SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Seorang pria edentulous 68
tahun kondisi gigi geligi
hopeless ingin melakukan
konsultasi implan
Pasien memiliki tampilan gingiva yang berlebihan ketika
tersenyum. Pemeriksaan klinis dan radiografi
menunjukkan resotrasi yang rusak dengan karies
rekuren dan gigi kompromis periodontal dengan
anterior splaying. Rongga mulut pasien memiliki
dukungan yang terbatas di posterior dan dimensi
vertikal oklusi yang kolaps.
Pasien memiliki pola skeletal kelas II Angle. Pasien memilih
perawatan rehabilitasi implan pada seluruh rongga mulutnya.
Gambar 1. Perencanaan digital dengan teknik pemindaian
CBCT ganda. 6 Implan direncanakan sesuai dengan
prenencanaan prostesis.
Penanda fidusia/fiducial markers dikaitkan di gigi tiruan immediate dan dilakukan pemindaian CBCT
menggunakan gigi tiruan untuk templat radiografi.
Pemindaian CBCT kedua dilakukan.
Berkas DICOM dibuat dari pemindaian CBCT ganda diimport agar tersedia secara komersial di perangkat
lunak dan perencanaan implan digital dilakukan
Gambar 2. Templat stereolitografi yang ditempatkan di
maksila dengan pin penjangkaran. Panduan bedah
dilakukan berdasarkan templat stereolitografi.
Setelah menerima templat stereolitographi, 6 implan ditempatkan di maksila dan 6 implan di mandibular.
Protokol pemasangan immediate diikuti dan 8 minggu kemudian dikonfirmasi osseointegration sukses.
Pada kunjungan yang sama, multi-unit abutment di torqued di implan dan abutment sementara
ditanamkan.
Gigi tiruan dilubangi untuk mengakomodasi abutment sementara dan resin akrilik
polymethylmethacrylate (PMMA) diinjeksikan untuk mengangkat abutment sementara (teknik conversi
gigi tiruan) dan
Mengkonversi gigi tiruan menjadi prostesis provisional fix screw-retained (screw-retained fixed
provisional prostheses)
Seorang pria 64 tahun dengan
kondisi hopeless melakukan
konsultasi implan. Pasien ingin
dilakukan restorasi untuk
mengembalikan fungsi gigi dan
estetik
Terdapat fraktur multiple dan karies disertai restorasi
yang defektif. Pasien memilihi hubungan skeletak Angle
Kelas II dengan tampilan gingiva yang berlebih ketika
tersenyum. Pasien memiliki dukungan posterior yang
buruk dan dimensi vertical oklusi yang kolaps berat.
Pasien tidak bahagia dengan kondisi rongga mulutnya
dan termotivasi ingin melanjutkan perawatan.
pasien memutuskan untuk dirawat dengan rehabilitasi implant pada seluruh rongga mulutnya.
Pemasangan gigi tiruan lengkap immediate dilakukan setelah ekstraksi dan alveoloplasti maksila dilakukan.
Setelah masa penyembuhan/healing selama 2 bulan, perencanaan perawatan digital dimulai.
Gambar 4. Tampak depan dari prostesis lengkung
konversi ganda, 2 bulan setelah panduan implan
ditanamkan.
• Selama 4-6 bulan, prostesis provisional tetap ditinjau ulang terkait dengan fungsi, fonetik, estetik dan DVO
(Dimensi Vertikal Oklusi).
• Sebagai tambahan, kemampuan kedua pasien untuk membersihkan prostesis juga ditinjau.
• Alur kerja digital untuk prosedur prostodontik diimplementasikan melalui 4 kali tatap muka dengan kedua
pasien.
• Pencetakan intraoral secara digital pada full-arch multi-unit abutment dilakukan dengan sistem IOS (intra
oral scanner) dan teknik pemindaian digital ganda (double digital scanning).
• Pemindaian digital pertama (Berkas STL 1) dengan prostesis provisional fix dibuat (Gambar 5, kiri).
• Selanjutnya, prostesis sementara dihapus dan pemindaian digital kedua (STL 2) dibuat setelah pemindaian
badan dikencangkan dengan tangan kepada multi-unit abutment (Gambar 6, kanan).
• Berkas STL yang dibuat dari kedua pemindaian intraoral (Berkas STL 1 dan 2) dari implan dan prostesis
provisional di impor ke CAD software dan dibuat superimpose pada master berkas STL untuk desain
prostesis prototipe.
• Maxillomandibular interocclusal records dibuat melalui prostesis provisional dan model kerja
diartikulasikan menggunakan artikulator semi-adjustable. Verifikasi keakuratan model kerja
dilakukan dengan menepatkan prostesis provisional fix di model kerja.
• Di laboratorium, semua berkas STL dari pemindaian digital intraoral dan ekstraoral diimpor ke
sebuah software yang bisa menunjukkan superimposisi dan untuk pemeriksaan keakuratan 
Software CAD
• Selanjutnya, di software CAD dilakukan proses desain protesa prototipe melalui alur kerja
digital yang lengkap.
• Setelah desain CAD, prototipe prosthesis di milling dari prefabricated multi layered
polymethylmethacrylate (PMMA) dental disks.
• Prostesis prototipe polymethylmethacrylate (PMMA) dimasukkan dan disesuaikan setelah
dilakukan pemeriksaan fungsi, estetik dan fonetik.
• Dilakukan pemindaian ulang secara digital di laboratorium dan berkas STL di transfer kembali
ke software CAD untuk proses lebih lanjut.
• Pemotongan virtual dilakukan dengan software CAD hanya di daerah anterior rahang atas dari
gigi kaninus kanan ke gigi kaninus kiri dan di bagian gingiva untuk memungkinkan veneer
porselen wajah minimal. Tidak ada pemotongan virtual pada prostesis mandibula.
• Prostesis definitif di-milling dari zirkonia monoblok dengan flexural strenght tinggi 1.100 MPa
dan disinter setelah pewarnaan.
• Setelah sandblasting permukaan internal prostesis zirkonia monolitik, kemudian dibilas dan
dikeringkan. Permukaan zirkonia dan sisipan titanium juga ditambahkan dengan fosfat
dihidrogen 10-metakrilloloydidil (MDP) –mengandung campuran bonding/silane coupling agent
selama 60 detik.
• Sementasi itu dilakukan dengan semen resin self-adhesive di masing-masing model akhir
untuk kontrol kualitas.
• Prostesis zirkonia monolitik screw-retained dimasukkan. Akurasi fit klinis dan radiografi
dikonfirmasi dengan uji ketahanan sekrup dan dengan radiografi periapikal.
• Articulating paper dan shimstock digunakan untuk mengidentifikasi kontak oklusal, dan bur fine
diamond merah digunakan untuk penyesuaian oklusal.
• Prostesis zirkonia dikirim dengan memutar sekrup prostetik multi-unit menjadi 15Ncm
(Gambar 9 dan 10).
• Pita teflon dan resin komposit digunakan untuk menutup saluran akses sekrup. Occlusal
appliance diberikan untuk kedua pasien disertai instruksi cara membersihkan bagian bawah
prostesis.
• Kedua pasien menyatakan kepuasan mereka terhadap perawatan ini.
Gambar 9. Tampak depan dari prostesa definitive
zirconia saat ditempatkan.
Gambar 10. Radiografi panoramik dari prostesa
definitive zirkonia
Untuk pasien 1, rehabilitasi
implan double-arch dilakukan
dalam 4 pertemuan. Tidak ada
komplikasi prostetik yang
ditemukan setelah penyisipan
prostesis zirkonia dan setelah
pengamatan 2 tahun
Rehabilitasi implan double-arch
dilakukan dalam 4 pertemuan.
Tidak ada komplikasi teknis atau
mekanik yang ditemukan selama
periode observasi 2 tahun. Resesi
jaringan lunak minor dicatat di
beberapa daerah tetapi tanpa
mempengaruhi kepuasan pasien,
yang konsisten dengan temuan
literatur yang dilaporkan.
Kedua pasien terdaftar dalam
program perawatan follow-up dan
datang pada interval 6 bulan.
Kedua pasien menyatakan
kepuasan mereka dalam hal fungsi
dan estetika dengan prostesis
mereka.
• Prostesis zirkonia monolitik menerima pemotongan bagian fasial minor dari 6 gigi
rahang atas anterior untuk meningkatkan hasil estetik.
• Pada prostesis mandibula, tidak ada pemotongan yang dilakukan.
• Dua pasien dengan total 4 lengkung edentulous dirawat dengan pendekatan ini dan
diamati untuk periode 2 tahun.
• Satu-satunya komplikasi yang dilaporkan adalah suara clicking yang diamati pada
satu pasien. Itu terbukti pada bulan-bulan pertama adaptasi setelah insersi prostesis
definitif tetapi hal in imembaik seiring waktu.
• Tidak ada veneer porselen yang retak.
• Satu-satunya komplikasi jaringan lunak yang diamati adalah resesi jaringan lunak
peri-implan yang terlokalisasi beberapa multi-unit.
• Daerah resesi tidak terlihat dan tidak mempengaruhi kepuasan pasien.
• Efek biomekanik dengan rehabilitasi implan full-arch ganda belum sepenuhnya
diselidiki. Efek ini termasuk komplikasi biologis seperti kegagalan implan yang
terlambat dan komplikasi prostetik seperti retak/ fraktur veneer porselen.
• Malo et al melakukan studi klinis dengan 55 pasien yang direhabilitasi dengan
double full-arch implant fixed complete dentures dan 55 pasien yang direhabilitasi
dengan single full-arch implant fixed complete dentures.
• Lebih banyak komplikasi prostetik ditemukan pada double full-arch implant fixed
complete dentures dibandingkan dengan single full-arch implant fixed complete
dentures.
• Karakteristik antarmuka implan-tulang yang berbeda dan tidak adanya persepsi
perubahan posisi berlawanan dengan karakteristik antarmuka tulang ligamen
periodontal dapat menjadi faktor potensial yang memengaruhi temuan ini, melihat
pasien dengan rehabilitasi full-arch ganda menunjukkan sensitivitas taktil lebih pasif
daripada pasien gigi tiruan konvensional, tetapi menunjukkan sensitivitas taktil aktif
yang memuaskan atau bite force maksimum.
• Berdasarkan temuan perbandingan, pemindaian digital mengarah pada pemeran
virtual yang secara klinis dapat diterima, yang membuat alur kerja digital yang
lengkap layak dilakukan.
• Berkas STL dari teknik kesan pemindaian digital ganda seperti dijelaskan oleh
Papaspyridakos dkk digunakan untuk CAD / CAM pembuatan prototipe
polymethylmethacrylate (PMMA) di alur kerja digital yang lengkap.
• Hal ini dapat mengurangi waktu perawatan 1 tatap muka (harusnya 4, namun bisa 3
tatap muka) membuat catatan interoklusal maxillomandibular tidak diperlukan dan
beralih dari pencetakan langsung ke percobaan prototipe prostesis.
• Oleh karena itu, protokol prostodontik 4-tatap muka konvensional yang digunakan
untuk rehabilitasi implan definitif dari kedua pasien dapat direduksi menjadi
protokol prostodontik 3-tatap muka.
• Alur kerja digital untuk rehabilitasi implan tetap full-arch ganda
(double full-arch fixed implant) untuk 2 pasien dalam 4 pertemuan
diimplementasikan.
• Setelah waktu pengamatan 2 tahun, tingkat kebertahanan adalah
100% untuk implan dan prostesis.
• Komplikasi biologis seperti resesi jaringan lunak peri-implan
diamati pada kedua pasien, sementara tidak ada komplikasi
prostetik yang ditemukan.
• Alur kerja digital dengan pembuktian konsep teknik pemindaian
digital ganda dapat menyederhanakan rehabilitasi implan full-
mouth dan mengurangi waktu pertemuan/tatap muka.
• Teknik ini dapat menjadi alternatif yang valid untuk alur kerja
konvensional.
• Penggunaan zirkonia monolitik sebagai bahan prostetik untuk
implan tetap full-arch ganda tampaknya menjanjikan dalam
pengurangan kunjungan perawatan serta komplikasi prostetik
yang paling sering terjadi adalah retak/fraktur pada porselen.
Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic Zirconia Prostheses

More Related Content

What's hot

91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuhAulia Putri Evindra
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1hasril hasanuddin
 
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)dentalid
 
Terjemahan textbook os irma unhas
Terjemahan textbook os irma unhasTerjemahan textbook os irma unhas
Terjemahan textbook os irma unhasIrma Ariany Syam
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapikaa388
 
lbm 3 blok 19
lbm 3 blok 19lbm 3 blok 19
lbm 3 blok 19RSIGM
 

What's hot (9)

91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
91878881 pembuatan-gigi-tiruan-penuh
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
 
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
 
Terjemahan textbook os irma unhas
Terjemahan textbook os irma unhasTerjemahan textbook os irma unhas
Terjemahan textbook os irma unhas
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkap
 
Armamentarium bedah mulut
Armamentarium bedah mulutArmamentarium bedah mulut
Armamentarium bedah mulut
 
Genioplasty
GenioplastyGenioplasty
Genioplasty
 
lbm 3 blok 19
lbm 3 blok 19lbm 3 blok 19
lbm 3 blok 19
 
Dental asistant ii
Dental asistant iiDental asistant ii
Dental asistant ii
 

Similar to Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic Zirconia Prostheses

EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdfEKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdffatimahsyam7
 
Terjemahan jurnal radiologi irma unhas
Terjemahan jurnal radiologi irma unhasTerjemahan jurnal radiologi irma unhas
Terjemahan jurnal radiologi irma unhasIrma Ariany Syam
 
4. PRESENTASI.pptx
4. PRESENTASI.pptx4. PRESENTASI.pptx
4. PRESENTASI.pptxYuvitri1
 
BACAAN KL ANKYLOSIS TMJ.pptx
BACAAN KL ANKYLOSIS TMJ.pptxBACAAN KL ANKYLOSIS TMJ.pptx
BACAAN KL ANKYLOSIS TMJ.pptxhananazila
 
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...AMENINAREZKIA
 
Parade case parade case parade case.pptx
Parade case parade case parade case.pptxParade case parade case parade case.pptx
Parade case parade case parade case.pptxMedhySurya
 
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptxppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptxDewoBontang
 
BPS 3 PART 1.pptx
BPS 3 PART 1.pptxBPS 3 PART 1.pptx
BPS 3 PART 1.pptxasridiah
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1yes ican
 
GTC - Kelompok drg. Dahlia.pptx
GTC - Kelompok drg. Dahlia.pptxGTC - Kelompok drg. Dahlia.pptx
GTC - Kelompok drg. Dahlia.pptxSiskaSihombing4
 
Laporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptxLaporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptxVignarossaP
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooWelliSusanto
 
Slide_Single_Stage_Reconstruction_with_Titanium_Mesh_for_Compound.pptx
Slide_Single_Stage_Reconstruction_with_Titanium_Mesh_for_Compound.pptxSlide_Single_Stage_Reconstruction_with_Titanium_Mesh_for_Compound.pptx
Slide_Single_Stage_Reconstruction_with_Titanium_Mesh_for_Compound.pptxahmadzaky59
 
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.pptpenatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.pptMuhammadFadli954524
 
TEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptx
TEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptxTEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptx
TEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptxIINREVIEN
 
Bedah kuret anggi
Bedah kuret anggiBedah kuret anggi
Bedah kuret anggianggi123456
 
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptxPPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptxVuyateK
 

Similar to Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic Zirconia Prostheses (20)

EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdfEKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
EKSPANSI_SKELETAL_MENGGUNAKAN_MINISCREW_TERBANTU_EKSPANSI_RAPID-_1_ (1).pdf
 
Terjemahan jurnal radiologi irma unhas
Terjemahan jurnal radiologi irma unhasTerjemahan jurnal radiologi irma unhas
Terjemahan jurnal radiologi irma unhas
 
Evidence Based-Dentistry 201.2.pptx
Evidence Based-Dentistry 201.2.pptxEvidence Based-Dentistry 201.2.pptx
Evidence Based-Dentistry 201.2.pptx
 
4. PRESENTASI.pptx
4. PRESENTASI.pptx4. PRESENTASI.pptx
4. PRESENTASI.pptx
 
BACAAN KL ANKYLOSIS TMJ.pptx
BACAAN KL ANKYLOSIS TMJ.pptxBACAAN KL ANKYLOSIS TMJ.pptx
BACAAN KL ANKYLOSIS TMJ.pptx
 
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
Amenina rezkia perawatan endodontik terpandu obliterasi atau saluran akar ter...
 
Parade case parade case parade case.pptx
Parade case parade case parade case.pptxParade case parade case parade case.pptx
Parade case parade case parade case.pptx
 
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptxppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
 
BPS 3 PART 1.pptx
BPS 3 PART 1.pptxBPS 3 PART 1.pptx
BPS 3 PART 1.pptx
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1
 
GTC - Kelompok drg. Dahlia.pptx
GTC - Kelompok drg. Dahlia.pptxGTC - Kelompok drg. Dahlia.pptx
GTC - Kelompok drg. Dahlia.pptx
 
Laporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptxLaporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptx
 
Skripsi uly
Skripsi ulySkripsi uly
Skripsi uly
 
Dental implant
Dental implantDental implant
Dental implant
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
 
Slide_Single_Stage_Reconstruction_with_Titanium_Mesh_for_Compound.pptx
Slide_Single_Stage_Reconstruction_with_Titanium_Mesh_for_Compound.pptxSlide_Single_Stage_Reconstruction_with_Titanium_Mesh_for_Compound.pptx
Slide_Single_Stage_Reconstruction_with_Titanium_Mesh_for_Compound.pptx
 
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.pptpenatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
 
TEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptx
TEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptxTEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptx
TEKNIK MODIFIKASI UNTUK PEMUTIHAN GIGI NONVITAL PPT.pptx
 
Bedah kuret anggi
Bedah kuret anggiBedah kuret anggi
Bedah kuret anggi
 
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptxPPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
 

More from Nabilah Kusuma

Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case ReportRare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case ReportNabilah Kusuma
 
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...Nabilah Kusuma
 
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...Nabilah Kusuma
 
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Nabilah Kusuma
 
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal ReadingImpact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal ReadingNabilah Kusuma
 
Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...
Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...
Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...Nabilah Kusuma
 
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaRencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaNabilah Kusuma
 
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...Nabilah Kusuma
 
Eisenhower Matrix (4D)
Eisenhower Matrix (4D)Eisenhower Matrix (4D)
Eisenhower Matrix (4D)Nabilah Kusuma
 
Case Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue RegenerationCase Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue RegenerationNabilah Kusuma
 

More from Nabilah Kusuma (10)

Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case ReportRare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
Rare Gingival Metastasis by Hepatocellular Carcinoma: A Case Report
 
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
Septic Pulmonary Embolism Associated with Periodontal Disease: A case report ...
 
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...
Keratoacanthoma of the tongue, a very unusual histopathology diagnosis with i...
 
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
Delayed Treatment of Traumatized Primary Teeth with Distinct Pulp Response: F...
 
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal ReadingImpact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
Impact of Endodontically Treated Teeth on Systemic Diseases - Journal Reading
 
Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...
Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...
Journal Reading Orthodontic - Orthodontic Removable Appliance with Posterior ...
 
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan AmeloblastomaRencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
Rencana Perawatan dan Penatalaksanaan Ameloblastoma
 
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
Compliance levels of profession student in self-protection against radiation ...
 
Eisenhower Matrix (4D)
Eisenhower Matrix (4D)Eisenhower Matrix (4D)
Eisenhower Matrix (4D)
 
Case Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue RegenerationCase Based Study: Guided Tissue Regeneration
Case Based Study: Guided Tissue Regeneration
 

Recently uploaded

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 

Recently uploaded (20)

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 

Digital Workflow for Implant Rehabilitation with Double Full-Arch Monolithic Zirconia Prostheses

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Seorang pria edentulous 68 tahun kondisi gigi geligi hopeless ingin melakukan konsultasi implan Pasien memiliki tampilan gingiva yang berlebihan ketika tersenyum. Pemeriksaan klinis dan radiografi menunjukkan resotrasi yang rusak dengan karies rekuren dan gigi kompromis periodontal dengan anterior splaying. Rongga mulut pasien memiliki dukungan yang terbatas di posterior dan dimensi vertikal oklusi yang kolaps. Pasien memiliki pola skeletal kelas II Angle. Pasien memilih perawatan rehabilitasi implan pada seluruh rongga mulutnya.
  • 8.
  • 9. Gambar 1. Perencanaan digital dengan teknik pemindaian CBCT ganda. 6 Implan direncanakan sesuai dengan prenencanaan prostesis. Penanda fidusia/fiducial markers dikaitkan di gigi tiruan immediate dan dilakukan pemindaian CBCT menggunakan gigi tiruan untuk templat radiografi. Pemindaian CBCT kedua dilakukan. Berkas DICOM dibuat dari pemindaian CBCT ganda diimport agar tersedia secara komersial di perangkat lunak dan perencanaan implan digital dilakukan Gambar 2. Templat stereolitografi yang ditempatkan di maksila dengan pin penjangkaran. Panduan bedah dilakukan berdasarkan templat stereolitografi.
  • 10. Setelah menerima templat stereolitographi, 6 implan ditempatkan di maksila dan 6 implan di mandibular. Protokol pemasangan immediate diikuti dan 8 minggu kemudian dikonfirmasi osseointegration sukses. Pada kunjungan yang sama, multi-unit abutment di torqued di implan dan abutment sementara ditanamkan. Gigi tiruan dilubangi untuk mengakomodasi abutment sementara dan resin akrilik polymethylmethacrylate (PMMA) diinjeksikan untuk mengangkat abutment sementara (teknik conversi gigi tiruan) dan Mengkonversi gigi tiruan menjadi prostesis provisional fix screw-retained (screw-retained fixed provisional prostheses)
  • 11. Seorang pria 64 tahun dengan kondisi hopeless melakukan konsultasi implan. Pasien ingin dilakukan restorasi untuk mengembalikan fungsi gigi dan estetik Terdapat fraktur multiple dan karies disertai restorasi yang defektif. Pasien memilihi hubungan skeletak Angle Kelas II dengan tampilan gingiva yang berlebih ketika tersenyum. Pasien memiliki dukungan posterior yang buruk dan dimensi vertical oklusi yang kolaps berat. Pasien tidak bahagia dengan kondisi rongga mulutnya dan termotivasi ingin melanjutkan perawatan. pasien memutuskan untuk dirawat dengan rehabilitasi implant pada seluruh rongga mulutnya. Pemasangan gigi tiruan lengkap immediate dilakukan setelah ekstraksi dan alveoloplasti maksila dilakukan. Setelah masa penyembuhan/healing selama 2 bulan, perencanaan perawatan digital dimulai.
  • 12.
  • 13. Gambar 4. Tampak depan dari prostesis lengkung konversi ganda, 2 bulan setelah panduan implan ditanamkan.
  • 14. • Selama 4-6 bulan, prostesis provisional tetap ditinjau ulang terkait dengan fungsi, fonetik, estetik dan DVO (Dimensi Vertikal Oklusi). • Sebagai tambahan, kemampuan kedua pasien untuk membersihkan prostesis juga ditinjau. • Alur kerja digital untuk prosedur prostodontik diimplementasikan melalui 4 kali tatap muka dengan kedua pasien.
  • 15. • Pencetakan intraoral secara digital pada full-arch multi-unit abutment dilakukan dengan sistem IOS (intra oral scanner) dan teknik pemindaian digital ganda (double digital scanning). • Pemindaian digital pertama (Berkas STL 1) dengan prostesis provisional fix dibuat (Gambar 5, kiri). • Selanjutnya, prostesis sementara dihapus dan pemindaian digital kedua (STL 2) dibuat setelah pemindaian badan dikencangkan dengan tangan kepada multi-unit abutment (Gambar 6, kanan).
  • 16. • Berkas STL yang dibuat dari kedua pemindaian intraoral (Berkas STL 1 dan 2) dari implan dan prostesis provisional di impor ke CAD software dan dibuat superimpose pada master berkas STL untuk desain prostesis prototipe.
  • 17. • Maxillomandibular interocclusal records dibuat melalui prostesis provisional dan model kerja diartikulasikan menggunakan artikulator semi-adjustable. Verifikasi keakuratan model kerja dilakukan dengan menepatkan prostesis provisional fix di model kerja. • Di laboratorium, semua berkas STL dari pemindaian digital intraoral dan ekstraoral diimpor ke sebuah software yang bisa menunjukkan superimposisi dan untuk pemeriksaan keakuratan  Software CAD • Selanjutnya, di software CAD dilakukan proses desain protesa prototipe melalui alur kerja digital yang lengkap. • Setelah desain CAD, prototipe prosthesis di milling dari prefabricated multi layered polymethylmethacrylate (PMMA) dental disks.
  • 18. • Prostesis prototipe polymethylmethacrylate (PMMA) dimasukkan dan disesuaikan setelah dilakukan pemeriksaan fungsi, estetik dan fonetik. • Dilakukan pemindaian ulang secara digital di laboratorium dan berkas STL di transfer kembali ke software CAD untuk proses lebih lanjut. • Pemotongan virtual dilakukan dengan software CAD hanya di daerah anterior rahang atas dari gigi kaninus kanan ke gigi kaninus kiri dan di bagian gingiva untuk memungkinkan veneer porselen wajah minimal. Tidak ada pemotongan virtual pada prostesis mandibula.
  • 19. • Prostesis definitif di-milling dari zirkonia monoblok dengan flexural strenght tinggi 1.100 MPa dan disinter setelah pewarnaan. • Setelah sandblasting permukaan internal prostesis zirkonia monolitik, kemudian dibilas dan dikeringkan. Permukaan zirkonia dan sisipan titanium juga ditambahkan dengan fosfat dihidrogen 10-metakrilloloydidil (MDP) –mengandung campuran bonding/silane coupling agent selama 60 detik. • Sementasi itu dilakukan dengan semen resin self-adhesive di masing-masing model akhir untuk kontrol kualitas.
  • 20. • Prostesis zirkonia monolitik screw-retained dimasukkan. Akurasi fit klinis dan radiografi dikonfirmasi dengan uji ketahanan sekrup dan dengan radiografi periapikal. • Articulating paper dan shimstock digunakan untuk mengidentifikasi kontak oklusal, dan bur fine diamond merah digunakan untuk penyesuaian oklusal. • Prostesis zirkonia dikirim dengan memutar sekrup prostetik multi-unit menjadi 15Ncm (Gambar 9 dan 10). • Pita teflon dan resin komposit digunakan untuk menutup saluran akses sekrup. Occlusal appliance diberikan untuk kedua pasien disertai instruksi cara membersihkan bagian bawah prostesis. • Kedua pasien menyatakan kepuasan mereka terhadap perawatan ini.
  • 21. Gambar 9. Tampak depan dari prostesa definitive zirconia saat ditempatkan. Gambar 10. Radiografi panoramik dari prostesa definitive zirkonia
  • 22. Untuk pasien 1, rehabilitasi implan double-arch dilakukan dalam 4 pertemuan. Tidak ada komplikasi prostetik yang ditemukan setelah penyisipan prostesis zirkonia dan setelah pengamatan 2 tahun Rehabilitasi implan double-arch dilakukan dalam 4 pertemuan. Tidak ada komplikasi teknis atau mekanik yang ditemukan selama periode observasi 2 tahun. Resesi jaringan lunak minor dicatat di beberapa daerah tetapi tanpa mempengaruhi kepuasan pasien, yang konsisten dengan temuan literatur yang dilaporkan. Kedua pasien terdaftar dalam program perawatan follow-up dan datang pada interval 6 bulan. Kedua pasien menyatakan kepuasan mereka dalam hal fungsi dan estetika dengan prostesis mereka.
  • 23. • Prostesis zirkonia monolitik menerima pemotongan bagian fasial minor dari 6 gigi rahang atas anterior untuk meningkatkan hasil estetik. • Pada prostesis mandibula, tidak ada pemotongan yang dilakukan. • Dua pasien dengan total 4 lengkung edentulous dirawat dengan pendekatan ini dan diamati untuk periode 2 tahun. • Satu-satunya komplikasi yang dilaporkan adalah suara clicking yang diamati pada satu pasien. Itu terbukti pada bulan-bulan pertama adaptasi setelah insersi prostesis definitif tetapi hal in imembaik seiring waktu. • Tidak ada veneer porselen yang retak.
  • 24. • Satu-satunya komplikasi jaringan lunak yang diamati adalah resesi jaringan lunak peri-implan yang terlokalisasi beberapa multi-unit. • Daerah resesi tidak terlihat dan tidak mempengaruhi kepuasan pasien. • Efek biomekanik dengan rehabilitasi implan full-arch ganda belum sepenuhnya diselidiki. Efek ini termasuk komplikasi biologis seperti kegagalan implan yang terlambat dan komplikasi prostetik seperti retak/ fraktur veneer porselen. • Malo et al melakukan studi klinis dengan 55 pasien yang direhabilitasi dengan double full-arch implant fixed complete dentures dan 55 pasien yang direhabilitasi dengan single full-arch implant fixed complete dentures.
  • 25. • Lebih banyak komplikasi prostetik ditemukan pada double full-arch implant fixed complete dentures dibandingkan dengan single full-arch implant fixed complete dentures. • Karakteristik antarmuka implan-tulang yang berbeda dan tidak adanya persepsi perubahan posisi berlawanan dengan karakteristik antarmuka tulang ligamen periodontal dapat menjadi faktor potensial yang memengaruhi temuan ini, melihat pasien dengan rehabilitasi full-arch ganda menunjukkan sensitivitas taktil lebih pasif daripada pasien gigi tiruan konvensional, tetapi menunjukkan sensitivitas taktil aktif yang memuaskan atau bite force maksimum.
  • 26. • Berdasarkan temuan perbandingan, pemindaian digital mengarah pada pemeran virtual yang secara klinis dapat diterima, yang membuat alur kerja digital yang lengkap layak dilakukan. • Berkas STL dari teknik kesan pemindaian digital ganda seperti dijelaskan oleh Papaspyridakos dkk digunakan untuk CAD / CAM pembuatan prototipe polymethylmethacrylate (PMMA) di alur kerja digital yang lengkap. • Hal ini dapat mengurangi waktu perawatan 1 tatap muka (harusnya 4, namun bisa 3 tatap muka) membuat catatan interoklusal maxillomandibular tidak diperlukan dan beralih dari pencetakan langsung ke percobaan prototipe prostesis. • Oleh karena itu, protokol prostodontik 4-tatap muka konvensional yang digunakan untuk rehabilitasi implan definitif dari kedua pasien dapat direduksi menjadi protokol prostodontik 3-tatap muka.
  • 27. • Alur kerja digital untuk rehabilitasi implan tetap full-arch ganda (double full-arch fixed implant) untuk 2 pasien dalam 4 pertemuan diimplementasikan. • Setelah waktu pengamatan 2 tahun, tingkat kebertahanan adalah 100% untuk implan dan prostesis. • Komplikasi biologis seperti resesi jaringan lunak peri-implan diamati pada kedua pasien, sementara tidak ada komplikasi prostetik yang ditemukan.
  • 28. • Alur kerja digital dengan pembuktian konsep teknik pemindaian digital ganda dapat menyederhanakan rehabilitasi implan full- mouth dan mengurangi waktu pertemuan/tatap muka. • Teknik ini dapat menjadi alternatif yang valid untuk alur kerja konvensional. • Penggunaan zirkonia monolitik sebagai bahan prostetik untuk implan tetap full-arch ganda tampaknya menjanjikan dalam pengurangan kunjungan perawatan serta komplikasi prostetik yang paling sering terjadi adalah retak/fraktur pada porselen.