding.
•

•
•
•
•
•
•

Tugas dan wewenang Pengadilan Tinggi :
(1) memimpin pengadilan-pengadilan negeri di dalam daerah
hukumnya;
(2) memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana serta
perdata di tingkat banding;
(3) memerintahkan agar mengirim berkas-berkas perkara dan suratsurat untuk memberi penilaian tentang kecakapan dan kerajinan
para hakim;
(4) mengawasi perbuatan hakim pengadilan negeri di dalam daerah
hukumnya;
(5) memberi peringatan, teguran, dan petunjuk yang dipandang
perlu kepada pengadilan negeri dalam daerah hukumnya;
(6) mengadili di tingkat pertama dan terakhir serta memiliki
kewenangan mengadili antarperadilan negeri di daerah hukumnya;
(7) melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di dalam
daerah hukumnya dan menjaga supaya peradilan itu
diselenggarakan dengan cara saksama dan wajar.
Pengadilan Negeri
Pengadilan tingkat pertama adalah pengadilan negeri, yaitu suatu
pengadilan umum yang sehari-hari memeriksa dan memutuskan
perkara dalam tingkat pertama dari segala perkara perdata dan
pidana sipil untuk semua golongan penduduk (warga negara dan
orang asing).
Kedudukan pengadilan negeri adalah di ibu kota kabupaten/kota
dan daerah hukumnya meliputi kabupaten/kota. Penempatan
kejaksaan negeri pada tiap-tiap pengadilan negeri adalah sebagai
alat pemerintah yang bertindak sebagai penuntut umum dalam
suatu perkara pidana terhadap si pelanggar hukum.
Perkara-perkara dalam pengadilan negeri secara umum diadili oleh
majelis hakim yang terdiri atas satu hakim ketua dan dua hakim
anggota, dibantu oleh seorang panitera. Kecuali untuk
masalah/perkara-perkara ringan yang ancaman hukumannya
kurang dari satu tahun, contohnya, perkara pelanggaran lalu lintas.
Untuk masalah atau perkara seperti ini, persidangannya dipimpin
oleh hakim tunggal.
Pengadilan Agama
Berkedudukan di ibu kota
Kabupaten/Kota, wilayah hukumnya daerah
Kabupaten/Kotamadya.
Susunannya :
Pimpinan, Hakim, Panitera, Sekretaris, dan
Jurusita.
Wewenangnya :
memeriksa, memutus, menyelesaikan dan
melakukan pengawasan pelaksanaan perkaraperkara di tingkat pertama di bidang
perkawinan, waris, wasiat dan hibah, yang
dilakukan berdasarkan hukum Islam, wakaf, dan
sedekah.
Pengadilan Tinggi Agama
Merupakan pengadilan tingkat banding.
Berkedudukan di ibu kota provinsi dengan
wilayah hukumnya adalah daerah provinsi.
Tugas dan wewenangnya mengadili perkara
yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama
tingkat banding dan sengketa kewenangan
mengadili antar-Pengadilan di wilayah
hukumnya.
Pengadilan Militer
Pengadilan yang mengadili anggota-anggota TNI, meliputi angkatan
darat, angkatan laut, dan angkatan udara disebut pengadilan militer.
Berdasarkan Undang-Undang No. 31 tahun 1987 tentang Pengadilan
Militer, dinyatakan bahwa lingkup pengadilan militer meliputi:
1) pengadilan militer pertempuran;
2) pengadilan militer tingkat pertama yang mengadili kejahatan dan
pelanggaran yang dilakukan oleh TNI yang berpangkat kapten ke bawah
disebut pengadilan militer;
3) pengadilan militer utama;
4) pengadilan militer tinggi, sebagai berikut:
a) pengadilan tingkat pertama yang mengadili kejahatan dan pelanggaran
yang dilakukan oleh TNI yang berpangkat mayor ke atas, dan
b) pengadilan untuk memeriksa dan memutus pada tingkat banding perkara
pidana yang telah diputus oleh pengadilan militer dalam daerah hukumnya
yang dimintakan banding.
Pengadilan militer sekarang berpuncak pada Mahkamah Agung mengingat
bahwa pengadilan tertinggi di Indonesia adalah Mahkamah Agung. Di
samping pengadilan tentara, terdapat juga kejaksaan tentara yang
mempunyai daerah kekuasaan sama dengan daerah kekuasaan
pengadilan militer yang bersangkutan.
Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara
Di Indonesia, kehadiran pengadilan tata usaha negara tergolong
masih sangat baru. Keberadaannya didasarkan pada UU No. 9
tahun 2004 sebagai pengganti UU Nomor 5 tahun 1986 tentang
Pengadilan Tata Usaha Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 7
tahun 1991.
Sengketa tata usaha negara menurut Pasal 5 UU NO. 4/1986
adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara
akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara. Sementara itu,
keputusan tertulis yang dikeluarkan oleh badan tata usaha negara
adalah keputusan tata usaha negara. Keputusan itu berisi tindakan
hukum badan tata usaha negara berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang memeriksa dan
memutus semua sengketa tata usaha negara dalam tingkat
pertama. Sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara
sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara adalah
sengketa dalam tata usaha negara.
•

•
•

•

•
•
•
•

Keputusan tata usaha negara adalah suatu ketetapan tertulis yang dikeluarkan oleh
badan tata usaha negara yang berisi tindakan hukum badan tata usaha negara
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menerbitkan
akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum. Masalah-masalah yang
menjadi jangkauan pengadilan tata usaha negara meliputi :
(1) bidang HAM, yaitu gugatan atau permohonan yang berkaitan dengan
pencabutan hak milik seseorang, penangkapan, dan penahanan yang tidak sesuai
dengan prosedur hukum (sebagaimana diatur dalam KUHAP) mengenai
praperadilan;
(2) bidang function publique , yaitu gugatan atau permohonan yang berhubungan
dengan status atau kedudukan seseorang, misalnya, bidang kepegawaian,
pemecatan, dan pemberhentian hubungan kerja;
(3) bidang sosial, yaitu gugatan/permohonan terhadap keputusan administrasi tentang penolakan permohonan atau permohonan suatu izin;
(4) bidang ekonomi, yaitu gugatan atau permohonan yang berkaitan dengan
perpajakan, merek, agraria, dan sebagainya.
Berdasarkan Pasal 6 UU No. 9 tahun 2004, pengadilan tata usaha negara
dilaksanakan oleh badan pengadilan berikut.
(1) Pengadilan tata usaha negara berpuncak pada Mahkamah Agung.
(2) Pengadilan tata usaha negara berkedudukan di ibu kota provinsi dan daerah
hukumnya yang meliputi wilayah provinsi.
(3) Pengadilan tata usaha negara berkedudukan di ibu kota kabupaten/ kota dan
daerah hukum yang meliputi wilayah kabupaten/kota.
Presiden atas usul Ketua MA dapat mengangkat dan memberhentikan hakim
pengadilan tata usaha negara. Ketua MA mengangkat dan memberhentikan ketua
dan wakil ketua pengadilan tata usaha negara.

More Related Content

What's hot

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALZainal Abidin
 
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)Natasha Rastie Aulia
 
Hukum-Acara-Peradilan-Militer.pptx
Hukum-Acara-Peradilan-Militer.pptxHukum-Acara-Peradilan-Militer.pptx
Hukum-Acara-Peradilan-Militer.pptxpadlahriyadi1
 
Kd 3 sistem hukum dan peradilan
Kd 3 sistem hukum dan peradilanKd 3 sistem hukum dan peradilan
Kd 3 sistem hukum dan peradilanradar radius
 
Mahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusiMahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusiRyan Danny
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganNailuredha Hermanto
 
Perkembangan ham di indonesia
Perkembangan ham di indonesiaPerkembangan ham di indonesia
Perkembangan ham di indonesiaArief Marbot
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALAulia Ulil Fadhilah
 
13 kewenangan mengadili
13 kewenangan mengadili13 kewenangan mengadili
13 kewenangan mengadiliRonalto_Tan
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...
ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...
ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...Lamria Agnes Meilani
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiKardoman Tumangger
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Idik Saeful Bahri
 
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIASUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIAAldy Arfan Nugraha
 
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Perlindungan dan Penegakan Hukum di IndonesiaPerlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesiaafifahdhaniyah
 

What's hot (20)

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
Hukum Acara Peradilan Agama (Dr. H. Roihan A. Rasyid, S.H., M.A.)
 
Hukum-Acara-Peradilan-Militer.pptx
Hukum-Acara-Peradilan-Militer.pptxHukum-Acara-Peradilan-Militer.pptx
Hukum-Acara-Peradilan-Militer.pptx
 
Kd 3 sistem hukum dan peradilan
Kd 3 sistem hukum dan peradilanKd 3 sistem hukum dan peradilan
Kd 3 sistem hukum dan peradilan
 
Mahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusiMahkamah konstitusi
Mahkamah konstitusi
 
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan KehakimanPKN XI Kekuasaan Kehakiman
PKN XI Kekuasaan Kehakiman
 
Hierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undanganHierarki peraturan perundang undangan
Hierarki peraturan perundang undangan
 
Skenario c
Skenario cSkenario c
Skenario c
 
Perkembangan ham di indonesia
Perkembangan ham di indonesiaPerkembangan ham di indonesia
Perkembangan ham di indonesia
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
Ppt power point.1
Ppt power point.1Ppt power point.1
Ppt power point.1
 
13 kewenangan mengadili
13 kewenangan mengadili13 kewenangan mengadili
13 kewenangan mengadili
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana terorisme (Idik Saeful Bahri)
 
ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...
ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...
ALAT PENEGAK HUKUM - LEMBAGA NEGARA (ADVOKAT , KEPOLISIAN , KEJAKSAAN , HAKIM...
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Gugatan Sederhana (Idik Saeful Bahri)
 
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
 
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIASUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
SUSUNAN BADAN KEKUASAAN PERADILAN PERDATA DI INDONESIA
 
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Perlindungan dan Penegakan Hukum di IndonesiaPerlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
 

Similar to JUDIL

Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...Nafis Fathur Rizki
 
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanPeran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanVina Widya Putri
 
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.pptBAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt23NurrohmahAzizahRaf
 
pengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusi
pengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusipengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusi
pengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusiAulia Faris Humam
 
Penyelenggaraan Kekuasan Kehakiman
Penyelenggaraan Kekuasan KehakimanPenyelenggaraan Kekuasan Kehakiman
Penyelenggaraan Kekuasan KehakimanSena Aditya
 
tata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptxtata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptxFitriaRisqiAlmadhani
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxBrannessIrnando1
 
Lembaga yudikatif
Lembaga yudikatifLembaga yudikatif
Lembaga yudikatifJimmy Lie
 
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdf
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdftugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdf
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdfdeviastrid1
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaAlalan Tanala
 
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikanGradeAlfonso
 
Penyelenggaraan kekuasaan kehakiman
Penyelenggaraan kekuasaan kehakimanPenyelenggaraan kekuasaan kehakiman
Penyelenggaraan kekuasaan kehakimanabd_
 

Similar to JUDIL (20)

Kwn kelompk
Kwn kelompkKwn kelompk
Kwn kelompk
 
Lembaga peradilan
Lembaga peradilanLembaga peradilan
Lembaga peradilan
 
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...
 
Ryan(PKN X)
Ryan(PKN X)Ryan(PKN X)
Ryan(PKN X)
 
Uu 04 04
Uu 04 04Uu 04 04
Uu 04 04
 
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan KehakimanPeran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
Peran Hakim Sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman
 
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.pptBAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
BAB 3. Sistem Hukum dan Peradilan di Indonesia. 2.ppt
 
pengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusi
pengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusipengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusi
pengertian, tugas dan wewenang Mahkamah konstitusi
 
Penyelenggaraan Kekuasan Kehakiman
Penyelenggaraan Kekuasan KehakimanPenyelenggaraan Kekuasan Kehakiman
Penyelenggaraan Kekuasan Kehakiman
 
tata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptxtata susunan peradilan diindonesia.pptx
tata susunan peradilan diindonesia.pptx
 
Presentasi pkn Kel. Fadia
Presentasi  pkn Kel. FadiaPresentasi  pkn Kel. Fadia
Presentasi pkn Kel. Fadia
 
Lembaga peradilan sebelum amandemen
Lembaga peradilan sebelum amandemenLembaga peradilan sebelum amandemen
Lembaga peradilan sebelum amandemen
 
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptxSistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
Sistem_Hukum_dan_Peradilan_Indonesia_kls.pptx
 
Uu 04 2004
Uu 04 2004Uu 04 2004
Uu 04 2004
 
Lembaga yudikatif
Lembaga yudikatifLembaga yudikatif
Lembaga yudikatif
 
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdf
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdftugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdf
tugaspkn1-121013082132-phpapp02.pdf
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
Hk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agamaHk.acara peradilan agama
Hk.acara peradilan agama
 
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
6 ruang lingkup, sumber hukum dan penyidikan
 
Penyelenggaraan kekuasaan kehakiman
Penyelenggaraan kekuasaan kehakimanPenyelenggaraan kekuasaan kehakiman
Penyelenggaraan kekuasaan kehakiman
 

Recently uploaded

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 

Recently uploaded (20)

Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 

JUDIL

  • 1. Lembaga Peradilan Indonesia O L E H • • • • • Denny S. Afrizal Geha Hulfa Ahadian Haryanti Ny. Prawani Wulan Tari Shauqina Saraya Sukriadi Rahman
  • 2. Lembaga peradilan bersifat merdeka, artinya kekuasaan kehakiman harus bebas dari campur tangan kekuasaan lainnya. Dalam UUD 1945, pasal 24 ayat (2); Undang-Undang nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, menentukan, bahwa kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya, serta oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi badan peradilan di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Militer, Peradilan Tata Usaha Negara.
  • 3. UUD 1945 Mahkamah Konstitusi Mahkamah Agung Komisi Yudisial Pengadilan Militer Tinggi Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Pengadilan Tinggi Pengadilan Agama Pengadilan Negeri Pengadilan Agama Pengadilan Militer Pengadilan Pertempuran Pengadilan Tata Usaha Negara Lingkungan Peradilan Umum Lingkungan Peradilan Agama Lingkungan Peradilan Militer Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara Pengadulan Militer Utama
  • 4. Mahkamah Agung Mahkamah Agung berkedudukan sebagai pengadilan negara tertinggi dalam lingkungan peradilan di Indonesia. Lembaga ini bebas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh-pengaruh yang lain. Ini ditetapkan dalam UU nomor 5 tahun 2004 tentang Perubahan atas UU nomor 14 tahun 1985 mengenai Mahkamah Agung. Wilayah hukumnya meliputi seluruh wilayah Negara Republik Indonesia. Susunan Mahkamah Agung terdiri atas pimpinan, hakim anggota, dan sekretaris. Pimpinan Mahkamah Agung terdiri atas seorang ketua, dua orang wakil ketua, dan beberapa orang ketua muda, yang semuanya berkedudukan sebagai Hakim Agung, dan jumlahnya paling banyak 60 orang, sedangkan sekretaris Mahkamah Agung terdiri atas seorang sekretaris yang membawahi beberapa Direktur Jendral dan Kepala Badan.
  • 5. a) b) c) d) e) f) g) Kekuasaan dan kewenagan Mahkamah Agung, seperti termuat di dalam Bab III Undang-Undang nomor 14 tahun 1985, jo Undang-Undang nomor 5 tahun 2004, meliputi : Memeriksa dan memutus permohonan kasasi, sengketa tentang kewenangan mengadili, permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap; Memberikan pertimbangan dalam bidang hukum, baik diminta atau tidak kepada lembaga tinggi negara; Memberikan nasihat hukum kepada presiden selaku kepala negara untuk pemberian atau penolakan grasi; Menguji secara materiil peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang; Mahkamah Agung dan pemerintah bersama-sama melakukan pengawasan atau penasihat hukum dan notaris; Mahkamah Agung berwenang meminta keterangan dari dan memberi petunjuk kepada Pengadilan di semua lingkungan peradilan dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 25 Undang-Undang nomor 14 tahun 1970 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman; dan Melaksanakan tugas dan kewenangan lain berdasarkan Undang-Undang.
  • 6. Mahkamah Konstitusi 1) 2) 3) Sejarah dibentuknya Mahkamah Konstitusi diawali dengan dimunculkannya gagasan dalam amandemen ketiga konstitusi oleh MPR pada tahun 2001, seperti dirumuskan dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C dan Pasal 7B UUD 1945 Hasil Amandemen, yang disahkan pada 9 November 2001. Hasil Amandemen ke empat: atas kerjasama DPR dan Pemerintah, keluar Undang-Undang nomor 24 tahun 2003 tanggal 13 Agustus 2003, tentang Mahkamah Konstitusi, ditentukan : Mahkamah Konstitusi adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman di negara Republik Indonesia yang bersifat merdeka; Berkedudukan di ibukota negara; Beranggotakan sembilan orang Hakim Konstitusi yang ditetapkan dengan keputusan presiden dengan susunan seorang ketua merangkap anggota; seorang wakil ketua merangkap anggota; dan tujuh orang Hakim Konstitusi.
  • 7. 1) Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk: menguji UndangUndang terhadap UUD 1945; memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945; memutuskan pembubaran partai politik; dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum; 2) Memberi putusan atas pendapat DPR, bahwa presiden dan atau wakil presiden diduga melakukan pelanggaran hukum berupa : penghianatan terhadap negara, yaitu tindak pidana terhadap keamanan negara sebagaimana diatur di dalam Undang-Undang; korupsi dan penyuapan; dan tindak pidana lainnya yang diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih; perbuatan tercela yang dapat merendahkan martabat presiden dan atau wakil presiden sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6 UUD 1945.
  • 8. Komisi Yudisial Lahirnya gagasan pembentukan Komisi Yudisial diawali oleh adanya komitmen politik untuk pemberlakuan sistem satu atap, yaitu pemindahan kewenangan administrasi, personel, keuangan, dan organisasi pengadilan dari Departemen Kehakiman dan HAM kepada Mahkamah Agung. Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan Hakim Agung kepada DPR.
  • 9. Pengadilan Tinggi Pengadilan yang memeriksa kembali perkara yang telah diputuskan oleh pengadilan negeri. Pengadilan tinggi berkedudukan di ibu kota provinsi. Ketua pengadilan tinggi merupakan seorang kepala pada tiap-tiap pengadilan tinggi. Pengadilan tinggi biasanya hanya memeriksa atas dasar pemeriksaan berkas perkara. Empat belas hari setelah vonis pengadilan negeri merupakan tenggang waktu yang biasa dilakukan untuk mengajukan banding.
  • 10. • • • • • • • Tugas dan wewenang Pengadilan Tinggi : (1) memimpin pengadilan-pengadilan negeri di dalam daerah hukumnya; (2) memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana serta perdata di tingkat banding; (3) memerintahkan agar mengirim berkas-berkas perkara dan suratsurat untuk memberi penilaian tentang kecakapan dan kerajinan para hakim; (4) mengawasi perbuatan hakim pengadilan negeri di dalam daerah hukumnya; (5) memberi peringatan, teguran, dan petunjuk yang dipandang perlu kepada pengadilan negeri dalam daerah hukumnya; (6) mengadili di tingkat pertama dan terakhir serta memiliki kewenangan mengadili antarperadilan negeri di daerah hukumnya; (7) melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di dalam daerah hukumnya dan menjaga supaya peradilan itu diselenggarakan dengan cara saksama dan wajar.
  • 11. Pengadilan Negeri Pengadilan tingkat pertama adalah pengadilan negeri, yaitu suatu pengadilan umum yang sehari-hari memeriksa dan memutuskan perkara dalam tingkat pertama dari segala perkara perdata dan pidana sipil untuk semua golongan penduduk (warga negara dan orang asing). Kedudukan pengadilan negeri adalah di ibu kota kabupaten/kota dan daerah hukumnya meliputi kabupaten/kota. Penempatan kejaksaan negeri pada tiap-tiap pengadilan negeri adalah sebagai alat pemerintah yang bertindak sebagai penuntut umum dalam suatu perkara pidana terhadap si pelanggar hukum. Perkara-perkara dalam pengadilan negeri secara umum diadili oleh majelis hakim yang terdiri atas satu hakim ketua dan dua hakim anggota, dibantu oleh seorang panitera. Kecuali untuk masalah/perkara-perkara ringan yang ancaman hukumannya kurang dari satu tahun, contohnya, perkara pelanggaran lalu lintas. Untuk masalah atau perkara seperti ini, persidangannya dipimpin oleh hakim tunggal.
  • 12. Pengadilan Agama Berkedudukan di ibu kota Kabupaten/Kota, wilayah hukumnya daerah Kabupaten/Kotamadya. Susunannya : Pimpinan, Hakim, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita. Wewenangnya : memeriksa, memutus, menyelesaikan dan melakukan pengawasan pelaksanaan perkaraperkara di tingkat pertama di bidang perkawinan, waris, wasiat dan hibah, yang dilakukan berdasarkan hukum Islam, wakaf, dan sedekah.
  • 13. Pengadilan Tinggi Agama Merupakan pengadilan tingkat banding. Berkedudukan di ibu kota provinsi dengan wilayah hukumnya adalah daerah provinsi. Tugas dan wewenangnya mengadili perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama tingkat banding dan sengketa kewenangan mengadili antar-Pengadilan di wilayah hukumnya.
  • 14. Pengadilan Militer Pengadilan yang mengadili anggota-anggota TNI, meliputi angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara disebut pengadilan militer. Berdasarkan Undang-Undang No. 31 tahun 1987 tentang Pengadilan Militer, dinyatakan bahwa lingkup pengadilan militer meliputi: 1) pengadilan militer pertempuran; 2) pengadilan militer tingkat pertama yang mengadili kejahatan dan pelanggaran yang dilakukan oleh TNI yang berpangkat kapten ke bawah disebut pengadilan militer; 3) pengadilan militer utama; 4) pengadilan militer tinggi, sebagai berikut: a) pengadilan tingkat pertama yang mengadili kejahatan dan pelanggaran yang dilakukan oleh TNI yang berpangkat mayor ke atas, dan b) pengadilan untuk memeriksa dan memutus pada tingkat banding perkara pidana yang telah diputus oleh pengadilan militer dalam daerah hukumnya yang dimintakan banding. Pengadilan militer sekarang berpuncak pada Mahkamah Agung mengingat bahwa pengadilan tertinggi di Indonesia adalah Mahkamah Agung. Di samping pengadilan tentara, terdapat juga kejaksaan tentara yang mempunyai daerah kekuasaan sama dengan daerah kekuasaan pengadilan militer yang bersangkutan.
  • 15. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Di Indonesia, kehadiran pengadilan tata usaha negara tergolong masih sangat baru. Keberadaannya didasarkan pada UU No. 9 tahun 2004 sebagai pengganti UU Nomor 5 tahun 1986 tentang Pengadilan Tata Usaha Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1991. Sengketa tata usaha negara menurut Pasal 5 UU NO. 4/1986 adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara. Sementara itu, keputusan tertulis yang dikeluarkan oleh badan tata usaha negara adalah keputusan tata usaha negara. Keputusan itu berisi tindakan hukum badan tata usaha negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengadilan Tata Usaha Negara berwenang memeriksa dan memutus semua sengketa tata usaha negara dalam tingkat pertama. Sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara adalah sengketa dalam tata usaha negara.
  • 16. • • • • • • • • Keputusan tata usaha negara adalah suatu ketetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan tata usaha negara yang berisi tindakan hukum badan tata usaha negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menerbitkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum. Masalah-masalah yang menjadi jangkauan pengadilan tata usaha negara meliputi : (1) bidang HAM, yaitu gugatan atau permohonan yang berkaitan dengan pencabutan hak milik seseorang, penangkapan, dan penahanan yang tidak sesuai dengan prosedur hukum (sebagaimana diatur dalam KUHAP) mengenai praperadilan; (2) bidang function publique , yaitu gugatan atau permohonan yang berhubungan dengan status atau kedudukan seseorang, misalnya, bidang kepegawaian, pemecatan, dan pemberhentian hubungan kerja; (3) bidang sosial, yaitu gugatan/permohonan terhadap keputusan administrasi tentang penolakan permohonan atau permohonan suatu izin; (4) bidang ekonomi, yaitu gugatan atau permohonan yang berkaitan dengan perpajakan, merek, agraria, dan sebagainya. Berdasarkan Pasal 6 UU No. 9 tahun 2004, pengadilan tata usaha negara dilaksanakan oleh badan pengadilan berikut. (1) Pengadilan tata usaha negara berpuncak pada Mahkamah Agung. (2) Pengadilan tata usaha negara berkedudukan di ibu kota provinsi dan daerah hukumnya yang meliputi wilayah provinsi. (3) Pengadilan tata usaha negara berkedudukan di ibu kota kabupaten/ kota dan daerah hukum yang meliputi wilayah kabupaten/kota. Presiden atas usul Ketua MA dapat mengangkat dan memberhentikan hakim pengadilan tata usaha negara. Ketua MA mengangkat dan memberhentikan ketua dan wakil ketua pengadilan tata usaha negara.