SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
P E R A N A N P E N Y U L U H AG A M A K E M E N AG
DA L A M A DVO K A S I DA N P E N G G E R A K A N
       M E N G H A DA P I P E R M A S A L A H A N
       P E N YA L A H G U N A A N N A R KO BA


           Drs. H. E. Nadzier Wiriadinata
        Kepala Sub Bagian Hukmas & KUB
            Kanwil Kemenag Prov. Jabar
VISI KEMENTERIAN AGAMA

  “terwujudnya masyarakat Indonesia yang TAAT BERAGAMA,
   RUKUN, CERDAS, MANDIRI DAN SEJAHTERA LAHIR
                           BATIN”




                             MISI

1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
2. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama.
3. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan
tinggi agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan.
4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.
5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan
berwibawa.
Tujuan jangka panjang pembangunan bidang agama yang
    hendak dicapai oleh Kementerian Agama adalah :

  terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama,
 maju, sejahtera, dan cerdas serta saling menghormati antar
pemeluk agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
  dan bernegara, dalam wadah Negara Kesatuan Republik
                     Indonesia (NKRI).
PETA KEKUATAN
No    Nama                         Jumlah
1.    Madrasah Ibtidaiyah Negeri     91     buah
2.    Madrasah Tsanawiyah Negeri    159     buah
3.    Madrasah Aliyah Negeri         77     buah
4.    Pondok Pesantren              8.737 buah
5.    Diniyah Taklimiyah           26.412 buah
6.    Penghulu                      1.425 orang
7.    Penyuluh Agama Islam           784 orang
8.    Penyuluh Agama Kristen              5 orang
9.    Penyuluh Agama Katholik             6 orang
10.   Penyuluh Agama Hindu                5 orang
11.   Penyuluh Agama Buddha               3 orang
FILOSOFI PENYULUH AGAMA



  Penyuluh agama adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung
 jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
 melakukan kegiatan bimbingan keagamaan dan penyuluhan pembangunan
 melalui bahasa agama.

  Penyuluh Agama Islam sebagai penyampai informasi semua seksi yang ada
 di Kantor Kementerian Agama

  Memiliki tugas fungsional profetik
PERAN/FUNGSI PENYULUH
 Fungsi Informatif dan Edukatif
              Penyuluh Agama Islam memposisikan sebagai da’i yang berkewajiban menda’wahkan
Islam, menyampaikan penerangan agama dan mendidik masyarakat dengan sebai-baiknya sesuai
ajaran agama.
    Fungsi Konsultatif
              Penyuluh Agama Islam menyediakan dirinya untuk turut memikirkan dan
memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, baik secara pribadi, keluarga maupun
sebagai anggota masyarakat umum.
    Fungsi Advokatif
              Penyuluh Agama Islam memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk melakukan
kegiatan pembelaan terhadap umat / masyarakat dari berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan yang merugikan aqidah, mengganggu ibadah dan merusak akhlak.
 Fungsi Koordinatif

               Kemampuan melakukan koordinasi dengan semua pihak sehingga terwujud harmonisasi
, sinkronisasi dan kebersamaan langkah dalam meraih tujuan yang telah ditetapkan
Permasalahan
                           Narkoba


Hasil survei BNN dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia pada
   tahun 2010 menemukan, prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia
          diproyeksikan naik 2,21 persen dari 1,99 persen di tahun 2008




        Bila tidak dilakukan upaya-upaya penanggulangan yang
        komprehensif, ini akan meningkat lagi menjadi 2,8 persen atau
        setara dengan 5,1 juta orang pada tahun 2015.
SOLUSI
Preventif     (pencegahan), yaitu membentuk jejaring atau komunitas
yang mempunyai ketahanan dan kekebalan terhadap narkoba untuk
diberdayakan dalam melakukan upaya pencegahan penyalahgunaan
Narkoba melalui berbagai cara, seperti pembinaan dan pengawasan
   dalam keluarga, penyuluhan oleh pihak yang kompeten baik di
  sekolah dan masyarakat, pengajian oleh para ulama, pengawasan
 tempat-tempat hiburan malam oleh pihak keamanan, pengawasan
 distribusi obat-obatan ilegal dan melakukan tindakan-tindakan lain
  yang bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan kesempatan
                 terjadinya penyalahgunaan Narkoba.


      Represif (penindakan), yaitu menindak dan memberantas
  penyalahgunaan narkoba melalui jalur hukum, yang dilakukan oleh para
penegak hukum atau aparat keamanan yang dibantu oleh masyarakat. Kalau
masyarakat mengetahui harus segera melaporkan kepada pihak berwajib dan
                    tidak boleh main hakim sendiri.
Kuratif     (pengobatan), bertujuan penyembuhan para korban baik
              secara medis maupun dengan media lain.




Rehabilitatif       (rehabilitasi), dilakukan agar setelah pengobatan
selesai para korban tidak kambuh kembali “ketagihan” Narkoba.
Rehabilitasi berupaya menyantuni dan memperlakukan secara wajar
para korban narkoba agar dapat kembali ke masyarakat dalam
keadaan sehat jasmani dan rohani.

More Related Content

What's hot

Siaran pers lebaran muhammadiyah 15 juni 2018
Siaran pers lebaran muhammadiyah 15 juni 2018Siaran pers lebaran muhammadiyah 15 juni 2018
Siaran pers lebaran muhammadiyah 15 juni 2018Ahmad Toriq
 
3.1 konsep hubungan sesama manusia
3.1 konsep hubungan sesama manusia3.1 konsep hubungan sesama manusia
3.1 konsep hubungan sesama manusiaSharifahNurAbu
 
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.HARIUS YAAS
 
5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)
5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)
5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)estu ria dwi yn
 
Materi 6 landasan operasional muhammadiyah
Materi 6  landasan operasional muhammadiyahMateri 6  landasan operasional muhammadiyah
Materi 6 landasan operasional muhammadiyahDewi Atin Surya
 
Salahfaham terhadap islam
Salahfaham terhadap islamSalahfaham terhadap islam
Salahfaham terhadap islamSharifahNurAbu
 
Maklumat idul fitri 1434 h
Maklumat idul fitri 1434 hMaklumat idul fitri 1434 h
Maklumat idul fitri 1434 hMuhsin Hariyanto
 
Ciri-Ciri Asas Tamadun Islam
Ciri-Ciri Asas Tamadun IslamCiri-Ciri Asas Tamadun Islam
Ciri-Ciri Asas Tamadun IslamArifahAzlanShah2
 
8. politik estu ria dwi y (61)
8. politik estu ria dwi y (61)8. politik estu ria dwi y (61)
8. politik estu ria dwi y (61)estu ria dwi yn
 
Modul dan kurikulum pendidikan dakwah nu
Modul dan kurikulum pendidikan dakwah nuModul dan kurikulum pendidikan dakwah nu
Modul dan kurikulum pendidikan dakwah nuAhmad Rouf
 

What's hot (20)

Demografi kependudukan
Demografi kependudukanDemografi kependudukan
Demografi kependudukan
 
Siaran pers lebaran muhammadiyah 15 juni 2018
Siaran pers lebaran muhammadiyah 15 juni 2018Siaran pers lebaran muhammadiyah 15 juni 2018
Siaran pers lebaran muhammadiyah 15 juni 2018
 
3.1 konsep hubungan sesama manusia
3.1 konsep hubungan sesama manusia3.1 konsep hubungan sesama manusia
3.1 konsep hubungan sesama manusia
 
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.
 
5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)
5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)
5. budaya estu ria dwi yulianingsih (35)
 
Pk uk 2
Pk uk 2Pk uk 2
Pk uk 2
 
Kondisi Umat Hindu
Kondisi Umat HinduKondisi Umat Hindu
Kondisi Umat Hindu
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
Amalan Terbaik Dalam Pembangunan Sosial
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Materi 6 landasan operasional muhammadiyah
Materi 6  landasan operasional muhammadiyahMateri 6  landasan operasional muhammadiyah
Materi 6 landasan operasional muhammadiyah
 
Makalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budayaMakalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budaya
 
Salahfaham terhadap islam
Salahfaham terhadap islamSalahfaham terhadap islam
Salahfaham terhadap islam
 
Maklumat idul fitri 1434 h
Maklumat idul fitri 1434 hMaklumat idul fitri 1434 h
Maklumat idul fitri 1434 h
 
Ciri-Ciri Asas Tamadun Islam
Ciri-Ciri Asas Tamadun IslamCiri-Ciri Asas Tamadun Islam
Ciri-Ciri Asas Tamadun Islam
 
8. politik estu ria dwi y (61)
8. politik estu ria dwi y (61)8. politik estu ria dwi y (61)
8. politik estu ria dwi y (61)
 
Program strategis kementerian agama
Program strategis kementerian agamaProgram strategis kementerian agama
Program strategis kementerian agama
 
Pendidikan dalam keluarga
Pendidikan dalam keluargaPendidikan dalam keluarga
Pendidikan dalam keluarga
 
Modul dan kurikulum pendidikan dakwah nu
Modul dan kurikulum pendidikan dakwah nuModul dan kurikulum pendidikan dakwah nu
Modul dan kurikulum pendidikan dakwah nu
 
Laporan aktiviti mingguan ppim
Laporan  aktiviti mingguan  ppimLaporan  aktiviti mingguan  ppim
Laporan aktiviti mingguan ppim
 

Similar to Peranan kanwil kemenag dalam advokasi dan penggerakan menghadapi

Pembangunan Bidang agama.ppt
Pembangunan Bidang agama.pptPembangunan Bidang agama.ppt
Pembangunan Bidang agama.pptdanielserafin6
 
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxAlissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxMohZaini6
 
Relasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaRelasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaSabilul Maarifah
 
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konselingPpt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konselingIis Nurul Fitriyani
 
Pembangunan Bidang Agama 2022.pptx
Pembangunan Bidang Agama 2022.pptxPembangunan Bidang Agama 2022.pptx
Pembangunan Bidang Agama 2022.pptxmadyaashari1
 
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI (1).pptx
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI (1).pptxKonsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI (1).pptx
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI (1).pptxKartikaTika43
 
Falsafah pendidikan negara
Falsafah pendidikan negaraFalsafah pendidikan negara
Falsafah pendidikan negaraismail lambung
 
Profil pkbi 1
Profil pkbi 1Profil pkbi 1
Profil pkbi 1walhiaceh
 
Falsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaan Falsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaan firo HAR
 
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptx
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptxKonsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptx
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptxKartikaTika43
 
Kebijakan_Pemb. Bidang_Agama_ KPA FIX.ppt
Kebijakan_Pemb. Bidang_Agama_ KPA FIX.pptKebijakan_Pemb. Bidang_Agama_ KPA FIX.ppt
Kebijakan_Pemb. Bidang_Agama_ KPA FIX.pptkemenagkotablitar
 
Profil pkbi 1
Profil pkbi 1Profil pkbi 1
Profil pkbi 1walhiaceh
 
Macam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di IndonesiaMacam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di Indonesiapjj_kemenkes
 
Metopen Sonia
Metopen SoniaMetopen Sonia
Metopen Soniaregas12
 
Bab VII_Bahan Tayang TOT 1_Konsep Moderasi Beragama.pptx
Bab VII_Bahan Tayang TOT 1_Konsep Moderasi Beragama.pptxBab VII_Bahan Tayang TOT 1_Konsep Moderasi Beragama.pptx
Bab VII_Bahan Tayang TOT 1_Konsep Moderasi Beragama.pptxmwilman
 

Similar to Peranan kanwil kemenag dalam advokasi dan penggerakan menghadapi (20)

Pembangunan Bidang agama.ppt
Pembangunan Bidang agama.pptPembangunan Bidang agama.ppt
Pembangunan Bidang agama.ppt
 
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptxAlissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
Alissa 210601 PERGURUAN TINGGI DAN MODERASI BERAGAMA.pptx
 
Relasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di IndonesiaRelasi Antar Agama di Indonesia
Relasi Antar Agama di Indonesia
 
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konselingPpt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
Ppt agama-dan-nilai-nilai-agama-dalam-konseling
 
Pembangunan Bidang Agama 2022.pptx
Pembangunan Bidang Agama 2022.pptxPembangunan Bidang Agama 2022.pptx
Pembangunan Bidang Agama 2022.pptx
 
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI (1).pptx
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI (1).pptxKonsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI (1).pptx
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI (1).pptx
 
Kerukunan Beragama.ppt
Kerukunan Beragama.pptKerukunan Beragama.ppt
Kerukunan Beragama.ppt
 
Falsafah pendidikan negara
Falsafah pendidikan negaraFalsafah pendidikan negara
Falsafah pendidikan negara
 
Profil pkbi 1
Profil pkbi 1Profil pkbi 1
Profil pkbi 1
 
Falsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaan Falsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaan
 
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptx
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptxKonsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptx
Konsep Moderasi Beragam Kementerian Agama RI.pptx
 
Kebijakan_Pemb. Bidang_Agama_ KPA FIX.ppt
Kebijakan_Pemb. Bidang_Agama_ KPA FIX.pptKebijakan_Pemb. Bidang_Agama_ KPA FIX.ppt
Kebijakan_Pemb. Bidang_Agama_ KPA FIX.ppt
 
Konsep mb kemenag
Konsep mb kemenagKonsep mb kemenag
Konsep mb kemenag
 
Profil pkbi 1
Profil pkbi 1Profil pkbi 1
Profil pkbi 1
 
Macam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di IndonesiaMacam- macam Agama di Indonesia
Macam- macam Agama di Indonesia
 
Presentation for ko k (1)
Presentation for ko k (1)Presentation for ko k (1)
Presentation for ko k (1)
 
Ko k group 3@3
Ko k group 3@3Ko k group 3@3
Ko k group 3@3
 
Moderasi beragama p3k.pdf
Moderasi beragama p3k.pdfModerasi beragama p3k.pdf
Moderasi beragama p3k.pdf
 
Metopen Sonia
Metopen SoniaMetopen Sonia
Metopen Sonia
 
Bab VII_Bahan Tayang TOT 1_Konsep Moderasi Beragama.pptx
Bab VII_Bahan Tayang TOT 1_Konsep Moderasi Beragama.pptxBab VII_Bahan Tayang TOT 1_Konsep Moderasi Beragama.pptx
Bab VII_Bahan Tayang TOT 1_Konsep Moderasi Beragama.pptx
 

More from INFORMASI DAN HUMAS KEMENAG PROV. JABAR (Nadzier Wiriadinata)

More from INFORMASI DAN HUMAS KEMENAG PROV. JABAR (Nadzier Wiriadinata) (20)

Kebijakan perbaikan lakip 2012
Kebijakan perbaikan lakip 2012Kebijakan perbaikan lakip 2012
Kebijakan perbaikan lakip 2012
 
Tatacara penyusunan lakip
Tatacara penyusunan lakipTatacara penyusunan lakip
Tatacara penyusunan lakip
 
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baruPermenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
Permenpan 29 tahun 2010 pk dan lakip baru
 
Rencana kinerja tahunan
Rencana kinerja tahunanRencana kinerja tahunan
Rencana kinerja tahunan
 
Penetapan kinerja
Penetapan kinerjaPenetapan kinerja
Penetapan kinerja
 
Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerjaPengukuran kinerja
Pengukuran kinerja
 
Indikator kinerja utama
Indikator kinerja utamaIndikator kinerja utama
Indikator kinerja utama
 
PENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSI
PENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSIPENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSI
PENILAIAN RESIKO DILINGKUNGAN INSTANSI
 
SPIP DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCE
SPIP DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCESPIP DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCE
SPIP DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN MENUJU GOOD GOVERNANCE
 
Sosialisasi spip di kemenag
Sosialisasi spip di kemenagSosialisasi spip di kemenag
Sosialisasi spip di kemenag
 
Kakanwil ranham2011
Kakanwil   ranham2011Kakanwil   ranham2011
Kakanwil ranham2011
 
Implementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa barat
Implementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa baratImplementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa barat
Implementasi ranham dalam percepatan pembangunan di jawa barat
 
Peringkat jabatan
Peringkat jabatanPeringkat jabatan
Peringkat jabatan
 
Penyempurnaan proses kerja
Penyempurnaan proses kerjaPenyempurnaan proses kerja
Penyempurnaan proses kerja
 
Pelaksanaan quick wins
Pelaksanaan quick winsPelaksanaan quick wins
Pelaksanaan quick wins
 
Pola-Pola
Pola-PolaPola-Pola
Pola-Pola
 
Regulasi Kerukunan Umat Beragama
Regulasi Kerukunan Umat BeragamaRegulasi Kerukunan Umat Beragama
Regulasi Kerukunan Umat Beragama
 
Praktek hukum acara perdata 26 mei 12
Praktek hukum acara perdata 26 mei 12Praktek hukum acara perdata 26 mei 12
Praktek hukum acara perdata 26 mei 12
 
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANAPROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
PROSES BERACARA DALAM PERADILAN PIDANA
 
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSILANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
LANGKAH STRATEGIS PEMBERANTASAN KORUPSI
 

Peranan kanwil kemenag dalam advokasi dan penggerakan menghadapi

  • 1. P E R A N A N P E N Y U L U H AG A M A K E M E N AG DA L A M A DVO K A S I DA N P E N G G E R A K A N M E N G H A DA P I P E R M A S A L A H A N P E N YA L A H G U N A A N N A R KO BA Drs. H. E. Nadzier Wiriadinata Kepala Sub Bagian Hukmas & KUB Kanwil Kemenag Prov. Jabar
  • 2. VISI KEMENTERIAN AGAMA “terwujudnya masyarakat Indonesia yang TAAT BERAGAMA, RUKUN, CERDAS, MANDIRI DAN SEJAHTERA LAHIR BATIN” MISI 1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama. 2. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama. 3. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan. 4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji. 5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa.
  • 3. Tujuan jangka panjang pembangunan bidang agama yang hendak dicapai oleh Kementerian Agama adalah : terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, maju, sejahtera, dan cerdas serta saling menghormati antar pemeluk agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
  • 4. PETA KEKUATAN No Nama Jumlah 1. Madrasah Ibtidaiyah Negeri 91 buah 2. Madrasah Tsanawiyah Negeri 159 buah 3. Madrasah Aliyah Negeri 77 buah 4. Pondok Pesantren 8.737 buah 5. Diniyah Taklimiyah 26.412 buah 6. Penghulu 1.425 orang 7. Penyuluh Agama Islam 784 orang 8. Penyuluh Agama Kristen 5 orang 9. Penyuluh Agama Katholik 6 orang 10. Penyuluh Agama Hindu 5 orang 11. Penyuluh Agama Buddha 3 orang
  • 5. FILOSOFI PENYULUH AGAMA  Penyuluh agama adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan bimbingan keagamaan dan penyuluhan pembangunan melalui bahasa agama.  Penyuluh Agama Islam sebagai penyampai informasi semua seksi yang ada di Kantor Kementerian Agama  Memiliki tugas fungsional profetik
  • 6. PERAN/FUNGSI PENYULUH  Fungsi Informatif dan Edukatif Penyuluh Agama Islam memposisikan sebagai da’i yang berkewajiban menda’wahkan Islam, menyampaikan penerangan agama dan mendidik masyarakat dengan sebai-baiknya sesuai ajaran agama.  Fungsi Konsultatif Penyuluh Agama Islam menyediakan dirinya untuk turut memikirkan dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, baik secara pribadi, keluarga maupun sebagai anggota masyarakat umum.  Fungsi Advokatif Penyuluh Agama Islam memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk melakukan kegiatan pembelaan terhadap umat / masyarakat dari berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang merugikan aqidah, mengganggu ibadah dan merusak akhlak.  Fungsi Koordinatif Kemampuan melakukan koordinasi dengan semua pihak sehingga terwujud harmonisasi , sinkronisasi dan kebersamaan langkah dalam meraih tujuan yang telah ditetapkan
  • 7. Permasalahan Narkoba Hasil survei BNN dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia pada tahun 2010 menemukan, prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia diproyeksikan naik 2,21 persen dari 1,99 persen di tahun 2008 Bila tidak dilakukan upaya-upaya penanggulangan yang komprehensif, ini akan meningkat lagi menjadi 2,8 persen atau setara dengan 5,1 juta orang pada tahun 2015.
  • 8. SOLUSI Preventif (pencegahan), yaitu membentuk jejaring atau komunitas yang mempunyai ketahanan dan kekebalan terhadap narkoba untuk diberdayakan dalam melakukan upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba melalui berbagai cara, seperti pembinaan dan pengawasan dalam keluarga, penyuluhan oleh pihak yang kompeten baik di sekolah dan masyarakat, pengajian oleh para ulama, pengawasan tempat-tempat hiburan malam oleh pihak keamanan, pengawasan distribusi obat-obatan ilegal dan melakukan tindakan-tindakan lain yang bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan kesempatan terjadinya penyalahgunaan Narkoba. Represif (penindakan), yaitu menindak dan memberantas penyalahgunaan narkoba melalui jalur hukum, yang dilakukan oleh para penegak hukum atau aparat keamanan yang dibantu oleh masyarakat. Kalau masyarakat mengetahui harus segera melaporkan kepada pihak berwajib dan tidak boleh main hakim sendiri.
  • 9. Kuratif (pengobatan), bertujuan penyembuhan para korban baik secara medis maupun dengan media lain. Rehabilitatif (rehabilitasi), dilakukan agar setelah pengobatan selesai para korban tidak kambuh kembali “ketagihan” Narkoba. Rehabilitasi berupaya menyantuni dan memperlakukan secara wajar para korban narkoba agar dapat kembali ke masyarakat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.