PPT_efek perawatan metode kanguru terhadap bayi prematur.pptx
1. 1
Referat
“Efek Perawatan Metode Kangguru terhadap Intoleransi Minum pada Bayi Prematur”
DOKTER MUDA:
DOSEN PEMBIMBING KLINIS:
dr. Sp.THT
Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga Hidung Tenggorok
Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya
2023
3. 3
Abstrak
Çaka SY, Topal S, Yurttutan S, Aytemiz S, Çıkar Y, Sarı M. Effects of kangaroo mother care on feeding intolerance in preterm infants. J Trop Pediatr. 2023 Feb 6;69(2):fmad015. doi: 10.1093/tropej/fmad015.
PMID: 36897067; PMCID: PMC10407975.
• Melihat efek Kangoroo Mother Care (KMC) terhadap Gastric Residual Volume (GRV) pada bayi prematur.
• Melihat efek KMC terhadap aspek lainnya pada bayi prematur.
Tujuan
• Uji acak 168 bayi prematur(KMC 84, perawatan standar 84) di NICU RS pendidikan, Juni-November 2020.
• Grup Intervensi: setelah minum→ bayi KMC selama 1 jam. Grup perawatan standar: setelah minum→ bayi
tengkurap.
Metode
• Grup KMC: Kejadian ntoleransi minum lebih sedikit (p<0.05). Waktu transisi sampai nutrisi enteral penuh (full
enteral feed) lebih pendek. Suhu badan & sat O2 lebih tinggi; laju napas & nadi lebih rendah.
• Kenaikan berat badan dan masa perawatan di RS tidak berbeda bermakna diantara kedua grup (p>0.05).
Hasil
• KMC memiliki efek positif terhadap intoleransi minum dan saluran pencernaan pada bayi prematur.
Kesimpu
lan
4. 4
Perawatan metode kangguru oleh ibu dan ayah bayi
di Kitui, Kenya.
https://www.gavi.org/vaccineswork/kangaroo-care-
saving-babies-lives-rural-kenya
Pendahulua
n
Penelitian yang ada: menggendong bayi dengan posisi tengkurap
atau posisi lateral kanan dapat mengurangi GRV dan regurgitasi.
Posisi tepat untuk bayi setelah minum → belum ada konsensus.
KMC membuat bayi posisi pronasi dan tegak, memiliki potensi untuk
mengurangi intoleransi minum.
Intoleransi minum: gangguan & ketidakmampuan mencerna makanan yang mengganggu rencana
minum bayi.
Gejala& tanda: Gastric Residual Volume >50%, residu gaster berdarah, muntah, pelebaran lingkar
perut,
darm contour, peningkatan/hilangnya bising usus, dan perubahan frekunsi BAB tanpa perburukan
klinis yang signifikan.
6. 6
Metode
• Penelitian uji coba eksperimental.
• Populasi bayi premature yang dirawat di NICU RS di
Kahramanmaras antara Juni-Nov 2020 (Figure 1)
• Inklusi: bayi lahir 28-36 minggu, tanda vital stabil, minum
ASI dan eoprotein melalui sonde, tanpa pelemas otot,
analgetic, inotropic, tanpa gangguan neurologis berat, ibu
tidak merokok.
• Eksklusi: kardiorespirasi tidak stabil, ada penyakit sal
cerna lainnya, riwayat operasi, ibu tidak bicara Bahasa
Turki.
7. 7
Metode
• Metode randomisasi: Urn Method (metode pengacakan penuh)
• Setiap subjek diberi label parameter ɑ yang diwakilkan dengan
bola merah dan β dengan bola putih.
• Pengelompokan subjek dilakukan berdasarkan pada warna
saat bola diambil.
8. 8
Metode: Prosedur Pengambilan data
Pertemuan dengan
keluarga & bayi: pengisian
informed consent + formulir
informasi.
Intervensi dilakukan oleh
observer independen (2
perawat yang sama, yang
bekerja di NICU shift pagi)
Volume ASI sama pada
kedua grup. Mulai pada 15-
20 ml/kg/hari selama 1-2
hari, lalu 30 ml/kg/hari,
setiap 2-3 jam.
Eoprotein pada setiap 25
ml ASI setelah bayi minum
50-100 ml/kg.
Tanda vital diukur sebelum
minum. Minum diberikan
melalui sonde dengan
perfusor selama 30 menit.
KMC selama 60 menit.
Hanya topi dan popok,
pada dada orangtua
dengan posisi tegak 45°,
skin to skin.
Bayi yang tidak
KMC/Standard Care akan
diposisikan tengkurap 45°.
Napas dan SpO2 dipantau
untuk mencegah SIDS.
Cek tanda vital setelah 60
menit pada kedua grup.
Volume residu diukur saat
sebelum minum berikutnya.
Semua intervensi dilakukan
dengan kondisi lingkungan
yang sama (sunyi, tenang,
dan redup).
9. 9
Metode: Prosedur Pengambilan data
Form gambaran deskriptif
Usia, berat, jenis kelamin
ibu dan bayi
Form KMC
Tanggal KMC, Tanda vital
pre- & post-KMC, jumlah
residu sebelum minum
berikutnya.
Form pengukuran GRV
Bayi dengan distensi
abdomen, muntah, residu
>50% jumlah intake/GRV,
ada darah/tidak pada residu
10. 10
Ayu, G., Sundariyati, H., & Ked, S. (2017). Tonsilitis Kronis Eksaserbasi Akut
Etik
Disetujui Clinical Studies Ethics Committee of Kahramanmaras Sutcu Imam
University di Turki.
Informed consent diambil dari seluruh subjek sebelum penelitian.
Statistik
Uji normalitas: Kolmogorov-Smirnov.
Perbandingan data kualitatif:
Pearson’s chi-square.
Perbedaan antara variable diskontinu
pada dua grup: t-test.
Variable kategorik → frekuensi
(n,%)
Variable kontinus→rerata,
stand dev
Metode
Menggunak
an
IBM SPSS
Stat 23
11. 11
Hasil
Kedua grup tidak memiliki perbedaan karakter deskriptif dan klinis
(p>0.05).
Grup KMC memiliki suhu & SpO2 lebih tinggi dan laju napas & denyut
jantung lebih rendah (p<0.001).
Grup KMC memiliki transisi sampai minum oral full-feed lebih cepat
(p<0.05).
Tidak ada perbedaan bermakna untuk kenaikan berat badan dan masa
perawatan(p>0.05).
Rerata GRV grup KMC 0.84±3.28 ml, grup Standard Care (SC) 4.17 ± 6.04 ml
(p<0.05).
13. 13
Hasil
Tidak ada perbedaan bermakna
pada tanda vital sebelum
minum.
Grup KMC memiliki suhu & SpO2
lebih tinggi dan laju napas &
denyut jantung lebih rendah
(p<0.001).
Grup KMC memiliki transisi sampai
full-feed lebih cepat (p<0.05).
15. 15
Diskusi
Intoleransi minum penting untuk dievaluasi dan diintervensi secara cepat untuk mencegah NEC.
Perawatan nutrisi, termasuk posisi yang tepat, dapat mempengaruhi kesejahteraan bayi.
KMC membuat bayi merasa berada di lingkungan yang aman → ↑ suhu dan SpO2, ↓ HR dan RR
KMC disebut mempengaruhi kadar cholesistokinin yang berfungsi mencegah sekresi gastrin dan meningkatkan sekretin dan
menstimulasi peristaltika → Bayi yang di KMC lebih baik dalam mentoleransi minum dibandingkan posisi supine.
Pada penelitian ini, bayi yang KMC memiliki kenaikan BB yang lebih banyak dan masa rawat lebih pendek, namun
tidak signifikan secara statistik.
Penelitian lain membuktikan: KMC memperpendek lama perawatan di RS dan memiliki efek positif terhadap pertumbuhan &
perkembangan.
a. Verklan MT, Walden M. Core Curriculum for Neonatal I_ntensive Care Nursing. 4th edn. AWHONN: Saunders Elsevier Publishing, 2010, 194–205.
16. 16
Diskusi: Keterbatasan
Faktor risiko: ras, riwayat USG Doppler’s prenatal yang tidak normal, penggunaan
antibiotic (yang dapat merubah flora normal saluran cerna). → tidak diperhitungkan
Terdapat variabilitas pada kandungan nutrisi dari ASI yang dapat mempengaruhi
intoleransi minum → tidak dikaji.
Penelitian ini hanya pada 1 tempat.
a. Verklan MT, Walden M. Core Curriculum for Neonatal I_ntensive Care Nursing. 4th edn. AWHONN: Saunders Elsevier Publishing, 2010, 194–205.
17. 17
Kesimpulan
KMC mempengaruhi intoleransi minum pada bayi
prematur
Selama minum, bayi dapat di KMC agar mendapatkan
manfaat perawatan maternal juga efek positif pada
saluran cerna karena posisi tegak.
Perlu untuk penelitian membandingkan efek KMC dan
efek pada posisi lain saat perawatan bayi premature di
NICU.