Advertisement

Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia

Siswa di Universitas Brawijaya at University of Brawijaya
Jan. 8, 2015
Advertisement

More Related Content

Advertisement

Pemeriksaan, Keberatan, dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia

  1. Pemeriksaan, Keberatan dan Banding dalam Perpajakan di Indonesia Oleh: Binti Shofiatul Jannah (136020300111014) Universitas Brawijaya
  2. Pemeriksaan Pajak Pasal 29 ayat (1) Undang- Undang KUP Pasal 25, 26, dan 26A Undang-Undang KUP dan PMK Nomor 9/PMK.03/2013 tentang Tata cara dan Penyelesaian Keberatan Keberatan Pasal 27 Undang- Undang KUP. Pasal 35, Pasal 36, Pasal 37, Pasal 38, Pasal 39 UU No 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak Banding Materi Universitas Brawijaya
  3. 1 2 3 4 Pemeriksaan Pajak Pemeriksaan menurut UU KUP Pasal 1 angka 24 adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, dan mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Tujuan dari pemeriksaan pajak sebagaimana yang dimuat dalam Pasal 29 ayat 1 Undang-Undang KUP Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dalam rangka melaksanakan peraturan perundang-undangan perpajakan Universitas Brawijaya
  4. 1 2 3 4 Ruang Lingkup dan Kriteria Pemeriksaan Pajak Berdasarkan PMK Nomor 17/PMK0.3/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak membedakan jenis pemeriksaan Pemeriksaan kantor adalah pemeriksaan yang dilakukan di Kantor Direktorat Jenderal Pajak Pemeriksaan Lapangan adalah pemeriksaan yang dilakukan di tempat kedudukan, tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, tempat tinggal Wajib Pajak, atau tempat lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak Universitas Brawijaya
  5. 1 2 3 4 Kriteria Pemeriksaan Terdapat dua criteria yang merupakan alasan dilakukannya pemeriksaan, yaitu Pemeriksaan Rutin, merupakan pemeriksaan yang dilakukan sehubungan dengan pemenuhan hak dan/atau pelaksanaan kewajiban perpajakan Wajib Pajak Pemeriksaan Khusus atau pemeriksaan berdasarkan analisis risiko (risk based audit), merupakan pemeriksaan yang dilakukan terhadap Wajib Pajak yang berdasarkan hasil analisis risiko secara manual atau secara komputerisasi menunjukkan adanya indikasi ketidakpatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan Universitas Brawijaya
  6. 1 2 3 4 Alur Pelaksanakan Pemeriksaan Penugasan/Per setujuan/Instru ksi Pemeriksaan Perencanaan Pemeriksaan dan Audit Program Penerbitan SP2 dan Pemberitahu an ke WP Peminjaman Dokumen Pemberitahu an Hasil Pemeriksaan (SPHP) Pelaksanaan Pengujian (Metode & Teknik Pemeriksaan) Pembahasan Akhir dg WP (Closing Conference) Berita Acara Pembahasan Akhir Pembahasan dg Tim QA Laporan Hasil Pemeriksaan (LPH) Universitas Brawijaya
  7. 1 2 3 4 Pemeriksaan Untuk Tujuan Lain, kriterianya adalah Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) secara jabatan Penghapusan NPWP Pengukuhan atau pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak Wajib Pajak mengajukan keberatan Pengumpulan bahan guna penyusunan norma penghitungan penghasilan neto Pencocokan data dan atau alat keterangan Penentuan WP berlokasi di daerah terpencil Penentuan satu atau lebih tempat terhutangnya Pajak Pertambahan Nilai Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak Universitas Brawijaya
  8. 1 2 3 4 Keberatan Dalam pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan terkadang WP tidak sependapat atas suatu ketetapan pajak yang dikenakan kepadanya atau atas pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga. Sehingga Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan Yang dapat diajukan Keberatan 1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB); 2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT); 3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) 4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN); 5. Pemotongan atau Pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan. Universitas Brawijaya
  9. 1 2 3 4 3 Cara Pengajuan Keberatan Surat Keberatan dapat disampaikan kepada Kepala kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak terdaftar dan/atau tempat Pengusaha Kena Pajak dikukuhkan dengan beberapa cara, yaitu 1. Penyampaian secara langsung, termasuk disampaikan ke Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) dalam wilayah kerja KPP tempat Wajib Pajak dikukuhkan. Penyampaian surat keberatan diberikan Bukti Penerimaan Surat; 2. Pos dengan bukti pengiriman surat; 3. Cara lain:  melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat, atau  e-Filling melalui Penyedia Jasa Aplikasi (Application Service Provider) atau fasilitas e-Filling yang disediakan oleh Dirjen Pajak. Universitas Brawijaya
  10. 1 2 3 4 Syarat Pengajuan keberatan 1. diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia; 2. mengemukaan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak dengan disertai alasan-alasan yang menjadi dasar perhitungan; 3. 1 (satu) Surat Keberatan diajukan hanya untuk 1 (satu) Surat Keberatan Pajak, untuk 1 (satu) pemotongan pajak, atau untuk 1 (satu) pemungutan pajak; 4. Wajib pajak telah melunasi pajak yang masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhil hasil pemeriksaan; 5. diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tanggal dikirim Surat Ketetapan Pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga kecuali Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaan Wajib Pajak (force majeur); 6. Surat Keberatan ditandatangani oleh Wajib Pajak, dan dalam hal Surat Keberatan ditandatangani bukan oleh Wajib Pajak, Surat Keberatan tersebut harus dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus. Universitas Brawijaya
  11. 1 2 3 4 Penyelesaian keberatan Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat keberatan diterima, harus memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan. Apabila dalam jangka waktu 12 (dua belas ) telah lewat dan Direktorat Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, maka keberatan yang diajukan tersebut dianggap diterima. Keputusan keberatan dapat berupa: mengabulkan seluruhnya atau sebagian menolak menambah besarnya jumlah pajak terhutang Universitas Brawijaya
  12. 1. Mengajukan permohonan Banding hanya kepada badan peradilan pajak atas Surat Keputusan Keberatan 2. Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasan Indonesia dengan alasan yang jelas 3. Diajukan paling lama 3 bulan sejak Surat Keputusan Keberatan diterima 4. Dilampiri dengan salinan Surat Keputusan Keberatan tersebut 5. Terhadap 1 Keputusan diajukan 1 Surat banding 1 2 3 4 Banding JIka Wajib Pajak tidak menyetujui atas keputusan keberatan, Wajib Pajak dapat mengajukan banding ke Pengadilan Pajak (PP) sebagai upaya hukum dalam menyelesaikan perselisihan/sengketa di bidang perpajakan. Syarat Pengajuan Banding Universitas Brawijaya
  13. 1. Pengadilan Pajak mempunya tugas dan wewenang memeriksa dan memutus Sengketa Pajak. 2. Pengadilan Pajak dalam hal banding hanya memeriksa dan memutus sengketa atas keputusan keberatan,kecuali ditentukan oleh peraturan perundang-undangan. 3. Pengadilan Pajak dalam hal Gugatan memeriksa dan memutus sengketa atas pelaksanaan penagihan Pajak atau pembetulan atau Keputusan lainnya. 1 2 3 4 Pengadilan Pajak Pengadilan Pajak adalah Badan Peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi Wajib Pajak atau penanggung pajak yang mencari keadilan terhadap Sengketa Pajak. Tugas dan Wewenang Pengadilan Pajak Universitas Brawijaya
  14. Terima Kasih Universitas Brawijaya
Advertisement