Advertisement
Advertisement

More Related Content

Advertisement

Restriksi Pertumbuhan Ekstrauterin (2).pptx

  1. Extrauterine Growth Restriction: Definitions and Predictability of Outcomes in a Cohort of Very Low Birth Weight Infants or Preterm Neonates Presentator : M.Alfarisyi Z. Pembimbing : Dr.dr. Bugis Mardina Lubis, M.Ked(Ped), Sp.A(K) Supervisor : 1.Prof. dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K) 2. dr. Pertin Sianturi, M.Ked(Ped), Sp.A(K) 3. Dr. dr. Bugis Mardina Lubis, M.Ked(Ped), Sp.A(K) 4. dr. Beby Syofiani Hasibuan, M.Ked(Ped), Sp.A(K) 5. dr. Syamsidah Lubis, M.Ked(Ped), Sp.A(K) 6. dr. Fera Wahyuni, M.Ked(Ped), Sp.A(K)
  2. PENDAHULUAN Bayi Lahir Berat Lahir Sangat Rendah (berat lahir ≤ 1500 g) pertumbuhan tidak optimal yang terjadi selama rawat inap EUGR
  3. • Periode nutrisi yang tidak adekuat, intoleransi makan (umumnya terjadi pada bayi prematur), dan berbagai morbiditas ringan hingga berat yang terkait dengan kelahiran prematur Faktor yang mempengaruhi
  4. Pendahuluan Cross-sectional berat badan < persentil ke-10 (atau cut-off lainnya) pada waktu tertentu (t), terlepas dari berat lahir; Longitudinal, terdiri dari penurunan berat badan > 1 (atau 2) Standar Deviasi (SD) antara kelahiran dan waktu-t tertentu. Definisi diklasifikasikan dalam dua kelompok Waktu-t yang dimaksud  usia gestasi 36 minggu, usia saat lahir, dan 28 hari usia pascanatal.
  5. TUJUAN PENELITIAN Evaluasi EUGR untuk memprediksi hasil auksologis pada usia 24-30 bulan, dan untuk mengevaluasi kesepakatan antara definisi cross-sectional dan longitudinal pada waktu-t yang sama.
  6. Metode Kriteria Inklusi  Bayi dengan usia gestasi <30 minggu atau berat badan ≤ 1500 g (menurut kriteria Vermont Oxford Network), yang lahir antara tahun 1994 dan 2010 dan dirawat di Unit Perawatan Intensif Neonatal Universitas Turin , Italia. Kriteria eksklusi  Malformasi kongenital mayor, sindrom genetik, kematian sebelum dipulangkan. Dua Kelompok: •Populasi A (n = 695) : Semua neonatus yang lahir dengan usia gestasi <30 minggu (terlepas dari berat lahirnya Populasi B (n = 894) : Semua neonatus yang lahir dengan usia gestasi ≥ 30 minggu dan VLBW
  7. Kriteria inklusi & definisi studi populasi • Neonatus  Small for gestational age (SGA) jika berat lahir di bawah persentil ke 10 dari grafik INeS.  Large for gestational age (LGA) jika berat lahir di atas persentil ke-90 dari grafik INeS. • Kesepakatan antara definisi EUGR cross-sectional dan longitudinal pada waktu-t yang sama diperkirakan dengan koefisien kappa Cohen.
  8. Karakteristik umum bayi
  9. Morbiditas utama selama perawatan di rumah sakit.
  10. Bayi dengan EUGR dengan definisi secara cross-sectional dan longitudinal pada empat waktu-t yang berbeda Pada Populasi A, proporsi bayi non-SGA dengan EUGR longitudinal lebih tinggi dibandingkan dengan EUGR cross-sectional, sedangkan pada Populasi B kecenderungan yang berlawanan diamati. Sebagian besar bayi SGA mengalami EUGR cross-sectional; namun, ketika EUGR didefinisikan secara longitudinal, persentase bayi SGA dengan EUGR menurunHal ini sangat jelas pada Populasi B Kesepakatan antara definisi cross-sectional dan longitudinal dari EUGR pada waktu-t yang sama adalah rendah (−0,07 <koefisien kappa Cohen <+0,38).
  11. Bayi dengan EUGR dengan definisi secara cross-sectional dan longitudinal pada empat waktu-t yang berbeda
  12. Variabel auksologis pada usia 24-30 bulan.
  13. Mean + SD DSDS (SDS 24–30 bulan –SDS saat lahir) LS dalam grup EUGR dan non-EUGR.
  14. Diskusi Definisi EUGR : berat badan di bawah persentil ke-10 saat pulang  Prevalensi : 74% neonatus dengan GA <30 minggu, dan 93% neonatus dengan GA ≥ 30 minggu dan berat lahir ≤ 1500 g.  Clark et al., 28% EUGR dari populasi bayi dengan berat lahir <2000 g dan GA ≤ 34 minggu, Radmacher et al.  59% EUGR dari populasi bayi baru lahir dengan berat lahir <750 g dan GA <29 minggu  Karagol et al. 17% EUGR dari populasi bayi non-SGA dengan berat lahir antara 750 g dan 1250 g.
  15. EUGR : berat badan di bawah persentil ke-10 pada usia gestasi 36 minggu Prevalensi : 83% bayi dengan GA <30 minggu, dan 98% bayi baru lahir dengan GA≥30 minggu dan berat lahir ≤ 1500 g. Lemons et al. 97% bayi baru lahir VLBW dengan GA ≤ 30 minggu menunjukkan EUGR.
  16. Diskusi Definisi EUGR : berat badan di bawah persentil ke-10pada 28 hari kehidupan pascakelahiran Prevalensi : 53% EUGR pada bayi dengan GA <30 minggu, dan 89% pada bayi baru lahir dengan GA ≥ 30 minggu dan berat lahir ≤ 1500g. Martin et al.  75% EUGR dari populasi bayi baru lahir dengan GA <28 minggu. Karagol et al.  prevalensi EUGR hanya 26%, meskipun pada populasi bayi non-SGA dengan berat lahir antara 750 g dan 1250 g.
  17. Diskusi Definisi EUGR : hilangnya 1SD antara kelahiran dan kepulangan  Prevalensi : 92% bayi baru lahir dengan GA <30 minggu, dan 55% bayi dengan GA ≥ 30 minggu dan berat lahir ≤ 1500 g  Franz dkk. 50% EUGR dari populasi VLBW dengan GA <26 minggu. Marks et al., Shlomai dkk., dan Roggero et al. EUGR sebagai kehilangan 2SD sejak lahir hingga keluar.  Prevalensi EUGR dari populasi bayi baru lahir VLBW dan populasi bayi baru lahir VLBW dan AGA masing- masing 10,6%, 5,2%, dan 13%.
  18. Diskusi Menggunakan definisi EUGR yang berbeda memiliki beberapa implikasi klinis.  Cross-sectional evaluasi yang tidak mempertimbangkan apa yang terjadi antara kelahiran dan waktu-t.  Longitudinal perubahan dari lahir ke waktu-t yang ditentukan namun penting untuk memilih nilai cut-off yang tepat untuk menentukan EUGR (biasanya, penurunan berat badan 1SD atau 2SD)  Semakin rendah persentil berat lahir, semakin rendah probabilitas kehilangan 1 atau 2 SD. Untuk alasan ini, dan mengingat jumlah SGA yang besar di Unit Perawatan Intensif Neonatal memilih penurunan berat badan sebesar 1SD sebagai batas penilaian longitudinal • Manfaat dari definisi EUGR mengidentifikasi bayi dengan risiko tinggi hasil auksologis atau neurologis jangka panjang yang negatif.
  19. Diskusi Analisis hasil auksologis pada dua tahun  Populasi penelitian ini lebih ringan dan lebih pendek serta memiliki lingkar kepala yang lebih rendah dibandingkan dengan populasi target CDC pada usia yang sama.  Ini berarti keterlambatan pertumbuhan dialami antara kelahiran dan 24-30 bulan. Definisi longitudinal EUGR (berlawanan dengan cross-sectional) adalah prediksi pertumbuhan pada 24-30 bulan  Menunjukkan bahwa bayi EUGR memiliki keterlambatan pertumbuhan yang lebih tinggi daripada bayi non-EUGR. • Kami menyarankan untuk menggunakan definisi longitudinal EUGR sebagai prediktor yang lebih baik untuk hasil jangka panjang
  20. Kesimpulan Definisi EUGR yang jelas dan harmonis diperlukan untuk perbandingan berbagai strategi klinis dan perawatan gizi bayi prematur selama rawat inap di Unit Perawatan Intensif Neonatal. Definisi ini harus menjadi indikator yang bermanfaat bagi dokter dalam praktik sehari-hari. Penggunaan evaluasi longitudinal direkomendasikan karena terbukti lebih baik memprediksi hasil jangka panjang tambahan.
  21. Terima Kasih
  22. Faculty of Medicine, Universitas Sumatera Utara Jl. Dr. T. Mansyur No. 5, Medan 20155, Indonesia dean.med@usu.ac.id

Editor's Notes

  1. Populasi B memiliki median usia gestasi yang lebih tinggi dan proporsi singleton dan wanita yang lebih tinggi. Mean SDS mendekati nilai yang diharapkan pada populasi A (antara −0.10 dan −0.02, sesuai dengan persentil ke-46 dan ke-49), dan lebih rendah pada Populasi B (antara −1.29 dan −1.09, sesuai dengan ke-10 dan ke-14 sentil)
  2. Secara keseluruhan Mean (SD) variabel auksologis pada usia 24-30 bulan menunjukkan anak-anak lebih ringan dan lebih pendek dengan lingkar kepala yang lebih rendah jika dibandingkan dengan populasi target CDC
  3. Baik kelompok EUGR dan non-EUGR memiliki persentil yang lebih rendah untuk berat badan pada 24-30 bulan dibandingkan saat lahir (rata-rata ∆SDS <0). Namun untuk lingkar kepala, baik kelompok EUGR maupun non-EUGR berada pada persentil yang lebih tinggi daripada saat lahir (rata-rata ∆SDS > 0). Pada kondisi EUGR dengan definisi longitudinal, penurunan berat badan-SDS pada 24-30 bulan lebih besar pada EUGR dibandingkan pada kelompok non-EUGR hingga empat kali (p <0,01). Demikian pula, peningkatan lingkar kepala-SDS lebih tinggi pada kelompok non-EUGR dibandingkan kelompok EUGR.
Advertisement