SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
GAMBARAN SIKAP TENAGA KESEHATAN DAN PELAKSANAAN METODE
KANGGURU PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUANG PERINATOLOGI
RSUD dr. SOEPRAPTO CEPU TAHUN 2011
Nawang Puspitaningtyas1
, Rahayu Astuti2
, Dewi Puspitaningrum3
1. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah, Kedung
Mundu 50727, Semarang, Indonesia.
Email : b1d4n_unimus06@yahoo.co.id
Abstrak
Salah satu asuhan yang dapat diberikan pada bayi berat lahir rendah selain
inkubator adalah metode kanguru. Metode kanguru merupakan perawatan dengan kontak kulit
antara ibu dan bayi yang bermanfaat untuk menstabilkan suhu tubuh dan memperbaiki
keadaan umum bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap tenaga
kesehatan dan pelaksanaan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah di ruang perinatologi
RSUD dr. Soeprapto Cepu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan di ruang perinatologi RSUD dr. Soeprapto
Cepu yang berjumlah 15 orang dengan sampel jenuh Data-data yang dikumpulkan dianalisis
secara univariat. Dari penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar tenaga kesehatan
memiliki sikap positif terhadap metode kanguru (60%) dan sebagian besar tenaga kesehatan
pernah melaksanakan metode kanguru yaitu sebanyak (73.3%). Berdasarkan hasil penelitian
dapat diketahui bahwa sebagian besar tenaga kesehatan memiliki sikap positif dan
pelaksanaan yang baik.
Kata kunci : Sikap, Pelaksanaan, Metode Kanguru
PENDAHULUAN
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
pada saat ini masih banyak dijumpai di
negara-negara berkembang termasuk
Indonesia. Persentase bayi berat lahir rendah
di Jawa Tengah pada tahun 2009 sebesar
2,81% meningkat bila dibandingkan tahun
2008 sebesar 2,08% (Profil Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009).
http://jurnal.unimus.ac.id
Menurut data dari Profil Kesehatan Kota
Blora pada tahun 2009 menunjukkan jumlah
bayi lahir hidup sebanyak 13.883 bayi.
Untuk kasus bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR) pada tahun 2009 yaitu
sebanyak 291 bayi (2.19%), meningkat pada
tahun 2010 yaitu 450 bayi (3.38%).
Berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) dr.Soeprapto Cepu (2009)
terdapat 378 bayi BBLR dari 1605
kelahiran.
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
merupakan bayi yang ketika dilahirkan
mempunyai berat badan kurang dari 2500
gram (Yulifah & Yuswanto, 2009).
Perawatan BBLR yang berkualitas baik,
dapat menurunkan kematian neonatal,
seperti inkubator dan perlengkapannya pada
Neonatal Intensive Care Unit. Di negara-
negara berkembang, termasuk Indonesia
dihadapkan pada masalah kekurangan
tenaga terampil, biaya pemeliharaan alat,
serta logistik. Selain itu, penggunaan
inkubator dinilai menghambat kontak dini
ibu dengan bayi serta bersifat kurang praktis
dan kurang ekonomis. Sehingga para pakar
khususnya dibidang perinatologi melakukan
penelitian dan didapatkan asuhan metode
kangguru atau metode lekat, yang banyak
memberikan manfaat dalam menangani
BBLR (Setyowati, 2009).
Perawatan metode kangguru
merupakan metode perawatan dengan
kontak kulit ke kulit dengan cara
meletakkan bayi di dada ibu ternyata dapat
menstabilkan suhu tubuh dan memperbaiki
keadaan umumnya. Metode kangguru atau
perawatan bayi melekat sangat bermanfaat
untuk merawat bayi yang lahir dengan berat
badan rendah. Metode ini dapat dilakukan
selama perawatan di rumah sakit ataupun di
rumah (Proverawati & Ismawati, 2010).
Banyak faktor yang mempengaruhi
tidak terlaksananya metode kangguru
diantaranya adalah faktor pendidikan karena
pendidikan sangat mempengaruhi terhadap
pengetahuan dan sikap seseorang. Begitu
juga dengan pengalaman dapat
mempengaruhi pengetahuan seseorang
karena dari pengalaman pengetahuan
mereka semakin luas (Notoatmodjo, 2005).
Dari studi pendahuluan didapatkan
dari 5 bayi dengan BBLR hanya 2 bayi
BBLR yang mendapatkan perawatan
mengenai metode kangguru. Hal ini
menunjukkan bahwa metode ini belum
secara efektif dilaksanakan. Oleh karena itu,
peneliti tertarik mengadakan penelitian
dengan judul Gambaran Sikap Tenaga
Kesehatan dan Pelaksanaan Metode
Kangguru pada Bayi Berat Lahir Rendah.
METODE PENELITIAN
http://jurnal.unimus.ac.id
Jenis penelitian ini menggunakan
jenis penelitian deskriptif yaitu metode
penelitian yang dilakukan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan
suatu fenomena yang terjadi dalam
masyarakat atau populasi tertentu
(Notoatmodjo, 2010). Rancangan penelitian
ini menggunakan rancangan penelitian
survey dengan wawancara kepada
responden.
Penelitian dilakukan di RSUD dr
SoepraptoCepu pada tanggal 6 Juli – 23
Agustus 2011.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh tenaga kesehatan yang bekerja di
ruang perinatologi RSUD dr. Soeprapto
Cepu yang berjumlah 15 orang.
Sampel merupakan bagian populasi
yang akan diteliti atau sebagian jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik sampel jenuh yaitu
pengambilan sampel dari seluruh jumlah
populasi yaitu seluruh tenaga kesehatan di
ruang Perinatologi RSUD dr. Soeprapto
yang berjumlah 15 orang.
Variabel yang akan diteliti dalam
penelitian ini yaitu gambaran sikap tenaga
kesehatan dan pelaksanaan metode
kangguru pada bayi berat lahir rendah.
1. Sikap terhadap pelaksanaan metode
kangguru pada BBLR
Respon tenaga kesehatan
terhadap pelaksanaan metode perawatan
dengan kontak kulit ke kulit dengan cara
meletakkan bayi di dada ibunya sejak
dini (segera setelah lahir) di Rumah
Sakit pada bayi BBLR. Alat ukur
menggunakan kuesioner. Hasil, Positif :
Jika skor T > 50 Negatif: Jika skor T <
50 dengan skala ukur nominal
2. Pelaksanaan metode kangguru oleh
tenaga kesehatan
Dilakukannya metode perawatan
dengan kontak kulit ke kulit dengan cara
meletakkan bayi di dada ibunya sejak
dini (segera setelah lahir) di Rumah
Sakit pada bayi BBLR. Alat ukur
menggunakan kuesioner. Hasil,
Dilaksanakan jika pernah melaksanakan
metode kangguru Tidak dilaksanakan
jika tidak pernah sama sekali melakukan
metode kangguru. Nominal
Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat kevalidan
dan kesahihan suatu instrumen. Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan
product moment. Pertanyaan dikatakan
reliabel jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas
dilakukan dengan -Cronbach.
http://jurnal.unimus.ac.id
Data yang sudah terkumpul
selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan persentase
(Notoatmodjo,2010). Pada analisis
univariat akan ditampilkan nilai rata-
rata, minimal, maksimal, standar deviasi
dan persentase dari semua data peneliti.
Tabel distribusi frekuensi terdiri
dari umur, tingkat pendidikan, sikap
tenaga kesehatan, pelaksanaan tenaga
kesehatan .
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Sikap Responden terhadap Metode
Kannguru
Sikap terhadap metode kanguru
ini dibagi menjadi dua kategori yaitu
sikap positif dimana respon yang
mendukung pelaksanaan metode
kanguru dan sikap negartif yaitu sikap
dimana respon tidak mendukung
pelaksanaan metode kanguru.
Didapatkan hasil seperti dibawah ini.
Tabel 1.1 Distribusi frekuensi responden
menurut penilaian sikap
Sikap
Responden
Frekuensi Persentase
(%)
Positif 9 60.0
Negatif 6 40.0
Jumlah 15 100.0
Berdasarkan dari hasil
penelitian tersebut didapatkan bahwa
sebagian besar tenaga kesehatan
memiliki sikap positif yaitu 9 orang
(60,0%). Hal ini senada dengan
penelitian yang dilakukan oleh Yani
(2010) bahwa sebagian besar responden
memiliki sikap baik atau positif yaitu
sebanyak 67,9%. Sikap adalah suatu
bentuk evaluasi atau reaksi perasaan.
Sikap merupakan reaksi atau respon
yang masih tertutup dari seseorang
terhadap stimulus objek. Sikap belum
merupakan suatu tindakan atau aktivitas,
akan tetapi merupakan predisposisi
tindakan suatu perilaku. Adanya sikap
yang baik dapat dikarenakan oleh
pengetahuan, pelatihan, serta
pengalaman yang banyak didapatnya
sehingga mereka dapat memiliki
keinginan agar dapat melaksanakan
metode kangguru, karena mereka tahu
bahwa metode kangguru sangatlah
penting dan juga bermanfaat bagi bayi
dengan Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR) dan penelitian ini sejalan
dengan pendapat Azwar (2011) bahwa
sikap seseorang terhadap suatu objek
adalah perasaan mendukung atau
memihak (favorable) maupun perasaan
tidak mendukung atau tidak memihak
(unfavorable) pada objek tersebut.
http://jurnal.unimus.ac.id
2. Pelaksanaan Responden terhadap
Metode Kangguru
Pelaksanaan metode kanguru ini
dibagi menjadi dua kategori yaitu
melaksanakan metode knguru dan tidak
melaksanakan metode kanguru, dengan
hasil seperti dibawah ini.
Tabel 1.2 Tabel 4.5 Distribusi frekuensi
responden menurut gambaran
pelaksanaan
Pelaksanaan Frekuensi Persentase
(%)
Melaksanakan 11 73.3
Tidak
melaksanakan
4 26.7
Jumlah 15 100.0
Berdasarkan tabel 4.5 dapat
diketahui bahwa dari 15 responden,
sebanyak 11 responden (73,3%) yang
melaksanakan metode kangguru dan 5
responden (26,7%) yang tidak
melaksanakan metode kangguru. Hasil
penelitian yang dilakukan peneliti
berdasarkan pada tabel 4.5 diperoleh
hasil pelaksanaan metode kangguru oleh
tenaga kesehatan tergolong baik yaitu
sebanyak 11 responden (73,3%).
Penelitian yang mendukung penelitian
ini adalah Marliyana (2010) dengan
hasil penelitian bahwa pelaksanaan
metode kangguru tergolong baik
(68,75%). Pelaksanaan metode
kangguru atau perawatan bayi lekat
sangat bermanfaat untuk merawat bayi
baru lahir yang memiliki berat lahir
rendah, baik selama perawatan di rumah
sakit ataupun di rumah, ini sejalan
dengan pendapat Proverawati dan
Ismawati (2010). Metode kangguru
dapat memenuhi kebutuhan bayi berat
lahir rendah dengan menyediakan situasi
dan kondisi yang mirip dengan rahim
ibu, sehingga dapat memberi peluang
untuk beradaptasi baik dengan dunia
luar. Metode ini juga dapat
meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi dengan lebih baik.
Sebaliknya tidak terlaksananya metode
kangguru juga dapat dipengaruhi oleh
kurangnya pengalaman dan pelatihan
yang didapat oleh tenaga kesehatan.
Untuk itu agar lebih memahami tentang
pentingnya pelaksanaan metode
kangguru, perlu sikap dan pengetahuan
yang baik dalam diri tenaga kesehatan.
PENUTUP
1. Tenaga kesehatan yang dijadikan subjek
penelitian sebagian besar memiliki sikap
yang positif terhadap metode kangguru
(60%).
2. Tenaga kesehatan yang dijadikan subjek
penelitian sebagian besar melaksanakan
metode kangguru (73,3%)
http://jurnal.unimus.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Alimul A, H. 2007. Metode Penelitian
Keperawatan Dan Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika
Ambarwati, E dan Rismintari, Y. 2009.
Asuhan Kebidanan Komunitas.
Yogyakarta: Nuha Medika
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. 2008. Perawatan Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR)
dengan Metode Kanguru.
Available at
http://www.buk.depkes.go.id/index
.php?
option=com_docman&task=doc.d
diakses pada Juni 2011
Dinas Kesehatan Kota Blora. 2009.
Profil Kesehatan Kabupaten Blora
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
2009. Profil Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah
Jitowiyono, S dan Kristiyanasari, W.
2010. Asuhan Keperawatan
Neonatus dan Anak. Yogyakarta:
Nuha Medika
Lusmirasari. 2009. Pengaruh Perawatan
Bayi Lekat Terhadap Pencapaian
Pertumbuhan Bayi Berat Lahir
Rendah.
Marliana. 2010. Gambaran
Pengetahuan dan Pelaksanaan
Tenaga Kesehatan terhadap
Metode Kangguru di Ruang
Perinatologi RSUD Banjarbaru
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2005. Promosi
Kesehatan &Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi
Kesehatan &Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Pantiawati, I. 2010. Bayi dengan Berat
Badan Lahir Rendah. Yogyakarta:
Nuha Medika
Proverawati, A dan Ismawati, C. 2010.
Berat Badan Lahir Rendah.
Yogyakarta: Nuha Medika
Riyanto, A. 2011. Aplikasi Metodologi
Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta:Nuha Medika
http://jurnal.unimus.ac.id
Saifuddin, A. 2008. Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirihardjo
Saifuddin, A. 2010. Teori Pengukuran
Sikap. Jakarta: Salemba Medika
Setyowati, T. 2009. About Midwifery.
Available at:
http://www.scribd.com/doc/12912
844/DrafKMC. diakses pada Juni
2011
Sudarti dan Khoirunnisa. E.2010.
Asuhan Kebidanan Neonatus,
Bayi, Dan Anak Balita. Jogjakarta:
Nuha Medika
Suriviana. 2009. Metode Kanguru
Untuk Merawat Bayi Prematur.
Available at
http://www.belajarkesehatan.word
press.com/2009/04/19/Posisi-
Kanguru diakses pada Juni 2011
Tim Rekam Medis. 2010. Data
Kegiatan Kebidanan dan
Perinatologi RS.Dr.Soeprapto
Cepu
Wahyuni S. 2010. Pengaruh Perawatan
Bayi Lekat Terhadap Peningkatan
Berat Badan Pada Bayi Dengan
Berat Badan Lahir Rendah Di RS
PKU Muhammadiyah Surakarta.
Wawan A, Dewi M. 2010. Teori &
Pengukuran Pengetahuan, Sikap,
Dan perilaku Manusia.
Yogyakarta. Nuha Medika
Wiknjosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Yani A, R. 2010. Jurnal Penelitian
Kesehatan Suara Forikes
Pengaruh Paket Pendidikan
Kesehatan ”Rindu” Terhadap
Kesiapan Ibu Merawat Bayi
Prematur Setelah Pulang Dari
Rumah Sakit Di Kediri. Available
at:
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jur
nal/1310197204.pdf diakses pada
September 2011
Yulifah, R dan Yuswanto, T. 2009.
Asuhan Kebidanan Komunitas.
Jakarta: Salemba Medika
http://jurnal.unimus.ac.id
http://jurnal.unimus.ac.id

More Related Content

What's hot

KTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulan
KTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulanKTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulan
KTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulanDinie Fajriah
 
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...KANDA IZUL
 
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasAsuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasLilis c'Ben
 
Manajemen terpadu balita sakit
Manajemen terpadu balita sakitManajemen terpadu balita sakit
Manajemen terpadu balita sakitSurangga Jaya
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasintan kurniawati
 
Gc panduan rawat gabung 2014
Gc panduan rawat gabung 2014Gc panduan rawat gabung 2014
Gc panduan rawat gabung 2014Iqbal Wachidi
 
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan program
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan programAsuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan program
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan programekaarum
 
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN Erlina Wati
 
askeb postnatal di komunitas
askeb postnatal di komunitasaskeb postnatal di komunitas
askeb postnatal di komunitasThyra NaghzQanzaa
 
Asuhan pada ibu nifas di komunitas
Asuhan pada ibu nifas di komunitasAsuhan pada ibu nifas di komunitas
Asuhan pada ibu nifas di komunitasmaritsa afni
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pil
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor PilAsuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pil
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pilpjj_kemenkes
 
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Pradasary
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananVia Dewi Syahara
 
Asuhan intranatal di komunitas
Asuhan intranatal di komunitasAsuhan intranatal di komunitas
Asuhan intranatal di komunitasBayu Fijrie
 

What's hot (20)

KTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulan
KTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulanKTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulan
KTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulan
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...
 
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam KomunitasAsuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
Asuhan Kesehatan Bayi dan Balita dalam Komunitas
 
Jr pijat bayi
Jr pijat bayiJr pijat bayi
Jr pijat bayi
 
Manajemen terpadu balita sakit
Manajemen terpadu balita sakitManajemen terpadu balita sakit
Manajemen terpadu balita sakit
 
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitasAsuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
Asuhan bayi baru lahir dan neonatus di komunitas
 
Gc panduan rawat gabung 2014
Gc panduan rawat gabung 2014Gc panduan rawat gabung 2014
Gc panduan rawat gabung 2014
 
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan program
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan programAsuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan program
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan program
 
Ppt proposal
Ppt proposalPpt proposal
Ppt proposal
 
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
RUANG LINGKUP ASUHAN KEBIDANAN
 
askeb postnatal di komunitas
askeb postnatal di komunitasaskeb postnatal di komunitas
askeb postnatal di komunitas
 
Kta
KtaKta
Kta
 
Asuhan pada ibu nifas di komunitas
Asuhan pada ibu nifas di komunitasAsuhan pada ibu nifas di komunitas
Asuhan pada ibu nifas di komunitas
 
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pil
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor PilAsuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pil
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Akseptor Pil
 
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
Asuhan Postnatal di Komunitas ( Standar 13, 14 dan 15)
 
Kb askeb
Kb askebKb askeb
Kb askeb
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidanan
 
Asuhan intranatal di komunitas
Asuhan intranatal di komunitasAsuhan intranatal di komunitas
Asuhan intranatal di komunitas
 

Viewers also liked

Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.Viliansyah Viliansyah
 
Kuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensiKuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensiSi Om
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatalJoni Iswanto
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerDeady Rizky Yunanto
 
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalContoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalTrisnadi Wijaya
 

Viewers also liked (6)

Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.Makalah praktik keperawatan profesional.
Makalah praktik keperawatan profesional.
 
Kuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensiKuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensi
 
02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal02 sistem rujukan maternal & neonatal
02 sistem rujukan maternal & neonatal
 
Kuesioner
KuesionerKuesioner
Kuesioner
 
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat KuisionerMetodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
Metodologi Penelitian - Cara Membuat Kuisioner
 
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang ProfesionalContoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
Contoh Format Kuesioner Penelitian yang Profesional
 

Similar to GAMBARAN SIKAP DAN PELAKSANAAN METODE KANGGURU

PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...Yolly Finolla
 
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...Salisa Setiawati
 
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...Salisa Setiawati
 
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...rose125620
 
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...RadenAnggaAnggriawan
 
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...Vanny Zulhelmi
 
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...Sii AQyuu
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariOperator Warnet Vast Raha
 
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Sii AQyuu
 
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...Ratih Aini
 
Kueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isiKueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isiAndi Manurung
 

Similar to GAMBARAN SIKAP DAN PELAKSANAAN METODE KANGGURU (20)

BAB I
BAB IBAB I
BAB I
 
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS  DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
PERUBAHAN PSIKOLOGIS FASE TAKING HOLD PADA IBU NIFAS DI POLI OBGYN RSI JEMUR...
 
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
 
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
PERBEDAAN SIKLUS MENSTRUASI ANTARA IBU YANG MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD ...
 
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
Penyegaran Kader Posyandu dalam Pengukuran Antropometri di Wilayah Kerja Pusk...
 
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
Penyegaran kader posyandu dalam pengukuran antropometri di wilayah kerja pusk...
 
Bab i kti
Bab i ktiBab i kti
Bab i kti
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir 0
 
BAB IV.docx
BAB IV.docxBAB IV.docx
BAB IV.docx
 
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...
Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Dengan Usia Menopause Pada Ibu di Pu...
 
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
HUBUNGAN POLA ASUH MAKAN OLEH IBU BUKAN PEKERJA DENGAN STATUS GIZI BADUTA DI ...
 
Jurnal jadi okkk
Jurnal jadi okkkJurnal jadi okkk
Jurnal jadi okkk
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
 
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hariAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia 0 7 hari
 
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
Hubungna Tingkat Partisipasi Ibu Dalam Kegiatan Posyandu Dengan Status Gizi A...
 
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
PENGARUH TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT INSOMNIA ...
 
Kueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isiKueisioner daftar isi
Kueisioner daftar isi
 
84 194-1-sm
84 194-1-sm84 194-1-sm
84 194-1-sm
 
3bab42
3bab423bab42
3bab42
 

GAMBARAN SIKAP DAN PELAKSANAAN METODE KANGGURU

  • 1. GAMBARAN SIKAP TENAGA KESEHATAN DAN PELAKSANAAN METODE KANGGURU PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUANG PERINATOLOGI RSUD dr. SOEPRAPTO CEPU TAHUN 2011 Nawang Puspitaningtyas1 , Rahayu Astuti2 , Dewi Puspitaningrum3 1. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah, Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. Email : b1d4n_unimus06@yahoo.co.id Abstrak Salah satu asuhan yang dapat diberikan pada bayi berat lahir rendah selain inkubator adalah metode kanguru. Metode kanguru merupakan perawatan dengan kontak kulit antara ibu dan bayi yang bermanfaat untuk menstabilkan suhu tubuh dan memperbaiki keadaan umum bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap tenaga kesehatan dan pelaksanaan metode kanguru pada bayi berat lahir rendah di ruang perinatologi RSUD dr. Soeprapto Cepu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan di ruang perinatologi RSUD dr. Soeprapto Cepu yang berjumlah 15 orang dengan sampel jenuh Data-data yang dikumpulkan dianalisis secara univariat. Dari penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar tenaga kesehatan memiliki sikap positif terhadap metode kanguru (60%) dan sebagian besar tenaga kesehatan pernah melaksanakan metode kanguru yaitu sebanyak (73.3%). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar tenaga kesehatan memiliki sikap positif dan pelaksanaan yang baik. Kata kunci : Sikap, Pelaksanaan, Metode Kanguru PENDAHULUAN Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) pada saat ini masih banyak dijumpai di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Persentase bayi berat lahir rendah di Jawa Tengah pada tahun 2009 sebesar 2,81% meningkat bila dibandingkan tahun 2008 sebesar 2,08% (Profil Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009). http://jurnal.unimus.ac.id
  • 2. Menurut data dari Profil Kesehatan Kota Blora pada tahun 2009 menunjukkan jumlah bayi lahir hidup sebanyak 13.883 bayi. Untuk kasus bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) pada tahun 2009 yaitu sebanyak 291 bayi (2.19%), meningkat pada tahun 2010 yaitu 450 bayi (3.38%). Berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.Soeprapto Cepu (2009) terdapat 378 bayi BBLR dari 1605 kelahiran. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan bayi yang ketika dilahirkan mempunyai berat badan kurang dari 2500 gram (Yulifah & Yuswanto, 2009). Perawatan BBLR yang berkualitas baik, dapat menurunkan kematian neonatal, seperti inkubator dan perlengkapannya pada Neonatal Intensive Care Unit. Di negara- negara berkembang, termasuk Indonesia dihadapkan pada masalah kekurangan tenaga terampil, biaya pemeliharaan alat, serta logistik. Selain itu, penggunaan inkubator dinilai menghambat kontak dini ibu dengan bayi serta bersifat kurang praktis dan kurang ekonomis. Sehingga para pakar khususnya dibidang perinatologi melakukan penelitian dan didapatkan asuhan metode kangguru atau metode lekat, yang banyak memberikan manfaat dalam menangani BBLR (Setyowati, 2009). Perawatan metode kangguru merupakan metode perawatan dengan kontak kulit ke kulit dengan cara meletakkan bayi di dada ibu ternyata dapat menstabilkan suhu tubuh dan memperbaiki keadaan umumnya. Metode kangguru atau perawatan bayi melekat sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Metode ini dapat dilakukan selama perawatan di rumah sakit ataupun di rumah (Proverawati & Ismawati, 2010). Banyak faktor yang mempengaruhi tidak terlaksananya metode kangguru diantaranya adalah faktor pendidikan karena pendidikan sangat mempengaruhi terhadap pengetahuan dan sikap seseorang. Begitu juga dengan pengalaman dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang karena dari pengalaman pengetahuan mereka semakin luas (Notoatmodjo, 2005). Dari studi pendahuluan didapatkan dari 5 bayi dengan BBLR hanya 2 bayi BBLR yang mendapatkan perawatan mengenai metode kangguru. Hal ini menunjukkan bahwa metode ini belum secara efektif dilaksanakan. Oleh karena itu, peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul Gambaran Sikap Tenaga Kesehatan dan Pelaksanaan Metode Kangguru pada Bayi Berat Lahir Rendah. METODE PENELITIAN http://jurnal.unimus.ac.id
  • 3. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi dalam masyarakat atau populasi tertentu (Notoatmodjo, 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey dengan wawancara kepada responden. Penelitian dilakukan di RSUD dr SoepraptoCepu pada tanggal 6 Juli – 23 Agustus 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan yang bekerja di ruang perinatologi RSUD dr. Soeprapto Cepu yang berjumlah 15 orang. Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh yaitu pengambilan sampel dari seluruh jumlah populasi yaitu seluruh tenaga kesehatan di ruang Perinatologi RSUD dr. Soeprapto yang berjumlah 15 orang. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu gambaran sikap tenaga kesehatan dan pelaksanaan metode kangguru pada bayi berat lahir rendah. 1. Sikap terhadap pelaksanaan metode kangguru pada BBLR Respon tenaga kesehatan terhadap pelaksanaan metode perawatan dengan kontak kulit ke kulit dengan cara meletakkan bayi di dada ibunya sejak dini (segera setelah lahir) di Rumah Sakit pada bayi BBLR. Alat ukur menggunakan kuesioner. Hasil, Positif : Jika skor T > 50 Negatif: Jika skor T < 50 dengan skala ukur nominal 2. Pelaksanaan metode kangguru oleh tenaga kesehatan Dilakukannya metode perawatan dengan kontak kulit ke kulit dengan cara meletakkan bayi di dada ibunya sejak dini (segera setelah lahir) di Rumah Sakit pada bayi BBLR. Alat ukur menggunakan kuesioner. Hasil, Dilaksanakan jika pernah melaksanakan metode kangguru Tidak dilaksanakan jika tidak pernah sama sekali melakukan metode kangguru. Nominal Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan product moment. Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan -Cronbach. http://jurnal.unimus.ac.id
  • 4. Data yang sudah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan persentase (Notoatmodjo,2010). Pada analisis univariat akan ditampilkan nilai rata- rata, minimal, maksimal, standar deviasi dan persentase dari semua data peneliti. Tabel distribusi frekuensi terdiri dari umur, tingkat pendidikan, sikap tenaga kesehatan, pelaksanaan tenaga kesehatan . HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Sikap Responden terhadap Metode Kannguru Sikap terhadap metode kanguru ini dibagi menjadi dua kategori yaitu sikap positif dimana respon yang mendukung pelaksanaan metode kanguru dan sikap negartif yaitu sikap dimana respon tidak mendukung pelaksanaan metode kanguru. Didapatkan hasil seperti dibawah ini. Tabel 1.1 Distribusi frekuensi responden menurut penilaian sikap Sikap Responden Frekuensi Persentase (%) Positif 9 60.0 Negatif 6 40.0 Jumlah 15 100.0 Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa sebagian besar tenaga kesehatan memiliki sikap positif yaitu 9 orang (60,0%). Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Yani (2010) bahwa sebagian besar responden memiliki sikap baik atau positif yaitu sebanyak 67,9%. Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Adanya sikap yang baik dapat dikarenakan oleh pengetahuan, pelatihan, serta pengalaman yang banyak didapatnya sehingga mereka dapat memiliki keinginan agar dapat melaksanakan metode kangguru, karena mereka tahu bahwa metode kangguru sangatlah penting dan juga bermanfaat bagi bayi dengan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan penelitian ini sejalan dengan pendapat Azwar (2011) bahwa sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut. http://jurnal.unimus.ac.id
  • 5. 2. Pelaksanaan Responden terhadap Metode Kangguru Pelaksanaan metode kanguru ini dibagi menjadi dua kategori yaitu melaksanakan metode knguru dan tidak melaksanakan metode kanguru, dengan hasil seperti dibawah ini. Tabel 1.2 Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden menurut gambaran pelaksanaan Pelaksanaan Frekuensi Persentase (%) Melaksanakan 11 73.3 Tidak melaksanakan 4 26.7 Jumlah 15 100.0 Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 15 responden, sebanyak 11 responden (73,3%) yang melaksanakan metode kangguru dan 5 responden (26,7%) yang tidak melaksanakan metode kangguru. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti berdasarkan pada tabel 4.5 diperoleh hasil pelaksanaan metode kangguru oleh tenaga kesehatan tergolong baik yaitu sebanyak 11 responden (73,3%). Penelitian yang mendukung penelitian ini adalah Marliyana (2010) dengan hasil penelitian bahwa pelaksanaan metode kangguru tergolong baik (68,75%). Pelaksanaan metode kangguru atau perawatan bayi lekat sangat bermanfaat untuk merawat bayi baru lahir yang memiliki berat lahir rendah, baik selama perawatan di rumah sakit ataupun di rumah, ini sejalan dengan pendapat Proverawati dan Ismawati (2010). Metode kangguru dapat memenuhi kebutuhan bayi berat lahir rendah dengan menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan rahim ibu, sehingga dapat memberi peluang untuk beradaptasi baik dengan dunia luar. Metode ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan lebih baik. Sebaliknya tidak terlaksananya metode kangguru juga dapat dipengaruhi oleh kurangnya pengalaman dan pelatihan yang didapat oleh tenaga kesehatan. Untuk itu agar lebih memahami tentang pentingnya pelaksanaan metode kangguru, perlu sikap dan pengetahuan yang baik dalam diri tenaga kesehatan. PENUTUP 1. Tenaga kesehatan yang dijadikan subjek penelitian sebagian besar memiliki sikap yang positif terhadap metode kangguru (60%). 2. Tenaga kesehatan yang dijadikan subjek penelitian sebagian besar melaksanakan metode kangguru (73,3%) http://jurnal.unimus.ac.id
  • 6. DAFTAR PUSTAKA Alimul A, H. 2007. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika Ambarwati, E dan Rismintari, Y. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan Metode Kanguru. Available at http://www.buk.depkes.go.id/index .php? option=com_docman&task=doc.d diakses pada Juni 2011 Dinas Kesehatan Kota Blora. 2009. Profil Kesehatan Kabupaten Blora Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2009. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Jitowiyono, S dan Kristiyanasari, W. 2010. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika Lusmirasari. 2009. Pengaruh Perawatan Bayi Lekat Terhadap Pencapaian Pertumbuhan Bayi Berat Lahir Rendah. Marliana. 2010. Gambaran Pengetahuan dan Pelaksanaan Tenaga Kesehatan terhadap Metode Kangguru di Ruang Perinatologi RSUD Banjarbaru Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan &Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan &Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Pantiawati, I. 2010. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika Proverawati, A dan Ismawati, C. 2010. Berat Badan Lahir Rendah. Yogyakarta: Nuha Medika Riyanto, A. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:Nuha Medika http://jurnal.unimus.ac.id
  • 7. Saifuddin, A. 2008. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo Saifuddin, A. 2010. Teori Pengukuran Sikap. Jakarta: Salemba Medika Setyowati, T. 2009. About Midwifery. Available at: http://www.scribd.com/doc/12912 844/DrafKMC. diakses pada Juni 2011 Sudarti dan Khoirunnisa. E.2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Dan Anak Balita. Jogjakarta: Nuha Medika Suriviana. 2009. Metode Kanguru Untuk Merawat Bayi Prematur. Available at http://www.belajarkesehatan.word press.com/2009/04/19/Posisi- Kanguru diakses pada Juni 2011 Tim Rekam Medis. 2010. Data Kegiatan Kebidanan dan Perinatologi RS.Dr.Soeprapto Cepu Wahyuni S. 2010. Pengaruh Perawatan Bayi Lekat Terhadap Peningkatan Berat Badan Pada Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah Di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Wawan A, Dewi M. 2010. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan perilaku Manusia. Yogyakarta. Nuha Medika Wiknjosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Yani A, R. 2010. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Pengaruh Paket Pendidikan Kesehatan ”Rindu” Terhadap Kesiapan Ibu Merawat Bayi Prematur Setelah Pulang Dari Rumah Sakit Di Kediri. Available at: http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jur nal/1310197204.pdf diakses pada September 2011 Yulifah, R dan Yuswanto, T. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika http://jurnal.unimus.ac.id